Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT TOXOPLASMOSIS

NAMA : DEBORA DADA TODU


NIM : PO530321219709
KELAS : A/3 SEMESTER V
A. Pengertian Toxoplasmosis

 Toxoplasma gondii adalah makhluk hidup bersel satu, merupakan parasit pada tubuh organisme hidup
lain (hospes) dan mengambil semua nutrisi dari hospesnya (Zulkoni,2010).
 Toksoplasmosis merupakan penyakit menular zoonosis. Penyebabnya adalah Toxoplasma gondiiyang
merupakan parasit golongan protozoa yang dapat menginfeksi semua jenis hewan berdarah panas,
termasuk manusia.
 Toksoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang sangat penting baik di Indonesia di dunia karena
infeksi pada ibu hamil dapat menimbulkan abortus (keguguran), lahir mati atau kecacatan jasmani,
kemunduran mental, dan kebutaan pada bayi yang dilahirkannya (Soedarto,2012)
B. Penyebab penyakit toxoplasma

 Kogenial toxoplasmosis ketika wanita dengan pertahanan tubuh yang lemah terinfensi saat kehamilan
terjadi tranmisi transplacenta dari toxoplasma gondi kepada fetus dam menyebabkan terjadinya
congenital toxoplasmosis.
 Toxoplasmosis dapat memakan kistra jaringan yang beasal dari daging sapi,daging
kambing,atau daging babi,yang mentah atau setengah matang. Memakan kista yang berasal dari susu,
air atau sayuran.
C. Morfologi

 Terdapat tiga bentuk atau stadium Toxoplasma gondii, yaitu

1. stadium takizoit ( tachyzoite),

2. stadium bradizoit (bradyzoite) yang di dalam jaringan akan membentuk kista, dan

3. stadium sporozoit (sporozoite) yang terbentuk di dalam ookista (oocyst) yang terdapat di dalam usus
kucing dan hanya dikeluarkan oleh kucing melalui tinjanya (Soedarto,2012)
D. Epidemologi

 Penyakit toxoplasmosis tersebar diseluruh dunia dan Toxoplasma gondii salah satu spesies
yang sering menyerang hewan dan manusia.
 Tanah merupakan sumber infeksi untuk herbivora seperti kambing, domba, babi dan
ternak (Pohan, 2003).
E. Pathofisiologi Toxoplasmosis

 Setelah invasi yang biasanya terjadi di usus, maka parasit memasuki sel berinti atau difagositosis.
Sebagian parasit mati setelah dipagositosis, sebagian lain berkembang biak dalam dalam sel,
menyebabkan sel hospes pecah dan menyerang sel-sel lain.
 Dengan adanya parasit didalam makrofag dan limfosit,maka penyebaran secara hematogen dan
limfogen keseluruh 10 tubuhmudah terjadi. Parasitemia berlangsung selama beberapa minggu
(Sutanto,dkk, 2008).
 Penyebaran parasit melalui aliran darah dapat mencapai berbagai organ, misalnya otak, sumsum
tulang belakang, mata, paru, limpa, hati, kelenjar limfe, otot jantung, dan otot rangka
(Soedarto,2009).
F. Tanda dan Gejala toxoplasmosis

 Toxoplasmosis yang jelas hanya terjadi pada bayi atau anak yang menderita Toxoplasmosis
kongenital akibat terganggunya perkembangan organ janin sehingga terjadi kerusakan organ dalam
sistem saraf bayi. Jika ibu hamil terinfeksi pada tiga bulan pertama kehamilannya, umumnya ibu akan
mengalami keguguran.
 Gejala klinis toksoplasmosis yang paling sering dijumpai pada penderita dengan infeksi HIV adalah :
1. sakit kepala
2. bingung (confusion)
3. kelemahan motorik dan
4. Demam
G. Pengobatan Toxoplasmosis

 Untuk mengendalikan infeksi yang persisten ini umumnya diperlukan reasi imun tubuh yang
memadai (adekuat). Penderia toxoplasma dengan system imun yang normal tidak memerlukan
pengobatan, kecuali ada gejala-gejala yang berat atau berkelanjutan. Toxoplasmosis pada penderita
imun defisiensi harus diobati karena dapat mengakibatkan kematian. Toxoplasmosis pada ibu hamil
perluh diobati dapat menghindari toxoplasmosis bawaaan pada bayi. Obat- obatan yang dapat
digunakan untuk ibu hamil adalah spimiramisin 3gram/hari yang tejadi dalam 3-4 dosis tanpa
memandang umur kehamilan, atau bilamana mengharuskan maka dapat di berikan dalam bentuk
kombinasi pirimetamin dan sulfaiasin setelh umur kehamilan diatas 16 minggu.
 Obat –obat yang digunakan adalah:
• Primetamin 2 mg/kg selama 2 hari, kemudian 1 mg/kg hari selama 2-6 bulan, diikuti dengan 1
mg/kg/hari 3 x seminggu, ditamah.
• Sulfadiazin atau trisulfa 100 mg/hari yang terbagi dalam 2 dosis, ditambah lagi.
 Lanjutan Pengobatan Toxoplasmosis

• Asam folinat 5 mg/2 hari, atau pengobatan kombinasi


• Spiramisin dosis 100 mg/kg/hari dibagi dalam 3 dosis sampai ada perbaikan korioretinitis. Perluh
dilakukan pemeriksaan serilogis ulangan untuk menentukan apakah pengobatan masih perluh
diteruskan sebagai strategi baru untu menggulangi masalah infeksi toxoplasma yang besifat persisten
ini, digunakan kombinasi iminoterapi dan pengobatan zat antimikroba
H. Pencegahan

 Dalam hal pengcegahan toxoplasmosis yang penting ialah menjaga kebersihan, mencuci tangan setelah memegang
daging mentah menghindari feces kucing pada waktu membersihkan halaman atau berkebun.
 Cara mencegah toxoplasmosis yaitu:
1. Masak daging dengan matang
2. Hindari minuman susu mentah yang tidak dipasteurisasi, atau telur setengah matang
3. Cuci bersih/ atau kupas buah-buahan atau sayur-sayuran yang dimakan mentah
4. Cuci kembali peralatan masak, pring, pisau dan tangan anda dengan sabun setelah dipakai mengolah daging
mentah.
5. Jangan sentuh mulut, hidung atau mata anda ketik berkebun atau memasak daging mentah atau sayur-sayuran yang
masih kotor
6. Cuci tangan sebelum makan
7. Hindari air yang terkontaminasi. Minumlah dari`sumber yang jelas aspek kebersihannya, jangan sembarangan
minun air.
8. Jauhkan kucing dari meja makan dan selalu cuci tangan setelah memegang kucing dll.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai