Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudi luhur mempunyai ikatan
kekeluargaan yang mencerminkan nilai-nilai kegamaan dan budaya bangsa, yaitu
menghormati serta mengharagai peran dan kedudukan lanjut usia yang memiliki
kebijakan dan kearifan serta pengalaman berharga yang dapat diteladani oleh
generasi penerusnya.
Semakin meningkatknya usia harapan hidup khususnya di Daerah
Istimewa Yogyakarta, menyebabkan meningkatnya jumlah lanjut usia dengan
kompleksitas permasalahnnya. Oleh karena itu Berdasarkan Peraturan Daerah
Istimewa DIY Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY,
Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (Balai PSTW) Yogyakarta merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis Daerah yang berada di bawah Dinas Sosial DIY.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 90 Tahun 2018 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Sosial, BPSTW Yogyakarta mempunyai tugas
sebagai pelaksana teknis dalam perlindungan, jaminan dan rehabilitasi sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia untuk mempertahankan
persentase warga binaan yang terpenuhi kebutuhan dasarnya.

Balai BPSTW saat ini melakukan perlindungan, jaminan sosial dan


rehabilitasi terhadap lanjut usia dengan Program Reguler dan Subsidi Silang
sebanyak 224 orang, yang berada di BPSTW unit Budi Luhur sebanyak 90 orang,
di Unit Abiyoso 134 orang, dengan permasalahan yang dihadapi yaitu masalah
Fisik/Biologis, Psikologis, Sosial, Spiritual, Ekonomi dan Budaya. Adapun kondisi
dan katagori klien yang ditangani di BPSTW Yogyakarta yaitu : a Lanjut usia
beresiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan; b. Lanjut usia potensial yaitu lanjut usia yang masih mampu
melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa; c.
Lanjut usia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Menurut Permensos No 5 Tahun 2018 tentang Standar Rehabilitasi


Lanjut Usia Pasal 6. Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia bertujuan agar: a. mampu
melaksanakan keberfungsian sosial lanjut usia yang meliputi kemampuan dalam
melaksanakan peran, memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan aktualisasi

1
diri; dan b. terciptanya lingkungan sosial yang mendukung keberfungsian sosial
Lanjut Usia. Adapun Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dilaksanakan dalam bentuk: a.
motivasi dan diagnosis psikososial; b. perawatan dan pengasuhan; c. pelatihan
vokasional dan pembinaan kewirausahaan; d. bimbingan mental spiritual; e.
bimbingan fisik; f. bimbingan sosial dan konseling psikososial; g. pelayanan
aksesibilitas; h. bantuan dan asistensi sosial; i. bimbingan resosialisasi; j. bimbingan
lanjut; dan/atau k. rujukan. Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia harus memperhatikan
prinsip: a. diutamakan tetap dalam lingkungan keluarga, panti merupakan alternatif
terakhir; b. nondiskriminatif dan imparsial; dan c. pelayanan yang holistik,
komprehensif, dan inklusif.

Selanjutnya berdasarkan Permensos Nomor 16 Tahun 2019 Tentang


Standar Nasional Rehabilitasi Sosial Pasal 24 dikatakan bahwa kebutuhan dasar
lanjut usia di dalam panti terdiri dari : a. Permakanan; b. Sandang; c. Asrama yang
mudah diakses; d. Alat bantu; e. Perbekalan Kesehatan; f. Bimbingan fisik, mental
spiritual dan sosial; g. Bimbingan ketrampilan hidup sehari-hari; h. Fasilitasi; i.
Pembuatan nomor induk kependudukan; j. Akses ke layanan kesehatan dasar; k.
Pelayanan penelusuran keluarga; l. Pelayanan reunifikasi keluarga: dan/atau; m.
Pemulasaraan.

Dalam rangka menjalankan Tugas dan Fungsi BPSTW Yogyakarta, untuk


melakukan proses Perlindungan, Jaminan dan Rehabilitasi Sosial maka perlu
dibuat Petunjuk Teknis Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di BPSTW Yogyakarta,
sebagai panduan bagi petugas dalam melaksanakan peran dan fungsinya.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial;
3. PP Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Lanjut Usia;
4. Undang-Undang Nomor RI 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.
5. Undang-undang Nomor RI 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan
Masyarakat;
7. Permensos 5 Tahun 2018 tentang Standar nasional Rehabilitasi Sosial Lanjut

Usia;

2
8. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 90 tahun 2018
tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sosial Prov, DIY.

C. Maksud
Petunjuk Teknis Proses Pelayanan dan Rehabilitas Sosial di BPSTW Yogyakarta
dibuat sebagai acuan dan petunjuk bagi pelaksana/aparat BPSTW Yogyakarta,
dalam melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi soaial lanjut usia sesuai dengan
stándar dan syarat yang telah ditentukan.

D. Tujuan
1. Menyeragamkan Pola Pikir Dan Pola Tindak Pelaksanaan Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia;
2. Memberikan Batasan Operasional Program Pelayanan dan Rehabiltasi Sosial
untuk Lanjut Usia;
3. Meningkatkan pemahaman bagi petugas dalam melaksanakan Proses
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia;
4. Terlaksananya proses Pelayanan dan Rehabiltasi Sosial Lanjut Usia secara
efektif, efisien dan tepat sasaran

E. PENGERTIAN
1. Rehabiltasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
dalam kehidupan masyarakat;
2. Rehabilitasi Lanjut Usia adalah upaya yang ditujukan untuk membantu lanjut
usia dalam memulihkan dan mengembangkan fungsi sosialnya;
3. Lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas;
4. Lanjut Usia Terlantar adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun
keatas, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan
hidupnya tergantung pada bantuan orang lain;
5. Lanjut usia beresiko tinggi adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan;
6. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa;
7. Lanjut usia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain;

3
8. Perlindungan Sosial adalah upaya Pemerintah dan/atau masyarakat untuk
memberikan kemudahan pelayanan bagi lanjut usia tidak potensial agar dapat
mewujudkan dan menikmati taraf hidup yang wajar;
9. Jaminan Sosial Lanjut Usia adalah bantuan yang diberikan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar lanjut usia tidak potensil dalam rangka memelihara taraf
kesejahteraan sosial;
10. Bantuan Sosial adalah upaya pemberian bantuan yang bersifat tidak tetap agar
lanjut usia potensial dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.
11. Pemberdayaa Lanjut Usia adalah setiap upaya meningkatkan kemampuan
fisik, mental spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan agar para lanjut usia
dapat didayagunakan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
12. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja baik di Lembaga
Pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan
sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktik pekerjaan sosial untuk
melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial;
13. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididk dan dilatih secara
profesioanl untuk melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan masalah
sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun
swasta yang ruang lingkup kegiatannya di bidang Kesejahteraan Sosial;
14. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik berlatar
belakang pelerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang sosial, tetapi
melaksanakan kegiatan penyelenggaran di bidang sosial bukan di instansi sosial
pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.

4
BAB II
KARATERISTIK DAN PERMASALAHAN LANJUT USIA

A. KARATERISTIK LANJUT USIA


Menurut Nugroho, W (2008), lanjut usia memiliki karateristik sebagai
berikut :
1. Berusia lebih dari 60 (enam puluh) tahun keatas.
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga
kondisi maladaptive.
3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.
Proses menua merupakan proses yang terus menerus atau berkelanjutan
secara alamiah yang umumnya dialami oleh semua makhluk hidup. Kecepatan
proses menua setiap individu pada organ tubuh tidak sama, adakalanya seseorang
belum tergolong lanjut usia atau masih mudah, tetapi telah menunjukan kekurangan
mencolok (deskriminasi). Ada pula orang yang tergolong lanjut usia, penampilannya
masih sehat, segar bugar, dan badan tegap. Walaupun demikian, harus diakui
bahwa ada berbagai penyakit yang sering di alami lanjut usia. Manusia secara
lambat dan progesif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan
menempuh semakin banyak distori oeteoritik dan structural yang disebut sebagai
penyakit degenerative, (misalnya hipertensi, arteriosklerosisi, diabetes militus, dan
kanker) yang akan menyebabkan berakhirnya hidup dengan episode terminal yang
dramatis, misalnya stroke, infark miokard, koma asidotik, kanker metastasis dan
sebagainya (Nugroho, 2000).
Menurut Tamher (2009), perubahan yang terjadi pada lanjut usia
meliputi perubahan fisik, sosial, kognitif dan psikologis.
1. Perubahan Fisik
a. Perubahan sel dan ekstrasel pada lansia mengakibatkan penurunan tampilan
dan fungsi fisik. Lansia menjadi lebih pendek akibat adanya pengurangan
lebar bahu dan pelebaran lingkar dada dan perut, dan diameter pelvis. Kulit
menjadi tipis dan keriput, masa tubuh berkurang dan masa lemak bertambah.
b. Perubahan kardiovaskuler yaitu pada katup jantung terjadi adanya penebalan
dan kaku, terjadi penurunan kemampuan memompa darah (kontraksi dan
volume) elastisitas pembuluh darah menurun serta meningkatkan resistensi
pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meninggkat.
c. Perubahan system pernapasan yang berhubungan dengan usia yang
mempengaruhi kapasitas fungsi paru yaitu penurunan elastisita paru, otot-

5
otot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku, kapasitas residu
meningkat sehingga menarik nafas lebih berat, alveoli melebar dan
jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun dan terjadinya
penyempitan pada bronkus.
d. Perubahan integumen terjadi dengan bertambahnya usia mempengaruhi
fungsi dan penampilan kulit, dimana epidermis dan dermis menjadi lebih tipis,
jumlah serat elastic berkurang dan keriput serta kulit kepala dan rambut
menipis, rambut dalam hidung dan telinga menebal, vaskularisasi menurun,
rambut memutih (uban), kelenjar keringat menurun, kuku keras dan rapuh
serta kuku kaki tumbuh seperti tanduk.
e. Perubahan system persyarafan terjadi perubahan struktur dan fungsi system
saraf. Saraf pancaindera mengecil sehingga fungsi menurun serta lambat
dalam merespon dan waktu bereaksi khususnya yang berhubungan dengan
stress, berkurangnya atau hilangnya lapisan myelin akson sehingga
menyebabkan berkurangnya respon motorik dan reflex.
f. Perubahan musculoskeletas sering terjadi pada wanita pasca menopause
yang dapat mengalami kehilangan densitas tulang yang masif dapat
mengakibatkan osteoporosis, terjadi bungkuk (kifosis), persendian membesar
dan menjadi kaku (atrofi otot), kram, tremor, tendon mengerut dan
mengalami sklerosis.
g. Perubahan gastroinstestinal terjadi pelebaran esophagus, terjadi penurunan
asam lambung, peristaltic menurun sehingga darah absorpsi juga ikut
menurun, ukuran lambung mengecil, serta fungsi organ aksesoris menurun
sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hormon dan ensim
pencernaan.
h. Perubahan genitourinaria terjadi pengecilan ginjal, pada aliran darah ke ginjal
menurun, penyaringan di glomerulus menurun dan fungsi tubulus menurun
sehingga kemampuan mengonsentrasikan urine ikut menurun.
i. Perubahan pada vesika urinaria terjadi pada wanita yang dapat
menyebabkan otot-otot melemah, kapasitasnya menurun dan terjadi retensi
urine.
j. Perubahan pada pendengaran yaitu terjadi membaran timpani atrofi yang
dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tulang-tulang pendengaran
mengalami kekakuan.
k. Perubahan pada penglihatan terjadi pada respon mata yang menurun
terhadap sinar, adaptasi menurun, akomodasi menurun, lapang pandang
menurun dan katarak.

6
2. Perubahan Psikologis
Pada lanjut usia dapat dilihat dari kemampuannya beradaptasi terhadap
kehilangan fisik, sosial, emosional serta mencapai kebahagian, kedamaian dan
kepuasan hidup. Ketakukan menjadi tua dan tidak mampu produktif lagi
memunculkan gambaran yang negatif tentang proses menua. Banyak kultur dan
budaya yang ikut menumbuhkan anggapan negatif tersebut, dimana lansia
dipandang sebagai individu yang tidak mempunyai sumbangan apapun terhadap
masyarakat dan memboroskan sumberdaya ekonomi.
3. Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi yaitu post power syndrome, single woman, single
parent, kehampaan, ketika pasangan atau teman meninggal, maka muncul
perasaan kapan meninggal.
4. Perubahan Kognitif
Perubahan kognitif pada lansia terjadi karena mulai melambatnya proses
berfikir, mudah lupa, bingung dan pikun.

B. PERMASALAHAN LANJUT USIA


Masalah umum yang dialami lanjut usia yang berhubungan dengan
kesehatan fisik, yaitu rentannya terhadap berbagai penyakit, karena berkurangnya
daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar. Ditemukan bahwa lanjut
usia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan ketuaan antara lain
diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, rematik dan asma sehingga
menyebabkan aktifitas bekerja terganggu penurunan kondisi fisik lanjut usia
berpengaruh pada kondisi psikis.
Dengan berubahnya penampilan, menurunnya fungsi panca indra
menyebabkan lanjut usia merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa tidak
berguna lagi. kondisi kesehatan mental lanjut usia mempengaruhi berbagai kondisi
lanjut usia yang lain seperti kondisi ekonomi, yang menyebabkan orang lanjut usia
tidak dapat bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan kondisi sosial yang
menyebabkan kurangnya hubungan sosial antara lanjut usia dengan masyarakat.
Masalah ekonomi yang dialami orang lanjut usia adalah tentang pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan, perumahan,
kesehatan, rekreasi dan sosial.
Dengan kondisi fisik dan psikis yang menurun menyebabkan mereka
kurang mampu menghasilkan pekerjaan yang produktif. Disisi lain mereka dituntut
untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin
meningkat dari sebelumnya, seperti kebutuhan akan makanan bergizi seimbang,

7
pemeriksaan kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang menderita penyakit
ketuaan dan kebutuhan rekreasi. Sedangkan penghasilan mereka antara lain dari
pensiun, tabungan, dan bantuan keluarga. Bagi lanjut usia yang memiliki aset dan
tabungan cukup, tidak terlalu banyak masalah. Tetapi bagi lanjut usia yang tidak
memiliki jaminan hari tua dan tidak memiliki aset dan tabungan yang cukup maka
pilihan untuk memperoleh pendapatan jadi semakin terbatas. Jika tidak bekerja
berarti bantuan yang diperoleh mereka dapatkan dari bantuan keluarga, kerabat
atau orang lain. Dengan demikian maka status ekonomi orang lanjut usia pada
umumnya berada dalam lingkungan kemiskinan. Keadaan tersebut akan
mengakibatkan orang lanjut usia tidak mandiri, secara finansial tergantung kepada
keluarga atau masyarakat bahkan pemerintah.
Menurut Santoso (2003) beberapa masalah utama yang dihadapi oleh
lanjut usia pada umumnya antara lain :
1. Menurunnya daya tahan fisik;
2. Masa pensiun bagi lanjut usia yang dahulunya bekerja sebagai PNS atau
pegawai Swasta yang menyebabkan menurunnya pendapatan dan hilangnya
prestise;
3. Perkawinan anak sehingga anak hidup mandiri dan terpisah dari oaring tua;
4. Urbanisasi penduduk usia muda yang menyebabkan lanjut usia terlantar;
5. Kurangnya dukungan dari keluarga lanjut usia;
6. Pola tempat tinggal lanjut usia. Lanjut usia yang hidup di rumah sendiri, tinggal
bersama dengan anak atau menantu, dan tinggal dipanti werdha.

BAB III

STRUKTUR ORGANISASI DAN SDM PELAKSANAAN PELAYANAN DAN


REHABILITASI SOSIAL BALAI PSTW YOGYAKARTA

8
A. STRUKTUR ORGANISASI

Kepala BPSTW
Yogyakarta

Seksi Sub Bagian


Perlindungan dan Tata Usaha
Jaminan Sosial

Kelompok
Jabatan
Fungsional

B. TUGAS, FUNGSI DAN SDM BPSTW YOGYAKARTA


1. TUGAS DAN FUNGSI BPSTW YOGYAKARTA
Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha mempunyai tugas sebagai
pelaksana teknis dalam perlindungan, pelayanan dan jaminan sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia.
Adapun Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Balai;
b. Penyusunan pedoman pelaksana teknis dalam perlindungan, pelayanan dan
jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia;
c. Penyebarluasan informasi dan sosialisasi perlindungan dan jaminan sosial
lanjut usia;
d. Pelaksanaan identifikasi dan pemetaan pelayanan perlindungan dan jaminan
sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia;
e. Pelaksanaan rujukan baik pada tahap pra perlindungan, pelayanan dan
Jaminan Sosial, tahap proses perlindungan, pelayanan dan Jaminan Sosial
maupun paska perlindungan, pelayanan dan Jaminan Sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia;

9
f. Pelaksanaan pengembangan jejaring perlindungan dan jaminan sosial lanjut
usia;
g. Pelaksanaan pengembangan perlindungan dan jaminan sosial lanjut usia;
h. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan lanjut
usia;
i. Fasilitasi penelitian dan pengembangan perguruan tinggi/lembaga
kemasyarakatan/tenaga kesejahteraan sosial untuk perlindungan, pelayanan
dan Jaminan Sosial bagi lanjut usia;
j. Pelaksanaan ketatausahaan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai;
dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

2. TUGAS DAN FUNGSI SUBAG TU


Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,
keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan,
kepustakaan serta penyusunan program dan laporan kinerja.
Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Subbagian Tata Usaha;
b. Penyusunan program kerja Balai;
c. Pengelolaan kearsipan;
d. Pengelolaan keuangan;
e. Pengelolaan kepegawaian;
f. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan;
g. Pelaksanaan kehumasan;
h. Pengelolaan barang;
i. Penyelenggaraan dan pengelolaan asrama;
j. Pengelolaan kepustakaan;
k. Pengelolaan data dan pelayanan informasi dan pengembangan sistem
informasi Balai;
l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai;
m. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan
Subbagian Tata Usaha; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

10
3. TUGAS DAN FUNGSI SEKSI PJS

Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas menyusun


pedoman teknis, penyelenggaraan perlindungan, pelayanan dan Jaminan Sosial
bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia.
Adapun tugas Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan program kerja Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial;
b. Penyusunan pedoman teknis perlindungan, pelayanan dan Jaminan Sosial
penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia;
c. Pelaksanaan identifikasi dan pemetaan perlindungan, pelayanan dan
Jaminan Sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia;
d. Pelaksanaan perlindungan, pelayanan dan Jaminan Sosial penyandang
masalah kesejahteraan sosial lanjut usia;
e. Pengembangan dan fasilitasi pemeliharaan jaringan sistem rujukan;
f. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi kerjasama mitra kerja dalam
rangka usaha kesejahteraan sosial lanjut usia;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi
Perlindungan dan Jaminan Sosial; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

4. TUGAS dan PERAN PEKSOS


a. Tugas Pekerja Sosial
1) Melaksanakan kegiatan Pendekatan Awal (Sosialisasi dan Konsultasi,
Identifiksai, Motivasi, Seleksi dan Penempatan dan Penerimaan)
2) Melaksanakan Asesmen Masalah
3) Melaksanakan penyusunan rencana pemecehana masalah
4) Melaksanakan pemecahan masalah (intervensi)
5) Melaksanakan kegiatan resosialisasi
6) Melaksanakan kegiatan Terminasi dan Rujukan
7) Melaksanakan Bimbingan Lanjut

b. Peran Pekerja Sosial


1) Fasilitator
2) Mediator
3) Advokator
4) Liason

11
5) Konselor
6) Enbler (pembaharu)
7) inovator
8) Penghubung
9) Pembimbing Sosial individu, Kelompok/keluarga dan masyarakat
10)Evaluator

5. TUGAS DAN PERAN PSIKOLOG


a. Tugas Psikolog
1) Membuat silabus kegiatan bimbingan Psikologis selama satu tahun
2) Mengusulkan sarana dan prasarana kegiatan
3) Memberikan pengetahuan tentang aspek-aspek psikologis, yaitu kognitif,
emosi, prilaku dan psikososial
4) Melatih prilaku sehat mental sederhana untuk lansia
5) Melakukan asesmen masalah psikologis individu dan kelompok
6) Melatih mengendalikan emosi supaya hubungan antar klien terjaga
7) Membiasakan perkataan positi, doa, syukur dan prilaku yang dekat
dengan sang pencipta
8) Melatih bentuk-bentuk pikiran, perasaan, dan tindakan yang konkrit
mengenai kepasraan
9) Berkoordinasi dengan Peksos membuat rencana pemecahan masalah
dan melakukan intervensi
10)Berkoordinasi dengan profesi yang lain dalam pelaksanaan Case
Conference sebagai system sumber
11)Membuat laporan kegiatan setiap pertemuan, laporan evaluasi setiap Tri
Wulan, Semesteran dan Tahunan

b. Peran Psikolog
1) Trainer
2) Konselor
3) Terapis

6. TUGAS PERAWAT
a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada klien secara individu
b. Mengajarkan prilaku hidup bersih dan sehat pada klien

12
c. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada
klien untuk mencegah resiko jatuh
d. Memantau kondisi klien sesuai dengan kondisinya
e. Melakukan pengukuran antropometri
f. Melakukan mobilisasi posisi klien
g. Melakukan fasilitasi klien eliminasi
h. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istrirahat
i. Memfasilitasi kebiasaan tidur perawat
j. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
klien
k. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemebrian asuhan
l. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
m. Melakukan dokumentasi proses keperawatan
n. Menyusun rencana kegiatan keperawatan
o. Membimbingan dibidang pelayanan keperawatan di lahan praktek

7. TUGAS PRAMUBAKTI
a. Membantu ADL klien yang non potensial dan resiko tinggi di ruangan Isolasi,
dan Wisma Subsidi Silang (mengambilkan jatah makan, membagi jatah
makan, menyuapi klien yang sudah tidak bisa makan sendiri, memandikan,
mencuci pakaian, mencuci piring, membersihkan tempat tidur dan
membersihkan kamar dan lingkungan wisma);
b. Melakukan interaksi sosial dengan klein secara baik (menanyakan kondisi
klien, menanyakan kebutuhan klien dan mendengarkan klien pada saat
bercerita);
c. Membantu klien untuk mendapatkan sinar matahari (berjemur) sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan;
d. Membantu klien untuk memeriksakan kesehatan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan;
e. Membantu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasana berkoordinasi dengan Seksi PJS dan Peksos;
f. Membantu klien rutin dalam kondisi sakit (tidak mampu ADL) untuk mencuci
pakaian, membersihkan kamar dan tempat tidur sampai dengan kondisi klien
pulih kembali;
g. Menegur klien apabila melanggar Tata Tertib, menyelesaikan perselisihan
yang terjadi diantara klien pada saat bertugas, bila diperlukan tindak lanjut
berkoordinasi dengan Peksos/Seksi PJS;

13
h. Berkoordinasi dengan tenaga profesi yang lain dalam melakukan motivasi
dan dan pendampingan terhadap klien;
i. Membuat catatan harian / foam tentang perkembangan klien;
j. Mengisi buku penghubung pada saat selesai menjalankan tugas;
k. Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.

8. TUGAS SATPAM
a. Menjaga keamanan dan ketertiban klien dan lingkungan Balai PSTW
Yogyakarta;
b. Menerima tamu baik dari keluarga klien atau tamu umum dengan
menerapkan standar pelayanan kesehatan covid 19 (memeriksa suhu tubuh,
mewajibkan tamu untuk menggunakan masker), mempersilahkan tamu
menunggu diruang tunggu;
c. Memfasilitasi tamu sesuai kepentingan dan menghubungkan tamu dengan
klien atau petugas;
d. Mengkondisikan klien untuk mengikuti kegiatan rutin di Balai berkoordinasi
dengan Peksos dan Seksi PJS;
e. Menegur klien apabila melanggar Tata Tertib, menyelesaikan perselihan
yang terjadi diantara klien pada saat bertugas, bila diperlukan tindak lanjut
berkoordinasi dengan Peksos/Seksi PJS;
f. Memeriksa kondisi dan wisma klien pada saat malam hari setelah jam
istirahat jam 21.00 wib, memastikan kondisi aman terkendali.
g. Berkoordinasi dengan profesi yang lain dalam menjalankan tugas;
h. Mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

9. TUGAS INSTRUKTUR
a. Menyusun silabus materi kegiatan selama satu tahun, sesuai dengan
bimbingan/ ketrampilan yang diajarkan
b. Mengusulkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan bimbingan/ ketrampilan selama satu tahun sesuai dengan
kebutuhan
c. Memberikan materi bimbingan /ketrampilan sesuai dengan
bimbingan/ketrampilan yang diajarkan
d. Membuat laporan kegiatan setiap pertemuan dan melaporkan hasil kegiatan
setiap bulannya ke Seksi Teknis/Peksos
e. Melakukan koordinasi dengan Seksi Teknis dan Peksos dalam hal kegiatan
bimbingan/ketrampilan

14
f. Menghadiri Case Conference sebagai System sumber sesuai dengan
Undangan yang disampaikan oleh BPSTW Yogyakarta dan
g. Mengikuti evaluasi yang dilakukan oleh BPSTW Yogyakarta
h. Membuat laporan setiap pertemuan, Tri Wulanan, Semesteran, Laporan
Tahunan pencapaian bimbingan/ketrampilan yang telah diberikan selama
satu tahun

BAB IV
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN, PELAYANAN DAN
REHABILITASI SOSIAL DI BPSTW YOGYAKARTA

15
A. PROGRAM LAYANAN, SASARAN, SYARAT MASUK, DAN KLASTER KLIEN
BPSTW YOGYAKARTA

1. Program Layanan
a. Program Rutin
Program rutin adalah program pelayanan dan rehabilitasi sosial yang
sediakan oleh BPSTW Yogyakarta, untuk menangani lanjut usia terlantar
(tidak mempunyai keluarga/penanggung jawab) maupun lanjut usia yang
masih mempunyai keluarga/penanggung jawab, kondisi lansia tersebut
bermasalah baik secara Biologis/Fisik, Sosial, Psikososial, Spritual, Ekonomi
dan Budaya, agar dapat dipenuhi kebutuhan dasarnya.
b. Program Pelayanan Khusus
Program Pelayanan Khusus adalah program pelayanan dan rehabilitasi
sosial yang disediakan oleh BPSTW Yogyakarta, untuk menangani lanjut
usia yang bermasalah baik secara Biologis/Fisik, Sosial, Psikososial,
Spritual, Budaya akan tetapi tidak secara Ekonomi, sehingga pihak
keluarga/penanggung jawab akan memberikan konstribusi pembayaran
kepada Balai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disetorkan ke Kas
Negara.

2. Sasaran klien BPSTW Yogykarta


a. Klien Rutin
1) Lanjut usia terlantar secara ekonomi
2) Keluarga lanjut usia miskin
3) Lanjut usia yang mengalami gangguan fungsi sosial; dan
4) Lanjut usia yang mengalami gangguan fisik / bedriden
b. Klien Pelayanan Khusus
1) Lanjut usia secara ekonomi tidak terlantar mampu membayar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
2) Lanjut usia yang mengalami gangguan fungsi sosial; dan
3) Lanjut usia yang mengalami gangguan fisik / bedriden

3. Syarat Masuk klien Reguler BPSTW Yogyakarta


a. Syarat Pendaftaran klien Reguler
1) Lanjut usia sesuai dengan sasaran BPSTW Yogyakarta

16
2) Ada yang bertanggung jawab/kecuali calon klien terlantar (rujukan camp
asesmen)
3) Bersedia tinggi di BPSTW Yogyakarta
b. Syarat Adminitrasi klien Rutin
1) Mengisi form/blanko yang sudah disediakan, diketahui oleh aparat
setempat ( RT / RW / Kadus / Dukuh / Kepala Desa / Kelurahan dan
Kecamatan)
2) Surat Rujukan apabila klien dirujuk dari lembaga yang lain
3) Surat keterangan sehat dari dokter
4) Surat pernyataan keluarga yang bertanggung jawab
5) Melampirkan foto copy Kartu Keluarga (KK) klien dan penanggung jawab
6) Melampirkan foto copy KTP calon klien dan Penanggung jawab
7) Melampirka pas foto terbaru
8) Menandatangani kontrak pelayanan di PSTW Yogyakarta
9) Surat pernyataan dari penanggung jawab dengan materai Rp.6000,-

4. Syarat masuk klien Pelayanan Khusus BPSTW Yogyakarta


a. Syarat pendaftaran klien Pelayanan Khusus
1) Lanjut usia sesuai dengan sasaran BPSTW Yogyakarta
2) Memiliki KTP DIY
3) Ada yang bertanggung jawab
4) Bersedia tinggi di BPSTW Yogyakarta
b. Syarat Adminstrasi klien Pelayanan Khusus
1) Surat permohonan bermaterai Rp. 6.000,- ditujukan kepada Kepala
PSTW Yogyakarta
2) Membayar biaya sesuai ketentuan
3) Surat pernyataan keluarga yang bertanggung jawab
4) Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter
5) Melampirkan foto copy Kartu Keluarga (KK)
6) Melampirkan foto copy KTP
7) Melampirka pas foto terbaru
8) Menandatangani Berita Acara Pelayanan yang berlaku di PSTW
Yogyakarta

5. Klaster Klien BPSTW Yogyakarta

17
a. Lanjut usia beresiko tinggi adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau
lebih dengan masalah kesehatan;
b. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa;
c. Lanjut usia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak berdaya mencari
nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain;

B. MEKANISME DAN ALUR PERLINDUNGAN, PELAYANAN DAN REHABILITASI


SOSIAL DI BPSTW YOGYAKARTA

Instansi Terkait (Polisi, Dinas


Calon Klien Sosil) / LSM / ORSOS
Masyarakat, Keluarga, datang
Lansia Program
PENDEKATAN AWAL sendiri
Rutin / Subsidi

Sosialisasi dan Konsultasi,


Identifiksai, Motivasi, Seleksi Idan I
Penempatan dan Penerimaan

II 1. Bimbingan Fisik
ASESMEN dan Kesehatan

2. Bimbingan Sosial
PENYUSUNAN RENCANA
III PEMECAHAN MASALAH

3. Bimbingan Psikologi
IV PEMECAHAN MASALAH
(INTERVENSI)
4. Bimbingan Mental dan
Kerohanian

5. Bimbingan Kesenian
V RESOSIALISASI dan rekreasi

6. Bimbingan Vokasional

TERMINASI
VI
7. Pelayanan Aksesibilitas

VII PEMBINAAN LANJUT

Secara umum Perlindungan, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang


didapatkan oleh lanjut usia di Balai PSTW Yogyakarta selama mengikuti Proses
Rehabilitasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

18
1. PENDEKATAN AWAL
Pendekatan awal adalah suatu proses kegiatan penjajagan awal,
konsultasi dengan pihak terkait, sosialisasi program pelayanan dan rehabilitasi
sosial, identifikasi calon klien, pemberian motivasi, seleksi, perumusan
kesepakatan dan penempatan calon klien, serta identifikasi sarana dan
prasarana pelayanan. Proses pendekatan awal dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kegiatan Pendekatan Awal

No Kegiatan Uraian

1. Sosialisasi Adalah suatu kegiatan dilakukan kepada


masyarakat agar setiap anggota masyarakat
memahami pentingnya program pelayanan
dan rehabilitasi sosial BPSTW kepada lansia
sesuai dengan sasaran, dan selanjutnya
dapat membentuk sikap masyarakat untuk
peduli terhadap lansia terlantar
disekitarnya agar dapat dijangkau oleh
BPSTW.
a. Tujuan - Memberikan pemahaman dan pengertian
kepada calon klien tentang perlunya
pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi lansia
- Memberikan pemahaman instansi terkait,
dunia usaha, stage holder, ORSOS,
keluarga dan lansia tentang perlunya
pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi lansia
- Menyeragamkan pemahaman pihak-pihak
yang terlibat dalam pelayanan dan
rehabilitasi sosial lansia
b. sasaran - Calon klien (lansia), Keluarga, Masyarakat,
Instansi Terkait, Organisasi Sosial dan
Dunia Usaha
c. Kegiatan - Menyusun bahan sosialisasi
- Mengadakan kunjungan dan sosialisasi
- Mengadakan diskusi, seminar, FGD
- Melaksanakan publikasi melalui media
elektonik, koran, media sosial
d. Langkah-langak - Membuat tim pelaksana

- Identifikasi sasaran
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Melaksanakan sosialisasi
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan : sesuai dengan
kebutuhan
- Tempat pelaksanaan : di dalam dan luar

19
Balai PSTW Yogyakarta
g. Outcome - tersebar luasnya informasi program
kegiatan kepada kelompok sasaran
- meningkatkan pemahaman, kesadara,
dukungan kelompok sasaran terhadap
kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial
lansia
- terciptanya kesamaan pemahaman,
kelompok sasaran dalam penyelenggaran
pelayanan dan rehabilitasi sosial lansia
2. Identifikasi / Seleksi Adalah proses mengetahui, mengintervensi,
memilih dan menetapkan calon klien
a. tujuan - terhimpunnya data akurat tentang
identifikasi calon klien yang sesuai
persyaratan untuk mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di BPSTW Yogyakarta
b. metode - pengamanatan / observasi

- Wawancara
c. Kegiatan - Menyusun dan mengisi formulir
- Melakukan seleksi dan registrasi
- Pembahasan kasus
- Membuat laporan hasil identifikasi
d. Langkah-langkah - Menyiapkan formulir
- Menggandakan formulir
- Mengisi formulir
- Menelaah formulir isian
- Menentukan calon klien diterima atau tidak
- Membuat laporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
f. Waktu dan Tempat - Waktu Pelaksanaan : sesuai dengan
kebutuhan
- Tempat pelaksanaan : Di BPSTW
Yogyakarta atau dan di lokasi calon klien
g. OutCome - Tersedianya data calon klien
- Ditetapkan calon klien yang dapat diterima
di BPSTW Yogyakarta
3. Penerimaan / Registrasi Adalah kegiatan penerimaan calon klien dari
pihak keluarga atau pihak perujuk ke BPSTW
Yogyakarta
a. Tujuan Untuk mendapatkan pelayanan dan
rehabilitasi sosial dalam balai sehingga
terpenuhinya kebutuhan dasar lansia
b. Metode - Wawancara
- Pencatatan
c. Kegiatan - Membuat kontrak pelayanan dan rehabilitasi

20
sosial dengan calon klien dan keluarga /
penanggung jawab
- Meng adakan temu bahas
- Penempatan klien di wisma
- Pemberian pelayanan
d. Langkah-langkah - Menyiapkan admintrasi penerimaan antara
lain : Form perjanjian / penyerahan kontrak,
Berita Acara, Buku Registrasi, dll
- Penandatanganan kontrak dan serah terima
klien
- Registrasi klien
- Pengasramaan
- Monotoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
f. Waktu dan Tempat - Waktu Pelaksanaan : pada saat calon klien
sudah dinyatakan diterima
- Tempat Pelaksanaan : di Balai PSTW
Yogyakarta
g. Outcome - Adanya pemahaman calon klien tentang
proses dan manfaat pelayanan dan
rehabilitasi sosial di BPSTW Yogyakarta
- Adanya kesepakatan pemberian pelayanan
dan rehabilitasi sosial antara calon klien,
keluarga atau pihak-pihak lain dengan
BPSTW Yogyakarta secara tertulis

2. TAHAP PENGUNGKAPAN DAN PEMAHAMAN MASALAH (ASESMEN)


Asesmen masalah adalah Kegiatan mengumpulkan, menganalisis,
serta merumuskan masalah, kebutuhan, potensi dan sumber meliputi : potensi
dan sumber daya yang dimiliki lansia, pengungkapan dan pemahaman masalah,
riwayat hidup lansia, riwayat rehabilitasi, riwayat medis, pemenuhan dasar pada
saat ini, struktur dan sejarah keluarga, kondisi masyarakat dan relasi dengan
masyarakat (menggunakan formulir).
a. Tujuan Asesmen
- Terbangunnya hubungan baik antar tim asesmen dengan lansia
- Terjalinnya hubungan baik antara tim asesmen dengan keluarga/wali
lansia
- Mengetahui kebutuhan dasar klien yang harus segera diselesaikan

21
- Mengetahui permasalahan Biologis/Fisik, Sosial, Psikososial, Spritual,
Budaya dan Ekonomi klien
- Mengetahui system sumber yang dapat dilibatkan dalam menyelesaikan
permasalahan klien
- Mengetahui potensi yang dimiliki klien dalam menyelesaikan
permasalahannya
b. Metode
- Pengamatan / Observasi
- Wawancara
- Diskusi / Pembahasan Kasus (CC)
c. Kegiatan
- Pengumpulan data
- Pengolahan dan verifikasi data
- Analisa data
- Penentuan kebutuhan klien / skala prioritas masalah yang harus segera
diselesaika.
d. Langkah-langkah
- Membuat Tim pelaksana
- Menyusun jadwal pelaksanaan
- Menyusun pedoman wawancara
- Pengungkapan dan pemahaman masalah
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Perawat
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan kegiatan asesmen adalah pada saat klien sudah
masuk dan tinggal di BPSTW Yogyakarta
- Tempat pelaksanaan kegiatan asesmen adalah ruangan Peksos / ruang
asesmen BPSTW Yogyakata
g. Outcome
- Teridentifikasinya kebutuhan dan permasalahan klien
- Teridentifikasinya potensi dan sumber-sumber yang tersedia sehingga
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan pemecahan
permasalahan klien.

3. TAHAP PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN

22
Tahap perencanaan program pelayanan merupakan kegiatan
penetapan rencana rehabilitasi sosial lanjut usia, yang disusun berdasarkan
pengungkapan dan pemahaman masalah awal dan lanjutan yang dilakukan
melalui kegiatan temu bahas kasus (Case Conference).
a. Tujuan
Untuk menetapkan program pelayanan yang tepat sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan klien.
b. Metode
- Wawancara
- Diskusi
- Pembahasan kasus (Case Conference)
c. Kegiatan
- menentukanTujuan kegiatan
- Sasaran kegiatan
- Bentuk Kegiatan
- Pendekatan
- Strategi
- Teknik
- Petugas
- Waktu pelaksanaan
- Indikator keberhasilan
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menetapkan anggaran
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Melaksanakan perencanaan program pelayanan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan perencanaan program pelayanan dan rehabilitasi
sosial setelah dilakukan asesmen awal terhadap klien
- Tempat pelaksanaan perencanaan program pelayanan dan rehabilitasi
sosial di Balai PSTW Yogyakarta

23
g. Outcome
- Ditetapkanya program pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan klien
- Teridentifikasinya potensi dan sumber-sumber yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan dan pemecahan masalah klien
- Ditetapkannya waktu pelaksanaan program pelayanan bagi klien

4. TAHAP PELAKSANAAN PELAYANAN (INTERVENSI)


Tahap pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial dilaksanakan
berdasarkan rencana program pelayanan dan rehabilitasi sosial yang dapat
dilihat pada Tabel 2, sebagai berikut:

Tabel 2. Tahap Pelaksanaan Pelayanan

No Kegiatan Uraian

1. Pemenuhan Kebutuhan Fisik Adalah pemenuhan kebutuhan dasar klien


berkaitan dengan makan, pakaian, tempat
tinggal sehari-hari
a. Tujuan - Bimbingan pemenuhan kebutuhan makan
sehari-hari
- Bimbingan pemenuhan kebutuhan pakaian
sehari-hari
- Bimbingan pemenuhan kebutuhan tempat
tinggal
b. Metode - Wawancara
- Observasi
c. Langkah-langkah - Koordinasi dengan unsur terkait
- Observasi / wawancara langsung dengan
klien
- Penyediaan kebutuhan
- Pendistribusian kebutuhan klien
d. Pelaksana - Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Subag TU
e. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanana kegiatan pemenuhan
kebutuhan fisik adalah setelah klien
diterima di BPSTW
- Tempat pelaksanaan di BPSTW Yogyakarta
f. Outcome - Terpenuhinya kebutuhan makan sehari-
hari
- Terpenuhinya kebutuhan pakaian
- Terpenuhinya kebutuhan tempat tinggal
2. Bimbingan Sosial Adalah proses pelayanan dan rehabilitasi
sosial yang ditujukan untuk lansia agar

24
mempu mengembangkan relasi sosial yang
positif dan menjalankan peranan sosialnya
dalam Balai dan lingkungan sosialnya secara
normatif
a. Tujuan - Memulihkan dan mengembangkan prilaku
aktif klien
- Meningkatkan kemampuan menemukan dan
mangatasi masalah, serta memenuhi
kebutuhan secara wajar / normatif
- Meningkatkan kemampuan melaksanakan
peran sosial dengan baik
b. Metode / Teknik - Wawancara
- Diskusi
- Konseling
- Bimbingan sosial individu, kelompok
/keluarga, masyarakat
c. Kegiatan - Bimbingan sosial individu kepada klien
pada saat klien mengalami permasalahan
kelompok dan keluarga
- Terapi psikososial secara indiviidu (Peksos
dan Psikolog)
- Terapi psikososial kelompok (dinamika
kelompok)
d. Langkah-langkah - Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan sosial
- Melaksanakan bimbingan sosial
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan bimbingan sosial
sesuai dengan kebutuhan (bimbingan sosial
individu, keluarga dan kelompok)
- Tempat pelaksanaan di lingkungan BPSTW
Yogyakarta
g. Outcome - Meningkatnya kemampuan klien dalam
mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan secara wajar / normatif
- Meningkatnya kemampuan klien
melaksanakan peran sosial dengan baik
3. Bimbingan fisik dan Adalah proses pelayanam yang ditujukan
kesehatan menjaga atau meningkatkan kondisi fisik dan
kesehatan lanjut usia, sehingga dapat
melaksanakan peran sosialnya secara
normatif
a. tujuan - Memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang ADL dasar

25
- Memberikan pengetahuan tentang PHBS
- Memulihkan, memelihara dan meningkatkan
kondisi fisik klien
- Membentuk disiplin dan karakter klien
- Penyegaran fisik untuk menghilangkan rasa
jenuh dengan kegiatan senam bugar lansia
b. Metode - Ceramah
- Peragaan
- Observasi
- Pemeriksaan
- Praktek
c. Kegiatan - Pemeriksaan Kesehatan secara rutin setiap
hari Rabu, untuk BPSTW Unit Budi luhur
dilakukan oleh Dokter dari Puskesmas
Kasian 1, sementara untuk Unit Abiyoso
dilakukan oleh Dokter RS Grasia
- Pemberian makanan dengan gizi seimbang
- Olah raga secara rutin (senam bugar lansia
setiap hari kecuali hari Jumat dan Minggu)
- Senam otak
- Pemeriksaan kesehatan secara rutin
- Meleksanakan kebersihan ruangan dan
lingkungan klien setiap hari Jumat
d. Langkah-langkah - Menunjuk dan menetapkan petugas
- Menyusun jadwal pelaksanaan
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan fisik dan
kesehatan
- Melaksanakan kegiatam bimbingan fisik dan
kesehatan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Peksos, Perawat, Pramubakti dan Seksi
Teknis
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan kegiatan untuk unit
Budi Luhur dan unit Abiyoso setiap hari
Rabu
- Tempat Pelaksanaan di lingkungan BPSTW
g. Outcome - Klien mandiri dalam melakukan ADL dasar
- Meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan tentang cara hidup bersih dan
sehat
- Meningkatkan kondisi fisik yang sehat,
segar dan bugar
- Terpentuknya karakter dan disiplin yang
kuat
- Kondisi fisik klien segar dan hilangnya rasa

26
jenuh.
4. Bimbingan Psikososial Merupakan upaya yang dilakukan untuk
menciptakan situasi sosial psikologis seperti
rasa nyaman, tentram dan damai
a. Tujuan - menciptakan rasa aman, nyaman, tentram
dan damai pada diri klien selama
mendapatkan pelayanan dan rehabilitaso
sosial
- meningkatkan kemampuan penyesuaian diri
antara klien dengan keluarganya,
lingkungan BPSTW dan lingkungan sosial
b. Metode - Diskusi
- Terapi psikososial secara individu dan
kelompok
- Konseling individu, keluarga dan kelompok
c. Kegiatan - Konseling induvidu dan kelompok yang
dilakukan setiap hari Rabu
- Wawancara
- Pembahasan kasus dilakukan setiap 2
bulan sekali, atau sesuai dengan kebutuhan
d. Langkah-langkah - membentuk tim
- menyusun jadwal
- menyiapkan sarana dan prasarana
- menyiapkan materi
- melaksanakan bimbingan psikososial
- monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Psikolog
- Peksos
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan setiap hari Rabu untuk
BPSTW unit Budi Luhur dan hari Jumat
untuk unit Abiyoso
g. Outcome - terciptanya rasa aman, nyaman, tentran dan
damai
- meningkatkan kemampuan penyesuaian diri
antara klien dengan kelauarga, lingkungan
BPSTW dan lingkungan sosialnya
5. Bimbingan Mental-Spritual Merupakan upaya yang dilaksanakan untuk
dan Kerohanian memelihara dan meningkatkan kondisi
mental spritual dan kerohanian klien
a. Tujuan - Memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang kondisi mental spritual klien sesuai
dengan agama yang dianut
- Meningkatkan kesadaran dan motivasi
untuk melaksanakan ibadah
- Menumbuhkan dan meningkatkan kesdaran
iman, tanggung jawab moral klien dan
pengimbangan ke pribadian klien
b. Metode
- Ceramah

27
- Peragaan
- Diskusi
c. Bentuk kegiatan - Bimbingan agama secara klasikal sesuai
dengan agama yang dianut, untuk klien
beragama islam dilakukan setiap hari Kamis
dan Sabtu, sementara itu untuk klien yang
beragama kristen/khatolik setiap hari kamis
dan hari Jumat
- Pengajian rutin setiap satu bulan sekali
untuk klien beragama islam
- Pemantauan klien yang melaksanakan
ibadah wajib seperti sholat lima waktu
- Perawatan jenazah sesuai dengan agama
yang dianaut
d. Langkah-langkah
- Menunjuk dan menetapkan tim

- Menyusun jadwal

- Menyiapkan sarana dan prasarana

- Menyiapkan materi

- Melaksanakan bimbingan mental-spritual


kerohanian

- Monitoring, evaluasi dan pelaporan


e. Pelaksana
- Instruktur Agama

- Peksos
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan untuk bimbingan agama
islam unit Budi Luhur hari Kamis dan hari
Sabtu, sementara untuk yang beragama
Kristen hari Kamis dan Jumat. Untuk unit
Abiyoso kegiatan dilaksanakan setiap hari
Senin dan Kamis

- Tempat Pelaksanaan di Aula unit Budi


Luhur bagi yang beragama islam sementara
yang beragama Kristen di ruang
ketrampilan
e. Outcome
- Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang kondisi mental-
spiritual.

- Meningkatkan kesadaran dan motivasi


untuk melaksanakan ibadah

- Tumbuh dan meningkatnya kesadaran


iman, ketaqwaan dan ketenangan pikiran.

6. Bimbingan Ketrampilan
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka mengembangkan bakat, minat,
dan potensi klien untuk mengisi waktu

28
luangnya sehingga merasa betah dan
nyaman tinggal dib alai.
a. Tujuan
- Adanya pengisian waktu luang
- Menyalurkan bakat dan minat
- Mengembangkan potensi yang dimiliki
- Menciptakan kreatifitas yang produktif
- Menciptkan relasi antar klien
- Saling tukar pengalaman
b. Metode
- Ceramah
- Peragaan
- Praktek
c. Kegiatan
- Ketrampilan pembuatan keset sabut / kain
perca
- Ketrampilan membuat sapu rayung
- Ketrampilan menjahit
- Ketrampilan membuat sulak raffia
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
- Menentukan instruktur / pembimbing
- Menyusun jadwal
- Membentuk kelompok
- Menyusun materi
- Menyiapkan bahan dan alat ketrampilan
- Menyiapkan tempat
- Melaksanakan bimbingan ketrampilan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Instruktur Bimbingan Ketrampilan
- Peksos
- Seksi Teknis
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan unit Budi Luhur dan
unit Abiyoso setiap Hari Selasa

- Tempat kegiatan di ruangan ketrampilan


e. Outcome
- Terlaksananya pengisian waktu luang
- Tersalurkannya bakat dan minat
- Tersalurkannya potensi yang dimiliki
- Terlaksananya aktivitas yang produktif
- Terciptanya relasi antar klien
- Adanya saling tukar pengalaman
- Adanaya tambahan penghasilan

29
7. Bimbingan Kesenian

a. Tujuan
- Untuk memberikan kesempatan bagi klien
dapat mengembangkan hobi dan
bakatnya

- Memberikan kesempatan bagi klien untuk


dapat mengingat memori atau masa lalu
melalui kesenian

- Melatih lansia untuk dapat berani dan


mengekspresikan perasaannya

- Dapat dijadikan tempat berinteraksi sosial


antar klien.
b. Metode
- Observasi
- Wawancara
- Pertemuan
C. Kegiatan
- Dendang ria dengan menggunakan organ
tunggal

- Kegiatan karawitan / gamelan


d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
- Menentukan instruktur / pembimbing
- Menyusun jadwal
- Menyusun materi
- Menyiapkan bahan dan alat
- Menyiapkan tempat
- Melaksanakan bimbingan Kesenian
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Instruktur Kesenian
- Seksi Teknis
- Peksos
f. waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan unit Budi Luhur pada
hari Senin sementara itu untuk unit
Abiyoso setiap hari Sabtu

- Tempat pelaksanan di Aula BPSTW Unit


Abiyoso dan Unit Budi Luhur
f. Outcome
- Terciptanya kondisi yang menyenangkan
bagi klien lanjut usia

- Menimbulkan semangat bagi klien untuk


tetap berkarya dan berdaya guna

30
- Terjadinya interaksi yang baik antar klien

8. Bimbingan Rekreasi
 Upaya yang dilaksanakan dalam rangka
mengembangkan kreativitas untuk
meningkatkan semangat hidup klien agar
bahagia dalam menjalankan kehidupan.
a. Tujuan
- Menciptakan suasana menyenangkan
bagi klien

- Meningkatkan semangat hidup bagi klien

- Menciptakan suasan gembira dan akrab


diantara sesama klien dengan petugas
Balai Pelayanan serta lingkungan
sosialnya.
b. Metode
- Ceramah
- Peragaan
- Kunjungan
c. Kegiatan
- Wisata klien ketempat-tempat bersejarah
yang dapat mengingatkan kembali klien
akan masa lalunya

- Wisata klien ke obyek wisata yang ada


disekitar DIY dan Jawa Tengah
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim

- Menyusun jadwal

- Menyusun jadwal rekreasi dan hiburan

- Menyiapkan bahan dan alat untuk hiburan

- Menyiapkan tempat

- Melaksanakan bimbingan rekreasi dan


hiburan

- Monitoring, evaluasi dan pelaporan


e. Pelaksana
- Seksi Teknis

- Peksos
f. Waktu dan Tempat
- Pada saat sebelum pandemi Covid 19
kegiatan rekreasi dilaksanakan sesuai
dengan jadwal setiap 2 bulan sekali

- Tempat pelaksanaan di obyek wisata yang


berada di sekitar DIY dan Jawa Tengah

31
f. Outcome
- Terciptanya suasana yang menyenangkan
bagi klien

- Meningkatnya semangat hidup bagi klien

- Terciptanya suasana yang gembira dan


akrab di antara sesama klien dengan
petugas Balai Pelayanan serta lingkungan
sosialnya.

5. TAHAPAN RESOSIALISASI

Resosialisasi adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk


mempersiapkan keluarga klien dan masyarakat agar dapat menerima klien
sesuai kemampuan yang dimilikinya. adapun tahapan-tahapan resosialisasi
adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Tahap Resosialisasi

No Kegiatan
Uraian
1. Bimbingan Kesiapan Dan
Peran Serta Masyarakat

1) Tujuan - Menumbuhkan kemampuan klien lanjut


usia untuk berinteraksi dengan keluarga
dan masyarakat.
- mempersiakan keluarga dan masyarakat
untuk menerima kehadiran klien lanjut
usia ditengah-tengah keluarga dan
masyarakat lingkungannya.
2) Metode / Teknik - Wawancara
- Diskusi
- Konseling Individu / Kelompok / Keluarga
dan Masyarakat
- Bimbingan sosial individu, kelompok
/keluarga, masyarakat
3) Kegiatan - Bimbingan dan motivasi kepada klien
untuk kembali kekeluarga
- Bimbingan motivasi kepada keluarga
klien untuk menerima klien kembali
kekeluarga
- Membreikan cuti kepada klien kembali ke
keluarga
- Mengundang pihak keluarga / penaggung
jawab untuk mendiskusikan tentang

32
keadaan dan kesiapan klien untuk
kembali ketengah-tengah keluarga dan
masyarakat.
- Sosialisasi bagi lingkungan tempat klien
akan disalurkan
- Persiapan hidup mandiri
4) Langkah-langkah - Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan
sosial/konseling
- Melaksanakan kegiatan bimbingan sosial,
konseling dan sosialisasi ke masyarakat,
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5) Pelaksana - Pekerja Sosial
- Psikolog
6) Outcome - Meningkatnya kemampuan klien dalam
berinteraksi kepada keluarga dan
masyarakat
- Keluarga dapat mempersiapkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan pada saat klien
pulang kerumah
- Masyarakat dapat menerima kembali
kehadiran klien di lingkungan mereka, dan
dapat memberikan motivasi agar klien
hidup secara normatif tanpa adanya
permebdaan dengan masyarakat yang
lainnya.
2. Bimbingan Sosial Hidup -
Bermasyarakat

a. Tujuan Meningkatkan kemampuan klien dalam


menyesuiakan diri dan melakukan kegiatan
hidup bermasyarakat.
b. Metode / Teknik - Observasi
- Wawancara
- Bimbingan Sosial Individu/ keluarga /
masyarakat
- Konseling Individu/ keluarga / masyarakat
c. Kegiatan - Bimbingan motivasi terhadap kelayan,
baik secara individu maupun kelompok.
- Latihan praktis dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari
- Penyuluhan kepada masyarakat.
- Pertemuan dengan pilar-pilar partisipasi
masyarakat
d. Langkah-langkah - Membentuk tim

33
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan
sosial/konseling
- Melaksanakan kegiatan bimbingan sosial,
konseling dan sosialisasi ke masyarakat,
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Peksos
- Psikolog
f. Outcome - Klien dapat menyesuaikan diri dengan
keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya
- Klien dapat menerapkan hasil rehabilirasi
sosial yang diberikan selama berada di
BPSTW Yogyakarta, untuk hidup secara
normatif dikeluarga dan lingkungan tempat
tinggalnya
- Adanya kepedulian dari pemuka masyarakat
dan aparat setempat untuk
mengikutsertakan klien dalam setiap
kegoatan yang ada di lingkungan tempat
tinggal klien.
6. TERMINASI DAN RUJUKAN

Terminasi adalah proses pengakhiran pelayanan setelah klien


meninggal dunia atau kembali ke keluarga atau karena sesuatu hal harus
dilakukan rujukan kelembaga yang lain. Rujukan adalah proses menghubungkan
klien dengan pelayanan lain yang dibutuhkan sesuai masalah dan
kebutuhannya.

a. Tujuan
- Untuk mengakhiri program pelayanan dan rehabiltasi sosial di dalam
Balai PSTW Yogyakarta.
- Menghubungkan klien dengan keluarga atau pelayanan yang dibutuhkan
dengan masalah dan kebutuhan klien.
b. Metode
- Konsultasi
- koordinasi
- Rujukan
c. Kegiatan
1) Terminasi
- Melaksanakan evaluasi perkembangan fisik, mental, spiritual, sosial
dan ketrampilan.
- Mempersiapkan lingkungan keluarga

34
- Melakukan terminasi
2) Rujukan
- Identifikasi masalah dan kebutuhan klien
- Identifikasi pelayanan rujukan yang sesuai dengan masalah dan
kebutuhan klien
- Menghubungi pelayanan rujukan
- Melibatkan keluarga
- Melaksanakan rujukan
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Melaksanakan kegiatan Terminasi / Rujukan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
- Psikolog
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan pada saat klien sudah dinyatakan selesai mengikuti
proses pelayanan dan rehabilitasi sosial di BPSTW Yogyakarta
- Tempat pelaksanaan di Balai BPSTW Yogyakarta dan tempat klien di
terminasi (rumah atau permakaman)
g. Outcome
- Berakhirnya program pelayanan
- Terhubungnya lanjut usia dengan pelayanan yang sesuai dengan
masalah dan kebutuhannya.

7. PEMBINAAN LANJUT

Pembinaan lanjut merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Pekerja


Sosial setelah klien kembali ke keluarga dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
ditengah keluarga dan masyarakat.

a. Tujuan

- Memantau dan memelihara hasil-hasil pelayanan yang telah dicapai,


setelah klien kembali ke keluarga dan masyarakat.

35
- Melaksanakan pengurusan makam klien terlantar yang telah meninggal
dunia

b. Metode

- Wawancara

- Pengamatan/observasi
- Pertemuan
c. Kegiatan

- Kunjungan rumah / Home Visit

- Pemberian Motivasi kepada eks klien

- Koordinasi dengan unsure terkait (keluarga dan aparat setempat / instansi


terkait)

- Memantau perkembangan klien setelah berada di keluarga/masyarakat


melalui kunjungan rumah (home visit) dan/atau melalui alat komunikasi

- Membantu memberikan solusi eks klien apabila menghadapi


permasalahan/hambatan saat kembali kekeluarga, masyarakat dan
masuk kedunia usaha/pekerjaan.

d. Langkah-langkah

- Membentuk tim

- Menyusunan pedoman kunjungan rumah

- Melaksanakan pembinaan lanjut

- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
- Psikolog
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan
- Tempat pelaksanaan adalah di rumah/lokasi tempat eks klien tinggal saat
ini
g. Outcome

- Klien sudah mampu melaksanakan fungsi sosial secara normative

36
- Klien telah mampu mengembangkan potensi diri

- Terciptanya lingkungan keluarga dan lingkunfan sosial secara kondusif

- Terpantaunya dan terpeliharanya hasil-hasil pelayanan yang telah


diterima selama dalam Balai Pelayanan

- Terpantau dan terpeliharanya pelayanan lanjutan yang diterima

- Terlaksananya pengurusan makam dengan baik.

8. PROSUDER PENERIMAAN KLIEN BPSTW YOGYAKARTA

Home Visit /
Informasi Calon Klien Data Calon klien Kunjungan rumah
calon klien
Penjelasan kepada calon klien/pihak
keluarga, dan atau merujuk ke lembaga
lain Tidak diterima diterima

Orentasi dan Kontrak dengan Kelengkapan dokumen/


pemberian calon klien dan syarat-syarat oleh
Sapras Klien penanggung jawab kelaurga / calon klien

Klien mendapatkan
pelayanan Rehabilitasi Sosial

Tabel 4. Prosuder Penerimaan Klien BPSTW Yogyakarta

No Prosuder Tujuan Bentuk kegiatan Pelaksana


Penerimaan
1. Informasi Calon Mendapatkan data - Informasi adanya lanjut Peksos
Klien calon klien lansia usia terlantar kepada

37
dari : Peksos
- Masyarakat - Peksos menjelaskan
- Keluarga persyaratan untuk
- LSM/ORSOS menjadi klien

- Institusi/Instansi - Peksos mendata calon

terkait klien untuk ditindak


lanjuti dengan proses
home visit
2. Data Calon Untuk mengetahui - Pendataan identitas Peksos
Klien data calon klien calon klien
- Sekilas tentang latar
belakang calon klien
- Riwayat hidup calon
klien
- Pemenuhan kebutuhan
dasar calon klien saat
ini
- Permasalahan umum
yang dihadapi calon
klien saat ini
3. Home Visit / Untuk verifikasi - Peksos melakukan Peksos
Kunjungan ke kesusuain kunjungan ke rumah
Rumah calon persyaratan menjadi calon klien untuk
klien
klien memastikan
persyaratan.
- Bila hasil dari verifikasi
klien telah memenuhi
persyaratan, maka
peksos akan
menyerahkan blanko
untuk diisi oleh calon
klien / pihak keluarga /
penanggung jawab
4. Kelengkapan Agar dokumen sesuai - Pemeriksaan dokumen Peksos
dokumen/ dengan persayaratan oleh peksos (KTP, KK,
syarat-syarat menjadi klien Surat Permohonan,
oleh kelaurga /
Surat Penanggung
calon klien
Jawab, Kartu
Kesehatan/BPJS)

5. Kontrak Adanya perjanjian - Pemberitahusn tentang Peksos dan


dengan calon antara pihak keluarga Tata Tertib Seksi
klien dan dan pihak BPSTW - Teknis
Pemberitahun tentang
penanggung
untuk bertanggung Hak dan Kewajiban
jawab
jawab terhadap klien masing-masing pihak
sesuai peran masing-

38
masing melalui - Penandatangan kontrak
kerjasama antar pihak antara pihak BPSTW
dengan pihak keluarga
6. Orentasi dan - Memperkenalkan - Memperkenalkan klien Peksos dan
pemberian klien dengan dengan lingkungan Seksi
Sapras Klien lingkungan balai, balai, petugas dan klien Teknis
- Pemenuhan yang lainnya
kebutuhan sarana - Memberikan fasilitas
dan prasarana kamar, tempat tidur,
klien selama kasur, bantal, sperai,
mengikuti proses peralatan makan,
rehabilitasi peralatan mandi,
peralatan mencuci.
7. Mengikuti Mendapatkan - Pengungkapan dan Peksos,
Rehabilitasi pelayanan secara pemahaman masalah Seksi
Sosial keseluruhan pada Teknis
- Penyusunan rencana
saat mengikuti proses pemecahan masalah Perawat,
rehabilitasi sosial - Pemechan masalah psikolog,
(intervensi) Instruktur

BAB V
INDIKATOR KEBERHASILAN PROSES PERLINDUNGAN, PELAYANAN DAN
REHABILITASI SOSIAL DI BPSTW YOGYAKARTA

A. INDIKATOR KEBERHASILAN BAGI KLIEN


Indikator keberhasilan dapat diukur dengan menggunakan instrumen indiktor
(terlampir) yang pelaksanaannya dilakukan pada awal klien masuk dan sesudah
mengikuti pelayanan. Ada 5 aspek yang dapat dilihat dari penerima manfaat :

1. Aspek Fisik (Medis)


a. Kemampuan memelihara kesehatan diri atas inisiatif sendiri,
b. Mampu mandiri dalam ADL,
c. Sudah tidak ada penyakit yang membahayakan.

2. Aspek Mental Psikologis


a. Kemampuan intelektual
Mampu mengikuti semua kegiatan yang telah dijadwalkan.
b. Pengendalian emosi
Adanya kestabilan dan pengendalian emosi.
c. Kemauan/inisiatif
Ada inisiatif dan dapat mengekspresikan kehendak/keinginan.

39
d. Mental Religi
Mampu menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan atas
inisiatif sendiri.
e. Tanggung Jawab
Mentaati peraturan dan perintah serta menjalankan tugas sebaik-baiknya.
f. Kedisiplinan
Mengerti tugas-tugas yang diberikan dan mengerjakan penuh pengertian
serta mematuhi tata tertib kerja.

3. Aspek Mental Spiritual


a. Kemampuan menjalankan ibadah
b. Lebih memahami makna kehidupan dan
c. Lebih dapat mengerti orang lain

4. Aspek Sosial
a. Kemampuan berinteraksi
Dapat berinteraksi dengan keluagra, petugas dan sesama klien dengan
yang baik
b. Berkomunkasi dengan orang lain
Dapat berkomunikasi secara baik dengan keluarga, petugas dan sesama
klien
c. Mengerti hak milik
Adanya kemampuan untuk mengerti hak miliknya dan milik orang lain,
sehingga tidak berkeinginan mengusai hak orang lain.
d. Kerjasama
Kemampuan bekerjasama dengan keluarga, petugas dan berpartisipasi
dengan lingkungan.
e. Ketrampilan Hidup
Mampu melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari (ADL)

5. Aspek Ketrampilan Kerja


a. Penyesuain dalam pekerjaan
Dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
b. inisiatif kerja

40
Mempunyai inisiatif untuk bekerja sendiri sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
c. kreatifitas
mempunyai kreatifitas untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan
hobi, keinginan dan kemampuan yang dimiliki
d. Daya penerimaan instruksi kerja
Dapat memahami instruksi yang diberikan oleh orang lain dalam
mendukung pekerjaan yang dilakukan.
e. Prestasi kerja
- Kualitas
Apabila hasil pekerjaannya baik
- Kuantitas
Apabila hasil pekerjaannya banyak (melebihi teman-temannya)

B. INDIKATOR KEBERHASILAN BAGI KELUARGA


Meningkatnya kepedulian Pihak Keluarga terhadap keberadaan klien
dengan indikator sebagai berikut :
1. Keluarga dapat menerima kembali setelah klien menyelesaikan pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial di BPSTW Yogyakarta
2. Keluarga dapat menghargai dan menghormati klien sebagai orang tua dan
tidak membeda-bedakan dengan anggota keluarga lainnya
3. Keluarga mengikut sertakan klien dalam kegiatan-kegiatan keluarga
4. Tidak menutup-nutupi kondisi dan keberadaan klien dengan masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN BAGI MASYARAKAT


1. Masyarakat menerima kehadiran klien
2. Masyarakat Tidak mengucilkan klien
3. Memberikan kesempatan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
4. Tidak memandang klien sebagai aib atau tidak berguna

D. INDIKATOR KEBERHASILAN BAGI BPSTW YOGYAKARTA


1. Terlaksananya program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan.

41
2. Diterimanya kembali klien oleh Pihak Keluarga, Masyarakat dan Lingkungan
tempat tinggalnya

BAB VI
PENGENDALIAN

A. SUPERVISI

Bimbingan yang dilakukan seseorang yang memiliki kemampuan lebih


untuk membatu petugas Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial agar dapat
melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.

1. Tujuan Supervisi
a. Memberikan pelayanan konsultasi dan arahan agar setiap petugas
pelayanan dan rehabilitasi sosial memiliki kemampuan dalam memahami
dan menghayati pelaksanaan kegiatan masing-masing
b. Mengefektifkan pelaksanaan proses pelayanan dan rehabilitasi sosial sesuai
dengan yang direncanakan

2. Pelaksanaan Supervisi
a. Tenaga Pelaksana

42
Pelaksana supervisi adalah Pejabat Struktural atau Fungsional secara
berjenjang dari kepala BPSTW Yogyarkarta ke Stafnya.
b. Obyek
1) Petugas pelaksana program pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia.
2) Program dan kegiatan pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia
c. Cara Pelaksanaan
1) Bimbingan teknis di lokasi pelayanan dan rehabiltasi sosial.
2) Melakukan koreksi terhadap laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan
dan rehabiltasi sosial.
3) Meminta informasi kepada petugas yang berkompeten tentang kegiatan
yang disupervisi

B. PEMANTAUAN
Pemantauan merupakan pengendalian terhadap suatu kegiatan agar dapat
mengetahui proses kemajuan pelaksanaan kegiatan.

1. Tujuan Pemantauan
Mengetahui perkembangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan agar dapat
cepat melakukan perbaikan terhadap penyimpangan yang tidak sesuai dengan
tujuan pelayanan dan rehabilitasi sosial lanjut usia.
2. Pelaksanaan Pemantauan
a. Pelaksana
Semua atasan langsung dalam kegiatan program pelayanan dan rehabilitasi
sosial lanju usia.
b. Obyek
1) Input, proses dan output pelaksanaan kegiatan
2) kesesuaian komponen pelaksanana kegiatan dengan pelaporan
c. Cara Pelaksanaan
2) Petugas pemantau langsung ke lokasi pelaksanan program
3) Melalui surat-menyurat dengan mengirimkan formulir isian
4) Melalui pertemuan langsung antara petugas pemantauan dengan
pelaksanan kegiatan
3. Media yang diperlukan
a. Pedoman pelaksanan supervisi
b. Formulir pencatatan dan pelaporan

43
C. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian terhadap input, proses dan hasil kegiatan
program pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia.

1. Tujuan Evaluasi
1. Mengetahui input program
2. Mengetahui kesesuain proses pelaksanaan kegiatan dengan acuan dan arah
kebijakan yang telah ditetapkan.
3. Mengetahui hasil yang dicapai
4. Mengetahui hambatan dan pendukung pelaksanaan program.
2. Pelaksanaan Evaluasi
a. Pelaksana
Dapat dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk di BPSTW Yogyakarta.
b. Obyek
1) Input program rehabiltasi sosial
- Tenaga pelaksana
- Sarana dan Prasarana
- Anggaran
- Metode
2) Proses kegiatan pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia
3) hasil-hasil kegiatan yang dicapai secara keseluruhan.
3. Cara pelaksanaan
a. Secara langsung ke lokasi pelayanan
b. Pengiriman surat dan angket yang relevan dengan evaluasi.

D. PELAPORAN
Pelaporan bertujuan untuk menyampaikan hasil pelaksanaan kegiatan
pelayanan dan rehabilitasi sosial lanjut usia baik secara tertulis maupun dengan
lisan.

1. Tujuan Pelaporan
Tersedianya informasi yang lengkap tentang hasil dan hambatan dalam
pelaksanaan program rehabilitasi medik dan sosial penyandang disabilitas.
2. Pelaksanaan Pelaporan
a. Tenaga pelaksana

44
Kepala BPSTW Yogyakarta dengan petugas pelayanan dan Rehabilitasi
sosial lanjut usia.
b. Obyek
Seluruh tahapan pelaksanaan pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia
dengan hasil yang dicapai dan termasuk kendala dan dukungan yang ada.
c. Cara Pelaksanaan
1) Laporan periodik meliputi laporan bulanan, triwulan, semester dan
tahunan.
2) Laporan Insidental jika ditemukan kasus-kasus yang memerlukan
penyelesaian sesegera mungkin.
3) Laporan disampaikan ke Kepala BPSTW Yogyakarta

BAB VII
PENUTUP

Demikian Pedoman Perlindungan, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut


Usia di BPSTW Yogyakarta 2020 diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pelaksana
program dalam melaksanakan tugas pelayanan sesuai dengan ketentuan yang termuat
didalamnya. Keberhasilan pelaksanaan program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Lanut Usia tidak terlepas dari motivasi petugas pelaksana dan dukungan semua pihak
terkait termasuk Lanjut usia itu sendiri, keluarga, masyarakat dan intansi terkait.

Semoga bermanfaat bagi pelaksana program yang memiliki kepedulian


terhadap keberfungsian sosial setiap orang termasuk Lanjut Usia.

Yogyakarta, September 2020

Penyusun
Peksos Ahli Madya

45
Srihartinnovmi. S.Pi, M.Si
NIP. 196811101998032005

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, W. 2008. Keperawatn Gerontik. Edisi 3. EGC. Jakarta

Maryam, R., dan Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba
Medika. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan


Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat;

Permensos 5 Tahun 2018 tentang Standar nasional Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia;

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 90 tahun 2018 tentang


Uraian Tugas dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sosial Prov, DIY.

Santoso, H. 2003. Memahami Krisis Lanjut Usia. BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut usia;

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

46
LAMPIRAN BLANKO ISIAN
PROSES PELAYANAN

47
DAN REHABILITASI SOSIAL
BPSTW YOGYAKARTA

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

F-1
DATA PRIBADI CALON KLIEN

A. IDENTITAS

1, Nama Lengkap :
2. Nama Kecil :
3. Nama Panggilan :
4, Tempat/Tgl Lahir (umur) :
5. Jenis Kelamin :
6. Agama :
7. Suku Bangsa :
8. No. KTP/KK :
9. No. BPJS/Kartu Kesehatan :
10 Status :

48
11. Pekerjaan :
12. Pendidikan Terakhir :
13 Alamat :
a. Asal :

b. Domisi Akhir :

c. Penanggung Jawab :

14. Sumber Informasi : Keluarga / Rujukan :

15. Keahlian :
16. Bahasa pengantar sehari-hari :
17. Hobby / Kegemaran : F-2
SURAT PERNYATAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1 Nama :
.
2 No. KTP / KK :
.
3 Hubungan dengan Klien :
.
4 Pekerjaan :
.
4 Alamat : ……………………………………………………………..
. ……………………………………………………………..
Telp. / HP ………………………………………………

Dengan sungguh-sungguh dan setuju untuk bertanggung jawab kepada :


1 Nama :
.
2 No. KTP / KK :
.
3 Alamat terakhir sebelum : ……………………………………………………………..
masuk ke BPSTW
. ……………………………………………………………..
Yogyakarta
Telp. / HP ………………………………………………

Untuk mengikuti Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di BPSTW Unit Budi Luhur
Kasongan / Unit Abiyoso Pakem, dengan mengindahkan hal-hal sebagai berikut :

49
1. Apabila klien tersebut tidak dapat menyesuiakan diri, tidak kerasan, tidak mentaati
Tata Tertib dan Peraturan yang berlaku, maka kami bersedia untuk menerima
kembali tanpa syarat apapun;
2. Apabila klien tersebut diatas meninggal dunia maka :
a. Kami bersedia untuk mengambil kembali dan dimakamkan ditempat kami;
b. Kami serahkan pemakaman di Balai PSTW Unit Buli Luhur / Unit Abiyoso
3. Apabila klien diterminasi dan dinyatakan selesai mengikuti kegiatan pelayanan dan
rehabilitasi sosial, maka kami bersedia menerima klien kembali ketempat kami
tanpa syarat apapun.
4. Apabila klien dinyatakan dirujuk ke Instansi/Institusi terkait (dirawat di RS) maka
kami bersedia untuk bekerjasama dengan pihak BPSTW Yogyakarta dan tempat
rujukan yang baru.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sungguh-sungguh dengan tidak ada
paksaan dari pihak manapun, dan akan kami laksanakan dengan penuh tanggung
jawab, demi tersenggaranya proses pelayanan dan rehabilitasi sosial di PSTW
Yogyakarta.

Yogyakarta, ………………………….

Mengetahui, Yang Menyatakan


BPSTW Yogyakarta Penanggung Jawab

………………………………… ………………………………….
NIP.
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

F-3
SURAT PERNYATAAN KLIEN
(Reguler / Pelayanan Khusus)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Tempat/ Tgl Lahir (Umur) :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :

Dengan sungguh-sungguh dan didasari kesadaran serta tanggung jawab untuk :


1. Mentaati Tata Tertib dan Peraturan yang berlaku di BPSTW Yogyakarta

50
2. Mengikuti proses Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial sesuai dengan aturan yang
berlaku

Apabila saya melanggar Tata Tertib dan Peraturan yang berlaku maka saya bersedia
bertanggung jawab dan menerima sanksi yang diberikan.

Yogyakarta,

Menyetujui,

Penanggung Jawab Yang membuat Pernyataan

………………………………….. …………………………………

Pekerja Sosial

…………………………….
NIP. F- 4
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA :

SURAT KETERANGAN
No :

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :
Alamat : ……………………………………………………………..

Menerangkan bahwa pasien yang identitasnya tersebut di bawah ini :


Nama :
Tempat, Tg; Lahir (umur) :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Alamat : ……………………………………………………………..

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik :


1. Kedaan Umum :
2. Tensi :
3. Respirasi :
4. Thorax :
5. Cor Suara I / II :
6. Jantung :

51
7. Abdomen :
8. Kaki Tangan :
9. Kesimpulan :

10 Rekomendasi :
.

Yogyakarta,
Kepala Puskesmas

..……………………
NIP.
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

F-5
SURAT IJIN KLIEN KELUAR BALAI / PULANG
(Reguler / Sibsidi Silang)

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Alamat tujuan : …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

Dengan ini mengajukan Surat Permohonan Izin Keluar Balai / Pulang untuk
kepentingan :
1. …………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………

Berangkat Hari/Tanggal …..…………………………………… s/d


Pulang kembali Hari/tanggal ………………………………………

Demikian Surat Permohonan ini dibuat dengan sesungguhnya. Apabila terjadi sesuatu
hal selama ijin keluara / pulang sudah menjadi tanggung jawab saya dan keluarga.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, ………..……………….

52
Petugas Orang tua / Wali Warga Binaan Sosial
Pekerja Sosial

(………………………..….) (………………….……) (…………….………….)

 Surat ijin pulang harus ditanda tangani oleh orang tua/wali/pendamping, dan diserahkan
kembali ke Peksos saat ke pulangan ke BPSTW Yogyakarta
 Lama ijin pulang maksimal 3 (tiga) hari kecuali ada hal-hal tententu.

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

F-6
ASESMEN AWAL
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama :
2. Nama Kecil :
3. Nama Panggilan :
4. Tempat Tgl. Lahir :
5. Asal Daerah :
6. No. Identitas :
7. Alamat :

8. Jenis Kelamin :
9. Pekerjaan Terakhir :
10. Agama :
11. Pendidikan Terakhir :
12. Status Perkawinan :
13. Nama Ayah :
14. Nama Ibu Kandung :
15. Pekerjaan :
16. Tanggal Masuk :
17. Makanan Pantangan :

4. KONDISI FISIK, PSIKIS, SOSIAL, SPIRITUAL dan EKONOMI


1, KONDISI FISIK
1. Tinggi Badan : Cm
2. Berat Badan : Kg

53
3. Golongan Darah : O / A / B / AB
4. Rambut : Lurus / Ikal / Keriting
5. Warna Kulit : Sawo Matang / Hitam / Kuning Langsat
6. Pendengaran : Normal / Kurang mendengar / Tuli
7. Mata / Penglihat : Normal / Rabun / Kabur / Buta
8. Bicara : Lancar / Sukar / Gagu / Ruwi
9. Penampilan : Rapih / kurang rapih / tidak rapih
10.Kemampuan ADL ; Mandiri / membutuhkan bantuan orang lain /
sepenuhnya dilayani
11.Klaster Lansia : Potensial / Non Potensial / Resiko Tinggi

2. KONDISI PSIKIS
1. Sifat / Watak : Keras / Kaku / Pendiam
2. Kondisi emosi : Pemarah / Periang / Panakut
3. KONDISI SOSIAL
1. Interaksi Sosial : Baik / kurang / tidak berinteraksi sosial
2. Hubungan dengan : Baik / biasa / tidak baik
keluarga
3. Hubungan dengan : Baik / biasa / tidak baik
masyarakat
disekitar tempat
tinggal
4. Hubungan dengan
sesama klien
5. Hubungan dengan
petugas
6. Peran serta dalam : Aktif / pasif / tidak aktif
kehidupan
bermasyarakat
7. Kondisi ekonomi : Baik / sedang / rendah
keluarga
8. Cara berkomunikasi : Santun / biasa / tidak santun

4. KONDISI SPIRITUAL :
a. Menjalankan : Ya / kadang-kadang / Tidak pernah
kewajiban beribadah
sesuai dengan
agama yang dianut
b. Dapat memahami : Ya / Tidak
kondisi yang
dihadapi saat ini

5. KONDISI EKONOMI

a. pemenuhan : Bekerja sendiri / bantuan keluarga / bantuan


kebutuhan dasar masyarakat / bantuan dari pemerintah
sebelum masuk
Balai
b. Penghasilan per :
bulan sebelum
masuk Balai
c. Kepemilikan rumah : Rumah sendiri / tinggal dengan keluarga /
mengontrak rumah (kos) / menumpang dengan
orang lain
d. Kepemiilikan tanah : Pekarangan / Sawah / Ladang / Kebun

54
e. Kepemilikan : Mobil / Motor /Sepeda / Tidak Punya
kendaraan

5. RIWAYAT HIDUP KLIEN

a. Sejarah pendidikan klien

No Nama Tempat Ijazah Tahun Keterangan


Sekolah/Kursus

1.

2.

3.

4.

5.

b. Pengalaman Kerja

No Jenis Pekerjaan Jabatan Tahun Tahun Keterangan


Masuk Keluar

1.

2.

3.

4.

5.

c. Riwayat Kesehatan / Medis

N Jenis Penyakit Lama Obat yang Perawatan yang


o menginap dikonsumsi pernah
penyakit dilakukan
1.

2.

3.

4.

5.

55
d. Genogram Keluarga Klien

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………

56
6. PENYEBAB MASALAH YANG TERJADI

a. Gambaran Masalah yang terjadi berdasarkan informasi system sumber (Formal,


Informa) :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
b. Gambaran Masalah yang terjadi berdasarkan informasi Klien :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

c. Kondisi Lingkungan dan Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal Klien


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

d. Kondisi Lingkungan Pergaulan Klien

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………......
..............................................................................................................................

57
e. Rutinitas klien sehari-hari sebelum masuk BPSTW Yogyakarta
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

f. Motivasi dan keinginan klien Masuk ke BPSTW Yogyakarta


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

7. KEBUTUHAN KLIEN SAAT INI


a. Fisik (Biologis)
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b. Sosial
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
c. Psikologis
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
d. Spritual
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
e. Ekonomi
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Yogyakarta,
Peksos yang Mengasesmen

( )
NIP.

58
Rekomendasi Peksos kepada Psikolog berdasarkan hasil asesmen awal yang
telah dilakukan :
Nama Klien :
No. Registrasi :
Alamat Asal :
Klaster Klien : Potensial / Non Potensial / Resiko Tinggi
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
Yogyakarta,……………………..
Peksos Yang merekomendasi

( )

NIP.

59
Rekomendasi Peksos kepada Tim medis berdasarkan hasil asesmen awal yang
telah dilakukan :
Nama Klien :
No. Registrasi :
Alamat Asal :
Klaster Klien : Potensial / Non Potensial / Resiko Tinggi
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….

Yogyakarta,……………………..
Peksos Yang Merekomendasi
( )

NIP.

60
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

F-7
RENCANA PELAYANAN KLIEN
I. Identitas Klien

1. Nama :
2. Umur :
3. Tanggal Masuk :
4. Peksos :

II. Latara Belakang Masalah

1 PRIBADI :
.

2 KELUARGA :
.

3 LINGKUNGAN :
.

4 PEKERJAAN
.

61
III. Gejalah Masalah

1 Fisik : a.
. b.
c.
d.
2 Mental / Psikologis : a.
. b.
c.
d.
3 Sosial : a.
. b.
c.
d.

4 Spiritual a.
. b.
c.
d.

IV. Potensi dan Sumber yang tersedia

1 Internal :
.

2 Eksternal :
.

3 Forma :
.

4 Informal
.

V. Analisa Masalah

1. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

62
3. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
VI. Rumusalan Masalah
1. Pekerja Sosial
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Psikolog
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Dokter / Perawat
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
VII. Prognosa / Prediksi (rencana pelaksanaan pelayanan yang mungkin bisa
dilakukan)

1. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
VIII. Alternatif Pelayanan

1. Fisik :

2. Mental/Psikologis :

3. Sosial :

4. Ketrampilan/ :
Vokasional

63
5. Spritual :
(penanaman nilai
dan norma)

IX. Rencana Tindak Lanjut

1. Fisik :

2. Mental/Psikologis :

3. Sosial :

4. Ketrampilan/ :
Vokasional

5. Spritual :
(penanaman nilai
dan norma)

Demikian rumusan rencana pelayanan yang dapat kami buat, sebagai dasar pemberian
pelayanan kepada klien secara individu.

Yogyakarta,
Pekerja Sosial

………………..……………..
NIP.

64
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN F-8


SELAMA BERADA DI BPSTW YOGYAKARTA
1. Nama Klien :
2. Peksos Pendamping :
3. Bulan Ke :

No Perkembangan Keterangan

1. Aspek Fisik

2. Aspek Sosial

3. Aspek Psikologis

4. Aspek Medis

5. Aspek Spritual

6. Aspek
Ketrampilan

Yogyakarta,

65
Pekerja Sosial

…………………………….
NIP.
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

SURAT PERJANJIAN KONTRAK PELAYANAN (REGULER) F-9


Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Umur :
Jabatan :
Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Telepon/Faximili : (0274) – 895402
2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website:
http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

(disebut sebagai PIHAK PERTAMA)

Mengadakan Perjanjian Kontrak Pelayanan Dengan :

Nama :
Umur :
Alamat :

(disebut sebagai PIHAK KEDUA)

Kedua belah (PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA) sepakat mengadakan perjanjian
kontrak pelayanan sebagai berikut :

- PIHAK PERTAMA
Memberikan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial kepada Pihak
Kedua selama berada di lingkungan Balai PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso
Pakem / Unit Budi Luhur Kasongan.
- PIHAK KEDUA
Bersedia mentaati dan mengikuti semua Peraturan dan Tata Tertib di Balai
PSTW Yogyakarta. Apabila melanggar Peraturan dan Tata Tertib tersebut, siap
menerima sanksi/dikeluarkan dari Balai PSTW Yogyakarta.

Demikian Surat Perjanjian Kontrak Pelayanan ini dibuat tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Yogyakarta,…………………………….
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

66
Warga Binaan Peksos BPSTW Yogyakarta

(………………….…………) (………………………………)

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

BERITA ACARA F - 10
PERJANJIAN KESEPAKATAN PROGRAM PELAYANAN KHUSUS LANJUT USIA
DI BALAI PSTW YOGYAKARTA

Pada hari ini, tanggal …………………bulan……………………tahun…………………..


Bertempat di BPSTW Yogyakarta Unit Abiyoso Pakem / Unit Budi Luhur Kasongan,
telah ditandatangani berita acara “PERJANJIAN KESEPAKATAN PROGRAM
PELAYANAN KHUSUS LANJUT USIA DI BALAI PSTW YOGYAKARTA” sebagai
berikut :

1. Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Telepon/Faximili : (0274) – 895402
2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Telepon/Faximili: (0274) – 370531

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA bertindak atas nama BPSTW Yogyakarta.

2. Nama :
Hubungan dengan klien :
Pekerjaan :
No. Telp / HP
Alamat :

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA bertindak atas nama klien :

Nama :
Tempat, Tgl, Lahir :
Agama :
Pendidikan
Alamat :

Kedua belah pihak bersepakat dalam perjanjian seperti berikut :

67
PELAYANAN
Pasal 1

Pihak pertama akan memeberikan pelayanan kepada klien sebagai berikut :


1. Pelayanan untuk memenuhi kebutuhan fisik :
a. Pengasramaan
b. Permakanan
c. Pemeriksaan kesehatan dan apabila memerlukan rujukan ke Rumah Sakit untuk
rawat jalan / rawat inap difasilitasi dengan menggunakan Jamkesos. Biaya diluar
Jamkesos datungg pihak keluarga / pananggung jawab.
d. Senam Lansia
2. Pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mental rohani
a. Bimbingan spiritual
b. Konseling
c. Pendampingan
d. Aksebilitas
3. Pelayanan Sosiala
a. Rekreasi
b. Interaksi Sosial
c. Bimbingan Sosial individu, keluarga dan kelompok
d. Penyaluran bakat / Seni
e. Bimbingan vokasional

KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA


Pasal 2

1. PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban :


a. Memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan jasmani klien
b. Memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mental / rohani
c. Memberikan pelayanan sosial klien

2. PIHAK PERTAMA mempunyai Hak :


a. Mendapatkan pembayaran dari PIHAK KEDUA setiap bulannya sesuai
perjanjian yang telah disepakati
b. Menentukan lokasi / kamar klien selama mendapatkan pelayanan di BPSTW
Yogyakarta
c. Memutuskan hubungan kontrak (Terminasi) apabila PIHAK KEDUA (klien) tidak
memenuhi atauran yang telah disepakati

68
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA
Pasal 3

1. PIHAK KEDUA mempunyai hak :


a. Mendapatkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan fisik
b. Mendaptakan pelayanan untuk mememnuhi kebutuhan mental / rohani
c. Mendapatkan pelayanan sosial
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :
a. Membayar pelayanan klien setiap bulannya sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati
b. Mengunjungi klien minimal 1 (satu) bulan sekali
c. Melakukan kontak / koordinasi dengan PIHAK PERTAMA untuk memenatau
kondisi klien baik fisik, sosial, psikologis dan spiritual
d. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada klien sebagai suatu keluarga
yang utuh
e. Memberikan motivasi kepada klien untuk mentaati peraturan dan tata tertib yang
ada (terlampir)

FASILITASI
Pasal 4

1. Kamar untuk 2 (dua) orang klien, dengan fasilitas 2 (dua) tempat tidur, lemari
pakaian dan meja snack
2. Kamar mandi
3. Meja makan
4. Meja tamu
5. Sarana kebersihan (peralatan mandi, mencuci)
6. Obat-obatn ringan
7. TV

PEMBIAYAN
Pasal 5

1. PIHAK KEDUA akan dibebankan biaya Rp. 2.000.000,- / bulan (Dua juta rupiah /
bulan)

69
2. Pembiayaan dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan langsung
dibayarkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA melalui bendahara
Penerimaan Program Pelayanan Khusus / Konstribusi
3. Segala pembiayaan Administrasi yang dikeluarkan selama pengurusan klien di
Balai PSTW Yogyakarta di bebankan kepada PIHAK KEDUA
4. Keterlambatan pembayaran hanya dapat ditunggak selama 1 (satu) bulan apabila
pada bulan ke-2 (dua) belum dilakukan pelunasan maka PIHAK PERTAMA berhak
untuk melakukan penagihan kepada PIHAK KEDUA baik secara langsung ataupun
tertulis dan apabila tidak ada tanggapan dari PIHAK KEDUA atas penagihan yang
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA maka PIHAK PERTAMA berhak untuk
mengembalikan klien kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA harus melunasi
segala sesuatu yang menyangkut tunggakan biaya kepada PIHAK PERTAMA

TERMINASI
Pasal 6

Dalam melakukan pelayanan kepada klien PIHAK PERTAMA dapat melakukan


Terminasi / Pemberhentian Layanan kepada klien disebabkan oleh beberapa hal :
1. PIHAK KEDUA atau klien meminta agar pelayanan dihentikan karena pertimbangan
tertentu dengan suatu konsekuensi bahwa segala biaya yang telah dikeluarkan oleh
PIHAK KEDUA untuk membayar pelayanan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
tidak dapat dikembalikan
2. Klien malukan tindakan yang mengganggu keamanan, kenyamanan, kesopanan,
bagi klien yang lain / petugas Balai PSTW Yogyakarta
3. Klien tidak mau mematuhi Aturan dan Tata Tertib yang telah ditentuakn oleh Balai
4. PIHAK KEDUA melanggar kesepakatan sesuai dengan pasal 5 Ayat 4

LAIN-LAIN
Pasal 7

1. Apabila terjadi perselisihan antar PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan
diselesaikan secara kekeluargaan
2. Apabila klien meninggal dunia di BPSTW Yogyakarta maka segala biaya yang
dikeluarkan / diperlukan selama proses di Balai akan dibebankan kepada PIHAK
KEDUA

70
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan
perjanjian ini, maka segala sesuatu akibat yang timbul akan dibebankan kepada ahli
waris
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam Surat Perjanjian diatur kemudian.

Demikian Berita Acara Perjanjian Kesepakatan Program Pelayanan Khusus /


Konstribusi ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di depan saksi-saksi
sebagai bukti keabsahan.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

…………………………… …………………………..

Saksi-Saksi

Saksi PIHAK PERTAMA Saksi PIHAK KEDUA

………………………….. …………………………..

71
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

BIMBINGAN LANJUT F - 11
BALAI PSTW YOGYAKARTA

IDENTITAS ALUMNI

No. Registrasi :
Nama :
Tempat/Tgl Lahir :
Agama :
Alamat :
Tanggal/Kunjungan :

ASPEK PENILAIAN Ket.

Sangat Baik Cukup Kurang


Baik baik Baik
A. Kondisi Fisik
1. Kesehatan Jasmani
2. Kelincahan Gerak
3. Kebersihan dan Kerapian diri
B. Kondisi Psikis
1. Rawut wajah/Roman Muka
2. Kepercayaan Diri
3. Disiplin Diri
4. Tanggungjawab
5. Kemandirian
6. Stabilitas Ekonomi
7. Kreativitas
C. Kondisi Sosial
1. Kemampuan penyesuaian diri
2. Keluasan Pergaulan
3. Sopan Santun
4. Kerjasama

D. Kemampuan melaksanakan fungsi sosial


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

E. Kemanpuan mengembangkan potensi diri

72
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

F. Kondisi keluarga (tanggapan keluarga terhadap klien)


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

G. Kondisi Lingkungan (tanggapan lingkungan / masyarakat terhadap klien)


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..

CATATAN :

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Yogyakarta,
Pekerja Sosial

…………………………………..
NIP.

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

73
TATA TERTIB
KLIEN BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
YAOGYAKARTA
1. Bersedia tinggal di dalam Balai PSTW, ditempatkan di Wisma dan kamar yang telah
ditentukan oleh petugas, apabila karena sesuatu hal harus pindah wisma atau
kamar dapat dilakukan atas persetujuan dari petugas;
2. Menjaga hubungan baik antara sesama klien, tidak diperbolehkan mengatur
petugas atau klien yang lain dan wajib menghargai dan menghormati semua
petugas yang ada di Balai;
3. Bagi klien yang masih memiliki kemampuan dan akses yang baik (kecuali klien
bedtres) diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, dengan menggunakan seragam yang telah dibagikan dan tetap
menjaga kondisi New Normal (menggunakan Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci
tangan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan);
4. Setiap klien agar dapat menjaga kebersihan diri (mandi, gosok gigi, menggunakan
sabun mandi, mencuci pakaian), kebersihan kamar, lingkungan asramanya masing-
masing, apabila karena keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki tidak
memungkinkan maka dimohon dapat dibantu oleh klien yang lain dalam satu
asrama atau petugas;
5. Untuk menjaga privasi dan sopan satun sesama klien maka dilarang bagi klien lelaki
ke wisma klien perempua dan klien perempuan ke wisma klien lelaki dan bagi klien
dalam satu wisma dilarang untuk masuk ke kamar klien yang lain kecuali ada hal
penting yang harus dilakukan;
6. Dalam berinteraski sosial dan menjaga pergaulan yang baik dan sopan bagi klien
lelaki dan perempuan tidak diperkenankan melakukan hubungan istimewa
(berpacaran) atau melakukan tindakan asusila, apabila ketahuan maka akan
diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku;
7. Dilarang mengambil, meminta, meminjam atau meminjamkan barang (HP, Charger,
Radio, Tape dll) atau uang ke sesama klien, apabila ketahuan oleh petugas maka
akan diberikan sanksi bagi keduanya sesuai dengan aturan yang berlaku;
8. Dilarang keras membawa barang-barang terlarang seperti Senjata Tajam, Narkoba,
Minuman Beralkohol, apabila ketahuan oleh petugas akan diproses secara hukum
yang berlaku.
9. Semua klien wajib menjaga sarana dan prasarana yang ada di Wisma dan
lingkungan Balai, penggunaan TV dan Magicom diatur sesuai dengan kesepakatan
dan tidak mengganggu lingkungan asrama, rimote TV tidak diperbolehkan dikuasai
oleh pihak tertentu;

74
10. Apabila terjadi perselisihan antar klien maka harus diselesaikan secara
kekeluargaaan difasilitasi Peksos/Petugas, dilarang melakukan tindakan kekerasan
dalam bentuk apapun (memukul, menampar, menendang, melempar) apabila terjadi
tindakan kekerasan maka akan diproses secara hukum yang berlaku;
11. Untuk menjaga kondisi keamanan dan kesehatan, Klien dilarang keluar dari
lingkungan Balai untuk kepentingan apapun kecuali didampingi oleh keluarga atau
petugas dengan meminta surat ijin dari Peksos/Petugas;
12. Bagi keluarga yang ingin mengunjungi klien akan ditentukan jam berkunjungan, dan
kunjungan hanya dapat dilakukan diruang tamu atau ditempat yang telah disediakan
dan tidak diperkenankan masuk ke Wisma kecuali dalam kondisi tertentu.
13. Bagi klien melanggar Tata Tertib yang telah dibuat, maka akan diberlakukan sanksi
sesuai dengan aturan yang berlaku .

Yogyakarta, 2020
Kepala BPSTW Yogyakarta

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

SANKSI PELANGGARAN
TATA TERTIB KLIEN BPSTW YOGYAKARTA

75
1. Melakukan pelanggaran ringan
Apabila klien melakukan pelanggaran ringan diberikan sanki berupa teguran secara
lisan akan tetapi apabila sampai dengan 3 kali tetap melakukan pelanggaran yang
sama, maka akan diberikam sanksi membersihkan lingkungan asramanya masing-
masing. Adapun jenis pelanggaaran ringan antara lain :
a. Tidak mengikuti kegiatan rutin sesuai jadwal
b. Jajan diluar lingkungan Balai
c. Tidak menerapkan kondisi New Normal (tidak menggunakan masker)

2. Melakukan pelanggaran sedang


Apabila klien melakukan pelanggaran sedang diberikan sanksi berupa teguran
secara lisan dan perjanjian secara tertulis, akan tetapi apabila sampai dengan 2
kali tetap melakukan pelanggaran yang sama Maka akan diberikan Sanksi untuk
membersihkan lingkungan Balai sesuai kesepatakan dengan petugas (Ruangan
Aula, Ruangan Ketrampilan, Ruangan Dapur, Ruangan Poliklinik) selama 2 hari
berturut-turut; adapun katagori pelanggaran sedang antara lain :
a. Klien lelaki mengunjungi wisma klien perempuan
b. Klien perempuan mengunjungi wisma klien lelaki
c. Sering menganggu sesama klien marah tanpa alasan
d. Meminjam barang temannya tanpa seijin yang punya
e. Keluar dari lingkungan Balai tanpa didampingi keluarga/petugas

3. Melakukan Pelanggaran berat seperti :


Apabila klien melakukan tindakan pelanggaran berat diberikan sanksi berupa
teguran secara lisan dan surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatan
tersebut, apabila sanksi pertama tetap dilanggar maka Peksos akan berkoordinasi
dengan pihak keluarga/pihak berwajib, mengembalikan klien ke keluarga atau
diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Adapun katagori pelanggaran berat
antara lain :
a. Meminjam atau meminjamkan barang berharga atau uang
b. Mengambil barang berharga atau uang milik klien yang lain
c. Memiliki barang terlarang (senjata tajam, Narkoba, Minuman Beralkohol)
d. Ketahuan berpacaran dan melakukan tindakan asusila
e. Melakukan tindakan kekerasan kepada klien yang lain (memukul, menampar,
menendang, melempar)
f. Melawan petugas atau Tidak berkenan ditegur petugas pada saat melanggaran
aturan / tata tertib

76
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA

Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Telepon/Faximili : (0274) – 895402


2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website: http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw

SURAT PENYATAAN
MELAKUKAN PELANGAGARAN TATA TERTIB

77
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat Asal :
Agama :
Mengikuti Program : Rutin / Subsidi Silang
Wisma :
Tanggal Masuk BPSTW :
Penanggung Jawab :

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah melakukan pelanggaran Tata Tertib
BPSTW Yogyakarta Ringan/Sedang/Berat sebagai berikut :
1. …………………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………
Sesuai dengan aturan yang berlaku di BPSTW Yogyakarta maka saya bersedia
untuk diberikan sanksi sebagai berikut :
1. …………………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat, dengan tidak ada paksaan dan
tekanan dari pihak manapun.
Yogyakarta, 2020
Mengetahui Yang Membuat Pernyataan
Kepala Seksi PJS

(……………………………..) (……………………………..)
NIP.
Saksi
Peksos BPSTW Yogyakarta

(………………………………)
NIP.

78

Anda mungkin juga menyukai