Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN


NUTRISI

A. PENGERTIAN NUTRISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan tersebut ntuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan siasanya (Cristian dan Gregar, 1985).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit (Suitor dan Hunter, 1980).

B. POHON MASALAH

Defisit Nutrisi

 Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
 Bising usus hiperaktif
 Cepat kenyang setelah makan
 Kehilangan rambut berlebihan
 Kelemahan otot untuk menelan
 Ketidakmampuan memakan makanan
 Kurang minat pada makanan
Intake kurang dari
kebutuhan
Penurunan absorpsi
Kesulitan dalam nutrisi
mencerna kalori

Fungsi saluran cerna


terganggu
Sumber :
C. (Wahit Iqbal Mubarak,
PEMERIKSAAN 2015), (SDKI, 2016)
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah
sebagai berikut:
 Kadar total limfosit
 Albumin serum
 Zat Besi
 Transferin serum
 Kreatinin
 Hemoglobin
 Hematokirit
 Keseimbangan nitrogen
 Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan risiko status nutrisi buruk
meliputi penurunanhemoglobin dan hematokrit, peneurunan nilai limfosit, penurunan
albumin serum < 3,5 gr/dl, dan peningkatan/penurunan kadar kolesterol (Mubarak,
2008).

D. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Nutrisi Enteral
Pasien yang cocok mendapat bantuan pemberian makanan melalui enteral yaitu
mereka yang tidak dapat mengonsumsi gizi yang cukup melalui mulut, tetapi
fungsi saluran pencernaannya masih baik. Pemberian makanan melalui enteral
perlu pemasangan slang yang dimasukkan ke dalam saluran pencernaan untuk
mengalirkan larutan nutrisi. (Marrelli, 2008).
b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi
parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial).

E. PENGKAJIAN
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :

1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan


Secara umum pada pengkajian pola ini, perawat akan mengetahui bagaimana
pasien memandang dirinya sendiri saat sebelum maupun setelah sakit, kemampuan
dirinya, perasaan pasien, tanggapan terhadap sakit yang diderita, sejauh mana
pasien mengetahui tentang penyakitnya
Pada pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan kaji pasien mengenai:
1) Pandangan pasien mengenai sehat dan sakit
2) Apakah pasien memahami keadaan kesehatan dirinya?
3) Apakah jika sakit pasien segera berobat ke dokter, ataukah menggunakan
obat tradisional?
4) Apakah pasien sudah memeriksakan dirinya sebelum ke rumah sakit?

2. Pola nutrisi
Pada pola nutrisi kaji pasien mengenai:
1) Pola makan
a. Bagaimana nafsu makan pasien selama sakit?
b. Berapakah porsi makan pasien per sekali makan?
2) Pola Minum
a. Berapakah frekuensi minum pasien selama sakit?

3. Pola eliminasi
Pada pola eliminasi kaji pasien mengenai:
1. Buang air besar
a. Berapakah frekuensi setiap kali buang air besar?
b. Bagaimanakah konsistensi pasien dalam buang air besar?
2. Buang air kecil
a. Berapakah frekuensi serta jumlah urine pasien setiap buang air kecil?

4. Aktivitas dan Latihan


Pada pola aktivitas dan latihan pasien mengenai:
1) Kemampuan perawatan diri

SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi/toileting
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
Tabel 1. Kemampuan perawatan diri

Skor 0 = mandiri 3 = dibantu orang lain & alat


1 = alat bantu 4 = tergantung/tidak mampu
2 = dibantu orang lain
2) Kebersihan diri
a. Berapakah frekuensi pasien mandi dan menggosok gigi per 1 hari
saat sakit?
b. Berapakah frekuensi pasin memotong kuku dan keramas selama
seminggu saat sakit?
3) Altivitas sehari-hari
a. Apakah pasien bisa mengikuti aktivitas shari-hari selama sakit?
4) Rekreasi
a. Apakah pasien selama sakit melakukan rekreasi?
5) Olah raga
a. Apakah pasien bisa melakukan kegiatan olah raga?

5. Tidur dan Istirahat


Pada pola aktivitas dan latihan kaji pasien mengenai:
1) Pola tidur
Bagaimanakah pola tidur pasien selama sakit? Yang digambarkan dengan
pukul berapa pasien mulai tidur dan sampai pukul berapa pasien tidur saat
malam hari?
2) Frekuensi tidur
Bagaimana frekuensi tidur pasien selama sakit? Yang digambarkan dengan
berapa lama pasien tidur malam?
3) Intensitas tidur
a. Apakah pasien mengalami pola tidur NREM (Non-Rapid Eye
Movement)? Ataukah pasien mengalami pola tidur REM (Rapid Eye
Movement)?

