Anda di halaman 1dari 16

MATERI PRESENTASI

BAB 6 : PENGENDALIAN INTERNAL

BAB 25 : MEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL

BAB 26 : MENGEVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL

BAB 27 :MENGKOMUNIKASIKAN KELEMAHAN

PENGENDALIAN INTERNAL

KELOMPOK 2:

1. Asih kurniawati C0C021008


2. Melissa Armanda putri C0C021019
3. Ririn utari C0C021025
4. Karlin hafidzah C0C021043
5. Siti Nurdeni C0C021067
6. Elsa Elvina C0C021074

PENGAUDITAN

KELAS 3A

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FEB UNIB

2022/2023/SEMESTER 3
DAFTAR NILAI MATERI, PRESENTASI, DAN TANYA JAWAB MAHASISWA
MATA
KULIAH : PENGAUDITAN MATERI PRESNTASI
KELAS : 3.A BAB 6 : Pengendalian Internal
KELOMPOK : Kelompok 2 BAB 25 : Memahami Pengendalian Internal
TAHUN
AJAR : 2022/2023 BAB 26 : Mengevaluasi Pengendalian Internal
BAB 27 : Mengomunikassikan Kelemahan
Pengendalian Internal

NAMA NILAI DISKUSI PERTANYAAN DAN/ATAU


NO NPM
MAHASISWA BAB PERESENTASI MATERI MENJAWAB PERTANYAAN MENJAWAB

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
BAB 6 PENGENDALIAN INTERNAL

A. PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal merupakan tanggapan manajemen terhadap risiko yang
diketahui. Tujuan pengendalian internal secara garis besarnya dapat dibagi dalam empat
kelompok sebagai berikut.
1) Tujuan strategis
2) Tujuan pelaporan keuangan
3) Tujuan operasional
4) Tujuan kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.
B. Komponen Pengendalian Internal

1) Control environment (lingkungan pengendalian) `


a) Lingkungan pengendalian entitas kecil
2) Risk assessment
3) Information system
1. Komunikasi
2. Terbatasnya dokumentasi sistem IT
4) Control activities
a) Entitas kecil
5) Monitoring
1. Sumber informasi untuk pemantauan
BAB 25 MEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL

A. Risiko dan Pengendalian


Risiko bawaan (inherent risks) yang merupakan risiko bisnis (business risks)
maupun risiko kecurangan (fraud risks) diidentifikasi dalam tahap identifikasi dan
penilaian risiko .
Pengendalian internal pervasive dan spesifik
a) Pervasif
b) Spesifik
1. Pengendalian internal ekuitas kecil
a. Komitmen manajemen
b. Kompetensi
c. Sikap/cara
d. Pikir mengenai pengendalian
e. Sikap dan Tindakan sehari-hari
Tidak adanya pengendalian internal
a) Keraguan mengenai integritas manajemen
b) Kekhawatiran mengenai kondisi dan kendala catatan entitas
2. Pengendalian memberantas kecurangan
Management override atau peniadaan pengendalian oleh manajemen, dalam
entitas kecil dapat dimitigasi atau ditekan dengan menetapkan (beberapa) kebijakan dan
prosedur inti dan mendokumentasikannya.
3. Pengendalian internal yang relevan untuk audit
Pengendalian tertentu dapat dikeluarkan dari lingkup audit, seperti pengendalian yang :
a) Tidak berurusan dengan laporan keuangan
b) Kemungkinan salah saji material
BAB 26.Mengevaluasi Pengendalian Internal

A. Risiko Apa yang Harus Dimitigasi


1. Langkah pertama Resiko apa yang harus dimitigasi
2. Langkah kedua
a) One-Risk-to-Many Controls
b) Many-Risks-to-Many Controls
c) Bagaimana Mengidentifikasi PI yang Relevan
d) Menyimpulkan Rancangan Pengendalian
3. Langkah 3 Apakah Pengendalian itu Berfungsi?
a) proses dapat berubah dengan perubahan waktu
b) Bagaimana suatu system seharusnya berfungsi
Prosedur penilaian risiko (risk assessment procedures) yang diwajibkan untuk
memperoleh bukti audit mengenai diimplementasikannya pengendalian meliputi:
a) bertanya (inquiry)
b) Mengamati
c) menginspeksi dokumen dan laporan
d) Menelusuri
4. Langkah 4
a) Apakah Pengendalian Sudah Didokumentasi?
b) Pemutakhiran dokumentasi ditahun mendatang
c) Representasi tertulis tentang pengendalian internal

BAB 27.Mengkomunikasikan Kelemahan Pengendalian Internal

A. Kelemahan pengendalian internal


1) Pengendalian pervasive
2) Pengendalian transaksional
B. Kecurangan
1) Menilai Parahnya Kelemahan PI
a) Salah saji material dalam laporan keuangan
b) Salah saji laporan keuangan dikemudian hari
c) Kerugian atau kecurangan
d) Pentingnya pengendalian intern dalam proses laporan keuangan
2) Mendokumentasikan Kelemahan PI
Bukti pertimbangan :
a. Catat semua kelemahan PI disatu tempat
b. Jelaskan implikasi
c. Apa Tindakan yang disarankan

B. Pembahasan Dengan Manajemen


Diskusi dengan manajemen sangat bermanfaat untuk:
1. memberikan "peringatan" dini atau tepat waktu
2. membuka peluang untuk memperoleh informasi yang relevan
3. memperoleh indikasi awal mengenai tanggapan manajemen
C. Komunikasi Tertulis
1) Tanggapan manajeman terhadap komunikasi
2) Isi komunikasi
3) Kewajiban pelaporan local
4) Waktu untuk komunikasi tertulis
DAFTAR PERTANYAAN

KELOMPOK 2

1. Asih kurniawati
1) BAB 1 : Apa perbedaan Accounting dan auditing?
2) BAB 2 : Berapa banyak Negara di asean yang berprofesi sebagai akuntan
pada tahun 2014?
3) BAB 3 : Apakah kode etik profesi dapat berubah?
4) BAB 4 : Apa penyebab akuntan publik berhadapan dengan tuntutan
hukum?
5) BAB 5 : Apa Perbedaan antara Apriopriateness dengan audit avidence?
6) BAB 7 : Apa saja contoh-contoh arsersi ?
7) BAB 8 : Bagaimana cara mengukur materiavitas?
8) BAB 9 : Sebutkan ketiga prosedur penilaian resiko?
9) BAB 10 : Apa estimasi akuntansi diperlukan dalam laporan keuangan?
10) BAB 11 : Apa tujuan auditor dalam mengaudit pihak-pihak yang berelasi?
11) BAB 12 : Mengapa seorang auditor perlu melaksanaka prosedur audit?
12) BAB 13 : Hal seperti apa yang harus di pertimbangkan oleh seorang auditor
dalam melaksanakan prosedur penelian?
13) BAB 14 : Apa tujuan dari audit dari audit kelompok usaha ?
14) BAB 15 : Mengapa PAS harus sepadan dengan besar atau kecilnya peluang
risiko material?
15) BAB 16 : Apa tujuan menyeluruh dari suatu audit?
16) BAB 17 : pada tingkat apa saja satu penilaian risiko dilakukan?
17) BAB 18 : Pada ISQC 1.26.KAP wajib menetapkan kebijakan dan prosedur
karena?
18) BAB 19 : Mengapa dalam audit diperlukan strategi?
19) BAB 20 : Pada terjemahan dari ISA alenia 6 auditor wajib menentukan
strategi audit secara menyeluruh dan rencana perlu direvisi jika?
20) BAB 21 : Mengapa anggota tim audit harus melakukan diskusi?
21) BAB 22 : Perubahan risiko bisnis bisa berasal dari?
22) BAB 23 : Kecurangan seperti apa yang membuat auditor wajib
mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji?
23) BAB 24 : Apa konsekuensi audit dalam menentukan risiko yang signifikan?

2. Melissa Armanda putri


1) BAB 1 : Dalam Penugasan Asuransi terdapat lima unsur,Sebutkan!
2) BAB 2 : Apa hanya akuntan public yang membahas tentang akuntan
Asean?
3) BAB 3 : Bagaimana standar profesi yang berlaku di indonesia?
4) BAB 4 : Berdasarkan wawancara bersama ROSC 2010 disebutkan bahwa
hanya sedikt yang mampu memenuhi standar audit,Mengapa hal
itu dapat terjadi?
5) BAB 5 : Didalam prosedur audit terdapat 7 prosedur auditor,Sebutkan!
6) BAB 7 : Mengapa auditor memerlukan arsersi ?
7) BAB 8 : Apakah auditor harus menciptakan materiavitas untuk unsur-
unsur laporan keuangan?
8) BAB 9 : Bisa anda sebut dan jelaskan lebih lanjut mengenai tujuan dari
prosedur penilaian resiko?
9) BAB 10 : Mengapa estimasi akuntansi diperlukan?
10) BAB 11 : Apa yang dimaksud dengan Arm’s length transaction?
11) BAB 12 : Apa saja yang harus diperhitungkan oleh auditor dalam penilian
risiko yang menentukan?
12) BAB 13 : Mengapa evaluasi rencana manajemen dalam entitas kecil
diperlukan?
13) BAB 14 : Apa itu component auditor ?
14) BAB 15 : Apa keuntungan sebuah perusahaan jika berhasil membangun
sistem whistle blowing system?
15) BAB 16 : Mengapa auditor tidak dapat memberikan absolut assurance?
16) BAB 17 : Apa tujuan dari tahap-tahap audit?
17) BAB 18 : Mengapa pengecekan latar belakang atau background checks
harus dilakukan?
18) BAB 19 : Apa saja hal-hal yang dapat dipertimbangkan auditor untuk
dikomunikasikan?
19) BAB 20 : sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan pada alinea
ke24?
20) BAB 21 : Ada berapa hal yang harus para auditor bahas pada saat diskusi?
21) BAB 22 : Jelaskan 3 kondisi mengenai adanya kecurangan pada segitiga
kecurangan?
22) BAB 23 : apa yang terjadi jika manajemen memahami proses penilaian
risiko yang lebih formal?
23) BAB 24 : Apa isi penilaian risiko dalam alinea 25?

3. Ririn Utari
1) BAB 1 : Apa itu ISA dan ISRE?
2) BAB 2 : Kenapa asosiasi profesi akuntansi harus berada dibawah IAI?
3) BAB 3 : Apa hubungan Profesi dengan PPL?
4) BAB 4 : Apa yang dimaksud dengan Cotogation culture ?
5) BAB 5 : Untuk merancang uji pengauditan auditor harus mengidentifikasi
apa?
6) BAB 7 : Mengapa auditor wajib mengidentifikasi danmenilai resiko salah
saji?
7) BAB 8 : Apakah salah saji dapat berdampak saja pengguna laporan
keuangan?
8) BAB 9 : Observasi atau pengamatan memiliki 2 fungsi yaitu?
9) BAB 10 : Apakah estimasi akuntansi dapat menyebabkan resiki salah saji?
10) BAB 11 : pada penilaian risiko auditor wajib menanyakan kepada
manajemen mengenai?
11) BAB 12 : Sifat dan luasnya prosedur audit ?
12) BAB 13 : Apakah prosedur dalam evaluasi wajib diikuti?
13) BAB 14 : Mengapa ISA harus dipatuhi?
14) BAB 15 : pada kasus emiten 1998-2010 atas kasus manipulasi laporan
keuangan,industry apa saja yang mereka libatkan
15) BAB 16 : Mengapa auditor harus menekankan risiko audit ke tingkat
rendah?
16) BAB 17 : Berdasarkan Arrm ini auditor wajib merancang dan
mengimplementasikan prosedur audit,mengapa?
17) BAB 18 : Apa syarat ketentuan perundang-undangan dalam audit pada
alinea 10?
18) BAB 19 : Bagaimana menyusun strategi audit menyeluruh?
19) BAB 20 : Apa fungsi performance materiality?
20) BAB 21 : Suksesnya penugasan seorang auditor dalam mengaudit
dikarenakan adanya?
21) BAB 22 : Apa tujuan dasar tahap penilaian risiko?
22) BAB 23 : Apa perbedaan antara risiko papershif dengan singkatan
asersi?
23) BAB 24 : Jika auditor melakukan identifikasi faktor risiko kecurangan
maka apa yang auditor wajib lakukan?

4. Karlin hafidzha
1) BAB 1 : Apa yang dimaksud dengan hubungan tripartit?
2) BAB 2 : Kenapa KAP tanpa afiliasi internasional tidak dilindungi oleh
PII?
3) BAB 3 : Apa hal yang menunjukan bahwa penugasan audit menggunakan
Kearifan Profesional ?
4) BAB 4 : Pengadilan mana yang berhak menangani kasus akuntan publik?
5) BAB 5 : Dalam memilih item untuk memperoleh bukti audit hal apa yang
dilakukan auditor dalam memilih item yang akan di uji,sebutkan!
6) BAB 7 : Apa penyebab dari risiko salah saji?
7) BAB 8 : Apa saja contoh materiavitas secara kualitatif?
8) BAB 9 : Prosedur analitikal dapat digunakan sebagai prosedur audit
selanjutnya dalam ?
9) BAB 10 : Pemahaman seperti apa yang harus digunakan untuk
mengindentifikasi dan menilai resiko salah saji?
10) BAB 11 : Sebutkan 3 tahap dalam proses audit?
11) BAB 12 : Jika menejemen mengubah laporan keuangan maka hal apa yang
harus dilakukan auditor ?
12) BAB 13 : Apa bukti real di dunia nyata mengenai keseimbangan usah?
13) BAB 14 : Apa itu ISA 600?
14) BAB 15 : selain berhubungan dengan perilaku dan gaya hidup redflag juga
berhubungan dengan?
15) BAB 16 : Mengapa asersi berhubungan dengan pengakuan, pengukuran dan
penyajian?
16) BAB 17 : mengapa langkah-langkah audit mengacu pada kode etik akuntan
public?
17) BAB 18 : Apa yang terjadi jika manajemen tidak mengakui tanggung jawab
serta tidak memberikan representasi tertulis terhadap auditor?
18) BAB 19 : Apa tujuan dari pelaporan?
19) BAB 20 : Performance dirancang untuk?
20) BAB 21 : Tujuan para audit berbagi tentang entitas adalah?
21) BAB 22 : Apa yang dimaksud dengan skeptisisme professional?
22) BAB 23 : Mengapa penilaian risiko oleh entitas itu sangat dibutuhkan oleh
audit?
23) BAB 24 : Mengapa auditor harus memberi tanggapan ketika risiko
digolongkan sebagai signifikan?

5. Siti Nurdeni
1) BAB 1 : Bagaimana contoh real dari kriteria yang kurang formal?
2) BAB 2 : Mengapa LPP bukan obat mujarab untuk segala resiko profesi
seperti yang ditemukan dalam The Willis index account and
auditors Qs 2005?
3) BAB 3 : Mengapa seorang auditor harus senantiasa menerapkan
kewaspadaan?
4) BAB 4 : Mengapa di Indonesia kita jarang melihat kasus mengenai
akuntan publik?
5) BAB 5 : Pada proses observation pengamatan terdapat bukti audit atas
pelaksanaan proses tersebut,suatu proses atau prosedur terbatas
pada?
6) BAB 7 : Apa yang dimaksud dengan risiko salah saji?
7) BAB 8 : Salah saji lazimnya ditemukan pada?
8) BAB 9 : Apa tujuan penelian prosedur ?
9) BAB 10 : Apa tujuan dari estimasi akuntansi?
10) BAB 11 : Auditor prtlu mempertimbangkan beberapa hal dalam kutipan
ISA sebutkan pertimbangan tersebut?
11) BAB 12 : Apa saja contoh dari penggunaan dual deting?
12) BAB 13 : Bagaimana tahapan dalam proses audit?
13) BAB 14 : Apa saja contoh dari ISA 600?
14) BAB 15 : pada saat kapan auditor sudah bisa masuk ke proses tahap kedua?
15) BAB 16 : Kenapa penilain risiko diperlukan?
16) BAB 17 : Apa tujuan proses audit tahap satu?
17) BAB 18 : permintaan untuk merubah syarat penugasan auditor tidak layak
dipertimbangkan jika?
18) BAB 19 : Apa saja hal yang wajib dimasukkan auditor dalam dokumentasi?
19) BAB 20 : Bagaimana menentukan besarnya overall materiality dan cara
penggunaannya?
20) BAB 21 : Apa yang akan tim audit lakukan jika mempunyai perbedaan
mengenai entitas?
21) BAB 22 : Bagaimana cara yang paling efektif untuk mencegah terlewatnya
faktor risiko yang relevan?
22) BAB 23 : Bagaimana cara efektif mendokumentasi risiko yang dinilai?
23) BAB 24 : Mengapa risiko signifikan didasarkan atas risiko bawaaan dan
bukan dari risiko gabungan?
6. Elsa Elvina
1) BAB 1 : Bagaimana cara prktisi menungungkapkan kesimpulan?
2) BAB 2 : Kelompok Second-tier firms berada jauh dibawah the big n
dijaringan?
3) BAB 3 : Apa perbedaan LSA Dan SPAP?
4) BAB 4 : Apa saja kasus kesalahan pada akuntan publik di indonesia?
5) BAB 5 : Sufficiency of audit evidence (kecakupan bukti audit) adalah
ukuran kuantitas suatu bukti audit,Semakin tinggi mutu dari suatu
bukti,semakin sedikit bukti audit yang diperlukan,kecukupan
bukti audit ini tergantung pada apa ? Sebutkan !
6) BAB 7 : Apa yang harus dilakukan seorang auditor jika terjadi salah saji?
7) BAB 8 : Bisakah anda jelaskan lebih lanjut tujuan dari materiavitas?
8) BAB 9 : Pada ISA 240.17 auditor wajib menanyakan kepada manajemen
tentang ?
9) BAB 10 : Apa saja indikator oprasional dalam asumsi keseimbangan usaha?
10) BAB 11 : Apakah BUMN merupakan pihak berelasi atau related-party
dalam definisi ISAs?
11) BAB 12 : Apakah pristiwa kemudian berhubungan dengan laporan
keuangan?
12) BAB 13 : Apa contoh dari ancaman bagi entitas?
13) BAB 14 : Apa tujuan dari ISA 600?
14) BAB 15 : mengapa seorang auditor harus melakukan dokumentasi dalam
kertas kerja?
15) BAB 16 :Mengapa uji pengendalian diperlukan dalam pertimbangan
auditor?
16) BAB 17 : mengapa auditor harus memahami secara baik entitas yang
diauditnya?
17) BAB 18 : Jika auditor tidak dapat menyetujui perubahan syarat penugasan
serta tidak diizinkan oleh manajemen untuk melanjutkan audit
maka apa yang harus auditor lakukan?
18) BAB 19 : Apa hubungan ISA dengan audit menyeluruh?
19) BAB 20 : salah saji gabungan terdiri atas?
20) BAB 21 : Sebuah diskusi tidak boleh dibatasi dalam komunikasi tim audit
dikarenakan?
21) BAB 22 :Sebutkan 6 areah inti atas 6 sumber risiko pada prosedur penilaian
risiko?
22) BAB 23 : Apa yang dilakukan audit jika gagal mengidentifikasi risiko-
risiko utama?
23) BAB 24 : Mengapa auditor perlu mendokumentasikan risiko signifikan
yang diidentifikasikannya?

Anda mungkin juga menyukai