Anda di halaman 1dari 56

Farmakoterapi

anxietas
Ansietas atau gangguan cemas adalah suatu perasaan
ketakutan yang dikarakterisir oleh simptom fisikal
seperti palpitasi, berkeringat dan stress. Ansietas juga
merupakan salah satu jenis gangguan jiwa non psikosis.

Ansietas adalah kecemasan yang berlebihan, tidak


beralasan, dan tidak sesuai dengan realita

Kecemasan atau ansietas adalah kekhawatiran akibat


ancaman yang dirasakan terhadap kesehatan . Apabila
tidak sesuai dengan proporsi ancaman, kecemasan
dapat mengarah pada respons maladaptif
PATOFISIOLOGI

Model Model Reseptor


Noradrenergik Benzodiazepin

Model Serotonin
PATOFISIOLOGI…
1. Model Noradrenergik
• sistem saraf autonom penderita ansietas bersifat hipersensitif dan
mempunyai reaksi yang berlebihan terhadap berbagai jenis
stimulus/rangsangan.
• LC (locus cereleus) sebagai pusat alarm, akan mengaktivasi pelepasan NE
dan menstimulasi sistem saraf simpatik dan parasimpatik.

NE juga dapat mengeluarkan glutamate (neurotransmitter eksitatori). Hal ini


dapat menyebabkan perasaan cemas dan dapat menimbulkan serangan
panik.
PATOFISIOLOGI…

2. Model Reseptor GABA


• GABA = major inhibitory neurotransmitter di CNS
• Benzodiazepin = meningkatkan efek inhibisi dari GABA
• Secara fungsional dan structural, reseptor benzodiazepin berhubungan
dengan reseptor GABA tipe A (GABAA) dan chanel ion yang dikenal
sebagai GABA-BZ reseptor complex.
• Pada pasien dengan GAD, ikatan BZ pada lobus temporal bagian kiri itu
menurun
GABA (Gama Amino Butyric Acid) adalah
neurotransmitter inhibitori utama dalam susunan
syaraf pusat yang mempunyai pengaturan kuat atau
efek inhibitori pada sistem 5-HT, NE dan dopamin
(DA). ).

Pada orang yang memiliki gejala ansietas ditemukan


bahwa terdapat penurunan kadar GABA dan
peningkatan reseptor GABAA-benzodiazepine. Efek
penurunan eksitabilitas syaraf ini menjadi mekanisme
obat agonis GABA seperti obat golongan
benzodiazepine
PATOFISIOLOGI…

3. Model Serotonin
•Gangguan pada sistem serotonin (5-HT) yang
merupakan neurotransmitter inhibitori
menimbulkan gangguan pada pelepasan dan
reuptake pada autoreseptor presinaptik.
Mekanisme ini diduga memegang peranan dalam
munculnya gangguan ansietas.
Obat-obat SSRI yang secara cepat

meningkatkan kadar 5-HT yang tersedia pada

paska sinaptik terbukti efektif menekan gejala

panik dan kecemasan. Dipostulasikan bahwa

kadar yang lebih pada 5-HT akan mengurangi

aktivitas NE di LC
Etiologi

•Lingkungan dan kondisi stress


•Penyakit2 lain yang berhubungan dengan
tanda & gejala anxietas
•CHF, IHD, asthma, lupus, dll
•Obat-obatan yang dapat menimbulkan tanda
anxietas
•carbamazepin, quinolon, teofilin, alcohol,
sedative
Anxiety and Avoidance behaviour

Jenis-jenis anxietas :
1.General Anxiety Disorders (GAD)
2.Panic disorders (PD)
3.Social Anxiety Disorder
4.Specific Phobia
5.Obsessive Compulsive Disorders (OCD)
6.Post Traumatic Stress Disorders (PTSD)
Diagnosis
GAD
Mengalami GAD jika terdapat
simptom2 tersebut yang
persisten selama
minimal 6 bulan

GAD biasa terjadi pada usia


sekitar 21 tahun

Kemungkinan untuk relaps


tinggi, dan susah untuk
dipulihkan

Biasanya GAD disertai dengan


gangguan lain seperti depresi
Panic disorder

Spontaneous panic attacks

Selama serangan, pasien


setidaknya mengalami 4 tanda
psikologis dan physical.

Panic attack sekitar 20-30 menit

Terkadang disertai dengan


agoraphobia (tempat atau situasi)
Social Anxiety Disorder (SAD)

Related to panic attack

Untuk usia <18 th, dapat didiagnosa


SAD jika tanda dan gejala yang
terjadi sudah sekitar 6 bulan

Rata-rata terjadi pada usia teens

Lebih sering pada wanita drpd pria


Tujuan Terapi
• Mengurangi keparahan, durasi, dan frekuensi dari
gejala
• Mencegah keadaan ansietas bertambah parah
• Meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan
• Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
ansietas
• Memfasilitasi pasien untuk kembali ke keadaan
normal
• Meningkatkan kualitas hidup pasien
Strategi Terapi

Non Farmakologi
• Psychoeducation
• Manajemen stress
• Meditasi
• Yoga
• Olahraga
• CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
Farmakologi
• Benzodiazepin diketahui lebih efektif, aman, dan sering
diresepkan untuk akut anxiety
• Antidepresan sebagai terapi pilihan untuk terapi kronik
anxiety, terutama jika muncul simptom depresi
• Buspiron dapat diberikan untuk pasien yang tidak memiliki
komorbid depresi atau gangguan anxietas lainnya.
Generalized Anxiety Disorders (GAD)
GAD merupakan perasaan cemas yang berat, menetap,
disertai dengan gejala somatik yang menyebabkan
gangguan fungsi sosial dan fungsi pekerjaan
Kriteria diagnostik untuk GAD membutuhkan setidaknya
gejala
persisten hampir setiap hari selama minimal 6 bulan.
Kecemasan atau kekhawatiran disertai dengan setidaknya
3 gejala psikologis atau fisiologis.
Gejala psikologi seperti kecemasan yang berlebihan.
kekhawatiran yang sulit dikontrol, gelisah, konsentrasi
rendah atau pikiran kosong.
Gejala fisik meliputi kegelisahan, kelelahan, ketegangan
otot, gangguan tidur, dan iritabilitas (DiPiro, et al., 2009).
GAD

Yes
BZ (2-4 minggu) Perlu terapi akut ?

No

respon adekuat? Venlafaxine / SSRI

Yes
respon adekuat?

No

Switch to Venlafaxine / SSRI

Yes
Lanjutkan terapi 6-12 bulan respon adekuat?
respon adekuat?
Yes
No

Switch to another
1. SSRI
Lanjutkan terapi 6-12 bulan 2. Imipramin
3. Buspiron
4. Hydroxizine
5. Pregabalin
6. Duloxetine

Yes

respon adekuat?

No

tambahkan BZ untuk
simptom somatik 2-4 minggu
Obat lini Golongan Dosis
pertama

Duloxetine SNRIs Start 30–60 mg PO daily. Max 120 mg/day


Elderly: Start 30 mg/day. Max 120 mg/day

Escitalopram SSRIs Start 10 mg PO once daily. Max 20 mg/day


Elderly: Consider starting 5 mg/day. Max 10
mg/day

Paroxetine SSRIs Start 20 mg PO once daily. Max 60 mg/day


Elderly: Consider 50% reduction in dose and
titrate carefully

Sertraline SSRIs Start 25–50 mg PO once daily. Max 200


mg/day Elderly: Consider 50% reduction in
dose and titrate carefully

Venlafaxine XR SNRIs Start 37.5–75 mg PO daily. Max 225 mg/day


Elderly: Consider 50% reduction in dose and
titrate carefully
Monitoring
• Pasien harus dimonitor setiap 1-2 minggu saat
terapi dimulai atau terapi diganti
• Dosis medikasi dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan dan toleransi sampai rentang terapi
dicapai
• Pasiem harus di reassessment dalam 4-6 minggu
untuk respon (gejala berkurang, biasanya 50%, atau
pasien tidak lagi dalam rentang diagnostic
Efek Samping

Distonia
• Gejala distonia berupa gerakan distonik yang
disebabkan oleh kontraksi atau spasme otot, onset
yang tiba-tiba dan terus menerus, hingga terjadi
kontraksi otot yang tidak terkontrol. Otot yang
paling sering mengalami spasme adalah otot leher
(torticolis dan retrocolis), otot rahang
(trismus, gaping, grimacing), lidah
(protrusion, memuntir) atau spasme pada seluruh
otot tubuh (opistotonus).
Obat Dosis Rute pemberian

Benzodiazepine IM atau IV

Benztropine 2 mg
mesylate

Diphenhydramine 50 mg Bisa melalui IM atau IV

Diazepam 5 to 10 mg slow IV push

Lorazepam 1 to 2 mg IM
Akathisia
Perasaan subjektif kegelisahan (restlessness)
yang panjang, dengan gerakan yang gelisah,
umumnya kaki yang tidak bisa tenang. Penderita
dengan akatisia berat tidak mampu untuk duduk
tenang, perasaannya menjadi cemas atau
iritabel.
Terapi :
Quetiapine and clozapine appear to have
the lowest risk for causing akathisia.
Diazepam may be used (5 mg three times
daily), but efficacy data are conflicting.
Propranolol (up to 160 mg/day) and
metoprolol (up to 100 mg/day) are reported
to be effective
Pseudoparkinsonism
•Sindrom parkinsonism timbul 1-3 minggu setelah
pengobatan awal, lebih sering terjadi pada dewasa
muda, dengan perbandingan perempuan:laki-laki =
2:1.
•Manifestasi klinis yaitu gerakan spontan yang
menurun (bradikinesia), meningkatkan tonus otot
(muscular rigidity) dan resting tremor.
•Terapi : risperidone in doses greater than 6 mg/day;
Benztropine Dose increases above 6 mg/day(1-2x
sehari); Trihexyphenidyl, diphenhydramine, and
biperiden (3x sehari)
Tardive dyskinesia
• Terjadi setelah menggunakan antipsikotik minimal
selama 3 bulan atau setelah pemakaian antipsikotik
dihentikan selama 4 minggu untuk oral dan 8 minggu
untuk injeksi depot, maupun setelah pemakaian
dalam jangka waktu yang lama (umumnya setelah 6
bulan atau lebih).
• Umumnya berupa gerakan involunter dari mulut,
lidah, batang tubuh, dan ekstremitas yang abnormal
dan konsisten.
• Terapi : clozapine
Obat Sedasi antikolinergi orthostasis Berat badan Disfungsi
k + seksual
SSRIs + 0 0 0/+ +++
TCAs +++ +++ +++ ++ ++
Trazodone +++ 0 +++ + 0
Bupropion 0 0 0 0 0
Nefazodone +++ 0 0 0/+ 0

Venlafaxine 0 0 0 0 0
Mirtazapine +++ 0 0 0/+ 0
MAOIs 0 + +++ + 0

+ ; berefek
0 ; tidak ada efek
++,+++ ; efek meningkat
• No resep;
• Dokter;
• Unit; psikiatri
• Ruang;
• Nama pasien;
• No rekam medis;
• Tanggal lahir/umur;
• Alamat
• Telepon
1. r adalah seorang perempuan berusia 27 tahun.
Selama 3 tahun terakhir terus-menerus cemas
akan keberhasilan/kesuksesan dalam karirnya
yang sangat kompetitif. Setahun yang lalu
kecemasannya meningkat dan dia mendapati
dirinya menjadi mudah marah/tersinggung, sulit
berkonsentrasi, sesak napas, palpitasi, dan
gelisah dan nyeri perut. R didiagnosa GAD.
Obat lini pertama untuk pasien GAD dapat
diberikan?
Jelaskan konseling dan monitoring obat yang
diberikan
Informasi obat yang harus disampaikan kepada
pasien

Anda mungkin juga menyukai