Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

“GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI”

Disusun oleh :

NENGSIH SEKARWANGI (19041)

DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA

GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI


A. Definisi
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energs, mempeitahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya
fungst normal setiap organ dan janngan tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebah baik
dari parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien oleh
tubuh lebih efisien Soenarjo (2000).
B. Etiologi
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan seseorang terhadap nutrisi .
Faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi antara lain :
1. Pertumbuhan yang cepat, seperti bayı anak-anak, remaja, dan ibu hamil
2. Selama perbaikan jaringan/ pemulihan kesehatan karena proses sesuatu
3. Peningkatan suhu tubuh Setiap kenaikan suhu 1F, maka kebutuhan kalan meningkat
7%
4. Aktivitas yang meningkat
5. Stress sebagian orang akan makan sebagai kompensasi karena mengalami stress.
6. Terjadi infeksi

Faktor yang memuninkan kebutuhan nutrisi antara lain :

1. Penurunan laju pertumbuhan, misalnya pada lansia


2. Penurunan basal metabolisme rate( BMR)
3. Hiportemi
4. Jenis kelamin umumnya kebutuhan nutrisi pada wanita lebih rendah dibaning laki-
laki . Hal ini karena pada wanita BMR-nya lebih rendah dari laki-laki
5. Gaya hidup pasif
C. Patofisiologi
Berkurangnya makanan yang masuk ke dalam tubuh seseorang dischabkan oleh
pola makanan yang tidak teratur ataupun dipengaruhi oleh factor nyeri karena kesulitan
saat menelan makanan. Hal tersebut akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman,
sehingga menyebabkan asupan makan menurun, timbulnya gangguan pada makan dan
selanjutnya menyebabkan gangguan nutrisi.
D. Manifestasi
1. Kram abdomen
2. Nyeri abdomen dengan atsu tanpa penyakit
3. Merasakan ketıdak mampuan untuk mengingestikan makanan
4. Melaporkan perubahan sensasi rasa
5. Melaporkan kurangnya makanan.
6. Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan.
7. Tidak tertarik untuk makan
8. Bising usus hiperaktif
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Albumin (Normal nya: 4-5,5mg/100ml)
b. Transferin (Normal nya: 170-25mg/100ml)
c. Hb (Normal nya: 12mg %)
d. Bun (Normal nya: 10-20mg/100ml)
e. Eksresi kreatin untuk 24jam (Normal nya : Laki-lakı :0,6-1,3mg/100ml, dan
Wanita 0,5 10mg/100ml
2. Pengukuran antropometri:
a. BB Ideal : (TB-100) + 100%
b. Lingkar pergelangan tangan
c. Lingkar lengan atas (LLA) Nilai normal wanita : 28,5cm Pria : 28,3
d. Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
e. Nilai normal Wanita : 16,5- 18 cm , Pria 12,5-16,
3. Clinis
Metode ini dıdasarkan atas perubahan yang terjadi yang digunakan dengan
ketidakcukupan zat gızi Hal ini dapat dilihat pada jaringan epiter seperti kulit, rambut
dan mata
4. Diet
Makanan yang dimakan jenisnya dan porsinya.
F. Penatalaksanaan
Menstimulasikan nafsu makan
a. Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang di seseuaikan
dengan kondisi klien.
b. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang anoteksia
c. Hindari terapi yang tidak menenangkan atau tidak nyaman sesaat sebelum atau
sesudah makan
d. Berikan lingkungan rapih dan bersit yang bebas dari pengelihatan dan bau yang tidak
enak.
e. Kurangi stress psikologis.
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis
untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di
hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan. Diperoleh
data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus di ambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.Sistem adaptasi mempunyai input berasal dari internal.
Adapun langkah-langkah dalam pengkajian yaitu :
a. Identitas pasien
Dikaji tentang identitas klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, status perkawinan, alamat, diagnosa
medis, nomor medrek, tanggal masuk Rumah Sakit dan tanggal pengkajian. Juga
identitas penanggung jawab klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan terakhir dan hubungan dengan klien.
b. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang dirasakan klien saat dilakukan pengkajian,
nyeri biasanya menjadi keluhan yang paling utama terutama pada pasien post
op craniotomy.

c. Alasan Masuk
Merupakan alasan yang mendasari klien dibawa ke Rumah Sakit atau
kronologis yang menggambarkan perilaku klien dalam mencari pertolongan.
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Merupakan pengembangan dari keluhan utama yang dirasakan klien
melalui metode PQRST dalam bentuk narasi:
P : (Provokatif/Pariatif) : Hal yang memperberat atau memperingan, nyeri
yang dirasakan biasanya bertambah bila klien berjalan, bersin, batuk atau
napas dalam.
Q : (Quality/Quantity) : Kualitas dari suatu keluhan atau penyakit yang
dirasakan.
R : (Region/Redition) : Daerah atau tempat dimana keluhan dirasakan, apakah
keluhan itu menyebar atau mempengaruhi ke area lain.
S : (Saverity/Scale) : Keganasan atau intensitas (skala) dari keluhan tersebut.
Skala nyeri antara 0-5.
T : (Time) : Waktu dimana keluhan dirasakan pada klien yang mengeluh nyeri
tanyakan apakah nyeri berlangsung terus menerus atau tidak.
e. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Yaitu pertanyaan seputar kesehatan klien di masa lalu apakah sama
seperti penyakit yang sekarang atau tidak
2. Diagnosa Keperawatan
Adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan
atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah.
3. Rencana Keperawatan
Adalah merencanakan suatu tindakan keperawatan yang akan perawat lakukan
ke pasien sesuai dengan diagnosa dan kebutuhan pasien agar mencapai tujuan hasil
yang spesifik seperti kesembuhan.
4. Tindakan Keperawatan
Adalah melakukan suatu tindakan dari rencana yang sudah dibuat untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu pasien mencapai tujuan
yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien.
5. Evaluasi Keperawatan
Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagosa keperawatan,rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai atau belum.

Anda mungkin juga menyukai