Kata Pengantar............................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................ iii\
BAB I Pendahuluan..................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan..................................................... 4
C. Dasar Hukum............................................................... 5
D. Sasaran....................................................................... 6
E. Pengertian................................................................... 6
BAB V Penutup............................................................................. 45
Tim Penyusun................................................................................ 47
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan kesadaran tentang
penyandang disabilitas, maka dituntut perhatian dan pemahaman
semua pihak agar penyandang disabilitas dapat menikmati secara
penuh kehidupannya, setara dengan yang lainnya sesuai dengan
martabat yang melekat pada mereka. Khusus penyandang
disabilitas Intelektual yang dipandang berbeda dalam hal
intelektual, kemampuan sensorik, kemampuan komunikasi,
tingkah laku sosial, ataupun ciri-ciri fisik, memerlukan dukungan
dari berbagai pihak agar mereka dapat mengoptimalkan potensi
yang ada dalam dirinya.
Penyandang disabilitas intelektual merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Mereka hidup, tumbuh
dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, mengadakan
interaksi dengan anggota masyarakat lainnya, namun karena
keadaan dan keterbatasan, mereka tersisihkan dalam pergaulan
dan kehidupan sehari-hari. Secara tidak sadar dalam kehidupan
sehari-hari orang-orang disekitarnya mengabaikan hak dan
kewajiban mereka.
Pandangan yang berkembang dalam masyarakat yang
perlu dihilangkan adalah sikap negatif terhadap penyandang
disabilitas intelektual, bahwa mereka dianggap tidak memiliki
kemampuan dan tidak dapat mandiri sehingga dianggap menjadi
beban keluarga atau orang-orang dekatnya sepanjang masa.
Pandangan ini perlu dirubah karena penyandang disabilitas
intelektual juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan
sesuai dengan minat, bakat dan kondisi kedisabilitasannya.
Khususnya pada penyandang disabilitas intelektual ringan dan
E. Pengertian
a. Penyandang disabilitas adalah termasuk mereka yang
memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensori
dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan dengan
berbagai hambatan, hal ini dapat menghalangi partisipasi
penuh dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan
kesetaraan dengan yang lainnya.
b. Penyandang disabilitas intelektual adalah mereka yang
memiliki kecerdasan jauh di bawah rata-rata, dan mengalami
kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya
dalam setiap tahap perkembangannya.
c. Rehabilitasi sosial berbasis masyarakat adalah kegiatan
yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi kehidupan
penyandang disabilitas, dilakukan di masyarakat dengan
melibatkan penyandang disabilitas, keluarga dan masyarakat
sebagai pelaku aktif dalam proses rehabilitasi.
d. Pemberdayaan sosial dan vokasional adalah proses
peningkatan kemampuan dan keterampilan penyandang
disabilitas intelektual melalui pemberian kemampuan/
keterampilan khusus yang sesuai dengan kondisi
kedisabilitasannya, sehingga penyandang disabilitas
intelektual dapat hidup lebih mandiri dan produktif.
No Klasifikasi Weschler
Standford-
(WPPSI, WISC,
Binet
WAIS, WB)
1. Sangat berat (Profound) 19 – di 24 - di bawah
bawah
2. Berat (Severe) 20 – 35 25 -39
3. Sedang (Moderate) 36 – 51 40 -54
4. Ringan (Mild) 52 – 69 55 - 70
5. Borderline 70– 79 -
Karakteristik penyandang disabilitas intelektual berdasarkan
tingkat intelegensi/IQ:
a. Karakteristik Mild (Ringan)
1) Perkembangan fungsi fisiknya agak terlambat
2) Pertumbuhan (tinggi dan berat badan) dan
perkembangan seksual tidak jauh berbeda dengan
individu lain yang seu-sia.
3) Kurang memiliki kekuatan, kecepatan dan
koordinasi
4) Sering mengalami masalah kesehatan
5) Perhatiannya kurang, sulit untuk berkonsentrasi
6) Mampu melakukan keterampilan menolong dan
mengurus dirinya sendiri
7) Mampu bekerja asal mendapat pendampingan
8) Kurang mampu untuk mengatur keuangan.
b. Karakteristik Moderate (sedang)
1) Masih dapat dilatih membaca dan menulis yang
sangat sederhana
A. Kelembagaan
Kelembagaan merupakan sistem perorganisasian dan
manajemen kegiatan/program sentra pemberdayaan sosial dan
vokasional yang dilaksanakan oleh Lembaga Kesejahteraan
Sosial (LKS) di masyarakat. Kelembagaan juga memuat hakikat
kegia-tan/program dan mekanisme/tahapan program.
1. Pengertian
Sentra pemberdayaan sosial dan vokasional adalah sebuah
pusat kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan
ke-mampuan penyandang disabilitas intelektual, melalui
bimbingan sosial, pendidikan dan latihan keterampilan
kerja terpadu dengan melibatkan orang tua, keluarga
dan masyarakat sebagai pendamping dalam proses
pelaksanaannya.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Memberikan peluang dan kesempatan kepada
penyandang disabilitas intelektual untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilan
sosial dan keterampilan vokasional dengan dukungan
keluarga dan masyarakat sehingga dapat mandiri
dalam kehidupannya dan berperan sebagai pekerja
yang terlatih dan produktif.
B. MONITORING
Monitoring merupakan sistem pengawasan yang
dilaksanakan oleh penanggung jawab suatu kegiatan
atau program. Tujuan monitoring adalah untuk mengetahui
pelaksanaan kegiatan dan memastikan semua kegiatan sesuai
dengan rencana (tujuan program).
C. EVALUASI
Kegiatan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui apakah
kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi
penyandang disabilitas intelektual telah dilaksanakan dengan
baik dan benar. Jika kegiatan tersebut belum mencapai hasil
yang memuaskan, maka perlu perbaikan atau penyempurnaan.