6. Sensori, Presepsi dan Kognitif


Pada pola aktivitas dan latihan pasien mengenai:
1) Bagaimana cara pembawaan pasien saat bicara? Apakah normal, gagap,
atau berbicara tak jelas?
2) Bagaimanakah tingkat ansietas pada pasien?
3) Apakah pasien mengalami nyeri?
Jika iya, lakukan pengkajian dengan menggunakan:
P (provoking atau pemacu) : factor yang memperparah atau
meringankan nyeri
Q (quality atau kualitas) : kualitas nyeri (misalnya, tumpul, tajam,
merobek)
R (region atau daerah) : daerah penjalaran nyeri
S (severity atau keganasan) : intensitasnya
T (time atau waktu) : serangan, lamanya, frekuensi, dan
sebab

7. Konsep diri
Body image/gambaran diri
a. Adakah prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh?
b. Apakah pasien memiliki perubahan ukuran fisik?
c. Adakah perubahan fisiologis tumbuh kembang?
d. Adakah transplantasi alat tubuh?
e. Apakah pernah operasi?
f. Bagaimana proses patologi penyakit?
g. Apakah pasien menolak berkaca?
h. Apakah fungsi alat tubuh pasien terganggu?
i. Adakah keluhan karena kondisi tubuh?
Role/peran
a. Apakah klien mengalami overload peran?
b. Adakah perubahan peran pada pasien?
Identity/identitas diri
a. Apakah pasien merasa kurang percaya diri?
b. Mampukah pasien menerima perubahan?
c. Apakah pasien merasa kurang memiliki potensi?
d. Apakah pasien kurang mampu menentukan pilihan?
Self esteem/harga diri
a. Apakah pasien menunda tugas selama sakit?
b. Apakah pasien menyalahgunakan zat?
Self ideals/ideal diri
a. Apakkah pasien tidak ingin berusaha selama sakit

8. Seksual dan Repruduksi


a. Kapan pasien mengalami menstruasi terakhir ?
b. Apakah pasien mengalami masalah menstruasi ?
c. Apakah pasien pernah melakukan pap smear dan kapan pap smear
terakhir ?
d. Apakah pasien melakukan pemeriksaan payudara sendiri tiap bulan ?
e. Apakah pasien mengalami masalah seksual ?

9. Pola Peran Hubungan


Pada pola peran hubungan pasien mengenai:
1) Apakah pekerjaan pasien?
2) Bagaimanakah kualitas pekerjaan pasien?
3) Bagaimanakah pasien berhubungan dengan orang lain?

10. Manajemen Koping Setress


Menggambarkan bagaimana pasien menangani stress yang dimilikinya serta
apakah kalien menggunakan sistem pendukung dalam menghadapi stres

11. Sistem Nilai Dan Keyakinan


Mengenai bagaimana pasien memandang secara spiritual serta keyakinannya
masing-masing

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Defisit Nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
 Berhubungan dengan:
1) Faktor biologis
2) Faktor ekonomi
3) Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
4) Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
5) Ketidakmampuan menelan makanan
6) Faktor psikologis

H. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi

Defisit - Status Nutrisi - Manajemen Nutrisi


Nutrisi Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Lakukan pengkajian status
selama … x 24 jam masalah nutrisi yang nutrisi
2. Mengidentifikasi alergi dan
dialami pasien dapat teratasi dengan
intoleransi makanan.
Kriteria Hasil : 3. Megidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrient.
 Mampu menghabiskan makanan 4. Monitor asupan makanan.
sesuai diit yang dianjurkan.
 Mampu mengetahui tentang pilihan
makanan yang sehat. - Manajemen mual
 Mampu mengetahui tentang pilihan 1. Mengidentifikasi
minuman yang sehat. indikasi mual
 Tidak ada nyeri/kram abdomen. 2. Mengidentifikasi
 Frekuensi makan meningkat sesuai
dampak mual terhadap
anjuran.
kualitas hidup (mis. Nafsu
 Nafsu makan meningkat.
 Bising usus normal makan, aktivitas, kinerja,
 Membrane mukosa lembab tanggung jawab peran, dan

- Nafsu Makan tidur)


3. Mengidentifikasi
Setelah diberikan asuhan keperawatan factor penyebab mual
4. Mengidentifikasi
selama … x 24 jam masalah nutrisi yang
antiemetic untuk mencegah
dialami pasien dapat teratasi dengan
kriteria hasil : mual
5. Monitor mual
 Keinginan makan meningkat 6. Monitor asupan
 Asupan makanan meningkat nutrisi dan kalori
 Asupan cairan meningkat
 Ada energi untuk makan

I. IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan interverensi

J. EVALUASI
a. Evaluai Formatif (Merefleksikanobservasi perawat analisis terhadap klien
terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b. Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan analisis
mengenai status kesehatan klien terhadap waktu). (Poer,2012)

K. REFERENSI

Alimul H , A. A. 2012. Buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2. Jakarta :


Salemba Medika
Bulechek, Gloria M. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC). USA:
ELSEVIER.
Herdman, T. Heater. 2015. NANDA Internasional Inc. nusing diagnoses: definitions &
classification 2015-2017. Jakarta : EGC
Huda, Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA Jilid 2. Jakarta : Medi Action
Moorhead, Sue. 2015. Nursing Outcomes Classification (NOC). USA: ELSEVIER.
Mubarak, W. I.2015. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : teori dan alikasi dalam
praktik. Jakarta: EGC
Marrelli, T.M.2008.Buku Saku Dokumentasi Keperawatan Ed 3.Jakarta : EGC
Poer, M. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan “Dokumentasi Evaluasi”. (Online).
Available at https://www.scribd.com/doc/106424735/makalah-dokumentasi-
evaluasi-keperawatan. Diunduh pada 1 September

Anda mungkin juga menyukai