Anda di halaman 1dari 42

Pembimbing :

dr. Victor Eliezer, Sp. KJ


Meta Perdana,S. Ked
Leni Puspita Sari ,S. Ked
Hani Ledly Norvitasari, S. Ked
Pebriana Napitupulu, S. Ked

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
Psikosis : sindrom; campuran gejala, di mana
kapasitas mental seseorang, respon afektif, dan
kapasitas untuk mengenali kenyataan,
berkomunikasi, dan berhubungan dengan orang
lain terganggu.1

Skizofrenia : suatu sindroma klinis yang bervariasi,


destruktif, psikopatologinya mencakup aspek-
aspek kognisi, emosi, persepsi dan aspek-aspek
perilaku lainnya.2
Kelainan yang mengharuskan Gangguan yang mungkin atau mungkin
adanya psikosis sebagai ciri tidak memiliki gejala psikotik sebagai
diagnosis yang pasti (Tabel 4-1). fitur terkait (Tabel 4-2).
Hipotesis Dopamin
Hipotesis dopamin ini menyatakan bahwa
skizofrenia disebabkan oleh adanya
hiperaktifitas pada jaras dopamin pada otak
manusia.
Hipotesis Abnormalitas Reseptor NMDA
Kerusakan reseptor N-Methyl-D-Aspartate (NMDA)
yang mempengaruhi produksi neurotransmiter
glutamat mempengaruhi hiperaktifas glutamat yang
gejala skizofrenia.

Glutamat menjadi neurotransmiter mayor untuk


eksitasi pada sistem saraf sentral dan sering menjadi
kunci penting dalam pengaturan sistem eksitasi dalam
otak.1,2
Tipikal/ Phenothiazine

Konvensional
Butyrophenone

Antipsikotik
Benzamide

Atipikal Dibenzodiazepine

Benzisoxazole
MEKANISME KERJA ANTIPSIKOTIK TIPIKAL

Sistem limbik
Memblokade
dopamin

Sistem ekstrapiramidal

mengurangi produksi dopamine yang berlebihan


dengan cara menghambat atau mencegah
dopamine endogen untuk mengaktivasi reseptor.
CLORPROMAZINE

Dosis
Indikasi ::
Kontra Indikasi :
Dosis permulaan
Skizofrenia
Koma. 25-100
dengan gejala mg/hari
agitasi, ansietas, tegang, bingung,
Dosis ditingkatkan
insomnia, sampai 300
waham, halusinasi; mg/hari dan
Keracunan
Psikosis alkohol, barbiturat
Bila gejala belum hilang dosis dapat ditingkatkan
manik-depresif;
narkotika.
Gangguan
perlahan-lahan hingga 600-900 mg/hari.
kepribadian
Hipersensitif
Psikosis involusional (allergik).
Psikosis
Pemberian padaPO
anak
untuk efek
Dalam dosis cepat
rendahdapat
dapatdiberikan
digunakanper injeksi
untuk (im)muntah
mual, dengan
penderita
maupun dalamatau
cegukan posisi berbaring
gangguan non psikosis dengan gejala
agitasi tegang, gelisah, cemas dan insomnia.
Perfenazine

Dosis :
- 3 x 4 - 8 mg / hari.
Efek samping :
Indikasi
-Sering timbul
Kontra :
gangguan
indikasi : ekstra
-Gejala positif
piramidalis.
-hipersensitif.
-Koma.
Skizofrenia.
-Gangguan endokrin,
-Depresi
-Dalam berat.
dosis seperti
rendah: laktasi
meningkat, gnekomasti,
-Gangguan
digunakan liver.
untukmenstruasi
terganggu, sukar eyakulasi.
-Gangguan darah.
nausea, vomitus dan
cegukan.
Untuk kasus-kasus akut diberikan dalam
bentuk tablet dan injeksi.
Dosis :
2,5 10 mg / hari dengan dosis terbagi.
Bila diperlukan dosis dapat dinaikkan sp
20 mg / hari.

Flupenazine

Untuk kasus-kasus kronis diberikan


Efek samping : sebagai long acting anti psychotic
Tersering (berefek panjang) Modecate injeksi(25
Kontra indikasi
gangguan estra mg / amp).
piramidalis.
-hipersensitif.
Tardive Dosis :
-Depresi SSP
diskinesia awal : 12,5 mg / 2 minggu.
berat.
persistent. bila efek samping ringan/tidak ada,
ditingkatkan 25 mg / 3 6 minggu.
Ngantuk.
Mimpi2 aneh.
Haloperidol

Dosis : Efek samping


Indikasi : - dewasa 1 6 mg /
-Gangguan hari dengan dosis -Mengantuk.
psikotik. terbagi
- gangguan
- Gangguan ekstra
periaku pada piramidalis
anak. (sering
terjadi).
Neurolepsis
Gejala Ekstrapiramidal
obat antipsikotik
Pimozide yang reseptor
antagonis memiliki Dpotensi
2 , D 3 tinggi
,
dibandingkan
dan dengan5-HT
D 4 dan reseptor chlorpromazine
7 . Bahkan
lebih manjur
Ini juga dibanding
merupakan haloperidol
blocker hERG . Demikian
Efek dengan
pula sampingnya meliputi
pimozide akathisiakhas
antipsikotik , tardive
dyskinesia
lainnya , danyang lebih jarang, sindrom
memilik
ganas
afinitasneuroleptik danreseptor
tinggi untuk perpanjangan
Dopamininterval
QT2 .seksualnya
D
3
(karena hiperpresi
prolaktin ) dan efek samping ekstrapiramidal
serta efikasi terapeutiknya terhadap gejala
positif skizofrenia .3
Pipotiazine ( Piportil ), Sifatnya mirip
dengan klorpromazin .3

Thioridazine
banyak digunakan
dalam skizofrenia dan psikosis .
Produk bermerek ditarik ke seluruh dunia
pada tahun 2005 karena menyebabkan
aritmia jantung berat.3
Trifluoperazine
terutama digunakan untuk
mengobati skizofrenia .
Trifluoperazine adalah antipsikotik
yang efektif untuk penderita skizofrenia.
Interaksi serotonin (5HT) dan dopamin (DA) di jalur DA
nigrostriatal di terminal akson di striatum.
Efek samping :
Granulositopeni, agranulositosis, trombositopenia,
eosinofilia, leukositosis, leukemia.
Ngantuk, lesu, lemah, tidur, sakit kepala, bingung, gelisah,
agitasi, delirium.
Mulut kering atau hipersalivasi, penglihatan kabur, takikardi,
postural hipotensi, hipertensi.
Sediaan :
Klozapin tersedia dalam

bentuk tablet 25 mg dan 100 mg.

Dosis anjuran : 25-100 mg/hari


Efek samping :
Olanzapine dapat ditoleransi dengan baik dengan efek samping
ekstrapiramidal terutama tardiv diskenesia yang minimal. Efek
samping yang paling sering dilaporkan adalah peningkatan berat
badan dan gangguan metabolik yaitu intoleransi glukosa,
hiperglikemia dan hiperlipidemia.

Sediaan :
Olanzapine tersedia dalam bentuk
tablet 5mg, 10 mg dan vial 10 mg.

Dosis anjuran : 10-20 mg/hari


Efek samping :
Efek samping yang umum adalah sakit kepala,
somnolen, hipotensi, dan dizziness. Seperti
antipsikosis atipikal umumnya, quetiapin juga
memiliki efek samping peningkatan berat badan,
gangguan metabolik dan hiperprolaktinemia,
sedangkan efek samping ekstra piramidalnya
minimal.

Sediaan
Tablet 25 mg, 50 mg, 100 mg dan 200 mg

Dosis anjuran : 50 400 mg/hari


Efek samping :
Sakit kepala, hipotensi, takikardi, kenaikan berat, sembelit,
agitasi, kecemasan, pusing, insomnia, mengantuk, berkeringat,
dan penglihatan kabur. Kejadian klinis kejang selama
pengobatan dengan zotepin lebih tinggi dibandingkan dengan
obat-obatan antipsikotik lainnya. Zotepin dapat berhubungan
dengan kadar prolaktin lebih tinggi daripada clozapine. Gejala
ekstrapiramidal dan tardive dyskinesia dengan pengobatan
jangka panjang.

Sediaan :
Tablet 25 mg, 50 mg, dan 100 mg.

Dosis anjuran : 75 100 mg/hari


Efek samping :
Secara umum risperidon dapat ditoleransi dengan baik. Efek
samping yang dilaporkan adalah insomnia, agitasi, ansietas,
somnolen, mual, muntah, peningkatan berat badan,
hiperprolaktinemia dan reaksi ekstrapiramidal terutama tardiv
diskinesia.
Sediaan :

Risperidon tersedia dalam bentuk tablet 1 mg, 2 mg, dan 3 mg,


sirup dan injeksi (long lasting injection) 25 mg/ml, 50 mg/ml.

Dosis anjuran : 2 6 mg/ hari (PO),


25 50 mg (IM) setiap 2 minggu
Efek samping :
Efek sampingnya mirip dengan risperidon
berupa drowsiness, takikardia, sakit kepala,
konstipasi, dan peningkatan berat badan.

Sediaan :
Sediaan oral lepas lambat 3 mg, 6 mg, 9 mg dan
12 mg. Sediaan IM long acting 25 mg, 50 mg, 75
mg, 100 mg dan 150 mg.
Efek samping :
Efek sampingnya mirip dengan antipsikosis atipikal lainnya.
Ziprasidone memiliki efek samping gangguan kardiovaskular
yakni perpanjangan interval QT yang lebih besar dibandingkan
antipsikosis lainnya. Pasien dengan gangguan elektrolit, sedang
minum obat yang memiliki efek perpanjangan interval QT, atau
gangguan kardiovaskular perlu berhati-hati dalam penggunaan
obat ini.

Sediaan :
Tablet 20 mg, ampul 10 mg.
Dosis : 10-15 mg/hari
Efek samping :
Sakit kepala.
Mual, muntah.
Konstipasi.
Ansietas, insomnia, somnolens.
Akhatisia.
Sediaan :
Tablet 5 mg, 15 mg, dan 30 mg.
Dosis : 10-15 mg/hari
Efek Samping:
Gangguan motorik

Peningkatan produksi prolactin

Dapat menyebabkan efek negative

yang lebih parah.


Sediaan :
Tablet 50mg, 200 mg, 400 mg,
dan 500 mg.
IM injection 50 mg/mL dan 100
mg/2mL.
Dosis : 400-800 mg/hari
Efek Samping:
Insomnia
Hipersalivasi
Mual dan muntah
Sakit kepala
Hiperaktif
Hiperprolaktinemia
Sediaan :
Tablet 50mg, 100 mg,
dan 200 mg.
Efek samping :
Efek sampingnya mirip dengan antipsikosis atipikal lainnya.
Ziprasidone memiliki efek samping gangguan kardiovaskular
yakni perpanjangan interval QT yang lebih besar dibandingkan
antipsikosis lainnya. Pasien dengan gangguan elektrolit, sedang
minum obat yang memiliki efek perpanjangan interval QT, atau
gangguan kardiovaskular perlu berhati-hati dalam penggunaan
obat ini.

Sediaan :
Tablet 20 mg, ampul 10 mg.
1. Antipsikosis atipikal menyebabkan EPS jauh lebih kecil
dibandingkan Antipsikosis tipikal, umunya pada dosis terapi
sangat jarang terjadi EPS.

2. Antipsikosis atipikal dapat mengurangi gejala negatif dari


skzofrenia dan tidak memperburuk gejala negatif seperti
yang terjadi pada pemberian Antipsikosis tipikal.

3. Antipsikosis atipikal menurunkan gejala afektif dari


skizofrenia dan sering digunakan untuk pengobatan depresi
dan gangguan bipolar yang resisten.

4. Antipsikosis atipikal menurunkan gejala kognitif pada


pasien skizofrenia dan penyakit Alzheimer.

Anda mungkin juga menyukai