Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI PANTI WERDHA

Panti Werdha Budhi Mulia

DI SUSUN OLEH :

1. Atika Azmi 5515141229


2. Ana Setiyani 5515141224
3. Anti Darojatun 5515141235
4. Dyah Azhari 5515141240

PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena nikmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas tugas observasi ini dengan tepat waktu. Tak lupa juga kami ucapkan
terimakasih banyak terhadap keluarga dan teman-teman khususnya kepada
Anna Setiyani yang telah membantu kami dalam pelaksanaannya. Kami
menyadari bahwa laporan obeservasi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Demi memperbaiknya di kemudian hari, kami sangat
berharap kritik, saran dan masukan. Semogga laporan ini dapat bermanfaat
bagi yang membacanya.

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUHUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan Pemerintah dalam menangani Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial (PMKS), diarahkan kepada upaya penyelamatan, pemulihan
dan kemandirian dalam mencapai taraf hidup kesejahteraan sosial yang layak,
normatif dan manusiawi yang dilaksanakan melalui sistem Panti Sosial dan Non
Panti Sosial.

Hasil yang dicapai melalui panti-panti sosial dirasakan belum optimal


karena perkembangan jumlah dan sebaran permasalahan sosial jauh lebih cepat
bila dibanding dengan daya jangkau, kapasitas dan kemampuan pelayanan
kesejahteraan social, baik yang dilaksanakan oleh panti sosial milik pemerintah
maupun masyarakat.

Walaupun adanya keterbatasan daya jangkau, kapasitas dan kemampuan


pelayanan Panti Sosial, namun dengan mencermati perkembangan PMKS,
keberadaan panti-panti sosial tetap strategis sebagai salah satu alternatif pelayanan
kesejahteraan sosial yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata
dalam penanganan PMKS.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Panti Sosial Tresna Werdha
diartikan sebagai tempat merawat dan menampung Panti Sosial Tresna Werdha
dan Perda No. 15 Tahun 2002 mengenai Perubahan atas Perda No.15 Tahun 2000
Tentang Dinas Daerah, maka Panti sosial Tresna Werdha berganti nama menjadi
Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha.

Tempat dimana berkumpulnya orang-orang lanjut usia yang baik secara


sukarela ataupun diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala
keperluannya. Dimana beberapa tempat ini ada yang dikelola oleh pemerintah
baik pihak swasta. Dan ini sudah merupakan kewajiban Negara untuk menjaga
dan memelihara setiap warga negaranya sebagaimana tercantum dalam UU No. 12

Tahun 1996 (Direktorat Jendral Departemen Hukum dan HAM). Pengertian


manusua lanjut usia (manula) ialah manusia yang berumur diatas 60 tahun.
Megalestari, F.T. (2011
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia

Tahun berdiri : 1965


Luas tanah            : 20.433 m2
Luas bangunan    : 1.878 m2
Kapasitas panti    : 275 orang
Lokasi panti          : Jln Margaguna No. 1 Rt 11/Rw 01 Gandaria Selatan
  Cilandak Jakarta Selatan Telp. 7503249

Panti Sosial Tresna Werdha adalah sarana yang disediakan untuk manula sebagai
tempat tinggal alternatif dengan kebutuhan khusus yang memberikan pelayanan
dan perawatan serta berbagai aktifitas yang dapat dimaanfaatkan manula untuk
mengatasi kemunduran fisik dan mental secara bersama-sama dalam komunitas.

Disini manula berperan mandiri dan tidak dimanjakan sehingga manula terdorong
untuk tetap aktif. Beberapa aktifitas yang dijadwalkan adalah senam pagi,
melukis, menari bermain musik dan lain sebagainya. Selain itu, pelayanan dan
perawatan yang diberikan adalah konsumsi, cek kesehatan secara rutin, terapi dan
lain sebagainya

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 berdiri Tahun 1965 dengan
nama Panti Sosial Tresna Werdha 4 Jakarta Timur berlokasi di Kelurahan Ceger.
Disebabkan ada pelebaran lokasi pembangunan Taman Mini Indonesia Indah
(TMII), maka panti dipindahkan ke Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat
Jati,dengan luas lahan 23.000 m2 dengan memakai sistem pelayanan cottage.
Pada tahun 1999 Kanwil Departemen Sosial Republik Indonesia melimpahkan
asset-asetnya kepada Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Pada Tahun 2002 (Eks Kantor Wilayah Departemen Sosial) Panti Sosial Tresna
Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 dipindahkan ke Jalan Margaguna Radio Dalam
Jakarta Selatan dengan nama Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4
dengan daya tampung sebanyak 200 orang Warga Binaan Sosial (WBS).

Pada Tahun 2014 terjadi perubahan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
( SOTK ) yaitu sesuai dengan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 277 Tahun 2014 pada SKPD Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta yang
semula Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 menjadi Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulia 3.

2.2 Program Panti Werdha

A. Program Kegiatan

1. Bimbingan Rohani : Islam 4 kali / minggu & Kristen 3 kali / minggu

2. Olahraga : Senam lansia 2 kali / minggu

3. Bimbingan ketrampilan : Menjahit, Membuat Keset, dll

4. Pelayanan kesehatan

5. Bimbingan kesenian : Angklung, Karaoke dll

6. Rekrasi

7. Penyaluran : Kembali ke keluarga atau Pemakaman / Pemulasaran


B. Proses Pelayanan

1. Pendataan

a. Sasaran

1. Lanjut usia 60 tahun ke atas yang;

a. tidak ada / tidak di ketahui oleh keluarganya ataupun tidak diurus nyata-
nyata oleh keluarganya

sehingga terlantar

2. Masyarakat terutama yang mampu dan mau berpartisipasi dalam


pembinaan kesejahteraan sosial

lanjut usia;

2. Penerimaan Layanan

a. Proses Pelayanan Dalam Panti

1. Penerimaan

a. Pendekatan Awal

b. Registrasi

c. Penempatan pada program pelayanan

2. Bimbingan

a. Bimbingan fisik, mental dan sosial

b. Bimbingan ketrampilan

c. Penelahan dan pengungkapan masalah

b. Resosialisasi

1. Bimbingan kesiapan peran serta masyarakat


2. Bimbingan sosial hidup bermasyarakat

3. Pembinaan lanjut

4. Terminasi / Penyaluran

c. Hasil yang diharapkan

1. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani dan sosial lanjut usia sehingga


mereka dapat menikmati hari

tuanya dengan diliputi ketentraman lahir dan batin;

2. Terlestarikannya dan dikembangkannya nilai sosial budaya bangsa


berkenaan dengan masalah lanjut

usia dalam memenuhi kebutuhan lanjut usia;

3. Meningkatnya dan melembaganya peran serta masyarakat dalam


pembinaan kesejahteraan lanjut usia

2.3 Sarana, fasilitas dan pemanfaatannya

Sarana Fisik

1. Kantor
2. Ruangan WBS
3. Aula / Lobby Terbuka
4. Poliklinik
5. Dapur umum
6. Musholla
7. Sarana Olahraga (Tennis Lown)
8. Ruangan Ketrampilan
9. Ruangan Isolasi
10. Kendaraan Operasional
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi kami keberadaan Panti Werdha Budi Mulia
dengan segala program dan fasilitas yang ada telah menjadi wadah bagi
masyarakat lansia untuk lebih sering bersosialisasi satu sama lain. Programnyapun
mewadahi lansia untuk menggunakan waktu luangnya untuk berlatih hal-hal yang
bermanfaat atau sekedar berkumpul dengan para lansia lainnya, tentu hal ini dapat
membantu lansia untuk meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.
Sikap gigih serta kreatif pengelola, kinerja pemerintah serta lansia yang
selalu aktif, serta masyarakat dapat menjadi panutan agar dapat menjalankan
program panti werdha dengan baik. Dewasa ini banyak lansia yang diacuhkan
oleh keluarga atau masyarakat. Kami harap kedepannya dengan membaca laporan
observasi ini dapat menjadi masukan bagi masayarakat lainnya untuk dapat
menghidupkan merangkul kembali para lansia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai