Anda di halaman 1dari 34

ETIKA

PENULISAN ILMIAH
JENIS TULISAN / KARANGAN
1. Tulisan Fiksi
– Tulisan fiksi atau karangan adalah sebuah tulisan yang
merupakan hasil imajinasi, rekaan, pemikiran, fantasi
dari penulisnya sendiri
– Penulis karangan (tulisan fiksi) menuangkan hasil
ciptaannya atau pemikirannya sendiri berdasarkan
perasaannya, pemikirannya atau imaginasinya sendiri
– Contohnya : Cerita pendek (cerpen), novel, cerita
sinetron, telenovela, drama, film drama, film komedi,
film horor, film laga, komik
Jenis Tulisan / Karangan
2. Tulisan Non Fiksi
– Tulisan-tulisan yang isinya bukanlah fiktif, bukan hasil
imajinasi/rekaan si penulisnya
– Penulis menyusun kembali hal – hal yang telah ditulis atau
dikemukakan orang lain
– Dalam hal ini penulisan tidak mengarang cerita rekaan atau
imajinasi, tetapi menulis fakta, peristiwa, atau gejala yang dilihat
atau diamati
– Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata., benar-benar ada
dalam kehidupan kita
– Contohnya : Aetikel, opini, resensi buku, karangan ilmiah, skripsi,
tesis, tulisan-tilisan yang berisi pengalaman pribadi si penulisnya
berita di koran/majalah/tabloid, film dokumenter
SIFAT TULISAN
1. TULISAN ILMIAH
• Tulisan ilmiah adalah suatu tulisan atau uraian yang disajikan
berdasarkan fakta umum, dan dengan mengikuti metodologi
penulisan yang baku, serta menggunakan bahasa yang formal (tidak
bahasa lisan)
• Gaya tulisan karangan ilmiah sangat kaku, dalam arti mengikuti gaya
dan metode yang sudah baku
• Misalnya, harus ada latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penulisan, pembahasan, dsb
• Format kalimat serta kata-katanya pun sudah baku, contohnya
setiap kali akan mengungkapkan fakta atau data, kalau bukan
temuan atau pendapatnya sendiri, harus menyebutkan sumber atau
rujukannya
• Jadi dalam tulisan ilmiah setiap ungkapan atau pernyataan harus
ada perbedaan yang jelas antara pendapat pribadi atau temuan
pribadi dengan pendapat atau temuan orang lain
2. TULISAN NON ILMIAH
• Karangan nonilmiah biasanya menyajikan pengalaman
pribadi, tidak didukung oleh fakta umum
• Gaya bahasa penulis sangat bebas, tidak baku seperti
tulisan ilmiah
• Contohnya : Biografi, buku harian, majalah, koran
• Penggunaan bahasa lisan sudah biasa dalam tulisan ini
• Misalnya:
– Karangan nonilmiah : “Menurut saya hal itu tidak bisa
dibenarkan ….”
– Tulisan ilmiah : “Menurut penulis, hal itu tidak dapat
dibenarkan ….”
3. KARANGAN TIDAK ILMIAH
• Tulisan-tulisan yang dilakukan oleh orang-orang yang
kemungkinan mempunyai harapan bahwa tulisannya
tersebut sebagai tulisan ilmiah namun karena informasi atau
datanya tidak diperoleh melalui prosedur ilmiah, maka
tulisan tersebut tidak dapat dikategorikan ke dalam tulisan
atau karya ilmiah
• Misalnya, tulisan yang sering muncul di koran atau majalah
yang menyajikan suatu hasil “Pooling pendapat” dari para
pembaca atau langganan majalah atau koran tersebut
• Memang diusahakan bahwa tulisan tersebut merupakan
hasil penelitian, namun prosedur penelitiannya, utamanya
metode pengambilan sampel serta representatif sampel
yang tercermin dalam besarnya sampel tidak atau kurang
memenuhi syarat sebuah penelitian ilmiah
PENULISAN ILMIAH
• Tulisan = karangan
• Dunia ilmu pengetahuan tidak terlepas dari karya tulis
ilmiah sebagai ungkapan kebenaran yang disampaikan
kepada pihak lain
• Karya tulis ilmiah menjadi salah satu pijakan dalam
menemukan kebenaran-kebenaran baru
• Merupakan kewajiban setiap orang untuk
menuangkan gagasan, hasil pemikiran/hasil
penemuannya ke dalam suatu media terutama media
tulis atau cetak
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1. Karya Tulis Ilmu Pengetahuan Alam
– Deskripsi ilmu sangat objektif, konkret, dapat dibuktikan
secara fisik, dapat dilihat, dapat didengar, sesuatu yang pasti
dan tidak bersifat relatif
– Ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural science) : ilmu alam,
ilmu biologi dan turunannya, ilmu kedokteran,ilmu kesehatan,
ilmu keperawatan
– Contohnya :
• ilmu fisika mengatakan bahwa air yang direbus mendidih pada
temperatur 100 derajat Celcius, fenomena ini tidak hanya terjadi di
Indonesia yang beriklim tropis tetapi juga terjadi di negara-negara
yang beriklim subtropis dan dingin
• Anemia pada ibu hamil terjadi karena asupan makanan sehari –hari
kekurangan zat besi (Fe). Hal ini dapat terjadi di mana saja. Ibu hamil
yang asupan makanan sehari – hari kekurangan zat besi (Fe), pasti
akan menderita anemia.
2. Karya Tulis Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial
– Deskripsi ilmunya tidak pasti dan bersifat relatif karena
pengaruh adat istiadat, kebiasaan setiap kelompok berbeda-
beda
– Dituliskan berdasarkan fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat, dalam kaitannya dengan hubungan antar manusia
– Ilmu pengetahuan sosial : ilmu pendidikan, sosiologi,
antropologi, psikologi, ilmu hukum, dsb.
– Contohnya : BBLR di suatu komunitas terjadi karena adanya
pantangan bagi Ibu hamil untuk makan telur, ikan, dan daging.
3. Karya Tulis Ilmiah Ilmu Pengetahuan Humaniora
– Ilmu yang dilahirkan dari ungkapan perasaan dan logika
tanpa didasari fenomena dan bukti empiris
– Ilmu pengetahuan humaniora : ilmu filsafat, logika, etika,
dan sastra,dll
– Kebenaran yang diungkapkan tidak didasarkan pada fakta
empiris tetapi hanya berdasarkan logika dan perasaan saja
– Contohnya jika dikatakan : Keindahan alam membawa
damai di hati. Belum tentu alam yang indah membawa
damai dalam hati seseorang, sangat tergantung pada
orangnya
Sifat – Sifat Ilmiah
1. Universal
2. Komunalisme
3. Skeptisme
4. Terbuka ( Transparan)
UNIVERSALISME
• Ilmu pengetahuan tidak terbatas pada ras atau
warna kulit, agama, keyakinan, politik,
kebudayaan
• Apabila suatu ilmu dan apilkasinya hanya
berlaku pada kelompok komunitas tertentu,
atau pada keyakinan tertentu maka dengan
sendirinya belum dapat dikategorikan sebagai
ilmu yang universal
KOMUNALISME
• Ilmu yang ditemukan atau dikembangkan oleh
seseorang atau sekelompok orang tertentu yang
memiliki keyakinan atau ideologi tertentu tetapi
telah teruji kebenaran ilmiahnya maka berarti
diterima oleh masyarakat pada umumnya
• Selanjutnya ilmu pengetahuan tersebut adalah
milik bersama (umum) sehingga dapat
dikatakan bahwa ilmu tersebut mempunyai sifat
komunal (komunalisme)
SKEPTIS
• Dalam ilmu pengetahuan tidak berlaku kebenaran
yang abadi atau mutlak
• Kebenaran ilmu pengetahuan berlaku pada
konteksnya
• Misalnya, sebuah penelitian di daerah pedesaan di
pulau Jawa membuktikan bahwa tokoh masyarakat
setempat mempunyaia pengaruh yang dominan
terhadap perilaku ber-KB (Keluarga Berencana),
tetapi di perkotaan hal itu tidak terjadi.
TERBUKA (TRANSPARAN)
• Ilmu pengetahuan bersifat terbuka dan membuka diri
terhadap siaa saja
• Untuk memenuhi asas keterbukaan ilmu pengetahuan
maka ilmu pengetahuan atau hasil-hasil penelitian harus
dipublikasikan melalui jurnal atau forum ilmiah lainnya
misalnya diseminarkan
• Dengan terpublikasinya ilmu pengetahuan aau hasil-hasil
penelitian melalui berbagai media ini, agar memperoleh
kritik dan umpan balik bagi masyarakat, terutama bagi
mereka yang berkepentingan terhadap substansi ilmu atau
hasil penelitian
KATEGORI KARANGAN ILMIAH
1. KARANGAN ASLI
• Suatu karangan yang dituliskan berdasarkan bahasa
ibu atau bahasa lain berdasarkan fakta yang telah
teruji kebenarannya
• Bahan baku penulisan karangan ini berasal dari hasil
– hasil penelitian, baik penelitian lapangan maupun
dari penelusuran atau studi literatur atau
kepustakaan
• Tulisan ini lebih menyajikan teori-teori atau konsep-
konsep dari suatu bidang ilmu yang digarap dari
berbagai ahli yang telah diuraikan dalam buku-buku
yang telah diterbitkan atau majalah-majalah ilmiah
2. TERJEMAHAN
• Tulisan-tulisan atau buku-buku yang diterjemahkan dari
bahasa asing terutama Bahasa Inggris
• Prinsip dalam buku terjemahan adalah menerjemahkan
apa adanya, tanpa mengubah substansi kelimuannya
• Buku-buku terjemahan ini sangat bermanfaat, terutama
bagi mereka yang pemahamannya terhadap Bahasa
Inggris masih kurang
• Namun demikian, kadang-kadang penerjemah yang tidak
menguasai bidang ilmu yang diterjemahkan,
menimbulkan terjemahan yang kurang bahkan tidak jelas
sehingga terjemahannya sulit dipahami oleh pembaca
3. SADURAN
• Saduran adalah seperti tulisan terjemahan, tetapi
penyadur mengubah bagian-bagian tertentu sesuai
dengan pemahamanya sendiri
• Penulis saduran boleh menambahkan atau
mengurangi isi tulisan aslinya, dengan improvisasi atau
pemikirannya sendiri
• Buku saduran memiliki isi yang lebih kaya
dibandingkan dengan buku terjemahan
• Namun, saat ini buku saduran jarang ditemui dalam
perustakaan-perpustakaan
NORMA-NORMA
KARANGAN/TULISAN ILMIAH
1. MENYAJIKAN FAKTA OBJEKTIF SECARA
SISTEMATIS
• Tulisan ilmiah harus menyajikan apa adanya atau seobjektif
mungkin
• Hal ini berarti tidak terlalu banyak diintervensi dengan pemikiran
atau ide-ide dari penulisnya
• Ide atau pemikiran penulis perlu ada sepanjang itu didukung oleh
fakta empiris, entah ditemukan oleh penulis sendiri ataupun
ditemukan oleh orang lain
• Contohnya : penulis berpendapat bahwa perilaku ibu lebih besar
pengaruhnya terhadap status gizi anak balita, dibandingkan
dengan sosial ekonomi keluarga. Pendapat ini sah-sah saja,
sepanjang didukung dengna argumentasi penulis serta
pengalaman empiris berdasarkan pengamatan di lapangan
2. DITULIS SECARA CERMAT, TEPAT, DAN
BENAR
• Tulisan atau karangan ilmiah harus mencerminkan
kecermatan dan ketepatan substansial atau isi yang akan
disajikan
• Misalnya, penulis ingin mendeskripsikan tentang “Cara
atau Metode Pengumpulan Data” seringkali dituliskan
bahwa cara atau metode pengumpulan data dengan
“Kuesioner”. Hal ini kurang tepat karena Kuesioner bukan
merupakan cara pengumpulan data tetapi alat
pengumpulan data. Cara atau metode pengumpulan data
yaitu dengan wawancara, pengamatan, pengukuran, dsb.
3. TIDAK CENDERUNG MENGAJAK PEMBACA
UNTUK BERPIHAK KEPADA PENULISNYA
• Tujuan utama tulisan ilmiah adalah agar orang lain atau
pembaca memahami konsep, pemikiran, atau temuan-
temuan dari penulis tersebut
• Tulisan bukan alat untuk propaganda atau promosi suatu
produk atau pemikiran agar orang lain membeli produk
atau berpihak kepada penulisnya.
• Kalau pada akhirnya pembaca tulisan tersebut cenderung
menyetujui terhadap pemaparan ide-ide atau temuan-
temuan penulis, itu soal yang kedua
• Oleh sebab itu, tulisan ilmiah yang paling utama adalah
menyampaikan tentang ide, pemikiran, atau fakta-fakta
yang ditemukan, agar orang lain paham dan menyadarinya
4. TIDAK EMOSI ATAU MENUNJUKKAN
PERASAAN
• Tulisan atau karangan ilmiah lebih mengedepankan
ide-ide, pemikiran-pemikiran, atau fakta-fakta
empiris, tidak dibenarkan untuk menonjolkan emosi
atau perasaan dari penulisnya
• Contohnya : Jika dari hasil kajian atau penelitian
ditemukan bahwa : “Sebagian ibu-ibu di suatu
komunitas melahirkan di dukun bayi.” Dalam
menganalisis hal ini, seorang penulis tidak perlu
mengungkapkan dengan emosinya misalnya bahwa
ini adalah suatu kebodohan ibu-ibu responden dalam
penelitian ini atau ungkapan ketidakpuasan lainnya
5. TIDAK MEMUAT PANDANGAN-
PANDANGAN TANPA PENDUKUNG
• Semua pendapat atau pandangan penulis
harus senantiasa didukung oleh pendapat
orang lain, atau pendukung fakta empiris dari
hasil pengamatannya sendiri atau temuan
atau pengamatan orang lain, terutama yang
sebidang dengan itu
• Hal ini untuk membuktikan bahwa tulisan
ilmiah itu tidak bersifat subjektif
6. DITULIS SECARA TULUS, HANYA BERISI
KEBENARAN EMPIRIS
• Tulisan ilmiah termasuk hasil penelitian disajikan
demi ilmu itu sendiri, bukan berdasarkan tendensi
atau kepentingan tertentu, tetapi memang dengan
jujur, tulus, berpijak pada fakta empiris
• Banyak tulisan-tulisan, terutama hasil suatu kajian
yang ditulis atau dikeluarkan semata-mata untuk
kepentingan sponsor, sehingga dalam pemaparan
hasil disusun sedemikian rupa sehingga
bertendensi untuk mencapai tujuan tertentu
7. MENGGUNAKAN GAYA BAHASA YANG
FORMAL, MENGHINDARI GAYA BAHASA LISAN
• Tulisan ilmiah harus menggunakan bahasa
tulis, dan harus dihindari bahasa lisan yang
sering digunakan dalam tulisan populer
• Gaya bahasa penulisan ilmiah harus berbeda
dengan gaya bahasa penulisan atau karangan
populer
BENTUK-BENTUK KARYA ILMIAH
1. BUKU
• Buku ilmiah/buku teks (text book) diterbitkan dan diedarkan untuk
umum melalui suatu penerbit yang secara undang-undang
mempunyai kewenangan untuk menerbitkan buku
• Menerbitkan buku berbeda dengan mencetak buku
• Mencetak buku dapat dilakukan oleh siapa saja tetapi
menerbitkan buku hany oleh suatu institusi atau lembaga atau
perusahaan yang mempunyai kewenangan untuk itu
• Penerbit buku yang profesional ditandai dengan adanya Nomor
Penerbitan dari Perpustakaan Nasional yang disebut dengan ISBN
(International Standar Books Numbers)
• Oleh karena itu, semua buku yang diedarkan secara umum harus
mempunyai ISBN
2. HASIL PENELITIAN
• Hasil penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk
karya atau tulisan ilmiah, yakni “
1. Makalah
2. Buku : hasil penelitian dapat diterbitkan dalam bentuk buku
yang diedarkan secara umum (dipublikasikan) melalui
penerbit dengan ISBN
3. Karya Tulis, Skripsi (S1), Tesis (S2), Disertasi (S3)
Untuk mengakhiri suatu program studi tertentu, baik
program Diploma, S1, S2, maupun S3, mahasiswa diwajibkan
melakukan penelitian yang hasilnya dapat dilaporkan dalam
bentuk tugas akhir, skirpsi, tesis, dan disertasi
3. MAKALAH HASIL PEMIKIRAN
• Karya tulis ilmiah juga dapat diterbitkan dalam bentuk
hasil pemikiran
• Makalah hasil penelitian ini biasanya mengangkat isu-isu
atau fenomena yang terjadi di masyarakat, kemudian
fenomena tersebut diangkat sebagai masalah kemudian
dianalisis penyebab masalahnya, dan kemudian dibahas
dan dicari alternatif solusinya dengan menggunakan
pemikiran-pemikiran sendiri dan atau didukung dengan
teori atau pendapat-pendapat dari para ahli tentang
masalah yang diangkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai