Anda di halaman 1dari 28

Akar Kata Komunikasi

 “comunis”, bahasa Latin : membangun


kebersamaan antara dua orang atau lebih.
 “communis” dari kata “communico” artinya
berbagi (Stuart,1983)
 “communication” atau “communicare”
berarti " membuat sama" (to make common).
 “communicate”, :
(1) untuk bertukar pikiran, perasaan dan informasi;
(2) untuk membuat tahu
(3) untuk membuat sama
(4) untuk mempunyai sebuah hubungan yang
simpatik.
 “communication”, berarti :
(1) pertukaran simbol, pesan dan informasi;
(2) proses pertukaran simbol yg sama utk sesama
individu
(3) seni untuk mengekspresikan gagasan
(4) ilmu pengetahuan ttg pengiriman informasi.
Defenisi Komunikasi
 Motley dalam Littlejohn (2002: 7)
komunikasi adalah transmisi informasi,
baik bersifat verbal maupun non verbal.

 Berelson dan Stainer (1964).


Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian
melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka
dan lain-lain.
Komponen Komunikasi
Menurut Laswell komponen komunikasi :
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah
pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi/maksud yang
akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media pesan
disampaikan kepada komunikan dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
Jenis Komunikasi
 Komunikasi non verbal
adalah proses komunikasi dimana pesan
disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Contoh : menggunakan gerak isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak
mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, simbol-simbol, serta cara
berbicara seperti intonasi, penekanan,
kualitas suara, gaya emosi, dan gaya
berbicara.
 Komunikasi Tertulis
Komunikasi yang disampaikan secara
tertulis.
Kebaikannya :
 Dipersiapkan lebih dulu secara baik
 Dapat dibaca berulang-ulang
 Menurut prosedur tertentu
 Mengurangi biaya
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah
pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan
dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku
komunikasi tentang bagaimana komunikasi
itu akan dijalankan ("Protokol")
STRUKTUR PENULISAN ILMIAH:

1. Bagian awal
2. Pendahuluan
3. Landasan teori
4. Analisis dan pembahasan
5. Penutup
6. Bagian akhir
 Berbagai perspektif definisi proses
komunikasi inilah yang akan mengantarkan
pada pendekatan komunikasi ilmiah yang
lebih banyak terjadi dalam dimensi riset,
inquiry, dan invensi dari para ilmuwan
(researcher).
Penulisan Ilmiah
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam
bidang ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah.

Ilmiah apabila proses perwujudannya


lewat metode ilmiah. Jonnes (1960)
ketentuan ilmiah adalah sifat fakta yang
disajikan dan metode penulisannya.
 fakta yang disajikan umum, obyektif dan dapat
dibuktikan kebenar annya serta ditulis secara
ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah.

 Bentuk Karya Ilmiah : makalah, report atau


laporan ilmiah yang dibukukan dan buku ilmiah.

 Karya Ilmiah berbentuk makalah disusun untuk


penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya
jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk
seminar buletin atau majalah ilmu pengetahuan,
dibuat tanpa daftar isi.
 Karya Ilmiah Berbentuk Report/Laporan
Ilmiah ditulis untuk melaporkan hasil-hasil
penelitian, observasi, atau survai yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok
orang.

 Report ilmiah yang menjadi persyaratan


akademis diperguruan tinggi biasanya
disebut skripsi, yang biasanya dijadikan
persyaratan untuk karya ilmiah jenjang SI,
Tesis untu k jenjang S2 dan Desertasi untuk
jenjang S3.
Tujuan Karya Ilmiah
1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.

2. Menumbuhkan etos ilmiah mahasiswa


menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan
karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,
terutama setelah penyelesaian studinya.
3. wahana transformasi pengetahuan antara
sekolah dengan masyarakat, atau orang-
orang yang berminat membacanya.
4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah
mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya
ilmiah setelah ybs memperoleh pengetahuan
dan pendidikan dari jurusannya.
5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan
penelitian.
Jenis-jenis karya ilmiah
1. Artikel Ilmiah
ditulis secara khusus bisa berdasarkan hasil penelitian
skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam
bentuk lebih praktis.
dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. penyajiannya yang tidak
panjang lebar tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahannya.
biasanya urnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat
ketat untuk artikel dapat dimuat.

Jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan


artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan
atau bertaraf internasional.
Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada
jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
2. Artikel Ilmiah Populer
ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi
publik. ditulis untuk keperluan menjangkau
pembaca khalayak, dimuat di surat kabar
atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan
berpikir deduktif atau induktif, atau
gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’
dengan opini penulis.
3. Disertasi
Disertasi memuat penemuan , pandangan dan
metode baru yang filosofis, teknis atau metode
baru tentang sesuatu sebagai cerminan
pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf
yang tinggi.
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah
predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan
Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau
Doktor dibidang masing-masing.
 Tesis
karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam
dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk
menyelesaikan pendidikan pascasarjana.

Dalam penulisannya dituntut kemampuan


dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah
sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi.
Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun
dipandu dosen pembimbing— menjadi hal
sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya
sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam,
dan dilakukan mandiri.
 Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa
untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1).
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori)
orang lain. Pendapat tersebut didukung data
dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian langsung; observasi lapangan atau
penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
 Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan
makalah, dibuat dengan analisis lebih dalam
dan tajam untuk dipresentasikan pada seminar
atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan.
Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi,
kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik
dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan
masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
 Makalah

adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang


sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah
lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau
bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi.

Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi


tugas-tugas pekuliahan.
Legibility
Legibility adalah tampilan yang layak atau
pantas dari dasar-dasar aturan dan kebiasaan
dalam semua detil/rincian yang tak terbatas dan
menjadi dasar komunikasi tertulis.
Hal ini ditentukan oleh:
 Desain huruf.
 Penggunaan warna
 Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
 Tinta dan kertas
 Huruf dan tipografi merupakan soko guru
tunggal yang tidak bisa dipisahkan antara
satu dengan lainnya.

 Huruf
lambang bunyi dan dapat dieja, dibaca,
dan dituliskan untuk berbagai kepentingan
dan keperluannya masing-masing.
 tipografi senantiasa terkait dengan
tatasusun, tatakelola, dan tatapilih huruf
untuk kepentingan komunikasi visual.
 Keterbacaan / readability
adalah tingkat kenyamanan suatu susunan
huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
 Jenis huruf
 Ukuran
 Pengaturan, termasuk di dalamnya
spasi, jarak antar huruf dan perataan
 Kontras warna terhadap latar belakang
Modifikasi
penting dalam penulisan ilmiah, yang secara
universal meliputi klasifikasi dan spesifikasi.
Modifikasi digunakan untuk menjelaskan,
membatasi, atau membuat pernyataan menjadi
lebih pasti.

Modifikasi dapat mengikuti sebuah kata (baju


biru), serangkaian kata-kata, atau sebuah
kalimat. Contoh: Seorang perawat lulusan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai