Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PIELONEFRITIS


3.1 Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada klien pielonefritis menggunakan
pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :
1. Identitas
a. Identitas klien, meliputi:
Nama, usia / tanggal lahir, jenis kelamin, suku bangsa, status
pernikahan, agama, pekerjaan, diagnosa medik, tanggal masuk, tanggal
pengkajian, no. RM)
Anak wanita dan wanita dewasa mempunyai insidens infeksi saluran
kemih yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria.
b. Identitas penanggung, meliputi :
Nama,usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, hubungan dengan klien
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh klien saat dikaji.
Biasanya klien mengalami nyeri punggung bawah dan disuria.
b. Riwayat kesehatan sekang
Masuknya bakteri kekandung kemih sehingga menyebabkan infeksi.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Mengidentifikasi riwayat kesehatan yang memiliki hubungan dengan
atau memperberat keadaan penyakit yang sedang diderita saat ini.
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Mengidentifikasi apakah di keluarga ada riwayat penyakit menular atau
turunan atau keduanya. ISK bukanlah penyakit keturunan.
3. Pengkajian fisik
a. Umum
b. Tanda-tanda vital
1) TD : normal / meningkat
2) Nadi : normal / meningkat
3) Respirasi : normal / meningkat
4) Temperatur : meningkat
c. Sistem Perkemihan,khusus pada sistem perkemihan seperti di lakukan
tindakan seperti berikut:
1) Palpasi kandung kemih
2) Infeksi darah meatus
3) Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernian urine

4) Pengkajian pada costovertebralis


4. Data Fokus
a. Inpeksi : Rrekuensi miksi b (+), lemah dan lesu, urin keruh
b. Palpasi : Suhu tubuh meningkat
5. Pemeriksaan diagnostik
a.Urinalisa memperlihatkan bakteriuria, sel darah putih, dan endapan sel
darah merah dengan keterlibatan ginjal.
b.
Kultur ( biakan ) urine mengidentifikasi organisme penyebab
c.Tes bakteri bersalut- antibodi terhadap bakteri bersalut antibodi
diindikasikan pada pielonefritis.
Sinar x ginjal, ureter dan kandung kemih mengidentifikasi anomali

d.

struktur nyata.
e.Pielogram intravena

(IVP)

mengidentifikasi

perubahan

atau

abnormalitas struktur.
6. Pola Aktifitas Sehari-hari
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kurangnya pengetahuan klien tentang pencegahan penyakit
b. Nutrisi
1. Kaji jumlah, cara, jenis cairan yang biasa diminum pasien dan
perbedaan frekuensi minum klien sebelum masuk rumah sakit dan
saat di rawar di rumah sakit.
2. Kaji jumlah,cara ,jenis makanan yang biasa dimakan pasien dan
perbedaan frekuensi makan klien sebelum masuk rumah sakit dan
saat di rawar di rumah sakit.
c. Eliminasi : Klien cenderung mengalami disuria dan sering kencing
1. Kaji frekuensi, urgensi, dan jumlah urine output.
2. Kaji perubahan warna urin.
3. Kaji adanya darah dalam urin.
4. Disuria; kapan keluhan ini terjadi : pada saat urinasi, pada awal
urinasi, atau akhir urinasi.
5. Hesitancy; mengedan nyeri selama atau sesudah urinasi.
6. Konstipasi dapat menyumbat sebagian urethra, menyebabkan
tidak adekuatnya pengosongan kandung kemih.
d. Istirahat : Istirahat dan tidur klien mengalami gangguan karena gelisah
dan nyeri.
e. Pola aktivitas : Akativitas kx mengalami gangguan karena rasa nyeri
yang kadang datang

7. Data Psikologis, Sosial dan Spiritual


a. Data Psikologis
Dalam data psikologis terdiri dari status emosi, kecemasan, pola
koping, gaya komunikasi dan konsep diri (gambaran diri, harga diri, dll)
Kaji perasaan-perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan.
Terutama pada wanita sering berfokus pada rasa takut akan
kekambuhan, dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas
seksual. Nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat
berpengaruh terhadap penampilah kerja dan aktivitas kehidupan seharihari.
b. Data Sosial
dalam data sosial Berisi hubungan dan pola interaksi klien dengan
keluarga dan masyarakat.
c. Data Spiritual
Mengidentifikasi tentang keyakinan hidup, optimisme terhadap
kesembuhan penyakit, gangguan dalam melaksanakan ibadah.
3.2 Diagnosa (NANDA NOC NIC)
NANDA
Perubahan pola
eliminasi urine
(disuria, dorongan,
frekuensi, dan atau
nokturia) yang
berhubungan dengan
infeksi pada ginjal.

NOC
NIC
Kontinens urine
Perawatan retensi urin
a.Klien dapat mengontrol
a. Pantau intake dan output untuk
pengeluaran urine setiap
mengevaluasi keseimbangan
4 jam
cairan
b.Tidak ada tanda-tanda
b. Pantau derajat distensi kandung
retensi dan inkontinensia
kemih dengan melakukan palpasi
urine
dan perkusi karena kehilangan
c.Klien berkemih dalam
kontrol refleks dan autonom dari
keadaan rileks
Eliminasi urine
kandung kemih dan sfingter
a. Pola eliminasi
c. Pantau eliminasi urin, termasuk
b. Bau urin
frekuensi, konsistensi, volume,
c. Jumlah urin
d. Warna urin
dan warna
e. Kejernihan urin
d. Modifikasi pakaian dan
f. Keseimbangan intake
lingkungan untuk mendukung
dan output dalam 24
akses yang lebih mudah ke toilet

jam

e. Instruksikan pasien untuk


mencatat pengeluaran urin dan
dan pola
Perawatan inkontinensia urin
a. Pantau kebiasaan buang air besar
b. Bersihkan daerah kulit genital
secara berkala
c. Berikan privasi untuk eliminasi
d. Jelaskan etiologi masalah dan
pemikiran untuk tindakan
e. Pantau eliminasi urin termasuk
frekuensi, konsistensi, bau,
volume, dan warna yang sesuai
f. Diskusikan prosedur dan hasil
yang diharapkan dengan pasien
Manajemen eliminasi urin
a. Pantau eliminasi urin termasuk
frekuensi, konsistensi, bau,
volume, dan warna yang sesuai
b. Pantau adanya tanda dan gejala
retensi urin
c. Bantu pasien dengan
perkembangan untuk ke toilet
rutin, sesuai
d. Batasi cairan, sesuai kebutuhan
e. Anjurkan pasien untuk memantau
tanda-tanda dan gejala infeksi
saluran kemih

Nyeri yang

Kontrol nyeri

berhubungan dengan

a. Mengenali

infeksi pada ginjal.

Manajemen nyeri
faktor a. Lakukan pengkajian nyeri secara

penyebab

komprehensif termasuk lokasi,

b. Mengenali

onset

(lamanya sakit)

karakteristik, durasi, frekuensi,


kualitas dan faktor presipitasi

c. Menggunakan metode b. Observasi reaksi non verbal dari


pencegahan

ketidaknyamanan

d. Menggunakan metode c. Gunakan


nonanalgetik

untuk

mengurangi nyeri

teknik

komunikasi

untuk

mengetahui

terapeutik

pengalaman nyeri pasien

e. Menggunakan

d. Evaluasi pengalaman nyeri masa

analgetik

sesuai

kebutuhan

lampau
e. Evaluasi bersama pasien dan tim

f. Melaporkan

gejala

pada tenaga kesehatan


g. Menggunakan sumbersumber yang tersedia
h. Mengenali

gejala-

gejala nyeri

kesehatan

lain

tentang

ketidakefektifan kontrol nyeri


masa lampau
f.Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari

dan

menemukan

dukungan

i. Mencatat pengalaman g. Kontrol lingkungan yang dapat


nyeri sebelumnya
j. Melaporkan

mempengaruhi
nyeri

sudah terkontrol

nyeri

seperti

suhu ruangan, pencahayaan dan


kebisingan

Tingkat nyeri

h. Kurangi faktor presipitasi

a. Melaporkan

adanya i. Pilih dan lakukan penanganan

nyeri
b. Luas

nyeri
bagian

tubuh

yang terpengaruh
c. Frekuensi nyeri
d. Panjangnya

(farmakologi,

non

farmakologi dan inter personal)


j. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi

episode k. Ajarkan

nyeri
e. Pernyataan nyeri

tentang

teknik

non

farmakologi
l. Berikan

analgetik

untuk

f. Ekspresi

nyeri

pada

wajah

m. Evaluasi keefektifan kontrol

g. Perubahan

pada n. Kolaborasikan dengan dokter

frekuensi pernafasan
h. Perubahan nadi
i. Perubahan

mengurangi nyeri

jika keluhan dan tindakan nyeri


tidak berhasil

tekanan Analgetic administration

darah

a. Tentukan

j. Keringat berlebih
k. Kehilangan

lokasi,

karakteristik,

kualitas, dan derajat nyeri sebelum


selera

makan

pemberian obat
b. Cek instruksi dokter tentang jenis

Tingkat kenyamanan
a. Mengekspresikan

obat, dosis dan frekuensi


c. Cek riwayat alergi

kepuasan

dengan d. Pilih analgetik yang diperlukan


tingkatan mandiri
atau kombinasi dari analgetik
b. Mengekspresikan
ketika pemberian lebih dari satu
kepuasan
dengan
e. Tentukan
pilihan
analgetik
kontrol nyeri
tergantung tipe dan beratnya nyeri
f. Tentukan

analgetik

pilihan,

rute

pemberian dan dosis optimal


g. Pilih rute pemberian secara iv, im
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
h. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah

pemberian

analgetik

pertama kali
i. Berikan

analgetik

tepat

waktu

terutama saat nyeri hebat


j. Evaluasi efektifitas analgetik, tanda
Kurang

pengetahuan Pengetahuan:

yang

berhubungan sehat

dengan

dan gejala (efek samping)


Perilaku Teaching: pengetahuan

proses

penyakit

kurangnya a. Membiasakan makanan a. berikan penilaian tentang tingkat

informasi
proses
metode
dan

tentang
penyakit,
pencegahan,
instruksi

perawatan di rumah.

yang

sehat

dan

bernutrisi
b. Tahu manfaat aktivitas
dan latihan
Mengetahui

tentang

tentang

proses penyakit yang spesifik


b. jelaskan

patofisiologi

dari

berhubungan dengan anatomi dan


fisiologi

a. familiar dengan nama


penyakit

c. gambarkan tanda dan gejala yang


biasa muncul pada penyakit

b. mendeskripsikan proses
penyakit

d. gambarkan proses penyakit


e. identifikasi

c. mendeskripsikan faktor
penyebab
resiko

kemungkinan

penyebab dengan cara yang tepat


f. sediakan

d. mendeskripsikan faktor

informasi

tentang

kondisi pasien
g. sediakan bagi keluarga atau so

e. mendeskripsikan

efek

penyakit

informasi

tentang

kemajuan

pasien

f. mendeskripsikan tanda
dan gejala

i. diskusikan perubahan gaya hidup

perjalanan penyakit

yang mungkin diperlukan untuk

h. mendeskripsikan
tindakan

mencegah komplikasi di masa


untuk

menurunkan
i. mendeskripsikan

pasien

untuk
atau

mendapatkan second opinion

j. mendeskripsikan tanda

k. mendeskripsikan

j. dukung

mengeksplorasi

komplikasi

komplikasi

yang akan datang dan atau proses


pengontrolan penyakit

progresifitas penyakit

gejala

h. sediakan pengukuran diagnostik


yang tersedia

g. mendeskripsikan

tindakan

pasien

penyakit dan bagaiman hal ini

proses penyakit

dan

pengetahuan

dari

k. eksplorasi kemungkinan sumber


dukungan
l. instruksikan
tanda

dan

melaporkan

pasien
gejala
pada

perawatan kesehatan

mengenai
untuk
pemberi

Pendidikan Kesehatan
a. Mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang membuat
berkurangnya

motivasi

untuk

perilaku sehat
b. Membantu pasien mengklarifikasi
kepercayaan dan nilai
c. Membangun dukungan keluarga
untuk

perilaku

sehat

yang

kondusif
d. Merumuskan pelajaran tentang
osteoporosis

untuk

program

edukasi kesehatan
Konseling Nutrisi
a. Membangun

hubungan

kepercayaan dan respect


b. Memberikan informasi
dibutuhkan

untuk

yang

pengaturan

makanan
c. Mendiskusikan arti makanan bagi
pasien
d. Menentukan
kepercayaan

sikap
tentang

dan
makanan

dan nutrisi yang dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai