Anda di halaman 1dari 71

PERTEMUAN KE-7,

8, & 9

MENULIS KARYA
ILMIAH
Nopita Desiana, S.Pd.,M.Pd
Jika kulihat laut, hanyalah air
Jika kulihat awan, hanyalah putih
Jika kulihat bunga, hanyalah
kembang
Namun, jika kulihatmu, mahasiswa
Semua menjadi indah
Karena engkau sumber inspirasiku
• Kegiatan menyusun serta
HAKIK merangkaikan kalimat
AT sedemikian rupa agar pesan,
MENU informasi, serta maksud yg
terkandung dalam pikiran,
LIS
gagasan, dan pendapat
penulis dapat disampaikan
dg baik.

• Morsey dalam Tarigan,


HAKIKAT menyatakan bahwa menulis
MENULIS merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif.
• menulis atau mengarang
berarti menggunakan
HAKIKAT bahasa terpilih dan
MENULIS tersusun. Memilih kata,
disusun menjadi kalimat,
kalimat pun disusun
menjadi paragraf.

• Nunan (1999) berpendapat,


menulis berorientasi pada
PROSES Produk (hasil akhir, teks) dan
MENULIS Proses (pembuatan dan
penyusunan ulang draf).
MENULIS KARYA
ILMIAH
Pateda (1993) menyatakan bahwa karya ilmiah
merupakan hasil pemikiran ilmiah pada suatu
disiplin ilmu tertentu yg disusun secara
sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggung
jawab, dan menggunakan bahasa yg baik dan
benar.
ASPEK-ASPEK KARYA ILMIAH
• Berkaitan dengan objek penelitian atau objek
kajian .
ONTOL • Objek kajian yg dimaksud adalah objek yg

OGI dapat dicek kebenaranya oleh peneliti lain


sehingga kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan

EPISTIMO • Berkaitan dengan metode. Seperti metode


LOGI Deskriptif.

AKSIOLO • Berkaitan dengan manfaat . Manfaat yg


GI dimaksud adalah manfaat teoritis dan praktis.
CIRI-CIRI KARYA
ILMIAH
1. OBJEKTIF
- Permasalahan disampaikan berdasarkan fakta dan data Serta
tidak dimanipulasi.
- Setiap pernyataan dan kesimpulan disampaikan berdasarkan
bukti-bukti yg bisa dipertanggungjawabkan, sehingga dapat dicek
atau diverifikasi kebenarannya atau keabsahannya.

2. NETRAL
- Setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-
kepentingan tertentu baik pribadi maupun kelompok.
- Tidak ada pernyataan yg bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca.
lanjutan

3. SISTEMATIS
- Segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yg memperlihatkan
adanya kesinambungan.

4. LOGIS DAN LUGAS


- Logis Segala keterangan yg disajikan dapat diterima oleh akal sehat.
Artinya jika bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan penalaran induktif; sebaliknya, kalau bermaksud
membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan penalaran deduktif.
- Lugas pembicaraan langsung pada hal pokok atau sasaran. Artinya
informasinya harus jelas.

5. MENYAJIKAN FAKTA (Bukan Emosi dan Perasaan)


- Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus
faktual, yaitu fakta. Tidak ada ungkapan yg emosional.
lanjutan

6. TIDAK PLEONASTIS DAN TIDAK AMBIGU


- Pleonastis maksudnya kata-kata yg digunakan tidak berlebihan alias
hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju
sasaran).
- Tidak ambigu maksudnya menggunakan istilah atau kata yg hanya
memiliki satu makna (tidak multitafsir).

6. BAHASA YG DIGUNAKAN ADALAH RAGAM FORMAL


7. TERBUKA
- Maksudnya konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya
muncul pendapat baru.
SYARAT-SYARAT KARYA ILMIAH

1. Komunikatif. Artinya, informasi yg disampaikan dapat dipahami oleh


pembaca.

2. Bernalar. Artinya, tulisan yg dihasilkan harus sistematis, berurutan


secara logis, ada kohesi dan koherensi, menggunakan metode
penelitian yg tepat, didipaparkan secara objektif, benar, dan dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Ekonomis. Artinya, kata atau kalimat yg ditulis hendaknya diseleksi


sedemikian rupa sehingga tersusun secara padat berisi.

4. Berlandaskan pada kaidah teoritis yg kuat. Artinya, karya ilmiah bukan


merupakan subjektivitas penulis tetapi harus berlandaskan pada teori-
teori yg ada.
lanjutan

5. Tulisan harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu. Artinya,


tulisan ilmiah itu ditulis oleh seseorang yg menguasai suatu
bidang ilmu tertentu. Analisis yg dilakukan harus menunjukkan
kedalaman wawasan dan kecermatan pikiran berkaitan dg disiplin
ilmu tertentu.

6. Memiliki sumber penopang mutakhir. Artinya, tulisan ilmiah


harus mempergunakan landasan teori berupa teori mutakhir
(terbaru).

7. Bertanggungjawab. Artinya, sumber data, buku catatan, buku


acuan, dan kutipan harus secara bertanggungjawab disebutkan
dan ditulis dalam karya ilmiah. Teknik penulisan yg tepat serta
penggunaan bahasa yg baik dan benar juga termasuk bentuk
tanggungjawab seorang penulis karya ilmiah.
BAHASA DALAM KARYA
ILMIAH
1. Bahasa ilmu harus lugas, jelas dan cermat, menghindari segala
macam kesamaran dan ketaksaan (ambiguitas). lugas artinya
langsung mengenai sasaran, tanpa basa basi. Cermat artinya,
berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa cacat atau salah.

2. Bahasa ilmu bersifat ekonomis. Artinya bahasa ilmu itu berusaha


tidak menggunakan jumlah kata yg lebih banyak daripada yg
diperlukan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan
bukan padat kata.
lanjutan

3. Bahasa ilmu itu bersifat objektif dan berusaha tidak memperlihatkan


ciri perseorangan (gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya
sering terlepas dari kekakuan si penulis.

4. Bahasa ilmu tidak melibatkan perasaan (tidak beremosi).

5. Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yg


menjadi ciri khas bahasa sastra.

6. Bahasa ilmu itu khususnya yg teoritis, umumnya dinyatakan dalam


bahasa yg abstrak.
lanjutan

7. Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan.

8. Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan dan


gaya pemeriannya.

9. Ditinjau dari sudut perkembangan bahasa, kata dan istilah ilmiah


lebih mantap umurnya daripada kata sehari-hari dalam bentuk,
makna dan fungsinya.
lanjutan

Bahasa Baku memiliki 3 sifat utama, yakni:


1. Kemantapan Dinamis, yang diwujudkan melalui kaidah dan
aturan kebahasaan yg bersifat tetap.
- Bahasa baku tidak dapat berubah setiap saat. Namun,
kemantapan baku ini juga bersifat dinamis, artinya bahasa baku
masih memungkinkan adanya perubahan yang bersistem dan
teratur dibidang kosa kata dan peristilahan serta mengizinkan
perkembangan berjenis ragam yg diperlukan dalam kehidupan
modern.

2. Sifat kecendikiaannya, kecendikiaan bahasa terwujud melalui


penyusunan kalimat, paragraf, dan kesatuan bahasa yg lebih
besar yg menunjukkan penalaran dan pemikiran yg logis,
teratur, dan masuk akal.
lanjutan

3. Sifat penyeragaman kaidah . ada kaidah-kaidah bahasa yg bersifat


tetap, berlaku resmi untuk semua kepentingan resmi, dan bisa
dipahami secara sama oleh pengguna bahasa baku.
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAH PENDIDIKAN


1. MAKALAH
DEFENISI MAKALAH
- Makalah merupakan salah satu jenis tulisan ilmiah yg biasanya
disusun untuk memenuhi tugas-tugas mata kuliah tertentu, dengan
jumlah halaman 15-25.

- Makalah merupakan salah satu bentuk tulisan ilmiah yg berisi


gagasan penulis tentang suatu topik bahasan ilmiah.

- Makalah adalah karya tulis yg memuat pemikiran tentang suatu


masalah atau topik tertentu(terkait dg perkuliahan atau tema
seminar, simposium, kongres, atau lokakarya) yg ditulis secara
sistematis dan runtut dengan disertai analisis yg logis dan
objektif.
lanjutan

- Dilihat dari konsumen yg memerlukan, makalah dibagi dua jenis,


yaitu makalah yg dipresentasikan pada forum ilmiah disebut kertas
kerja.
- Makalah yg dipublikasikan dalam jurnal ilmiah biasa disebut artikel
ilmiah.

PERSIAPAN MENULIS MAKALAH


1. Menentukan topik
- Topik dapat dikembangkan dan bermanfaat untuk dijadikan
makalah. Misalnya, topik “Obesitas pada Anak”, atau “Penyakit
Jantung pada Anak”.
- Topik menarik perhatian pembaca dan minat penulis.
- Topik yg dipilih harus dikuasai dan tidak terlalu dianggap asing.
- Bahan untuk menulis makalah mudah diperoleh sesuai dengan topik
yg diinginkan.
lanjutan

2. Membatasi Topik
Misalnya masalah “Penyakit Jantung”, topik ini terlalu luas, maka dapat
dispesifikan objeknya menjadi “ Penyakit Jantung pada Anak”.

Beberapa kriteria judul makalah yg baik:


- judul menggambarkan isi.
- Judul harus singkat dan jelas.
- judul bukan kalimat tetapi frasa atau klausa.
- Judul menarik dan memiliki daya pikat.
- panjang judul berkisar antara 5-15 kata.
lanjutan

JENIS MAKALAH:
1. Makalah hasil dari berpikir deduktif, yaitu makalah yg membahas
masalah atas dasar kajian teori tertentu atau menerapkan teori tertentu
untuk memecahkan masalah yg dipilih. Jika menulis makalah dg
menggunakan jenis ini, harus berangkat dari teori tertentu dan diterapkan
dalam pembahasan.

2. Makalah dari hasil berpikir induktif, yaitu makalah yg membahasa


masalah yg menyajikan deskripsi gejala, fakta dan data dari pengamatan
di lapangan. Makalah induktif diawali oleh pengamatan empiris,
pembahasan hasil pengamatan, penarikan simpulan, dilanjutkan dg
pembandingan teori yg relevan.
lanjutan

SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH


A. RINCIAN DAN URUTAN ISI
1. Bagian awal, terdiri dari:
a) Halaman sampul.
b) Kata pengantar.
c) Daftar isi.
d) Daftar tabel dan gambar (kalau ada).

2. Bagian tengah, terdiri dari:


a) Pendahuluan.
b) Uraian masalah yg dibagi menjadi bab-bab.
c) kesimpulan
lanjutan

3. Bagian terakhir, terdiri dari:


a) Daftar pustaka.
b) Saran.

B. CARA PENYAJIAN
1. BAGIAN AWAL
a. Halaman sampul. Isi halaman judul sama dg halaman sampul, terdiri
dari:
1) Judul makalah, font 14-18
2) Logo Perguruan Tinggi/Universitas
3) Bentuk Karangan (MAKALAH, font 12-16)
4) Tujuan penyusunan makalah (font 12)
5) Nama penulis/identitas (langsung nama tanpa ditulis “nama atau
NPM”), font 12
6) Nama jurusan/nama lembaga pendidikan tinggi
7) Nama kota tempat lembaga pendidikan tinggi berada
8) Tahun penyelesaian
lanjutan

b. Kata pengantar
- kata pengantar berisi ucapan rasa syukur
- Ucapan terima kasih kepada berbagai pihak atas terselesainya
makalah.
- Tujuan penulisan makalah
- Kebermanfaatan penulisan makalah untuk ilmu pengetahuan
atau objek lain.

c. Daftar isi
- daftar isi memuat keterangan tentang pokok-pokok masalah.
- Dalam setiap subjudul dan subbagian diberi nomor dan nomor
halaman yg memuatnya.
- Masing-masing subsubjudul diketik 1 spasi kecuali antar
subjudul diketik 2 spasi.
lanjutan

2. BAGIAN TENGAH
a. Pendahuluan
- isi pendahuluan merupakan penjelasan-penjelasan yg
erat sekali hubungannya dg masalah yg dibahas dalam
bab-bab. Penjelasan rincinya sbb:
1) Alasan pemilihan pokok masalah.
2) Perumusan masalah itu disertai latar belakangnya
yg sesuai.
3) Prosedur pemecahan masalah dijelaskan dg
menyebutkan
lanjutan

metode-metode yg dipakai dan tata kerja yg akan ditempuh oleh


penulis.
4. Sumber-sumber yg ada relevansinya dan dapat
dipertanggungjawabkan untuk memecahkan masalah.
5. Rangkuman makalah yg disusun secara singkat dan padat.

b. Bab-Bab Pengurai
- uraian makalah harus memuat tafsir-tafsiran analisis terhadap data
yg telah dikumpulkan dan merupakan jawaban terperinci atas
persoalan yg berhubungan dg pokok-pokok pembahasan penulis
secara proporsional.

- Uraian tentang hal-hal yg bersifat teoritis yg datanya sebagian


besar diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan ditempatkan
pada permulaan penguraian masalah.
c. Kesimpulan
Langkah-langkah menulis karya ilmiah

a.Mengumpulkan c.Menentukan
MERENCANAKA bahan
pembaca
N b.Menentukkan
d. Memilih topik
tujuan dan bentuk
a.Menyusun
kerangka tulisan
MENULIS b.Pengembangan
c. Merevisi
tulisan
Jenis-jenis karya ilmiah

A. MAKALAH
 Makalah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
biasa disebut artikel ilmiah.
 Makalah yang dipresentasikan dalam forum ilmiah
biasa disebut kertas kerja.

Komponen Makalah
a. Pendahuluan/pengantar,
b. Inti,
c. Penutup/kesimpulan,
d. Daftar pustaka.
b. proposal
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata proposal
diartikan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk
rencana kerja.

FORMAT PROPOSAL SECARA UMUM


a. Judul penelitian,
b. Latar belakang,
c. Tujuan penelitian,
d. Tinjauan pustaka/landasan teori,
e. hipotesis,(jika diperlukan)
f. Metode penelitian,
g. Jadwal kegiatan penelitian,
h. Daftar pustaka.
Secara garis besar format proposal terdiri dari:
BAGIAN AWAL
1. Halaman Sampul/Halaman Judul
a. Jenis penelitian/karya ilmiah; SKRIPSI/PROPOSAL
b. Judul proposal
- singkat, jelas, logis, dan informatif
- berupa frasa(kelompok kata); apabila tidak dapat
dibuat judul yg singkat, maka dapat dibuat subjudul di
bawah judul pokok dg font yg lebih kecil, atau
dipisahkan dg titik dua (:), atau tanda kurung ((…)).
- tidak diawali dg kata kerja,
- sebaiknya tidak lebih dari 15 kata(tidak termasuk kata
sambung dan kata depan).
lanjutan

c. Logo STIKES TMS


- logo lembaga atau perguruan tinggi ditempatkan secara
horizontal di bagian tengah halaman dan bukan
sebagai latar belakang(background). Logo secara
vertikal ditempatkan paling atas dg ukuran 3x3 cm.
- logo dapat diposisikan paling atas atau pada posisi di
tengah (vertikal setelah judul).
d. Nama dan NPM(nama ditulis tanpa gelar akademik)
e. Jurusan/Program Studi
f. Nama Institusi
g. Tahun proposal diajukan
lanjutan
2. Prakata/Kata Pengantar
- pada umumnya diawali dg ungkapan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya
suatu karya ilmiah;
- ucapan terima kasih kepada berbagai pihak baik secara
institusional maupun perorangan.
- ungkapan disampaikan secara formal, lugas, dan
wajar, serta tidak menggunakan gaya bahasa yg
berlebihan’
- maksimal 2 halaman(lebih bagus 1 halaman).
3. Daftar isi
Daftar isi memuat judul bab, subbab, dan subsubbab yg
tercantum dalam karya ilmiah dg masing-masing
halamannya.
Penomoran menggunakan huruf Arab dg tanda titik yg
diikuti judul bab dan diketik dg huruf kapital tebal
(misalnya BAB 1).
Penomoran subbab menggunakan huruf Arab dua digit
(misalnya 1.1) yg diikuti judul subbab Title Case tebal.
Penomoran subsubbab menggunakan angka Arab tiga
digit (seperti 1.1.1) yg diikuti judul subsubbab secara
Title Case tidak tebal (huruf tebal hanya untuk judul bab
dan judul subbab).
lanjutan

Judul daftar isi menggunakan huruf kapital tebal dg


posisi di tengah margin (DAFTAR ISI), dua spasi di
bawahnya lurus margin kanan terdapat kata Halaman.
Di bawah Halaman terdapat nomor halaman (angka
Arab) sesuai dg halaman bab, subbab, dan subsubbab
yg bersangkutan dan pada posisi lurus kanan untuk
angka satuan (untuk angka puluhan dan ratusan akan
menyesuaikan dg otomatis).
Pada masing-masing penulisan judul yg masih terdapat
jarak dg nomor halaman, ditambahkan tanda titik-titik
lurus dg nomor halaman.
BAGIAN INTI
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
- latar belakang berisi keterangan atau informasi tentang masalah atau
topik yg dibahas dalam karya ilmiah (what and why)

- terdapat data atau fakta yg mendorong timbulnya masalah dan


pentingnya masalah yg dibahas(seperti kebijakan dan strategi
pembangunan nasional, kebijakan dan strategi pembangunan dibidang
kesehatan mulai dari tingkat nasional sampai tingkat lokal, atau kebijakan
diluar bidang kesehatan).

- terdapat alasan dan bukti bahwa masalah itu merupakan gagasan yg asli,
yg merupakan penciptaan atau cara analisis baru yg berbeda dg penelitian
atau tulisan yg sudah ada.
b. Perumusan masalah
Merumuskan permasalahan secara konkret. Masalah muncul
karena tidak ada kesesuaian antara harapan, teori, dan atau
kaidah dg kenyataan.
Menggunakan kalimat tanya.

c. Tujuan Penelitian
-Tujuan penelitian berkaitan erat dg permasalahan dan
merupakan arahan jawaban dari hipotesis atau deskripsi
sementara dari asumsi.
- tujuan penelitian mengemukakan hasil-hasil yg hendak dicapai
dan tidak boleh menyimpang dari permasalahan yg
dikemukakan.
1) Tujuan Umum
-suatu pernyataan umum tentang tujuan yg ingin dicapai dari
penelitian secara keseluruhan.
lanjutan

2) Tujuan Khusus
-merupakan penjabaran dari tujuan umum, dan sifatnya lebih
operasional, serta terukur, misalnya mengetahui.
-menyatakan secara spesifik variabel apa yg akan diukur atau
diuji untuk menunjang pernyataan pada tujuan umum.

d. Manfaat penelitian
-memaparkan kegunaan hasil penelitian yg akan dicapai, baik
untuk kepentigan ilmu pengetahuan, kebijakan
pemerintah/program kesehatan, maupun masyarakat luas. Secara
rinci dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Apa saja manfaat dalam pengembangan program kesehatan?
lanjutan

2) Manfaat teoritis untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan


manfaat praktis untuk membantu pemecahan masalah atau
mengantisipasi masalah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA/KAJIAN TEORI


1) acuan umum: berupa konsep-konsep, teori-teori, dan
informasi lain yg bersifat umum dari media cetak maupun
noncetak yg relevan dg penelitian, dll;
2) Acuan khusus: berupa hasil-hasil penelitian terdahulu yg
relevan.
a. Kerangka Konseptual
 Suatu paradigma untuk menjawab permasalahan penelitian
dan menyusun hipotesis.
 Dapat berupa uraian kualitatif, model atau bagan.
c. Definisi operasional

- Mendefiniskan dan membatasi ruang lingkup atau


pengertian secara operasional variabel-variabel
penelitian yg akan diteliti atau frasa kunci yg digunnakan
dalam penelitian dg makna tunggal dan terukur yg
meliputi; pengertian, cara ukur, alat ukur, hasil ukur, dan
skala ukur.
d. Hipotesis
- merupakan jawaban/kesimpulan sementara terhadap
permasalahan penelitian, dan kebenarannnya masih
harus diuji berdasarkan data atau fakta empiris.
- suatu penelitian tidak harus menguji suatu hipotesis,
untuk mendukung solusi masalah penelitian yg akan
diselesaikan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
a. Tempat dan Waktu Penelitian
- daerah sasaran dan waktu penelitian dilakukan.
- untuk penelitian yg dipengaruhi tempat dan waktu, perlu
deskripsi lengkap tentang tempat dan waktu yg menggambarkan
iklim wilayah percobaan.
b. Jenis atau Desain Penelitian
- jenis , desain, atau pendekatan yg digunakan di dalam
penelitian, atau uraian tentang langkah-langkah yg
ditempuh/komponen-komponen yg harus ada untuk meraih hasil
yg hendak dicapai, dan dapat digambarkan dalam bentuk
diagram.
c. Populasi dan Sampel
- Populasi adalah sekumpulan atau keseluruhan objek yg
dibahas di dalam penelitian (misalnya: masyarakat, atau
lembaga) penelitian yg memiliki karakteristik yg sama.
lanjutan

- pada bagian penulis harus menyebutkan secara jelas siapa atau apa
populasi penelitiannya dan bagaimana karakteristik dari populasi
tersebut.
- Sampel adalah bagian atau representasi dari populasi sebagai unit
analisis. Pada bagian ini penulis menyebutkan secara jelas siapa atau
apa saja sampel penelitiannya, bagaimana cara penentuan sampel,
seberapa besar sampel, dan cara pengambilan sampel.

d. Data dan Sumber Data


- Data adalah kumpulan fakta atau informasi yg dapat berbentuk
angka atau deskripsi yg berasal dari sumber data.
- Sumber Data adalah uraian tentang asal diperolehnya data
penelitian, misalnya berasal dari organisasi, masyarakat, sistem,
hewan, tumbuhan, bahan, alat, dll.
lanjutan

- Data Primer adalah data yg diperoleh secara langsung dari


objek penelitian, baik benda maupun orang.
- - Data Sekunder adalah data yg diperoleh secara tidak
langsung dari dokumen dan atau sumber informasi lainnya.

e. Teknik Pengumpulan Data


- menguraikan secara rinci dan jelas bagaimana cara atau
prosedur pengumpulan data.
- peneliti dianjurkan untuk melakukan pengumpulan data
sendiri. Apabila peneliti tidak sanggup, dan pengumpulan
data dilakukan orang lain, maka harus dijelaskan langkah apa
saja yg dilakukan oleh peneliti untuk menjamin data yg
diperoleh.
- diuraikan alat atau instrumen apa yg digunakan untuk
pengumpulan data, alasan pemilihan instrumen atau alat
lanjutan

tersebut dan jika perlu disertai uraian tentang reliabilitas


dan validitas instrumen atau alat yg digunakan.
-pemerolehan data dapat dilakukan dg teknik
wawancara, observasi, tes, atau pengukuran.
- alat perolehan data penelitian seperti alat perekam,
kuesioner, alat ukur, proses, dll.

f. Teknik Analisis Data


-uraian tentang cara mengkaji dan mengolah data awal
atau data mentah sehingga menjadi data atau informasi
dan uraian tentang cara analisisnya.
-teknik analisis data dapat dilakukan dg pengkodean
(coding), pengeditan (editing), penabulasian (tabulating),
lanjutan

dll.
-bila menggunakan uji statistik, tidak perlu mencantumkan
rumus dari uji statistik tersebut, cukup hanya menyebutkan uji
statistik apa yg digunakan, misalnya: “….maka uji statistik yg
digunakan, yaitu uji Regresi Logistik”.

 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil Penelitian
-diuraikan secara singkat dan jelas kondisi atau keadaan
sampel penelitian yg relevan dg tujuan penelitian, dan judul
penelitian.
- penyajian hasil penelitian dapat berbentuk tabel atau diagram
yg mudah dibaca dan dipahami.
-sumber data apakah itu primer atau sekunder harus
dicantumkan.
b. pembahasan
 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
-uraian singkat dan jelas hasil akhir penelitian yg
mengacu pada permasalahan dan tujuan.
-kesimpulan merupakan capaian dari tujuan khusus yg
telah dirumuskan.
-kesimpulan bukan merupakan pengulangan pernyataan
yg sudah dikemukakan pada bab sebelumnya, dalam hal
ini infromasi yg sama dapat dikemukakan dg ungkapan
yg berbeda (Calderon & Gonzales dalam Dikti, 2005).
b. Saran/Rekomendasi
-saran adalah rekomendasi yg didasarkan atas hasil
penelitian yg ditujukan untuk mengatasi atau membantu
lanjutan

dalam menyelesaikan masalah yg diteliti.


-saran dapat berupa usulan perbaikan sistem atau
praktik dan bersifat logis, sahih, dapat dikerjakan, dan
praktis.
-saran dapat ditujukan kepada pembuat kebijakan,
ilmuwan, dan pengguna lain hasil penelitian.

 BAGIAN AKHIR
a. Daftar Pustaka
-penulisan daftar pustaka di STIKES Tri Mandiri sakti
Bengkulu mengacu ke sistem American Psychological
Association (APA).
MAHASISWA MEMPELAJARI PEMANFAATAN
ASAM AMINO LISINE DALAM PROSES
METABOLISME

STUDI PENDHULUAN DAMPAK KENAIKAN


HARGA BBM TERHADAP POLA KONSUMSI
MASYARAKAT DI BENGKULU
TEKNIK PENULISAN KUTIPAN
a. Penulisan Kutipan Langsung
- penulisan kutipan langsung yang kurang dari 4 baris
dilakukan dengan cara:
1) Kutipan tidak diintegrasikan dg paragraf tersendiri;
2) Jarak spasi kutipan sama dg jarak spasi teks dalam
naskah asli;
3) Kutipan diberi tanda kutip;
4) Sebelum atau sesudah kutipan diberi informasi sumber
rujukan sesuai naskah yg diacu dan harus
mencantumkan nomor halaman.
Penulisan kutipan langsung yg terdiri atas 4 baris atau
lebih dilakukan dg cara:

1) Kutipan ditulis pada paragraf tersendiri;

2) Seluruh kutipan masuk lima ketukan dari margin kiri;

3) Jarak antarbaris pada kutipan adalah satu spasi;

4) Kutipan boleh diberi atau tidak diberi tanda kutip;

5) Jika kutipan merupakan paragraf baru, baris awal kutipan

masuk lagi satu tab (sama dg lima ketukan);


6) Sebelum atau sesudah kutipan diberi infromasi sumber

rujukan sesuai naskah yg diacu.


 Terdapat 3 prinsip yg harus diperhatikan dalam
mengutip sumber rujukan secara langsung, yaitu:
1) Tidak mengadakan perubahan naskah asli;
2) Memberi tanda pada kutipan yg salah;
3) Memberi tanda pada bagian kutipan yg dihilangkan.

 Berikut adalah kutipan yg sesuai dg naskah asli tanpa


kesalahan atau bagian yg dihilangkan.
Contoh:
“Nampaknya terdapat pula suatu kecendrungan ke arah
meningkatnya pemusatan tanah ke tangan Cina” (Evers,
1995:84).
Berikut adalah kutipan yg mengandung kesalahan petik
pada naskah aslinya.

Contoh:
Evers (1995:58) menyatakan, “tanah di area perkotaan
yg pemiliknya dapat diidentifikasikan [sic] secara etnis
(kecuali milik pemerintah dan badan hukum)”.

 Terdapat kesalahan ketik pada naskah yg dikutip, yaitu


diidentifikasikan yg seharusnya diindentifikasikan .
Kesalahan tersebut pada kutipan diketik sesuai naskah
aslinya dan diberi tanda [sic] yg berarti demikian
adanya.
Berikut adalah kutipan langsung yg terdiri atas empat baris
atau lebih dan sebagian dari naskah aslinya dihilangkan
karena dianggap kurang relevan.
Contoh:
“Adanya perluasan kota mendorong kelompok yg berpenghasilan
menengah bertempat tinggal di kawasan pemukiman di tepi kota.
Kelompok yg berpenghasilan rendah terpaksa menjual tanahnya dan
pindah ke luar batas kota … dalam proses ini semakin nyata
pentingnya perbedaan kelas” (Evers, 1995:84).

 Pada kutipan di atas ada bagian naskah yg dihilangkan yg ditandai


dengan … (3 tanda titik). Tanda tersebut berada di tengah seperti
contoh, dapat pula di bagian awal naskah yg dikutip. Jika bagian
akhir kutipan yg dihilangkan, ditandai dg …. (4 tanda titik).
b. Penulisan kutipan tidak langsung

1) Kutipan tidak langsung merupakan intisari bagian


naskah yg dipaparkan dg gaya bahasa penulis dan
terintegrasikan dg teks dalam naskah (spasi sesuai dg
teks/naskah).
2) Penulis dapat memodifikasikan sesuai dg
kemampuannya, tetapi subtansi yg dijelaskan tidak
boleh menyimpang dari naskah aslinya.
Penulisan nama pengarang sumber acuan dalam bagian
inti skripsi
1. Penulisan nama Indonesia lebih dari satu kata, yg tidak
diketahui nama marganya, maka penulisan pada bagian
inti dilakukan dg menuliskan sama dg apa yg tertulis di
dalam naskah sumber yg diacu (ditulis lengkap), diikuti
tanda koma(,), dan tahun penerbitan.
Contoh:
…. (Awal Isgiyanto, 2009).

2. Penulisan sumber rujukan dg satu unsur nama


Contoh:
a) Menurut Samsuri (2005: 5) bahasa menandai eksistensi
manusia.
lanjutan

b) Samsuri (2005:5) mengemukakan bahwa bahasa menandai


eksistensi manusia.
c) Bahasa menandai eksistensi manusia (Samsuri, 2005:5).

3. Penulisan sumber rujukan dg dua atau lebih unsur nama


Contoh:
a) Adi purnomo hanya ditulis Purnomo.
- Purnomo (2002:52) menyatakan…….
b) Prof. Albert Smith Santoso hanya ditulis Santoso.
- Menurut Smith (1998:45),….
 Atau jika kata terakhir diyakini sebagai marga, maka ditulis nama
marganya.
c) Robert Kersmis Sembiring hanya ditulis Sembiring.
- ……(Sembiring, 1989).
 penulisan nama indonesia yg lebih dari satu kata, jika
kata yg didepan merupakan nama baptis, maka penulisan
dalam bagian inti dilakukan dg menuliskan nama
aslinya.
- Tarsius Sarjono ditulis Sarjono.
……(Sarjono, 2005).

 Penulisan nama Cina, maka penulisan pada bagian inti


dilakukan dg menuliskan sama dg apa yg tertulis di
dalam naskah sumber yg diacu (ditulis lengkap).
- Tan Kim Hong ditulis lengkap
.....(Tan Kim Hong, 2009).
lanjutan
 Penulisan nama asing (bukan nama Indonesia) dan bukan
orang dg nama Cina, kata terakhir merupakan nama marga.
Penulisan nama di dalam bagian inti dilakukan dg
menuliskan marganya.
- Henry van den Bakker, maka ditulis van den Bekker
......(van den Bekkar, 2009).

4. Penulisan sumber rujukan dg dua orang penulis


Contoh:
a) Nama penulis adalah Arthur T. Mosher dan H. Surya
Kencana, ditulis:
(1) Mosher dan Kencana (2003:31) menyatakan, …
(2) Menurut Mosher dan Kencana (2003: 31)…
(3) … (Mosher dan Kencana, 2003:31).
LANJUTAN

b) Nama penulis adalah Tjuk Wirawan dan Eddy


Mulyono, ditulis:
(1) Wirawan dan Mulyono (2005:92) menyatakan, …
(2) Menurut Wirawan dan Mulyono (2005:92), …
(3) … (Wirawan dan Mulyono, 2005: 92).

5. Penulisan sumber rujukan dg lebih dari dua nama


penulis
a) Bhawana, Adi Purnomo, dan A. Surya Kencana,
ditulis:
Menurut Bhawana et el. (2002: 50), …
b) David Lindsay, John F. Brown, Purnomo Hadi, ditulis:
Lindsay et el. (2001: 60) menyatakan …
6. Penulisan sumber rujukan dg satu penulisan pada tahun yg sama

Contoh:
a) Sudaryanto (2004a: 21) menyatakan …
b) Menurut Sudaryanto (2004b: 30), …
c) … (Sudaryanto, 2004 4c: 93).

7. Penulisan sumber rujukan dg subtansi yg sama berbeda penulis


Contoh:
a) Menurut Akhmad (1995: 21); Sulthoni (1997: 3); dan Clement
(1998: 18), …
b) … (Akhmad, 1995:21); Sulthoni, 1997:3; dan Clement, 1998:
18).
c) Akhmad, 1995:21; Sulthoni, 1997:3; dan Clement, 1998:18
menyatakan, …
8. Penulisan sumber rujukan yg tidak diketahui atau tidak tercantum
nama penulisnya

Contoh:
a) … (Departemen Pendidikan Nasional, 2006: 19).
b) … (Universitas Jember, 1998: 1-4).
c) Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (2005:
200) dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk miskin
semakin meningkat, …

9. Penulisan sumber rujukan berasal dari suntingan


- Ed., jika hanya satu orang dan Eds., jika lebih dari satu
orang.
a) Moeliono (Ed. 2000: 34) menyatakan bahwa …
b) … (Mulyono dan Ratnanningsih, Eds., 2006:61).
c) Menurut Mulyana et al. (Eds., 2005: 92).
10. Penulisan sumber rujukan dg kutipan berasal dari bunga rampai

a) Cartier (dalam Stein, 2004:66) menyatakan bahwa …


b) Menurut Cartier (dalam Stein, 2004: 93) …
c) … (Cartier dalam Stein, 2004: 102).
d) Menurut Stein (Ed., 2005: 92) …
e) … (Stein, Ed., 2005: 209).

11. Penulisan sumber rujukan dg kutipan berasal dari kutipan


a) Menurut Wojowasito (dalam Ramlan, 1985: 30), “dalam
bahasa Indonesia terdapat 12 kategori kata.” atau
b) “Dalam bahasa Indonesia terdapat 12 kategori kata”
(Wojowasito, dalam Ramlan, 1985: 30). Atau
c) Wojowasito (dalam Ramlan, 1985: 30) mengatakan,
“dalam bahasa Indonesia terdapat 12 kategori kata”.
12. Penulisan sumber rujukan dari terbitan berkala (jurnal,
majalah ilmiah atau buletin atau koran)

Contoh:
a) Oleh Karim (2005) dikemukakan …
b) Karim dan Sobari (2004) mengatakan …
c) … (Siswoyo, 2006).

 PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


- penulisan daftar pustaka mengacu kesistem American
Psychological Association (APA). Penulisan daftar
pustaka STIKES TMS sebagai berikut.
1) Setiap kepustakaan ditulis dg jarak 1 spasi, dan jarak
antara kepustakaan adalah 2 spasi.
lanjutan
2) Urutan kepustakaan disusun menurut abjad.
3) Huruf pertama baris pertama setiap kepustakaan ditulis
tepat pada garis batas kiri tanpa tendensi. Untuk baris
berikutnya pada rujukan yg sama huruf pertama ditulis
pada ketukan ke lima(satu tab).
4) Jika penulis pustaka lebih dari satu orang, maka antara
nama penulis terakhir dan penulis sebelumnya
dihubungkan dg tanda “&”, tidak “dan” atau “and”.
5) Jika penulis pustaka lebih dari tiga orang, maka
menggunakan istilah ‘et al’.
6) Catatan kaki (footnote ) tidak digunakan untuk
menyebutkan sumber pustaka.
Contoh penulisan daftar pustaka
a) Artikel jurnal dg satu orang penulis
Minarto, (2006). Pengaruh Berat Badan Tidak Naik terhadap
Pertumbuhan pada Bayi 6-12 Bulan di Kabupaten Bogor. Jurnal
Gizi Indonesia. 29 (2), 89-100

b) Artikel jurnal dg dua atau tiga orang penulis


Saywitz, K. J., Mannarino, A.P., & Cohen, J. A. (2000). Treatment
for Sexually Abused Children and Adolescent. American
Psychologist, 55, 1040-1049.

