Anda di halaman 1dari 11

RESUME MENULIS KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Perbaikan Ulangan Tengah Semester Bahasa


Indonesia

Dosen Pengampu : Pahrudin, M.Pd

Disusun oleh :
Nama : Agiesni Salsabila

Kelas : 1C S1 Keperawatan

Nim : C1AA22003

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN SUKABUMI 2022
I. PENGANTAR KARYA TULIS ILMIAH

Jenis-jenis Karangan :
Karangan Menurut Sabjeknya:
1. Karangan Ilmu Pengetahuan
2. Karangan Kesusatraan
3. Karangan Ilmu Gaib
Karangan Menurut Sifatnya :
4. Karangan Ilmiah
5. Karangan Non-Ilmiah
6. Karangan Tidak Ilmiah
Karangan Menurut Cara Penyampaiannya :
7. Karangan Asli
8. Karangan Alih Bahasa (terjemahan)
9. Karangan Saduran

1.Menurut Subyeknya

A. Karangan Ilmu Pengetahuan


Isi karangan ini adalah pembicaraan sesuatu hal dalam bidang pengetahuan dari dunia fisik, baik
yang bersifat ilmiah rendah maupun yang bersifat ilmiah tinggi yang disebut juga karangan pengetahuan
teknis yang menyangkut kehidupan sehari-hari.
Karangan ini sering juga disebut karangan ilmiah populer, ditujukan kepada masyarakat awam,
sedangkan karangan pengetahuan tehnis, ditujukan kepada golongan tertentu.
Karangan pengetahuan alam kodrat ini membicarakan hal-hal yang konkret, ditulis berdasarkan
fakta umum, dan umumnya berfungsi sebagai pemberitahuan.

B. Karangan Kesusastraan
Karangan kesusastraan walaupun ada juga yang berdasarkan fakta, baik fakta umum maupun fakta
pribadi, tetapi karangan-karangan ini lebih berpungsi sebagai ajakan dan hiburan daripada
pemberitahuan.
Karangan dimaksudkan untuk menyentuh perasaan dan menggerakkan emosi, jadi lebih ditujukan
kepada hati daripada pikiran.
Oleh karena itu karangan kesusastraan (puisi, drama, fiksi) termasuk karangan non-ilmiah.

C. Karangan lain-lain
Karangan jenis ini adalah karangan yang berisi antara lain tentang ramalan, rahasia alam gaib,
perdukunan dan lain-lain yang tidak dimengerti oleh orang-orang biasa, dan menyangkut bidang para-
psikologi.
Karangan-karangan ini dapat disebut karangan ilmu gaib.

2.Menurut Sifatnya

A. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis
menurut metodelogi penulisan yang benar.

B. Karangan Non-Ilmiah
Karangan non-ilmiah bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.

C. Karangan tidak Ilmiah


Karangan tidak ilmiah mungkin saja menyajikan fakta umum akan tetapi datanya diperoleh tidak
melalui prosedur yang ilmiah, sehingga validitas data diragukan.
3. Menurut Cara-cara Penyampaiannya

A. Karangan Asli
Karangan asli dapat ditulis dengan bahasa ibu atau bahasa lain berdasar fakta yang telah
diuji kebenarannya.
Cara penuturannya dan gaya bahasanya mencerminkan jiwa dan kepribadian penulisnya.
Gagasan-gagasan (ide) atau pendapatnya adalah asli, atau sebagian kecil saja yang
diperoleh dari acuan.

B. Alih bahasa atau terjemahan


Karangan alih bahasa yaitu karangan menerjemahkan dari bahasa yang satu ke bahasa yang
lain.
Jenis karangan ini terbagi tiga :
1) Menerjemahkan secara langsung/menerjemahkan
bentuk kata /menerjemahkan kulit.
2) Menerjemahkan isinya,
yaitu kata atau ungkapan diterjemahkan secara seimbang
dalam hubungan yang wajar menurut struktur dan
kaidah bahasa yang lain.
3) Menerjemahkan secara bebas.
yaitu tidak terikat dengan kata demi kata, tetapi makna
atau isi umumnya dialihkan ke bahasa lain dengan cara
penuturan bebas.

C. Saduran
Menyadur adalah mengubah suatu karangan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain atau
dalam bahasa yang sama. Saduran berbeda dengan terjemahan.
Penyaduran : Pengalih bahasaan secara bebas suatu wacana kedalam suatu bahasa sasaran
dengan jalan menyingkat, mengubah tokoh-tokohnya , mengganti latar sosial budaya dsb.
Penerjemahan : (translation) pengalihan amanat antar budaya dan atau antar bahasa dalam
tataran gramatikal dan leksikal dengan maksud, efek, atau ujud yang sedapat mungkin tetap
dipertahankan.

Ciri-ciri alih bahasa, saduran, dan karangan asli.


1. Alih bahasa (terjemahan)
a) Terjemahan kulit
Kata demi kata, sifatnya dekat dengan aslinya tetapi
maknanya menjadi kabur.
b). Terjemahan isi
Penuturan berbeda, bentuk dan gagasan sama,
sifatnya dekat dengan aslinya, maknanya jelas.
2. Saduran
Dalam karangan saduran jelas tampak cara penuturan yang berbeda, bentuk berbeda,
gagasan-gagasan sama, kejelasan makna tergantung kemampuan penyadur. Saduran itu berbeda
dengan karangan aslinya.
3. Karangan asli
Dalam karangan asli, baik cara penuturan dan gaya bahasanya mencerminkan kepribadian
dan jiwa penulisnya, gagasan-gagasan asli, dan tiada duanya baik bentuk maupun cara
penuturannya.
II. MENULIS KARYA TULIS ILMIAH

Penulisan Karya Ilmiah meliputi :


1. Mengenai ciri,
2. Sifat dan bentuk karangan ilmiah,
3. Metode ilmiah,
4. Istilah-istilah dalam karya ilmiah,
5. Memahami bagian dan unsur karangan ilmiah,
6. Penuturan dalam karangan ilmiah,
7. Bagaimana memulai suatu karangan ilmiah,
8. Kesalahan pemakaian bahasa dalam karangan ilmiah
9. Bagaimana menyajikan karya ilmiah.

1. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah (scientific paper) : laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan seseorang/tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Peneliti dan Penulis


● Peneliti : Orang yang mengerjakan perkara riset dengan sebaik-baik rupa ilmuan yang
tidak mau alpa, lengah, apalagi keliru dan cacat menjaring data/fakta/bukti keilmuan
risetnya. Ia memilih metode dan teknik riset, melahap teori, literatur, dan segala
perkakas keilmiahan, yang dihitung tidak ada orang yang mencela/ mengejek
tulisannya.
● Penulis : Orang yang duduk di depan mesin ketik (komputer atau lainnya),
membayangkan apa yang akan dilaporkannya menjadi berkah bagi pembaca yang
dituju, bahkan akan membuat tercengang khalayak yang membaca laporannya.

Manfaat penelitian :
● Manfaat teoritis : Menolak atau mengukuhkan atau
merevisi terhadap suatu keraguan teori.

● Manfaat praktis : Memecahkan masalah-masalah praktis,


seperti, Mengubah cara kerja yang lebih
baik dan efisien.

2. Pengetahuan, Ilmu, Karya Tulis Ilmiah, Dan Peranannya


Manusia selaku makhluk berakal selalu berusaha ingin tahu dan memahami alamnya, baik yang
ada di dalam maupun di luar dirinya.
Hasil pemahaman itu direkam dan disimpan di benaknya sehingga menjadi khazanah budaya
yang kemudian disebut pengetahuan.

Metode ilmiah menggunakan dua pendekatan :


Pendekatan rasional
1. Pendekatan rasional berupaya merumuskan kebenaran
berdasarkan kajian data yang diperoleh dari berbagai
rujukan (literatur).
2. Pendekatan empiris
Pendekatan empiris berupaya merumuskan kebenaran
berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil
percobaan (laboratorium). Jadi, dapat dikatakan bahwa ilmu
pengetahuan yang sistematis itu dapat diperoleh melalui
pendekatan rasional dan empiris.

3. Ciri dan Sifat Karya Tulis Ilmiah


1. Lugas yaitu pembicaraan langsung pada persoalan tanpa basa-basi yang tak perlu.
2. Logis, maksudnya segala keterangan yang disajikan memiliki dasar dan alasan yang masuk
akal.
3. Tuntas yaitu segi masalah dikupas secara mendalam.
4. Sistematis yaitu uraian disusun menurut pola tertentu sehingga jelas urutan dan berkaitan
antara unsur-unsur tulisan tersebut.
5. Objektif yaitu segala keterangan yang dikemukakan menurut apa adanya sesuai dengan
data dan fakta yang diperoleh.
6. Cermat yaitu berupaya menghindari kesalahan dan kekeliruan betapapun kecilnya disegala
bidang.
7. Bernas artinya meskipun uraian itu singkat, isinya padat.
8. Jelas artinya keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan makna secara jernih
sehingga mudah dipahami pembaca.
9. Tidak emosional artinya tanpa melibatkan perasaan haru, benci, kagum dan sebagainya.
10. Terbuka artinya tidak menutup kemungkinan adanya pendapat baru.
11. Kebenarannya dapat diuji,
12. Menggunakan bahasa ragam baku yang berciri khas
keilmuan dan memperhatikan tata tulis yang lazim.

4. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


Orang menulis atau mengungkapkan gagasan keilmuannya dalam bentuk karangan ilmiah
dengan tujuan yang berbeda-beda. diantaranya :
a. Diskusi : (seminar, simposium, debat)
b. Berbagai penerbitan,
c. Proses belajar mengajar,
d. Program pengembangan ilmu dan penyelesaian suatu program studi di Perguruan
Tinggi (PT).

Berdasarkan hal diatas karangan ilmiah dapat digolongkan dengan jenis sebagai berikut :

1. Artikel
Dalam arti khusus, artikel adalah karya tulis yang dimuat dalam media cetak, misalnya
majalah, surat kabar, brosur. Penyajiannya secara populer, artinya analisis dan pemecahan
masalah secara sederhana sehingga mudah dipahami berbagai kalangan dalam masyarakat.
2. Makalah
Makalah ilmiah berisi pembahasan suatu masalah yang perlu dibicarakan lebih lanjut dalam
berbagai pertemuan ilmiah. Syarat utama suatu makalah selain mengupas suatu persoalan juga
didukung oleh beberapa rujukan dan didasarkan hasil penelitian, baik lapangan maupun
laboratorium atau hasil percobaan.
3. Laporan
Bahasa : Laporan = report (inggris)= membawa/mengangkut re = kembali.
Harfiah= jika seseorang mendapat suatu tugas maka orang tersebut harus kembali membawa
hasil fakta atau data dari kegiatannya itu.

Laporan teknis adalah suatu bentuk karya tulis yang disusun untuk melaporkan hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan tertentu, baik yang sedang dilaksanakan maupun yang telah selesai
dilaksanakan.
Laporan teknis dapat disampaikan secara lisan dan tulisan.
Keuntungan laporan tertulis:
1)Mempunyai kadar keresmian yang lebih tinggi
2)Merupakan bukti nyata dari suatu pelaporan
3)Mempunyai kekuatan hukum yang lebih kuat
4)Dalam mengurangi kesalahpahaman komunikasi

Ada tiga jenis/bentuk laporan yang dianggap penting disini yaitu laporan buku, laporan
penelitian, dan laporan teknik.
a. Laporan buku
Laporan buku biasanya untuk mengetahui tugas pelajaran atau mata kuliah tertentu.
b. Laporan praktikum (penelitian)
Kegiatan praktikum menjadi bagian penting dari program pendidikan. Hal ini disebabkan oleh
pentingnya peranan kegiatan praktikum dalam mengembangkan kompetensi ahli sains.
Praktikum menjadi wahana untuk:
(1) Pemantapan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari;
(2) Pengembangan keterampilan menggunakan peralatan-
peralatan standar laboratorium sains;
(3) Pembinaan sikap ilmiah dalam bekerja di laboratorium
sains; dan
(4) Pengembangan kemampuan menulis laporan kegiatan
laboratorium.

Laporan praktikum mesti memenuhi kriteria


1) Nalar (logic);
2) Kejelasan (clarity);
3) Presisi (precision).

Fungsi laporan praktikum adalah wahana penyampaian pesan dari mahasiswa (communicator)
kepada pembaca laporan itu (dosen dan mahasiswa lain) tentang:
1) Masalah apa yang diselidiki;
2) Pengetahuan teoritis apa yang dijadikan landasan bagi
penetapan prosedur/metode penyelidikan:
3) Apa yang dilakukan untuk pengumpulan data informasi;
4) Data apa yang terkumpul dan temuan apa yang dihasilkan
dari analisis data;
5) Pembahasan (diskusi) tentang hasil yang diperoleh,
khususnya mengenai implikasi temuan ;
6) Kesimpulan apa yang dapat ditarik.

Laporan praktikum harus terdiri dari Komponen-komponen :


1) Tujuan, yang memaparkan permasalahan apa yang
akan diselidiki;
2) Teori, yang memaparkan konsep dan prinsip.
3) Alat dan bahan, yang merupakan paparan tentang jenis
alat dan bahan yang dipakai, baik nama maupun ukuran.
Apabila alat ukur elektronik tertentu dipergunakan,
hendaknya disertakan merk dan nomor serinya. Bahan
kimia perlu dilaporkan dengan konsentrasinya (bila
larutan) dan kemurniannya (bila zat murni);
4) Prosedur percobaan, yang memaparkan tahapan nya.
(5) Hasil Percobaan, yang mengungkapkan data yang telah
ditabulasi, Hasil analisis data, baik secara statistik maupun
tidak, serta temuan-temuan penting percobaan sebagai hasil
analisis data;
6) Pembahasan, yang mengungkapkan rasionalisasi
(penjelasan yang masuk akal) terhadap berbagai temuan
yang menarik, misalnya perbedaan antara prediksi teoretis
dengan realita yang diamati;
(7) Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang
mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh.

4. Skripsi
Karya tulis ini dibuat dalam rangka menyelesaikan program pendidikan S1. Di perguruan jenis
tertentu digunakan istilah tugas akhir (TA). Selain itu, ada pula yang menyebutnya risalah.

5. Tesis
Tesis merupakan karya tulis dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program
pendidikan S2 (master).

6. Disertasi
Disertasi dibuat untuk menyelesaikan program pendidikan S3 (DR) atau (Ph.D)

7. Resensi
Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku, membuat buku-
buku baru terbit.

8. Monograf
Monograf adalah tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau
mengenai suatu masalah tertentu.

9. Referat
Referat adalah kertas kerja yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah (seminar, konferensi).

10. Kabilitasi
Kabilitasi adalah tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang
dilakukan pada acara tertentu.

11. Surat Pembaca


Surat pembaca adalah tulisan yang dibuat oleh orang yang telah membaca suatu buku, majalah
atau koran yang akan dikirimkan kepihak produksi/redaksi untuk memberikan respon mengenai
suatu hal yang telah dibaca.

12. Proposal
Proposal adalah suatu tulisan yang dikerjakan untuk mengajukan suatu permohonan kepada
lembaga atau pimpinan mengenai suatu pekerjaan atau acara yang akan dilakukan di lembaga
tersebut.
keempat
5. Pola Penyajian Karya Ilmiah
Secara umum ada empat pola penyajian dalam menyusun karya tulis ilmiah. Pemakaian pola
itu ditentukan oleh maksud dan tujuan penulis tentang idenya mengenai suatu objek.
Dapat pula dikatakan, salah satu pola digunakan bergantung pada dari sisi mana objek itu
dibicarakan.
1) Kisahan (narasi)
Uraian yang mengisahkan terjadinya sesuatu secara kronologis disebut kisahan. Ciri pola ini
memiliki unsur subjek, tempat, waktu, proses dan kejadian.
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika
ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang
dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris,
sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif.

Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.Awal
narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus
dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang
memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konflik
timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang
menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan
akhir cerita dengan mempersilahkan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses
kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide.

Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W+1 H, yang dapat
disingkat menjadi adik simba.
1. (What) Apa yang akan diceritakan,
2. (Where) Dimana setting/lokasi ceritanya,
3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who) Siapa pelaku ceritanya,
5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

2) Perian (deskripsi)
Pola ini digunakan untuk mengambarkan suatu objek tentang ciri, sifat, karakter, keadaan
umum dan sebagainya. Diharapkan pembaca memiliki gambaran yang jelas mengenai objek
yang dibicarakan.

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:


1. menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
2. penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan
melibatkan kesan indera,
3. membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau
mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi :

1. Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan


objek kusus ruangan, benda atau tempat.
2. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan
objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
3. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan
objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Langkah menyusun deskripsi :

1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan


2. Tentukan tujuan
3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan
dideskripsikan
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik
(menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai
dengan tema yang ditentukan.

3) Bahasan (argumentasi)
Pola ini dimaksudkan untuk meyakinkan kebenaran suatu gagasan atau pendapat dengan
mengemukakan berbagai alasan atau bukti. Pola ini merupakan ciri khas karangan ilmiah yang
memang argumentatif.
Karangan argumentasi bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan
data/fakta sebagai alasan/bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca.
Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

4) Paparan (eksposisi)
Paparan adalah karya tulis yang maksudnya menjelaskan sesuatu yang bersifat memberikan
informasi tentang suatu objek sehingga objek tersebut jelas secara gamblang.
Karangan eksposisi berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang
langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Langkah menyusun eksposisi:

1. Menentukan topik/tema
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya :

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang
digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara
objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh topik untuk eksposisi :

1. Manfaat kegiatan peraktek lapangan


2. Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai
penghasil tenaga terampil.
DAFTAR PUSTAKA
Kutipan dari power point dosen, Pahrudin, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai