Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

“GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI”

Disusun oleh :

NENGSIH SEKARWANGI

19041

DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA


GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

A. Definisi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen (O 2) kedalam sistem kimia atau
fisika. Oksigenasi juga merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau, yang sangat di
butuhkan dalam proses merabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah karbondioksida,
energi dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel (Wahit Iqbal M, 2007).
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara
normal elemen inidiperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.
(Wartonah Tarwanto, 2006).
B. Etiologi
1. Faktor Fisiologi
a. Menurunnya kemampuan mengikatO 2 seperti pada anemia
b. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada Obstruksi saluran
pernafasan bagian atas
c. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan terganggunya
oksigen(O2).
d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam luka, dll
e. Kondisi yang mempengaruhi pergerakkan dinding dada seperti pada kehamilan,
obesitas, muskulur sekeletal yang abnormal, penyakit kronis seperti TBC paru.
2. Faktor Perilaku
a. Nutrisi, misalnya gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang.
b. Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan Oksigen.
c. Merokok, nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan
koroner
d. Alkohol dan obat-obatan menyebankan intake nutrisi /Fe mengakibatkan
penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi pusat pernafasan.
e. Kecemasan ; menyebabkan metabolisme meningkat
C. Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi. Proses
ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari dan ke paru-
paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan
baik dan sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang
menimbulkan pengeluaran mukus.
Proses difusi (penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan) yang terganggu akan
menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan pada proses ventilasi,
difusi, maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan volume sekuncup, afterload,
preload, dan kontraktilitas miokard juga dapat mempengaruhi pertukaran gas.
D. Manifestasi
1. suara napas tidak normal.
2. perubahan jumlah pernapasan.
3. batuk disertai dahak.
4. Penggunaan otot tambahan pernapasan.
5. Dispnea.
6. Penurunan haluaran urin.
7. Penurunan ekspansi paru.
8. Takhipnea
E. Penatalaksanaan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
a. Pembersihan jalan nafas
b. Latihan batuk efektif
c. Suctioning
d. Jalan nafas buatan
2. Pola Nafas Tidak Efektif
a. Atur posisi pasien (semi fowler)
b. Pemberian oksigen
c. Teknik bernafas dan relaksasi
3. Gangguan Pertukaran Gas
a. Atur posisi pasien (posisi fowler)
b. Pemberian oksigen
c. Suctioning
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis
untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di
hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan. Diperoleh
data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus di ambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.Sistem adaptasi mempunyai input berasal dari internal.
Adapun langkah-langkah dalam pengkajian yaitu :
a. Identitas pasien
Dikaji tentang identitas klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, status perkawinan, alamat, diagnosa
medis, nomor medrek, tanggal masuk Rumah Sakit dan tanggal pengkajian. Juga
identitas penanggung jawab klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan terakhir dan hubungan dengan klien.
b. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang dirasakan klien saat dilakukan pengkajian,
nyeri biasanya menjadi keluhan yang paling utama terutama pada pasien post
op craniotomy.

c. Alasan Masuk
Merupakan alasan yang mendasari klien dibawa ke Rumah Sakit atau
kronologis yang menggambarkan perilaku klien dalam mencari pertolongan.
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Merupakan pengembangan dari keluhan utama yang dirasakan klien
melalui metode PQRST dalam bentuk narasi:
P : (Provokatif/Pariatif) : Hal yang memperberat atau memperingan, nyeri
yang dirasakan biasanya bertambah bila klien berjalan, bersin, batuk atau
napas dalam.
Q : (Quality/Quantity) : Kualitas dari suatu keluhan atau penyakit yang
dirasakan.
R : (Region/Redition) : Daerah atau tempat dimana keluhan dirasakan, apakah
keluhan itu menyebar atau mempengaruhi ke area lain.
S : (Saverity/Scale) : Keganasan atau intensitas (skala) dari keluhan tersebut.
Skala nyeri antara 0-5.
T : (Time) : Waktu dimana keluhan dirasakan pada klien yang mengeluh nyeri
tanyakan apakah nyeri berlangsung terus menerus atau tidak.
e. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Yaitu pertanyaan seputar kesehatan klien di masa lalu apakah sama
seperti penyakit yang sekarang atau tidak
2. Diagnosa Keperawatan
Adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan
atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah.
3. Rencana Keperawatan
Adalah merencanakan suatu tindakan keperawatan yang akan perawat lakukan
ke pasien sesuai dengan diagnosa dan kebutuhan pasien agar mencapai tujuan hasil
yang spesifik seperti kesembuhan.
4. Tindakan Keperawatan
Adalah melakukan suatu tindakan dari rencana yang sudah dibuat untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu pasien mencapai tujuan
yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien.

5. Evaluasi Keperawatan
Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagosa keperawatan,rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai atau belum.

Anda mungkin juga menyukai