Kelompok 6
Scoring (0)
Intervensi
- Mengukur ttv setiap 4 jam
- Pembuatan dan pembaharuan rutin grafik ttv
- Menilai ulang Q4H
- Frekuensi motoring dipersing
- Lanjutkan rencana perawatan saat ini
Kesimpulan
Seorang anak perempuan umur 13 bulan datang ke IGD dengan kondisi penurunan kesadaran,
setelah dilakukan observasi selama 2 jam di ruang IGD terdapat hasil observasi 1 memiliki nilai
GCS 8 (somnolen) dan nilai PEWS 4, DPJP menyarankan kepada orangtua klien untuk
dilakukan rawat inap guna monitoring lebih lanjut. Klien pindah ruang perawatan anak untuk
obervasi lanjutan. Setelah 6 jam di rumah sakit, perawat melakukan assesment ulang dan
didapati nilai GCS 15 (compos mentis), nilai deurisis 4 cc/kg/jam dan nilai PEWS 2.
Kasus II
Bayi H jenis kelamin laki-laki datang ke RS (IGD) dengan keluhan sesak
nafas yang semakin memberat sejak 9 jam sebelum masuk rumah sakit.
Klien lahir 7 maret 2018, dengan partus spontan, BB klien saat ini 11,2 kg.
Klien riwayat BAB 10 kali cair tanpa ampas sehari yang lalu, klien tampak
lebih banyak mengantuk, buka mata pada rangsang nyeri, motorik lemah,
ektremitas bergerak dengan rangsangan, verbal tidak ada, demam suhu
40,2°C, kulit tampak biru. Klien tiba-tiba apnoe, dilakukan intubasi dan on
ventilator +, pemeriksaan fisik : TTV TD 62/35 mmHg, nadi 155x/menit, rr
60x/mnt, pergerakan dinding dada simetris, nafas cuping hidung tidak ada,
retraksi tidak ada, sianosis tidak ada, ronchi dikedua lapang paru +/+,
kapilary reffil < 2 detik, buka mata tidak ada, klien tampak menjangkau lokasi
yang diberikan rangsang nyeri. Produksi urine dari klien tiba di IGD sampai
dengan saat ini (6 jam) 300 cc.
Observasi I
Nilai GCS : 8 (somnolen)
E : buka mata pada rangsang nyeri (2)
M : ektremitas bergerak dengan rangsangan (5)
V : tidak ada verbal (1)
Nilai PEWS 4
Kesimpulan
Bayi H jenis kelamin laki-laki datang ke RS (IGD) dengan keluhan sesak nafas
yang semakin memberat sejak 9 jam sebelum masuk rumah sakit. Klien lahir 7
maret 2018, dengan partus spontan, setelah dilakukan hasil observasi 1
memiliki nilai GCS 8 (somnolen) dan nilai PEWS 4, observasi II di ruang IGD
terdapat hasil observasi memiliki nilai GCS 6 (sopor), suhu 40,2ºC, TTV TD
62/35 mmHg, nafas cuping hidung tidak ada, retraksi tidak ada, sianosis tidak
ada, ronchi dikedua lapang paru +/+, nilai deurisis 4,42 cc/kg/jam dan nilai
PEWS 6.
Kasus III
An. A, 3 tahun 7 bulan, perempuan, masuk RS tanggal 3 oktober 2019 jam 12.00
wib diantar oleh kedua orangtuanya, klien rujukan dari Puskesmas. Saat tiba di
IGD, keadaan umum klien tampak lemah, cenderung lebih banyak tidur, kedua
extremitas klien teraba dingin, klien tampak pucat. Dilakukan pemeriksaan TTV,
BB. 13 kg, TD 90/50 mmHg, nadi 140x/mnt, kapilary reffil < 2 detik, suhu 39,2°C,
Respirasi 30x/mnt, O2 2 lpm, retraksi dada tidak ada. Ketika perawat memanggil
namanya, mata klien tampak terpejam dan ketika perawat memberikan rangsang
nyeri mata klien terbuka, setelah itu menutup kembali. Respon motorik + +/+ + ,
pupil isokor 2/2 reflek cahaya +/+, sesekali klien terdengar merintih tanpa arti.
Lapor kondisi klien dengan dokter jaga, advise DPJP rawat ruang intensif anak.
Setelah dokter jaga menjelaskan tentang kondisi anaknya kepada orangtua klien,
orangtua klien memutuskan agar anaknya di rawat ruang bisa saja, segala resiko
dan kemungkinan yang dapat terjadi, keluarga mengerti dan maklum dengan
kondisi anaknya, surat penolakan rawat ruang PICU di tanda tangani oleh
keluarga. Monitoring diperketat, bila kondisi semakin perburukan lapor dokter jaga.
Balance cairan produksi urine 100 cc/3 jam.
Jawaban
Nilai GCS : 10 (somnolen) Nilai PEWS : 5
E : dengan rangsangan nyeri (2)
Perilaku Kardiovaskuler respirasi
M : sesuai perintah (++/++) (6)
V : merintih tanpa arti (2) • klien banyak • kapilary reffil • Respirasi
tidur (1) < 2 detik (0) 30x/mnt (0)
Nilai derurisis • nadi • O2 2 lpm (0)
140x/mnt (3) • retraksi dada
Rumus : Cc/kg/jam • tampak pucat tidak ada (0)
100cc/13kg/3jam = 2,56 cc/kg/jam (1)
Kesimpulan
An. A, 3 tahun 7 bulan, perempuan, masuk RS tanggal 3 oktober 2019 jam 12.00 wib
diantar oleh kedua orangtuanya, klien rujukan dari Puskesmas. Saat tiba di IGD,
keadaan umum klien tampak lemah, cenderung lebih banyak tidur, kedua extremitas
klien teraba dingin, klien tampak pucat. Dilakukan pemeriksaan TTV, TD 90/50 mmHg,
nadi 140x/mnt, suhu 39,2°C, Respirasi 30x/mnt, memiliki nilai GCS 10 (somnolen),
nilai deurisis 2,56 cc/kg/jam, Respon motorik + +/+ + , pupil isokor 2/2 reflek cahaya
+/+ dan nilai PEWS 5.