PEMBAHASAN
A. Definisi Obat
Obat (atau yang sering disebut sebagai obat modern) adalah suatu bahan atau paduan
bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memprindah badan atau bagian badan manusia (Joenoes,
2001).
B. Definisi Penyakit Hipertensi
Hipertensi, atau dikenal juga dengan sebutan tekanan darah tinggi, merupakan suatu
penyakit yang dicirikan peningkatan tekanan darah di atas nilai normal. Yang
dimaksud dengan tekanan darah adalah tekanan aliran darah yang mengalir di dalam
pembuluh darah arteri
C. Jenis- jenis obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi
1. Klortalidon ( Higroten )
a. Indikasi :
Digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan agens lainnya dalam
penatalaksanaan hipertensi ringan atau sedang.
b. Kontraindikasi :
Hipersentivitas
Sensitivitassilangdengan sulfonamide
Anuria
Laktasi
c. Efek samping :
Mengantuk
Hipotensi
Anoreksia, mual, muntah, kram, hepatitis
Ruam, fotosensivitas
Hiperglikemia
Disklasiadarah
Kramotot
d. Bentuk sediaan :
tablet 25 mg, 50 mg, 100 mg, 200 mg
e. Dosis:
- dewasa : 25-100 mg/hari atau 100 mg duahari sekali atau tiga kali seminggu
- anak-anak : 2 mg/kg 3 kali seminggu
f. Kandungan :
Apo-Chlorthalidone
Hygroton
Thalitone
Novothalidone
Uridon
2. Hidroklorotiazid
a. Indikasi
Hidroklorotiazid adalah anti hipertensilini pertama baik terapi tunggal atau
dikombinasikan dengan obat anti hipertensi lain untuk meningkatkan
efektivitasnya .
Hidroklorotiazid digunakan juga untuk pengobatan diabetes insipidus, dan
mengurangi resiko batu ginjal pada pasien yang memiliki level kalsium yang
tinggi dalamurin.
b. Kontraindikasi
Hipersensivitas
dapat terjadi sensivitas silang dengan tiazid lain sulfanamid, anuria,
laktasi.
c. Efeksamping hidroklorotiazid
Efek samping hidroklorotiazid pada saluran pencernaan misalnya mual,
muntah, diare, kram pada perut, sembelit, iritasi lambung, dan kram
Efek samping lain yang sering terjadi seperti pusing, sakit kepala, gelisah dan
vertigo.
Anemia aplastik, agranulositosis, leukopenia, anemia hemolitik,
trombositopenia, efek pada kulit missalnya ruam, sindrom stevens-johnson,
dermatitis eksfoliatif termasuk nekrolisis epidermal toksik, kadang terjadi
terutama pada pemakaian melebihi dosis yang dianjurkan.
Pengguna alkohol, barbiturat, dan narkotika bias meningkatkan efek samping
hidroklorotiazid berupa penurunan tekanan darah yang drastis.
Gangguan system metabolism akibat pemakaian hidroklorotiazid seperti
peningkatan level asam urat, gula darah dan kolestrol.
d. Dosis :
Dewasa : 25-100 mg/haridalam 1-2 dosis (sampai 200 mg/hari). Sebagai
diuretic dapatdiberikanduaharisekaliatau 3-5 hari/minggu
Anak-anak>6bulan : 1-2 mg/kg (30-60 mg/m/hari) dalam 1-2 dosisterbagi
Anak-anak< 6 bulan :sampai 3,3 mg/kg/haridalam 2 dosisterbagi.
e. Kandungan :
{Apo-Hydrol},
{Duiclor H}
Esidrex,
Esidex,
Ezide,
HCTZ,
HydroPar, {Natrimax},
{Neo-Codema},
Novo-Hydrazide
, Oretic,
{Urozide}.
f. Sedia :
tablet :
25mg
50mg
100mg
3. Indapamide
a. Indikasi
Kegunaan Indapamide adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
Pengobatan hipertensi, baik digunakan tunggal atau dikombinasikan den
gan obat anti hipertensi lainnya.
b. Kontraindikasi
Jangan menggunakan obat ini pada pasien dengan riwayat hipersensitif atau
alergi obat Indapamide.
Kontraindikasi pada pasien anuria, gangguan hati atau ginjal parah,
ensefalopati, hipokalemia, atau stroke yang baru saja terjadi.
Hipersensivitas, dapat terjadi sensitivitas silang dengan sulfonamide, anuria,
laktasi
4. Metolazone
a. Indikasi
Untuk mengobati fluid retention ( edema pada penderita gagal ginjal jantung
kongestif (CHF), atau gangguan ginjal seperti sindrom nefrotik
Untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi)ringan sampai sedang
b. Kontraindikasi :
hipersensivitas
sensivitas silang dengan sulfonamide lain,
anuria,
laktasi.
c. Efeksamping:
Pusing
sakitkepala
nyerisendi
merah, terik, mengupasruamkulit; atau
penglihatankabur
kramotot
d. Sediaan: mykrox : 0.5 mg zaroxolyn : 2.5 mg, 5 mg, 10 mg
e. Dosis:
Dewasa mykrox : 0,5- mg/hari
Dewasa zaroxolyn : 2,5-5 mg/hari
f. Kandungan :
mykrox
zaroxolyn
5. Amlodipine
a. Indikasi :
Sendiri atau bersama agens lain dalam penatalaksanaan hipertensi, angine pectoris,
dan angine vesospastik
b. Kontraindikasi
Syokkardiogenetik,
angina tidak stabil
stenosis aorta yang signifikan
menyusui.
Merek dagang: A-B Vask, Actapin, Amcor, Amdixal, Amlocor, Amlodipine
Fahrenheit, Amlogal, Amlogrix, Cardisan, Cardivask, Divasik, Ethivask, Finevask,
Fulopin, Gensia, Gracivask, Gravask 5/Gravask 10, Lupin, Normoten, Opivask,
Pehavask, Provask, Simvask-5/Simvask-10, Stamotens, Tensivask, Theravask
c. Dosis Amlodipine
Dosis yang biasanya dianjurkan untuk orang dewasa adalah 5-10 mg per hari.
Dosis untuk orang tua lebih rendah, yaitu 2,5 mg per hari. Sedangkan dosis untuk
anak-anak dan remaja adalah 2,5-5 mg per hari. Dosis akan disesuaikan dengan
kondisi dan respons pasien terhadap obat ini.
d. Efek samping
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, tapi tidak semua orang
akan mengalaminya. Ketika pertama kali mengonsumsi amlodipine, Anda mungkin
akan mengalami sakit kepala, rasa panas dan kegerahan. Gejala ini umumnya akan
membaik dalam beberapa hari.
Bicarakan dengan dokter jika mengalami efek samping berkepanjangan dan
menyulitkan Anda.Beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi adalah:
Merasa lelah atau pusing.
Jantung berdegup kencang.
Merasa mual dan tidak nyaman di bagian perut.
Pergelangan kaki membengkak.
Selain untuk hipertensi, amlodipin juga diindikasikan untuk penyakit
berikut: Penyakit jantung koroner, dan Nyeri dada (angina)
e. Kandungan :
Norvasc
D. Definisi Gastritis
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis
adalah inflamasi dari mukosa lambung. (Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal
492).
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung, yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan
iritan lain.
a. Indikasi
Antasida adalah sebutan untuk golongan obat yang diindikasikan mengobati
sakit maag. Pada penderita sakit maag, terjadi peningkatan asam lambung dan luka
pada lambung. Hal tersebut yang sering kali menyebabkan rasa nyeri ulu hati, rasa
terbakan di dada, perut terasa penuh, mual, banyak bersendawa ataupun buang gas.
Di dalam lambung, antasida akan bereaksi dengna asam lambung dan menetralisasi
asam tersebut. Antasida sebaiknya diminum sebelum makan sehingga saat makan,
keluhan mual penderita telah berkurang.
b. Kontraindikasi
Gagal ginjal;
Ketidakseimbangan elektrolit/ion tubuh;
Adanya gejala radang usus buntu;
Pada pasien pascaoperasi perut;
Gangguan listrik jantung yang berat;
Nyeri perut tanpa sebab yang jelas
c. Efek samping
d. Bentuk sediaan
Magnesium hidroksida dalam bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 311 mg,
sedangkan dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran dosis 400 mg/5 ml, 800 mg/5
ml, dan 2400 ml/10 ml. Antasida lainnya, yakni aluminium hidroksida, dalam
bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 80 mg, sedangkan dalam bentuk sirup
tersedia dalam ukuran 320 mg/5 ml. Magnesium hidroksida dan aluminium
hidroksida tersebut sering ditemukan dalam bentuk tablet maupun sirup campuran
keduanya.
e. Dosis
Dosis untuk sakit maag ialah 2-4 tablet magnesium hidroksida sehari, atau 5-15 ml
sirup magnesium hidroksida sehari terbagi dalam 3-4 kali minum, atau 5-30 ml
aluminium hidroksida sehari terbagi dalam 3 kali minum.
f. Kandungan
Tiap tablet kunyah atau tiap 5 ml suspensi mengandung :
Gel Aluminium Hidroksida kering 258,7 mg (setara dengan Aluminium
Hidroksida) 200 mg
Magnesium Hidroksida 200 mg
2. Cimetidine
a. Indikasi
Cimetidine adalah obat untuk menangani beberapa kondisi akibat produksi asam
lambung yang berlebihan. Asam yang diproduksi secara alami oleh sel-sel di dalam
lapisan lambung ini sebenarnya sangat penting untuk proses pencernaan. Namun,
jika jumlah asam lambung terlalu banyak, maka bisa berdampak buruk bagi
kesehatan.
b. Kontraindikasi
Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada
cimetidine atau obat golongan antagonis reseptor H2 lainnya.
c. Efek samping
Hubungi dokter segera jika Anda memiliki efek samping serius berikut:
Batuk, demam, sesak, suit bernafas
Ruam merah atau kulit melepuh
Kulit atau mata menguning
Mudah memar atau berdarah, tubuh melemah tidak seperti biasanya
Merasa hendak pingsan, pusing, atau kebingungan
Lebih jarang buang air kecil
Ruam
d. Sediaan
Tablet
e. Dosis
1) Pasien dengan nyeri ulu hati rasa terbakar (heart burn):
berikan 200 mg oral tiap 12 jam, untuk mencegah munculnya simtom
berikan 200 mg oral dengan minum segelas air tepat sebelum atau 30 menit
sebelum makan
2) Pasien dengan ulkus peptikum ringan
800 mg oral malam hari sebelum tidur, atau 400 mg oral tiap 12 jam, atau 300
mg oral tiap 6 jam
3) Pasien dengan ulkus duodenum
800 mg oral malam hari sebelum tidur, atau 400 mg oral tiap 12 jam, atau 300
mg oral tiap 6 jam
4) Pasien dengan gastroesofageal refluk erosif
800 mg oral tiap 12 jam, atau 400 mg oral tiap 6 jam
5) Pasien dengan hipersekresi yang patologis
300 mg oral tiap 6 jam bersama dengan makanan dan malam hari sebelum tidur
f. Kandungan
Tiap tablet mengandung Cimetidine 200 mg
3. Ranitidine
a. Indikasi
Masalah terkait asam lambung yang dapat diobati oleh obat ranitidin adalah tukak
pada lambung dan duodenum (usus 12 jari) dan mencegah, penyakit
gastroesophageal reflux (GERD), gastritis atau sakit maag, perut kembung, sering
bersendawa dan sebagainya. Tidak hanya mengurangi gejala yang muncul tetapi
juga berfungsi mencegah timbulnya kembali gejala-gejala.
b. Kontraindikasi
Obat ranitidine harus digunakan dengan hati-hati pada kondisi ini bawah ini:
1. Lansia Ibu hamil Ibu menyusui
2. Kanker lambung
3. Penyakit ginjal
4. Mengonsumsi obat non-steroid anti-inflamasi
5. Sakit paru paru
6. Diabetes Masalah dengan sistem kekebalan tubuh
7. Porfiria akut (gangguan metabolisme langka)
c. Efek samping
Ada beberapa efek samping yang harus dilaporkan ke dokter sesegera mungkin
ketika menggunakan ranitidine, diantaranya:
1. Kegelisahan, Depresi, halusinasi
2. Reaksi alergi seperti kulit ruam, gatal atau gatal-gatal, pembengkakan wajah,
bibir, atau lidah Gangguan pernapasan
3. Perdarahan yang tidak biasa atau memar
4. Muntah
5. Menguningnya kulit atau mata
d. Sediaan
Tablet
e. Dosis
Direkomendasikan dosis ranitidin untuk dewasa berkisar antara 150 mg sehari
sekali atau 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari tergantung pada
kondisi pasien. Obat ini dapat diminum sebelum atau setelah makan. Ketika
digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti sakit uluhati dan
mual, dosis lazim untuk orang dewasa dan anak-anak usia 8 tahun atau lebih
adalah 75 mg sampai 150 mg diambil ketika gejala muncul. Jika gejalanya
menetap selama lebih dari 1 jam atau kembali muncul setelah 1 jam, maka dapat
diberikan dosis kedua dengan kekuatan yang sama. Untuk mencegah gejala
sakit maag yang disebabkan oleh mengonsumsi makanan atau minuman
tertentu, maka gunakan ranitidin 30 sampai 60 menit sebelum makan makanan
atau minum minuman yang dicurigai akan menimbulkan gejala (membuat maag
kambuh). Dosis maksimum adalah 300 mg setiap 24 jam. Jangan lama-lama
menggunakan obat ini, jika lebih dari 2 minggu gejala belum juga membaik
maka periksalah ke dokter. Ranitidin Injeksi Bentuk injeksi raniditine dapat
digunakan di rumah sakit dalam keadaan tertentu ketika pasien tidak mampu
menelan tablet. Dosis injeksi ranitidin adalah 50 mg setiap 6 sampai 8 jam
diberikan secara intravena (ke pembuluh darah) atau intramuskular (suntik otot)
f. Kandungan
4. Antrain
a. Indikasi
Untuk meringankan rasa sakit, terutama nyeri kolik operasi.
b. Kontraindikasi
c. Efek samping
d. Sediaan
Tablet dan injeksi.
e. Dosis
Terdapat dua tipe dosis yang akan kami jelaskan, pertama dosis untuk injeksi,
kedua dosis untuk tablet:
Untuk pasien dengan berat badan antara 16 sampai 31 kg, diberikan sebanyak
250 mg (1/2 ml).
Untuk pasien dengan berat badan 32 sampai 46 kg, diberikan sebanyak 500
mg (1 ml).
Pasien dengan berat badan 47 sampai 62 kg, sebesar 500-750 mg (1-1,5 ml).
Pasien dengan berat badan lebih dari 63 kg, 750 1000 mg (1,5-2 ml).
Adapun dalam kasus yang lebih parah, dosis bisa diulang dalam waktu 6 sampai
8 jam. Untuk dosis harian yaitu sebanyak 4,0 g.
Dosis untuk orang dewasa yakni 250-500 mg (1/2 sampai 1 tablet), diberikan
sebanyak 2 atau 3 kali sehari.
Untuk anak-anak yang berusia lebih dari 15 tahun, dosis yang diberikan
sebanyak 250 mg dan diberikan 2-3 kali dalam sehari.
f. Kandungan
Tiap tablet mengandung Metamizole Na 500 mg
Tiap ml mengandung Metamizole 500 mg
5. Omeprazole
a. Indikasi
Pengobatan jangka pendek pada penderita tukak duodenal, yakni tukak atau
luka pada usus 12 jari yang terletak di dekat lambung.
Pengobatan jangka pendek pada penderita tukak lambung.
Pengobatan penderita tukak lambung dan tukak duodenum yang tidak
responsif terhadap pemberian obat – obat antagonis reseptor H2 contohnya
cimetidine, ranitidine.
Pengobatan refluks esofagitis erosif / ulceratif pada penderita yang telah
didiagnosa melalui endoskopi.
Pengobatan jangka panjang pada penderita sindroma Zollinger Ellison,
dimana salah satu gejalanya adalah tingginya kadar asam lambung.
Infeksi lambung disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori
b. Kontraindikasi
Obat omeprazol tidak boleh digunakan pada pasien yang diketahui mempunyai
riwayat hipersensitif terhadap komponen omperazole. Jika Anda memiliki
riwayat alergi, baik terhadap obat atau makanan tertentu, maka sebaiknya beri
tahu dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini.
c. Efek samping
1) Kadar magnesium rendah, umumnya pada penggunaan selama 3 bulan atau lebih,
gejalanya meliputi: kejang, denyut jantung abnormal atau cepat, tremor, kelemahan
otot, pusing, kejang tangan dan kaki, kram atau nyeri otot, dll..
2) Kekurangan vitamin B-12, umumnya terjadi pada penggunaan lebih dari 3 tahun
sehingga mengganggu penyerapan vitamin B-12. Gejalanya
meliputi: kegugupan, neuritis (radang saraf), mati rasa atau kesemutan di tangan dan
kaki, koordinasi otot yang buruk, gangguan menstruasi
3) Diare berat, mungkin disebabkan oleh infeksi Clostridium difficile di usus. Gejalanya
meliputi: tinja berair, sakit perut, demam yang tidak hilang
4) Peradangan pada lapisan lambung. Gejalanya meliputi: sakit
perut, mual, muntah, penurunan berat badan
5) Patah tulang
6) Kerusakan ginjal. Gejalanya meliputi: Nyeri panggul (nyeri di sisi tubuh dan
punggung), perubahan dalam buang air kecil, Cutaneous lupus eritematosus
(CLE). Gejalanya meliputi: ruam pada kulit dan hidung, ruam merah, bersisik, merah
atau ungu di tubuh.
7) Lupus eritematosus sistemik (SLE). Gejalanya meliputi: demam, kelelahan,
penurunan berat badan, bekuan darah, mulas
d. Sediaan
Kapsul 20 mg, 40 mg, cairan injeksi.
e. Dosis
Omeprazole tersedia dalam sedian kapsul dan injeksi, yang sering digunakan adalah
sedian kapsul. Adapun dosis yang sering digunakan pada pasien dewasa yaitu
omeprazol 20 mg atau 40 mg, dan penggunaannya dianjurkan sebanyak satu kali
dalam sehari.
f. Kandungan
Disamping itu, Anda juga bisa memanfaatkan bebeapa bahan alami yang ada disekitar Anda
untuk membantu mengatasi gastritis. Berikut ini merupakan bahan alami yang bisa Anda
manfaat sebagai obat herbal gastritis akut dan kronis terbaik paling ampuh, diantaranya
adalah :
Jahe
Jahe dapat membantu mengobati gastritis dikarenakan memiliki sifat anti-inflamasi dan
antibakteria. Kandungannya dapat mengurangi peradangan dan mengobati infeksi serta
meringankan gejala sakit perut. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa menambahkan
jage pada teh yang akan Anda minum. Atau dengan mengkombinasikannya dengan madu dan
minum 2 hingga 3 kali sehari selama 1 minggu.
Stroberi
Anda bisa membuat teh stroberi dan mengonsumsinya sebanyak 2 hingga 3 kali sehari dan
diminum hingga gastritis Anda mereda.
Daun mint
Daun mint memiliki kandungan antipasmotic yang bersifat menenangkan. Sifat menenangkan
ini dapat mengurangi rasa sakit pada selaput perut. Serta dapat mengurangi rasa mual.
Kunyah daun mint segar, atau Anda dapat menambahkannya pada sup dan teh yang akan
dikonsumsi untuk mendapatkan manfaatnya.