Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dokumentasi Keperawatan merupakan suatu kumpulan dokumen yang mencatat
semua pelayanan keperawatan klien yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaan.
Kegiatan pendokumentasiaan ini meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan
mendokumentasikan proses keperawatan, dan keterampilan standar. Perawat perlu
memberikan prioritas terhadap ketempilan tersebut.
Dokumentasi adalah pertanggungjawaban keperawatan dari seorang perawat.
Akan tetapi, akhir – akhir ini tanggung jawab perawat terhadap dokumentasi sudah
berubah. Akibatnya, isi dan fokus dari dokumentasi telah di modifikasi. Dengan
perubahan tersebut, untuk itulah perawat perlu menyusun suatu model dokumentasi yang
baru, lebih efisien, dan lebih bermakna dalam pencatatan dan penyimpanannya.
Setiap tahun di Amerika Serikat, Puluhan juta pasien banyak diantaranya berusia di atas
65 tahun memerlukan beberapa jenis prosedur pembedahan. Sebagian besar pembedahan
ini di lakukan dengan menggunakan anestesia umum atau anestesia epidural-spinal.
Prosedur pembedahan dan anestesi umumnya tidak menimbulkan banyak komplikasi,
tetapi beberapa masalah muncul akibat pengaruh psikologis pembedahan dan anestesi
pada tubuh. Namun 3-10% pasien menunjukkan morbiditas yang berhubungan dengan
komplikasi jantung, paru, atau infeksi.

B. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Perawatan Medikal Bedah


Keperawtan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan
ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif ditunjukan pada orang dewasa atau yang cenderung
mengalami gangguan fisiologi atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Keperawatan Medikal Bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana
keperawatan itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif ditunjukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun
sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa
bantuan yang diberikan dengan alasan : kelemahan fisik, mental, masalah psikososial,
keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
secara mandiri akibat gangguan patofisiologi.

B. Komponen Keperawatan Medikal Bedah


Ada 5 objek utama dalam ilmu keperawatan: manusia, individu (yang
mendapatkan asuhan keperawatan) keperawatan, konsep sakit, aplikasi tindakan
keperawatan
1. Manusia
Penerima asuhan keperawatan adalah manusia, individu, kelompok,
komunitas, atau sosial. Masing-masing diperlakukan oleh perawat sebagai sistem
adaptasi yang holistic dan terbuka.
2. Keperawatan
Bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang
diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik,
psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
3. Konsep Sehat Sakit
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif.
a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh
b. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup
4. Konsep Lingkungan
Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal,
yang memengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan perilaku seseorang dan
kelompok. Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis
yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman, sedangkan
lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosional, kepribadian) dan proses stessor biologis yang
berasal dari dalam tubuh individu.
5. Aplikasi pada Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
b. Perumusan diagnosa keperawatan
c. Intervensi keperawatan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi

C. Lingkup Praktek Keperawatan Medikal Bedah


Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan langkah-langkah ilmiah pengkajian,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi, dengan memperhitungkan keterkaitan
komponen bio-psiko-sosial klien dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat
penyakit, trauma atau kecacatan.
Lingkup keperawatan medikal bedah :
a. Lingkup masalah penelitian pengembangan konsep dan teori keperawatan. Masalah
penelitian di fokuskan pada kajian teori-teori yang sudah ada dalam upaya
meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari
ilmu profesi kesehatan lain.
b. Lingkup masalah penelitian kebutuhan dasar manusia meliputi identifikasi sebab dan
upaya untuk memenuhi kebutuhan
c. Lingkup masalah penelitian pendidikan keperawatan
d. Lingkup masalah penelitian manajemen keperawatan
D. Format Dokumentasi Keperawatan Medikal Bedah
1) Data Umum Klien
Nama Klien : Tn.D
No. RM : 611685
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Alamat : Kwaron, Ngestiharj, Kasihan, Bantul
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Tanggal masuk : Agustus 2013
Bangsal : Jawa Tengah
Diagnosa Medis :Appendiksitis
2) Riwayat Kesehatan
a. Alasan masuk RS :
Pasien masuk dengan mengeluhkan nyeri perut bagian kanan bawah.
b. Keluhan utama saat ini :
Pasien mengatakan perut kanan bawahterasa nyeri, mual, muntah.
c. Riwayat kesehatan masa lalu :
Pasien mengatakan tidak pernah sakit parah. Baru kali ini sakit parah sampai
opname. Biasanya pasien cuma sakit seperti batuk dan pilek saja.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Sebelumnya anggota keluarga tidak ada yang mengalami masalah kesehatan yang
sama dengan pasien dan keluraga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
Penyakit keturunan : tidak ada.
e. Riwayat kecelakaan atau pembedahan sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan dan pembedahan
sebelumnya
f. Riwayat Alergi dan pengobatan yang pernah di peroleh
Pasien tidak mempunyai alergi makanan dan minuman dan obat.
3) Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Persepsi Sensori

Penglihatan : Pupil kanan dan kiri isokor, reflek cahaya


positive, Pasien dapat melihat dengan jelas, pasien
tidak menggunakan alat bantu lihat (kaca mata).
Pendengaran : Pasienmampu mendengarkan dengan jelas, telinga
kanan dan kiri tidak menggunkan alat bantu
dengar.
Pengecapan/Penciuman : Pasien masih dapat merasakan rasa asin, manis,
pedas atau pahit dan pasien masih mampu
mencium bau-bauan seperti bau minyak kayu
putih dll.
Peraba : Kulit pasien sensitive terhadap sentuhan dan
pasien masih bisa merasakan rasa panas dan
dingin.
b. Sistem Pernafasan
Respirasi : 20x/menit.
Kualitas : Reguler
Penggunaan O2 : tidak menggunakan O2.
Pemeriksaan Thorax :

Inspeksi : Tidak ada hematom, tidak ada luka atau jejas, pengembangan
dada sama
Palpasi : Tidak ada hematom, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
krepitasi
Perkusi : Terdengar sonor
Auskultasi : Terdengar vesikuler
c. Sistem Kardiovaskular
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 37,0 oC
Nadi : 80x/menit., reguler
CRT : 2 detik.
Pemeriksaan Kardiovaskuler:

Inspeksi : Tidak ada hematom, tidak ada luka atau jejas


Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, tidak terdapat pembesaran jantung saat
dilakukan palpasi jantung.
Perkusi : Terdengar redup
Auskultasi : S1 dan S2 reguler
d. Sistem Saraf Pusat
Tingkat kesadaran : Compos Metis (Sadar Sepenuhnya)
GCS : E : 4 M : 6 V : 5
e. Sistem Gastrointestinal dan Nutrisi
1. Antropometri
BB : 50 kg TB : 160 cm IMT:19,53 LLA : 22 cm
a. Gizi kurang ( < 18,5)
b. Gizi cukup (18,5-24,9)
c. Gizi lebih (25-29,9)
2. Clinical sign :
Pasien tampak lemah, rambut pasien hitam, anggota tubuh pasien lengkap,
mukosa bibir pucat, kunjungtiva pucat, kulit lembab.
3. Diet :

Pola a. Sebelum dirawat :Sehari 3x (Pagi, Siang, dan Malam)


makan
b. Selama dirawat : Sehari 3x (Pagi, Siang dan Malam)
Nafsu a. Sebelum di rawat :Pasien mengatakan nafsu makanbaik
makan
b Selama dirawat :Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
hanya habis ¾ dari porsi yang disediakan.

Alasan: Klien mengatakan tidak ada nafsu makan, karena tidak suka dengan
menunya.

f. Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Terdapat luka post operasi app


Auskultasi : -
Perkusi : Terdengar tympani
Palpasi : Terdapat nyeri tekan saat ditekan pada abdomen atas, dan tidak
ada pembengkakan.
g. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak : Tidak terbatas (Normal)

5 5
5 5

Kekuatan otot :

Kemampuan ADL’s:

(Menggunakan kode 1 = independen, 2 = butuh bantuan, 3 = dependen)

Kegiatan 1 2 3
Mandi V
Berpakaian V
Makan V
Berdandan V
Toileting V

Keterangan: Hasil ADL adalah 10 èPasien melakukan aktifitas dengan bantuan

h. Sistem Integumen
Turgor kulit : Elastis
Pressure Ulcer : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Personal hygiene : Kurang, karena pasien tampak kusam, kulit berminyak,kuku
panjang, baju bau.
i. Sistem Reproduksi
Keluhan sistem reproduksiTidak ada.
Akseptor KB : Tidak ada
Kegiatan sexual : Tidak
j. Sistem Eliminasi
1. Fecal
a. Frekuensi BAB : pasien mengatakan BAB 1 x/hari
Konstipasi
Diare
b. Karakteristik feses
Konsistensi : Keras
Warna :Kuning Kecokelatan
Bau : Khas feses
2. Bladder
a. Frekuensi BAK : -
b. Karakteristik Urin :Warna urien kuning jernih
c. Volume urin : Kurang lebih 1000 ccdan terpasang DC.
d. Nyeri saat buang air kecil: Tidak ada
e. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: tidak ada
4) Pola Kebiasaan Sehari – Hari
a. Kebutuhan cairan dan elektrolit :
Pasien terpasang infus dengan cairan RL 20 tetes permenit.
b. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Nyeri :
P: Pasien mengatakan nyeri karena penyakitnya
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Pasien mengatakan nyeri saat pada perut kanan tepatnya luka habis operasi.
S: Pasien mengatakan nyeri skala 5 (rentang 1-10)
T: Pasien mengatakan nyeri jika untuk bergerak
c. Istirahat/ Tidur

Kesulitan tidur di RS : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan


tidur.
Lama tidur : 6-7 jam/hari mulai jam 21.00-05.00 WIB
Merasa segar setelah : Iya
bangun
Kebiasaan tidur : Sebelum sakit pasien dapat tidur dengan
sebelum sakit tenang dan mudah sekitar 6-7 jam perhari
Selama dirawat : Tidak ada masalah.
d. Psikososial dan spiritual
1. Nilai / Kepercayaan
Kegiatan keagamaan yang di jalani : Pasien mengatakan selalu menjalankan
kegiatan ibadah yang dijalaninya sesuai keyakinan yang dianut oleh pasien
seperti berdoa kepada Tuhannya.
Nilai / kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada
2. Koping / stress
Mempunyai tekanan dalam hidup : Tidak ada tekanan dalam hidup baik
dengan Keluarga,tetangga maupun tamannya.
Pernah merasa kehilangan : Tidak pernah merasa kehilangan
Cara mengatasi permasalahan : Pasien mengatakan biasanya dengan
beribadah yang rutin
Status emosional : Pasien mengatakan ingin cepat pulang karena sudah tidak
betah dan bosen.
3. Hubungan
Orang yang mendukung : Keluarga sangat mendukung pasien
Penyakit mempengaruhi hubungan keluarga/ orang lain: Tidak, penyakit
pasien tidak mempengaruhi hubungan keluarga maupun dengan orang lain
akan tetapi semakin mempererat persaudaraan karena pasien lebih
mendapatkan banyak perhatian dari saudara, teman dan keluarga untuk
kesembuhan pasien.
Kegiatan di masyarakat : Selalu aktif dalam kegiatan di lingkungan rumah
seperti pemuda pemudi.
Teman serumah : -
4. Persepsi Diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi : Pasien mengatakan cemas akan sakitnya
dan Pasien mengatakan tidak tahu soal sakitnya dan tidak tahu harus berbuat
apa.
Perilaku klien sesuai dengan situasi : Gelisah, lebih mendekatkan diri pada
Allah .
5. Defisit pengetahuan/ Pendidikan Kesehatan Klien
Daftar kebutuhan pendidikan selama di rawat : Proses penyakit yang dialami
oleh pasien dan bagaimana cara perawatannya.
e. Discharge Planning
1. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk mengontrol aktivitas agar tidak
berlebihan untuk menghindari kelelahan
2. Menganjurkan pada pasien dan keluarga untuk selalu memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Diagnosa keprawatan yang mungkin muncul:

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi


2. Gangguan mobilitas fisikberhubungan dengan ketidaknyamanan : nyeri.

Intervensi Keperawatan

No.Dx NOC NIC

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan ManagemenNyeri:


selama 3 x 7 Jam diharapkan nyeri pasien
· Kaji karakteristik nyeri, penyabab nyeri,
dapat terkontrol, berkurang atau hilang
lokasi, frekuensi, kualitas,lokasi dab berat
dengan kriteria hasil sebagai berikut :
nyeri.
· Pasien melaporkan Nyeri berkurang
· Observasi respon verbal dan non verbal
· Nyeri dapat terkontrol dengan terapai
· Monitoring perubahan nyeri
non farmakologi

· Monitor ttv
· Pasien dapat istirahat yang cukup

· Ajarkan penggunaan tehnik distraksi dan


· Pasien menunjukkan rasa lebih rilek dan
relaksasi
nyaman

· Tingkatkan istirahat yang adekuat

· Kolaborasi dokter untuk pemberian


analgesik

· Kelola pemberian analgetik


2. Setelah dilakukan tindakan selama 3x7 Exercise therapy : ambulation
jam diharapkan pasien mampu mobilisasi
· Monitoring vital sign
tanpa abntuan dengan kriteria hasil:

· Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain


· Klien meningkat dalam aktivitas fisik
tentang teknik ambulasi (ROM)
· Mengerti tujuan dari peningkatan
mobilitas Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

· Memverbalisasikan perasaan dalam Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan


meningkatkan kekuatan dan kemampuan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
berpindah
Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.

Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi


dan berikan bantuan jika diperlukan

Implementasi Keperawatan

Dx : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf


Senin, 19 · Melakukan operan jaga S :Pasien mengatakan karakteristik nyeri: A&
Agustus 2013
· Membina hubungan P: Pasien mengatakan nyeri karena L
14.00 saling percaya dengan penyakitnya
pasien dan keluarga
14.30 Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
· Memonitor keadaan tusuk
14.35
umum pasien
R: Pasien mengatakan nyeri saat pada perut
15.00
· Melakukan pengkajian kanan tepatnya luka habis operasi.
karakteristik nyeri dengan
15.30
S: Pasien mengatakan nyeri skala 5 (rentang
(P,Q,R,S,T)
1-10)
15.45
· Melakukan observasi
T: Pasien mengatakan nyeri jika untuk
16.00 respon verbal dan non
bergerak.
verbal pasien
17.00
O :Pasien tampak lemah,tampak sedikit
· Menganjurkan pasien
nyaman , tanda-tanda vital: TD:120/80mmHg,
untuk napas dalam dan
Nadi: 80 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu:
relaksasi dalam 36,5 oC.
mengurangi nyeri
A:Masalah nyeri akut teratasi sebagian
· Melakukan pengukuran
P : Lanjutkan intervensi:
vital sign pada pasien

· Monitor tanda vital dalam batas normal


· Mengelola obat pasien

· Monitoring perubahan nyeri

· Ajarkan penggunaan relaksasi

· Tingkatkan istirahat yang adekuat

· Kelola pemberian analgetik


Selasa, 20 · Melakukan operan jaga S :Pasien mengatakan karakteristik nyeri: A&
Agustus 2013
· Memonitor keadaan P: Pasien mengatakan nyeri karena L
07.30 umum pasien penyakitnya

08.20 · Memonitor vital sign Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-


pasien tusuk
09.30
· Mengevaluasi R: Pasien mengatakan nyeri saat pada perut
09.40
karakteristik nyeri kanan tepatnya luka habis operasi.
(P,Q,R,S,T)pasien
10.15
S: Pasien mengatakan nyeri skala 4 (rentang
· Mengajarkan tehnik 1-10)
13.00
nonfarmakologi dengan
T: Pasien mengatakan nyeri jika untuk
14.00 nafas dalam
bergerak.
· Mengelola obat injeksi
O :Pasien tampak lemah,tampak sedikit
pasien
nyaman , tanda-tanda vital: TD:120/80mmHg,
· Melakukan operan jaga Nadi: 78 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu:
36,0oC.
A:Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi:

 Monitor tanda vital dalam batas


normal

· Monitoring perubahan nyeri

· Tingkatkan istirahat yang adekuat

· Kelola pemberian analgetik


Rabu, · Melakukan operan jaga S :Pasien mengatakan karakteristik nyeri: A&

21 Agustus · Memonitor keadaan P: Pasien mengatakan nyeri karena L


2013 umum pasien penyakitnya

07.30 · Memonitor vital sign Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-


dalam batas normal tusuk
08.20
· Mengkaji ulang R: Pasien mengatakan nyeri saat pada perut
09.30
karakteristik nyeri kanan tepatnya luka habis operasi.
(P,Q,R,S,T)
09.40
S: Pasien mengatakan nyeri skala 4 (rentang
· Menganjurkan pasien 1-10)
10.15
untuk istirahat yang cukup
T: Pasien mengatakan nyeri jika untuk
13.00
· Mengelola obat pasien bergerak.
14.00
· Melakukan operan jaga O :Pasien tampak lemah,tampak sedikit
nyaman , tanda-tanda vital: TD:120/80mmHg,
Nadi : 82 x/menit, RR : 20 x/menit, Suhu:
36 oC.

A:Masalah nyeri akut teratasi penuh.

P : Lanjutkan intervensi:
· Tingkatkan istirahat yang adekuat

Dx : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan : nyeri.

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi Paraf


Senin, 19 · Melakukan operan jaga S :Pasien mengatakan mobilisasi di bantu dan A &
Agustus 2013 kadang-kadang sendiri tapi pelan-pelan.
· Membina hubungan L
14.00 saling percaya dengan O :Terlihat kebutuhan ADL’snya di bantu
pasien dan keluarga oleh keluarganya, skor ADL’s :10 dengan di
14.30
bantu, TD: 120/80 mmHg, Nadi: 82x/menit,
 Mengkaji
RR: 20 x/menit, Suhu: 36,0oC
14.35
kemampuan pasien dalam
mobilisasi A:Maslah teratasi sebagian
16.00

· Melakukan pengukuran P : Lanjutkan intervensi:


21.00
vital sign
· Memonitor mobilisasi pasien
· Melakukan operan jaga
· Monitor ttv
Selasa,20 · Melakukan operan jaga S :Pasien mengatakan sedikitmemahami A&
Agustus 2013 gerakan ROM dan teknik mobilisasi
· Memonitor keadaan L
07.30 umum pasien O :Terlihat kebutuhan ADL’snya masih di
bantu oleh keluarganya, skor ADL’s :8 dengan
08.20  Mengkaji
di bantu, TD: 120/80 mmHg, Nadi: 78x/menit,
kemampuan pasien dalam
RR: 20 x/menit, Suhu: 36,0oC
09.30
mobilisasi
A:Maslah teratasi sebagian
09.40
· Memonitor vital sign
pasien P : Lanjutkan intervensi:
10.15

 Mengajarkan · Memonitor mobilisasi pasien


13.00
pasien atau tenaga
· Monitor ttv
14.00 kesehatan lain tentang
teknik ambulasi (ROM)
 Mengelola obat
pasien

· Melakukan operan jaga


Rabu · Melakukan operan jaga S :Pasien mengatakan sudah memahami A&
,21 Agustus gerakan ROM dan teknik mobilisasi
· Memonitor keadaan L
2013
umum pasien O :Terlihat kebutuhan ADL’snya sedikit di
07.30 bantu oleh keluarganya, skor ADL’s :8 dengan
 Mengkaji
di bantu, TD: 120/80 mmHg, Nadi: 82x/menit,
08.20 kemampuan pasien dalam
RR: 20 x/menit, Suhu: 36,0 oC
mobilisasi
09.30
A:Masalah teratasi penuh
· Memonitor vital sign
09.40
pasien P : Lanjutkan intervensi:

10.15
 Mengajarkan  Anjurkan untuk selalu bergerak
pasien atau tenaga
13.00
kesehatan lain tentang
14.00 teknik ambulasi (ROM)
 Mengelola obat
pasien

· Melakukan operan jaga

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dokumentasi Keperawatan merupakan suatu kumpulan dokumen yang mencatat
semua pelayanan keperawatan klien yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaan.
Kegiatan pendokumentasiaan ini meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan
mendokumentasikan proses keperawatan, dan keterampilan standar. Perawat perlu
memberikan prioritas terhadap ketempilan tersebut.
Praktik keperawatan medikal bedah tumbuh terutama sebagai keperawatan bagi orang
yang telah mencapai kedewasaan jasmani atau telah berkembang, bagi yang beresiko
atau mengalami variasi norma yang ditentukan mengenai fungsi fisik dan yang
membutuhkan intervensi pengobatan medikal atau bedah.
Dokumentasi asuhan keperawatan medikal bedah terdiri dari:
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
B. Saran
Adapun saran dari kelompok kami adalah mudah-mudahan makalah kami ini dapat
bermaanfat bagi kita semua,diharapkan untuk mahasiswa agar dapat memahami tentang
dokumentasi “ Dokumentasi Perawatan Medikal Bedah “.dan kami mengharapkan dan
menyarankan kepada calon perawat agar mengetahui konsep tentang dokumentasi
keperawatan medikal bedah dan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung
jawab.

Anda mungkin juga menyukai