Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Obat
Obat (atau yang sering disebut sebagai obat modern) adalah suatu bahan atau paduan
bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memprindah badan atau bagian badan manusia (Joenoes,
2001).
B. Definisi Penyakit Hipertensi
Hipertensi, atau dikenal juga dengan sebutan tekanan darah tinggi, merupakan suatu
penyakit yang dicirikan peningkatan tekanan darah di atas nilai normal. Yang
dimaksud dengan tekanan darah adalah tekanan aliran darah yang mengalir di dalam
pembuluh darah arteri
C. Jenis- jenis obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi
1. Klortalidon ( Higroten )

a. Indikasi :
Digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan agens lainnya dalam
penatalaksanaan hipertensi ringan atau sedang.
b. Kontraindikasi :
 Hipersentivitas
 Sensitivitassilangdengan sulfonamide
 Anuria
 Laktasi

c. Efek samping :
 Mengantuk
 Hipotensi
 Anoreksia, mual, muntah, kram, hepatitis
 Ruam, fotosensivitas
 Hiperglikemia
 Disklasiadarah
 Kramotot
d. Bentuk sediaan :
tablet 25 mg, 50 mg, 100 mg, 200 mg
e. Dosis:
- dewasa : 25-100 mg/hari atau 100 mg duahari sekali atau tiga kali seminggu
- anak-anak : 2 mg/kg 3 kali seminggu
f. Kandungan :
 Apo-Chlorthalidone
 Hygroton
 Thalitone
 Novothalidone
 Uridon

2. Hidroklorotiazid

a. Indikasi
 Hidroklorotiazid adalah anti hipertensilini pertama baik terapi tunggal atau
dikombinasikan dengan obat anti hipertensi lain untuk meningkatkan
efektivitasnya .
 Hidroklorotiazid digunakan juga untuk pengobatan diabetes insipidus, dan
mengurangi resiko batu ginjal pada pasien yang memiliki level kalsium yang
tinggi dalamurin.
b. Kontraindikasi
 Hipersensivitas
 dapat terjadi sensivitas silang dengan tiazid lain sulfanamid, anuria,
laktasi.
c. Efeksamping hidroklorotiazid
 Efek samping hidroklorotiazid pada saluran pencernaan misalnya mual,
muntah, diare, kram pada perut, sembelit, iritasi lambung, dan kram
 Efek samping lain yang sering terjadi seperti pusing, sakit kepala, gelisah dan
vertigo.
 Anemia aplastik, agranulositosis, leukopenia, anemia hemolitik,
trombositopenia, efek pada kulit missalnya ruam, sindrom stevens-johnson,
dermatitis eksfoliatif termasuk nekrolisis epidermal toksik, kadang terjadi
terutama pada pemakaian melebihi dosis yang dianjurkan.
 Pengguna alkohol, barbiturat, dan narkotika bias meningkatkan efek samping
hidroklorotiazid berupa penurunan tekanan darah yang drastis.
 Gangguan system metabolism akibat pemakaian hidroklorotiazid seperti
peningkatan level asam urat, gula darah dan kolestrol.
d. Dosis :
 Dewasa : 25-100 mg/haridalam 1-2 dosis (sampai 200 mg/hari). Sebagai
diuretic dapatdiberikanduaharisekaliatau 3-5 hari/minggu
 Anak-anak>6bulan : 1-2 mg/kg (30-60 mg/m/hari) dalam 1-2 dosisterbagi
 Anak-anak< 6 bulan :sampai 3,3 mg/kg/haridalam 2 dosisterbagi.

e. Kandungan :
 {Apo-Hydrol},
 {Duiclor H}
 Esidrex,
 Esidex,
 Ezide,
 HCTZ,
 HydroPar, {Natrimax},
 {Neo-Codema},
 Novo-Hydrazide
 , Oretic,
 {Urozide}.
f. Sedia :
tablet :
 25mg
 50mg
 100mg
3. Indapamide

a. Indikasi
Kegunaan Indapamide adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
Pengobatan hipertensi, baik digunakan tunggal atau dikombinasikan den
gan obat anti hipertensi lainnya.
b. Kontraindikasi
 Jangan menggunakan obat ini pada pasien dengan riwayat hipersensitif atau
alergi obat Indapamide.
 Kontraindikasi pada pasien anuria, gangguan hati atau ginjal parah,
ensefalopati, hipokalemia, atau stroke yang baru saja terjadi.
 Hipersensivitas, dapat terjadi sensitivitas silang dengan sulfonamide, anuria,
laktasi

c. Efek samping indapamide


Berikut adalah beberapa efek samping yang bias terjadi :
 Efek samping yang paling umum seperti sakit kepala, pusing, lemah, kantuk,
kelelahan, agitasi, gugup, anoreksia, mual, muntah, nyeri, diare, sembelit, dan
hipokalemia.
 Efek samping lain misalnya ruam kulit (eritema multiforme, nekrolisis
epidermal).
 Efek samping yang relative jarang seperti hipotensi ortostatik, palpitasi, enzim
hati meningkat, gangguan darah (termasuk trombositopenia), hiponatremia,
alkalosis metabolik, hiperglikemia, kadar asamurat plasma meningkat,
parestesia meningkat, fotosensitivitas, impotensi, gangguan ginjal, dan myopia
akut yang reversibel.
d. Dosis:
 dewasa : 1,25-5 mg setiaphari di pagihari; dapatditingkatkandengan
interval 4 minggusampai 5mg/hari.
e. Kandungan:
 lazide
 lozol

4. Metolazone

a. Indikasi
 Untuk mengobati fluid retention ( edema pada penderita gagal ginjal jantung
kongestif (CHF), atau gangguan ginjal seperti sindrom nefrotik
 Untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi)ringan sampai sedang
b. Kontraindikasi :
 hipersensivitas
 sensivitas silang dengan sulfonamide lain,
 anuria,
 laktasi.
c. Efeksamping:
 Pusing
 sakitkepala
 nyerisendi
 merah, terik, mengupasruamkulit; atau
 penglihatankabur
 kramotot
d. Sediaan: mykrox : 0.5 mg zaroxolyn : 2.5 mg, 5 mg, 10 mg
e. Dosis:
Dewasa mykrox : 0,5- mg/hari
Dewasa zaroxolyn : 2,5-5 mg/hari
f. Kandungan :
 mykrox
 zaroxolyn

5. Amlodipine

a. Indikasi :
Sendiri atau bersama agens lain dalam penatalaksanaan hipertensi, angine pectoris,
dan angine vesospastik
b. Kontraindikasi
 Syokkardiogenetik,
 angina tidak stabil
 stenosis aorta yang signifikan
 menyusui.
Merek dagang: A-B Vask, Actapin, Amcor, Amdixal, Amlocor, Amlodipine
Fahrenheit, Amlogal, Amlogrix, Cardisan, Cardivask, Divasik, Ethivask, Finevask,
Fulopin, Gensia, Gracivask, Gravask 5/Gravask 10, Lupin, Normoten, Opivask,
Pehavask, Provask, Simvask-5/Simvask-10, Stamotens, Tensivask, Theravask
c. Dosis Amlodipine
Dosis yang biasanya dianjurkan untuk orang dewasa adalah 5-10 mg per hari.
Dosis untuk orang tua lebih rendah, yaitu 2,5 mg per hari. Sedangkan dosis untuk
anak-anak dan remaja adalah 2,5-5 mg per hari. Dosis akan disesuaikan dengan
kondisi dan respons pasien terhadap obat ini.
d. Efek samping
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, tapi tidak semua orang
akan mengalaminya. Ketika pertama kali mengonsumsi amlodipine, Anda mungkin
akan mengalami sakit kepala, rasa panas dan kegerahan. Gejala ini umumnya akan
membaik dalam beberapa hari.
Bicarakan dengan dokter jika mengalami efek samping berkepanjangan dan
menyulitkan Anda.Beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi adalah:
 Merasa lelah atau pusing.
 Jantung berdegup kencang.
 Merasa mual dan tidak nyaman di bagian perut.
 Pergelangan kaki membengkak.
 Selain untuk hipertensi, amlodipin juga diindikasikan untuk penyakit
berikut: Penyakit jantung koroner, dan Nyeri dada (angina)
e. Kandungan :
 Norvasc
D. Definisi Gastritis
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis
adalah inflamasi dari mukosa lambung. (Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal
492).
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung, yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan
iritan lain.

E. Jenis-jenis obat yang digunakan untuk mengobati gastritis


1. Antasida

a. Indikasi
Antasida adalah sebutan untuk golongan obat yang diindikasikan mengobati
sakit maag. Pada penderita sakit maag, terjadi peningkatan asam lambung dan luka
pada lambung. Hal tersebut yang sering kali menyebabkan rasa nyeri ulu hati, rasa
terbakan di dada, perut terasa penuh, mual, banyak bersendawa ataupun buang gas.
Di dalam lambung, antasida akan bereaksi dengna asam lambung dan menetralisasi
asam tersebut. Antasida sebaiknya diminum sebelum makan sehingga saat makan,
keluhan mual penderita telah berkurang.

b. Kontraindikasi

 Gagal ginjal;
 Ketidakseimbangan elektrolit/ion tubuh;
 Adanya gejala radang usus buntu;
 Pada pasien pascaoperasi perut;
 Gangguan listrik jantung yang berat;
 Nyeri perut tanpa sebab yang jelas

c. Efek samping

 Tekanan darah rendah;


 Penekanan proses bernapas;
 Diare
 Kram perut
 Gangguan keseimbangan elektrolit/ion tubuh;
 Rasa lemas otot.

d. Bentuk sediaan
Magnesium hidroksida dalam bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 311 mg,
sedangkan dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran dosis 400 mg/5 ml, 800 mg/5
ml, dan 2400 ml/10 ml. Antasida lainnya, yakni aluminium hidroksida, dalam
bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 80 mg, sedangkan dalam bentuk sirup
tersedia dalam ukuran 320 mg/5 ml. Magnesium hidroksida dan aluminium
hidroksida tersebut sering ditemukan dalam bentuk tablet maupun sirup campuran
keduanya.

e. Dosis
Dosis untuk sakit maag ialah 2-4 tablet magnesium hidroksida sehari, atau 5-15 ml
sirup magnesium hidroksida sehari terbagi dalam 3-4 kali minum, atau 5-30 ml
aluminium hidroksida sehari terbagi dalam 3 kali minum.

f. Kandungan
 Tiap tablet kunyah atau tiap 5 ml suspensi mengandung :
 Gel Aluminium Hidroksida kering 258,7 mg (setara dengan Aluminium
Hidroksida) 200 mg
 Magnesium Hidroksida 200 mg

2. Cimetidine

a. Indikasi
Cimetidine adalah obat untuk menangani beberapa kondisi akibat produksi asam
lambung yang berlebihan. Asam yang diproduksi secara alami oleh sel-sel di dalam
lapisan lambung ini sebenarnya sangat penting untuk proses pencernaan. Namun,
jika jumlah asam lambung terlalu banyak, maka bisa berdampak buruk bagi
kesehatan.

b. Kontraindikasi
Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada
cimetidine atau obat golongan antagonis reseptor H2 lainnya.

c. Efek samping

Hentikan menggunakan cimetidine dan dapatkan pertolongan medis jika Anda


mengalami tanda reaksi alergi: gatal sulit bernafas bengkak pada wajah, bibir,
lidah, atau tenggorokan.

Hubungi dokter segera jika Anda memiliki efek samping serius berikut:
 Batuk, demam, sesak, suit bernafas
 Ruam merah atau kulit melepuh
 Kulit atau mata menguning
 Mudah memar atau berdarah, tubuh melemah tidak seperti biasanya
 Merasa hendak pingsan, pusing, atau kebingungan
 Lebih jarang buang air kecil
 Ruam

Efek samping yang lebih ringan meliputi:

 Merasa pusing, depresi, atau mudah marah


 Dada membengkak atau terasa nyeri (pada pria)
 Nyeri sendi atau otot
 Ruam ringan
 Sakit kepala
 Diare, mual, atau sembelit

d. Sediaan
 Tablet
e. Dosis
1) Pasien dengan nyeri ulu hati rasa terbakar (heart burn):
berikan 200 mg oral tiap 12 jam, untuk mencegah munculnya simtom
berikan 200 mg oral dengan minum segelas air tepat sebelum atau 30 menit
sebelum makan
2) Pasien dengan ulkus peptikum ringan
800 mg oral malam hari sebelum tidur, atau 400 mg oral tiap 12 jam, atau 300
mg oral tiap 6 jam
3) Pasien dengan ulkus duodenum
800 mg oral malam hari sebelum tidur, atau 400 mg oral tiap 12 jam, atau 300
mg oral tiap 6 jam
4) Pasien dengan gastroesofageal refluk erosif
800 mg oral tiap 12 jam, atau 400 mg oral tiap 6 jam
5) Pasien dengan hipersekresi yang patologis
300 mg oral tiap 6 jam bersama dengan makanan dan malam hari sebelum tidur
f. Kandungan
 Tiap tablet mengandung Cimetidine 200 mg
3. Ranitidine
a. Indikasi
Masalah terkait asam lambung yang dapat diobati oleh obat ranitidin adalah tukak
pada lambung dan duodenum (usus 12 jari) dan mencegah, penyakit
gastroesophageal reflux (GERD), gastritis atau sakit maag, perut kembung, sering
bersendawa dan sebagainya. Tidak hanya mengurangi gejala yang muncul tetapi
juga berfungsi mencegah timbulnya kembali gejala-gejala.

b. Kontraindikasi
Obat ranitidine harus digunakan dengan hati-hati pada kondisi ini bawah ini:
1. Lansia Ibu hamil Ibu menyusui
2. Kanker lambung
3. Penyakit ginjal
4. Mengonsumsi obat non-steroid anti-inflamasi
5. Sakit paru paru
6. Diabetes Masalah dengan sistem kekebalan tubuh
7. Porfiria akut (gangguan metabolisme langka)

c. Efek samping

Ada beberapa efek samping yang harus dilaporkan ke dokter sesegera mungkin
ketika menggunakan ranitidine, diantaranya:
1. Kegelisahan, Depresi, halusinasi
2. Reaksi alergi seperti kulit ruam, gatal atau gatal-gatal, pembengkakan wajah,
bibir, atau lidah Gangguan pernapasan
3. Perdarahan yang tidak biasa atau memar
4. Muntah
5. Menguningnya kulit atau mata

d. Sediaan
 Tablet
e. Dosis
Direkomendasikan dosis ranitidin untuk dewasa berkisar antara 150 mg sehari
sekali atau 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari tergantung pada
kondisi pasien. Obat ini dapat diminum sebelum atau setelah makan. Ketika
digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti sakit uluhati dan
mual, dosis lazim untuk orang dewasa dan anak-anak usia 8 tahun atau lebih
adalah 75 mg sampai 150 mg diambil ketika gejala muncul. Jika gejalanya
menetap selama lebih dari 1 jam atau kembali muncul setelah 1 jam, maka dapat
diberikan dosis kedua dengan kekuatan yang sama. Untuk mencegah gejala
sakit maag yang disebabkan oleh mengonsumsi makanan atau minuman
tertentu, maka gunakan ranitidin 30 sampai 60 menit sebelum makan makanan
atau minum minuman yang dicurigai akan menimbulkan gejala (membuat maag
kambuh). Dosis maksimum adalah 300 mg setiap 24 jam. Jangan lama-lama
menggunakan obat ini, jika lebih dari 2 minggu gejala belum juga membaik
maka periksalah ke dokter. Ranitidin Injeksi Bentuk injeksi raniditine dapat
digunakan di rumah sakit dalam keadaan tertentu ketika pasien tidak mampu
menelan tablet. Dosis injeksi ranitidin adalah 50 mg setiap 6 sampai 8 jam
diberikan secara intravena (ke pembuluh darah) atau intramuskular (suntik otot)

