Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KONSEP DAN APLIKASI KEPERAWATAN

PADA MASALAH REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEBORA DADA TODU

NIM : PO530321219709

KELAS : A/ SEMESTER IV

TUGAS : KEPERAWATAN MATERNITAS

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAIKABUBAK

T.A. 2020/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Yang Maha Esa, oleh karena kemurahan dan kasih karunianya.
kami boleh mendapatkan tugas makalah” MAKALAH KONSEP DAN APLIKASI
KEPERAWATAN PADA MASALAH REPRODUKSI” dan boleh diselesaikan tepat waktu.

Saya menyadari makalah ini belum sempurna, oleh karena itu kami membutuhkan
masukan dari para pembaca untuk membantu kami dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Terimakasih,semoga makalah ini bermanfaat.


DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................

DAFTAR ISI............................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................

A. Latar Belakang............................................................
B. Rumusan Masalah......................................................
C. Tujuan.........................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................

A. Gangguan Sistem Reproduksi Pria..............................


B. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita........................

BAB III PENUTUP................................................................

A. Kesimpulan.................................................................
B. Saran...........................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis
berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut
skortum.
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis
merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan
sementara sperma.
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina.
Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel
Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya
berbentuk corong dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap
ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.
Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-
laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut
spermatogenesis.
B.    Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah masalah yang dapat di
identifikasi dari system Reproduksi, gangguan tersebut dapat berupa penyakit menular
maupun penyakit yang tidak menular.
C.    Tujuan
Untuk mengetahui masalah-masalah atau gangguan-gangguan yang dapat timbul
pada system atau alat reproduksi beserta tanda dan gejalanya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gangguan Sistem Reproduksi Pria


1.    Prostatitis

        Prostatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
peradangan (-itis) prostate.
Hipertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dan kelenjar prostat sebagai
akibat dan proses penuaan pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan obstruksi
saluran kemih (Thomson, 1993: 1997).
        Benigna prostat hipertropi adalah tumor jinak dan kelenjar prostat bagian paling
dalam (medial prostat) membesar oleh karena pembesaran ke arah tepi-tepi
menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat menyebabkan dorongan
sampai ke arah basis vesika urinaria.
 Penyebab dari Prostatitis
    Prostatitis adalah infeksi dari prostate yang seringkali disebabkan oleh beberapa
dari bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi-infeksi kantong kemih. Ini termasuk E.
coli, Klebsiella, dan Proteus.
    Penyebab secara pasti pada hipertropi prostat benigna belum jelas tetapi ada dugaan
oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun) akan terjadi perubahan
keseimbangan testosteron karena produksi testosteron menurun dan terjadi konveksi
testosteron menjadi esterogen pada jaringan adipose di perifer.

    Tanda/Gejala-Gejala Dari Prostatitis


a.    Kesulitan-kesulitan dengan ejakulasi.
b.    Disfungsi ereksi.
c.    Biasanya ada urgensi.
d.    Frekwensi dari membuang air kecil.
e.    Dysuria (kencing yang menyakitkan atau sulit).
f.    Demam.

2.    Epididimitis

    Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat peradangan pada
epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang testis tempat penyimpanan sperma
yang sudah dewasa.
    Penyebab dari Epididimitis
    Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi. Pada pria yang aktif secara seksual
(sering berganti-ganti pasangan seksual), Chlamydia trachomatis adalah mikroba penyebab
yang paling sering, diikuti oleh E. coli dan Neisseria gonorrhoeae.
    Tanda dan gejala dari Epididymitis
a. Epididimitis biasanya menimbulkan rasa sakit yang menyerang secara bertahap seperti
nyeri pada testis atau epididimis.
b.Testis mungkin menjadi hangat dan / atau merah.
c.Darah di dalam air mani (hemospermia)
d.Demam
e.Ejakulasi yang menyakitkan
f.Nyeri pada testis
g.Nyeri saat buang air kecil (disuria)
h.Sebuah benjolan atau gumpalan di testis

3.    Hipogonadisme

    Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana testis tidak dapat memproduksi hormon
testosteron yang memadai. Hipogonadisme bisa dialami sejak janin berkembang di perut,
sebelum masa puber, atau saat dewasa.
    Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer dan hipogonadisme
sekunder. Pada hipogonadisme primer testis mengalami kelainan, kadar testoteron rendah
disertai meningkatnya hormon gonadotropik. Kondisi ini disebut dengan hipogonadotropik-
hipogonadisme.
    Sementara pada hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di otak yang mengalami
gangguan. Pada kasus ini kadar hormon testosteron dan hormon gonadotropik berada pada
tingkat yang rendah. Kondisi ini disebut hipogonadisme-hipogonadotropik.
    Penyebab Hipogonadisme
a.    Infeksi pada testis
b.    Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
c.    Sindrom Klinefelter
d.    Pengobatan kanker
e.    Radang buah zakar
f.    Hemokromatosis
g.    Sindrom Kallman
h.    HIV/AIDS
i.    Penuaan
j.    Obesitas
k.    Tumor
    Tanda dan gejala  dari Hipogonadisme
Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin
a.    Pada pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
b.    Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
Hipogonadisme yang terjadi saat puber
a.    Suara kurang mendalam
b.    Massa otot menurun
c.    Pertumbuhan penis dan testikel terganggu
Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
a.    Mandul
b.    Disfungsi ereksi
c.    Kelelahan
d.    Penurunan gairah seksual

4.    Impotensi

    Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan
penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan sex
suami istri. Pria impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan
seks suami istri sampai selesai.
    Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat, dikalangan medis lebih
dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan impotensi adalah tingkat gangguan yang
sangat berat, artinya hampir tak mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.
    Penyebab  Impotensi
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam beberapa kategori berikut :
a.    Impotensi Organik.
    Impotensi organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana penis
penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi.
b.    Impotensi Fungsional.
    Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit seperti:
komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan yang salah, pemakaian alkohol
yang berlebihan atau juga sebagai akibat kegiatan merokok yang sangat kronis.
c.    Impotensi Psikis.
    Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal yang
bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel pada pasangan,
rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut, was-was, dan lain-
lain.
    Tanda dan Gejala dari Impotensi
    Impotensi merupakan penyakit yang sangat personal dan hanya bisa dirasakan oleh
penderita bersama pasangannya saat melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, gejala-
gejala akan terjadinya impotensi pun biasanya tidak diketahui. Kecuali, yang bersangkutan
memeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis (wawancara terstruktur) dan pemeriksaan fisik
yang dilakukan dokter akan dapat diketahui adanya tanda dan gejala impotensi.

B.    Gangguan Sistem Reproduksi Wanita


1.    Kanker serviks

    Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
    Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999).
    Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian terendah dari rahim yang
menempel pada puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan
yang tumbuh secara terus- menerus yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna
bagi tubuh, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono,
1996).
    Penyebab Kanker serviks
    Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat
menyebabkan kanker.
    Tanda/gejala dari Kanker Serviks.
a.    Pendarahan setelah senggama/berhubungan
b.    Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
c.    Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
d.    Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
e.    Nyeri ketika berhubungan seksual.

2.    Vaginitis

    Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau
jamur (Manuaba,2001)
    Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau
melalui perineum (Wikniosastro 1999)
    Penyebab dari Vaginitis
a.    Jamur
    Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar
vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan
dengan bau yang khas.
b.    Bakteri
    Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis
dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan
akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb
spiral atau iud dan lain sebagainya.
c.    Virus
    Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids,
condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus
herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang
vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada
banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hamil
d.    Parasit
    Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari
kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau
tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa
menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki
kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.
    Tanda dan Gejala :
a.    Pruritus vulvae
b.    Nyeri vagina yang hebat
c.    Disuria eksterna dan interna
d.    Rash pada vulva
e.    Eritematosa
f.    Sekret khas seperti keju lembut.
g.    Secret banyak dan bau busuk
h.    Edema vulva
i.    Vagina berbau busuk dan amis
j.    Perdarahan pervaginam
k.    Dispareunia
3.    Bartolinitis

    Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan
pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa
nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring
pembengkakan pada kelamin yang memerah.
    Penyebab Bartolinitas
a.    Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
b.    Jamur : kandida albikan.
c.    Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
d.    Bakteri : neiseria gonore.
    Tanda/Gejala Bartolitis
a.    Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri
tekan.
b.    Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga
dapat disertai demam
c.    Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit
saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar
alat kelamin.
d.    Terdapat abses pada daerah kelamin
e.    Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.
4.    Kista Ovarium

    Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat,
jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah
kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat
menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya
kepala ke dalam panggul  (Winkjosastro, et. all, 1999).
    Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal
dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ).
    Kista  ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau
korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium (
Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).
    Panyebab Kista Ovarium
Gaya hidup tidak sehat.
a.    Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b.    Zat tambahan pada makanan
c.    Kurang olah raga
d.    Terpapar denga polusi dan agen infeksius
e.    Sering stress
Faktor genetik
    Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut
protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat
karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini
dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
    Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
a.    menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b.    perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c.    nyeri saat bersenggama.
d.    perdarahan.

    Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:


a.    Gangguan haid
b.    Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
c.    Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
d.    Nyeri saat bersenggama.
    Pada stadium lanjut :
a.    Asites
b.    Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan
hati)
c.    Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
d.    Gangguan buang air besar dan kecil.
e.    Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
    Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan fertilisasinya secara internal (di
dalam tubuh), oleh karena itu memiliki alat-alat reproduksi yang mendukung fungsi tersebut.
Alat-alat reproduksi tersebut dibagi menjadi alat reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi
bagian luar yang masing-masing alat reproduksi tersebut telah disebutkan dan dijelaskan
dalam makalah ini.
     Untuk itu memiliki kelainan atau gangguan pada hidup dan keturunan kita.
     Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses terjadinya dan
penyebab kelainan dan gangguan system Reproduksi.
B.    Saran
•    Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan mempelajari lebih dalam
tentang sistem reproduksi pada manusia karena sistem reproduksi ini sangat penting bagi
kelangsungan hidup agar tetap lestari.
•    Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing salah satu system
Reproduksi dapat berakibat buruk pada kelangsungan mahasiswa/i dengan baik agar
mahasiswa/i dapat memahami dengan mudah tentang konsep materi ini. Dan yang paling
penting adalah setelah mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak mengarah kepada hal-hal
yang negatif.

Anda mungkin juga menyukai