Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN INTERNAL

KESEHATAN LANSIA

UPT PUSKESMAS LAWANG

TAHUN 2022

Pedoman internal program Lansia 2022


1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izin dan karunia-Nya akhirnya kegiatan penyusunan Pedoman Lansia dapat
diselesaikan dengan baik.
Pedoman ini disusun agar tersedianya acuan pelayanan kesehatan
lingkungan bagi petugas Puskesmas Lawang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung pelaksanaan penyusunan Pedoman Lansia di Puskesmas ini.
Tentunya buku pedoman ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
pedoman ini.

Lawang, 3 Oktober 2021


Kepala Puskesmas Lawang

dr. Julia Rosana

Pedoman internal program Lansia 2022


2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4

B. Tujuan..................................................................................................... 5

C. Sasaran................................................................................................... 5

D. Batasan Operasional............................................................................... 6

BAB II ANALISA SITUASI.............................................................................. 8

A. Keadaan Umum ..................................................................................... 8

B. Data Khusus............................................................................................ 10

C. Sasaran................................................................................................... 11

D. Data Posyandu........................................................................................ 12

BAB III VISI MISI TATA NILAI DAN MOTTO.................................................. 13

A. Jadwal Kegiatan upaya Lansia............................................................... 14

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS.............................................. 15

BAB V STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM………………………………........ 16

BAB VI URAIAN JABATAN………………………………………………………...... 17

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA………………………………………………... 18

A. Lingkup kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ....................................... 18

B. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan ....................................................... 19

C. Permasalahan Usia Lanjut...................................................................... 19

D. Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut………………………………………. . 20

BAB V PELAPORAN........................................................................................... 22

Pedoman internal program Lansia 2022


3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah
meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia
yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam
lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia
Ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan
kesehatan di Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di
Indonesia, maka Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat Puskesmas adalah suatu kesatuan
Organisasi Kesehatan Fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga
agar para lanjut usia tetap sehat dan produktif secara social dan ekonomis.
Untuk itu pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk tetap dapat hidup
mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis.
Disamping hak atas kesehatan Lanjut Usia juga mempunyai hak yang sama
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya
peningkatan kesejahteraan Lanjut Usia diarahkan agar Lanjut Usia tetap
diberdayakan sehingga dapat berperan dalam kegiatan pembangunan dengan
memperhatikan fungsi, keterampilan, usia dan kondisi fisik dari Lanjut Usia
tersebut.
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kesehatan adalah
terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian
serta peningkatan umur harapan hidup penduduk Indonesia. Berdasarkan data
Riskesdas 2007, Umur Harapan Hidup (UHH) di Indonesia meningkat dari 68,6

Pedoman internal program Lansia 2022


4
tahun pada tahun 2004 menjadi 70,6 tahun pada tahun 2010. Pada tahun 2014
meningkat menjadi 72 tahun. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya
peningkatan jumlah penduduk Lanjut Usia. Menurut hasil Sensus penduduk
tahun 2010 jumlah penduduk lanjut usia Indonesia adalah 18,04 juta jiwa atau
7,6% dari total jumlah penduduk. Pada tahun 2025 diperkirakan jumlah
penduduk Lanjut Usia akan meningkat menjadi 36 juta jiwa.
Beberapa indikator keberhasilan dan target yang di harapkan dapat di capai
antara lain:
1.Pelayanan Medis
a. Skrining kesehatan pada 100 % pada usia lanjut.
b. 30% Puskesmas melaksanakan konseling usia lanjut.
2.Kegiatan non medis
a. 70% Puskesmas membina kelompok usia lanjut.
b. 50% kelompok usia lanjut melaksanakan senam usila.
A. Tujuan
1. Umum :
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut.
2. Khusus :
a. Melakukan perencanaan lebih terarah dalam pelaksanaan pelayanan
kepada usia lanjut sesuai dengan kebutuhan setempat.
b. Melakukan pelayanan pro-aktif serta pemberian pelayanan yang
komprehensif dan lebih berkualitas bagi penduduk usia lanjut.
c. Memberikan kemudahan pelayanan sebagai bentuk penghargaan
kepada usia lanjut.
d. Menurunkan jumlah kesakiran pada usia lanjut di wilayah kerja
Puskesmas
e. Mewujudkan usia lanjut yang produktif dan bahagia.

