Anda di halaman 1dari 15

ASMA

1. Mutia Isma Priselin 1. Talita Marchsyah


2. Putri Aprilia Adiningsih 2. Vinny Maulina
3. Riri Anggraini 3. Yowsa Ibra Wardana
4. Sri Wahyuni 4. Yunita Fajriati
Pengertian...
Asma adalah keadaan saluran napas yang
mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan, penyempitan ini
bersifat sementara.
Macam – Macam Asma
a. Asma alergi
b. Asma idiopatik / non alergi
c. Asma gabungan
a. Asma alergi

Disebabkan oleh allergen / alergenalergen yang dikenal.


(misal: serbuk sari , binatang, makanan, jamur)
Pasien dengan asma allergic biasanya mempunyai riwayat keluarga
yang allergic dan riwayat medis masa lalu eczema / rhinitis allergic.

b. Asma idiopatik / non allergic


Tidak berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti
common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan
lingkungan dapat mencetuskan serangan.beberapa agen farmakologi,
seperti aspirin dan agen anti inflamasi nonsteroid lain, pewarna
rambut, antagonis beta – adrenergic, dan agen sulfit (pengawet
makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma idiopatik atau
non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya
waktu dan dapat berkembang menjadi bronchitis kronis dan
emfisema.
c. Asma Gabungan

Adalah bentuk asma yang paling umum.

Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk allergic maupun


bentuk ideopatic atau non allergic.
Tanda peringatan awal saat terjadi Asma

• Perubahan dalam pola pernapasan


• Bersin-bersin
• Batuk
• Gatal gatal pada tenggorokan
• Sering merasa capek
• Lingkaran hitam dibawah mata
• Susah tidur
• Turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga
Gejala Asma
• Napas berat yang berbunyi “ngik-ngik”
• Batuk
• Napas pendek tersengal-sengal
• Sesak dada
• Sulit mengeluarkan udara dari paru-paru
• Berkeringat dibagian kening
• Merasa seperti tersedak
• Mual atau Muntah
• Demam ringan
• Tubuh sedikit membiru akibat kurangnya udara yang
masuk dalam tubuh
• Korban asma, selalu mencoba duduk tegak lurus karena
berusaha memudahkan pernapasan.
PENYEBAB ASMA PENCEGAHAN ASMA
a. Keturunan keluarga a. Menjaga kesehatan
b. Dampak dari b. Menjaga kebersihan
pencemaran udara lingkungan
(lingkungan) c. Menghindari faktor
c. Faktor makanan pencetus
(alergi)
Patofisiologi
Pada penyakit asma mengalami respon yang buruk terhadap lingkungan misalnya stress, udara
dingin, latihan dan faktor – faktor lain. Serangan asma merupakan akibat adanya reaksi antigen
antibodi yang yang menyebabkan dilepaskannya mediator – mediator kimia. Antibodi yang
dihasilkan (IgE) menyerang sel – sel mast dalam paru. Pemanjanan ulang terhadap antigen
mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi yang menyebabkan pelepasan produk sel – sel msat
(mediator) seperti histamin, brankinin, dan protaglandin serta anafilaksis dan subtansi yang bereaksi
lambat (SRS-A).

Pelepasan meditor ini dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos dan kelenjar jalan nafas yang
menyebabkan 3 reaksi utama yaitu:

a. Kontruksi otot – otot olos baik saluran nafas yang besar mauun saluran nafas ang kecil yang
menimbulkan bronkuspasme

b. Peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya edema mukosa yang menambah
sempit saluran nafas lebih lanjut

c. Peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi mukus


Klasifikasi Asma
1. Intermiten
3. Persisten Sedang
Intermiten ialah derajat asma yang
paling ringan. Pada tingkatan derajat Persisten sedang ialah derajat asma
asma ini, serangannya biasanya yang tergolong lumayan berat. Pada
berlangsung secara singkat. Dan gejala tingkatan derajat asma ini, gejala yang
ini juga bisa muncul di malam hari muncul biasanya di atas 1 x seminggu
dengan intensitas sangat rendah yaitu dan hampir setiap hari.
≤ 2x sebulan

2. Persisten Ringan 4. Persisten Berat

Persisten ringan ialah derajat asma Persisten berat ialah derajat asma yang
yang tergolong ringan. Pada tingkatan paling tinggi tingkat keparahannya.
derajat asma ini, gejala pada sehari- Pada tingkatan derajat asma ini, gejala
hari berlangsung lebih dari 1 kali yang muncul biasanya hampir setiap
seminggu, tetapi kurang dari atau hari, terus menerus, dan sering
sama dengan 1 kali sehari. kambuh.  
Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN

a) Identitas klien d) Riwayat penyakit dahulu


1. Nama Apakah klien pernah mengalami
2. Usia penyakit seperti yang dialaminya
3. Jenis kelamin sekarang
4. Agama
5. Alamat e) Riwayat penyakit keluarga
6. Penanggung jawab Apakah anggota keluarga sebelumnya
7. Tanggal masuk RS ada yang pernah mengalami sakit
8. Tanggal pengkajian seperti penyakit klien.

b) Keluhan utama
Batuk, nafas pendek
c) Riwayat penyakit sekarang
Keluhan sesak nafas, keringat dingin
PEMERIKSAAN FISIK
Dada
Inspeksi
Perkusi
1. Dada posterior dengan posisi duduk
*Normal *abnormal
2. Membandingkan dada kanan dan kiri
1. Reasonon 1. hiperresonan
dari atas ke bawah
2. Dullness 2. flatness
3. Kulit Thorax : Hangat, pucat, dan kondisi
3. Tympany
lesi, masa dan gangguan tulang belakang
kifosis,lordosis,scoliosis
Auskultasi
4. Catat jumlah jumlah irama, kedalaman,
1. Vaskuler
dan kesimetrisan pergerakan dada
2. Broncho vesikuler
5. Tipe pernafasan
3. Hyper ventilasi
6. Kelainan bentuk dada
4. Ronchi
5. Whizzing
Palpasi
6. Lokasi dan perubahan suara napas serta
1. Temperature kulit 5. Masa
kapan saat terjadinya
2. Premitus : pibrasi dada 6. Edema
3. Pengembangan dada
4. Krepitasi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan sputum dilakukan untuk melihat
ANALISA DATA
adanya : DS : pasien mengaluh sesak nafas,nyeri
Kristal-kristal charcot leyden, Spiral curshman, dada,batuk,gelisah
Creole, Netrofil dan eosinophil, DO : Klien nampak Sesak nafas (+)
· Klien Memegang dadanya, Penggunaan otot
2. Pemeriksaan darah Bantu pernapasan
· Analisa gas darah pada umumnya · Klien batuk – batuk
· Ekspresi wajah gelisah
normal akan tetapi dapat pula terjadi
hipoksemia, hiperkapnia atau asidosis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
· Kadang pada darah terdapat
Gangguan pertukaran gas berhubungan
peningkatan dari SGOT dan LDH
dengan kurangnya suplai O2 bronchospasme,
obstruksi jalan nafas oleh secret destruksi
3. Pemeriksaan penunjang
alveoli
1. Pemeriksaan radiolgi
2. Pemeriksaan test kulit
3. Elektrokardiografi
4. Scanning paru
5. Spirometri
FORMAT PERENCANAAN TINDAKAN
EVALUASI
Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan kurangnya suplai O2 a. Jalan nafas kembali efektif
bronchospasme, obstruksi jalan nafas oleh b. Pola nafas kembali efektif
secret destruksi alveoli c. Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
d. Klien dapat melakukan aktivitas sehari –
Tujuan :
Pertukaran gas adekuat setelah diberikan hari secara mandiri
perwatan selama 3 hari. e. Pengetahuan klien tentang proses
penyakit menjadi bertambah
KH :
1. Bernafas dengan mudah
2. Tidak ada sianosis, saturasi O2 dalam
batas normal
1. Kaji frekuensi kedalaman pernafasan
dan ekspansi dada. Catat upaya pernafasan
termasuk penggunaan otot bantu
pernafasan/ pelebaran nasal
2. Auskultasi bunyi nafas dan catat
adanya bunyi nafas seperti mengi, ronchi
6. Kolaborasi
Berikan tambahan O2
Berikan terapi nebulizer

Anda mungkin juga menyukai