Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan
makalah ini,untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Patofisiologi serta untuk menambah Ilmu
Pengetahuan. Kami menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami
miliki, maka makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih dan
mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari
bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios
(hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah ilmu
hayat (diambil dari bahasa Arab), artinya “ilmu kehidupan”.
Salah satunya yang ingin kami bahas mengenai makalah ini yaitu “ PENYAKIT DAN
KELAINAN PADA ORGAN REPRODUKSI”. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
sejaktera fisik, mental dan social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi. Saat ini banyak
menyebar penyakit pada organ reproduksi yang tanpa kita sadari mungkin pernah ada pada
diri kita
Dalam makalah ini, kami akan membahas 3 penyakit yang menyerang organ
repeoduksi. Diantaranya yaitu Sifilis (raja singa), Gonore, dan AIDS.
? 1.3 TUJUAN
.
PEMBAHASAN
B. KANKER REPRODUKSI
2.1 Pengertian Kanker
Kanker adalah salah satu keadaan dimana adanya pertumbuhan sel yang bertambah
banyak atau tidak terkendali ( sel mengalami pembelahan terus menerus ). Kanker
merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang sehingga
ada baiknya kita mencegah kanker daripada mengobatinyauksi manusia, baik pada
pria atau wanita, terdiri atas kelenjar – kelenjar dan saluran – saluran untuk
mengalirkan sel kelamin ke tempat pembuahan dan pembentukan embrio
reproduksi wanita sedangkan pada alat reproduksi pria yang sering terjadi yaitu
kanker testis dan kanker prostat.
2) Patologi
Pertumbuhan tumor prime diikuti oleh infiltrasi ke jaringan sekitar yang
menyebabkan berbagai keluhan samar-samar seperti perasaan sebah, makan sedikit
terasa cepat menjadi kenyang, sering kembung, nafsu makan menurun.
Kecenderungan untuk melakukan implantasi di rongga perut merupakan ciri khas
suatu tumor ganas ovarium yang menghasilkan ascites.
Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang
beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal,
entodermal, dan mesodermal) dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang
beraneka ragam. Oleh sebab itu histiogenesis maupun klasifikasinya masih sering
menjadi perdebatan.
Kira-kira 60% terdapat pada usia peri-menopausal, 30% dalam masa reproduksi dan
10% pada usia yang jauh lebih muda. Tumor ini dapat jinak (benigna), tidak jelas
jinak tapi juga tidak pasti ganas (borderline malignancy atau carcinoma of low-
malignant potential) dan yang jelas ganas (true malignant).
4. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari kanker vulva adalah :
Karsinoma in situ (karsinoma dengan lesi intraepitel vulva)
Karsinoma vulva invasif
(Price,2005;1299)
Menurut sistem FIGO, kanker vulva dapat dibedakan menurut stadium
yaitu:
Tabel 1. Stadium kanker vulva
STADIUM MANIFESTASI
5. Gejala Klinis
Gejala klinis dari kanker vulva adalah :
Pruritus lama (gejala utama kanker vulva)
Perdarahan
Rabas berbau busuk
Nyeri juga terkadang dapat timbul
Terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis kronis kemudian dapat
ditemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras, mengalami
ulserasi seperti bunga kol (Smeltzer, 2002;1565)
Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, dimana labia mayora tiga
kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris. Gambaran keseluruhan
lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular atau
verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah atau putih. (Price,2005;1299)
Gejala awal yang perlu mendapatkan perhatian, rasa sangat gatal, disertai rasa panas
dan nyeri, terdapat benjolan kecil, terdapat perubahan kulit berwarna putih
(memerlukan pemeriksaan lanjut), leukoplakia, terdapat ulkus mulai kecil tepi
meninggi dan menebal, dapat disertai ulkus yang selalu mengeluarkan cairan. Cairan
ini dapat dipakai untuk pemeriksaan “pap smear”. Faktor-faktor yang dapat menjadi
pendorong terjadinya keganasan vulva adalah kekurangan gizi, terdapat hubungan gizi
yang kurang hieginis, atau terjadi infeksi menahunyang merupakan batu loncatan
untuk terjadinya keganasan (Manuaba, 2005).
9. Kemungkinan Komplikasi
Infeksi luka dan sepsis
Trombosis vena profunda
Hemoragi
3) Faktor resiko
a) Usia Kanker uterus terutama menyeranga wanita berusia 50 tahun keatas.
b) Hiperplasia endometrium
c) Terapi Sulih Hormon (TSH)
d) TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah
osteoporosis dan mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke.
e) Obesitas
Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang
gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen
merupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.
f) Diabetes (kencing manis)
g) Hipertensi (tekanan darah tinggi)
h) Tamoksifen
i) Ras
Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih.
j) Kanker kolorektal
k) Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun
l) Menopause setelah usia 52 tahun
m) Tidak memiliki anak
n) Kemandulan
o) Penyakit ovarium polikista
p) Polip endometrium.
4) Gejala
Gejala kanker rahim tidak spesifik. Studi terbaru menunjukkan bahwa penderita
kanker rahim biasanya mengalami gejala berikut ini secara menetap:
a) tekanan abdomen (merasa penuh, bengkak atau kembung)
b) Perasaan ingin buang air kecil terus menerus
Gejala lainnya meliputi:
a) Gangguan pencernaan yang menetap (gas atau mual)
b) Perubahan kebiasaan BAB tanpa alasan jelas, seperti sembelit
c) Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
d) Lemas & letih lesu yang berkelanjutan
e) Sakit pada daerah sekitar pinggang/panggul
f) Perubahan dalam siklus menstruasi
g) Perdarahan rahim yang abnormal
h) Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami
menstruasi)
i) Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
j) Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas
40 tahun)
k) Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
l) Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
m) Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
n) Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
2. Klasifikasi
Klasifikasi Kanker Serviks menurut FIGO 1978
Tingkat Kriteria
Ia Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis sudah rusak dan sel
tumor sudah stroma tidak > 3 mm, dan sel tumor tidak tedapat
didalam pembuluh limfe atau pembuluh darah.
II Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar 2/3 bagian
atas vagina dan parametrium, tetapi tidak sampai dinding panggul
IV a Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau vesika urinaria atau
sudah keluar dari pangul kecil, metastasi jauh belum terjadi
5. Manifestasi Klinis
Keputihan
Menurut Dalimartha (2004), gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai
dengan Fluor albus (keputihan) merupakan gejala yang sering ditemukan getah yang
keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis
jaringan. Dalam hal demikian, pertumbuhan tumor menjadi ulseratif.
Perdarahan
Perdarahan yang dialami segera setelah bersenggama (disebut sebagai perdarahan
kontak) merupakan gejala karsinoma serviks (75 -80%). Pada tahap awal, terjadinya
kanker serviks tidak ada gejala-gejala khusus. Biasanya timbul gejala berupa ketidak
teraturannya siklus haid, amenorhea, hipermenorhea, dan penyaluran sekret vagina
yang sering atau perdarahan intermenstrual, post koitus serta latihan berat. Perdarahan
yang khas terjadi pada penyakit ini yaitu darah yang keluar berbentuk mukoid.
Menurut Baird (1991) tidak ada tanda-tanda khusus yang terjadi pada klien kanker
serviks. Perdarahan setelah koitus atau pemeriksaan dalam (vaginal toussea)
merupakan gejala yang sering terjadi. Karakteristik darah yang keluar berwarna
merah terang dapat bervariasi dari yang cair sampai menggumpal. Perdarahan rektum
dapat terjadi karena penyebaran sel kanker yang juga merupakan gejala penyakit
lanjut.
Nyeri
Dirasakan dapat menjalar ke ekstermitas bagian bawah dari daerah lumbal. Pada tahap
lanjut, gejala yang mungkin dan biasa timbul lebih bervariasi, sekret dari vagina
berwarna kuning, berbau dan terjadinya iritasi vagina serta mukosa vulva. Perdarahan
pervagina akan makin sering terjadi dan nyeri makin progresif. Gejala lebih lanjut
meliputi nyeri yang menjalar sampai kaki, hematuria dan gagal ginjal dapat terjadi
karena obstruksi ureter.
9. Prognosa
Karsinoma serviks yang tidak dapat diobati atau tidak memberikan respons terhadap
pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala.
Pasien yang menjalani histerektomi dan memiliki rasio tinggi terjadinya rekurensi
harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi. Setelah
histerektomi radikal, terjadinya 80% rekurensi dalam 2 tahun.
Kanker Testis adalah pertumbuhan sel – sel ganas didlam testis yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum.
Etiologi
Penyebab kanker testis belum diketahui namun tercatat beberapa factor resiko.
Kegagalan penurunan testis kedalam skrotum (kriptorkidisme atau undesensustestis)
aka meningkatkan resiko berkembangnya kanker testis kular hingga beberapa kali
lipat. Testis yang tidak turun dan menetap dalam abdomen memilki resiko kanker
testiskular yang lebih tinggi daripada yang tertahan dalam kanalis inguinalis. Adapun
disebut Sindrom Klinefelter yaitu suatu keadaan yang berkaitan dengan peningkatan
resiko berkembangnya kanker testis.
4. Klasifikasi
Terdapat 2 kelompok besar tumor testicular yaitu
- Tumor sel GCT (germinal) yang berasal dari sel-sel yang memproduksi
sperma dan dibatasi oleh tubulus seminefirus dengan jumlah 95%.
- Sex cord tumor yang berasal dari sel-sel penunjang testis spesialis maupun
yang non spesialis dengan jumlah kurang dari 5%
Berdasarkan sumber lain dari Internet, kanker testis dikelompokkan menjadi:
- Seminoma: 30-40 % dari semua jenis tumor testis. Biasanya ditemukan pada
pria usia 30-40 tahun dan terbatas pada testis
- Non seminoma: Merupakan 60% dari semua jenis tumor testis. Dibagi lagi
menjadi beberapa subkatagori:
- Karsinoma Embrional: Sekitar 20 % dari kanker testis, terjadi pada usia 20-30
tahun dan sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar ke paru-paru dan
hati
- Tumor yolk sac: Sekitar 60 % dari semua jenis kanker testis pada anak laki-
laki.
- Teratoma: Sekitar 7% dari kanker testis pada pria dewasa dan 40 % pada anak
laki-laki
- Tumor sel stroma: Tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel sertoli dan sel
granulosa. Tumor ini merupakan 3-4%dari semua jenis tumor testis. Tumor bisa
menghasilakan hormon estradiol, yang bisa menyebabkan salah satu gejala kaker
testis yaitu ginekomastia
5. Gejala
Testis membesar atau teraba aneh(tidak seperti biasanya)
Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah
Ginekomastia
Rasa tidak nyaman/rasa nyeridi testis atau skrotum terasa berat
B. Kanker Prostat
1. Pengertian Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar
dalam sistem reproduksi pria. Prostat merupakan kelenjar utama pada sistem
reproduksi pria yang berfungsi untuk memproduksi sebagian besar cairan di dalam
sperma (air mani) yang menjaga sperma agar tetap hidup.
.
1. Torsio Testis
2. Hernia Inguinalis
3. Kanker Testis (Buah Zakar)
4. Massa Skrotum
5. Orkitis
6. Epididimitis
7. Pembengkakan Pada Testis
8. Varicocele
9. Hydrocele
1. Torsio Testis
Torsio testis bisa terjadi setelah testis mengalami trauma, seorang pria melakukan aktivitas
yang sangat berat atau bisa juga terjadi tanpa alasan yang jelas.
GEJALA
Segera terjadi nyeri yang hebat dan pembengkakan di dalam skrotum disertai mual dan
muntah.
2. Hernia Inguinalis
Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang
pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya
testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi
dilahirkan.
PENYEBAB
Biasanya tidak ditemukan penyebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan dengan
angkat berat.
Hernia terjadi jika bagian dari organ perut (biasanya usus) menonjol melalui suatu titik yang
lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan organ perut pada tempatnya.
Pada pria, hernia bisa terjadi di selangkangan, yaitu pada titik dimana korda spermatika
keluar dari perut dan masuk ke dalam skrotum.
Hernia inguinalis direk menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan, sedangkan
hernia indirek turun ke dalam skrotum.
GEJALA
Biasanya hernia inguinalis menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan dan
skrotum, tanpa rasa nyeri.
Jika penderita berdiri, benjolan bisa membesar dan jika penderita berbaring, benjolan akan
mengecil karena isinya keluar dan masuk dibawah pengaruh gaya tarik bumi.
3. Kanker Testis (Buah Zakar)
Kanker Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum
(kantung zakar).
PENYEBAB
Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di bawah 40 tahun.
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang
terjadinya kanker testis:
# Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum)
# Perkembangan testis yang abnormal
# Sindroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya
kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang kecil).
Faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih dalam
taraf penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan infeksi oleh HIV.
Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat.
GEJALA
Gejala berupa:
- Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
- Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
- Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah - Ginekomastia
- Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.
Tetapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali.
4. Massa Skrotum
PENYEBAB
Penyebab terbentuknya massa di dalam skrotum bervariasi dan bisa merupakan sesuatu yang
jinak maupun keganasan.
GEJALA
Secara umum, massa skrotum menimbulkan gejala sebagai berikut:
# Benjolan/pembengkakan di dalam skrotum, dengan ataupun tanpa rasa nyeri
# Bisa terjadi kemandulan
# Skrotum membesar.
5. Hematokel
Hidrokel adalah penimbunan cairan di dalam selaput yang membungkus testis, yang
menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di kemudian hari; bisa hanya
menyerang salah satu maupun kedua sisi skrotum.
Varikokel yang muncul secara tiba-tiba pada usia lanjut bisa disebabkan oleh tumor ginjal
yang telah mengenai vena renalis dan menyebabkan gangguan aliran darah melalui vena
spermatika.
Varikokel biasanya terbentuk di skrotum sebelah kiri, massa ini biasanya terasa/tampak nyata
jika penderita berdiri dan menghilang jika penderita bersandar karena aliran darah ke vena
tersebut berkurang.
8. Spermatokel
Spermatokel adalah suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai kista, yang mengandung
cairan dan sel sperma yang mati.
Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.
9. Orkitis
Orkitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis (buah zakar).
PENYEBAB
Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus.
Virus yang paling sering menyebabkan orkitis adalah virus gondongan (mumps). Hampir 15-
25% pria yang menderita gondongan setelah masa pubertasnya akan menderita orkitis.
Orkitis juga ditemukan pada 2-20% pria yang menderita bruselosis.
Orkitis sering dihubungkan dengan infeksi prostat atau epididimis, serta merupakan
manifestasi dari penyakit menular seksual (misalnya gonore atau klamidia).
Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
# Immunisasi gondongan yang tidak adekuat
# Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
# Infeksi saluran kemih berulang
# Kelainan saluran kemih.
Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
# Berganti-ganti pasangan
# Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan
# Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.
GEJALA
Gejalanya berupa:
# Pembengkakan skrotum
# Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan teraba lunak
# Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena
# Demam
# Dari penis keluar nanah
# Nyeri ketika berkemih (disuria)
# Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi
# Nyeri selangkangan
# Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan
# Semen mengandung darah.
10. Epididimitis
Epididimis adalah sebuah struktur yang terletak di atas dan di sekeliling testis (buah zakar).
Fungsinya adalah sebagai pengangkut, tempat penyimpanan dan tempat pematangan sel
sperma yang berasal dari testis.
