ilmiah
KELOMPOK 5
1. ADE PUTRAWAN (R011201077)
2. ANDI MULAHAERI M.H (R011201103)
3. DEWI NOVITA SARI (R011201023)
4. FARA DILATUS SHELLAFIA (R011201085)
5. SITI NURPRATIWI ISMAIL (R011201073)
6. SRI INDRIANI MULIA (R011201037)
7. TRI GUSTI HANDAYANI (R011201065)
8. ULFA AINUN AMALIA (R011201119)
KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis ilmiah adalah teks yang ditulis dengan susunan yang sistematis,
serta logis, dan memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yang berlaku. Aspek
rasionalitas diutamakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, dan
permasalahan yang diangkat bersifat objektif dan factual, karya tulis ilmiah
menuntut menggunakan kata-kata yang tidak ambigu atau bermakna ganda
sehingga dibutuhkan gaya Bahasa yang lugas, eksplisit, dan sesuai dengan
PUEBI
KARAKTERISTIK
KARYA TULIS ILMIAH
• Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori. Teori dibutuhkan sebagai landasan berfikir dalam
pembahasan suatu masalah.
● Kemudian juga harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang rasional dengan urutan yang
konsisten. Tulisan tidak memuat hal-hal yang janggal atau tidak bisa dibuktikan kebenarannya, serta
tidak boleh di luar nalar manusia.
● Efisien, artinya mempergunakan kata, kalimat dan bahasa yang baik, sesuai, dan mudah dipahami.
● Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus padat dan ringkas. Tidak boleh bertele-tele atau
memasukkan opini-opini yang tidak penting.
● Objektif, artinya berdasarkan pada fakta, dalam hal ini kerangka karya tulis ilmiah bersifat konkrit
dan benar adanya, tidak mengada-ada.
● Sistematis, artinya baik penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan prosedur dan sistem yang
berlaku.
TUJUAN KARYA
TULIS ILMIAH
● Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya tulis
ilmiah yang sistematis dan metodologis.
● Karya tulis ilmiah yang telah ditulis, harapannya akan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
● Foster etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya konsumen pengetahuan,
tetapi juga mampu menjadi produsen (produsen) berpikir dan menulis di bidang
ilmu pengetahuan.
● Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh mahasiswa.
Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan itu bisa dilihat dalam
bentuk karya ilmiah bersangkutan yang dibuat oleh siswa setelah mendapat pengetahuan.
● Selain itu juga untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.
CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah memiliki ciri-ciri kompleks dan tersusun rapi. Adapun ciri-cirinya
sebagai berikut:
1. Permasalahan diungkapkan secara logis fakta dari data yang kredibel, dan
analisis yang objektif.
2. Opini yang dikemukakan harus berlandaskan teori dari berbagai sumber,
seperti pendapat ahli, jurnal ilmiah, ataupun buku ilmiah tidak berasal dari
imajinasi perasaan atau pendapat yang sifatnya subjektif.
3. Ragam bahasa haruslah ilmiah, tidak ambigu, dan tidak menggunakan kata-
kata yang sifatnya konotatif.
Tahapan penulisan karya tulis
ilmiah
1. Tahap persiapan:
a. Pemilihan topik (dikuasai, baru,
menarik, bermanfaat)
b. Pembatasan topik
c. Pengumpulan pustaka
d. Penentuan tujuan dan maksud
e. Penyusunan kerangka
6. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini karya tulis yang telah disusun harus mampu dilaporkan sekaligus
dipertanggungjawabkan.
BAHASA
KARYA TULIS
ILMIAH
1. BAKU
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa
baku, yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang
baku, yakni EYD, dan dalam ragam lisan menggunakan
ucapan yang baku, menggunakan kata-kata, struktur frasa,
dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
Contoh:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka
proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia
timur terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing. (baku)
2. DENOTATIF
Kata-kata dan istilah yang digunakan
haruslah bermakna lugas, bukan
konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh:
Makalah ini bertujuan untuk
memberikan informasi yang memadai
bagi masyarakat Indonesia. (lugas)
3. BERKOMUNIKASI
DENGAN PIKIRAN
DIBANDINGKAN PERASAAN
Contoh:
Responden diambil dari komunitas pegawai perusahaan agar
hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
(efisien)
4. KOHESIF
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang
satu dengan alinea yang lain bersifat padu maka digunakan alat
penghubung, seperti kata penunjuk, dan kata penghubung.
5. KOHEREN
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna
atau ide pokok.
8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal.
Contoh:
Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh tim peneliti.
(logis)
9. Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh
penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.
10. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang. (kuantitaf)
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
1. Halaman judul
2. Lembar Pengesahan
3. Lembar Pernyataan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Abstrak
7. BAB I PENDAHULUAN
13. LAMPIRAN