MK Penulisan Ilmiah
Kode Mata Kuliah JH 123
Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Pendidikan Indonesia
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Johar Permana, M.A.
Firman Aziz, S.Pd., M.Pd., CLMQ., PMTQ.
Konten Materi Karya Ilmiah
Definisi, Jenis-
jenis, dan Ciri-ciri
Tahapan
Karya Tulis
Karya Tulis
Ilmiah Ilmiah
Sistematika
Bahasa Karya
Karya Tulis
Tulis Ilmiah
Ilmiah
Definisi Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang memaparkan
pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang
berhubungan dengan kegiatan keilmuan.
1. Esai,
2. Makalah,
3. Laporan Penelitian,
4. Artikel Ilmiah,
5. Kertas Kerja,
6. Skripsi,
7. Tesis, dan
8. Disertasi.
Definisi Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
1. Esai adalah bentuk tulisan yang terdiri dari beberapa
paragraf tentang suatu topik.
Lanjutan...
5. Tesis adalah karya tulis ilmiah jenjang pendidikan S-2 yang
mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan
pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis sifatnya lebih
mendalam daripada skripsi. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih
gelar magister.
*Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi berfokus pada
pengujian teori yang telah ada dalam satu disiplin ilmu
tertentu. (syarat S-2).
1. Jelas,
2. Logis,
3. Lugas,
4. Objektif,
5. Saksama,
6. Sistematis, dan
7. Tuntas.
Ragam Bahasa Karya Tulis Ilmiah
Ragam bahasa karya tulis ilmiah merupakan ragam
bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis
pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat
keilmuannya.
15
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dapat ditempuh di antaranya melalui:
a. membaca berbagai buku (sumber) atau melakukan studi pustaka;
b. melakukan penelitian yang dipersiapkan secara sistematis;
c. melakukan wawancara dengan narasumber yang layak;
d. melakukan observasi atau menyebarkan angket.
3. Tahap Penganalisisan Data
a. Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara:
1) identifikasi data,
2) klasifikasi data,
3) analisis data,
4) interpretasi data,
5) inferensi data (pembuatan kesimpulan).
2. Bagian Isi
(pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan saran)
3. Bagian Penutup
(daftar pustaka,
lampiran-lampiran yang diperlukan, dan riwayat hidup penulis)
Bahasa Karya Tulis Ilmiah
1. Baku
2. Denotatif
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
4. Kohesif
5. Koheren
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
8. Logis
9. Efektif
10. Kuantitatif
1. Baku
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah
bahasa baku. Kaidah-kaidah tersebut dalam ragam tulis
menggunakan ejaan yang baku, yakni EBI, dan dalam ragam
lisan menggunakan ucapan yang baku, menggunakan kata-kata,
struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
Contoh dan Perbaikan Ragam Tulis
yang tidak baku:
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain
sebagainya, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di
Indonesia bagian timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha
asing. (tidak baku)
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek
pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa
kita serahkan kepada pengusaha asing. (baku)
2. Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna
lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh kalimat yang tidak lugas:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas)
atau:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan listrik yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (lugas)
3. Berkomunikasi dengan pikiran daripada
perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan
atau hemat, dan tidak emosional.
5. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea
mendukung satu makna atau ide pokok.
6. Mengutamakan Kalimat Pasif
Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium. (kurang tepat)
Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium. (tepat)
7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah,
singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.
8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam
ilmiah dapat diterima akal.
Contoh:
Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh
tim peneliti. (tidak logis)
Perbaikan:
Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak
oleh tim peneliti. (logis)
9. Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik
oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.
10. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup banyak.
Perbaikan:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang.
(kuantitaf)
Sistematika Karya Tulis Ilmiah
ARTIKEL
Judul
Paragraf Pengantar
Paragraf Tubuh
Paragraf Simpulan
Daftar Pustaka
2) MAKALAH
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (Jika ada)
DAFTAR GAMBAR (Jika ada)
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 3 PEMBAHASAN
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP (Jika perlu)
Catatan:
Makalah idealnya dalam tiga BAB. Dalam tugas ini BAB Kajian
Pustaka dipisah di BAB 2.
Rujukan