c) Artikel jurnal dg lebih dari tiga penulis


Wolchik, S. A., Coatsworth, D., Lengua, L., et. Al. (2000). An
Experimental Evaluation of Theory-based Mother and Mother-
child Programs for Children of Divorces. Journal of Consulting
and Clininal Psychology, 68, 843-856.
d) artikel majalah

Kandel, E. R., & Squire, L. R., (10 November 2000).


Neuroscience: Breaking Down Scientific Barriers to the
Study of Brain and Mind. Science. 290, 1113-1120.

e) Artikel Newsletter, yg ada nama penulisnya


Brown, L. S., (Mei 1993). Antidomination Training as a
Central Component of Diversity in Clinical Psychology
Education. The Clinical Psychologist, 46, 68-87.

f) Artikel Newsletter, yg tidak ada nama penulisnya


The New Health-care Lexicon. (September 1983). Editor,
4, 1-2.
lanjutan

g) Artikel surat kabar yg ada nama penulisnya


Suryakusuma. (1 Agustus 2002). Pendidikan Biaya Tinggi
di Alam Otonomi. Suara Surya, p. 13.

h) Artikel surat kabar yg tidak ada nama penulisnya


Obat Baru Menunjukkan Penurunan Tajam Risiko
Kematian dg Kegagalan Jantung, (15 Juli 1993). Suara
Surya, p. 12.

i) Buku yg ditulis oleh satu orang


Awal Isgiyanto. (2009). Teknik Pengambilan Sampel pada
Penelitian Noneksperimental. Yogyakarta: Mitra
Cendikia.
lanjutan

j) Buku yg diterbitkan oleh lembaga pemerintah, tanpa


nama pengarang
Australian Bureau of Statistics. (1991). Estimated Resident
Population by Age and Sex in Statistical Local Areas,
New South Wales, June 1990 (No. 3209.1) . Canberra,
ACT: Australian Bureau of Statistics.

k) Buku terjemahan
Kerlinger. F. N.,(1990). Asas-asas Penelitian Behavioral.
(Terjemahan Landung R. simatupang). Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. (Buku asli diterbitkan
tahun 1986).
lanjutan

l) Artikel dalam buku suntingan dg dua orang penyunting


Bjork, R. A. (1989). Retrievel Inhibition as an Adaptive
Menchanism in Human Memory. Dalam H. L.
Roedinger & F.I.M. Craik (Eds), Varieties of Memory &
Consciousness (pp.309-330). Hilksdale, NJ: Lawrence
Erlbaum and Associates

m) Laporan dari lembaga pemerintah, tanpa nama


pengarang
National Institute of Mental Health. (1990). Clinical
Training in Serious Mental Illness (DHHS Publication
No. ADM 90-1679). Washington, DC: U.S.
Government Printing Office.
lanjutan

n) Desertasi doktor, thesis magister, atau skripsi sarjana yg


tidak diterbitkan
Dedi Edi Wartono. (1989). Anlisis Interpersonal Bulimia:
Badan Normal dan Badan Gemuk. Disertasi doktor,
tidak diterbitkan, universitas.

o) Makalah yg disajikan dalam suatu seminar atau


konferensi
Adi Sularno & Mansur Budiman. (Januari 1991). Data
Awal tentang Gejala Trauma pada Anak-anak. Makalah
Disajikan dalam Seminar Pencegahan Salah Asuhan
Anak, di Universitas Negeri Yogyakarta.
lanjutan

p) Artikel di internet, tetapi materi cetaknya diterbitkan dalam


jurnal
Van den Bos, G., Knapp, S., & Doe, J. (2001). Role of
Reverences Element s in the Selection of Resources by
Psychology Undergraduates [Versi electronik]. Journal of
Bibliographic Research, 5, 117-123.

q) Artikel dalam jurnal, yg jurnalnya hanya terbit dalam


internet
Fredrickson, B. L. (7 Maret 2000). Cultivating Positive
Emotions to Optimize Health and Well-being. Prevention
& Treatment. 3, Artikel 0001a. Diambil pada tanggal 20
November 2000, dari
http://journals.apa.org/prevention/volume 3/pre 0030001a.
html
lanjutan

r) Undang-undang
Anonim. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan.

s) Peraturan pemerintah
Depkes R.I. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor: 450/Menkes/SK/IV/2004 tertanggal 7 April
2004 tentang pemberian aisr susu ibu (ASI) secara
eksklusif pada bayi di Indonesia.

Dinkes Kota Bengkulu. (2011). Profil Kesehatan Kota


Bengkulu 2010. Bengkulu: Dinas Kesehatan Kota.

Anda mungkin juga menyukai