Disusun oleh :
Nama : Agiesni Salsabila
Kelas : 1C S1 Keperawatan
Nim : C1AA22003
Jenis-jenis Karangan :
Karangan Menurut Sabjeknya:
1. Karangan Ilmu Pengetahuan
2. Karangan Kesusatraan
3. Karangan Ilmu Gaib
Karangan Menurut Sifatnya :
4. Karangan Ilmiah
5. Karangan Non-Ilmiah
6. Karangan Tidak Ilmiah
Karangan Menurut Cara Penyampaiannya :
7. Karangan Asli
8. Karangan Alih Bahasa (terjemahan)
9. Karangan Saduran
1.Menurut Subyeknya
B. Karangan Kesusastraan
Karangan kesusastraan walaupun ada juga yang berdasarkan fakta, baik fakta umum maupun fakta
pribadi, tetapi karangan-karangan ini lebih berpungsi sebagai ajakan dan hiburan daripada
pemberitahuan.
Karangan dimaksudkan untuk menyentuh perasaan dan menggerakkan emosi, jadi lebih ditujukan
kepada hati daripada pikiran.
Oleh karena itu karangan kesusastraan (puisi, drama, fiksi) termasuk karangan non-ilmiah.
C. Karangan lain-lain
Karangan jenis ini adalah karangan yang berisi antara lain tentang ramalan, rahasia alam gaib,
perdukunan dan lain-lain yang tidak dimengerti oleh orang-orang biasa, dan menyangkut bidang para-
psikologi.
Karangan-karangan ini dapat disebut karangan ilmu gaib.
2.Menurut Sifatnya
A. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis
menurut metodelogi penulisan yang benar.
B. Karangan Non-Ilmiah
Karangan non-ilmiah bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
A. Karangan Asli
Karangan asli dapat ditulis dengan bahasa ibu atau bahasa lain berdasar fakta yang telah
diuji kebenarannya.
Cara penuturannya dan gaya bahasanya mencerminkan jiwa dan kepribadian penulisnya.
Gagasan-gagasan (ide) atau pendapatnya adalah asli, atau sebagian kecil saja yang
diperoleh dari acuan.
C. Saduran
Menyadur adalah mengubah suatu karangan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain atau
dalam bahasa yang sama. Saduran berbeda dengan terjemahan.
Penyaduran : Pengalih bahasaan secara bebas suatu wacana kedalam suatu bahasa sasaran
dengan jalan menyingkat, mengubah tokoh-tokohnya , mengganti latar sosial budaya dsb.
Penerjemahan : (translation) pengalihan amanat antar budaya dan atau antar bahasa dalam
tataran gramatikal dan leksikal dengan maksud, efek, atau ujud yang sedapat mungkin tetap
dipertahankan.
Manfaat penelitian :
● Manfaat teoritis : Menolak atau mengukuhkan atau
merevisi terhadap suatu keraguan teori.
Berdasarkan hal diatas karangan ilmiah dapat digolongkan dengan jenis sebagai berikut :
1. Artikel
Dalam arti khusus, artikel adalah karya tulis yang dimuat dalam media cetak, misalnya
majalah, surat kabar, brosur. Penyajiannya secara populer, artinya analisis dan pemecahan
masalah secara sederhana sehingga mudah dipahami berbagai kalangan dalam masyarakat.
2. Makalah
Makalah ilmiah berisi pembahasan suatu masalah yang perlu dibicarakan lebih lanjut dalam
berbagai pertemuan ilmiah. Syarat utama suatu makalah selain mengupas suatu persoalan juga
didukung oleh beberapa rujukan dan didasarkan hasil penelitian, baik lapangan maupun
laboratorium atau hasil percobaan.
3. Laporan
Bahasa : Laporan = report (inggris)= membawa/mengangkut re = kembali.
Harfiah= jika seseorang mendapat suatu tugas maka orang tersebut harus kembali membawa
hasil fakta atau data dari kegiatannya itu.
Laporan teknis adalah suatu bentuk karya tulis yang disusun untuk melaporkan hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan tertentu, baik yang sedang dilaksanakan maupun yang telah selesai
dilaksanakan.
Laporan teknis dapat disampaikan secara lisan dan tulisan.
Keuntungan laporan tertulis:
1)Mempunyai kadar keresmian yang lebih tinggi
2)Merupakan bukti nyata dari suatu pelaporan
3)Mempunyai kekuatan hukum yang lebih kuat
4)Dalam mengurangi kesalahpahaman komunikasi
Ada tiga jenis/bentuk laporan yang dianggap penting disini yaitu laporan buku, laporan
penelitian, dan laporan teknik.
a. Laporan buku
Laporan buku biasanya untuk mengetahui tugas pelajaran atau mata kuliah tertentu.
b. Laporan praktikum (penelitian)
Kegiatan praktikum menjadi bagian penting dari program pendidikan. Hal ini disebabkan oleh
pentingnya peranan kegiatan praktikum dalam mengembangkan kompetensi ahli sains.
Praktikum menjadi wahana untuk:
(1) Pemantapan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari;
(2) Pengembangan keterampilan menggunakan peralatan-
peralatan standar laboratorium sains;
(3) Pembinaan sikap ilmiah dalam bekerja di laboratorium
sains; dan
(4) Pengembangan kemampuan menulis laporan kegiatan
laboratorium.
Fungsi laporan praktikum adalah wahana penyampaian pesan dari mahasiswa (communicator)
kepada pembaca laporan itu (dosen dan mahasiswa lain) tentang:
1) Masalah apa yang diselidiki;
2) Pengetahuan teoritis apa yang dijadikan landasan bagi
penetapan prosedur/metode penyelidikan:
3) Apa yang dilakukan untuk pengumpulan data informasi;
4) Data apa yang terkumpul dan temuan apa yang dihasilkan
dari analisis data;
5) Pembahasan (diskusi) tentang hasil yang diperoleh,
khususnya mengenai implikasi temuan ;
6) Kesimpulan apa yang dapat ditarik.
4. Skripsi
Karya tulis ini dibuat dalam rangka menyelesaikan program pendidikan S1. Di perguruan jenis
tertentu digunakan istilah tugas akhir (TA). Selain itu, ada pula yang menyebutnya risalah.
5. Tesis
Tesis merupakan karya tulis dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program
pendidikan S2 (master).
6. Disertasi
Disertasi dibuat untuk menyelesaikan program pendidikan S3 (DR) atau (Ph.D)
7. Resensi
Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku, membuat buku-
buku baru terbit.
8. Monograf
Monograf adalah tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau
mengenai suatu masalah tertentu.
9. Referat
Referat adalah kertas kerja yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah (seminar, konferensi).
10. Kabilitasi
Kabilitasi adalah tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang
dilakukan pada acara tertentu.
12. Proposal
Proposal adalah suatu tulisan yang dikerjakan untuk mengajukan suatu permohonan kepada
lembaga atau pimpinan mengenai suatu pekerjaan atau acara yang akan dilakukan di lembaga
tersebut.
keempat
5. Pola Penyajian Karya Ilmiah
Secara umum ada empat pola penyajian dalam menyusun karya tulis ilmiah. Pemakaian pola
itu ditentukan oleh maksud dan tujuan penulis tentang idenya mengenai suatu objek.
Dapat pula dikatakan, salah satu pola digunakan bergantung pada dari sisi mana objek itu
dibicarakan.
1) Kisahan (narasi)
Uraian yang mengisahkan terjadinya sesuatu secara kronologis disebut kisahan. Ciri pola ini
memiliki unsur subjek, tempat, waktu, proses dan kejadian.
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika
ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang
dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris,
sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.Awal
narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus
dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang
memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konflik
timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang
menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan
akhir cerita dengan mempersilahkan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses
kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide.
Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W+1 H, yang dapat
disingkat menjadi adik simba.
1. (What) Apa yang akan diceritakan,
2. (Where) Dimana setting/lokasi ceritanya,
3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who) Siapa pelaku ceritanya,
5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
2) Perian (deskripsi)
Pola ini digunakan untuk mengambarkan suatu objek tentang ciri, sifat, karakter, keadaan
umum dan sebagainya. Diharapkan pembaca memiliki gambaran yang jelas mengenai objek
yang dibicarakan.
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
3) Bahasan (argumentasi)
Pola ini dimaksudkan untuk meyakinkan kebenaran suatu gagasan atau pendapat dengan
mengemukakan berbagai alasan atau bukti. Pola ini merupakan ciri khas karangan ilmiah yang
memang argumentatif.
Karangan argumentasi bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan
data/fakta sebagai alasan/bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca.
Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
4) Paparan (eksposisi)
Paparan adalah karya tulis yang maksudnya menjelaskan sesuatu yang bersifat memberikan
informasi tentang suatu objek sehingga objek tersebut jelas secara gamblang.
Karangan eksposisi berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang
langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
1. Menentukan topik/tema
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang
digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara
objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh topik untuk eksposisi :