B. Sasaran
Sasaran pelaksanaan pembinaan kelompok usia lanjut,terbagi dua yaitu :
1. Sasaran langsung :
a. Pra usia lanjut (virilitas / pra senilis) 45-59 tahun
b. Usia lanjut 60-69
c. Usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut
berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

2. Sasaran tidak langsung :

Pedoman internal program Lansia 2022


5
a. Keluarga di mana usia lanjut berada
b. Masyarakat di lingkungan usia lanjut
c. Organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia lanjut
d. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut
e. Petugas lain yang menangani kelompok usia lanjut
f. Masyarakat luas

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi permasalahan usia lanjut dan pembinaan
usia lanjut di Puskesmas Lawang

D. Batasan Operasional
1. Puskesmas : Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
2. Usia lanjut atau lanjut usia adalah seseorang yg berusia 60 tahun atau
lebih,yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya.
3. Melakukan pelayanan kesehatan kepada pra usia lanjut dan usia lanjut
meliputi : aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan lebih
menekankan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Pro-aktif : berupa pelayanan kesehatan pada saat kegiatan di kelompok
usia lanjut dan melaksanakan kunjungan pada penderita yang di rawat
di rumah.
b. Memberikan kemudahan proses pelayanan.
c. Santun : pelayanan terhadap para usia lanjut di lakukan secara
proporsional dengan memberikan perlakuan sopan,hormat dan
menghargai sosok insane yang lebih tua serta memberikan dukungan
dalam rangka mendorong kemandiriannya untuk mencapai masa tua
dengan derajat kesehatan yang optimal.
d. Pelayanan oleh tenaga profesional serta penatalaksanaannya
dikoordinasikan oleh pengelola program usia lanjut di Puskesmas.
E. Landasan Hukum
Beberapa dasar hukum yang menjadi alasan perlunya perlakuan/penanganan
khusus bagi kelompok penduduk usia lanjut adalah :
1. Undang-undang no.23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 19 yang
menyatakan bahwa pembinaan kesehatan usia lanjut merupakan tanggung

Pedoman internal program Lansia 2022


6
jawab pemerintah dan di laksanakan oleh pemerintah bersama-sama
masyarakat.
2. Undang-undang no.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan usia lanjut yang
menyebutkan bahwa perlu di berikan kemudahan dalam pelayanan
kesehatan usia lanjut dan bahwa pelayanan kesehatan di maksudkan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan lanjut
melalui upaya penyuluhan ,penyembuhan dan pengembangan lembaga.
3. Undang-undang no.22 tahun 1992 tentang pemerintahan daerah yang
antara lain menyebutkan bahwa otonomi daerah adalah kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut
prakara sendiri, berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Undang-undang no.25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat
dan daerah.
5. PP no.25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan
provinsi sebagai daerah otonom.

Pedoman internal program Lansia 2022


7
BAB II
ANALISA SITUASI

1
2
2.1 Keadaan Umum
2.1.1 Kondisi Umum

KA BUP A T EN P A S URUA N
DE S A W ONORE JO

K e S urabaya


Kantor Ds. W ONORE JO
DE S A TURIRE JO

Kantor Ds. S . P ORONG


Kantor Ds. TURIRE JO

 
DE SA S UMBE R P ORONG

DE S A KE TINDAN 

Ktr . Kel. LAWANG
Kantor Ds. MULY OARJO
KE L. LAW ANG Kantor Ds. S . NGE P OH

Kantor Ds. KE TINDAN DE S A MULY OARJO 


 Kantor KE C. LAWANG

 DE S A S UMBE R NGE P OH

KE LURAHAN KALIRE JO


Kantor Kel. KALIRE JO

DES A BE DALI
DE S A S IDODADI


Kantor Ds. BE DALI

Kantor Ds. S IDODADI

DE S A S RIGADING
Kecamatan SINGOSARI

K e Malang
Kantor Ds. S RIGADING


Kantor Ds. S IDOLUHUR

DE S A S IDOLUHUR

Kecamatan JABUNG

Puskesmas Lawang terletak di Kelurahan Kalirejo Kec. Lawang


mempunyai Wilayah Kerja yang dibatasi :
a. Sebelah Utara : Wilayah Purwodadi kab. Pasuruan
b. Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Singosari
c. Sebelah Timur : Wilayah Purwodadi Kab. Pasuruan
d. Sebelah barat : Wilayah Kecamatan Singosari
Luas wilayah Puskesmas Lawang 6.823.540 ha.Meliputi 2 Kelurahan dan
10 desa binaan yaitu:
1. Kelurahan Lawang
2. Kelurahan Kalirejo
3. Desa Ketindan
4. Desa Wonorejo
5. Desa Turirejo
6. Desa Sumberporong
7. Desa Sumberngepoh

Pedoman internal program Lansia 2022


8
8. Desa Mulyoarjo
9. Desa Bedali
10. Desa Sidodadi
11. Desa Srigading
12. Desa Sidoluhur

2.1.2 Data Demografi (Sumber Data: Statistik Kecamatan)

Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Lawang tahun 2022 sebanyak 111.950


jiwa, terdiri dari 55.831 laki – laki dan 56.119 perempuan.

Piramida penduduk berdasar Usia

0-1
1-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
> 65

Melalui program bantuan pembangunan sarana kesehatan maupun


program/proyek lainnya, penyediaan sarana kesehatan makin ditingkatkan
jumlah dan mutunya, sehingga makin meluas jangkauan dan pemerataannya
serta semua lapisan masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan.
Dengan meluasnya jangkauan dan pemerataan sarana kesehatan diharapkan
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

a. Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling

Pedoman internal program Lansia 2022


9
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota yang berada di wilayah kecamatan untuk melaksanakan
tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Jumlah Puskesmas di
Kabupaten Malang pada tahun 2022 sebanyak 39 unit, yang keseluruhannya
sudah rawat inap (16 puskesmas perawatan dengan PONED dan 23
puskesmas perawatan Non PONED).Ratio Puskesmas terhadap 100.000
penduduk adalah 1,54 per 100.000 penduduk,ini berarti bahwa pada periode
waktu tahun itu setiap 100.000 penduduk dilayani 1 – 2 unit puskesmas. Pada
Wilayah Puskesmas Lawang tahun 2022 terdapat 3 puskesmas pembantu
dan 2 puskesmas keliling.
b. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
diperlukan upaya memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di
masyakat diantaranya Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Ponkesdes
(Pondok kesehatan desa), dan Poskesdes ( Pos Kesehatan Desa)

2.1.3 Pendanaan
Sumber dana Kegiatan Puskesmas Lawang berasal dari:
- APBN
- APBD
- Kapitasi

2.2 DATA KHUSUS


A. DEFINISI
Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga
agar para lanjut usia tetap sehat dan produktif secara social dan
ekonomis.

B. PROGRAM
Program pembinaan usia lanjut merupakan salah satu program
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas atau di luar
gedung (posyandu). Mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
a. Kegiatan Pokok
1. Kegiatan Promotif
 Kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi
 Sarasehan dan pembinaan mental

Pedoman internal program Lansia 2022


10
 Pembinaan keterampilan
 Lomba antar kelompok
2. Preventif
 Skrining kesehatan
 Deteksi dini dan pencegahan + pengobatan penyakit
 Olahraga/senam kesegaran jasmani
b. Upaya pelayanan kesehatan lansia meliputi :
 Skrining kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala
 Pengisian KMS
 Pengobatan jalan dan rujukan
 Pengobatan dasar di Puskesmas
c. Cara melaksanakan kegiatan
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
 Sosialisasi dan penyuluhan kesehatan lansia/konseling
 Diskusi dan Tanya jawab
 Pemeriksaan dan pengobatan dasar
 Menyediakan loket khusus lansia
 Menyediakan poli khusus lansia
 Menyediakan kursi tunggu khusus lansia
2. Diluar Gedung
 Kunjungan rumah
 Posyandu Lansia
 Bulan Bakti Lansia
 Sehari Bersama Lansia
 Membatik bersama Lansia
 Berlatih angklung
 Senam Pagi
 Perawatan Kesehatan Masyarakat
1.1.1 Sasaran
45-59 tahun 60-69 tahun >70 tahun
No Nama Desa
L P L P L P
1 Lawang 1300 1325 595 632 377 458
2 Kalirejo 1497 1534 685 732 434 530
3 Ketindan 859 869 393 410 249 297
4 Wonorejo 842 860 385 410 244 297
5 Turirejo 877 885 401 422 254 306
6 Sumberporong 936 956 429 456 271 330
7 Sumberngepoh 520 535 238 255 151 185

Pedoman internal program Lansia 2022


11
8 Mulyoarjo 687 702 315 335 199 243
9 Bedali 1480 1512 678 721 429 522
10 Srigading 993 1018 455 485 288 352
11 Sidodadi 661 681 303 325 192 235
12 Sidoluhur 663 677 304 323 192 234
Total 11314 11544 5181 5506 3281 3989

DATA POSYANDU LANSIA


Jumlah Kader Keteranga
No Nama Desa Jumlah posyandu
L P n
1 Lawang 14  17 40
2 Kalirejo 14 1 58
3 Ketindan 10 22
4 Wonorejo 14  1 48
5 Turirejo 11  4 30
6 Sumberporong 12 2 35
7 Sumberngepoh 6 10
8 Mulyoarjo 6 3 12
9 Bedali 11 4 48
10 Sidodadi 9 45
11 Srigading 4 1 16
12 Sidoluhur 3 9
total 144 33 373

Pedoman internal program Lansia 2022


12
BAB III
VISI MISI TATA NILAI DAN MOTTO PUSKESMAS LAWANG
3.1 Visi Puskesmas Lawang
Terwujudnya Kabupaten Malang yang bersatu, berdaulat, mandiri, sejahtera, dan
berkepribadian dengan semangat gotong royong berdasarkan Pancasila dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.
3.2 Misi Puskesmas Lawang
Mewujudkan kesejahteraan rakyat, membangun sumber daya manusia unggul
3.3 Tata Nilai Lawang
PASTI ( PROFESIONAL, AMAN, SANTUN, TELADAN, INOVATIF)
3.4 MOTTO Puskesmas Lawang
Berikan yang terbaik untuk hasil terbaik

Pedoman internal program Lansia 2022


13
Jadwal Kegiatan Upaya Lansia
No Jenis Kegiatam Lokasi Waktu Pelaksana
1 Rapat Koordinasi Program 12 Desa di wilayah Jan s.d Penanggung Jawab
Lansia kerja Puskesmas Desember Program
Lawang
2 Sosialisasi Kelurahan 12 Desa Di Februari Penanggung Jawab
Santun Lansia wilayah Kerja Program Lansia
Puskesmas
Lawang
3 Pembuatan Proposal RSJ/ puskesmas Maret Penanggung Jawab
MOU Santun Lansia Lawang Program Lansia
Dengan RSJ Lawang
4 Peningkatan wawasan Puskesmas Juni Penanggung Jawab
kader kesehatan lansia Lawang Program Lansia
5 Sosialisasi Buku 12 Desa wilker Juni Penanggung Jawab
Kesehatan Lansia Puskesmas Program Lansia
Lawang
6 Screening kesehatan Posyandu dan Jan sd Des Penanggung Jawab
pada Lansia Posbindu di 12 Program Lansia
Desa Wilker PKM
Lawang
7 Pamantauan Lansia Resti Posyandu dan Jan sd Des Penanggung Jawab
Posbindu di 12 Program Lansia
Desa Wilker PKM
Lawang
8 Pemantauan Posbindu Posyandu dan Jan sd Des Penanggung Jawab
terintegrasi Posbindu di 12 Program Lansia
Desa Wilker PKM
Lawang
9 Pelayanan Demensia Posyandu Lansia Jan sd Des Penanggung Jawab
corner Program Lansia

Pedoman internal program Lansia 2022


14
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Struktur Organisasi Puskesmas Terlampir

Pedoman internal program Lansia 2022


15
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM

PELINDUNG
KEPALA PUSKESMAS
LAWANG
Dr. YULIA RACHMAWATI

PENANGGUNG JAWAB
UPAYA
LILIK AGUSTINA

PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM LANSIA
DINA SURYANI

PELAKSANA PELAKSANA
BIDAN DESA PERAWAT DESA

KADER LANSIA

Pedoman internal program Lansia 2022


16
BAB VI
URAIAN JABATAN

6.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Dokter, Perawat, Analis, Petugas gizi, Petugas Penyuluh kesehatan,Petugas
Jiwa

6.2 Distribusi Ketenagakerjaan


No SDM Distribusi Keterangan
.

1. Dokter  Monev hasil kegiatan Pelaksanaan kegiatan sesuai


 Kajian Kasus Lansia dengan jadwal yang ada
Resti (TIM)
 Penyampaian /
sosialisasi kegiatan
bulanan dan Evaluasi
kegiatan bulan lalu
2. Perawat  Posyandu Lansia Pelaksanaan kegiatan sesuai
 Posbindu PTM dengan jadwal yang ada
terintegrasi (TIM)
 Monev hasil kegiatan
 Pembinaan Kader
Lansia
 Supervisi fasilitatif.
 Pelacakan Kasus
Lansia Resti
 Penyampaian /
sosialisasi kegiatan
bulanan dan Evaluasi
kegiatan bulan lalu
3. Analis  Pemeriksaan Lab Pelaksanaan kegiatan sesuai
Sederhana dengan jadwal yang ada (TIM)
4. Petugas  Konseling Gizi Pelaksanaan kegiatan sesuai
gizi dengan jadwal yang ada (TIM)
5. Petugas  Penyuluhan PHBS, Pelaksanaan kegiatan sesuai
Promkes Hatra, dengan jadwal yang ada (TIM)
6. Petugas  Pemeriksaan Pelaksanaan kegiatan sesuai
Jiwa Psikogeriatri dengan jadwal yang ada (TIM)

Pedoman internal program Lansia 2022


17
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

7.1 LINGKUP KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Program pembinaan kesehatan usia lanjut merupakan upaya usaha
pengembangan Puskesmas yang lebih mengutamakan upaya promotif, preventif,
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Program kesehatan usia lanjut di Puskesmas meliputi :
Aspek pembinaan dan pelayanan kesehatan
1. Promotif
Pembinaan pada usia lanjut dibagi atas komponen kegiatan pokok :
a. Sasaran langsung, dengan menyelenggarakan paket pembinaan terhadap
kelompok usia lanjut berdasarkan umur.
b. Sasaran tidak langsung : pembinaan melalui upaya penyululuhan(KIE).
2. Preventif
Pemeriksaan dini dan pemeliharaan kesehatan.
3. Kuratif
Pengobatan terhadap usia lanjut,termasuk rujukan ke rumah sakit.
4. Rehabilitatif
Merupakan upaya untuk mengembalikan semaksimal mungkin kemampuan
fungsional serta kemandirian usia lanjut.

Pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan


fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut sebagai alat
pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
(deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang di hadapi.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di
kelompokkan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari ( activity of daily living ) meliputi
kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi,
berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental.pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional, dengan menggunakan pedoman metode 2 menit ( lihat KMS Usia
lanjut ).
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan di catat pada grafik indeks massa tubuh (IMT).
4. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop
serta perhitungan denyut nadi selama satu menit.

Pedoman internal program Lansia 2022


18
5. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau di temukan
kelain pada pemeriksaan butir 1 atau 4
6. Penyuluhan bias dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka
kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah
kesehatan yang di hadapi oleh individu dan atau kelompok Usia Lanjut.
7. Kunjungan rumah oleh kader di sertai petugas bagi anggota kelompok Usia
Lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat (Public Health Nursing).
8. Kegiatan olahraga antara lain senam usia lanjut untuk meningkatkan kebugaran.

7.2 MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN LANSIA


Mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah system 5
tahap ( 5 meja ) sebagai berikut :
1. Tahap pertama : pendaftaran Lansia
2. Tahap kedua : penimbangan berat badan, dan pengukuran tinggi badan
3. Tahap ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan
pemeriksaan status mental
4. Tahap keempat : pencatatan
5. Tahap kelima : pemberian penyuluhan dan konseling

7.3 PERMASALAHAN USIA LANJUT


Usia lanjut mempunyai keterbatasan fisik dan kerentanan terhadap penyakit.
Secara alami bertambahnya usia akan menyebabkan terjadinya perubahan
degeneratif dengan manifestasi beberapa penyakit seperti penyakit hipertensi ,
kelainan jantung, penyakit diabetes mellitus, kanker rahim / prostat,osteoporosis,dll

Gerak dan mobilitas usia lanjut menjadi lebih lambat dari pada kelompok umur
yang lebih muda, begitu juga dengan kekuatannya. Secara mental, usia lanjut juga
seringkali mempunyai perasaan tertekan / depresi akibat fisik yang lemah,
kemampuan ekonomi yang menurun karena sudah berhenti bekerja / pensiun serta
perasaan tersisih dari masyarakat karena berkurangnya kontak sosial.

Pandangan masyarakat umum mengenai usia lanjut saat ini masih belum sesuai
dan keliru. Kebanyakan masih beranggapan bahwa,memang merupakan hal yang
alami dan biasa bila usia lanjut seringkali sakit, cepat marah ataupun sering kali
menaruh curiga terhadap orang lain. Akibat yang di rasakan karena pandangan
salah tersebut adalah seringkali keadaan kesehatan fisik,mental maupun kebutuhan
sosial usia lanjut tidak tertangani atau terpenuhi dengan baik.

Pedoman internal program Lansia 2022


19
Kelompok usia lanjut sendiri kurang dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang ada,antara lain di sebabkan oleh jarak Puskesmas yang cukup jauh dari
tempat tinggalnya, tidak ada yang mengantar ataupun ketidak mampuan di dalam
membayar biaya pelayanan.

7.4 PEMBINAAN KESEHATAN USIA LANJUT


Pembinaan kesehatan usia lanjut melalui Puskesmas di lakukan terhadap
sasaran usia lanjut yang di kelompokkan sebagai berikut :
1. Sasaran langsung
a. Pra usia lanjut 45-59 tahun.
b. Usia lanjut 60-69 tahun.
c. Usia lanjut risiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur
60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
2. Sasaran tidak langsung
a. Keluarga di mana usia lanjut berada.
b. Masyarakat di lingkungan usia lanjut berada.
c. Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatan usia lanjut
d. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut
e. Masyarakat luas
3. Kegiatan-kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut yang dilakukan melalui
puskesmas adalah :
a. Pendataan sasaran usia lanjut
Kegiatan ini dilakukan paling tidak 2 kali setahun, yang seringkali akan lebih
efektif bila dilakukan bekerjasama dengan petugas desa/kelurahan setempat
dan di bantu oleh kader dasa wisma.
b. Penyuluhan kesehatan usia lanjut, pembinaan kebugaran melalui senam usia
lanjut , pembinaan kebugaran melalui senam usia lanjut maupun rekreasi
bersama.
c. Deteksi dini keadaan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala,
yang di lakukan setiap bulan melalui kelompok usia lanjut (
posyandu/posbindu dll) atau di Puskesmas dengan instrument KMS usia
lanjut sebagai alat pencatat yang merupakan teknologi tepat guna.
d. Pengobatan penyakit yang di temukan pada sasran usia lanjut sampai
kepada upaya rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
e. Upaya rehabilitatif ( pemulihan ) berupa upaya medik, psikososial dan
edukatif yang dimaksudkan untuk mengembalikan semaksimal mungkin
kemampuan fungsional dan kemandirian usia lanjut.

Pedoman internal program Lansia 2022


20
f. Melakukan/memantapkan kerjasama dengan lintas sektor terkait melalui asas
kemitraan dengan melakukan pembinaan terpadu pada kegiatan yang di
laksanakan di kelompok usia lanjut, atau kegiatan lainnya.
g. Melakukan fasilitas dan bimbingan dalam rangka meningkatkan peran serta
dan pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut ,
antar lain dengan pengembangan kelompok usia lanjut, dana sehat.
h. Melaksanakan pembinaan kesehatan usia lanjut secara optimal dalam
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi secara berkala. Upaya ini dapat
dilakukan melalui pelaksanaan lokakarya mini di Puskesmas secara berkala,
untuk menentukan strategi, target dan langkah-langkah selanjutnya dalam
pembinaan kesehatan usia lanjut.

Pedoman internal program Lansia 2022


21
BAB 8
PELAPORAN

Pedoman internal program Lansia 2022


22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pedoman internal program Lansia 2022


23
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

Pedoman internal program Lansia 2022


24
BAB XI
PELAPORAN

Pedoman internal program Lansia 2022


25

Anda mungkin juga menyukai