Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah dimana individu yang berusia di atas 60 tahun
yang pada umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-
fungsi biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. Proses penuaan penduduk
tentunya berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi,
dan terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi
organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun
karena penyakit.
Ketika seseorang mencapai usia lanjut, dan anak-anak sudah
membentuk keluarga – keluarga sendiri, lepaslah tanggung jawabnya pada
mereka, dan ia kembali lebih bebas merdeka seperti pada saat-saat
permulaan perkawinannya. Kewajiban mengasuh, membiayai, mendidik
dan mengawasi anak-anak tidak lagi dilakukan. Tetapi pada saat kebebasan
diperoleh, ia telah berada pada kondisi kemunduran fisik biologis dan
psikologis, serta hilangnya anak-anak dari rumah.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pelayanan rekreasi pada lansia ?
2. Pengertian terapi modalitas ?
3. Bagaimana pelayanan rekreasi lansia di rumah ?
4. Bagaimana pelayanan rekreasi lansia di panti Werdha ?
5. Bagaimana pelayanan rekreasi lansia pada terapi Modalitas ?

C. Tujuan
1. Mengetahui terapi modalitas pada lansia.
2. Mengetahui pelayanan rekreasi pada lansia.
3. Mengetahui pelayanan rekreasi pada lansia di rumah.
4. Mengetahui pelayanan rekreasi pada lansia di panti werdha.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelayanan rekreasi lansia


 Pengertian Pelayanan
Pelayanan pada umumnya selalu memberikan arah dan
memudahkan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan sosial,
kesehatan dan perawatan lanjut usia serta meningkatkan mutu pelayanan
bagi lansia.
Fungsi pelayanan dapat berupa pusat pelayanan sosial lanjut usia,
pusat informasi pelayanan sosial lanjut usia, pusat pengembangan
pelayanan sosial lansia dan pusat pemberdayaan lansia.
Setiap jenis pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia baikyang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun maupun masyarakat mengandung
sifat frepentif , kuratif dan rehabilitatif.
Prefentif atau pencegahan, Pelayanan sosial yang di arahkan untuk
pencegahan timbulnya m,asalah baru dan meluasnya permasalahan lanjut
usia, maka dilakukan melalui upaya pemberdayaan keluarga , kesatuan
kelompok –kelompok didalam masyarakat dan lembaga atau organisasi
yang peduli terhadap peningkatan kesejahteraan lanjut usia ,seperti keluarga
terdekat /adapt, kelompok pengajian , kelompok arisan karang werdha,
PUSAKA (Pusat Studi, Advokasi dan Dokumentasi Masyarakat Adat),
DNIKS (Dewan Nasional Indonesia Kesejahteraan Sosial) ,LLI (Lembaga
Lanjut Usia), BK3S (Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial), K3S
(Kepaniteraan Keperawatan Klinik Senior).
Kuratif atau penyembuhan, Pelayanan sosial lanjut usia yang
diarahkan untuk penyembuhan atas gangguan-gangguan yang di alami
lanjut usia, baik secara fisik , psikis maupun sosial.
Rehabilitatif atau pemulian kembali , Proses pemulihan kembali
fungsi-fungsi sosial setelah individu mengalami berbagai gangguan dalam
melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya.

2
 Prinsip Pelayanan
Prinsip kesejahteraan sosial sosial lanjut usia didasarkan pada
resolusi PBB NO. 46/1991 tentang principles for Older Person ( Prinsip-
prinsip bagi lanjut usia) yang pada dasarnya berisi himbauan tentang hak
dan kewajiban lanjut usia yang meliputi kemandirian, partisipasi,
pelayanan, pemenuhan diri dan martabat, yaitu :
a. Memberikan pelayanan yang menjujung tinggi harkat dan
martabat lanjut usia.
b. Melaksanakan, mewujudkan hak asasi lanjut usia.
c. Memperoleh hak menentukan pilihan bagi dirinya sendiri.
d. Pelayanan didasarkan pada kebutuhan yang sesungguhnya.
e. Mengupayakan kehidupan lanjut usia lebih bermakna bagi
diri, keluarga dan masyarakat.
f. Menjamin terlaksananya pelayanan bagi lanjut usia yang
disesuaikan dengan perkembangan pelayanan lanjut usia
secara terus menerus serta meningkatkan kemitraan dengan
berbagai pihak.
g. Memasyarakatkan informasi tentang aksesbilitas bagi lanjut
usia agar dapat memperoleh kemudahan dalam penggunaan
sarana dan prasarana serta perlindungan sosial dan hukum.
h. Mengupayakan lanjut usia memperoleh kemudahan dalam
penggunaan sarana dan prasarana dalam kehidupan
keluarga, serta perlindungan sosial dan hukum.
i. Memberikan kesempatan kepada lanjut usia untuk
menggunakan sarana pendidikan, budaya spriritual dan
rekreasi yang tersedia di masyarakat.
j. Memberikan kesempatan bekerja kepada lanjut usia sesuai
dengan minat dan kemampuan.
k. Memberdayakan lembaga kesejahteraan sosial dalam
masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penanganan
lanjut usia dilingkungannya.
l. Khusus untuk panti, menciptakan suasana kehidupan yang
bersifat kekeluargaan.