f. Kandungan

 Ranitidin 150 mg : Tiap tablet Ranitidin 150 mg mengandung Ranitidin HCl


168 mg yang setara dengan ranitidin 150 mg.
 Ranitidin 300 mg : Tiap tablet Ranitidin 300 mg mengandung Ranitidin HCl
336 mg yang setara dengan ranitidin 300 mg.

4. Antrain

a. Indikasi
Untuk meringankan rasa sakit, terutama nyeri kolik operasi.

b. Kontraindikasi

1) Pasien yang mengalami hipersensitifitas terhadap zat Metamizol maupun


turunan pyrazolone lainnya.
2) Tidak dianjurkan untuk memberikan obat ini kepada pasien yang memiliki
penyakit bawaan defisiensi enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase.
3) Untuk pasien yang mengidap penyakit porfiria hati akut, disarankan
menghindari menggunakan obat ini.
4) Jangan pernah memberikan obat ini kepada pasien yang menderita penyakit
ginjal maupun penyakit hati (penyakit liver) yang berat.
5) Adapun untuk pemberian secara parental (suntikan), tidak boleh dilakukan
kepada anak yang berusia kurang dari 1 tahun.

c. Efek samping

 Penggunaan Metamizole dapat menyebabkan pasien mengalami ruam pada


kulit.
 Bisa menyebabkan pasien mengalami agranulositosis, yakni suatu pemecahan
sel darah putih non-granul dan akan semakin meningkat jika digunakan dalam
jangka panjang.
 Pasien juga berpotensi mengalami trombositopenia, leukopenia, serta
proteinuria meskipun diketahui masih jarang terjadi tapi harus tetap waspada.
 Pasien akan mengalami cepat lelah yang relatif lama jika pada saat bersamaan
mengkonsumsi obat ini dan juga mengkonsumsi alkohol.
 Jika anda sedang mengkonsumsi chlorpramazine dan akan menggunakan
Antrian, dikhawatirkan anda akan mengalami hipotermia, suatu kondisi
kedinginan yang sangat ekstrem yang dapat membahayakan nyawa anda.
 Pasien juga memiliki potensi mengalami hipertensi ( darah tinggi).
 Jangan coba memberikan obat ini kepada bayi yang baru berusia kurang dari 3
bulan atau bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg.
 Pasien juga dapat mengalami hipersensitifitas, suatu kondisi dimana anda akan
memiliki rasa sensitifitas yang tinggi dan tidak wajar.
 Dalam beberapa kasus, obat ini juga akan menyebabkan pigmentasi pada urin
akan berubah menjadi merah dengan PH asam karena disebabkan oleh metabolit
asam rubazonic.
 Adapun bagi anda yang sedang hamil, disarankan untuk tidak mengkonsumsi
obat ini guna menghindarkan anda dari beragam resiko yang dapat
membahayakan anda dan juga calon bayi

d. Sediaan
Tablet dan injeksi.
e. Dosis
Terdapat dua tipe dosis yang akan kami jelaskan, pertama dosis untuk injeksi,
kedua dosis untuk tablet:

Dosis untuk injeksi intramuskular

 Untuk pasien dengan berat badan antara 16 sampai 31 kg, diberikan sebanyak
250 mg (1/2 ml).
 Untuk pasien dengan berat badan 32 sampai 46 kg, diberikan sebanyak 500
mg (1 ml).
 Pasien dengan berat badan 47 sampai 62 kg, sebesar 500-750 mg (1-1,5 ml).
 Pasien dengan berat badan lebih dari 63 kg, 750 1000 mg (1,5-2 ml).
Adapun dalam kasus yang lebih parah, dosis bisa diulang dalam waktu 6 sampai
8 jam. Untuk dosis harian yaitu sebanyak 4,0 g.

