Anda di halaman 1dari 5

Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam Kehidupan

Berbangsa-Negara Indonesia

Oleh:

DEWI NOVITA SARI

R011201023

KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
Para pendiri negara kesatuan Republik Indonesia telah setuju untuk merancang
konstitusi sebagai konstitusi tertulis. dengan semua arti dan fungsinya. Sehari setelah
Republik Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Konstitusi
Indonesia disahkan sebagai "Revolusi Konstitusi" pada 18 Agustus 1945 oleh Komite
Indonesia untuk Persiapan Kemerdekaan dalam sebuah teks yang disebut "Konstitusi
Republik Indonesia" . Oleh karena itu, UUD 1945 adalah UUD yang sangat pendek dan
hanya memuat 37 pasal, tetapi ketiga isi UUD tersebut, yang harus ada sesuai dengan
ketentuan umum teori UUD, dipenuhi dalam UUD 1945.

Singkatnya, penulis konstitusi 1945 yang sama melihat kemungkinan untuk membuat
perubahan atau penyesuaian dengan merumuskan pasal 37 konstitusi 1945 tentang perubahan
konstitusi. Dan jika MPR bermaksud untuk mengubah konstitusi melalui pasal 37 UUD
1945, rakyat Indonesia harus terlebih dahulu dikonsultasikan melalui referendum.
Perubahan konstitusi tahun 1945 kemudian secara bertahap diimplementasikan dan menjadi
salah satu agenda dari pertemuan tahunan MPR tahun 1999 sampai amandemen keempat dari
pertemuan tahunan MPR tahun 2002 bersama dengan kesepakatan untuk membentuk komite
konstitusi untuk membentuk suatu melakukan tinjauan. Dinamika konstitusi di Indonesia
adalah sebagai berikut.

Konstitusi Masa berlakunya


UUD NKRI 1945 (masa Kemerdekaan) 18 Agustus sampai dengan Agustus 1950,
dengan catatan, mulai 27 Desember 1949
sampai dengan 17 Agustus hanya berlaku di
wilayah RI Proklamasi.
Konstitusi RIS 1949 27 Desember 1949 sampai dengan 17
Agustus 1950
UUDS 1950 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959
UUD NKRI 1945 (Masa Orde Lama) 5 Juli 1959 sampai dengan 1965
UUD NKRI 1945 (Masa Orde Baru) 1966 sampai dengan 1998

Adapun tantangan konstitusi yaitu:


1. UUD 1945 Berlaku 18 Agustus 1945 Sampai 27 Desember 1949 Dalam kurun waktu
di atas pelaksanaan UUD tidak dapat di laksanakan dengan baik, karena bangsa
indonesia sedang dalam masa pancaroba, artinya dalam masa upaya membela
dan mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan. Sedangkan
pihak kolonial masih ingin memjajah kembali negara indonesia.
2. Konsitusi RIS Berlaku 27 Desember 1949 Sampai 17 Agustus 1950. Negara RIS
dengan konstitusi RIS-nya sangat pendek karena memang tidak sesuai dengan
jiwa proklamasi kemerdekaan yang menghendaki negara kesatuan, sehingga
beberapa negara bagian mulai meleburkan diri lagi dengan Republik Indonesia.
Konstitusi RIS ini tidak dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama, melainkan
hanya lebih kurang 8 bulan (27desember 1949 sampai 17 agustus 1950). Hal
ini terjadi karena adanya tuntutan masyarakat dari berbagai daerah untuk
kembali ke bentuk negara kesatuan dan meninggalkan bentuk negara RIS.
3. UUDS 1950 Berlaku 17 Agustus 1950 Sampai 5 Juli 1959. Menurut UUDS ini
sistem pemerintahan, yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer dan
bukan sistem pemerintahan presidensial lagi seperti dalam UUD 45. Menurut
sistem pemerintahan parlementer yang tertuang dalam UUDS ini, presiden dan
wakil presiden adalah kepala pemerintahan dan tidak dapat di ganggu gugat
karena yang bertanggung jawab adalah para menteri kepada parlemen (DPR).
UUDS ini berpijak pada pemikiran liberal yang mengutamakan UUD
individu, sedangkan UUD 1945 berpijak pada landasan demokrasi pancasila yang
berisikan sila keempat. Dalam pelaksanaannya sistem parlemanter yang di ambil
oleh UUDS ini menyebabkan tidak tercapainya stabilitas politik dan pemerintahan,
karena sering bergantinya kabinet yang berdasarkan kepada dukungan suara
di parlemen
4. UUD 1945 Berlaku 5 Juli 1959 Sampai 1966. Negara kesatuan yang merupakan
perubahan ketatanegaraan dari negara serikat itu menggunakan Undang-Undang
Dasar Sementara 1950 yang di dalam pembukaannya memuat dasar negara
Pancasila, tetapi pelaksanaan sistem pemerintahannya menggunakan sistem
kabinet parlementer. Dengan demikian, sistem kabinet parlementer itu tidak cocok
dengan jiwa Pancasila (Sunarso, 2008). Dalam sejarahnya lembaga konstituante
yang diberi tugas menyusun Undang-Undang Dasar baru pengganti UUDS
1950 tidak berhasil menyelesaikan tugasnya. Situasi ini kemudian memicu
terciptanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
5. UUD 1945 Pada Tahun 1966-1999. pemerintahan yang menjalankan tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tatanan yang belum sesuai dengan
pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kenyataan ini secara
bertahap dilakukan perbaikan dan koreksi dalam berbagai bidang kehidupan
berbangsa dan bernegara oleh pemerintahan presiden soeharto. Pemerintahan
ini dikenal dengan sebutan pemerintahan orde baru, yaitu pemerintahan yang
menjalankan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara menurut pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, M. S., & Hartati, S. (2020). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Konsep Dasar


Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. Penerbit Qiara Media.

Anda mungkin juga menyukai