Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan
makalah ini,untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Patofisiologi serta untuk menambah Ilmu
Pengetahuan. Kami menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami
miliki, maka makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih dan
mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.

Blora,25 Januari 2018

Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari
bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios
(hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah ilmu
hayat (diambil dari bahasa Arab), artinya “ilmu kehidupan”.

Salah satunya yang ingin kami bahas mengenai makalah ini yaitu “ PENYAKIT DAN
KELAINAN PADA ORGAN REPRODUKSI”. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
sejaktera fisik, mental dan social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi. Saat ini banyak
menyebar penyakit pada organ reproduksi yang tanpa kita sadari mungkin pernah ada pada
diri kita

Untuk menghindari semua itu perlu adanya pemahaman materi mengenai


“PENYAKIT DAN KELAINAN PADA ORGAN REPRODUKSI”. Untuk itu, kami
membuat makalah ini agar dapat menambah wawasan dan pemahaman kita dalam
mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang ada pada organ reproduksi.

Dalam makalah ini, kami akan membahas 3 penyakit yang menyerang organ
repeoduksi. Diantaranya yaitu Sifilis (raja singa), Gonore, dan AIDS.

1.2 RUMUSAN MASALAH

? 1.3 TUJUAN

.
PEMBAHASAN

A. GANGGUAN REPRODUKSI UMUM

. Penyakit Menular Seksual


1. Pengertian penyakit menular seksual
Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu
dewi cinta dari romawi kuno. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya
seseorang melakukan hubungan dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena
melakukan hubungan seksual yang sebelumnya telah terjangkit salah satu penyakit
ini.

2. Jenis-jenis penyakit menular seksual


a. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri
1) HIV
HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency Virus. Infeksi akut dilaporkan
dapat menyebabkan suatu sindrom menyerupai mononucleosis dengan gejala demam,
malaise, nyeri otot, nyeri kepala, kelelahan, ruam generalisata, sakit tenggorokan,
limfadenopati, dan lesi mukokutan yang khas.
Salah satu kesulitan mengenali infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV)adalah
masa laten tanpa gejala lama, antara 2 bulan hingga 5 tahun. Umur rata-rata saat
diagnosis infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV) ditegakkan adalah 35 tahun.
HIV dalam tubuh manusia hanya berada di sel darah putih tertentu yaitu sel T4 yang
terdapat pada cairan tubuh.
2) Gonorea
Gonorea merupakan penyakit menular yang paling sering di jumpai di berbagai
Negara yang lebih maju. Gonorrhea dapat beradaptasi dengan keadaan mukosa yang
basah, membelah diri dengan cepat, menghasilkan keradangan yang eksudatif, dan
juga dapat masuk kealiran darah.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah
kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan organ kemih. Selain itu akan
menyerang selaput lendir mulut, mata, anus, dan beberapa bagian organ tubuh
lainnya. Bakteri yang membawa penyakit ini dinamakan gonococcus. Kokus gram
negative yang menyebabkan penyakit ini yaitu Neisseria Gonorrhoeae.
3) Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan “raja singa”. Penyakit ini sangat berbahaya.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan barang-barang dari
seseorang yang tertular (seperti baju, handuk, dan jarum suntik). Penyebab timbulnya
penyakit ini adalah kuman treponema pallidum. Kuman ini menyerang organ-organ
penting tubuh lainnya seperti selaput lendir, anus, bibir, lidah dan mulut.
Gejala umum yang timbul pada sifilis yaitu adanya luka atau koreng, jumlah biasanya
satu, bulat atau, lonjong, dasar bersih, teraba kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri
pada penekanan. Kelenjar getah bening di lipat paha bagian dalam membesar, kenyal,
juga tidak nyeri pada penekanan.
4) Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau
peradangan vagina. Vaginitis biasanya ditandai dengan adanya cairan berbau kurang
enak yang keluar dari vagina. Gejala lain adalah gatal atau iritasi di daerah kemaluan
dan perih sewaktu kencing. Beberapa kasus vaginitis disebabkan oleh reaksi alergi
atau kepekaan terhadap bahan kimia. Umumnya disebabkan oleh kuman yang
ditularkan secara seksual atau yang tadinya menetap di vagina dan menjadi ganas
karena gangguan keseimbangan di dalam vagina.
5) Klamidia
Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis organisme mikroskopik yang dapat
menyebabkan infeksi pada leher rahim, saluran indung telur, dan dan saluran kencing.
Gejala yang banyak dijumpai pada penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari
vagina yang berwarna kuning, disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing.
Karena organisme ini dapat menetap selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang.
Ia juga akan merusak organ reproduksi penderita dengan atau tanpa merasakan gejala
apa pun.
6) Candidiasis
Merupakan infeksi pada muara dan saluran vagina yang paling sering terjadi oleh
karena sejenis ragi. Pada kenyataannya kuman Candida Albicans ini hidup pada
selaput lendir dari sebagian besar orang yang sehat dan tentunya merupakan kuman
yang umum ditemukan dalam vagina
Penyakit ini biasa juga disebut sebagai infeksi ragi. Sebenarnya, dalam vagina
terdapat berjuta-juta ragi. Meskipun tidak akan menimbulkan masalah, karena ragi
berkembang terlalu pesat, dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan infeksi. Gejala
yang dapat terlihat pada perempuan adalah keluarnya cairan kental berwarna putih
disertai dengan pembengkakan dan gatal-gatal pada vagina. Pada laki-laki, infeksi ini
dapat menyebabkan rasa panas, seperti terbakar dan gatal pada saluran kencingnya.

b. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus


1) Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit biasa, disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus
herpes terbagi 2 macam, yaitu herpes 1 dan herpes 2. Perbedaan diantaranya adalah
kebagian mana virus tersebut menyerang. Herpes 1 menyerang dan menginfeksi
bagian mulut dan bibir, sedangkar herpes 2 atau disebut genital herpes menyerang dan
menginfeksi bagian seksual (penis atau vagina). (Ajen Dianawati, 2003)
Virus herpes ini tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati. Obat yang biasa
diberikan untuk genital herpes adalah Acyclovir. Karena cara kerjanya menetap dalam
system saraf tubuh, virus tersebut tidak dapat disembuhkan atau dihilangkan selama-
lamanya. (Ajen Dianawati, 2003)
2) Viral Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis radang hati atau hepatitis. Penyebabnya adalah virus dan
sering ditularkan secara seksual. Jenis yang terutama adalah hepatitis A, B, C dan D.
3) Lymphogranuloma venereum
Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan dapat mempengaruhi
seluruh organ tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena antibiotic tidak dapat
menanggulanginya. Gejala awalnya berupa luka kecil yang tidak biasa terjadi di
sekitar organ seksual selama 3 minggu. Dua minggu kemudian, luka tersebut
membengkak sebesar telur yang menyebar di bagian pangkal paha. Perubahan lain
yang timbul akan semakin bertambah parah seperti penderita akan mengalami
kelumpuhan jika infeksi mulai menyebar melalui kelenjar getah bening (pangkal
paha) menuju anus.
c. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Parasit
1) Trichomoniasis
Trichomoniasis atau trich adalah suatu infeksi vagina yang disebabkan oleh suatu
parasit atau suatu protozoa (hewan bersel tunggal) yang disebut trichomonas
vaginalis. Gejalanya meliputi perasaan gatal dan terbakar di daerah kemaluan, disertai
dengan keluarnya cairan berwarna putih seperti busa atau juga kuning kehijauan yang
berbau busuk. Sewaktu bersetubuh atau kencing sering terasa agak nyeri di vagina.
Namun sekitar 50% dari wanita yang mengidapnya tidak menunjukkan gejala apa-apa
2) Pediculosis
Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu di daerah kemaluan. Kutu pubis
ini diberi julukan crabs karena bentuknya yang mirip kepiting seperti di bawah
mikroskop. Parasit ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Parasit ini menempel
pada rambut dan dapat hidup dengan cara mengisap darah, sehingga menimbulkan
gatal-gatal. Masa hidupnya singkat, hanya sekitar satu bulan. Tetapi kutu ini dapat
tumbuh subur dan bertelur berkali-kali sebelum mati (Hutapea, 2003).

B. KANKER REPRODUKSI
2.1 Pengertian Kanker
Kanker adalah salah satu keadaan dimana adanya pertumbuhan sel yang bertambah
banyak atau tidak terkendali ( sel mengalami pembelahan terus menerus ). Kanker
merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang sehingga
ada baiknya kita mencegah kanker daripada mengobatinyauksi manusia, baik pada
pria atau wanita, terdiri atas kelenjar – kelenjar dan saluran – saluran untuk
mengalirkan sel kelamin ke tempat pembuahan dan pembentukan embrio
reproduksi wanita sedangkan pada alat reproduksi pria yang sering terjadi yaitu
kanker testis dan kanker prostat.

2.2 Kanker Pada Organ Reproduksi Wanita


A. Kanker Ovarium
1) Definisi
Kanker ini merupakan salah satu penyebab kematian akibat kanker yang cukup besar
pada wanita. Dapat terjadi pada semua usia, namun beresiko paling tinggi pada wanita
berusia 50 tahun. Karena letak indung telur yang sangat dalam di perut bagian bawah,
hal ini menyebabkan kanker indung telur sangat sulit dideteksi pada stadium awal.
Pembengkakan seringkali tidak nampak sampai mencapai stadium lanjut. Gejalanya
yang dirasakan pada stadium lanjut adalah timbul rasa sakit pada perut bagian bawah,
berat badan menurun dan adanya keluhan seperti pada penyakit biasanya.

2) Patologi
Pertumbuhan tumor prime diikuti oleh infiltrasi ke jaringan sekitar yang
menyebabkan berbagai keluhan samar-samar seperti perasaan sebah, makan sedikit
terasa cepat menjadi kenyang, sering kembung, nafsu makan menurun.
Kecenderungan untuk melakukan implantasi di rongga perut merupakan ciri khas
suatu tumor ganas ovarium yang menghasilkan ascites.
Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang
beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal,
entodermal, dan mesodermal) dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang
beraneka ragam. Oleh sebab itu histiogenesis maupun klasifikasinya masih sering
menjadi perdebatan.
Kira-kira 60% terdapat pada usia peri-menopausal, 30% dalam masa reproduksi dan
10% pada usia yang jauh lebih muda. Tumor ini dapat jinak (benigna), tidak jelas
jinak tapi juga tidak pasti ganas (borderline malignancy atau carcinoma of low-
malignant potential) dan yang jelas ganas (true malignant).

1. Penetapan tingkat klinis keganasan


UICC Kriteria FIGO

T1 Terbatas pada ovarium I

Tia Satu ovarium, tanpa ascites Ia

TIb Kedua ovarium, tanpa ascites Ib

Tic Satu/ dua ovarium, ada ascites Ic

T2 Dengan perluasan ke panggul II

T2a Uterus dan/ atau tuba, tanpa ascites IIa

T2b Jaringan panggul lainnya, tanpa ascites IIb

T2c Jaringan panggul lainnya, dengan ascites IIc

T3 Perluasan ke usus halus/ omentum dalam III


panggul, atau penyebaran intraperitoneal/
kelenjar retraperitoneal
M1 Penyebaran ke alat-alat jauh IV
B. Kanker Vulva
1. Definisi
Vulva merupakan bagian alat kelamin luar yang ditutupi oleh kulit. Sebagian besar
keganasan vulva terdapat pada bibir besar dan kecil, dan daerah klitoris. Benrtuk
keganasan daerah ini adalah Karsinoma epidermoid. Penyakit yang mendahului
terjadinya kanker vulva adalah Kondiloma akuminata, infeksi virus papiloma manusia
(Tipe 2, 16, dan 18), keadaan vulvitis atropikan. Lokasi keganasan vulva paling sering
pada bibir besar (60%), bibir kecil (20%), klitoris (6%), dan sebagian ditempat lain.

3. Etiologi / Faktor Predisposisi


Etiologi terjadinya kanker vulva belum diketahui secara pasti, namun yang menjadi
faktor terjadinya kanker vulva adalah penyakit menular seksual, diantaranya :
Penyakit menular seksual granulomatosa
Sifilis
Herpes hominis tipe II
Kondiloma akuminata
Infeksi dari HPV (virus yang menyebabkan kutil genetalia dan
ditularkan melalui hubungan seksual)
Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
Diabetes
Obesitas
Hipertensi
Usia
Tiga perempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya
berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis. Usia rata-rata
penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun
Hubungan seksual pada usia dini
Berganti-ganti pasangan seksual
Merokok
Virus HIV menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga lebih
mudah mengalami infeksi HPV menahun
Golongan sosial-ekonomi rendah. Hal ini berhubungan dengan ketidakmampuan
dalam membiayai diri ke pelayanan kesehatan
Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
Liken sklerosus. Penyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
Peradangan vulva menahun
Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.

4. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari kanker vulva adalah :
Karsinoma in situ (karsinoma dengan lesi intraepitel vulva)
Karsinoma vulva invasif
(Price,2005;1299)
Menurut sistem FIGO, kanker vulva dapat dibedakan menurut stadium
yaitu:
Tabel 1. Stadium kanker vulva
STADIUM MANIFESTASI

0 Kanker hanya ditemukan di permukaan vulva

I Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum


(daerah antara rektum dan vagina). Ukuran
tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening

IA Kanker stadium I yang telah menyusup sampai


kedalaman kurang dari 1 mm

IB Kanker stadium I yang telah menyusup lebih


dalam dari 1 mm

II Kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu,


dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tetapi
belum menyebar ke kelenjar getah bening

III Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum


serta telah menyebar ke jaringan terdekat
(misalnya uretra, vagina, anus) dan / atau telah
menyebar ke kelenjar getah bening
selangkangan terdekat.

IVA Kanker telah menyebar keluar jaringan


terdekat, yaitu ke uretra bagian atas, kandung
kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah
menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan
kanan

IVB Kanker telah menyebar ke kelenjar getah


bening di dalam panggul dan / atau ke organ
tubuh yang jauh.

5. Gejala Klinis
Gejala klinis dari kanker vulva adalah :
Pruritus lama (gejala utama kanker vulva)
Perdarahan
Rabas berbau busuk
Nyeri juga terkadang dapat timbul
Terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis kronis kemudian dapat
ditemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras, mengalami
ulserasi seperti bunga kol (Smeltzer, 2002;1565)

Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, dimana labia mayora tiga
kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris. Gambaran keseluruhan
lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular atau
verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah atau putih. (Price,2005;1299)
Gejala awal yang perlu mendapatkan perhatian, rasa sangat gatal, disertai rasa panas
dan nyeri, terdapat benjolan kecil, terdapat perubahan kulit berwarna putih
(memerlukan pemeriksaan lanjut), leukoplakia, terdapat ulkus mulai kecil tepi
meninggi dan menebal, dapat disertai ulkus yang selalu mengeluarkan cairan. Cairan
ini dapat dipakai untuk pemeriksaan “pap smear”. Faktor-faktor yang dapat menjadi
pendorong terjadinya keganasan vulva adalah kekurangan gizi, terdapat hubungan gizi
yang kurang hieginis, atau terjadi infeksi menahunyang merupakan batu loncatan
untuk terjadinya keganasan (Manuaba, 2005).

9. Kemungkinan Komplikasi
Infeksi luka dan sepsis
Trombosis vena profunda
Hemoragi

C. Kanker Rahim (Uterus)


1) Pengertian
Kanker Rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim).Kanker rahim
biasanya terjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia 50-
60 taun.Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian
tubuh (misalnya kanalis servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim,
sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah).
2) Etiologi
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit ini melibatkan
peningkatan kadar estrogen.Salah satu fungsi estrogen yang normal adalah
merangsang pembentukan lapisan epitel pada rahim. Sejumlah besar estrogen yang
disuntikkan kepada hewan percobaan di laboratorium menyebabkan hiperplasia
endometrium dan kanker.
Wanita yang menderita kanker rahim tampaknya memiliki faktor resiko tertentu.
(faktor resiko adalah sesuatu yang menyebabkan bertambahnya kemungkinan
seseorang untuk menderita suatu penyakit).Wanita yang memiliki faktor resiko tidak
selalu menderita kanker rahim, sebaliknya banyak penderita kanker rahim yang tidak
memiliki faktor resiko. Kadang tidak dapat dijelaskan mengapa seorang wanita
menderita kanker rahim sedangkan wanita yang lainnya tidak.

3) Faktor resiko
a) Usia Kanker uterus terutama menyeranga wanita berusia 50 tahun keatas.
b) Hiperplasia endometrium
c) Terapi Sulih Hormon (TSH)
d) TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah
osteoporosis dan mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke.
e) Obesitas
Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang
gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen
merupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.
f) Diabetes (kencing manis)
g) Hipertensi (tekanan darah tinggi)
h) Tamoksifen
i) Ras
Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih.
j) Kanker kolorektal
k) Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun
l) Menopause setelah usia 52 tahun
m) Tidak memiliki anak
n) Kemandulan
o) Penyakit ovarium polikista
p) Polip endometrium.

4) Gejala
Gejala kanker rahim tidak spesifik. Studi terbaru menunjukkan bahwa penderita
kanker rahim biasanya mengalami gejala berikut ini secara menetap:
a) tekanan abdomen (merasa penuh, bengkak atau kembung)
b) Perasaan ingin buang air kecil terus menerus
Gejala lainnya meliputi:
a) Gangguan pencernaan yang menetap (gas atau mual)
b) Perubahan kebiasaan BAB tanpa alasan jelas, seperti sembelit
c) Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
d) Lemas & letih lesu yang berkelanjutan
e) Sakit pada daerah sekitar pinggang/panggul
f) Perubahan dalam siklus menstruasi
g) Perdarahan rahim yang abnormal
h) Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami
menstruasi)
i) Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
j) Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas
40 tahun)
k) Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
l) Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
m) Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
n) Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

D. Kanker Servik (Leher Rahim)


1. Definisi
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai
akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan
normal di sekitarnya
Etiologi
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan
predisposisi yang menonjol, antara lain :
 Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering
partus ssemakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
 Jumlah kehamilan dan partus
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual
semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih
terlalu muda.
 Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan
mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
 Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma
akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks.
 Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin
faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan
perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas
makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.
 Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang
pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis
tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.
 Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR
akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang
kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat
sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.

2. Klasifikasi
Klasifikasi Kanker Serviks menurut FIGO 1978
Tingkat Kriteria

0 Karsinoma In Situ ( KIS), membran basalis utuh

I Proses terbatas pada servks walaupun ada perluasan ke korpus uteri

Ia Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis sudah rusak dan sel
tumor sudah stroma tidak > 3 mm, dan sel tumor tidak tedapat
didalam pembuluh limfe atau pembuluh darah.

Ib Secara klinis tumor belum tampak sebagai karsinoma, tetapi pada


pemeriksaan histologi ternyata sel tumor telah mengadakan invasi
stroma melebihi Ia

II Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar 2/3 bagian
atas vagina dan parametrium, tetapi tidak sampai dinding panggul

II a Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infitrat


tumor

II b Penyebaran ke parametrum, uni atau bilateral, tetapi belum sampai


dinding panggul

III a Penyebaran sampai ½ bagian distal vagina, sedang parametrium tidak


dipersoalkan asal tidak sampai dinding panggul.

III b Penyebaran sudah sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah


infiltrat antara tumor dengan dinding panggul.

IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan


mokusa rektum dan atau vesika urinaria atau telah bermetastasi keluar
panggul ketempat yang jauh

IV a Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau vesika urinaria atau
sudah keluar dari pangul kecil, metastasi jauh belum terjadi

IV b Telah terjadi metastasi jauh.

5. Manifestasi Klinis
 Keputihan
Menurut Dalimartha (2004), gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai
dengan Fluor albus (keputihan) merupakan gejala yang sering ditemukan getah yang
keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis
jaringan. Dalam hal demikian, pertumbuhan tumor menjadi ulseratif.
 Perdarahan
Perdarahan yang dialami segera setelah bersenggama (disebut sebagai perdarahan
kontak) merupakan gejala karsinoma serviks (75 -80%). Pada tahap awal, terjadinya
kanker serviks tidak ada gejala-gejala khusus. Biasanya timbul gejala berupa ketidak
teraturannya siklus haid, amenorhea, hipermenorhea, dan penyaluran sekret vagina
yang sering atau perdarahan intermenstrual, post koitus serta latihan berat. Perdarahan
yang khas terjadi pada penyakit ini yaitu darah yang keluar berbentuk mukoid.
Menurut Baird (1991) tidak ada tanda-tanda khusus yang terjadi pada klien kanker
serviks. Perdarahan setelah koitus atau pemeriksaan dalam (vaginal toussea)
merupakan gejala yang sering terjadi. Karakteristik darah yang keluar berwarna
merah terang dapat bervariasi dari yang cair sampai menggumpal. Perdarahan rektum
dapat terjadi karena penyebaran sel kanker yang juga merupakan gejala penyakit
lanjut.
 Nyeri
Dirasakan dapat menjalar ke ekstermitas bagian bawah dari daerah lumbal. Pada tahap
lanjut, gejala yang mungkin dan biasa timbul lebih bervariasi, sekret dari vagina
berwarna kuning, berbau dan terjadinya iritasi vagina serta mukosa vulva. Perdarahan
pervagina akan makin sering terjadi dan nyeri makin progresif. Gejala lebih lanjut
meliputi nyeri yang menjalar sampai kaki, hematuria dan gagal ginjal dapat terjadi
karena obstruksi ureter.

9. Prognosa
Karsinoma serviks yang tidak dapat diobati atau tidak memberikan respons terhadap
pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala.
Pasien yang menjalani histerektomi dan memiliki rasio tinggi terjadinya rekurensi
harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi. Setelah
histerektomi radikal, terjadinya 80% rekurensi dalam 2 tahun.

2.3 Kanker Pada Organ Reproduksi Pria


A. Kanker Testis
1. Definisi

Kanker Testis adalah pertumbuhan sel – sel ganas didlam testis yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum.
Etiologi
Penyebab kanker testis belum diketahui namun tercatat beberapa factor resiko.
Kegagalan penurunan testis kedalam skrotum (kriptorkidisme atau undesensustestis)
aka meningkatkan resiko berkembangnya kanker testis kular hingga beberapa kali
lipat. Testis yang tidak turun dan menetap dalam abdomen memilki resiko kanker
testiskular yang lebih tinggi daripada yang tertahan dalam kanalis inguinalis. Adapun
disebut Sindrom Klinefelter yaitu suatu keadaan yang berkaitan dengan peningkatan
resiko berkembangnya kanker testis.
4. Klasifikasi
Terdapat 2 kelompok besar tumor testicular yaitu
- Tumor sel GCT (germinal) yang berasal dari sel-sel yang memproduksi
sperma dan dibatasi oleh tubulus seminefirus dengan jumlah 95%.
- Sex cord tumor yang berasal dari sel-sel penunjang testis spesialis maupun
yang non spesialis dengan jumlah kurang dari 5%
Berdasarkan sumber lain dari Internet, kanker testis dikelompokkan menjadi:
- Seminoma: 30-40 % dari semua jenis tumor testis. Biasanya ditemukan pada
pria usia 30-40 tahun dan terbatas pada testis
- Non seminoma: Merupakan 60% dari semua jenis tumor testis. Dibagi lagi
menjadi beberapa subkatagori:
- Karsinoma Embrional: Sekitar 20 % dari kanker testis, terjadi pada usia 20-30
tahun dan sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar ke paru-paru dan
hati
- Tumor yolk sac: Sekitar 60 % dari semua jenis kanker testis pada anak laki-
laki.
- Teratoma: Sekitar 7% dari kanker testis pada pria dewasa dan 40 % pada anak
laki-laki
- Tumor sel stroma: Tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel sertoli dan sel
granulosa. Tumor ini merupakan 3-4%dari semua jenis tumor testis. Tumor bisa
menghasilakan hormon estradiol, yang bisa menyebabkan salah satu gejala kaker
testis yaitu ginekomastia

Kanker testis memiliki 6 stadium yaitu


I : Terbatas pada testis
II : mengenai testis dan kelenjar limfe retroperitoneal
IIa : kelenjar getah bening kurang dari 2 cm
IIb : kelenjar getah bening 2-5 cm
IIc : kelenjar getah bening lebih dari 5 cm
III : metastasis jau

5. Gejala
 Testis membesar atau teraba aneh(tidak seperti biasanya)
 Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
 Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah
 Ginekomastia
 Rasa tidak nyaman/rasa nyeridi testis atau skrotum terasa berat
B. Kanker Prostat
1. Pengertian Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar
dalam sistem reproduksi pria. Prostat merupakan kelenjar utama pada sistem
reproduksi pria yang berfungsi untuk memproduksi sebagian besar cairan di dalam
sperma (air mani) yang menjaga sperma agar tetap hidup.
.

