PENDAHULUAN
A. Covid 19
1) Pengertian Covid 19
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam
hidupnya.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus
Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang
dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Virus Corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang tidak
tersegmentasi. Virus-virus corona termasuk dalam ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae, dan sub-keluarga Orthocoronavirinae, yang dibagi menjadi
kelompok (marga) α, β, γ, dan δ sesuai dengan karakteristik serotipik dan
genomiknya. Virus Corona termasuk dalam genus Coronavirus dari keluarga
Coronaviridae. Ini dinamai sesuai dengan tonjolan berbentuk karangan bunga di
selubung virus
- Hidung beringus.
- Sakit kepala.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Demam.
- Merasa tidak enak badan.
- Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan
batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan
berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
- Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan
sakit tenggorokan dan batuk.
- Perbanyak istirahat.
- Perbanyak asupan cairan tubuh.
- Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat.
Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS,
MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan
penyakit yang diidap dan kondisi pasien. Bila pasien mengidap infeksi novel
coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes
(Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan,
dokter akan melakukan:
- Isolasi
- Serial foto toraks sesuai indikasi.
- Terapi simptomatik.
- Terapi cairan.
- Ventilator mekanik (bila gagal napas)
- Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
B. Pandemi Covid 19
1) Pengertian Pandemi
Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai
benua dan negara, umumnya menyerang banyak orang. Sementara epidemi
sendiri adalah sebuah istilah yang telah digunakan untuk mengetahui peningkatan
jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi area tertentu.
Pasalnya, istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingginya tingkat
suatu penyakit, melainkan hanya memperlihatkan tingkat penyebarannya saja.
Perlu diketahui, dalam kasus pandemi COVID-19 ini menjadi yang pertama dan
disebabkan oleh virus corona yang telah ada sejak akhir tahun lalu.
Menuru WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara
global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan
perubahan pada karakteristik penyakitnya, sebagaimana dilaporkan The
Guardian. Pandemi juga memiliki level yang lebih tinggi dibanding epidemi atau
keadaan ketika suatu penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan
dalam jumlah lebih banyak dibanding yang normal terjadi.
2) Alasan WHO tetapkan sebuah wabah jadi pandemi
Menyatakan suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO memberi
alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan
untuk mencegah maupun menangani wabah. Ini dikarenakan saat sebuah
pandemi dinyatakan, artinya ada kemungkinan penyebaran komunitas terjadi.
Dalam menentukan suatu wabah sebagai pandemi, WHO tidak memiliki
ambang batas dalam jumlah kematian atau infeksi atau juga jumlah negara
yang terkena dampak.
Itu tadi bahasan mengenai pandemi COVID-19 beserta dampaknya yang bisa
Anda ketahui. Demi mencegah penyebaran virus COVID-19 ini, sebaiknya
Anda juga selalu menjaga kebersihan, kesehatan dan jangan lupa untuk selalu
menggunakan masker jika melakukan aktivitas di luar ruangan.
C. New Normal
1) Pengertian New Normal
New normal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi yang berbeda dengan kondisi sebelumnya yang pada
akhirnya akan menjadi suatu hal lumrah yang baru. New normal hadir untuk
memastikan respons berbagai aspek dalam masyarakat yang dimulai dari makro,
meso, dan mikro dan efisiensi adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Hal ini
akan memastikan kesiapan masyarakat dalam membangun kembali apa yang telah
dibuat rubuh oleh suatu krisis maupun pandemi dengan kondisi yang lebih kuat
(Buheji & Ahmed, 2020). Sebenarnya, new normal merupakan istilah yang telah
digunakan jauh sebelum terjadinya COVID-19, yang dimana istilah tersebut
muncul pada sektor ekonomi setelah terjadinya krisis ekonomi (Davis, 2009).
Kendati begitu, dalam konteks pandemi, new normal juga diartikan sebagai
perubahan yang terjadi pada perilaku manusia yang akan terjadi pada pasca
pandemi COVID-19, dimana manusia akan cenderung lebih membatasi sentuhan
fisik dan juga akan cenderung lebih berjauhan dengan sesama (Griffith, 2020).
Di Indonesia, wacana pemberlakuan New Normal diawali lewat rencana
relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB hingga pemberian izin
bagi penduduk berusia dibawah 45 tahun untuk beraktivitas di luar rumah kembali.
Bagi Pemerintah Indonesia, new normal merupakan skenario untuk memperbaiki
keadaan sosial-ekonomi dengan tetap menekankan pemberlakukan protokol
kesehatan secara ketat (Putsanra, 2020). Wiku Adisasmita selaku Ketua Tim Pakar
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menegaskan bahwa masyarakat
harus merubah pola hidup serta perilaku menjadi lebih sehat setiap hari agar dapat
meminimalisir transmisi penyakit COVID-19 sampai ditemukannya vaksin yang
tepat (WH, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa bagi Indonesia, new normal
diartikan sebagai sebuah pemberlakuan kebiasaan hidup yang baru dalam kondisi
COVID-19 dimana seluruh penduduk harus menjalani hidup berdampigan dengan
COVID-19 agar kondisi sosial dan ekonomi dapat pulih meskipun perlahan.