B. Pelayanan Rekreasi Lansia Terapi Modalitas


 Pengertian Terapi Modalitas
Terapi modalitas yaitu suatu terapi yang dilakukan dengan
cara melakukan berbagai pendekatan penanganan pada klien dengan
gangguan jiwa. Terapi modalitas adalah terapi dalam keperawatan
jiwa, dimana perawat mendasarkan potensi yang dimiliki klien
(modal-modality) sebagai titik tolak terapi atau penyembuhan.
Dapat juga didefinisikan terapi modalitas adalah suatu pendekatan
penanganan klien dengan gangguan yang bervariasi yang bertujuan

3
untuk mengubah prilaku klien dengan gangguan jiwa dengan prilaku
maladaptifnya menjadi prilaku yang adaptif.

 Jenis Terapi Modalitas


Ada beberapa jenis terapi modalitas, yaitu diantaranya :
1) Terapi individual
2) Terapi lingkungan (milleu terapi), diantaranya :
a) Terapi rekreasi
b) Terapi kreasi seni
c) Pettheraphy
d) Planttheraphy
3) Terapi biologis atau terapi somatik
4) Terapi kognitif
5) Terapi okupasi
6) Terapi keluarga
7) Terapi kelompok
8) Terapi perilaku
9) Terapi bermain

 Terapi Rekreasi
Terapi rekreasi merupakan cara baru untuk memberikan
perawatan kepada orang-orang yang menderita dari berbagai cacat
dan penyakit. Terapi rekreasi digunakan di beberapa daerah penyakit
seperti Alzheimer, Parkinson, gangguan kognitif dan neurologis.
Terapi rekreasi membantu untuk menyembuhkan orang
dengan cara yang positif dan juga sebagai per umpan balik dari
pasien dan penelitian, orang-orang yang menggunakan terapi ini
jarang depresi atau stres karena penyakit mereka.
Terapi reakreasi ialah suatu bentuk terapi yang
mempergunakan media reakresi (bermain, berolahraga,
berdarmawisata, menonton TV, dan sebagainnya) dengan tujuan
mengurangi keterganguan emosional dan memperbaiki prilaku
melalui diskusi tentang kegiatan reakresi yang telah dilakukan,
sehingg perilaku yang baik diulang dan yang buruk dihilangkan.
Yaitu terapi yang menggunakan kegiatan pada waktu luang,
dengan tujuan pasien dapat melakukan kegiatan secara konstruktif
dan menyenangkan serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial.

 Jenis terapi Rekreasi yang Digunakan


Jenis alat bantu yang akan digunakan sepenuhnya tergantung
pada jenis terapi rekreasi orang telah memilih. Misalnya, orang
dengan masalah kognitif dianjurkan untuk mengambil pelajaran
musik. Mereka diajarkan musik dengan bantuan alat musik seperti

4
gitar dan piano. Namun, beberapa orang mungkin tidak sepenuhnya
cocok untuk menggunakan hal-hal ini.
Ada beberapa jenis terapi rekreasi dan beberapa yang paling
populer adalah :
1. Alat bantu musik seperti gitar dan piano.
2. Teknik relaksasi.
3. Mediasi.
4. Spiritualitas.
5. Berkebun.

 Manfaat Terapi Rekreasi


Adapun manfaat dari terapi rekreasi khususnya untuk klien
dengan gangguan jiwa antara lain :
1. Perkembangan dan pemeliharaan kekuatan, ketahanan,
toleransi kerja, dan koordinasi
2. Mempraktekkan pengguna gerakan volunteer maupun
refleks dalam tugas/kagiatan terarah.
3. Untuk mengeksplorasi potensi yang bersifat vocational
atau melatih skill yang dibutuhkan dalam penyesuaian
kerja.
4. Meningkatkan fungsi sensasi, persepsi dan kognisi.
5. Meningkatkan keterampilan sensasi sosialisasi serta
pengembangan emosi.
6. Meningkatkan kesejahteraan fisik.
7. Positif manajemen strategi untuk mengatasi prilaku yang
tidak diinginkan.
8. Penurunan kecemasan.
9. Penurunan isolasi sosial.
10. Meningkatkan ekspresi kreatif.

C. Pelayanan Rekreasi Lansia di rumah


1. Home Care
Home care bagi lansia merupakan pelayanan yang lengkap dan
berguna serta sangat mendukung pemerintah dalam pelayanan terhadap
lansia yang belum mendapat pelayanan kesejahteraan sosialnya dari
model pelayanan yang lain. Pelayanan ini diperuntukkan bagi lansia
yang tidak potensial (tidak mampu) dan potensial (mampu) yang berada
di lingkungan keluarga maupun lansia yang telah hidup sendiri.
Pelayanan yang diberikan berupa kegiatan pemberian bantuan pangan,
bantuan kebersihan, perawatan kesehatan, pendampingan, konseling,
dan rujukan dengan melibatkan anggota keluarga dan masyarakat yang
berada di sekitar tempat tinggal lansia.
Dirujuk dari Dinas Sosial (2007), bahwa: “Tujuan dari Home care
adalah untuk membantu keluarga yang mempunyai lansia dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan perawatan lansia yang belum terjangkau

5
pelayanan kesejahteraan sosialnya serta dapat membantu lansia tidak
terlantar ataupun yang mampu dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
perawatan diri sendiri.
Home care bagi lansia ini merupakan program yang dapat
dikembangkan pada pembelajaran keilmuan dan keahlian pilihan
program studi terutama pada Pelayanan Sosial. Mahasiswa perlu
diberikan pengalaman belajar secara teori dan praktik, terkait dengan
pelayanan lansia dalam implementasi pendidikan vokasional.
Pendidikan vokasional merupakan penggabungan antara teori dan
praktik secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja
lulusannya.
2. Menonton Tv
3. Berkebun
4. Jalan – jalan dengan teman seusianya.

D. Pelayanan Rekreasi Lansia di Panti werdha


Panti werdha adalah sebutan lain untuk panti jompo dalam bahasa
bali, menunjukkan pada wisma dengan fasilitas penunjang yang
diperuntukan bagi orang yang lanjut usia (lansia).
Ada beberapa pelayanan rekreasi lansia di panti werdha diantaranya,
yaitu :
1. Pelayanan Sosial bagi lansia.
2. Alat bantu musik.
3. Pelayanan keagamaan / spiritual bagi lansia.
4. Pelayanan keterampilan bagi lansia.
5. Olahraga seperti senam lansia dan berenang.
6. Jalan – jalan ke tempat yang ramah bagi lansia.
7. Pelayanan Kesehatan bagi lansia.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan pada umumnya selalu memberikan arah dan
memudahkan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan sosial,
kesehatan dan perawatan lanjut usia serta meningkatkan mutu pelayanan
bagi lansia.
Fungsi pelayanan dapat berupa pusat pelayanan sosial lanjut usia,
pusat informasi pelayanan sosial lanjut usia, pusat pengembangan
pelayanan sosial lansia dan pusat pemberdayaan lansia.
Terapi modalitas yaitu suatu terapi yang dilakukan dengan cara
melakukan berbagai pendekatan penanganan pada klien dengan gangguan
jiwa. Terapi modalitas adalah terapi dalam keperawatan jiwa, dimana
perawat mendasarkan potensi yang dimiliki klien (modal-modality) sebagai
titik tolak terapi atau penyembuhan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memberbaiki makalah tersebut
dengan pedoman pada banyak sumper yang dapat dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan diatas.

7
REFERENSI

https://kurniawan-ramsen.blogspot.com/2013/05/program-pelayanan-
untuk-lansia.html?m=1
(diunduh pada tanggal 26 Oktober 2019, pukul 13:57)

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/download/2290/2232
(diunduh pada tanggal 26 Oktober 2019, pukul 14:19)

http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/92/panti-werdha---
Apakah-selalu-Menjadi-Tempat-yang-Tepat-Bagi-lansia-.html
(diunduh pada tanggal 26 Oktober 2019, pukul 14:50)

Anda mungkin juga menyukai