PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudi luhur mempunyai ikatan
kekeluargaan yang mencerminkan nilai-nilai kegamaan dan budaya bangsa, yaitu
menghormati serta mengharagai peran dan kedudukan lanjut usia yang memiliki
kebijakan dan kearifan serta pengalaman berharga yang dapat diteladani oleh
generasi penerusnya.
Semakin meningkatknya usia harapan hidup khususnya di Daerah
Istimewa Yogyakarta, menyebabkan meningkatnya jumlah lanjut usia dengan
kompleksitas permasalahnnya. Oleh karena itu Berdasarkan Peraturan Daerah
Istimewa DIY Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY,
Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (Balai PSTW) Yogyakarta merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis Daerah yang berada di bawah Dinas Sosial DIY.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 90 Tahun 2018 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Sosial, BPSTW Yogyakarta mempunyai tugas
sebagai pelaksana teknis dalam perlindungan, jaminan dan rehabilitasi sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial lanjut usia untuk mempertahankan
persentase warga binaan yang terpenuhi kebutuhan dasarnya.
1
diri; dan b. terciptanya lingkungan sosial yang mendukung keberfungsian sosial
Lanjut Usia. Adapun Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dilaksanakan dalam bentuk: a.
motivasi dan diagnosis psikososial; b. perawatan dan pengasuhan; c. pelatihan
vokasional dan pembinaan kewirausahaan; d. bimbingan mental spiritual; e.
bimbingan fisik; f. bimbingan sosial dan konseling psikososial; g. pelayanan
aksesibilitas; h. bantuan dan asistensi sosial; i. bimbingan resosialisasi; j. bimbingan
lanjut; dan/atau k. rujukan. Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia harus memperhatikan
prinsip: a. diutamakan tetap dalam lingkungan keluarga, panti merupakan alternatif
terakhir; b. nondiskriminatif dan imparsial; dan c. pelayanan yang holistik,
komprehensif, dan inklusif.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial;
3. PP Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Lanjut Usia;
4. Undang-Undang Nomor RI 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.
5. Undang-undang Nomor RI 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan
Masyarakat;
7. Permensos 5 Tahun 2018 tentang Standar nasional Rehabilitasi Sosial Lanjut
Usia;
2
8. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 90 tahun 2018
tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sosial Prov, DIY.
C. Maksud
Petunjuk Teknis Proses Pelayanan dan Rehabilitas Sosial di BPSTW Yogyakarta
dibuat sebagai acuan dan petunjuk bagi pelaksana/aparat BPSTW Yogyakarta,
dalam melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi soaial lanjut usia sesuai dengan
stándar dan syarat yang telah ditentukan.
D. Tujuan
1. Menyeragamkan Pola Pikir Dan Pola Tindak Pelaksanaan Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia;
2. Memberikan Batasan Operasional Program Pelayanan dan Rehabiltasi Sosial
untuk Lanjut Usia;
3. Meningkatkan pemahaman bagi petugas dalam melaksanakan Proses
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia;
4. Terlaksananya proses Pelayanan dan Rehabiltasi Sosial Lanjut Usia secara
efektif, efisien dan tepat sasaran
E. PENGERTIAN
1. Rehabiltasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
dalam kehidupan masyarakat;
2. Rehabilitasi Lanjut Usia adalah upaya yang ditujukan untuk membantu lanjut
usia dalam memulihkan dan mengembangkan fungsi sosialnya;
3. Lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas;
4. Lanjut Usia Terlantar adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun
keatas, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan
hidupnya tergantung pada bantuan orang lain;
5. Lanjut usia beresiko tinggi adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan;
6. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa;
7. Lanjut usia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain;
3
8. Perlindungan Sosial adalah upaya Pemerintah dan/atau masyarakat untuk
memberikan kemudahan pelayanan bagi lanjut usia tidak potensial agar dapat
mewujudkan dan menikmati taraf hidup yang wajar;
9. Jaminan Sosial Lanjut Usia adalah bantuan yang diberikan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar lanjut usia tidak potensil dalam rangka memelihara taraf
kesejahteraan sosial;
10. Bantuan Sosial adalah upaya pemberian bantuan yang bersifat tidak tetap agar
lanjut usia potensial dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.
11. Pemberdayaa Lanjut Usia adalah setiap upaya meningkatkan kemampuan
fisik, mental spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan agar para lanjut usia
dapat didayagunakan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
12. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja baik di Lembaga
Pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan
sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktik pekerjaan sosial untuk
melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial;
13. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididk dan dilatih secara
profesioanl untuk melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan masalah
sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun
swasta yang ruang lingkup kegiatannya di bidang Kesejahteraan Sosial;
14. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik berlatar
belakang pelerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang sosial, tetapi
melaksanakan kegiatan penyelenggaran di bidang sosial bukan di instansi sosial
pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.
4
BAB II
KARATERISTIK DAN PERMASALAHAN LANJUT USIA
5
otot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku, kapasitas residu
meningkat sehingga menarik nafas lebih berat, alveoli melebar dan
jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun dan terjadinya
penyempitan pada bronkus.
d. Perubahan integumen terjadi dengan bertambahnya usia mempengaruhi
fungsi dan penampilan kulit, dimana epidermis dan dermis menjadi lebih tipis,
jumlah serat elastic berkurang dan keriput serta kulit kepala dan rambut
menipis, rambut dalam hidung dan telinga menebal, vaskularisasi menurun,
rambut memutih (uban), kelenjar keringat menurun, kuku keras dan rapuh
serta kuku kaki tumbuh seperti tanduk.
e. Perubahan system persyarafan terjadi perubahan struktur dan fungsi system
saraf. Saraf pancaindera mengecil sehingga fungsi menurun serta lambat
dalam merespon dan waktu bereaksi khususnya yang berhubungan dengan
stress, berkurangnya atau hilangnya lapisan myelin akson sehingga
menyebabkan berkurangnya respon motorik dan reflex.
f. Perubahan musculoskeletas sering terjadi pada wanita pasca menopause
yang dapat mengalami kehilangan densitas tulang yang masif dapat
mengakibatkan osteoporosis, terjadi bungkuk (kifosis), persendian membesar
dan menjadi kaku (atrofi otot), kram, tremor, tendon mengerut dan
mengalami sklerosis.
g. Perubahan gastroinstestinal terjadi pelebaran esophagus, terjadi penurunan
asam lambung, peristaltic menurun sehingga darah absorpsi juga ikut
menurun, ukuran lambung mengecil, serta fungsi organ aksesoris menurun
sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hormon dan ensim
pencernaan.
h. Perubahan genitourinaria terjadi pengecilan ginjal, pada aliran darah ke ginjal
menurun, penyaringan di glomerulus menurun dan fungsi tubulus menurun
sehingga kemampuan mengonsentrasikan urine ikut menurun.
i. Perubahan pada vesika urinaria terjadi pada wanita yang dapat
menyebabkan otot-otot melemah, kapasitasnya menurun dan terjadi retensi
urine.
j. Perubahan pada pendengaran yaitu terjadi membaran timpani atrofi yang
dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tulang-tulang pendengaran
mengalami kekakuan.
k. Perubahan pada penglihatan terjadi pada respon mata yang menurun
terhadap sinar, adaptasi menurun, akomodasi menurun, lapang pandang
menurun dan katarak.
6
2. Perubahan Psikologis
Pada lanjut usia dapat dilihat dari kemampuannya beradaptasi terhadap
kehilangan fisik, sosial, emosional serta mencapai kebahagian, kedamaian dan
kepuasan hidup. Ketakukan menjadi tua dan tidak mampu produktif lagi
memunculkan gambaran yang negatif tentang proses menua. Banyak kultur dan
budaya yang ikut menumbuhkan anggapan negatif tersebut, dimana lansia
dipandang sebagai individu yang tidak mempunyai sumbangan apapun terhadap
masyarakat dan memboroskan sumberdaya ekonomi.
3. Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi yaitu post power syndrome, single woman, single
parent, kehampaan, ketika pasangan atau teman meninggal, maka muncul
perasaan kapan meninggal.
4. Perubahan Kognitif
Perubahan kognitif pada lansia terjadi karena mulai melambatnya proses
berfikir, mudah lupa, bingung dan pikun.
7
pemeriksaan kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang menderita penyakit
ketuaan dan kebutuhan rekreasi. Sedangkan penghasilan mereka antara lain dari
pensiun, tabungan, dan bantuan keluarga. Bagi lanjut usia yang memiliki aset dan
tabungan cukup, tidak terlalu banyak masalah. Tetapi bagi lanjut usia yang tidak
memiliki jaminan hari tua dan tidak memiliki aset dan tabungan yang cukup maka
pilihan untuk memperoleh pendapatan jadi semakin terbatas. Jika tidak bekerja
berarti bantuan yang diperoleh mereka dapatkan dari bantuan keluarga, kerabat
atau orang lain. Dengan demikian maka status ekonomi orang lanjut usia pada
umumnya berada dalam lingkungan kemiskinan. Keadaan tersebut akan
mengakibatkan orang lanjut usia tidak mandiri, secara finansial tergantung kepada
keluarga atau masyarakat bahkan pemerintah.
Menurut Santoso (2003) beberapa masalah utama yang dihadapi oleh
lanjut usia pada umumnya antara lain :
1. Menurunnya daya tahan fisik;
2. Masa pensiun bagi lanjut usia yang dahulunya bekerja sebagai PNS atau
pegawai Swasta yang menyebabkan menurunnya pendapatan dan hilangnya
prestise;
3. Perkawinan anak sehingga anak hidup mandiri dan terpisah dari oaring tua;
4. Urbanisasi penduduk usia muda yang menyebabkan lanjut usia terlantar;
5. Kurangnya dukungan dari keluarga lanjut usia;
6. Pola tempat tinggal lanjut usia. Lanjut usia yang hidup di rumah sendiri, tinggal
bersama dengan anak atau menantu, dan tinggal dipanti werdha.
BAB III
8
A. STRUKTUR ORGANISASI
Kepala BPSTW
Yogyakarta
Kelompok
Jabatan
Fungsional
9
f. Pelaksanaan pengembangan jejaring perlindungan dan jaminan sosial lanjut
usia;
g. Pelaksanaan pengembangan perlindungan dan jaminan sosial lanjut usia;
h. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam penanganan lanjut
usia;
i. Fasilitasi penelitian dan pengembangan perguruan tinggi/lembaga
kemasyarakatan/tenaga kesejahteraan sosial untuk perlindungan, pelayanan
dan Jaminan Sosial bagi lanjut usia;
j. Pelaksanaan ketatausahaan;
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai;
dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
10
3. TUGAS DAN FUNGSI SEKSI PJS
11
5) Konselor
6) Enbler (pembaharu)
7) inovator
8) Penghubung
9) Pembimbing Sosial individu, Kelompok/keluarga dan masyarakat
10)Evaluator
b. Peran Psikolog
1) Trainer
2) Konselor
3) Terapis
6. TUGAS PERAWAT
a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada klien secara individu
b. Mengajarkan prilaku hidup bersih dan sehat pada klien
12
c. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada
klien untuk mencegah resiko jatuh
d. Memantau kondisi klien sesuai dengan kondisinya
e. Melakukan pengukuran antropometri
f. Melakukan mobilisasi posisi klien
g. Melakukan fasilitasi klien eliminasi
h. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istrirahat
i. Memfasilitasi kebiasaan tidur perawat
j. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
klien
k. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemebrian asuhan
l. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
m. Melakukan dokumentasi proses keperawatan
n. Menyusun rencana kegiatan keperawatan
o. Membimbingan dibidang pelayanan keperawatan di lahan praktek
7. TUGAS PRAMUBAKTI
a. Membantu ADL klien yang non potensial dan resiko tinggi di ruangan Isolasi,
dan Wisma Subsidi Silang (mengambilkan jatah makan, membagi jatah
makan, menyuapi klien yang sudah tidak bisa makan sendiri, memandikan,
mencuci pakaian, mencuci piring, membersihkan tempat tidur dan
membersihkan kamar dan lingkungan wisma);
b. Melakukan interaksi sosial dengan klein secara baik (menanyakan kondisi
klien, menanyakan kebutuhan klien dan mendengarkan klien pada saat
bercerita);
c. Membantu klien untuk mendapatkan sinar matahari (berjemur) sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan;
d. Membantu klien untuk memeriksakan kesehatan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan;
e. Membantu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasana berkoordinasi dengan Seksi PJS dan Peksos;
f. Membantu klien rutin dalam kondisi sakit (tidak mampu ADL) untuk mencuci
pakaian, membersihkan kamar dan tempat tidur sampai dengan kondisi klien
pulih kembali;
g. Menegur klien apabila melanggar Tata Tertib, menyelesaikan perselisihan
yang terjadi diantara klien pada saat bertugas, bila diperlukan tindak lanjut
berkoordinasi dengan Peksos/Seksi PJS;
13
h. Berkoordinasi dengan tenaga profesi yang lain dalam melakukan motivasi
dan dan pendampingan terhadap klien;
i. Membuat catatan harian / foam tentang perkembangan klien;
j. Mengisi buku penghubung pada saat selesai menjalankan tugas;
k. Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.
8. TUGAS SATPAM
a. Menjaga keamanan dan ketertiban klien dan lingkungan Balai PSTW
Yogyakarta;
b. Menerima tamu baik dari keluarga klien atau tamu umum dengan
menerapkan standar pelayanan kesehatan covid 19 (memeriksa suhu tubuh,
mewajibkan tamu untuk menggunakan masker), mempersilahkan tamu
menunggu diruang tunggu;
c. Memfasilitasi tamu sesuai kepentingan dan menghubungkan tamu dengan
klien atau petugas;
d. Mengkondisikan klien untuk mengikuti kegiatan rutin di Balai berkoordinasi
dengan Peksos dan Seksi PJS;
e. Menegur klien apabila melanggar Tata Tertib, menyelesaikan perselihan
yang terjadi diantara klien pada saat bertugas, bila diperlukan tindak lanjut
berkoordinasi dengan Peksos/Seksi PJS;
f. Memeriksa kondisi dan wisma klien pada saat malam hari setelah jam
istirahat jam 21.00 wib, memastikan kondisi aman terkendali.
g. Berkoordinasi dengan profesi yang lain dalam menjalankan tugas;
h. Mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
9. TUGAS INSTRUKTUR
a. Menyusun silabus materi kegiatan selama satu tahun, sesuai dengan
bimbingan/ ketrampilan yang diajarkan
b. Mengusulkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan bimbingan/ ketrampilan selama satu tahun sesuai dengan
kebutuhan
c. Memberikan materi bimbingan /ketrampilan sesuai dengan
bimbingan/ketrampilan yang diajarkan
d. Membuat laporan kegiatan setiap pertemuan dan melaporkan hasil kegiatan
setiap bulannya ke Seksi Teknis/Peksos
e. Melakukan koordinasi dengan Seksi Teknis dan Peksos dalam hal kegiatan
bimbingan/ketrampilan
14
f. Menghadiri Case Conference sebagai System sumber sesuai dengan
Undangan yang disampaikan oleh BPSTW Yogyakarta dan
g. Mengikuti evaluasi yang dilakukan oleh BPSTW Yogyakarta
h. Membuat laporan setiap pertemuan, Tri Wulanan, Semesteran, Laporan
Tahunan pencapaian bimbingan/ketrampilan yang telah diberikan selama
satu tahun
BAB IV
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN, PELAYANAN DAN
REHABILITASI SOSIAL DI BPSTW YOGYAKARTA
15
A. PROGRAM LAYANAN, SASARAN, SYARAT MASUK, DAN KLASTER KLIEN
BPSTW YOGYAKARTA
1. Program Layanan
a. Program Rutin
Program rutin adalah program pelayanan dan rehabilitasi sosial yang
sediakan oleh BPSTW Yogyakarta, untuk menangani lanjut usia terlantar
(tidak mempunyai keluarga/penanggung jawab) maupun lanjut usia yang
masih mempunyai keluarga/penanggung jawab, kondisi lansia tersebut
bermasalah baik secara Biologis/Fisik, Sosial, Psikososial, Spritual, Ekonomi
dan Budaya, agar dapat dipenuhi kebutuhan dasarnya.
b. Program Pelayanan Khusus
Program Pelayanan Khusus adalah program pelayanan dan rehabilitasi
sosial yang disediakan oleh BPSTW Yogyakarta, untuk menangani lanjut
usia yang bermasalah baik secara Biologis/Fisik, Sosial, Psikososial,
Spritual, Budaya akan tetapi tidak secara Ekonomi, sehingga pihak
keluarga/penanggung jawab akan memberikan konstribusi pembayaran
kepada Balai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disetorkan ke Kas
Negara.
16
2) Ada yang bertanggung jawab/kecuali calon klien terlantar (rujukan camp
asesmen)
3) Bersedia tinggi di BPSTW Yogyakarta
b. Syarat Adminitrasi klien Rutin
1) Mengisi form/blanko yang sudah disediakan, diketahui oleh aparat
setempat ( RT / RW / Kadus / Dukuh / Kepala Desa / Kelurahan dan
Kecamatan)
2) Surat Rujukan apabila klien dirujuk dari lembaga yang lain
3) Surat keterangan sehat dari dokter
4) Surat pernyataan keluarga yang bertanggung jawab
5) Melampirkan foto copy Kartu Keluarga (KK) klien dan penanggung jawab
6) Melampirkan foto copy KTP calon klien dan Penanggung jawab
7) Melampirka pas foto terbaru
8) Menandatangani kontrak pelayanan di PSTW Yogyakarta
9) Surat pernyataan dari penanggung jawab dengan materai Rp.6000,-
17
a. Lanjut usia beresiko tinggi adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau
lebih dengan masalah kesehatan;
b. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa;
c. Lanjut usia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak berdaya mencari
nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain;
II 1. Bimbingan Fisik
ASESMEN dan Kesehatan
2. Bimbingan Sosial
PENYUSUNAN RENCANA
III PEMECAHAN MASALAH
3. Bimbingan Psikologi
IV PEMECAHAN MASALAH
(INTERVENSI)
4. Bimbingan Mental dan
Kerohanian
5. Bimbingan Kesenian
V RESOSIALISASI dan rekreasi
6. Bimbingan Vokasional
TERMINASI
VI
7. Pelayanan Aksesibilitas
18
1. PENDEKATAN AWAL
Pendekatan awal adalah suatu proses kegiatan penjajagan awal,
konsultasi dengan pihak terkait, sosialisasi program pelayanan dan rehabilitasi
sosial, identifikasi calon klien, pemberian motivasi, seleksi, perumusan
kesepakatan dan penempatan calon klien, serta identifikasi sarana dan
prasarana pelayanan. Proses pendekatan awal dapat dilihat pada tabel 1.
No Kegiatan Uraian
- Identifikasi sasaran
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Melaksanakan sosialisasi
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan : sesuai dengan
kebutuhan
- Tempat pelaksanaan : di dalam dan luar
19
Balai PSTW Yogyakarta
g. Outcome - tersebar luasnya informasi program
kegiatan kepada kelompok sasaran
- meningkatkan pemahaman, kesadara,
dukungan kelompok sasaran terhadap
kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial
lansia
- terciptanya kesamaan pemahaman,
kelompok sasaran dalam penyelenggaran
pelayanan dan rehabilitasi sosial lansia
2. Identifikasi / Seleksi Adalah proses mengetahui, mengintervensi,
memilih dan menetapkan calon klien
a. tujuan - terhimpunnya data akurat tentang
identifikasi calon klien yang sesuai
persyaratan untuk mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di BPSTW Yogyakarta
b. metode - pengamanatan / observasi
- Wawancara
c. Kegiatan - Menyusun dan mengisi formulir
- Melakukan seleksi dan registrasi
- Pembahasan kasus
- Membuat laporan hasil identifikasi
d. Langkah-langkah - Menyiapkan formulir
- Menggandakan formulir
- Mengisi formulir
- Menelaah formulir isian
- Menentukan calon klien diterima atau tidak
- Membuat laporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
f. Waktu dan Tempat - Waktu Pelaksanaan : sesuai dengan
kebutuhan
- Tempat pelaksanaan : Di BPSTW
Yogyakarta atau dan di lokasi calon klien
g. OutCome - Tersedianya data calon klien
- Ditetapkan calon klien yang dapat diterima
di BPSTW Yogyakarta
3. Penerimaan / Registrasi Adalah kegiatan penerimaan calon klien dari
pihak keluarga atau pihak perujuk ke BPSTW
Yogyakarta
a. Tujuan Untuk mendapatkan pelayanan dan
rehabilitasi sosial dalam balai sehingga
terpenuhinya kebutuhan dasar lansia
b. Metode - Wawancara
- Pencatatan
c. Kegiatan - Membuat kontrak pelayanan dan rehabilitasi
20
sosial dengan calon klien dan keluarga /
penanggung jawab
- Meng adakan temu bahas
- Penempatan klien di wisma
- Pemberian pelayanan
d. Langkah-langkah - Menyiapkan admintrasi penerimaan antara
lain : Form perjanjian / penyerahan kontrak,
Berita Acara, Buku Registrasi, dll
- Penandatanganan kontrak dan serah terima
klien
- Registrasi klien
- Pengasramaan
- Monotoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
f. Waktu dan Tempat - Waktu Pelaksanaan : pada saat calon klien
sudah dinyatakan diterima
- Tempat Pelaksanaan : di Balai PSTW
Yogyakarta
g. Outcome - Adanya pemahaman calon klien tentang
proses dan manfaat pelayanan dan
rehabilitasi sosial di BPSTW Yogyakarta
- Adanya kesepakatan pemberian pelayanan
dan rehabilitasi sosial antara calon klien,
keluarga atau pihak-pihak lain dengan
BPSTW Yogyakarta secara tertulis
21
- Mengetahui permasalahan Biologis/Fisik, Sosial, Psikososial, Spritual,
Budaya dan Ekonomi klien
- Mengetahui system sumber yang dapat dilibatkan dalam menyelesaikan
permasalahan klien
- Mengetahui potensi yang dimiliki klien dalam menyelesaikan
permasalahannya
b. Metode
- Pengamatan / Observasi
- Wawancara
- Diskusi / Pembahasan Kasus (CC)
c. Kegiatan
- Pengumpulan data
- Pengolahan dan verifikasi data
- Analisa data
- Penentuan kebutuhan klien / skala prioritas masalah yang harus segera
diselesaika.
d. Langkah-langkah
- Membuat Tim pelaksana
- Menyusun jadwal pelaksanaan
- Menyusun pedoman wawancara
- Pengungkapan dan pemahaman masalah
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Perawat
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan kegiatan asesmen adalah pada saat klien sudah
masuk dan tinggal di BPSTW Yogyakarta
- Tempat pelaksanaan kegiatan asesmen adalah ruangan Peksos / ruang
asesmen BPSTW Yogyakata
g. Outcome
- Teridentifikasinya kebutuhan dan permasalahan klien
- Teridentifikasinya potensi dan sumber-sumber yang tersedia sehingga
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan pemecahan
permasalahan klien.
22
Tahap perencanaan program pelayanan merupakan kegiatan
penetapan rencana rehabilitasi sosial lanjut usia, yang disusun berdasarkan
pengungkapan dan pemahaman masalah awal dan lanjutan yang dilakukan
melalui kegiatan temu bahas kasus (Case Conference).
a. Tujuan
Untuk menetapkan program pelayanan yang tepat sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan klien.
b. Metode
- Wawancara
- Diskusi
- Pembahasan kasus (Case Conference)
c. Kegiatan
- menentukanTujuan kegiatan
- Sasaran kegiatan
- Bentuk Kegiatan
- Pendekatan
- Strategi
- Teknik
- Petugas
- Waktu pelaksanaan
- Indikator keberhasilan
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menetapkan anggaran
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Melaksanakan perencanaan program pelayanan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan perencanaan program pelayanan dan rehabilitasi
sosial setelah dilakukan asesmen awal terhadap klien
- Tempat pelaksanaan perencanaan program pelayanan dan rehabilitasi
sosial di Balai PSTW Yogyakarta
23
g. Outcome
- Ditetapkanya program pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan klien
- Teridentifikasinya potensi dan sumber-sumber yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan dan pemecahan masalah klien
- Ditetapkannya waktu pelaksanaan program pelayanan bagi klien
No Kegiatan Uraian
24
mempu mengembangkan relasi sosial yang
positif dan menjalankan peranan sosialnya
dalam Balai dan lingkungan sosialnya secara
normatif
a. Tujuan - Memulihkan dan mengembangkan prilaku
aktif klien
- Meningkatkan kemampuan menemukan dan
mangatasi masalah, serta memenuhi
kebutuhan secara wajar / normatif
- Meningkatkan kemampuan melaksanakan
peran sosial dengan baik
b. Metode / Teknik - Wawancara
- Diskusi
- Konseling
- Bimbingan sosial individu, kelompok
/keluarga, masyarakat
c. Kegiatan - Bimbingan sosial individu kepada klien
pada saat klien mengalami permasalahan
kelompok dan keluarga
- Terapi psikososial secara indiviidu (Peksos
dan Psikolog)
- Terapi psikososial kelompok (dinamika
kelompok)
d. Langkah-langkah - Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan sosial
- Melaksanakan bimbingan sosial
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Pekerja Sosial
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan bimbingan sosial
sesuai dengan kebutuhan (bimbingan sosial
individu, keluarga dan kelompok)
- Tempat pelaksanaan di lingkungan BPSTW
Yogyakarta
g. Outcome - Meningkatnya kemampuan klien dalam
mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan secara wajar / normatif
- Meningkatnya kemampuan klien
melaksanakan peran sosial dengan baik
3. Bimbingan fisik dan Adalah proses pelayanam yang ditujukan
kesehatan menjaga atau meningkatkan kondisi fisik dan
kesehatan lanjut usia, sehingga dapat
melaksanakan peran sosialnya secara
normatif
a. tujuan - Memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang ADL dasar
25
- Memberikan pengetahuan tentang PHBS
- Memulihkan, memelihara dan meningkatkan
kondisi fisik klien
- Membentuk disiplin dan karakter klien
- Penyegaran fisik untuk menghilangkan rasa
jenuh dengan kegiatan senam bugar lansia
b. Metode - Ceramah
- Peragaan
- Observasi
- Pemeriksaan
- Praktek
c. Kegiatan - Pemeriksaan Kesehatan secara rutin setiap
hari Rabu, untuk BPSTW Unit Budi luhur
dilakukan oleh Dokter dari Puskesmas
Kasian 1, sementara untuk Unit Abiyoso
dilakukan oleh Dokter RS Grasia
- Pemberian makanan dengan gizi seimbang
- Olah raga secara rutin (senam bugar lansia
setiap hari kecuali hari Jumat dan Minggu)
- Senam otak
- Pemeriksaan kesehatan secara rutin
- Meleksanakan kebersihan ruangan dan
lingkungan klien setiap hari Jumat
d. Langkah-langkah - Menunjuk dan menetapkan petugas
- Menyusun jadwal pelaksanaan
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan fisik dan
kesehatan
- Melaksanakan kegiatam bimbingan fisik dan
kesehatan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Peksos, Perawat, Pramubakti dan Seksi
Teknis
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan kegiatan untuk unit
Budi Luhur dan unit Abiyoso setiap hari
Rabu
- Tempat Pelaksanaan di lingkungan BPSTW
g. Outcome - Klien mandiri dalam melakukan ADL dasar
- Meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan tentang cara hidup bersih dan
sehat
- Meningkatkan kondisi fisik yang sehat,
segar dan bugar
- Terpentuknya karakter dan disiplin yang
kuat
- Kondisi fisik klien segar dan hilangnya rasa
26
jenuh.
4. Bimbingan Psikososial Merupakan upaya yang dilakukan untuk
menciptakan situasi sosial psikologis seperti
rasa nyaman, tentram dan damai
a. Tujuan - menciptakan rasa aman, nyaman, tentram
dan damai pada diri klien selama
mendapatkan pelayanan dan rehabilitaso
sosial
- meningkatkan kemampuan penyesuaian diri
antara klien dengan keluarganya,
lingkungan BPSTW dan lingkungan sosial
b. Metode - Diskusi
- Terapi psikososial secara individu dan
kelompok
- Konseling individu, keluarga dan kelompok
c. Kegiatan - Konseling induvidu dan kelompok yang
dilakukan setiap hari Rabu
- Wawancara
- Pembahasan kasus dilakukan setiap 2
bulan sekali, atau sesuai dengan kebutuhan
d. Langkah-langkah - membentuk tim
- menyusun jadwal
- menyiapkan sarana dan prasarana
- menyiapkan materi
- melaksanakan bimbingan psikososial
- monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Psikolog
- Peksos
f. Waktu dan Tempat - Waktu pelaksanaan setiap hari Rabu untuk
BPSTW unit Budi Luhur dan hari Jumat
untuk unit Abiyoso
g. Outcome - terciptanya rasa aman, nyaman, tentran dan
damai
- meningkatkan kemampuan penyesuaian diri
antara klien dengan kelauarga, lingkungan
BPSTW dan lingkungan sosialnya
5. Bimbingan Mental-Spritual Merupakan upaya yang dilaksanakan untuk
dan Kerohanian memelihara dan meningkatkan kondisi
mental spritual dan kerohanian klien
a. Tujuan - Memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang kondisi mental spritual klien sesuai
dengan agama yang dianut
- Meningkatkan kesadaran dan motivasi
untuk melaksanakan ibadah
- Menumbuhkan dan meningkatkan kesdaran
iman, tanggung jawab moral klien dan
pengimbangan ke pribadian klien
b. Metode
- Ceramah
27
- Peragaan
- Diskusi
c. Bentuk kegiatan - Bimbingan agama secara klasikal sesuai
dengan agama yang dianut, untuk klien
beragama islam dilakukan setiap hari Kamis
dan Sabtu, sementara itu untuk klien yang
beragama kristen/khatolik setiap hari kamis
dan hari Jumat
- Pengajian rutin setiap satu bulan sekali
untuk klien beragama islam
- Pemantauan klien yang melaksanakan
ibadah wajib seperti sholat lima waktu
- Perawatan jenazah sesuai dengan agama
yang dianaut
d. Langkah-langkah
- Menunjuk dan menetapkan tim
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan materi
- Peksos
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan untuk bimbingan agama
islam unit Budi Luhur hari Kamis dan hari
Sabtu, sementara untuk yang beragama
Kristen hari Kamis dan Jumat. Untuk unit
Abiyoso kegiatan dilaksanakan setiap hari
Senin dan Kamis
6. Bimbingan Ketrampilan
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka mengembangkan bakat, minat,
dan potensi klien untuk mengisi waktu
28
luangnya sehingga merasa betah dan
nyaman tinggal dib alai.
a. Tujuan
- Adanya pengisian waktu luang
- Menyalurkan bakat dan minat
- Mengembangkan potensi yang dimiliki
- Menciptakan kreatifitas yang produktif
- Menciptkan relasi antar klien
- Saling tukar pengalaman
b. Metode
- Ceramah
- Peragaan
- Praktek
c. Kegiatan
- Ketrampilan pembuatan keset sabut / kain
perca
- Ketrampilan membuat sapu rayung
- Ketrampilan menjahit
- Ketrampilan membuat sulak raffia
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
- Menentukan instruktur / pembimbing
- Menyusun jadwal
- Membentuk kelompok
- Menyusun materi
- Menyiapkan bahan dan alat ketrampilan
- Menyiapkan tempat
- Melaksanakan bimbingan ketrampilan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Instruktur Bimbingan Ketrampilan
- Peksos
- Seksi Teknis
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan unit Budi Luhur dan
unit Abiyoso setiap Hari Selasa
29
7. Bimbingan Kesenian
a. Tujuan
- Untuk memberikan kesempatan bagi klien
dapat mengembangkan hobi dan
bakatnya
30
- Terjadinya interaksi yang baik antar klien
8. Bimbingan Rekreasi
Upaya yang dilaksanakan dalam rangka
mengembangkan kreativitas untuk
meningkatkan semangat hidup klien agar
bahagia dalam menjalankan kehidupan.
a. Tujuan
- Menciptakan suasana menyenangkan
bagi klien
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan tempat
- Peksos
f. Waktu dan Tempat
- Pada saat sebelum pandemi Covid 19
kegiatan rekreasi dilaksanakan sesuai
dengan jadwal setiap 2 bulan sekali
31
f. Outcome
- Terciptanya suasana yang menyenangkan
bagi klien
5. TAHAPAN RESOSIALISASI
No Kegiatan
Uraian
1. Bimbingan Kesiapan Dan
Peran Serta Masyarakat
32
keadaan dan kesiapan klien untuk
kembali ketengah-tengah keluarga dan
masyarakat.
- Sosialisasi bagi lingkungan tempat klien
akan disalurkan
- Persiapan hidup mandiri
4) Langkah-langkah - Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan
sosial/konseling
- Melaksanakan kegiatan bimbingan sosial,
konseling dan sosialisasi ke masyarakat,
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5) Pelaksana - Pekerja Sosial
- Psikolog
6) Outcome - Meningkatnya kemampuan klien dalam
berinteraksi kepada keluarga dan
masyarakat
- Keluarga dapat mempersiapkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan pada saat klien
pulang kerumah
- Masyarakat dapat menerima kembali
kehadiran klien di lingkungan mereka, dan
dapat memberikan motivasi agar klien
hidup secara normatif tanpa adanya
permebdaan dengan masyarakat yang
lainnya.
2. Bimbingan Sosial Hidup -
Bermasyarakat
33
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan materi bimbingan
sosial/konseling
- Melaksanakan kegiatan bimbingan sosial,
konseling dan sosialisasi ke masyarakat,
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana - Peksos
- Psikolog
f. Outcome - Klien dapat menyesuaikan diri dengan
keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya
- Klien dapat menerapkan hasil rehabilirasi
sosial yang diberikan selama berada di
BPSTW Yogyakarta, untuk hidup secara
normatif dikeluarga dan lingkungan tempat
tinggalnya
- Adanya kepedulian dari pemuka masyarakat
dan aparat setempat untuk
mengikutsertakan klien dalam setiap
kegoatan yang ada di lingkungan tempat
tinggal klien.
6. TERMINASI DAN RUJUKAN
a. Tujuan
- Untuk mengakhiri program pelayanan dan rehabiltasi sosial di dalam
Balai PSTW Yogyakarta.
- Menghubungkan klien dengan keluarga atau pelayanan yang dibutuhkan
dengan masalah dan kebutuhan klien.
b. Metode
- Konsultasi
- koordinasi
- Rujukan
c. Kegiatan
1) Terminasi
- Melaksanakan evaluasi perkembangan fisik, mental, spiritual, sosial
dan ketrampilan.
- Mempersiapkan lingkungan keluarga
34
- Melakukan terminasi
2) Rujukan
- Identifikasi masalah dan kebutuhan klien
- Identifikasi pelayanan rujukan yang sesuai dengan masalah dan
kebutuhan klien
- Menghubungi pelayanan rujukan
- Melibatkan keluarga
- Melaksanakan rujukan
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
- Menyusun jadwal
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Melaksanakan kegiatan Terminasi / Rujukan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
- Psikolog
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan pada saat klien sudah dinyatakan selesai mengikuti
proses pelayanan dan rehabilitasi sosial di BPSTW Yogyakarta
- Tempat pelaksanaan di Balai BPSTW Yogyakarta dan tempat klien di
terminasi (rumah atau permakaman)
g. Outcome
- Berakhirnya program pelayanan
- Terhubungnya lanjut usia dengan pelayanan yang sesuai dengan
masalah dan kebutuhannya.
7. PEMBINAAN LANJUT
a. Tujuan
35
- Melaksanakan pengurusan makam klien terlantar yang telah meninggal
dunia
b. Metode
- Wawancara
- Pengamatan/observasi
- Pertemuan
c. Kegiatan
d. Langkah-langkah
- Membentuk tim
e. Pelaksana
- Pekerja Sosial
- Seksi Teknis
- Perawat
- Psikolog
f. Waktu dan Tempat
- Waktu pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan
- Tempat pelaksanaan adalah di rumah/lokasi tempat eks klien tinggal saat
ini
g. Outcome
36
- Klien telah mampu mengembangkan potensi diri
Home Visit /
Informasi Calon Klien Data Calon klien Kunjungan rumah
calon klien
Penjelasan kepada calon klien/pihak
keluarga, dan atau merujuk ke lembaga
lain Tidak diterima diterima
Klien mendapatkan
pelayanan Rehabilitasi Sosial
37
dari : Peksos
- Masyarakat - Peksos menjelaskan
- Keluarga persyaratan untuk
- LSM/ORSOS menjadi klien
38
masing melalui - Penandatangan kontrak
kerjasama antar pihak antara pihak BPSTW
dengan pihak keluarga
6. Orentasi dan - Memperkenalkan - Memperkenalkan klien Peksos dan
pemberian klien dengan dengan lingkungan Seksi
Sapras Klien lingkungan balai, balai, petugas dan klien Teknis
- Pemenuhan yang lainnya
kebutuhan sarana - Memberikan fasilitas
dan prasarana kamar, tempat tidur,
klien selama kasur, bantal, sperai,
mengikuti proses peralatan makan,
rehabilitasi peralatan mandi,
peralatan mencuci.
7. Mengikuti Mendapatkan - Pengungkapan dan Peksos,
Rehabilitasi pelayanan secara pemahaman masalah Seksi
Sosial keseluruhan pada Teknis
- Penyusunan rencana
saat mengikuti proses pemecahan masalah Perawat,
rehabilitasi sosial - Pemechan masalah psikolog,
(intervensi) Instruktur
BAB V
INDIKATOR KEBERHASILAN PROSES PERLINDUNGAN, PELAYANAN DAN
REHABILITASI SOSIAL DI BPSTW YOGYAKARTA
39
d. Mental Religi
Mampu menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan atas
inisiatif sendiri.
e. Tanggung Jawab
Mentaati peraturan dan perintah serta menjalankan tugas sebaik-baiknya.
f. Kedisiplinan
Mengerti tugas-tugas yang diberikan dan mengerjakan penuh pengertian
serta mematuhi tata tertib kerja.
4. Aspek Sosial
a. Kemampuan berinteraksi
Dapat berinteraksi dengan keluagra, petugas dan sesama klien dengan
yang baik
b. Berkomunkasi dengan orang lain
Dapat berkomunikasi secara baik dengan keluarga, petugas dan sesama
klien
c. Mengerti hak milik
Adanya kemampuan untuk mengerti hak miliknya dan milik orang lain,
sehingga tidak berkeinginan mengusai hak orang lain.
d. Kerjasama
Kemampuan bekerjasama dengan keluarga, petugas dan berpartisipasi
dengan lingkungan.
e. Ketrampilan Hidup
Mampu melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari (ADL)
40
Mempunyai inisiatif untuk bekerja sendiri sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
c. kreatifitas
mempunyai kreatifitas untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan
hobi, keinginan dan kemampuan yang dimiliki
d. Daya penerimaan instruksi kerja
Dapat memahami instruksi yang diberikan oleh orang lain dalam
mendukung pekerjaan yang dilakukan.
e. Prestasi kerja
- Kualitas
Apabila hasil pekerjaannya baik
- Kuantitas
Apabila hasil pekerjaannya banyak (melebihi teman-temannya)
41
2. Diterimanya kembali klien oleh Pihak Keluarga, Masyarakat dan Lingkungan
tempat tinggalnya
BAB VI
PENGENDALIAN
A. SUPERVISI
1. Tujuan Supervisi
a. Memberikan pelayanan konsultasi dan arahan agar setiap petugas
pelayanan dan rehabilitasi sosial memiliki kemampuan dalam memahami
dan menghayati pelaksanaan kegiatan masing-masing
b. Mengefektifkan pelaksanaan proses pelayanan dan rehabilitasi sosial sesuai
dengan yang direncanakan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Tenaga Pelaksana
42
Pelaksana supervisi adalah Pejabat Struktural atau Fungsional secara
berjenjang dari kepala BPSTW Yogyarkarta ke Stafnya.
b. Obyek
1) Petugas pelaksana program pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia.
2) Program dan kegiatan pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia
c. Cara Pelaksanaan
1) Bimbingan teknis di lokasi pelayanan dan rehabiltasi sosial.
2) Melakukan koreksi terhadap laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan
dan rehabiltasi sosial.
3) Meminta informasi kepada petugas yang berkompeten tentang kegiatan
yang disupervisi
B. PEMANTAUAN
Pemantauan merupakan pengendalian terhadap suatu kegiatan agar dapat
mengetahui proses kemajuan pelaksanaan kegiatan.
1. Tujuan Pemantauan
Mengetahui perkembangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan agar dapat
cepat melakukan perbaikan terhadap penyimpangan yang tidak sesuai dengan
tujuan pelayanan dan rehabilitasi sosial lanjut usia.
2. Pelaksanaan Pemantauan
a. Pelaksana
Semua atasan langsung dalam kegiatan program pelayanan dan rehabilitasi
sosial lanju usia.
b. Obyek
1) Input, proses dan output pelaksanaan kegiatan
2) kesesuaian komponen pelaksanana kegiatan dengan pelaporan
c. Cara Pelaksanaan
2) Petugas pemantau langsung ke lokasi pelaksanan program
3) Melalui surat-menyurat dengan mengirimkan formulir isian
4) Melalui pertemuan langsung antara petugas pemantauan dengan
pelaksanan kegiatan
3. Media yang diperlukan
a. Pedoman pelaksanan supervisi
b. Formulir pencatatan dan pelaporan
43
C. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian terhadap input, proses dan hasil kegiatan
program pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia.
1. Tujuan Evaluasi
1. Mengetahui input program
2. Mengetahui kesesuain proses pelaksanaan kegiatan dengan acuan dan arah
kebijakan yang telah ditetapkan.
3. Mengetahui hasil yang dicapai
4. Mengetahui hambatan dan pendukung pelaksanaan program.
2. Pelaksanaan Evaluasi
a. Pelaksana
Dapat dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk di BPSTW Yogyakarta.
b. Obyek
1) Input program rehabiltasi sosial
- Tenaga pelaksana
- Sarana dan Prasarana
- Anggaran
- Metode
2) Proses kegiatan pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia
3) hasil-hasil kegiatan yang dicapai secara keseluruhan.
3. Cara pelaksanaan
a. Secara langsung ke lokasi pelayanan
b. Pengiriman surat dan angket yang relevan dengan evaluasi.
D. PELAPORAN
Pelaporan bertujuan untuk menyampaikan hasil pelaksanaan kegiatan
pelayanan dan rehabilitasi sosial lanjut usia baik secara tertulis maupun dengan
lisan.
1. Tujuan Pelaporan
Tersedianya informasi yang lengkap tentang hasil dan hambatan dalam
pelaksanaan program rehabilitasi medik dan sosial penyandang disabilitas.
2. Pelaksanaan Pelaporan
a. Tenaga pelaksana
44
Kepala BPSTW Yogyakarta dengan petugas pelayanan dan Rehabilitasi
sosial lanjut usia.
b. Obyek
Seluruh tahapan pelaksanaan pelayanan dan rehabiltasi sosial lanjut usia
dengan hasil yang dicapai dan termasuk kendala dan dukungan yang ada.
c. Cara Pelaksanaan
1) Laporan periodik meliputi laporan bulanan, triwulan, semester dan
tahunan.
2) Laporan Insidental jika ditemukan kasus-kasus yang memerlukan
penyelesaian sesegera mungkin.
3) Laporan disampaikan ke Kepala BPSTW Yogyakarta
BAB VII
PENUTUP
Penyusun
Peksos Ahli Madya
45
Srihartinnovmi. S.Pi, M.Si
NIP. 196811101998032005
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R., dan Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba
Medika. Jakarta.
Permensos 5 Tahun 2018 tentang Standar nasional Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia;
Santoso, H. 2003. Memahami Krisis Lanjut Usia. BPK Gunung Mulia. Jakarta.
46
LAMPIRAN BLANKO ISIAN
PROSES PELAYANAN
47
DAN REHABILITASI SOSIAL
BPSTW YOGYAKARTA
F-1
DATA PRIBADI CALON KLIEN
A. IDENTITAS
1, Nama Lengkap :
2. Nama Kecil :
3. Nama Panggilan :
4, Tempat/Tgl Lahir (umur) :
5. Jenis Kelamin :
6. Agama :
7. Suku Bangsa :
8. No. KTP/KK :
9. No. BPJS/Kartu Kesehatan :
10 Status :
48
11. Pekerjaan :
12. Pendidikan Terakhir :
13 Alamat :
a. Asal :
b. Domisi Akhir :
c. Penanggung Jawab :
15. Keahlian :
16. Bahasa pengantar sehari-hari :
17. Hobby / Kegemaran : F-2
SURAT PERNYATAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
1 Nama :
.
2 No. KTP / KK :
.
3 Hubungan dengan Klien :
.
4 Pekerjaan :
.
4 Alamat : ……………………………………………………………..
. ……………………………………………………………..
Telp. / HP ………………………………………………
Untuk mengikuti Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di BPSTW Unit Budi Luhur
Kasongan / Unit Abiyoso Pakem, dengan mengindahkan hal-hal sebagai berikut :
49
1. Apabila klien tersebut tidak dapat menyesuiakan diri, tidak kerasan, tidak mentaati
Tata Tertib dan Peraturan yang berlaku, maka kami bersedia untuk menerima
kembali tanpa syarat apapun;
2. Apabila klien tersebut diatas meninggal dunia maka :
a. Kami bersedia untuk mengambil kembali dan dimakamkan ditempat kami;
b. Kami serahkan pemakaman di Balai PSTW Unit Buli Luhur / Unit Abiyoso
3. Apabila klien diterminasi dan dinyatakan selesai mengikuti kegiatan pelayanan dan
rehabilitasi sosial, maka kami bersedia menerima klien kembali ketempat kami
tanpa syarat apapun.
4. Apabila klien dinyatakan dirujuk ke Instansi/Institusi terkait (dirawat di RS) maka
kami bersedia untuk bekerjasama dengan pihak BPSTW Yogyakarta dan tempat
rujukan yang baru.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sungguh-sungguh dengan tidak ada
paksaan dari pihak manapun, dan akan kami laksanakan dengan penuh tanggung
jawab, demi tersenggaranya proses pelayanan dan rehabilitasi sosial di PSTW
Yogyakarta.
Yogyakarta, ………………………….
………………………………… ………………………………….
NIP.
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
F-3
SURAT PERNYATAAN KLIEN
(Reguler / Pelayanan Khusus)
Nama :
Tempat/ Tgl Lahir (Umur) :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :
50
2. Mengikuti proses Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial sesuai dengan aturan yang
berlaku
Apabila saya melanggar Tata Tertib dan Peraturan yang berlaku maka saya bersedia
bertanggung jawab dan menerima sanksi yang diberikan.
Yogyakarta,
Menyetujui,
………………………………….. …………………………………
Pekerja Sosial
…………………………….
NIP. F- 4
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA :
SURAT KETERANGAN
No :
Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :
Alamat : ……………………………………………………………..
51
7. Abdomen :
8. Kaki Tangan :
9. Kesimpulan :
10 Rekomendasi :
.
Yogyakarta,
Kepala Puskesmas
..……………………
NIP.
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
F-5
SURAT IJIN KLIEN KELUAR BALAI / PULANG
(Reguler / Sibsidi Silang)
Dengan ini mengajukan Surat Permohonan Izin Keluar Balai / Pulang untuk
kepentingan :
1. …………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
Demikian Surat Permohonan ini dibuat dengan sesungguhnya. Apabila terjadi sesuatu
hal selama ijin keluara / pulang sudah menjadi tanggung jawab saya dan keluarga.
Yogyakarta, ………..……………….
52
Petugas Orang tua / Wali Warga Binaan Sosial
Pekerja Sosial
Surat ijin pulang harus ditanda tangani oleh orang tua/wali/pendamping, dan diserahkan
kembali ke Peksos saat ke pulangan ke BPSTW Yogyakarta
Lama ijin pulang maksimal 3 (tiga) hari kecuali ada hal-hal tententu.
F-6
ASESMEN AWAL
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama :
2. Nama Kecil :
3. Nama Panggilan :
4. Tempat Tgl. Lahir :
5. Asal Daerah :
6. No. Identitas :
7. Alamat :
8. Jenis Kelamin :
9. Pekerjaan Terakhir :
10. Agama :
11. Pendidikan Terakhir :
12. Status Perkawinan :
13. Nama Ayah :
14. Nama Ibu Kandung :
15. Pekerjaan :
16. Tanggal Masuk :
17. Makanan Pantangan :
53
3. Golongan Darah : O / A / B / AB
4. Rambut : Lurus / Ikal / Keriting
5. Warna Kulit : Sawo Matang / Hitam / Kuning Langsat
6. Pendengaran : Normal / Kurang mendengar / Tuli
7. Mata / Penglihat : Normal / Rabun / Kabur / Buta
8. Bicara : Lancar / Sukar / Gagu / Ruwi
9. Penampilan : Rapih / kurang rapih / tidak rapih
10.Kemampuan ADL ; Mandiri / membutuhkan bantuan orang lain /
sepenuhnya dilayani
11.Klaster Lansia : Potensial / Non Potensial / Resiko Tinggi
2. KONDISI PSIKIS
1. Sifat / Watak : Keras / Kaku / Pendiam
2. Kondisi emosi : Pemarah / Periang / Panakut
3. KONDISI SOSIAL
1. Interaksi Sosial : Baik / kurang / tidak berinteraksi sosial
2. Hubungan dengan : Baik / biasa / tidak baik
keluarga
3. Hubungan dengan : Baik / biasa / tidak baik
masyarakat
disekitar tempat
tinggal
4. Hubungan dengan
sesama klien
5. Hubungan dengan
petugas
6. Peran serta dalam : Aktif / pasif / tidak aktif
kehidupan
bermasyarakat
7. Kondisi ekonomi : Baik / sedang / rendah
keluarga
8. Cara berkomunikasi : Santun / biasa / tidak santun
4. KONDISI SPIRITUAL :
a. Menjalankan : Ya / kadang-kadang / Tidak pernah
kewajiban beribadah
sesuai dengan
agama yang dianut
b. Dapat memahami : Ya / Tidak
kondisi yang
dihadapi saat ini
5. KONDISI EKONOMI
54
e. Kepemilikan : Mobil / Motor /Sepeda / Tidak Punya
kendaraan
1.
2.
3.
4.
5.
b. Pengalaman Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
55
d. Genogram Keluarga Klien
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………
56
6. PENYEBAB MASALAH YANG TERJADI
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………......
..............................................................................................................................
57
e. Rutinitas klien sehari-hari sebelum masuk BPSTW Yogyakarta
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
( )
NIP.
58
Rekomendasi Peksos kepada Psikolog berdasarkan hasil asesmen awal yang
telah dilakukan :
Nama Klien :
No. Registrasi :
Alamat Asal :
Klaster Klien : Potensial / Non Potensial / Resiko Tinggi
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
Yogyakarta,……………………..
Peksos Yang merekomendasi
( )
NIP.
59
Rekomendasi Peksos kepada Tim medis berdasarkan hasil asesmen awal yang
telah dilakukan :
Nama Klien :
No. Registrasi :
Alamat Asal :
Klaster Klien : Potensial / Non Potensial / Resiko Tinggi
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
Yogyakarta,……………………..
Peksos Yang Merekomendasi
( )
NIP.
60
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
F-7
RENCANA PELAYANAN KLIEN
I. Identitas Klien
1. Nama :
2. Umur :
3. Tanggal Masuk :
4. Peksos :
1 PRIBADI :
.
2 KELUARGA :
.
3 LINGKUNGAN :
.
4 PEKERJAAN
.
61
III. Gejalah Masalah
1 Fisik : a.
. b.
c.
d.
2 Mental / Psikologis : a.
. b.
c.
d.
3 Sosial : a.
. b.
c.
d.
4 Spiritual a.
. b.
c.
d.
1 Internal :
.
2 Eksternal :
.
3 Forma :
.
4 Informal
.
V. Analisa Masalah
1. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
62
3. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
VI. Rumusalan Masalah
1. Pekerja Sosial
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Psikolog
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Dokter / Perawat
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
VII. Prognosa / Prediksi (rencana pelaksanaan pelayanan yang mungkin bisa
dilakukan)
1. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
VIII. Alternatif Pelayanan
1. Fisik :
2. Mental/Psikologis :
3. Sosial :
4. Ketrampilan/ :
Vokasional
63
5. Spritual :
(penanaman nilai
dan norma)
1. Fisik :
2. Mental/Psikologis :
3. Sosial :
4. Ketrampilan/ :
Vokasional
5. Spritual :
(penanaman nilai
dan norma)
Demikian rumusan rencana pelayanan yang dapat kami buat, sebagai dasar pemberian
pelayanan kepada klien secara individu.
Yogyakarta,
Pekerja Sosial
………………..……………..
NIP.
64
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
No Perkembangan Keterangan
1. Aspek Fisik
2. Aspek Sosial
3. Aspek Psikologis
4. Aspek Medis
5. Aspek Spritual
6. Aspek
Ketrampilan
Yogyakarta,
65
Pekerja Sosial
…………………………….
NIP.
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
Nama :
Umur :
Jabatan :
Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Telepon/Faximili : (0274) – 895402
2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Telepon/Faximili: (0274) – 370531
Email: bpstw@jogjaprov.go.id, Website:
http://dinsos.jogjaprov.go.id/balai-pstw
Nama :
Umur :
Alamat :
Kedua belah (PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA) sepakat mengadakan perjanjian
kontrak pelayanan sebagai berikut :
- PIHAK PERTAMA
Memberikan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial kepada Pihak
Kedua selama berada di lingkungan Balai PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso
Pakem / Unit Budi Luhur Kasongan.
- PIHAK KEDUA
Bersedia mentaati dan mengikuti semua Peraturan dan Tata Tertib di Balai
PSTW Yogyakarta. Apabila melanggar Peraturan dan Tata Tertib tersebut, siap
menerima sanksi/dikeluarkan dari Balai PSTW Yogyakarta.
Demikian Surat Perjanjian Kontrak Pelayanan ini dibuat tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Yogyakarta,…………………………….
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
66
Warga Binaan Peksos BPSTW Yogyakarta
(………………….…………) (………………………………)
BERITA ACARA F - 10
PERJANJIAN KESEPAKATAN PROGRAM PELAYANAN KHUSUS LANJUT USIA
DI BALAI PSTW YOGYAKARTA
1. Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat : 1. Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Telepon/Faximili : (0274) – 895402
2. Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Telepon/Faximili: (0274) – 370531
2. Nama :
Hubungan dengan klien :
Pekerjaan :
No. Telp / HP
Alamat :
Nama :
Tempat, Tgl, Lahir :
Agama :
Pendidikan
Alamat :
67
PELAYANAN
Pasal 1
68
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA
Pasal 3
FASILITASI
Pasal 4
1. Kamar untuk 2 (dua) orang klien, dengan fasilitas 2 (dua) tempat tidur, lemari
pakaian dan meja snack
2. Kamar mandi
3. Meja makan
4. Meja tamu
5. Sarana kebersihan (peralatan mandi, mencuci)
6. Obat-obatn ringan
7. TV
PEMBIAYAN
Pasal 5
1. PIHAK KEDUA akan dibebankan biaya Rp. 2.000.000,- / bulan (Dua juta rupiah /
bulan)
69
2. Pembiayaan dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan langsung
dibayarkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA melalui bendahara
Penerimaan Program Pelayanan Khusus / Konstribusi
3. Segala pembiayaan Administrasi yang dikeluarkan selama pengurusan klien di
Balai PSTW Yogyakarta di bebankan kepada PIHAK KEDUA
4. Keterlambatan pembayaran hanya dapat ditunggak selama 1 (satu) bulan apabila
pada bulan ke-2 (dua) belum dilakukan pelunasan maka PIHAK PERTAMA berhak
untuk melakukan penagihan kepada PIHAK KEDUA baik secara langsung ataupun
tertulis dan apabila tidak ada tanggapan dari PIHAK KEDUA atas penagihan yang
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA maka PIHAK PERTAMA berhak untuk
mengembalikan klien kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA harus melunasi
segala sesuatu yang menyangkut tunggakan biaya kepada PIHAK PERTAMA
TERMINASI
Pasal 6
LAIN-LAIN
Pasal 7
1. Apabila terjadi perselisihan antar PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan
diselesaikan secara kekeluargaan
2. Apabila klien meninggal dunia di BPSTW Yogyakarta maka segala biaya yang
dikeluarkan / diperlukan selama proses di Balai akan dibebankan kepada PIHAK
KEDUA
70
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan
perjanjian ini, maka segala sesuatu akibat yang timbul akan dibebankan kepada ahli
waris
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam Surat Perjanjian diatur kemudian.
…………………………… …………………………..
Saksi-Saksi
………………………….. …………………………..
71
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
BIMBINGAN LANJUT F - 11
BALAI PSTW YOGYAKARTA
IDENTITAS ALUMNI
No. Registrasi :
Nama :
Tempat/Tgl Lahir :
Agama :
Alamat :
Tanggal/Kunjungan :
72
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
CATATAN :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Yogyakarta,
Pekerja Sosial
…………………………………..
NIP.
73
TATA TERTIB
KLIEN BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
YAOGYAKARTA
1. Bersedia tinggal di dalam Balai PSTW, ditempatkan di Wisma dan kamar yang telah
ditentukan oleh petugas, apabila karena sesuatu hal harus pindah wisma atau
kamar dapat dilakukan atas persetujuan dari petugas;
2. Menjaga hubungan baik antara sesama klien, tidak diperbolehkan mengatur
petugas atau klien yang lain dan wajib menghargai dan menghormati semua
petugas yang ada di Balai;
3. Bagi klien yang masih memiliki kemampuan dan akses yang baik (kecuali klien
bedtres) diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, dengan menggunakan seragam yang telah dibagikan dan tetap
menjaga kondisi New Normal (menggunakan Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci
tangan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan);
4. Setiap klien agar dapat menjaga kebersihan diri (mandi, gosok gigi, menggunakan
sabun mandi, mencuci pakaian), kebersihan kamar, lingkungan asramanya masing-
masing, apabila karena keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki tidak
memungkinkan maka dimohon dapat dibantu oleh klien yang lain dalam satu
asrama atau petugas;
5. Untuk menjaga privasi dan sopan satun sesama klien maka dilarang bagi klien lelaki
ke wisma klien perempua dan klien perempuan ke wisma klien lelaki dan bagi klien
dalam satu wisma dilarang untuk masuk ke kamar klien yang lain kecuali ada hal
penting yang harus dilakukan;
6. Dalam berinteraski sosial dan menjaga pergaulan yang baik dan sopan bagi klien
lelaki dan perempuan tidak diperkenankan melakukan hubungan istimewa
(berpacaran) atau melakukan tindakan asusila, apabila ketahuan maka akan
diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku;
7. Dilarang mengambil, meminta, meminjam atau meminjamkan barang (HP, Charger,
Radio, Tape dll) atau uang ke sesama klien, apabila ketahuan oleh petugas maka
akan diberikan sanksi bagi keduanya sesuai dengan aturan yang berlaku;
8. Dilarang keras membawa barang-barang terlarang seperti Senjata Tajam, Narkoba,
Minuman Beralkohol, apabila ketahuan oleh petugas akan diproses secara hukum
yang berlaku.
9. Semua klien wajib menjaga sarana dan prasarana yang ada di Wisma dan
lingkungan Balai, penggunaan TV dan Magicom diatur sesuai dengan kesepakatan
dan tidak mengganggu lingkungan asrama, rimote TV tidak diperbolehkan dikuasai
oleh pihak tertentu;
74
10. Apabila terjadi perselisihan antar klien maka harus diselesaikan secara
kekeluargaaan difasilitasi Peksos/Petugas, dilarang melakukan tindakan kekerasan
dalam bentuk apapun (memukul, menampar, menendang, melempar) apabila terjadi
tindakan kekerasan maka akan diproses secara hukum yang berlaku;
11. Untuk menjaga kondisi keamanan dan kesehatan, Klien dilarang keluar dari
lingkungan Balai untuk kepentingan apapun kecuali didampingi oleh keluarga atau
petugas dengan meminta surat ijin dari Peksos/Petugas;
12. Bagi keluarga yang ingin mengunjungi klien akan ditentukan jam berkunjungan, dan
kunjungan hanya dapat dilakukan diruang tamu atau ditempat yang telah disediakan
dan tidak diperkenankan masuk ke Wisma kecuali dalam kondisi tertentu.
13. Bagi klien melanggar Tata Tertib yang telah dibuat, maka akan diberlakukan sanksi
sesuai dengan aturan yang berlaku .
Yogyakarta, 2020
Kepala BPSTW Yogyakarta
SANKSI PELANGGARAN
TATA TERTIB KLIEN BPSTW YOGYAKARTA
75
1. Melakukan pelanggaran ringan
Apabila klien melakukan pelanggaran ringan diberikan sanki berupa teguran secara
lisan akan tetapi apabila sampai dengan 3 kali tetap melakukan pelanggaran yang
sama, maka akan diberikam sanksi membersihkan lingkungan asramanya masing-
masing. Adapun jenis pelanggaaran ringan antara lain :
a. Tidak mengikuti kegiatan rutin sesuai jadwal
b. Jajan diluar lingkungan Balai
c. Tidak menerapkan kondisi New Normal (tidak menggunakan masker)
76
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS SOSIAL
BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
SURAT PENYATAAN
MELAKUKAN PELANGAGARAN TATA TERTIB
77
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat Asal :
Agama :
Mengikuti Program : Rutin / Subsidi Silang
Wisma :
Tanggal Masuk BPSTW :
Penanggung Jawab :
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah melakukan pelanggaran Tata Tertib
BPSTW Yogyakarta Ringan/Sedang/Berat sebagai berikut :
1. …………………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………
Sesuai dengan aturan yang berlaku di BPSTW Yogyakarta maka saya bersedia
untuk diberikan sanksi sebagai berikut :
1. …………………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat, dengan tidak ada paksaan dan
tekanan dari pihak manapun.
Yogyakarta, 2020
Mengetahui Yang Membuat Pernyataan
Kepala Seksi PJS
(……………………………..) (……………………………..)
NIP.
Saksi
Peksos BPSTW Yogyakarta
(………………………………)
NIP.
78