SKENARIO Seorang wanita mengeluh sering terbangun tengah malam sejak 4 bulan ini. Dia diberikan obat citalopram tetapi dia masih merasakan sulit untuk memulai tidur. Dia hanya tidur 3-4 jam semalam dan merasakan letih pada keesokan harinya. Dia mempunyai riwayat depresi bulan yang lalu, sekarang dalam remisi.
Question 1
Apa macam-macam insomnia?
INSOMNIA Kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur. Ada juga yang mendefinisikan sebagai gangguan atau kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun KLASSIFIKASI INSOMNIA Kelompok Insomnia Primer Sekunder
Berdasarkan waktu Transient Akut Kronis
Berdasarkan Penyebab Sindrom Insomnia Psikik Sindrom Insomnia Organik Sindrom Insomnia Situasional Sindrom Insomnia Penyerta
Question 2
Apa saja golongan obat yang dapat digunakan untuk mengobati insomnia?
INDIKASI Membutuhkan waktu lebih dari jam untuk tertidur atau tidur kembali setelah terbangun sehingga siklus tidur tidak utuh dan menimbulkan keluhan gangguan kesehatan Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari OBAT ANTI INSOMNIA No . Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran 1. Nitrazepam DUMOLID (Alpharma) Tab 5 mg 5-10 mg/malam 2. Zolpidem STILNOX (Sanofi-Aventis) ZOLMIA (Fahrenheit) Tab 10 mg
INTERAKSI OBAT Obat Anti-insomnia + CNS depressant oversedation and respiratory failure Obat golongan benzodiazepine tidak menginduksi enzim hepatic microsomal sehingga jarang menimbulkan interaksi obat yang digunakan untuk kondisi medik tertentu Overdosis jarang menimbulkan kematian, tetapi bila disertai Alkohol atau CNS Depressant lainnya, risiko kematian CARA PENGGUNAAN Initial Insomnia Golongan benzodiazepine Delayed Insomnia Heterosiklik antidepressan (Trisiklik dan Tetrasiklik) Broken Insomnia Golongan phenobarbital atau golongan benzodiazepine LAMA PEMBERIAN Dosis anjuran 15-30 mg sebelum pergi tidur Dosis awal dapat dosis efektif dipertahankan sampai 1-2 minggu tapering off mencegah rebound dan toleransi obat Pada usia lanjut dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih perlahan- lahan, untuk menghindari oversedation dan intoksikasi
LAMA PEMAKAIAN Sekitar 1-2 minggu, tidak >2 minggu Penggunaan >2 minggu perubahan Sleep EEG yang menetap 6 bulan Kesulitan pemberhentian obat Psychological Dependence (habituasi) KONTRAINDIKASI
Sleep Apnoe Syndrome Congestive Heart Failure Chronic Respiratory Disease Wanita Hamil dan Menyusui
Question 3
Bagaimana mekanisme kerja dan efek samping dari citalopram?
CITALOPRAM Citalopram Depresan Selektif menghambat penyerapan serotonin Mempengaruhi neurotransmitter Mengakhiri aksi-aksinya pada saraf- saraf yang berdekatan, Banyaknya serotonin yang bebas dalam otak untuk merangsang sel- sel saraf FARMAKOKINETIK Absorbsi baik PO Jumlah yang bioavailabilitas 80% dari dosis oral Konsentrasi dalam plasma mencapai puncak setelah 2-4 jam, tetapi sampai konsentrasi konstan dalam plasma setelah 1-2 minggu. Metabolisme di hati Ekskresikan dalam urin dan tinja.
EFEK SAMPING Mulut kering Mual Kecemasan Insomnia Masalah seksual Sakit kepala
Question 4
Obat apa yang dapat diberikan untuk pasien tersebut?
Answer Obat depresan yang tidak mempunyai efek samping insomnia Selain disebabkan oleh depresi yang dialami oleh pasien, insomnia yang terjadi pada pasien dapat diperberat oleh obat citalopram yang mempunyai efek samping insomnia. Karena insomnia pada pasien kemungkinan disebabkan oleh depresi sehingga diharapkan dengan pemberian obat depresan bisa menghilangkan insomnia dan juga dapat dibantu dengan psikoterapi.
Question 5
Apa yang perlu dievaluasi jika kita memberikan obat hipnitive sedative pada pasien?
TUJUAN PENGOBATAN Tujuan pengobatan dengan obat-obatan hipnotik bukan hanya untuk meningkatkan kualitas dan durasi tidur, tapi juga untuk meningkatkan derajat kewaspadaan pada siang harinya dan untuk menghilangkan hyperarousal state
EVALUASI Kapan pasien dihentikan secara bertahap dari hpnotive sedative Obat harus dihentikan bertahap sesudah 2-4 minggu atau bila sudah terjadi perbaikan sebelum 3 bulan dosis dapat diturunkan secara bertahap.
Maslim, R. Obat Anti Insomnia, dalam Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. 2007. Jakarta. Penerbit PT. Nuh Jaya. Hal. 42-46 Townsend, M. Sedatif-Hipnotik, dalam Buku Saku Pedoman Obat dalam Keperawata Psikiatri. Edisi 2. 2004. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal.23 Sadock, B. Sadock, V. Gangguan Tidur, dalam Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi Dua. 2010. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 339-341