Anda di halaman 1dari 16

PENANGANAN GANGGUAN

STRES PASKA TRAUMA

1
dr. Nur Setyaningsih, MARS, Sp.KJ
KOMORBIDITAS

• Depresi Mayor
• Gangguan panik
• Gangguan cemas menyeluruh
• Penyalahgunaan zat

2
Peristiwa traumatik berulang

• Asma bronchiale
• Hipertensi
• Serangan epilepsi

3
Faktor predisposisi

• Adanya gangguan psikiatri


• Trauma masa kanak
• Ciri kepribadian ambang, paranoid, dependent dan
antisosial
• Mengalami kejadian yang luar biasa baik tunggal
maupun berulang. Yang dirasakan secara subjektif pada
penderita

4
Patofisiologi kecemasan

• Gejala cemas dapat dipengaruhi oleh 5HT2, GABA,


Dopamin, Norepinprine dan glutamate yang akan
mempengaruhi CSTC (Cortico striatal thalamus Sirkuit).
• glutamate yang diterima oleh reseptor GABA B,
pemberian benzodiasepin akan meningkatkan GABA.

5
Tatalaksana

• Cognitve Behavior Therapy


• Psikoterapi kelompok
• Hipnoterapi
• Relaksasi
• Tehnik pengaturan nafas
• Modifikasi pola hidup

6
Relaksasi

• Deep breathing.
• Massage.
• Meditation.
• Tai chi.
• Yoga.
• Biofeedback.
• Music and art therapy.
• Aromatherapy.
7
Terapi
Paparan
• Emotional Processing Theory (EPT) 🡪 pemaparan
-Pemaparan dapat dengan :
• Invivo
• Imajiner
• introseptik

8
Benzodiazepine

• benzodiaesepine, dapat digunakan untuk mengurangi


kecemasan. Tidak terbukti bermanfaat pada penderita
dengan PTSD

9
Selective serotonin Reuptake
Inhibitor
anti depresan
• fluvoxamine (luvox) : 50 mg digunakan hiperarousal,
avoidance, intrusion symptom.
• Efek samping gastro instestinal beberapa mengalami
gangguan tidur. Dosis bisa sampai 300 mg.
• Pada pemberian selama 12 minggu

10
• fluoxetine : 10 mg -20 mg, dosis dapat ditingkatkan
sampai 80 mg, dengan pengobatan selama 6 minggu
didapat perbaikan yang signifikan. Terutama pasien
GSPT dengan numbing, penghindaran, hyperarousal dan
re-experiencing.
• Efek samping : insomnia, diare, mual dan penurunan
libido

11
• sertraline tablet 50 mg, dosis umumnya dipakai 50
sampai 150 mg, dari beberapa laporan tidak begitu bagus
pada GSPT dengan re-experiencing. Baik dengan
hiperarousal, numbing/ avoidance. Pemberian bisa
sampai lebih dari 12 bulan

12
• paroxetine ,bisa dipakai pada pasien GSPT dengan
hiperarousal, avoidance, dan re experiencing. Efek
samping yang terjadi adalah mual, lesu, diare,
gangguan seksual dan sedation.
• Buspirone . umumnya diberikan pada pasien GSPT
yang kronis, dan ada hubungannya dengan riwayat
pemakaian alcohol. Dosis 30 mg

13
Mood stabilizer/anticovulsan

• lamotrigine (50 mg)terlihat lebih baik pada penderita


GSPT dengan reexperiencing dan avoidance.
• Valproic acid (asam valproate),Diberikan pada
hiperarousal dan intrusion. Kurang bagus dengan
avoidance/numbing

14
Antipsikotik
• Anti psikotik atypical seperti Risperidone dapat
diberikan pada pasien dengan flash back, night mare,
irritable aggression, intrusive thought(pemikiran
terganggu) dan emotional reactivity

15
TERIMA KASIH

16

Anda mungkin juga menyukai