Anda di halaman 1dari 15
Laporan Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Sirup Paracetamol Disusun oleh: Intan Aura Hakim (202248031) IL. PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN SYRUP Tujuan Praktikum Dapat membuat dan mengevaluasi bentuk sediaan syrup untuk penggunaan obat dalam sesuai dengan formula. Dasar Teori Parasetamol merupakan derifat asetanilida yang digunakan sebagai analgetik-antipiretik, Parasetamol sebagai obat golongan analgetikantipiretik yang pada saat ini banyak digunakan olch masyarakat dan dianggap sebagai zat anti nyeri yang paling aman, Umumnya obat dalam bentuk cair lebih disukai_daripada bentuk padat Karena mudzhnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis. Pemberian obat lebih mudah walaupun dosisnya relatif sangat besar, aman dan juga mudah diatur, dapat dilakukan penyesuaian dosis untuk anak. Obat-obat terkadang memiliki struktur kimia yang cukup rumit dan berdasarkan definisinya merupakan senyawa aktif biologi. Sehingga, tidaklah mengherankan jika molekulmolekul reaktif ini mengalami reaksi reaksi kimia yang menyebabkan terjadinya dekomposisi dan penguraian molekul sendiri, dan proses ini terjadi segera setelah obat- obatan tersebut disintesis dan diformulasi. Reaksi dekomposisi tersebut kebanyakan menyebabkan obat-obatan menjadi kurang akiif dari yang diharapkan (efikasi rendah) dan yang lebih parah lagi dekomposisi dapat menyebabkan obat menjadi toksik bagi pasien (Zulkamain, 2014), Hasil uji stabilitas dipercepat menunjukkan bahwa setiap peningkatan suhu maka nilai rata-rata kadar parasetamol semakin menurun dengan laju peruraian parasetamol yang meningkat, Untuk menentukan laju penguraian parasetamol dalam sirup maka terlebih dahulu ditentukan orde reaksi dari penguraian parasetamol. Hasil penentuan orde reaksi menunjukkan parasetamol dalam sirup mengikuti orde dua, Hasil penentuan laju reaksi menggunakan orde dua menunjukkan bahwa terjadi peningkatan laju reaksi dengan meningkatnya suhu (Zulkamain, 2014) 1.3 Monografi Bahan 1. Parasetamol (Sumber FI Edisi V, Hal. 998) ‘Nama resmi Nama sinonim Rumus molekul Berat molekul Warna Rasa Bau Pemerian Kelarutan ‘Suhu lebur Masa molekular pH larutan Khasiat 2. Propilen Glikol (FI Nama resmi Nama sinonim ACETAMONPHENUM Parasetamol, asetaminofen (CsHeNOz 151,16 Putih Pabit Tidak berbau Serbuk hablur Larut dalam 70 bagian air, larut dalam 7 bagian etanol (95%)P, larut dalam 13 bagian aseton, larut dalam 40 bagian gliserol, larut dalam sebagian propilen glikol, larut dalam alkali hidroksida 169° - 172°C 272.4 g/mol 38-61 Pada suhu > 40°C akan lebih mudahterdegradasi, lebih mudah terurai dengan adanya udara dariluar dan adanya eahaya, pH jauh dari rentang pH optimumkan menyebabkan zat terdegradasi karena terjadi hidrolisis Analgetikum, Antipiretikum isi V Hal. 1070) PROPYLENGLYCOLUM Propilenglikol Rumus molekul Berat molekul Pemerian Kelarutan Penyimpanan Khasiat 5 3. Etanol (FIV hal. 399) Nama resmi Nama sinonim Rumus molekul Berat motekul Pemerian Kelarutan Penyimpanan Khasiat Cas 76,10 Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopik Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P. dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan eter minyak tanah P, dan dengan minyak lemak Dalam wadah tertutup baik Zat tambahan, pelarut AETHANOLUM Alkobol CH60 Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas; rasa panas.mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap Sangat mudah larut dalam air, dalam Kloroform P dan dalam eter P Dalam wadah tertutup rapat; terlindung dari cahaya; ditempat sejuk: jauh dari nyala api Zat tambahan, pelarut 4. Sirup Simplex ( FIV hal. 1120) Nama resmi Nama sinonim Rumus molekul Berat molekul Pemerian Kelarutan Penyimpanan SIRUPUS SIMPLEX Sirup Gula Cairan jemnih, tidak berwarna Dalam wadah tertutup rapat, ditempat yang sejuk Khasiat Zat tambahan, pemanis, 5. Asam Benzoat ( FIV hal. 151) Nama resmi ‘Nama sinonim Rumus molekul Berat molekul Pemerian Kelarutan Penyimpanan Khasiat 6. Aquabidest ( FIV hal. Nama resmi Nama sinonim: Rumus molekul Berat molekul Pemerian Penyimpanan Khasiat ACIDUM BENZOICUM Asam Benzoat CoH«O2 122,12 Hablur halus dan ringan ; tidak berwama : tidak berbau Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian kloroform P dan dalam 5 bagian eter P Dalam wadab tertutup baik Antiseptikum ekstern, antijamur 63) AQUA DESTILLATA Air Suling 1:0 18,02 Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak ‘mempunyai rasa Dalam wadab tertutup baik Zattambahan, pelarut BABIL METODOLOGI PERCOBAAN 2.1 Formula Sediaan R/ Parasetamol 120 mg/mL. Etanol 5 mL. Propilenglikol 7 mL. Sirup simplex 20% Asam Benzoat 0,1% Pewama qs Essence qs Aquabidest ad 60 mL 2.2 Alat dan Bahan 1. Alat Batang pengaduk a b. Cawan porselen Corong kaca 4d. Gelas beker ©. Gelas ukur f. Kertas saring Mortir dan Stamper Piknometer i, Timbangan analitik j. Viscometer 2. Bahan a. Aquabidest ad 60 mL b. Asam benzoat 0.1% c. Essence qs d. Parasetamol 120 mgimL Pewarna qs Propilenglikel 7 mL. 8. Sirup simplex 20% 2.3 Cara Kerja a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dan mengkalibrasi botol 60 mL. b, Menimbang parasetamol 7,2 gram,dimasukkan ke dalam mortir, c. Mengukur etanol 70% sebanyak $ mL — 10 mL, dimasukkan ke dalam mortir untuk melarutkan parasetamol, diaduk sampai larut, d. Mengukur propilenglikol sebanyak 7 mL, dimasukkan ke dalam mortir, diaduk hingga tercampur. €. Menimbang asam benzoat 0,06 gram, dimasukkan ke dalam mortir, diaduk bingga tercampur dengan bahan lainnya. f, Mengukur sirup simplex sebanyak 12 mL, dimasukkan ke dalam mortir dan ditambahkan dengan pewama dan essence yang diinginkan diaduk sampai homogen. g. Memasukkan semua bahan yang ada di dalam mortir ke dalam corong yang sudah dilapisi dengan kertas saring bh. Memasukkan hasil sirup yang disaring ke dalam botol, menambahkan aquadest sampai tanda batas kalibrasi. 2.4 Evaluasi Sediaan 1. Pemeriksaan Organoleptis a, Memeriksa sirup yang telah dibuat yang meliputi bau, warna, dan rasa b. Kelarutan (Pemerian dikatakan baik, jika wara sirup tidak berubah dan bau tidak hilang) 2. Uji pH a. Menyiapkan pH meter, b. Mengukur pH menggunakan pH meter dengan mencelupkan pH meter ke dalam larutan sirup 3. Uji Viskositas a, Memasukkan sediaan ke dalam beaker glass b. Memasang alat viscometer stormer dan memasukkan spindle ke dalam sirup ¢. Memilih pengatur kecepatan, mengamati pada layar sampai menunjukkan angka/nilai konstan 4d. Meneatat viskositasnya (dikonversikan ke satuan CP (Centi Poise)) 4. Volume Terpindahkan a, Mengkalibrasi botol 60 mL. b. Memasukkan sedizan sirup yang telah jadi ke dalam botol 60 mL sampai batas kalibrasi ¢. Menuang kembali sirup kedalam gelas ukur untuk mengetabui volume terpindahkan serta ketepatan dalam melakukan kalibrasi 5. Pemeriksaan BJ a, Menimbang piknometer kosong (Wpikno) b. Mengisi piknometer kosong dengan aquadest hingga penuh, kemudian ditimbang (Wpikno + air) ¢. Menghiitung selisih antara Wpikno~air dan Wpikno, schingga didapatkan Wair. Kemudian bagi Wair dengan massa jenis air sehingga didapatkan volume air (Vair) ¢. Memasukkan larutan sirup dari masing-masing formula ke dalam piknometer kosong, kemudian ditimbang (Wpikno + sirup) ¢. Menghitung selisih antara Wpikno + sirup dan Wpikno, schingga di dapatkan Wsirup f Kemudian membagi massa jenis sirup dengan massa jenis air, sehingga diperoleh berat jenis sirup 6. Uji Acceptability a, Menyiapkan 20 responden dan kuisioner yang isinya meliputi rasa, aroma, dan penampilan b. Menguji sediaan kepada responden dan mengisi kuisioner ¢. Menarik kesimpulan 7. Ujikejemihan a, Menggunakan layar wama putih, untuk mengetahui di dalam sirup ada kotoran yang berwama hitam BABII HASIL PERCOBAAN 3.1 Hasil Tabel 1. Hasil Evaluasi No Perihal Hasil 1 [Uj ‘a. Bentuk : cair Organoleptis |b. Bau essence + paracetamol c Warna = : merah muda d. Rasa: pahit 2 | UjipH al 3. | Ujiviskositas | Rotor 2: speed 60 rpm, 51,5 mpa.s; precent 10.3% Ujivelume | Sirup yang dimasukkan ke terpindahkan | dalam gelasukur sama dengan hasil volume kalibrasi botol (60 mL). Pemeriksaan Bobot Pikno + air = 2431 BJ gram Bobot pikno kosong = 12,30 gram Bobot pikno + sirup = 24,23 gram Uji Kebanyakan responden lebih Acceptability | suka wama sirupnya (pink) dan semua responden tidak suka bau sirupnya karena essence belum = mampu menutupi bau obat utamanya (paracetamol) dan banyak tidak suka (18 Orang) dengan rasa sirup karena masih terasa pahit Uji Kejemihan | a. Warna putih = tidak ada noda hitam b. Warna hitam : tidak ada noda putih 3.2 Perhitungan 1. Penimbangan bahan a, Parasetamol 120mgiml = 120 mg x 60mL. = 7200 mg b.Sirup simplek 20% =Ar60ml = = 12 mL ¢. Asam benzoat 0.1% =2x60ml = 0.06 me 2. Pethitungan viskositas a, Rotor2:: speed 60 rpm; 51,5 mpa.s: precent 10,3% Hasil konversi viskositas dari mpa.s ke eP 1 poise = 100 cP 3 I mpas =i pas Pascal second -8 dyne second/ cm? = poise 1 poise = 10-* NS/m?~ 1 dyne second cm? I mpas 51,Smpa.s 3. BobotJenis: Bobot Pikno + air = 24,31 gram Bobot pikno kosong = 12,30 gram Bobot pikno + sirup = 24,23 gram ~ Bobot air = bobot pikno + air ~ bobot pikno kosong = 24,31 gram - 12,30 gram = 12,01 gram = 12.010 mg = Bobot sirup = B pikno + sirup - bobot pikno kosong = 24,23 gram - 12,30 gram = 11,93 gram = 11.930 mg “par ~yolume air 1 _ 12010 mg Volume air = 12.010 mL = volume pikno - pai _ massasinup Pee volume air _ 11930 mg 12010 mL ~0,9933 mg/mL. BABIV PEMBAHASAN Setelah dilakukan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui rancangan formula, memproduksi, dan mengevaluasi sediaan sirup paracetamol, Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa, Kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Zat aktif yang digunakan dalam praktikum pembuatan larutan adalah Acetaminophenum dan bahan tambahan yang digunakan adalah etanol, propilenglycol, sirup simplex, asam henzoat dan aquadestilata Dalam praktikum kali ini ada beberapa uji untuk mengevaluasi hasil dari sediaan yang telah dibuat, antara lain adalah : 1. Uji Organoleptis Merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat_utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap_ produk. Pengujian organoleptik mempunyai_ peranan penting dalam penerapan mutu, dalam hal ini yang dilihat adalah wama, bau, dan konsistensi sediaan akhir yang telah dibuat (OOP Fisiologis, 2014) dan diperoleh hasil wamna sirup parasetamol merah muda dengan aroma stroberi 2. UjipH Dalam uji kali ini menggunkan bantuan alat pH meter untuk mengukur sediaan dalam suhu kamar, dimana rentang pH yang diharapkan yaitu 4- 5,1 (Syamsuni, 2010). Pengukuran pH ini untuk mengetahui apakah pH obat sudah sesuai atau belum dengan apa yang diinginkan, dalam evaluasi sedian ini diperoleh hasil yaitu dengan pH 4,1 3. Uji Viskositas Dilakukan pada masing-masing botol sediaan yang telah ditentukan, bertujuan agar mengetahui kekentalan (viskositas) sediaan sirup. Nilai rata-rata viskositas sirup berkisar antara 69,18-116,78 cP (Saragih, 2017). Pada percobaan ini, didapat hasil viskositas pada sediaan sirup yaitu 51,5 cP, maka hal ini sesuai dengan teori. Pada pemeriksaan viskositas didapatkan 51,5 cP. Hasil viskositas tidak sesuai dengan literatur dikarenakan sirup simplex terlalu encer. 4, Uji Volume Terpindahkan Uji volume terpindahkan juga dilakukan pada praktikum is dilakukan dengan cara menuang sediaan dari botol ke dalam gelas ukur. ji ini Kemudian diamati volume yang tertera pada gelas ukur, dimana diharapkan volume yang tertera dalam gelas ukur sama dengan volume sebelum dipindahkan atau volume terpindahkan tidak boleh kurang dari 95% dari volume awal (OOP Fisiologis, 2014). Setelah dilakukan pengujian hasilnya tetap sama yaitu 60 mL. 5. Pemeriksaan BJ Uji lain yang dilakukan yaitu uji bobot jenis. Uji bobot jenis ini dilakukan menggunakan piknometer. Uji bobot jenis dilakukan dengan cara menimbang bobot piknometer kosong, kemudian piknometer diisi air dan ditimbang kembali. Untuk uji bobot jenis hasil yang diharapkan sediaan memiliki bobot jenis sebesar 1,198 g/mL (Ansel, 2014). Sementara hasil uji bobot jenis yang dilakukan pada saat praktikum menghasilkan nilai BJ 0,9933 mg/mL. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan beberapa hal, seperti adanya cairan yang tumpah yang membuat hasil bobot jenis dari sediaan lebih kecil dari hasil pada literature yang di dapatkan. 6. Uji Acceptability Dilakukan dengan pengisian kuisioner yang meliputi rasa, aroma dan penampilan hal ini bertujuan untuk dapat dilakukannya penarikan kesimpulan pada sediaan yang telah dibuat, Pada percobaan didapatkan hasil uji acceptability yaitu memiliki rasa pahit beraroma stroberi dan penampilan menarik. Larutan berwama jernih, terasa_manis, mengandung satu jenis obat atau lebih dapat juga berupa cairan berwarna (Anief, 2010). 7. Uji Kejemihan Selanjutnya dilakukan uji kejernihan sirup. Uji dilakukan secara visual dengan mengamati sediaan, Hasil uji sediaan sirup seharusnya jernih, dan BABV KESIMPULAN Berdasarkan praktikum kali ini maka dapat disimpulkan babwa : Formula sediaan sirup parasetamol adalah parasetamol 120 mg/mL, eatnol 5 mL, propilenglikol 7 mL, sirup simplex 20%, asam benzoat 0,1%, pewarna gs, essence qs dan aquabidest ad 60 mL. Pembuatan yang dilakukan dalam memproduksi sediaan sirup paracetamol yaitu dibuatnya dengan penambahan gula, pewarna dan pengaroma serta penambahan zat aktif berupa paracetamol dengan pelarut etanol dan propilenglikol. . Evaluasi dari sediaan sirup paracetamol yaitu = a. Pada pemeriksaan organoleptis sediaan berwama merah muda dengan aroma stroberi serta larut. b. UjipH didapatkan hasil sebesar 4,1 ¢. Uji viskositas didapatkan hasil 51,5 ¢P 4d. Volume terpindahkan didapatkan hasil yang sama, yaitu 60 mL. e. Pemeriksaan BJ didapatkan BJ Sirup 0,9933 mg/mL f Uji Acceptability pada 20 responden sediaan memiliki rasa pahit penampilan menarik.

Anda mungkin juga menyukai