PENYEBAB
Epididimitis biasanya disebabkan oleh bakteri yang berhubungan dengan:
# Infeksi saluran kemih
# Penyakit menular seksual (misalnya klamidia dan gonore)
# Prostatitis (infeksi prostat).
Resiko yang lebih besar ditemukan pada pria yang berganti-ganti pasangan seksual dan tidak
menggunakan kondom.
GEJALA
Gejalanya berupa nyeri dan pembengkakan skrotum (kantung zakar), yang sifatnya bisa
ringan atau berat.
Peradangan yang sangat hebat bisa menyebabkan penderita tidak dapat berjalan karena sangat
nyeri.
Infeksi juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan.
Infeksi hebat bisa menyebabkan demam dan kadang pembentukan abses (pernanahan).
Testis bisa bengkak karena banyak sebab. Penyebab yang mungkin termasuk kanker,
testicular torsion, hernia inguinal, epididymitis, hydrocele, dan varicocele. Penyebab-
penyebab yang lainnya jarang terjadi pada orang dewasa.
Mumps, sebuah infeksi virus, biasanya mempengaruhi anak-anak. Jika seorang dewasa
terkena mumps, testis bisa menjadi terasa sakit dan membengkak dan bisa kadang kala
menyusut dan berhenti bekerja (atrophy). Mumps secara permanen bisa merusak kemampuan
testis untuk menghasilkan sperma tetapi biasanya tidak menyebabkan kemandulan sempurna
sampai hal itu mempengaruhi kedua testis.
Spermatocele adalah sebuah penumpukan pada sperma di dalam kantung yang terbentuk di
samping epididymis. Kebanyakan tidak terasa sakit Ketika kebanyakan spermatocele tidak
membutuhkan pengobatan, salah satu yang membesar atau mengganggu bisa diangkat dengan
cara operasi.
Varicocele
Varicocele adalah sebuah kondisi dimana suplai darah pada testis membentuk pembuluh
varises.
Pembuluh darah / vena mengandung klep yang mencegah darah mengalir kembali. Kerusakan
klep disebabkan oleh varicocele. Varicocele biasanya terbentuk pada sisi sebelah kiri skrotum
dan tidak menghasilkan gejala. Kemungkinan lain, varicocele bisa menyebabkan rasa sakit
dan perasaan penuh yang mengganggu. Varicocele dirasakan seperti sekantong cacing ketika
pria sedang berdiri. Meskipun begitu, pembengkakan tersebut biasanya hilang ketika dia
berbaring karena aliran darah menuju pembuluh yang melebar berkurang. Jarang, sebuah
varicocele mempengaruhi kesuburan.
Jika gejala-gejalanya parah, seorang dokter bisa mengobati varicocele dengan cara operasi
pengikatan pembuluh yang terkena.
PENYEBAB
Saluran sperma membawa darah masuk dan keluar dari testis. Tidak diketahui apa yang
menyebabkan varicocele, tetapi banyak ahli percaya bahwa varikokel terbentuk ketika katup-
katup di dalam pembuluh darah pada simpulnya mencegah darah mengalir dengan baik.
Sehingga akan menyebabkan urat menjadi melebar (dilatasi).
Varikokel sering terjadi selama pubertas. Varicocele biasanya terjadi di sisi kiri,
kemungkinan besar karena posisi vena testis kiri. Namun, varikokel dalam satu testis dapat
mempengaruhi produksi sperma pada kedua buah pelir.
PENYEBAB
Hydrocele bisa ada ketika lahir atau terjadi kemudian di dalam hidup. Hal ini paling sering
terjadi setelah usia 40 tahun. Biasanya penyebabnya tidak diketahui. meskipun begitu,
keadannya kadangkala diakibatkan oleh sebuah gangguan testicular (misal, luka,
epididymitis, atau kanker).
GEJALA
Biasanya, hydrocele tidak menyebabkan gejala; hal ini ditemukan sebagai bengkak yang
tidak menyakitkan di sekitar testis.
Ada sejumlah pertanda awal yang dialami tatkala seseorang mengalami gangguan pada
prostatnya. Perlu ditekankan, gejala-gejala ini belum tentu menandakan penyakit prostat.
Sangat dianjurkan menemui Urolog atau dokter berkompeten sesegera mungkin.
Tanpa memandang perbedaan jenisnya, gejala umum gangguan prostat dapat berupa salah
satu atau beberapa hal berikut.[1]
Sering merasa ingin buang air kecil, dorongannya kian kuat di malam hari.
Sulit buang air kecil, baik hendak memulai maupun ketika urin telah mengalir.
Rasa panas terbakar maupun nyeri ketika urin mengalir keluar (disuria).
Kantung kemih terasa tidak kosong sepenuhnya setelah buang air kecil.
Terdapat jejak darah dalam urin (hematuria), atau darah keluar walaupun tidak buang air
kecil.
Jejak darah (hematuria) mungkin disebabkan gangguan lain di luar prostat, misalkan batu
ginjal. Periksakan segera urin Anda ke ahli medis.
Apa Saja Jenis Penyakit Prostat?
Terdapat 3 jenis penyakit prostat yang umum menghampiri kaum pria, (1) prostatitis, (2)
pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia – BPH), dan (3) kanker prostat.
1. Prostatitis
Prostatitis adalah kondisi medis dimana kelenjar prostat mungkin mengalami peradangan atau
inflamasi.
Gangguan yang diakibatkan infeksi bakteri (bakterial) cirinya mudah dikenali, penderita
cenderung mengalami demam dan kelelahan. Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk
membunuhnya. Umumnya langkah ini sudah cukup mengatasinya.
Bila hasil diagnosa tak mendeteksi keberadaan bakteri, penanganannya bakal rumit dan multi
aspek. Ironisnya, prostatitis non-bakterial lah yang paling sering datang menerpa pria dewasa.
Gejala prostatitits non-bakteri berbeda antar pasien. Keluhan dapat muncul lalu menghilang
begitu saja. Seorang dokter bahkan perlu membuat daftar penyebab yang dicurigainya lalu
menelaahnya satu persatu ketika mendiagnosa pasiennya.[1]
Kondisi medis benign prostatic hyperplasia (BPH) dikatakan jinak semata-mata karena
pembesaran prostat yang terjadi bukan diakibatkan oleh sel-sel kanker.
Seiring membesarnya prostat, ia kan menekan uretha, mempersempitnya, membuat urin sulit
keluar.
Penyebab BPH masih menjadi misteri di antara saintis. Sejumlah penelitian mencurigai ia
dipengaruhi faktor genetis, turun-temurun dari bapak ke anak. Ada pula yang mengaitkannya
dengan level hormon testosteron.
Tanda-tanda BPH sejalan dengan gejala umum gangguan prostat sebelumnya. Secara
spesifik, gejala BPH jelas terlihat sewaktu buang air kecil seperti,
3. Kanker prostat
Kanker prostat adalah kondisi medis tatkala sel-sel dalam prostat tumbuh dan membelah
secara abnormal sehingga membentuk tumor.[3]
Gangguan ini tak bisa sepenuhnya dikategorikan penyakit prostat. Ini adalah kanker yang
kebetulan menyerang prostat. Sebagai suatu kondisi medis, kanker prostat butuh penanganan
lintas spesialis, termasuk onkologi, andrologi dan urologi.
Sebagaimana kanker lainnya, belum ada yang tahu apa penyebab pasti gangguan ini.
Ilmuwan hanya dapat mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang dicurigai bisa jadi
pemicunya, termasuk,[3]
riwayat anggota keluarga, ayah atau saudara laki-laki berkondisi medis serupa, termasuk
kanker payudara pada kerabat wanita,
terlalu sering mengkonsumsi daging merah atau lemak hewani berprotein tinggi,
faktor ras, dimana ras Kaukasia beresiko lebih tinggi dibanding ras Asia.
Sel kanker biasanya tumbuh perlahan tanpa menunjukkan gejala apapun, dan hal ini sering
membuat orang lalai. Beberapa gejala umum gangguan prostat yang disebutkan di atas
mungkin dialami, namun tak sedikit pasien yang tak merasakan apapun.
Terkadang kanker baru terasa mengganggu setelah kerusakannya menyebar ke organ tubuh
lain —dikenal dengan istilah metastasis—, seperti kandung kemih, rektum, hingga tulang.[3]
Anda yang beresiko tinggi disarankan rutin melakukan check-up. Kanker prostat —juga jenis
kanker lain— yang terdeteksi pada stadium dini terbukti lebih mudah diatasi, bahkan hingga
sembuh tuntas.
1. Pengertian
Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki, karena saluran reproduksi
perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR pada perempuan juga sering tidak
diketahui, karena gejalanya kurang jelas dibandingkan laki-laki.
2. Gejala
a. Gejala umum
3) Keluar cairan yang tidak biasa dan bau dari alat kelamin
2) Keluar cairan yang tidak biasa dan berbau tidak enak dari alat kelamin
Menjadi beban tersembunyi bagi perempuan karena merasa bersalah dan malu berobat
a. ISR endogen adalah jenis ISR yang paling umum di dunia. Timbul akibat pertumbuhan
tidak normal, organisme yang seharusnya tumbuh normal didalam vagina, antara lain
vaginosis bakteri dan kandidiasis yang mudah disembuhkan.
b. ISR iatrogenik atau yang berhubungan dengan prosedur medis adalah infeksi yang
disebabkan masuknya mikroorganisme kedalam saluran reproduksi melalui prosedur medis
yang kurang atau tidak steril, antara lain induksi haid, aborsi, pemasangan AKDR, peristiwa
persalinan atau apabila infeksi sudah ada dalam slauran reproduksi bagian bawah menyebar
melalui mulut rahim hingga ke saluran reproduksi bagian atas. Gejala yang mungkin timbul,
antara lain rasa sakit disekitar panggul, demam tinggi secara tiba-tiba, menggigil, haid tidak
teratur, cairan vagina yang tidak normal dan timbul rasa sakit saat berhubungan seksual.
c. PMS adalah sebagian ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan yang telah
terinfeksi.
c. >1pasangan seksual
e. Belum menikah
5. Akibat ISR
Akibat ISR Pada perempuan dapat menyebabkan kehamilan diluar kandungan, kemandulan,
kanker leher rahim, meningkatkan resiko HIV, kelainan pada janin (BBLR, infeksi bawaan
sejak lahir, bayi lahir mati dan bayi lahir belum cukup umur).
Dampak negatif ISR sangat serius, terutama bagi perempuan, antara lain (Buzsa, 1999):
a. Komplikasi kehamilan
b. Penyakit Radang Panggul (PRP) yang dapat berkem-bang dan menyebabkan
kemandulan, kehamilan di luar kandungan, serta rasa sakit yang berkepan-jangan.
d. Banyak ISR yang gejala dan tanda-tandanya tidak dirasakan, terutama pada perempuan,
hingga ter-lambat untuk menghin-dari kerusakan pada organ reproduksi.
e. 30-70% kasus Human Papilloma Virus (HPV) berakhir dengan kanker mulut rahim
(serviks) yang merupakan kanker ter-banyak yang ditemukan pada perempuan, yaitu 370.000
kasus baru tiap tahunnya, dan 80% di antaranya di negara berkembang.
ISR dan berbagai penyakit yang ditimbulkannya tidak hanya berpengaruh terhadapkesehatan
tetapi juga tingkat produktivitas dan kualitas hidup perempuan maupun laki-laki, yang pada
akhirnya seluruh masyarakat.
ISR tidak seperti infeksi lainnya, mereka sangat lekat dengan stigma dan merefleksikan
adanya ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki.