THALASEMIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak
DOSEN PENGAMPU:
RINA FERA DWI KASTINO , S.Kep.,Ners.M.Kep
DISUSUN OLEH:
NIA WIDIA MARETIANA (1700001020)
REYHAN SYAFIRA MECCA (1700001032)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “”.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Home care Selain itu,
penyusun berharap semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang
yang membacanya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun masih banyak kekurangannya semoga yang
membacanya dapat memberikan kritik ataupun saran untuk memperbaiki makalah ini sehingga
kedepannya lagi dapat lebih sempurna dalam penyusunannya.
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
ada,maka pasokan energi yangdibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak dapat
terpenuhi,sehingga fungsi tubuhpun terganggu dan tidak mampu lagi menjalankan
aktifitasnya secara normal.
Thalasemia adalah
sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat dari
ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino
yang membentuk hemoglobin.
Thalasemia adalah penyakit yang sifatnya diturunkan. Penyakit ini,
merupakan penyakit kelainan pembentukan sel darah merah.Adapun etiologi dari
thalasemia adalah faktor genetik (herediter).
Thalasemia penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah
didalam pembuluh darahsehingga umur eritrosit menjadi pendek(kurang dari 100 hari).
Penyebab kerusakan tersebutkarena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)
dan kelainan hemoglobin ini karenaadanya gangguan pembentukan yang disebabkan
oleh :
a) Gangguan struktur pembentukan hemoglobin (hb abnormal)
b) Gangguan jumlah (salah satu atau beberapa rantai globin seperti pada Thalasemia)
Penyebab Thalasemia β mayor.
Thalasemia mayor terjadi apabila gen yang cacat diwarisi oleh kedua orang tua. Jika
bapaatau ibu merupakan pembawa thalasemia,mereka boleh menurunkan thalasemia
kepada anak-anak mereka. Jika kedua orang tua membawa ciri tersebut maka anak-anak
mereka mungkin pembawa atau mereka akan mnderita penyakit tersebut
2.4 Anatomi Fisiologi
Darah adalah cairan di dalam darah yang mempunyai fungsi transplantasi
oksigen, karbahidrat dan metabolik, mengatur keseimbangan asam basa, mengatur suhu
tubuh dengan cara konduksi (hantaran) membawa panas tubuh dari pusat produksi panas
(hepar dan otot) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, pengaturan hormon dengan
membawa dan menghantarkan dari kelenjar sasaran. Darah terhasil di sekitar 8 %
daripada berat badan manusia . • Contoh : berat 45 kg = 3.6 kg darah atau sekitar
5600cc pada orang yang bobot tubuhnya 70kg. Dari 5600cc darah tersebut sekitar 55%
adalah plasma darah dan sekitar 45% adalah sel-sel darah temperature 38 0C, dan PH
7,37-7,45.
6
Fungsi darah :
a) Respirasi : gas oksigen dan karbon dioksida dibawa oleh hemoglobin dalam sel
darah merah dan plasma darah kemudian terjadi pertukaran di paru
b) Nutrisi zat gizi, yang di absorbsi dari usus, dibawa plasma ke hati dan jaringan
jaringan tubuh
c) Mempertahankan air , elektrolit, keseimbangan asam basa, dan berperan dalam
homeostasis
d) Sekresi hasil metabolisme, dibawa plasma keluar tubuh oleh ginjal
e) Regulasi metabolisme: hormon dan enzim mempunyai efek dalam aktivitas
metabolisme sel dibawa dalam plasma
f) Proteksi tubuh terhadap bahaya mikroorganisme yang merupaka fungsi dari sel
darah putih
g) Proteksi terhadap cedera perdarahan : proteksi terhadap respon peradanagan lokal
karena cedera jaringan
h) Mempertahankan temperatur tubuh : darah membawa panas dan bersirkulasi ke
seluruh tubuh.
Bagian- Bagian Darah :
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak
mempunyai inti dan tidak bergerak dengan diameter sekitar 7 mikron dengan jumlah
normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita
11,5 mg dan Hb laki-laki 13,0 mg. eritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini sistem
enzim mereka gagal, membran sel berhenti berfungsi dengan adekuat, dan sel ini
dihancurkan oleh sel sistem retikuloendoteal.Komponen utama sel darah merah adalah
protein hemoglobin (Hb) yang mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan Ph
normal, Molekul- molekul Hb terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida (globulin) dan 4
gugus hem, masing- masing mengandung sebuah atom besi. Konfigurasi ini
memungkinkan pertukaran gas yang sangat sempurna.
Hemoglobin ialah pigmen merah yang menyebabkan darah berwarna merah.
Hemoglobin terdiri dari pada protein kompleks dan zat besi (diperlukan hb untuk
bergabung dengan oksigen) Setiap hari badan akan menghasilkan sel darah merah untuk
7
menggantikan sel mati (sel tua dimusnahkan di Proses pembentukan sel darahØhatia tau
limpa)atau hilang dari badan . merah dikenali Hematopoiesis.
a. Trombosit adalah bagian dari beberapa sel-sel besar dalm sumsum tulang yang
berbentuuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10
hari.Jumlah trombosit antara 150 dan 400x 109 /liter, sekitar 30-40% terkonsentrasi di
dalam limpa dan sisanya bersirkulasi dalam darah.Trombosit berperan penting dalam
pembentukan bekuan darah.Trombosit melekat ke permukaan yang rusak dan
mengeluarkan beberapa zat (serotini dan histamin) yang menyebabkan terjadinya
vasokontriksi pembuluh.
b. Plasma Darah Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan,
merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel
darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan
anorganik dari suatu jaringan atau organ. Plasma darah adalah bagian darah yang cair.
Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. Dalam plasma darah
terlarut molekul-molekul dan berbagai ion, yang meliputi glukosa sebagai sumber
utama energi untuk sel-sel tubuh dan asam-asam amino.Ion-ion yang banyak terdapat
dalam plasma darah adalah natrium (Na+) dan klor (Cl-). Ion-ion dan molekul tersebut
akan diedarkan ke seluruh tubuh atau berfungsi untuk membentuk peredaran zat-zat
lainnya. Kira-kira 7% plasma darah terdiri dari molekul-molekul protein, yaitu serum
albumin 4%; serum globulin 2,7%; dan fibrinogen 0,3%. Serum adalah cairan darah
yang tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan darah).
Albuminadalah protein plasma yang terbanyak ,tetapi ukurannya paling kecil. Albumin
disintesis di hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloiddarah. Globulin
membentuk sekitar 30% protein plasma. Ada dua globulin yaitu : alfa dan beta globulin
dan gamma globulin. Fibrinogendisintesis di hati dan merupakan komponen asensial
dalam mekanisme pembekuan darah.Protein plasma juga berperan sebagai
antibodi.Antibodi merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen
tertentu.Sedangkan antigen merupakan molekul (protein) asing yang memacu
pembentukan antibodi.Antibodi terebntuk jika ada antigen yang masuk ke dalam
tubuh.Antibodi ini berasal dari globulin dalam sel-sel plasma.Antibodi bekerja melalui
dua cara yang berbeda untuk mempertahankan tubuh terhadap penyebab penyakit, yaitu
dengan menyerang langsung penyebab penyakit tersebut, atau dengan mengaktifkan
9
sistem komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut. Antibodi
dapat melemahkan penyebab penyakit dengan cara sebagai berikut:
1. Aglutinasi: terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa
antigen pada permukaannya, misalnya bekteri atau sel darah merah.
2. Presipitasi :terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang larut, misalnya
racun tetanus dengan sehingga berubah menjadi tidak larut dan akan mengendap
3. Netralisasi: Antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang
toksik dari agen penyebab penyakit
4. Lisis : beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadamg-kadang
mampu langsung menyerang membran sel agen penyebab penyakit sehingga
menyebabkan sel-sel tersebut rusak.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran
albumin yang besar melalui glomerulus ginjal.Hampir 90% dari plasma darah terdiri
dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.
Limpa merupakan organ ungu lunak kurang lebih berukuran satu kepalan
tangan.Limpa terletak pada pojok atas kiri abdomen dibawah kosta.Limpa memiliki
permukaan luas konveks yang berhadapan dengan diafragma dan permukaan medial
yang konkaf serta berhadapan dengan lambung, fleksura linealis kolon, dan ginjal
kiri.Limpa terdiri atas kapsula jaringan fibroelastin, folikelin limpa (masa jaringan
limpa), dan pulpa merah (jaringan ikat, sel eritrosit).Suplai darah oleh arteri linealis
yang keluar dari arterik coeliaka.Fungsi limpa adalah sebagai berikut.
1) Pembentukan sel eritrosit (hanya pada janin)
2) Destruksi sel eritrosit tua
3) Penyimpanan zat-zat besi dari sel-sel yang dihancurkan
4) Produksi bilirubin dari eritrosit
5) Pembentukan limfosit dalam folikel limpa
6) Pembentukan immunoglobulin
7) Pembuangan partikel asing didarah
2.5 Patofisiologi
Normal hemoglobin adalah terdiri dari Hb A dengan polipeptida rantai Alfa dan
dua rantai beta. Pada beta thalasemia adalah tidak adanya atau kurangnya rantai beta
dalam molekul hemoglobin yang mana ada gangguan kemampuan eritrosit membawa
oksigen. Adanya suatu kompensator yang meningkat dalam rantai alfa, tetapi rantai beta
10
Kelebihan dalam rantai alfa ditemukan pada thalasemia beta dan kelebihan
rantai beta dan gamma ditemukan pada thalasemia alfa. Kelebihan rantai polipeptida
kini mengalami presipitasi dalam sel eritrosit. Globin intra eritrosit yang mengalami
presipitasi, yang terjadi sebagai rantai polipeptida alfa dan beta atau terdiri dari
hemoglobin tak stabil merusak sampul eritrosit dan menyebabkan hemolisis. Produksi
dalam hemoglobin menstimulasi bone marrow memproduksi RBC yang lebih . dalam
stimulasi yang konstan pada bone marrow, produksi RBC diluar menjadi eritropoetil
aktif. Kompensator produksi RBC secara terus menerus pada suatu dasar kronik. Dan
dengan cepatnya destruksi RBC, menimbulkan tidak adekuatnya sirkulasi hemoglobin ,
kelebihan produksi dan destruksi RBC menyebabkan bone marrow menjadi tipis dan
mudah pecah atau rapuh.
2.6 Manifestasi Klinik
Bayi baru lahir dengan thalasemia beta mayor tidak anemis. Gejala awal pucat
mulanya tidak jelas, biasanya menjadi lebih berat dalam tahun pertama kehidupan dan
pada kasus yang berat terjadi beberapa minggu pada setelah lahir. Bila
penyakit ini tidak ditangani dengan baik,tumbuh kembang masa kehidupan anak akan
terhambat. Anak tidak nafsu makan, diare,kehilangan lemak tubuh dan dapat disertai
demam berulang akibat infeksi. Anemia berat danlama biasanya menyebabkan
pembesaran jantung.Terdapat hepatosplenomegali. Ikterus ringan mungkin ada .
terjadi perubahan padatulang yang menetap, yaitu terjadinya bentuk muka mongoloid
akibat system eritropoesis yang hiperaktif. Adanya penipisan korteks tulang panjang,
tangan dan kaki dapat menimbulkan faktur patologis .
Penyimpangan pertumbuhan akibat anemia dan kekurangan gizi menyebabkan perawak
an pendek. Kadang-kadang ditemukan epistaksis, pigmentasi kulit, koreng pada
tungkai,dan batu empedu. Pasien menjadi peka terhadap infeksi terutama bila limpanya
telah diangkat sebelum usia 5 tahun dan mudah mengalami septisemia yang dapat
mengakibatkan kematian.Dapat timbul pensitopenia akibat hipersplenisme.
Hemosiderosis terjadi pada kelenjar endokrin (keterlambatan dan gangguan
perkembangan sifatseks sekunder), pancreas (diabetes), hati (sirosis), otot jantung
11
gambaran radiologis tulang akan memperlihatkan medula yang labor, korteks tipis dan
trabekula kasar. Tulang tengkorak memperlihatkan “hair -on-end” yang disebabkan perluasan sumsum
tulang ke dalam tulang korteks.
g. Pertumbuhan organ seks sekunder untuk anak pada usia pubertas Ada
keterlambatan kematangan seksual, misalnya, tidak adanya pertumbuhan
rambut pada ketiak, pubis, atau kumis. Bahkan mungkin anak tidak dapat
mencapai tahap adolesense karena adanya anemia kronik.
h. Kulit Warna kulit pucat kekuning- kuningan. Jika anak telah sering
mendapat transfusi darah, maka warna kulit menjadi kelabu seperti besi
akibat adanya penimbunan zat besi dalam jaringan kulit (hemosiderosis).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan berkurangnya suplai O2 / Na ke jaringan
yang ditandai dengan klien mengeluh lemas dan mudah lelahketika beraktifitas.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan menurunnya
kerja saluran pencernaan.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi danneurologis
(anemia) yang ditandai dengan kulit bersisik kehitaman pada beberapa tempat.
.
C. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
15
Mandiri
17
10.
18
D. Implementasi Keperawatan
a. Melakukan pendekatan pada keluarga untuk menjelaskan tentang penyakit
thalasemia, penyebab tanda dan gejala.
b. Mengobservasi tanda-tanda vital.
c. Memberi penjelasan pada keluarga tentang penyakit thalashimea.
d. Kolaborasi dengan tim medis
E. Evaluasi
Merupakan tahap terakhir dalam proses keperawatan. Tujuan evaluasi adalah untuk
menilai apakah tujuan dalam keperawatan tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian
ulang untuk menilai apakah tujuan tercapai sebagian, seluruhnya atau tidak tercapai dapat
dibuktikan dari perilaku pasien dan pemeriksaan penunjang lainnya. Dalam hal ini juga
sebagai langka koreksi terhadap rencana keperawatan semula. Untuk mencapai rencana
keperawatan berikutnya yang lebih relevan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Thalassemia merupakan penyakit genetik yang disebabkan oleh ketidaknormalan pada
protein globin yang terdapat di gen. Jika globin alfa yang rusak maka penyakit itu
dinamakan alfa-thalassemia dan jika globin beta yang rusak maka penyakit itu
dinamakan alfa thalassemia. Gejala yang terjadi dimulai dari anemia hingga
osteoporosis. Thalassemia harus sudah diobati sejak dini agar tidak berdampak fatal.
Pengobatan yang dilakukan adalah dengan melakukan transfusi darah, meminum
beberapa suplemen asam float dan beberapa terapi.
20
DAFTAR PUSTAKA
BukuKedokteran E
2009.
Panduan Pemeriksaan Antenatal. Jakarta : EGC Mitcheel, Kumar dkk. 2009. Buku
Saku
SPK. Jakarta : EGC Insley, Jack. 2003. Vade-mecum Pediatri. Jakarta : EGC
Merawat Balita Sampai Lima Tahun. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Davey,
Patrick. 2005.
Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC
https://www.scribd.com/doc/34823156/MAKALAH-THALASEMIA
http://docshare03.docshare.tips/files/17138/171385082.pdf