2. Gejala-Gejala Kanker Prostat


Gejala yang ditimbulkan oleh pembengkakan kelenjar prostat hampir mirip dengan
gejala kanker prostat. Untuk memastikan apakah hanya terjadi pembesaran kelenjar
prostat atau gejala kanker prostat, seorang pria dianjurkan untuk segera melakukan
pemeriksaan bila mengalami gejala berikut:
 Sulit berkemih
 Nyeri saat berkemih
 Keluar darah saat berkemih
 Sulit ereksi atau menahan ereksi
menyebabkan munculnya gejala ini.
 Sulit buang air besar (BAB) dan masalah saluran pencernaan lainnya.
 Nyeri terus-menerus di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas
 Sering berkemih di malam hari
 Urin yang menetes atau tidak cukup kuat.
 Usia di atas 50 dan mempunyai faktor resiko
3. Etiologi Kanker Prostat
Penyebab kanker prostat belum diketahui secara pasti, namun penelitian telah
menemukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat,
yaitu :
 Usia
Risiko kanker prostat akan meningkat setelah usia 50 tahun.
 Ras/Etnis
Orang berkulit hitam memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan
orang berkulit putih.
 Riwayat Keluarga
Jika Ayah atau saudara laki-laki Anda menderita kanker prostat, maka risiko Anda
akan meningkat lebih dari dua kali lipat. Risiko akan semakin tinggi jika Anda
memiliki kerabat yang terdiagnosa kanker prostat di bawah usia 65 tahun.
 Diet
Diet tinggi lemak dan obesitas (kegemukan) akan meningkatkan risiko kanker prostat.

GANGGUAN PROSTAT DAN TESTIS

Gangguan Pada Testis

1. Torsio Testis
2. Hernia Inguinalis
3. Kanker Testis (Buah Zakar)
4. Massa Skrotum
5. Orkitis
6. Epididimitis
7. Pembengkakan Pada Testis
8. Varicocele
9. Hydrocele

1. Torsio Testis

Torsio Testis adalah terpuntir/melilitnya korda spermatika, yang menyebabkan terputusnya


aliran darah ke testis (buah zakar) dan struktur jaringan di dalam skrotum (kantung zakar).
PENYEBAB
Torsio testis terjadi akibat perkembangan abnormal dari korda spermatika atau selaput yang
membungkus testis.
Biasanya hal ini terjadi pada masa pubertas dan sekitar 25 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia
berapapun.

Torsio testis bisa terjadi setelah testis mengalami trauma, seorang pria melakukan aktivitas
yang sangat berat atau bisa juga terjadi tanpa alasan yang jelas.

GEJALA
Segera terjadi nyeri yang hebat dan pembengkakan di dalam skrotum disertai mual dan
muntah.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:


# Pusing atau pingsan
# Benjolan di testis
# Darah di dalam semen.
.

2. Hernia Inguinalis

Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang
pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya
testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi
dilahirkan.

PENYEBAB
Biasanya tidak ditemukan penyebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan dengan
angkat berat.
Hernia terjadi jika bagian dari organ perut (biasanya usus) menonjol melalui suatu titik yang
lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan organ perut pada tempatnya.

Pada pria, hernia bisa terjadi di selangkangan, yaitu pada titik dimana korda spermatika
keluar dari perut dan masuk ke dalam skrotum.
Hernia inguinalis direk menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan, sedangkan
hernia indirek turun ke dalam skrotum.

GEJALA
Biasanya hernia inguinalis menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan dan
skrotum, tanpa rasa nyeri.
Jika penderita berdiri, benjolan bisa membesar dan jika penderita berbaring, benjolan akan
mengecil karena isinya keluar dan masuk dibawah pengaruh gaya tarik bumi.
3. Kanker Testis (Buah Zakar)

Kanker Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum
(kantung zakar).

PENYEBAB
Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di bawah 40 tahun.
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang
terjadinya kanker testis:
# Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum)
# Perkembangan testis yang abnormal
# Sindroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya
kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang kecil).

Faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih dalam
taraf penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan infeksi oleh HIV.
Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat.

1% dari semua kanker pada pria merupakan kanker testis.


Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria berusia 15-40 thun.

Kanker testis dikelompokkan menjadi:

1. Seminoma : 30-40% dari semua jenis tumor testis.


Biasanya ditemukan pada pria berusia 30-40 tahun dan terbatas pada testis.
2. Non-seminoma : merupakan 60% dari semua jenis tumor testis.
Dibagi lagi menjadi beberapa subkategori:
- Karsinoma embrional : sekitar 20% dari kanker testis, terjadi pada usia 20-30 tahun dan
sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar ke paru-paru dan hati.
- Tumor yolk sac : sekitar 60% dari semua jenis kanker testis pada anak laki-laki.
- Teratoma : sekitar 7% dari kanker testis pada pria dewasa dan 40% pada anak laki-laki.
- Koriokarsinoma.
- Tumor sel stroma : tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel Sertoli dan sel granulosa.
Tumor ini merupakan 3-4% dari seluruh jenis tumor testis. Tumor bisa menghasilkan hormon
estradiol, yang bisa menyebabkan salah satu gejala kanker testis, yaitu ginekomastia.

GEJALA
Gejala berupa:
- Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
- Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
- Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah - Ginekomastia
- Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.
Tetapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali.

4. Massa Skrotum

PENYEBAB
Penyebab terbentuknya massa di dalam skrotum bervariasi dan bisa merupakan sesuatu yang
jinak maupun keganasan.

Penyebab dari pembentukan massa skrotum bisa berupa:


- Peradangan maupun infeksi (misalnya epididimitis)
- Cedera fisik pada skrotum
- Herniasi (hernia inguinalis)
- Tumor.
Angka kejadian dan faktor resikonya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.

GEJALA
Secara umum, massa skrotum menimbulkan gejala sebagai berikut:
# Benjolan/pembengkakan di dalam skrotum, dengan ataupun tanpa rasa nyeri
# Bisa terjadi kemandulan
# Skrotum membesar.

5. Hematokel

Hematokel adalah penimbunan darah yang biasanya terjadi setelah skrotum


mengalami cedera.
Jika hanya sedikit, biasanya darah akan kembali diserap; tetapi jika banyak, perlu
dilakukan pembedahan untuk membuangnya.
6. Hidrokel

Hidrokel adalah penimbunan cairan di dalam selaput yang membungkus testis, yang
menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di kemudian hari; bisa hanya
menyerang salah satu maupun kedua sisi skrotum.

Hidrokel sering ditemukan pada bayi baru lahir.


Hidrokel terjadi akibat adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis
dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran
yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum
membengkak.
Secara normal, hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa
bulan setelah bayi lahir.

Hidrokel juga bisa terjadi akibat:


- peradangan atau cedera pada testis maupun epididimis
- penyumbatan cairan atau darah di dalam korda spermatika.
Kadang hidrokel berhubungan dengan hernia inguinalis. Jika jumlah cairan yang
terkumpul berubah-ubah, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah hernia
inguinalis.
7. Varikokel

Varikokel adalah varises di dalam skrotum.


Varikokel terjadi akibat kelainan pada katup vena di sepanjang korda spermatika. Kelainan
katup ini menghambat aliran darah sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran
vena.

Perkembangan varikokel biasanya berlangsung lambat dan bisa tanpa gejala.


Lebih sering menyerang pria berusia 15-25 tahun.

Varikokel merupakan penyebab terjadinya kemandulan pada 39% penderita kemandulan.

Varikokel yang muncul secara tiba-tiba pada usia lanjut bisa disebabkan oleh tumor ginjal
yang telah mengenai vena renalis dan menyebabkan gangguan aliran darah melalui vena
spermatika.

Varikokel biasanya terbentuk di skrotum sebelah kiri, massa ini biasanya terasa/tampak nyata
jika penderita berdiri dan menghilang jika penderita bersandar karena aliran darah ke vena
tersebut berkurang.
8. Spermatokel

Spermatokel adalah suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai kista, yang mengandung
cairan dan sel sperma yang mati.

Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.

9. Orkitis

Orkitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis (buah zakar).
PENYEBAB
Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus.
Virus yang paling sering menyebabkan orkitis adalah virus gondongan (mumps). Hampir 15-
25% pria yang menderita gondongan setelah masa pubertasnya akan menderita orkitis.
Orkitis juga ditemukan pada 2-20% pria yang menderita bruselosis.

Orkitis sering dihubungkan dengan infeksi prostat atau epididimis, serta merupakan
manifestasi dari penyakit menular seksual (misalnya gonore atau klamidia).

Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
# Immunisasi gondongan yang tidak adekuat
# Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
# Infeksi saluran kemih berulang
# Kelainan saluran kemih.

Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
# Berganti-ganti pasangan
# Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan
# Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.

GEJALA
Gejalanya berupa:
# Pembengkakan skrotum
# Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan teraba lunak
# Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena
# Demam
# Dari penis keluar nanah
# Nyeri ketika berkemih (disuria)
# Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi
# Nyeri selangkangan
# Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan
# Semen mengandung darah.

10. Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada epididimis.

Epididimis adalah sebuah struktur yang terletak di atas dan di sekeliling testis (buah zakar).
Fungsinya adalah sebagai pengangkut, tempat penyimpanan dan tempat pematangan sel
sperma yang berasal dari testis.

Epididimis akut bisanya lebih berat daripada epididimis kronis.


Epididimis kronis berlangsung selama lebih dari 6 minggu.

PENYEBAB
Epididimitis biasanya disebabkan oleh bakteri yang berhubungan dengan:
# Infeksi saluran kemih
# Penyakit menular seksual (misalnya klamidia dan gonore)
# Prostatitis (infeksi prostat).

Epididimitis juga bisa merupakan komplikasi dari:


# Pemasangan kateter
# Prostatektomi (pengangkatan prostat).

Resiko yang lebih besar ditemukan pada pria yang berganti-ganti pasangan seksual dan tidak
menggunakan kondom.

GEJALA
Gejalanya berupa nyeri dan pembengkakan skrotum (kantung zakar), yang sifatnya bisa
ringan atau berat.
Peradangan yang sangat hebat bisa menyebabkan penderita tidak dapat berjalan karena sangat
nyeri.

Infeksi juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan.
Infeksi hebat bisa menyebabkan demam dan kadang pembentukan abses (pernanahan).

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah:


# Benjolan di testis
# Pembengkakan testis pada sisi epididimis yang terkena
# Pembengkakan selangkangan pada sisi yang terkena
# Nyeri testis ketika buang air besar
# Demam
# Keluar nanah dari uretra (lubang di ujung penis)
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika berhubungan seksual atau ejakulasi
# Darah di dalam semen
# Nyeri selangkangan.

11. Pembengkakan Pada Testis

Testis bisa bengkak karena banyak sebab. Penyebab yang mungkin termasuk kanker,
testicular torsion, hernia inguinal, epididymitis, hydrocele, dan varicocele. Penyebab-
penyebab yang lainnya jarang terjadi pada orang dewasa.

Lymphedema menyebabkan pembengkakan yang sakit sekali pada seluruh kantung


kemaluan. Lymphedema dihasilkan paling sering dari penyumbatan pada cairan darah atau
cairan getah bening yang kembali ke dalam tubuh. Sirosis dan gagal jantung adalah penyebab
yang paling sering. Lymphedema bisa juga dihasilkan dari tekanan pada perut atau urat pelvis
atau kelenjar getah bening (misalnya, oleh tumor). Seorang dokter membuat diagnosa pada
lymphedema berdasarkan dari hasil sebuah pemeriksaan fisik. Mengobati masalah yang
mendasarinya biasanya menghasilkan hasil yang baik dibandingkan dengan cara operasi.

Mumps, sebuah infeksi virus, biasanya mempengaruhi anak-anak. Jika seorang dewasa
terkena mumps, testis bisa menjadi terasa sakit dan membengkak dan bisa kadang kala
menyusut dan berhenti bekerja (atrophy). Mumps secara permanen bisa merusak kemampuan
testis untuk menghasilkan sperma tetapi biasanya tidak menyebabkan kemandulan sempurna
sampai hal itu mempengaruhi kedua testis.

Spermatocele adalah sebuah penumpukan pada sperma di dalam kantung yang terbentuk di
samping epididymis. Kebanyakan tidak terasa sakit Ketika kebanyakan spermatocele tidak
membutuhkan pengobatan, salah satu yang membesar atau mengganggu bisa diangkat dengan
cara operasi.

Varicocele
Varicocele adalah sebuah kondisi dimana suplai darah pada testis membentuk pembuluh
varises.

Pembuluh darah / vena mengandung klep yang mencegah darah mengalir kembali. Kerusakan
klep disebabkan oleh varicocele. Varicocele biasanya terbentuk pada sisi sebelah kiri skrotum
dan tidak menghasilkan gejala. Kemungkinan lain, varicocele bisa menyebabkan rasa sakit
dan perasaan penuh yang mengganggu. Varicocele dirasakan seperti sekantong cacing ketika
pria sedang berdiri. Meskipun begitu, pembengkakan tersebut biasanya hilang ketika dia
berbaring karena aliran darah menuju pembuluh yang melebar berkurang. Jarang, sebuah
varicocele mempengaruhi kesuburan.

Jika gejala-gejalanya parah, seorang dokter bisa mengobati varicocele dengan cara operasi
pengikatan pembuluh yang terkena.

PENYEBAB
Saluran sperma membawa darah masuk dan keluar dari testis. Tidak diketahui apa yang
menyebabkan varicocele, tetapi banyak ahli percaya bahwa varikokel terbentuk ketika katup-
katup di dalam pembuluh darah pada simpulnya mencegah darah mengalir dengan baik.
Sehingga akan menyebabkan urat menjadi melebar (dilatasi).

Varikokel sering terjadi selama pubertas. Varicocele biasanya terjadi di sisi kiri,
kemungkinan besar karena posisi vena testis kiri. Namun, varikokel dalam satu testis dapat
mempengaruhi produksi sperma pada kedua buah pelir.

PENYEBAB

Hydrocele bisa ada ketika lahir atau terjadi kemudian di dalam hidup. Hal ini paling sering
terjadi setelah usia 40 tahun. Biasanya penyebabnya tidak diketahui. meskipun begitu,
keadannya kadangkala diakibatkan oleh sebuah gangguan testicular (misal, luka,
epididymitis, atau kanker).
GEJALA

Biasanya, hydrocele tidak menyebabkan gejala; hal ini ditemukan sebagai bengkak yang
tidak menyakitkan di sekitar testis.

Bagaimana Gejala Umum Gangguan Prostat?

Ada sejumlah pertanda awal yang dialami tatkala seseorang mengalami gangguan pada
prostatnya. Perlu ditekankan, gejala-gejala ini belum tentu menandakan penyakit prostat.
Sangat dianjurkan menemui Urolog atau dokter berkompeten sesegera mungkin.

Tanpa memandang perbedaan jenisnya, gejala umum gangguan prostat dapat berupa salah
satu atau beberapa hal berikut.[1]

Sering merasa ingin buang air kecil, dorongannya kian kuat di malam hari.

Sulit buang air kecil, baik hendak memulai maupun ketika urin telah mengalir.

Rasa panas terbakar maupun nyeri ketika urin mengalir keluar (disuria).

Kantung kemih terasa tidak kosong sepenuhnya setelah buang air kecil.

Terdapat jejak darah dalam urin (hematuria), atau darah keluar walaupun tidak buang air
kecil.

Jejak darah (hematuria) mungkin disebabkan gangguan lain di luar prostat, misalkan batu
ginjal. Periksakan segera urin Anda ke ahli medis.
Apa Saja Jenis Penyakit Prostat?

Terdapat 3 jenis penyakit prostat yang umum menghampiri kaum pria, (1) prostatitis, (2)
pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia – BPH), dan (3) kanker prostat.

1. Prostatitis

Prostatitis adalah kondisi medis dimana kelenjar prostat mungkin mengalami peradangan atau
inflamasi.

Penyebab & Gejala Prostatitis

Berdasarkan penyebabnya, gangguan diklasifikasikan dalam prostatitis bakterial dan non-


bakterial. Prostatitis bakterial bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia, termasuk
anak-anak hingga remaja.

Gangguan yang diakibatkan infeksi bakteri (bakterial) cirinya mudah dikenali, penderita
cenderung mengalami demam dan kelelahan. Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk
membunuhnya. Umumnya langkah ini sudah cukup mengatasinya.

Bila hasil diagnosa tak mendeteksi keberadaan bakteri, penanganannya bakal rumit dan multi
aspek. Ironisnya, prostatitis non-bakterial lah yang paling sering datang menerpa pria dewasa.

Gejala prostatitits non-bakteri berbeda antar pasien. Keluhan dapat muncul lalu menghilang
begitu saja. Seorang dokter bahkan perlu membuat daftar penyebab yang dicurigainya lalu
menelaahnya satu persatu ketika mendiagnosa pasiennya.[1]

2. Pembesaran Prostat Jinak (BPH)

Kondisi medis benign prostatic hyperplasia (BPH) dikatakan jinak semata-mata karena
pembesaran prostat yang terjadi bukan diakibatkan oleh sel-sel kanker.

Penyebab & Gejala BPH

Membesarnya prostat merupakan konsekuensi logis adanya pertumbuhan. Resiko BPH


semakin tinggi ketika pertumbuhan mengalami akselerasi fase kedua (usia 40 tahun ke atas).

Seiring membesarnya prostat, ia kan menekan uretha, mempersempitnya, membuat urin sulit
keluar.
Penyebab BPH masih menjadi misteri di antara saintis. Sejumlah penelitian mencurigai ia
dipengaruhi faktor genetis, turun-temurun dari bapak ke anak. Ada pula yang mengaitkannya
dengan level hormon testosteron.

Tanda-tanda BPH sejalan dengan gejala umum gangguan prostat sebelumnya. Secara
spesifik, gejala BPH jelas terlihat sewaktu buang air kecil seperti,

 walau sudah mengejan kuat, urin sulit keluar,


 semprotan urin yang lemah tak bisa deras memancur,
 hanya sedikit urin yang berhasil keluar,
 terasa ingin buang air kecil lagi meski baru saja melakukannya,
 tak bisa mengontrol urin sehingga terkadang merembes keluar dengan sendirinya.

3. Kanker prostat

Kanker prostat adalah kondisi medis tatkala sel-sel dalam prostat tumbuh dan membelah
secara abnormal sehingga membentuk tumor.[3]

Gangguan ini tak bisa sepenuhnya dikategorikan penyakit prostat. Ini adalah kanker yang
kebetulan menyerang prostat. Sebagai suatu kondisi medis, kanker prostat butuh penanganan
lintas spesialis, termasuk onkologi, andrologi dan urologi.

Penyebab & Gejala Kanker Prostat

Sebagaimana kanker lainnya, belum ada yang tahu apa penyebab pasti gangguan ini.
Ilmuwan hanya dapat mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang dicurigai bisa jadi
pemicunya, termasuk,[3]

riwayat anggota keluarga, ayah atau saudara laki-laki berkondisi medis serupa, termasuk
kanker payudara pada kerabat wanita,

usia telah menginjak 50 tahun ke atas,

memiliki sejarah subfertilitas (ketidaksuburan yang berkepanjangan),

terlalu sering mengkonsumsi daging merah atau lemak hewani berprotein tinggi,

faktor ras, dimana ras Kaukasia beresiko lebih tinggi dibanding ras Asia.

Sel kanker biasanya tumbuh perlahan tanpa menunjukkan gejala apapun, dan hal ini sering
membuat orang lalai. Beberapa gejala umum gangguan prostat yang disebutkan di atas
mungkin dialami, namun tak sedikit pasien yang tak merasakan apapun.

Terkadang kanker baru terasa mengganggu setelah kerusakannya menyebar ke organ tubuh
lain —dikenal dengan istilah metastasis—, seperti kandung kemih, rektum, hingga tulang.[3]
Anda yang beresiko tinggi disarankan rutin melakukan check-up. Kanker prostat —juga jenis
kanker lain— yang terdeteksi pada stadium dini terbukti lebih mudah diatasi, bahkan hingga
sembuh tuntas.

B. Infeksi Saluran Reproduksi

1. Pengertian

Infeksi saluran reproduksi (ISR) adalah masuk dan berkembangbiaknya kumanpenyebab


infeksi kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri,
jamur, virus dan parasit.

Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki, karena saluran reproduksi
perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR pada perempuan juga sering tidak
diketahui, karena gejalanya kurang jelas dibandingkan laki-laki.

2. Gejala

a. Gejala umum

1) Rasa sakit atau gatal di kelamin

2) Muncul benjolan, bintik atau luka disekitar kelamin

3) Keluar cairan yang tidak biasa dan bau dari alat kelamin

4) Terjadinya pembengkakan di pangkal paha

b. GEJALA PADA PEREMPUAN

1) Dampaknya lebih serius dan sulit didiagnosa karena umumnya asimptomatik

2) Keluar cairan yang tidak biasa dan berbau tidak enak dari alat kelamin

3) Keluar darah bukan pada masa haid

4) Sakit pada saat berhubungan seks

5) Rasa sakit pada perut bagian bawah

Menjadi beban tersembunyi bagi perempuan karena merasa bersalah dan malu berobat

3. Jenis-jenis IMS – ISR


Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah terminologi umum yang digunakan untuk tiga jenis
infeksi pada saluran reproduksi:

a. ISR endogen adalah jenis ISR yang paling umum di dunia. Timbul akibat pertumbuhan
tidak normal, organisme yang seharusnya tumbuh normal didalam vagina, antara lain
vaginosis bakteri dan kandidiasis yang mudah disembuhkan.

b. ISR iatrogenik atau yang berhubungan dengan prosedur medis adalah infeksi yang
disebabkan masuknya mikroorganisme kedalam saluran reproduksi melalui prosedur medis
yang kurang atau tidak steril, antara lain induksi haid, aborsi, pemasangan AKDR, peristiwa
persalinan atau apabila infeksi sudah ada dalam slauran reproduksi bagian bawah menyebar
melalui mulut rahim hingga ke saluran reproduksi bagian atas. Gejala yang mungkin timbul,
antara lain rasa sakit disekitar panggul, demam tinggi secara tiba-tiba, menggigil, haid tidak
teratur, cairan vagina yang tidak normal dan timbul rasa sakit saat berhubungan seksual.

c. PMS adalah sebagian ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan yang telah
terinfeksi.

4. Faktor rIsiko terjadinya IMS pada seseorang :

a. Adanya Duh tubuh pada mitra seksual

b. Umur <21 tahun

c. >1pasangan seksual

d. Pasangan seksual baru 3 bulan terakhir

e. Belum menikah

f. Pernah seks anal

g. Pernah berhubungan seksual dengan PSK tanpa pelindung

h. Pernah berhubungan seksual dengan ODHA

i. Riwayat menderita ulkus kelamin,GO

5. Akibat ISR

Akibat ISR Pada perempuan dapat menyebabkan kehamilan diluar kandungan, kemandulan,
kanker leher rahim, meningkatkan resiko HIV, kelainan pada janin (BBLR, infeksi bawaan
sejak lahir, bayi lahir mati dan bayi lahir belum cukup umur).

Dampak negatif ISR sangat serius, terutama bagi perempuan, antara lain (Buzsa, 1999):

a. Komplikasi kehamilan
b. Penyakit Radang Panggul (PRP) yang dapat berkem-bang dan menyebabkan
kemandulan, kehamilan di luar kandungan, serta rasa sakit yang berkepan-jangan.

c. Meningkatkan risiko penularan HIV.

d. Banyak ISR yang gejala dan tanda-tandanya tidak dirasakan, terutama pada perempuan,
hingga ter-lambat untuk menghin-dari kerusakan pada organ reproduksi.

e. 30-70% kasus Human Papilloma Virus (HPV) berakhir dengan kanker mulut rahim
(serviks) yang merupakan kanker ter-banyak yang ditemukan pada perempuan, yaitu 370.000
kasus baru tiap tahunnya, dan 80% di antaranya di negara berkembang.

ISR dan berbagai penyakit yang ditimbulkannya tidak hanya berpengaruh terhadapkesehatan
tetapi juga tingkat produktivitas dan kualitas hidup perempuan maupun laki-laki, yang pada
akhirnya seluruh masyarakat.

ISR tidak seperti infeksi lainnya, mereka sangat lekat dengan stigma dan merefleksikan
adanya ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai