Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Bahasa Indonesia
Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa
ABSTRAK TUJUAN
Setelah membaca modul ini,
Mahasiswa merupakan mahasiswa diharapkan
generasi penerus bangsa mampu untuk :
yang memiliki tugas
meneruskan cita-cita dan 1. Mengetahui konsep
perjuangan para pahlawan tugas akhir dalam
bangsa.. Dalam jenjang strata satu
menyelesaikan studi nya 2. Mengetahui dan
mahasiswa diberikan memahami
kewajian untuk menulis sistematika penulisan
tugas akhir. Dalam jenjang tugas akhir.
Diploma Tiga kita mengenal 3. Mengetahui dan
dengan karya tulis ilmiah, mengimplmentasikan
jenjang Strata Satu dengan ragam bahasa dalam
istilah Skripsi, Strata 2 penulisan tugas akhir.
dengan istllah Thesis dan
Strata Tiga dengan istilah
Disertasi. Untuk dapat
memenuhi syarat gelar
akademik dalam jenjang
pendidikan tertentu maka
mahasiswa perlu
mengetahui tata cara
penulisan tugas akhir mulai
dari sistematika penulisan
hingga implementasi
bahasa Indonesia
khususnya bahasa tulis.
A. Pendahuluan.
Tujuan akhir seseorang dalam menempuh suatu jenjang pendidikan adalah
untuk meraih hasil yang terbaik dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Pada
jenjang pendidikan sarjana (S-1), jika hasil dari sebuah mata kuliah dianggap belum
sesuai harapan maka mahasiswa dapat mengulang mata kuliah tersebut di semester
berikutnya. Berbeda dengan masa studi pada jenjang pendidikan SMP dan SMA yang
telah ditetapkan selama 3 tahun, beradasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2015 masa studi jenjang
pendidikan sarjana S1 di perguruan tinggi adalah sekurang-kurangnya 3,5 tahun
akademik dan selama-lamanya 7 tahun akademik. Adanya rentang waktu pada masa
studi tempuh ini memberikan kesempatan pada mahasiswa dalam menentukan masa
studinya. Hal ini menyebabkan masa tempuh yang berbeda pada setiap mahasiswa
sehingga ada mahasiswa yang menempuh masa studinya lebih lama daripada
mahasiswa yang lain.

Permasalahan yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan


skripsi diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa
menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal
dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing
skripsi (Darmono dan Hasan, 2005). Banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai
kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang
memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian (Slamet,
2003). Kesulitan–kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan stress rendah
diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang
memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya.
Gejala stress yang banyak ditunjukkan oleh mahasiswa antara lain gangguan
tidur seperti kesulitan tidur, sering terlihat cemas, mudah marah, dan ada beberapa
mahasiswa yang menunjukkan gejala gangguan daya ingat yang ditunjukkan dengan
seringnya mahasiswa lupa pada janji bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi.

B. Penulisan Tugas Akhir/ Karya Ilmiah.


a. Konsep tentang Karya Ilmiah.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan seorang penulis atau peneliti.
Untuk memberitahukan sesuatu secara logis dan sistematis kepada para
pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu
yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada
karya tulis yangmenyusun dan penyajiannjya didasarkan pada kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya
tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam
penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian , didasarkan pada kajian ilmiah
dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului
oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008 : 111).
Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan,
tanggapan,atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan.
Jenis karangan ilmiah banyak sekali, di antaranya makalah, skripsi, tesis,
disertasi, dan laporan penelitian. Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi kelima-
limanya bertolak dari laporan, kemudian diberi komentar dan saran. Perbedaannya
hanyalah dalam kekompleksannya.
Finozza dalam Alamsyah (2008 : 98), mengklasifikasikan karangan
menurut bobot isinya atas tiga jenis yaitu ;
(1) Karanganilmiah;
(2) Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer ; dan
(3) Karangan non-ilmiah
Yang tergolong dalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi.
Tesis,dan disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain artikel ,
editorial, opini, feature, reportase; dan yang tergolong dalam karangan non-ilmiah
antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah
drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda,
Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang
menyangkut metode dan [penggunaan bahasa. Adapun karangan non-ilmiah
adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku, sedangkan karangan
semi ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis dan disertasi.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 ;90) memaparkan bahwa
ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut
pengelompokkan itu dikenal ragam karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi.

Jadi, karya ilmiah didefiniskan sebagai karya tulis yang memaparkan ide
atau gagasan, pendapat, tanggapan, fakta dan hasil penelitian yang berhubungan
dengan segala kegiatan keilmuan dan menggunakan ragam bahasa keilmuan.

b. Prinsip-prinsip Umum yang Mendasari Penulisan sebuah Karya Ilmiah.


a. Obyektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan
kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris. Objektif dan
empiris merupakan dua hal yang bertautan.
b. Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaraninduktif dan
deduktif.
c. Rasional dalam pembahasan data. Seorang penulis kaya ilmiah dalam
menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.
c. Ciri –ciri Karya Ilmiah.
a. Logis artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal.
b. Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang
memperlihatkan adanya keisnambungan.
c. Objektif, artinya segala yang dikemukakan menurut apa adanya.
d. Lengkap, artinya segi-segi masala yang diungkapkan itu dikupas selengkap-
lengkapnya.
e. Lugas, artinya [embicaraan langsung kepadahal-hal pokok.
f. Saksama, maksudnya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan
betapa pun kecilnya.
g. Jelas, segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud
seara jernih.
h. Kebenarannya dapat diuji (empiria).
i. Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya
muncul pendapat baru.
j. Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semua
populasinya.
k. Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan dalam bahasa tulis yang
lazim.
l. Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-
lengkapnya.
Pengetahuan manusia tentang alam itu berbeda-bedam baik kualitasnya
maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dalam cara
memperolehnya. Ada yang melalui proses pengenalan sepintasatau alami
(disebut pengetahuan); ada yang melalui proses pengenalan secara seksama
dan menggunakan cara tertentu yang disebut metode ilmiah atau penelitian
(inilah yang disebut ilmu). Secara etimologi, makna kedua kata itu
(pengetahuan dan ilmu) ialalah sama.
Pada dasarnya,metode ilmiah menggunakan dua pendekatan yaitu :
1, Pendekatan rasionalm berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan
kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan (literatur).
2. Pendekatan empiris, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta
yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium).
Jadi dapat dikatakan bahwa ilmu itu merupakan pengetahuan yang
sistematis dan diperoleh melalui pendekatan rasional dan empiris.
Manusia sebagai makhluk budaya berusaha melestarikan ilmu yang
diperolehnya. Tujuannya ialah khazanah ilmu yang sangat berharga itu
dimanfaatkan tidak hanya oleh penemunya atau sekelompok orang, tetapi
dapat dimanfaatkan pula oleh umat manusia, baik manusia kini maupun yang
akan datang. Hal ini sesuai dengan salah satu sifat ilmu yaitu universal. Untuk
mencapai tujuan tersebut dibuat dokumen ilmu yang antara lain lazim disut
karya tulis ilmiah (karangan ilmiah).
Jadi, pada hakikatnya karya tulis itu merupakan dokumen tentang
segala temuan manusia yang diperoleh dengan metode ilmiah dan disajikan
dengan bahasa khas serta ditulis menurut konvensi tertentu. Yang dimaksud
dengan bahasa khas ilmiah yaitu bahasa yang ringkas (hemat), jelas, cermat,
baku, lugas, denotatif, dan runtun.
Dalam kegiatan upaya pemanfaatan ilmu oleh umat manusia secara
universal tadi, maka perlu dilakukan penyebarluasan melalui alat komunikasi
yang efektif dan efisien. Penemuan-penemuan baru yang bermanfaat bagi
kesejahteraan umat perlu segera disebarluaskan. Disinilah arti penting
sebuah karya ilmiah.
Adapun karangan ilmiah itu memiliki beberapa tujuan antara lain :
1, Memberi penjelasan .
2. Memberi komentar atau penilaian.
3. Memberi saran.
4. Menyampaikan gagasan.
5. ,Membuktikan hipotesis.
Karya Ilmiah memiliki tujuan dan khalayak sasaran yang jelas. Meskipun
demikian, dalam karya ilmiah, aspek komunikasi tetap memegang peranan
utama. Oleh karenanya, berbagai kemungkinan untuk penyampaian yang
komunikatif tetap harus dipikirkan. Penulisan karya ilmiah bukan hanya untuk
mengekspresikan pikiran tetapi untuk menyampaikan hasil penelitian. Kita
harus dapat meyakinkan pembaca akan kebenaran hasil yang kita temukan
dilapangan. Dapat pula kita menumbangkan sebuah teori berdasarkan hasil
penelitian kita. Jadi sebuah karya ilmiah tetap harus dapat secara jelas
menyampaikan pesan kepada pembacanya.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah
sebagai berikut (Brotowidjojo, 1998 : 15-16) :
a. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau
menyajikan

b. Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.


c. Karya ilmiah ditulis secara cermat ,tepat, benar, jujur, dan tidak
bersifat terkaan. Dalam pengertian/jujur/ terkandung sikap etik
penulisan ilmiah, yakni penyebuan rujukan dan kutipan yang
jelas.
d. Karya ilmiah disusun secara sistematis , setiap langkah
direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
e. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan
pemahaman dan alasan yang induktif yang mendorong pembaca
untuk menarik kesimpulan.
f. Karya ilmiah mengandungpancangan yang disertai dukungan
dan pmbuktian berdasarkan suatu hipotesis.
g. Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal ini berarti karya ilmiah
hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan
memancaing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya
ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak boleh ersifat
ambisius, dan berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat
emotif.
h. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat eksposiitoris. Jika pada
akhirnya timbul kesan argumentatif dan persuasif. Hal itu
ditimbulkan oleh penyusunan kerangka karangan yang cermat.
Dengan demikian, fakta dan hukum alam yang diterapkan pada
situasi spesifik itu dibiarkan bebricara sendiri. Pembaca
dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran
dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, dari segi bahasa dapat dikatakan bahwa


karya ilmiah memiliki tiga ciri yaitu :

a. Harus tepat dan tunggal makna, tidak renang nalar atau mendua
makna.
b. Harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah , sifat dan
pengertian yang digunakan agar tidak menimbulkan kerancuan
dan keraguan.
c. Harus singkat, berlandaskan ekonomi bahasa.

C. Ragam Bahasa Keilmuan.


Menurut Sunaryo (1994 : 1), bahwa dalam berkomunikasi, perlu diperhatikan
kaidah-kaidah berbahasa, baik yang berkaitan kebenaran kaidah pemakaian bahasa
sesuai dengan konteks situasi, kondisi, dan sosiobudaya. Pada saat kita berbahasa ,
baik lisan maupun tulis, kita selalu memperhatikan faktor-faktor yang menentukan
bentuk-bentuk bahasa yang kita gunakan. Pada saat menulis, misalnya kita selalu
memerhatikan siapa pembaca tulisan kita, apa yang kia tulis, apa tujuan
tulisanitu, dan di media apa kita menulis. Hal yang perlu mendapat perhatian
tersebut merupakan faktor penentu berkomunikasi meliputi : partisipan, topik, latar,
tujuan dan saluran (lisan atau tulis). Partisipan tutur ini berupa P1 yaitu pembicara
/penulis dan P2 yaitu pembaca atau pendengar tutur. Agar pesan yang disampaikan
dapat terkomunikasikan dengan baik, makapembicara atau penulis perlu ;
(a) Mengetahui latar belakang pendengar/ pembaca
(b) Memerhatikan hubungan antara pembicara /penulis dengan pendengar/pembaca.
Halk itu perlu diketahui agar pilihan bentuk bahasa yang digunakan tepat, agar
pesannya dapat tersampaikan, tidak menyinggung perasaan, meyepelekanm
merendahkan dan sejenisnya.
Topik tutur berkenaan dengan masalah apa yang disampaikan penutur ke
penanggap penutur. Penyampaian topik tutur dapat dilakukan secara :
(a)naratif (peristiwa, perbuatan, cerita).
(b)deskriptif (hal-hal faktual keadaan, tempat, barang, dsb).
(c) ekspositoris; dan
(d) argumentatif dan persuasif.
Ragam bahasa keilmuan mempunyai ciri-ciri :
1. Cendekia; bahasa Indonesia keilmuan itu mampu digunakan untuk
mengungkapkanhasil berpikir logis secara tepat.
2. Lugas dan jelas, bahasa Indonesai keilmuan digunakan untuk menyampaikan
gagasan ilmiah secara jelas dan tepat.
3. Gagasan sebagai pangkal tolak; bahasa Indonesia keilmuan digunakandengan
orientasi gagasan. Hal itu berarti penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-
hal yang diungkapkanb, tidak pada penulis.
4. Formal dan objektif : komunikasi ilmiah melalui teks ilmiah merupakan
komunikasi formal. Hal ini berarti bahwa unsur-unsur bahasa Indonesia yang
digunakan dalam bahasa Indonesia keilmuan merupakan unsur-unsur bahasa
yang berlaku dalam situasi formal atau resmi. Pada lapis kosakata dapat
ditemukan kata-kata yang berciri formal dan kata-kata berciri informal (Syafi’ie :
1992, 8-9).
Contoh
Kata berciri formal Kata berciri informal

Korp Korps

Berkata Bilang

Karena Lantaran

Suku Cadang Onderdil


DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Alex dan Ahmad, 2010, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta :Kencana
Prenada Media Group.
Sri Hapsari dkk, 2015, Bahasa Indonesia (Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah),
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Kemristek Dikti. 2012. E-Book Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Kemristek Dikti. 2016. E-Book Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

B. Skripsi, Jurnal dan Artikel Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai