Anda di halaman 1dari 10

NAMA : DEBORA DADA TODU

NIM : PO530321219709
KELAS : A/lll

PENYAKIT TBC
A. Pengertian Tuberkulosis

 Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan
terbesar kedua di dunia setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis.

 Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada
paru-paru.
B. Penyebab Tuberkulosis

 Penyebab tuberkulosis adalah bakteri yang menyebar di udara melalui semburan air liur dari batuk atau bersin pengidap TB.

 Nama baktketeri TB adalah Mycobacterium tuberculosis. Berikut ini beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi
tertular TB:Orang yang sistem ebalan tubuhnya menurun.

 Contohnya, pengidap diabetes, orang yang menjalani rangkaian kemoterapi, atau pengidap HIV/AIDS.Orang yang mengalami
malanutrisi atau kekurangan gizi.Pecandu narkoba,Para perokok,Para petugas medis yang sering berhubungan dengan pengidap TB.
C. Morfoli

 Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran
lebar 0,3 – 0,6 mm dan panjang 1 – 4 mm. Dinding Mycobacterium tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup
tinggi (60%).

1). Bentuk

a. Penanam /kultur

b. Sifat dan daya tahan


D. Epidemologi

 Epidemiologi TB adalah serangkaian informasi yang menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan orang, tempat, waktu dan
lingkungan. Penyakit TB disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis) yang hampir sebagian besar menyerang paru,
namun dapat ditemukan juga di organ tubuh selain paru.

E. Patofisiologi
 Patofisiologi Tuberkulosis paru (TB paru) melibatkan inhalasi Mycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam (acid-fast bacilli).
Setelah inhalasi, ada beberapa kemungkinan perkembangan penyakit yang akan terjadi, yaitu pembersihan langsung dari bakteri
tuberkulosis, infeksi laten, atau infeksi aktif.
F. Tanda dan Gejala Tuberkulosis

 Pengidap tuberkulosis laten atau tidak aktif umumnya tidak akan mengalami gejala apapun. Meskipun demikian, bakteri sudah berada dalam
tubuh. Akan tetapi, bakteri dalam tubuh belum menyebabkan kerusakan apapun. Saat bakteri mulai aktif, kondisi inilah yang memicu gejala pada
pengidap tuberkulosis.

 Tuberkulosis umumnya menyerang paru-paru dengan gejala utama batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Batuk yang terjadi juga
kadang mengeluarkan dahak berwarna, seperti karat atau batuk darah. Pengidap TB juga biasanya akan kehilangan nafsu makan dan mengalami
penurunan berat badan yang disertai dengan demam, keringat malam hari, dan kelelahan. Jika infeksi tuberkulosis pada paru telah menyebabkan
kerusakan pada paru, akan timbul gejala sesak napas.

 Beberapa pengidap tuberkulosis juga mengalami kondisi nyeri tulang. Kondisi ini menandakan bahwa bakteri telah menyerang bagian tulang.
G. Pengobatan TBC

1.JENIS OBAT

a) Isoniasid

b)   Rifampicin

c) Pirasinamid

d) Streptomicin

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu obat primer dan sekunder. Obat primer untuk TBC
adalah isoniazid (INH), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, dan Pirazinamid. Sebagian besar penderita TBC sembuh dengan
obat-obat ini. Selain itu ada juga obat sekunder untuk TBC yaitu Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,
Kapreomisin dan Kanamisin. Penggunaan obat-obat primer dan sekunder tergantung dari tingkat keparahan TBC yang diderita.
 Lanjutan pengobatan

2. Biasanya penderita TBC dapat sembuh total selama kurang lebih enam bulan dengan mengonsumsi obat-obatan primer setiap hari.

3. Penggunaan obat untuk penderita TBC lebih baik diberi/ disarankan oleh dokter, karena pengobatan TBC tidak seperti pengobatan
penyakit yang lain.

 Berikut ini adalah prinsip pengobatan yang perlu diterapkan terhadap penderita TBC:

a) Obat TBC diberikan beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, agar semua kuman (termasuk kuman
persisten) dapat terbunuh.

b)  Apabila paduan obat yang digunakan tidak adekuat (jenis, dosis dan jangka waktu pengobatan), kuman TBC akan berkembang menjadi
kuman kebal obat (resisten).

c)   Perlu dilakukan dengan pengawasan langsung oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

d) Pengobatan TBC diberikan dalam 2 tahap yaitu tahap intensif dan lanjutan.
H. Pencegahan TBC

 Langkah utama yang bisa dilakukan untuk mencegah TB adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di
Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia tiga bulan.

 Vaksin BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja, ataupun orang dewasa yang belum pernah menerimanya pada waktu bayi.
Namun, harap diingat bahwa efektivitas vaksin ini akan berkurang pada orang dewasa.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai