Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

Oleh: Riyan Sudrajad, S.Kep.,Ns

A. Pengertian
Pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia adalah proses
penyuluhan sosial, bimbingan , konseling, bantuan, santunan dan
perawatan yang dilakukan secara terarah,terencana dan
berkelanjutan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
sosial lanjut usia atas dasar pendekatan pekerjaan sosial.

B. Program
Dalam mewujudkan pelayanan kesejahteraan sosial, maka
program pokok yang dilaksakan yaitu :
1. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dalam Panti
Sistem panti adalah bentuk pelayanan yang menempatkan
penerima pelayanan kedalam suatu lembaga tertentu (panti )
2. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Luar Panti
luar panti ( non panti ) merupakan bentuk pelayanan yang
menempatkan penerima pelayanan di luar lembaga tertentu
(panti) misalnya keluarga, masyarakat dan lain-lain.
3. Kelembagaan Sosial Lanjut Usia
Kelembagaan Sosial Lanjut Usia adalah proses kegiatan
pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia yang berkoordinasi
mulai dari tahap perencanaan, yang dilaksanakan melalui/oleh
organisasi/lembaga baik formal maupun informal
4. Perlindungan Sosial
Perlindungan sosial adalah upaya Pemerintah dan masyarakat
untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi lanjut usia tidak
potensial agar dapat mewujudkan dan menikmati taraf hidup
yang wajar.
5. Aksesibilitas Lanjut Usia.
Aksesbilitas adalah kemampuan untuk menjangkau dan
menggunakan pelayanan dan sumber-sumber yang seharusnya
diperoleh seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan
sosialnya.

C. Sasaran
Sasaran program pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia:
1. Lanjut Usia
2. Keluarga
3. ORSOS /LSM
4. Masyarakat.

D. Tujuan
1. Para lanjut usia dapat menikmati hari tuanya dengan aman,
tenteram dan sejahtera.
2. Terpenuhinya kebutuhan lanjut usia baik jasmani maupun
rohani.
3. Terciptanya jaringan kerja pelayanan lanjut usia.
4. Terwujudnya kwalitas pelayanan.

E. Sifat pelayanan
Setiap jenis pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia baikyang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun maupun masyarakat
mengandung sifat frepentif , kuratif dan rehabilitatif.

1. Prefentif atau pencegahan artinya Pelayanan sosial yang di


arahkan untuk pencegahan timbulnya masalah baru dan
meluasnya permasalahan lanjut usia, maka dilakukan melalui
upaya pemberdayaan keluarga , kesatuan kelompok –kelompok
didalam masyarakat dan lembaga atau organisasi yang peduli
terhadap peningkatan kesejahteraan lanjut usia ,seperti keluarga
terdekat /adapt, kelompok pengajian , kelompok arisan karang
wredha, PUSAKA, DNIKS,LLI, BK 3 S, K3 S.
2. Kuratif atau penyembuhan artinya Pelayanan sosial lanjut usia
yang diarahkan untuk penyembuhan atas gangguan-gangguan
yang di alami lanjut usia, baik secara fisik , psikis maupun sosial.
3. Rehabilitatif atau pemulihan kembali , Proses pemulihan kembali
fungsi-fungsi sosial setelah individu mengalami berbagai
gangguan dalam melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya.

F. Prinsip Pelayanan
Prinsip kesejahteraan sosial sosial lanjut usia didasarkan pada
resolusi PBB NO. 46/1991 tentang principles for Older Person
( Prinsip-prinsip bagi lanjut usia) yang pada dasarnya berisi
himbauan tentang hak dan kewajiban lanjut usia yang meliputi
kemandirian, partisipasi, pelayanan, pemenuhan diri dan
martabat ,  Yaitu  :
1. Memberikan pelayanan yang menjunjung tinggi harkat dan
martabat lanjut usia.
2. Melaksanakan ,mewujudkan hak azasi lanjut usia.
3. Memperoleh hak menentukan pilihan bagi dirinya sendiri.
4. Pelayanan didasarkan pada kebutuhan yang sesungguhnya.
5. Mengupayakan kehidupan lanjut usia lebih bermakna bagi diri,
keluarga dan masyarakat.
6. Menjamin terlaksananya pelayanan bagi lanjut usia yang
disesuaikan dengan perkembangan pelayanan lanjut usia
secara terus menerus serta meningkatkan kemitraan dengan
berbagai pihak.
7. Memasyarakatkan informasi tentang aksesbilitas bagi lanjut
usia agar dapat memperoleh kemudahan dalam penggunaan
sarana dan prasarana serta perlindungan sosial dan hukum.
8. Mengupayakan lanjut usia memperoleh kemudahan dalam
penggunaan sarana dan prasarana dalam kehidupan
keluarga,serta perlindungan sosial dan hokum.
9. Memberikan kesempatan kepada lanjut usia untuk
menggunakan sarana pendidikan ,budaya spiritual dan rekreasi
yang tersedia di masyarakat.
10. Memberikan kesempatan bekerja kepada lanjut usia sesuai
dengan minat dan kemampuan.
11. Memberdayakan lembaga kesejahteraan sosial dalam
masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penanganan lanjut
usia dilingkungannya.
12. Kursus untuk panti, menciptakan suasana kehidupan yang
bersifat kekeluargaan

G. Proses Pelayanan
Dalam panti dan luar panti
1. Persiapan
 Sosialisasi program dan kegiatan Panti/Orsos bagi lanjut
usia  penerima pelayanan ,keluarga dan masyarakat.
 Kontak (Pertemuan pertama antara pihak panti/orsos
dengan lanjut usia dan keluarganya/yang mewakili).
 Kontak( kesepakatan pelayanan atau bantuan secara
tertulis antara klien dengan pihak panti/pekerja
sosial/orsos.
 Pengungkapan masalah lanjut usia.
 Rencana tindak/intervensi.
2. Pelaksanaan Pelayanan.
 Pelayanan Sosial
 Pelayanan Fisik
 Pelayanan Psikososial
 Pelayanan Keterampilan
 Pelayanan Keagamaan/ Spiritual
 Pelayanan Pendampingan
 Pelayanan Bantuan Hukum.
3. Monitoring dan evaluasi .
4. Terminasi.
5. Pembinaan lanjut.

Anda mungkin juga menyukai