Anda di halaman 1dari 7

RESUME KONSEP PERENCANAAN

1. Definisi Perencanaan
Perencanaan didefinisikan sebagai upaya memutuskan apa yang akan
dilakukan; siapa yang akan melakukan; dan bagaimana, kapan dan dimana hal
tersebut dilakukan (Marquis, 2010).
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, yang
menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
tersebut (Muninjaya, 2004).
2. Proses Perencanaan
Proses perencaan dilakukan melalui lima langkah berikut ini, yakni :
a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini.
c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan.
e. Mengimplemantasikan rencana dan mengevaluasi hasilnya.
3. Alasan Perlunya Perencanaan
1) Untuk mencapai protective benefits yang dihasilkan dari
berkurangnya kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan
keputusan.
2) Untuk mencapai positive benefits dalam bentuk meningkatnya
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
4. Hierarki Perencanaan
Terdapat banyak tipe perencanaan dan sebagian besar organisasi membuat
rencana dalam bentuk hirarki. Dalam bentuk ini, rencana teratas mempengaruhi
semua rencana dibawahnya. Seperti digambarkan dalam piramida hirarki, hirarki
melebar pada tingkatan lebih bawah yang menggambarkan banyaknya jumlah
komponen. Selain itu, komponen perencanaan pada hirarki teratas lebih umum
dibandingkan komponen di bawahnya yang lebih spesifik (Marquis, 2010).
Gambar. Hierarki Perencanaan (Marquis, 2010)

Kriteria penyusunan masing-masing tujuan sesuai dengan hierarki
perencanaan di atas adalah sebagai berikut (Marquis, 2010) :
1. Visi dan Misi
Pernyataan misi adalah
pernyataan singkat yang
mengidentifikasi alasan keberadaan
organisasi dan tujuan serta fungsi
organisasi di masa depan.
2. Filosofi
Filosofi menjadi dasar yang
mengarahkan semua perencanaan
selanjutnya sesuai misi tersebut dan
menggambarkan perangkat nilai dan
keyakinan tentang semua tindakan
organisasi, dimana nilai dan prinsip
tersebut menjadi parameter
pengambilan keputusan untuk
menentukan hal yang sangat penting
bagi organisasi.
3. Tujuan umum
Tujuan umum didefinisikan
sebagai hasil yang diinginkan
melalui usaha yang dilakukan secara
terarah yang harus dapat diukur dan
ambisius, tetapi realistis.
4. Tujuan khusus
Tujuan khusus dapat
memotivasi orang menuju akhir yang
spesifik dan jelas, dapat diukur,
dapat diobservasi atau dapat diulang,
dan dapat dicapai. Tujuan khusus
dapat berfokus pada proses yang
Visi &
Misi
Filosofi
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Kebijakan
Prosesur
Aturan
diinginkan serta hasil yang
diharapkan.

5. Kebijakan
Kebijakan adalah rencana
dalam bentuk pernyataan atau
konstruksi yang mengarahkan
organisasi dalam pengambilan
keputusan, yang menjelaskan
pencapaian tujuan umum dan
menuntun kegiatan secara umum dan
lingkup aktivitas organisasinya, serta
kebijakan tersebut terdiri dari
kebijakan tersirat dan kebijakan
tersurat.
6. Prosedur
Prosedure adalah rencana
yang menghasilkan metode lazim
atau mudah diterima dalam
melaksanakan tugas spesifik dalam
bentuk urutan langkah suatu
tindakan.
7. Aturan
Aturan atau regulasi adalah
rencana yang membatasi tindakan
spesifik atau sesuatu yang bukan
tindakan.
Hierarki Perencanaan (Marquis,
2010)

5. Unsur-unsur Perencanaan
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan adalah:
a. Meramalkan (forecasting), misalnya memperkirakan kecenderungan
masa depan (peluang dan tantangan)
b. Menetapkan tujuan (establishing objective), misalnya menyusun acara
yang urutan kegiatannya berdasarkan skala prioritas
c. Menyusun jadwal pelaksanaan (scheduling), misalnya
menetapkan/memperhitungkan waktu dengan tepat
d. Manyusun anggaran (budgeting), misalnya mengalokasikan sumber
yang tersedia (uang, alat, manusia) dengan memperhitungkan waktu
yang tepat
e. Mengembangakan prosedur, misalnya menentukan tata cara dengan
tepat
f. Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and establishing
policy), misalnya menafsirkan kebijakan alasan dan menetapkan
kebijakan operasional (Suarli, 2009).

6. Langkah-Langkah Dalam Perencanaan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat perencanaan
adalah:
1) Pengumpulan data.
2) Analisis Lingkungan (SWOT: Strength, Weakness, Opportunities,
Threats).
3) Pengorganisasian data: memilih data yang mendukung dan data yang
menghambat.
4) Pembuatan rencana: tentukan objektif, uraian kegiatan, prosedur,
target, waktu, penanggung jawab, sasaran, biaya, peralatan, metode
yang digunakan.

7. Hubungan Fungsi Perencanaan dengan Fungsi lain
Fungsi perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi
manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi manajemen
lainnya adalah saling berhubungan, saling ketergantungan dan saling
berinteraksi.
Dalam fungsi pengorganisasian, fungsi perencanaan menunjukkan
cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasikan sumber daya dalam
suatu organisasi untuk mencapai keefektivitasan yang paling tinggi.
Dalam fungsi pengarahan, perencanaan menentukan kombinasi paling
baik dari sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan,
mempengaruhi dan memberi motivasi terhadap staff pegawai.
Sedangkan dalam fungsi pengawasan, perencanaan sangat erat
kaitannya dengan pengawasan dimana pengawasan bertindak sebagai
kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana dalam suatu
organisasi.
8. Dasar Perencanaan yang Baik
1) Prediksi (forecasting), yaitu membuat asumsi tentang apa yang akan
terjadi di masa depan, bisa bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
2) Penggunaan skenario, yaitu mengidentifikasi beberapa alternatif skenario
masa depan dan membuat rencana untuk masing-masing skenario.
3) Benchmarking, yaitu menggunakan pihak eksternal sebagai pembanding
untuk membuat perencanaan yang lebih baik.
4) Partisipasi dan keterlibatan, yaitu melibatkan secara aktif semua pihak
yang akan terpengaruh dengan rencana yang dihasilkan.

9. Jenis Perencanaan
Ada dua jenis perencanaan, yaitu:
1) Perencanaan Operasional (Operational Plans)
Rencana operasional adalah rencana yang merupakan penguraian lebih
terinci mengenai bagaimana rencana strategik akan diimplementasikan.
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan prosedur yang akan
digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa
orang-orang yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas, menetapkan prosedur
serta menggambarkan cara menyiapkan orang-orang untuk bekerja dan metode
untuk mengevaluasi perawatan pasien.
Rencana operasional antara lain meliputi:
1. Rencana produksi:metode dan teknologi yang digunakan dalam proses
produksi.
2. Rencana keuangan: dana yang diperlukan untuk membiayai operasional
perusahaan.
3. Rencana fasilitas: fasilitas dan tata letak yang diperlukan untuk
mendukung aktivitas perusahaan.
4. Rencana personalia:proses rekruitmen, seleksi dan penempatan personil
dalam perusahaan

Jenis Rencana Operasional
Rencana operasional terdiri dari rencana tetap (standing plans) dan
rencana sekali pakai (single used plans).
a. Rencana tetap (standing plans) adalah rencana yang digunakan lebih dari
satu kali untuk menangani situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi
berulang-ulang.
Contoh:
Kebijakan: pedoman umum dalam pembuatan keputusan, prosedur:
pedoman yang lebih terperinci dalam menjalankan suatu kebijakan, peraturan:
ketentuan tentang harus/tidak boleh dilakukannya suatu kegiatan dalam situasi
tertentu,
b. Rencana Sekali Pakai
Rencana sekali pakai (single used plans)adalah rencana yang hanya
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila
tujuan tersebut telah tercapai.
Contoh:
Program: rangkaian kegiatan yang relatif luas, meliputi langkah untuk
mencapai tujuan, personil yang bertanggung jawab dan urutan waktu langkahnya,
proyek: rencana yang mengidentifikasi aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu
dengan target kerja dan sumber daya yang sudah ditentukan, anggaran:
perencanaan sumber daya keuangan untuk proyek atau aktivitas tertentu.
2) Perencanaan Strategik
Rencana strategik adalah rencana komprehensif yang dirancang untuk
mencapai tujuan-tujuan suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang.
Perencanaan strategi merupakan perencanaan yang sifatnya jangka
panjang yang ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan arahan umum suatu
organisasi. Perencanaan jangka panjang digunakan untuk mengembangkan
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga digunakan untuk
merevisi pelayanan yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan masa kini.
Perencanaan strategik yang dilakukan oleh top manajemen bertujuan
mengimplementasikan misi organisasi dan menentukan tujuan yang harus dicapai
oleh keseluruhan organisasi maupun oleh unit-unit bisnis yang ada di dalamnya.


REFERENSI

Dias2dark. (2011). Perencanaan dalam Keperawatan. Fakultas Ilmu
Keperawatan USU. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2014 dari
http://id.scribd.com/doc/76868925/Manajemen-perencanaan#download
Edward. (2011). Perencanaan Strategis. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2014
dari
http://oaththinking.blogspot.com/2011/02/perencanaan-strategis.html
Nur, A. Proses Perencanaan. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2014 dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Mimin%20Nur%20Aisy
ah,%20M.Sc.,%20Ak./Bab%205%20Proses%20Perencanaan.pdf
imanullang 2013). Manajemen Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan
USU. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2014 dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39138/4/Chapter%20ll.pdf

Anda mungkin juga menyukai