Theresia Baturangka1
J.E Kaawoan2
Frans Singkoh3
Abstrak
Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik,
intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga Negara lainnya berdasarkan
kesamaan hak. Berdasarkan Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia dalam Pasal 42 bahwa setiap warga Negara yang berusia lanjut, cacat fisik
dan/atau cacat mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan
bantuan khusus atau biaya negara, untuk menjamin kehidupan yang layak sesuai
dengan martabat kemanusiaannya, meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun
realitanya menunjukkan kondisi sebaliknya, pada saat ini penyandang disabilitas
masih menghadapi persoalan yang berkenaan dengan kesejahteraan mereka. Oleh
karena itu, pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial berperan sebagai salah satu unsur
perangkat daerah yang memiliki lingkup tugas untuk memberdayakan penyandang
disabilitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Dinas Sosial Kota Manado
dalam pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa peran Dinas Sosial Kota Manado dalam pemberdayaan
masyarakat penyandang disabilitas meliputi peran fasilitatif, peran edukatif, dan peran
teknis telah berperan cukup baik namun belum maksimal. Hal ini ditandai dengan
pelatihan dan bantuan sosial yang diberikan belum merata, masih banyak penyandang
disabilitas yang belum diberdayakan. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap
peran Dinas Sosial Kota Manado dalam Pemberdayaan Masyarakat Penyandang
Disabilitas.
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi.
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 1
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 3 No. 3 Tahun 2019
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
Pendahuluan
Penyandang Disabilitas merupakan penjual kacang dijalanan dan ada juga
bagian masyarakat lndonesia yang beberapa yang menjadi pengemis. Hal
berhak memperoleh kedudukan, hak, ini sudah seharusnya perlu menjadi
kewajiban dan peran yang sama untuk perhatian khusus dan menjadi tanggung
meraih dan memperoleh pendidikan jawab bersama antara pihak pemerintah
untuk belajar, memiliki hak untuk melalui Dinas Sosial selaku instansi
kehidupan yang layak, dan mempunyai yang menangani masalah penyandang
kemampuan dalam berkarya, disabilitas.
menghasilkan sebuah karya yang
memiliki nilai jual untuk dipasarkan. Dinas sosial merupakan unsur
Namun realitanya pada saat ini pelaksana urusan pemerintah dibidang
penyandang disabilitas masih sosial dan pemberdayaan masyarakat
menghadapi persoalan yang berkenaan desa/kelurahan. Dinas sosial dan
dengan kesejahteraan mereka dan pemberdayaan masyarakat mempunyai
Permasalahan yang dihadapi tugas membantu walikota dalam
penyandang cacat di Indonesia antara melaksanakan urusan pemerintahan
lain kurangnya akses informasi tentang bidang sosial dan pemberdayaan
pentingnya melakukan rehabilitasi, masyarakat desa/kelurahan serta tugas
kurangnya fasilitas umum pada pembantuan.
bangunan umum atau bangunan
Dinas Sosial Kota Manado
pemerintah yang mempermudah para
selaku pelaksana di bidang sosial,
penyandang cacat melaksanakan
dalam menjalankan tugasnya Dinas
kegiatan sehari-hari dan kurangnya
Sosial menjalankan fungsi pelaksanaan,
akses pekerjaan untuk penyandang
usaha penyantunan, pembinaan, dalam
cacat. serta ketersediaan fasilitas khusus
rangka meningkatkan kemandirian serta
seperti alat-alat bantu kesehatan bagi
meningkatkan kualitas sumber daya
penyandang disabilitas yang masih
manusia. Program kegiatan
terbilang minim Dalam hal ini
pemberdayaan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah harus lebih memperhatikan
Dinas Sosial Kota Manado selaku
pentingnya fasilitas-fasilitas umum bagi
instansi yang memang menangani
penyandang disabilitas untuk
masalah penyandang disabilitas yaitu
mewujudkan kesamaan kesempatan
pembinaan mental dan pelatihan usaha
dalam segala aspek kehidupan dan
serta bantuan sosial dalam bentuk usaha
penghidupan serta menunjang kaum
ekonomis produktif (UEP) yaitu
disabilitas agar sepenuhnya dapat hidup
kegiatan pemberdayaan masyarakat
bermasyarakat. dengan memberikan bantuan penguatan
Jumlah penyandang disabilitas yang modal usaha untuk kegiatan usaha
mempunyai masalah kesejahteraan ekonomi produktif dan memberikan
sosial menurut kecamatan di kota bantuan modal untuk pembelian alat-
manado yang terdata oleh dinas sosial alat khusus yang dibutuhkan sesuai
sekitar 1.386 jiwa. namun baru sedikit dengan potensi yang dimiliki oleh
yang dapat hidup mandiri secara sosial penyandang disabilitas. jenis bantuan
dan ekonomi, sehingga masih banyak usaha yang diberikan pemerintah
penyandang disabilitas yang hanya melalui dinas sosial yaitu usaha warung
meminta belas kasihan dan menjadi , tempat pijat dan jualan pulsa.
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 2
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 3 No. 3 Tahun 2019
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
Menurut definisi yang diberikan penuh dan efektif dengan warga Negara
oleh World Health Organization lainnya berdasarkan kesamaan hak
(WHO), disabilitas adalah keterbatasan (Murtie, 2016: 88).
atau kurangnya kemampuan organ
sehingga mempengaruhi kemampuan Metode Penelitian
fisik atau mental untuk menampilkan Jenis penelitian yang digunakan
aktivitas sesuai dengan aturannya atau adalah deskriptif dengan pendekatan
masih dalam batas normal, biasanya kualitatif. penelitian deskriptif
digunakan dalam level individu Istilah dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan
disabilitas berasal dari bahasa inggris mengklasifikasi mengenai suatu
dengan asal kata different ability, yang fenomena atau kenyataan sosial
bermakna manusia memiliki berdasarkan fakta yang ada dengan
kemampuan yang berbeda. Istilah jalan mendeskripsikan dan
tersebut digunakan sebagai pengganti menggambarkan secara terperinci yang
istilah penyandang cacat yang berkenaan dengan masalah dan unit
mempunyai nilai rasa negatif dan yang diteliti kemudian dituangkan
terkesan diskriminatif. Istilah disabilitas dalam bentuk kalimat yang lebih
didasarkan pada realita bahwa setiap bermakna dan mudah dipahami (Faisal,
manusia diciptakan berbeda. Sehingga 2010: 20). Penelitian ini dilakukan
yang ada sebenarnya hanyalah sebuah untuk mengetahui dan menganalisa
perbedaan bukan kecacatan maupun mengenai peran instansi pemerintah
keabnormalan (Sugi Rahayu,Utami yakni Dinas Sosial dalam
Dewi dan Marita, 2013:110). memberdayakan penyandang disabilitas
di Kota Manado melalui proses
Istilah disabilitas berasal dari wawancara dengan informan-informan
bahasa inggris dengan asal kata terkait, serta data-data lainnya yang
different ability, yang bermakna diperoleh peneliti.
manusia memiliki kemampuan yang
berbeda. Istilah tersebut digunakan Fokus penelitian yakni pembatasan
sebagai pengganti istilah penyandang masalah dan topik dalam sebuah
cacat yang mempunyai nilai rasa negatif penelitian yang lebih didasarkan pada
dan terkesan diskriminatif. Istilah tingkat kepentingan masalah yang akan
disabilitas didasarkan pada realita dipecahkan (Sugiono, 2014: 34).
bahwa setiap manusia diciptakan Penelitian ini meneliti tentang peran
berbeda. Sehingga yang ada sebenarnya Dinas Sosial dalam pemberdayaan
hanyalah sebuah perbedaan bukan penyandang disabilitas dengan berfokus
kecacatan maupun keabnormalan (Sugi pada teori peran dari Jim Ife dan Frank
Rahayu,Utami Dewi dan Marita, Tesoriero (2014), yaitu :
2013:110).
1. Peran Fasilitatif
Penyandang disabilitas adalah setiap Terkait dengan peran Dinas
orang yang mengalami keterbatasan Sosial dan pemberdayaan masyarakat
fisik, intelektual, mental, dan atau dalam memfasilitasi kebutuhan-
sensorik dalam jangka waktu lama yang kebutuhan penyandang disabilitas untuk
dalam berinteraksi dengan lingkungan meningkatkan kesejahteraan dan dalam
dapat mengalami hambatan dan menunjang kehidupan bermasyarakat.
kesulitan untuk berpartisipasi secara Serta bagaimana Dinas Sosial dan
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 4
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volume 3 No. 3 Tahun 2019
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
Sekretariat:
Gedung C, Lantai 2, Fispol Unsrat.
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado 9