Dosis untuk Antrain Tablet

 Dosis untuk orang dewasa yakni 250-500 mg (1/2 sampai 1 tablet), diberikan
sebanyak 2 atau 3 kali sehari.
 Untuk anak-anak yang berusia lebih dari 15 tahun, dosis yang diberikan
sebanyak 250 mg dan diberikan 2-3 kali dalam sehari.

f. Kandungan
 Tiap tablet mengandung Metamizole Na 500 mg
 Tiap ml mengandung Metamizole 500 mg
5. Omeprazole

a. Indikasi
 Pengobatan jangka pendek pada penderita tukak duodenal, yakni tukak atau
luka pada usus 12 jari yang terletak di dekat lambung.
 Pengobatan jangka pendek pada penderita tukak lambung.
 Pengobatan penderita tukak lambung dan tukak duodenum yang tidak
responsif terhadap pemberian obat – obat antagonis reseptor H2 contohnya
cimetidine, ranitidine.
 Pengobatan refluks esofagitis erosif / ulceratif pada penderita yang telah
didiagnosa melalui endoskopi.
 Pengobatan jangka panjang pada penderita sindroma Zollinger Ellison,
dimana salah satu gejalanya adalah tingginya kadar asam lambung.
 Infeksi lambung disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori

b. Kontraindikasi
Obat omeprazol tidak boleh digunakan pada pasien yang diketahui mempunyai
riwayat hipersensitif terhadap komponen omperazole. Jika Anda memiliki
riwayat alergi, baik terhadap obat atau makanan tertentu, maka sebaiknya beri
tahu dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini.

c. Efek samping

memang tidak menyebabkan kantuk. Namun, bisa menimbulkan efek samping


lainnya. Efek samping omeprazole pada dewasa dan anak-anak sedikit berbeda. Efek
samping paada dewasa bisa meliputi sakit kepala, sakit perut, mual, diare, muntah,
kembung. Sedangkan pada anak dapat mencakup efek samping tersebut ditambah
dengan demam. Jika efek samping ini ringan, maka umumnya akan sembuh dalam
beberapa hari atau beberapa minggu. Jika lebih parah atau tidak kunjung hilang,
bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda. Segera hubungi dokter atau mencari
pertolongan medis apabila mengalami efek samping yang serius. Efek samping serius
dari omeprazole meliputi:

1) Kadar magnesium rendah, umumnya pada penggunaan selama 3 bulan atau lebih,
gejalanya meliputi: kejang, denyut jantung abnormal atau cepat, tremor, kelemahan
otot, pusing, kejang tangan dan kaki, kram atau nyeri otot, dll..
2) Kekurangan vitamin B-12, umumnya terjadi pada penggunaan lebih dari 3 tahun
sehingga mengganggu penyerapan vitamin B-12. Gejalanya
meliputi: kegugupan, neuritis (radang saraf), mati rasa atau kesemutan di tangan dan
kaki, koordinasi otot yang buruk, gangguan menstruasi
3) Diare berat, mungkin disebabkan oleh infeksi Clostridium difficile di usus. Gejalanya
meliputi: tinja berair, sakit perut, demam yang tidak hilang
4) Peradangan pada lapisan lambung. Gejalanya meliputi: sakit
perut, mual, muntah, penurunan berat badan
5) Patah tulang
6) Kerusakan ginjal. Gejalanya meliputi: Nyeri panggul (nyeri di sisi tubuh dan
punggung), perubahan dalam buang air kecil, Cutaneous lupus eritematosus
(CLE). Gejalanya meliputi: ruam pada kulit dan hidung, ruam merah, bersisik, merah
atau ungu di tubuh.
7) Lupus eritematosus sistemik (SLE). Gejalanya meliputi: demam, kelelahan,
penurunan berat badan, bekuan darah, mulas

d. Sediaan
Kapsul 20 mg, 40 mg, cairan injeksi.

e. Dosis
 Omeprazole tersedia dalam sedian kapsul dan injeksi, yang sering digunakan adalah
sedian kapsul. Adapun dosis yang sering digunakan pada pasien dewasa yaitu
omeprazol 20 mg atau 40 mg, dan penggunaannya dianjurkan sebanyak satu kali
dalam sehari.

 Pada penderita tukak duodenal dosis yang dianjurkan adalah omeprazole 20 mg


sehari dan penyembuhan dapat dicapai dalam waktu 2 minggu pengobatan, apabila
penyembuhan belum dicapai, biasanya memerlukan pengobatan selama 2 minggu
lagi.
 Pada penderita tukak lambung dosis yang dianjurkan adalah omeprazole 20 mg sehari
dan penyembuhan dapat dicapai dalam waktu 4 minggu pengobatan, apabila
penyembuhan belum dicapai, biasanya memerlukan pengobatan selama 4 minggu
lagi.
 Pada penderita refluks esofagitis erosif / ulceratif dosis yang dianjurkan adalah omz
20 mg sehari dan penyembuhan dapat dicapai dalam waktu 4 minggu pengobatan,
apabila penyembuhan belum dicapai, biasanya memerlukan pengobatan selama 4
minggu lagi
 Pada penderita tukak lambung dan tukak duodenal yang sulit disembuhkan dengan
pengobatan lain dosis yang dianjurkan adalah omeprazole 40 mg sehari dan
penyembuhan dapat dicapai dalam waktu 4 minggu pengobatan untuk tukak
duodenal dan 8 minggu pengobatan untuk tukak lambung atau refluks esofagitif
erosif / ulseratif).

f. Kandungan

 Omeprazole 20 mg : Tiap kapsul mengandung Omeprazole 20 mg.


 Omeprazole 10 mg : Tiap kapsul mengandung Omeprazole 10 mg.

Disamping itu, Anda juga bisa memanfaatkan bebeapa bahan alami yang ada disekitar Anda
untuk membantu mengatasi gastritis. Berikut ini merupakan bahan alami yang bisa Anda
manfaat sebagai obat herbal gastritis akut dan kronis terbaik paling ampuh, diantaranya
adalah :

 Jahe

Jahe dapat membantu mengobati gastritis dikarenakan memiliki sifat anti-inflamasi dan
antibakteria. Kandungannya dapat mengurangi peradangan dan mengobati infeksi serta
meringankan gejala sakit perut. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa menambahkan
jage pada teh yang akan Anda minum. Atau dengan mengkombinasikannya dengan madu dan
minum 2 hingga 3 kali sehari selama 1 minggu.

 Stroberi

Stroberi diketahui dapat membantu menyembuhkan radang pada lambung. Stroberi


mengandung senyawa fenolik yang baik untuk mencegah awal peradangan pada lambung.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan di Eropa menunjukkan bahwa dengan rutin
mengonsumsi stroberi dapat membantu Anda terhindar dari gastritis.

Anda bisa membuat teh stroberi dan mengonsumsinya sebanyak 2 hingga 3 kali sehari dan
diminum hingga gastritis Anda mereda.

 Daun mint

Daun mint memiliki kandungan antipasmotic yang bersifat menenangkan. Sifat menenangkan
ini dapat mengurangi rasa sakit pada selaput perut. Serta dapat mengurangi rasa mual.
Kunyah daun mint segar, atau Anda dapat menambahkannya pada sup dan teh yang akan
dikonsumsi untuk mendapatkan manfaatnya.

Anda mungkin juga menyukai