POSYANDU LANSIA
OLEH :
P07120118079
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjakan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Posyandu
Lansia”. Makalah ini diharapkan mampu membantu kita dalam memperdalam Pelayanan Primer
I dalam kegiatan belajar. Selain itu makalah ini yang diharapkan dapat menjadi bacaan para
pembaca agar menambah wawasan yang luas dan bertanggung jawab karena materi disajikan
mengarah pada topic perasalahan yang berkaitan dengan Keperawatan
Bersamaan ini Kami jga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membanu hingga terselesaikannya ugas ini, terutama kepada ibu drg. Ayu Sri Puja, selaku dosen
pengampu Pelayanan Kesehatan Primer I yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan
dorongan dalam melaksanakan tugas ini, juga rekan-rekan masiswa semua. Semoga segal yang
telah kita kerjakan merupakan bimbingan yan lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam pensunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, ole karena itu segala kritik dan
saran Kami harapkan demi perbaikan dapenyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi
kita semua dalam pembuatan tugas-tugas lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas
ini kita dapat belajar bersama demi kemjauan kita dan kemajuan ilmu keerawtan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Pengertian...................................................................................................................3
B. Tujuan.........................................................................................................................3
C. Sasaran ........................................................................................................................5
D. Pelaksanaan ................................................................................................................5
E. Pelayanan Posyandu Lansia ........................................................................................6
F. Indikator Keberhasilan................................................................................................8
G. Pendekatan Pengembangan ........................................................................................8
H. Strategi Pencapaian Tujuan ........................................................................................8
I. Kader Lansia ...............................................................................................................9
J. KMS...........................................................................................................................10
K. Senam Lansia ............................................................................................................11
L. Kendala Posyandu Lansia .........................................................................................12
A. Kesimpulan ...............................................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatuwadah pelayanan kepada
lanjut usia di masyarakat, yang prosespembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakatbersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektorpemerintah dan non-
pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan
kesehatan pada upayapromotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di
PosyanduLanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan,ketrampilan,
olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yangdibutuhkan para lanjut usia dalam rangka
meningkatkan kualitashidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka.Selain
itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
Kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu), selama ini lebih banyak dikenal untuk
melayani kesehatan ibu dan anak. Padahal dalam pelayanan kesehatan di puskesmas, ada
juga jenis program posyandu lansia, yang dikhususkan untuk melayani para lanjut usia.
Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang-undangan, yang
diantaranya seperti tercantum dalam UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dimana pada
pasal 19 disebutkan bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah
membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas
hidupnya secara optimal. Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah
telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua
bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya. Kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu), selama ini lebih banyak dikenal
untuk melayani kesehatan ibu dan anak. Padahal dalam pelayanan kesehatan di puskesmas,
ada juga jenis program posyandu lansia, yang dikhususkan untuk melayani para lanjut
usia.Karena manula (manusia usia lanjut) juga memerlukan perhatian khusus, mengingat
perkembangan fisik dan mentalnya yang rentan dengan bermacam masalah kesehatan.
Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini,
pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang. Pelayanan
kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat
dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
1
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat
dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya
Kriteria keterlantaran yaitu, tidak/belum sekolah atau tidak tamat SD, makan makanan
pokok kurang dari 21 kali seminggu, makan lauk pauk berprotein tinggi kurang dari 4
kaliseminggud, memiliki pakaian kurang dari 4 stele, tidak mempunyai tempat tinggal tetap
untuk tidur, bila sakit tidak diobati.
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatatkondisi kesehatan pribadi
lanjut usia baik fisik maupun mentalemosional. KMS digunakan untuk memantau dan
menilai kemajuankesehatan lanjut usia yang dilaksanakan melalui kegiatan Posyandu Lanjut
usia.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah
berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yg dilakukan
dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd pelayanan promotif dan preventif
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia merupakan upaya
kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg
bahagia dan berdayaguna
Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi psikis. Dengan berubahnya
penampilan, menurunnya fungsi panca indra menyebabkan lanjut usia merasa rendah diri,
mudah tersinggung dan merasa tidak berguna lagi. Masalah ekonomi yang dialami orang
lanjut usia adalah tentang pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan
sandang, pangan, perumahan, kesehatan, rekreasi dan sosial. Dengan kondisi fisik dan psikis
yang menurun menyebabkan lansia kurang mampu menghasilkan pekerjaan yang produktif.
Di sisi lain mereka dituntut untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup sehari-
hari yang semakin meningkat dari sebelumnya, seperti kebutuhan akan makanan bergizi
seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang menderita penyakit
ketuaan dan kebutuhan rekreasi. Didalam posyandu lansia ini, para lansia dilayani dan diberi
kemudahan dalam pemeriksaan kesehatan mereka. Mereka hanya diminta dating tanpa
dipungut biaya sama sekali, begitu juga dengan lansia yang sudah tidak sanggup lagi untuk
berjalan jauh akan diantar ke tempat pelayanan atau dapat juga dilayani dirumah mereka.
B. TUJUAN
3
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut
Dengan begitu akan menurunnya angka kematian lansia pada usia 50– 65 tahun Sedangkan
inovasi yang akan dilakukan yaitu:
2. Jemput lansia atau tangani ditempat Apabila jarak rumah dengan tempat posyandu jauh
dan tidak memungkinkan lansia untuk pergi sendiri serta tidak ada kerabat yang
mengantar, maka lansia tersebut akan dijemput oleh petugas pelayanan secara gratis.
Dengan begitu tidak ada lagi yang dikhawatirkan lansia bagaimana caranya untuk
ketempat posyandu. Sedangkan tangani ditempat maksudnya adalah petugas mengadakan
pelayanan posyandu di rumah lansia karena tidak mampunya si lansia untk berjalan dalam
artian si lansia itu sudah tidak mampu lagi untuk melakukan kegiatan apa– apa. Jadi,
petugas hanya memeriksa tekanan darah, hemoglobin, kandungan putih telur, kandungan
gula dalam air seni serta penyuluhan kesehatan.
3. Pelayanan terpadu tanpa pungutan Posyandu lansia didirikan dan digerakkan tanpa
memungut biaya dari para lansia karena telah ada anggaran dari pemerintah untuk dana
kesehatan masyarakat khususnya lansia. Dengan begitu posyandu lansia akan dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat baik lapisan bawah sekalipun. Pelayanan yang
diberikan juga sama rata tidak membeda– bedakan, karena lansia tergolong mudah
4
tersinggung apabila merasa dia dibedakan oleh petugas dan itu justru akan memperburuk
keadaan emosional si lansia.
4. Tengok lansia Selain pemeriksaan khusus ditempat posyandu atau di puskesmas setempat,
juga terdapat program menengok kegiatan lansia dirumah– rumah mereka. Petugas dating
kerumah lansia, meneliti apa saja yang dilakukan oleh lansia dan bagaimana cara keluarga
mereka mamperlakukan mereka dirumah. Untuk mempermudah petugas dalam
memberikan tindak lanjut dari lansia tersebut.
C. SASARAN
1. Sasaran langsung
Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas),
Keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia
lanjut, masyarakat luas
D. PELAKSANAAN
1. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja 4: Penyuluhan
5
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi
kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik dan
emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui
lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang
dihadapi.
Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti
tercantum dalam situs Pemerintah Kota Jogjakarta adalah:
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
(diabetes mellitus)
7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan
pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. Dan
9. Penyuluhan Kesehatan.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi
lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk
meningkatkan kebugaran.
6
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan
prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan
kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi
badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu Menuju
Sehat (KMS) lansia
Persoalan yang ada dalam posyandu lansia yang mendesak adanya pemecahan dan
pengembangan didalamnya yaitu:
1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu Pengetahuan lansia akan
manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-
harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan
tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan
yang melekat pada mereka.
2. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia
3. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau jarak posyandu yang
dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami
kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh.
Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor
keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah
untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah
yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk
mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor
eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia.
5. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu Penilaian pribadi atau sikap yang
baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk
mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk
selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat
dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap
suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-
7
cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu
respons.
F. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Kesehatan lansia meningkat yang dapat dibuktikan dengan KMS (Kartu Menuju Sehat)
Lansia
3. Lansia yang mengikuti program ini atau lansia yang terdaftar dalam program ini
mencapai 80% setiap desa
4. Lansia yang mempunyai kadar gula tinggi menjadi relative normal bahkan berkurang
G. PENDEKATAN PENGEMBANGAN
1. Strategi yang akan digunakan untuk pengembangan program ini yaitu dengan
Diversification Strategies, dimana program– program yang sudah ada akan diberi
inovasi– inovasi baru supaya lebih menarik. Dan dengan adanya penambahan layanan–
layanan baru supaya posyandulansia dapat menjangkau lansia pada seluruh lapisan
masyarakat tanpa terkecuali. Streategi yang dilaksanakan dapat diperinci sebagai berikut:
8
meminta bantuan dari pengurus desa setempat untuk mengumpulkan masyarakat tanpa
terkecuali. Sosialisasi juga menggunakan peralatan seperti LCD supaya masyarakat
tertarik untuk memperhatikannya.
3. Strategi dalam pencapaian pengembangan layanan yang dalam artian layanan kesehatan.
Adanya layanan jemput lansia kerumah– rumah mereka karena keterbatasan fisik yang
dimiliki lansia dan jarak yang jauh dari rumah akan menambah nilai positif posyandu
lansia di mata masyarakat. Petugas yang menjemput harus telah mengenal si lansia
terlebih dahulu supaya si lansia tidak merasa asing dengan petugas penjemput serta
petugas harus benar– benar ramah pada si lansia supaya lansia merasa nyaman selama
perjalanan dan pelaksanaan.
I. KADER LANSIA
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat,
yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering
dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa macam kader bisa
dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya
dalam program pelayanan kesehatan.
a. Tugas-Tugas Kader
1) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas – tugas
persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan
baik.
9
2) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk
melaksanakan pelayanan 5 meja.
3) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas - tugas
setelah hari Posyandu.
Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu, meliputi
:
1) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga,
obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.
2) Peningkatan olahraga
J. KMS
Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi
usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan
menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau
Puskesmas
10
Tata Cara pengisian KMS :
2. Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd kunjungan
ulang cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali u/ tes laboratorium dperiksa per 3 bulan
(Hb, Urine, Protein)
K. Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994). Lansia seseorang individu
laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20)
Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemamp
meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain :
4. Sebagai Rehabilitas Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju
denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya
peningkatan lemak tubuh.
5. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan
kehilangan fungsional tersebut.
6. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam
lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes
melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81)
Senam lansia dilaksanakan disetiap satu bulan sekali pada saat dilakukan kegiatan
posyandu lansia yang dilaksanakan di 22 posyandu lansia yang ada.
11
Menurut Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan kebugaran terdiri dari:
3. Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan daya tahan /kebugaran
yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahan. Hasil
akibat latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan (training
specifik), sehingga latihan kebugaran akan meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan
latihan bertahan.
4. Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi pada lanjut
usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. Oleh karena itu latihan kelenturan
sendi merupakan komponen penting dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia.
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi
dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan
mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan
atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan
lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong
minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia
12
2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
3. Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa
harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau
kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan
dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau
merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan
atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia
untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor
eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia
5. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk
mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia
apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu,
mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi
segala permasalahan bersama lansia.
6. Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan
atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap yang baik
tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di
posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan
potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada
stimulus yang menghendaki adanya suatu respons
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatuwadah pelayanan kepada
lanjut usia di masyarakat, yang prosespembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakatbersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektorpemerintah dan non-
pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan
kesehatan pada upayapromotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di
PosyanduLanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama,
pendidikan,ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yangdibutuhkan
para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitashidup melalui peningkatan kesehatan
dan kesejahteraan mereka.Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi
diri.
B. Saran
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama para lansia maka perlu
adanya pengembangan dari Posyandu Lansia tersebut dengan melibatkan tenaga kesehatan,
tokoh masyarakat anggota masyarakat juga Kader.
14
DAFTAR PUSTAKA
Subijanto, dkk. (2011). Pembinaaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia.
Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
http://posyandulansia.pdf.co.id.
Latifa, Nurul. (2010). Urgensi Posyandu Lansia. http://bataviase.co.id.
15