Anda di halaman 1dari 9

Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : MENGGALI POTENSI


LOKAL DESA

Kiki Endah

Universitas Galuh, Ciamis, Indonesia

E-mail : Kiki_spt@yahoo.co.id

ABSTRAK

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dikatakan desa adalah


kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia. Hal ini
berarti pemerintah desa memiliki kewenangan mengatur rumah tangga sendiri
salah satunya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa melalui
pemberdayaan masyarakat untuk dapat memberikan kehidupan kesejahteraan
sehingga perlu digali potensi lokal yang ada pada desa. Potensi lokal merupakan
daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh desa untuk
dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan potensi lokal yang
dimiliki sebagai faktor penentu keberhasilan sebuah pembangunan desa. Potensi
lokal berupa sumber daya manusia sebagai subyek pembangunan mengetahui
permasalahan masyarakat sendiri sedangkan sumber daya alam merupakan
kekayaan yang dimanfaatkan untuk mengangkat kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat intinya membangkitkan potensi
yang ada dalam diri individu atau kelompok dengan memberikan dorongan,
memberikan kesadaran akan potensi yang dimiliki orang atau kelompok tersebut
dengan tujuan pemberdayaan mengarah kepada keadaan capaian atau yang
ingin dihasilkan kearah perubahan masyarakat yang berdaya guna dan memiliki
kemampuan dalam merubah dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
masyarakatnya.

Kata Kunci : Pemberdayaan, Masyarakat, Potensi Lokal

PENDAHULUAN hadirnya Undang - Undang tentang


Lahirnya Undang-Undang desa berkembang bersifat top down
Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa sehingga desa dapat dikatakan sebagai
harus mampu merubah cara pandang obyek penerima kebijakan yang datang
dalam sistem pembangunan Indonesia. dari pusat, pemerintah daerah provinsi
Pembangunan yang berjalan sebelum atau kabupaten tanpa mendengarkan

Halaman | 135
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

aspirasi datang dari masyarakat desa saat ini masyarakat desa telah
sendiri. terperangkap oleh kemiskinan dan
Berbeda pembangunan yang keterbelakangan. Sehingga perlu ada
datang dari bawah (bottom up) dimana peningkatan harkat serta martabat agar
masyarakat desa diberikan kesempatan masyarakat desa bisa berdaya guna dan
untuk ikut berpartisipasi memberikan mandiri.
masukan sejak perencanaan dimulai Indonesia sendiri, menurut data
hingga pelibatan saat pelaksanaan dari BPS yang dirilis pada tahun 2018,
pembangunan hal ini karena tingkat penduduk miskin lebih banyak
masyarakat mampu mengidentifikasi berada di desa daripada di kota.
berkaitan masalah, kebutuhan dan Menurut salah satu berita di media
pemecahan masalah disesuaikan online ekonomi.kompas.com,
dengan kondisi desa dimana mereka presentase kemiskinan di desa
tinggal. sebanyak 13,20% sedangkan di kota
Dengan lahirnya Undang-Undang sebanyak 7,02%. Menurut berita yang
tentang Desa memberikan kesempatan dilansir dalam
untuk bisa memperlihatkan jati diri https://www.kompasiana.com bahwa
sesungguhnya dalam mengatur dan tingkat kemiskinan di desa bisa
mengelola desa bersama-sama dengan dipengaruhi oleh kurangnya lapangan
masyarakat. Selain itu desa memiliki pekerjaan, daerah yang masih
kewenangan untuk mengatur urusan terisolasi, dan minimnya informasi dan
rumah tangganya sendiri sesuai dengan rendahnya tingkat pendidikan serta
kondisi sosial dan adat istiadat pengetahuan masyarakat desa.
setempat serta desa tidak lagi dianggap Maka pemerintah desa sebagai
pelaksana yang hanya menjalankan penyelenggara pemerintahan dan
kebijakan aturan-aturan yang dibuat pembangunan harus memiliki
oleh pemerintah di atasnya. komitmen agar masyarakat prasejahtera
Pembangunan yang dimulai dari dapat berdaya guna, memiliki
grassroots (akar rumput) merupakan kemampuan, mandiri untuk bisa
pemikiran bahwa pembangunan harus meningkatkan ekonomi masyarakat dan
dimulai dari desa sebagai penopang keluarga melalui pemanfaatan potensi
pembanguan di tingkat daerah maupun lokal yang ada di desa.
nasional walaupun demikian untuk Pemberdayaan yang dilakukan
dapat mewujudkannya perlu dilakukan bisa dilakukan mulai dari perencanaan,
kajian dan langkah yang mendalam. kemudian pelaksanaan, pemantauan
Pemberdayaan masyarakat dan evaluasi. Untuk dapat
merupakan strategi dalam konsep memberdayakan masyarakat bisa
pembangunan berpusat pada dilakukan dengan memanfaatkan
masyarakat sebagai subyek potensi lokal yang dimiliki desa
pembangunan. Apabila melihat kondisi dimana masyarakat tinggal. Potensi

Halaman | 136
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

lokal dikatakan Pingkan Aditiawati, KAJIAN PUSTAKA


dkk (2016) merupakan kekayaan alam, 1. Pengertian Pemberdayaan
budaya, dan sumber daya manusia Masyarakat
yang terdapat dalam sebuah daerah. Pemberdayaan memiliki
Potensi alam pada sebuah daerah pengertian sebuah proses untuk
bergantung dari kondisi geografis, berdayaguna sehingga dapat mengubah
iklim, serta bentang alam daerah masyarakat menjadi lebih baik keadaan
tersebut. Keadaan alam yang berbeda kehidupannya. Menurut Sumardjo,
menghasilkan keragaman serta (2003) pemberdayaan masyarakat
menjadikan ciri khas potensi lokal adalah suatu proses pengembangan
setiap wilayah. Sehingga pembangunan kesempatan, kemauan/motivasi, dan
masyarakat bisa dimulai dengan kemampuan masyarakat untuk dapat
melihat kekhasan bentang alam, akses terhadap sumberdaya, sehingga
perilaku dan budaya masyarakat meningkatkan kapasitasnya untuk
setempat, sehingga akan memberikan menentukan masa depan sendiri
dampak pada kesejahteraan masyarakat dengan berpartisipasi dalam
dengan menggali potensi lokal suatu mempengaruhi dan mewujudkan
daerah yang ada. kualitas kehidupan diri dan
Permasalahan yang terjadi dalam komunitasnya.
pemberdayaan masyarakat : menggali Dalam Undang-Undang tentang
potensi lokal desa dimana a) masih Desa Nomor 6 Tahun 2014 butir 12
terdapat keengganan masyarakat untuk dikatakan bahwa Pemberdayaan
diberdayakan dalam perbaikan Masyarakat Desa adalah upaya
kehidupan sosial ekonomi; b) masih mengembangkan kemandirian dan
belum berjalan pemberdayaan yang kesejahteraan masyarakat dengan
dilakukan oleh pemerintah desa. meningkatkan pengetahuan, sikap,
Menurut I Nyoman Bharata (1981:122) keterampilan, perilaku, kemampuan,
Masyarakat desa baik sebagai orang kesadaran, serta memanfaatkan sumber
perorang maupun kelompok haruslah daya melalui penetapan kebijakan,
memahami arti penting serta manfaat program, kegiatan, dan pendampingan
untuk membangun diri, dengan yang sesuai dengan esensi masalah dan
mendayagunakan potensi yang ada prioritas kebutuhan masyarakat desa.
pada dirinya maupun lingkungannya, Sedangkan menurut Widjaja
sehingga dapat meningkatkan mutu (2011) menjelaskan bahwa inti dari
kehidupan yang lebih baik. Sebagai pemberdayaan adalah upaya
suatu proses kemandirian mengandung membangkitkan segala kemampuan
segi-segi ekonomi, sosial budaya dan desa yang ada untuk mencapai tujuan.
lingkungan sehingga dengan demikian Pencapaian tujuan dilakukan melalui
meliputi semua aspek kehidupan dan penumbuhan motivasi, inisiatif, dan
penghidupan masyarakat. kreativitas untuk memajukan

Halaman | 137
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

perekonomian dan membawa pemberian daya dimana masyarakat


kesejahteraan bagi desa. diberikan daya, otoritas, atau peluang
Kemandirian masyarakat sebagai untuk berkembang mencapai
suatu keadaan dimana masyarakat kemandirian. Pemberian daya
memiliki kemampuan untuk berfikir, disesuaikan dengan kualitas kecakapan
kemudian memutuskan dan masing-masing individu.
menjalankan sesuatu yang dirasakan Sehingga dalam pemberdayaan
bermanfaat untuk memecahkan masyarakat menyangkut dua kelompok
permasalahan melalui kemampuan dan yang saling terkait yaitu masyarakat
kekuatan yang dimiliki masyarakat sebagai pihak diberdayakan dan satu
sendiri. Dengan pemandirian pihak menaruh kepedulian untuk
masyarakat akan meningkatkan memberdayakan (pemerintah daerah,
kualitas hidup masyarakat yang pemerintah desa dan lembaga swadaya
dilakukan melalui berfikir, bersikap masyarakat) peduli pada perubahan
dan berperilaku untuk berubah dan masyarakat dalam kehidupan sosial
maju. Pemberdayaan bukan saja ekonomi.
difokuskan pada masyarakat yang tidak 2. Potensi Lokal
berdaya, tetapi dapat diberikan kepada Kemampuan yang dimiliki suatu
masyarakat yang memiliki daya, desa yang mungkin untuk
namun masih terbatas untuk mencapai dikembangkan tetap selamanya akan
kemandirian, sehingga perlu menjadi potensi bila tidak diolah, atau
dikembangkan serta digali potensi yang didayagunakan menjadi suatu realita
dimiliki masyarakat. berwujud kemanfaatan kepada
Dalam pelaksanan pemberdayaan masyarakat. Karena itu potensi wilayah
ada tahapan yang harus dilakukan, memerlukan upaya-upaya tertentu
menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto untuk membuatnya bermanfaat kepada
(2007:2) ada 3 tahapan pemberdayaan, masayarakat.
yaitu: 1) penyadaran, tahap Potensi menurut Nurhayati
penyadaran, masyarakat yang menjadi (2017) adalah kemampuan yang
subjek pemberdayaan diberi mempunyai kemungkinan untuk
penyadaran bahwa setiap manusia dikembangkan seperti kekuatan,
mempunyai potensi yang dapat kesanggupan, dan daya yang bisa di
dikembangkan ; 2) pengkapasitasan, kembangkan menjadi lebih besar.
tahap pengkapasitasan dapat dicapai Istilah potensi tidak hanya ditunjukkan
apabila masyarakat sudah mempunyai untuk manusia tetapi juga untuk entitas
kemampuan untuk menerima daya. lain, seperti istilah potensi daerah,
Tahap ini sering juga disebut dengan potensi wisata dan lain sebagainya.
capacity building yang meliputi Sedangkan menurut Ahmad Soleh
manusia, organisasi, dan sistem nilai (2017) potensi lokal desa adalah daya,
dan; 3) pendayaan, tahap ketiga adalah kekuatan, kesanggupan dan

Halaman | 138
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

kemampuan yang dimiliki oleh suatu Identifikasi ini diperlukan untuk


desa yang mempunyai kemungkinan melihat keseluruhan potensi dan
untuk dapat dikembangkan dalam sumberdaya yang tersedia, baik berupa
rangka meningkatkan kesejahteraan sumberdaya alam, sumber daya
masyarakat. Selanjutnya menurut Soleh manusia, maupun sumberdaya sosial.
Secara garis besar potensi desa dapat Sumberdaya sosial memiliki tingkat
dibedakan menjadi dua, pertama adalah signifikansi yang tidak kalah penting
potensi fisik yang berupa tanah, air, dari sumberdaya lainnya.
iklim, lingkungan geografis, binatang Pengembangan masyarakat yang
ternak, dan sumber daya manusia, berbasis dinamika internal adalah
kedua adalah potensi nonfisik berupa proses perubahan yang mengandalkan
masyarakat dengan corak dan dorongan energi internal dan potensi
interaksinya, lembaga-lembaga sosial, dan sumberdaya yang ada; 3) proses
lembaga pendidikan, dan organisasi dan upaya untuk mencari cara yang
sosial desa, serta aparatur dan pamong lebih menguntungkan dalam
desa. memanfaatkan potensi dan sumberdaya
Menurut Soetomo (2014:118- yang ada. Melalui proses belajar sosial
119) diperlukan paling tidak tiga hal dan proses adaptasi dengan
dalam mengidentifikasi potensi lokal lingkungannya, masyarakat akan
yaitu : 1) mengidentifikasi kebutuhan menemukan cara dan pengetahuan
masyarakat yang dari waktu ke waktu tentang pemanfaatan sumberdaya yang
selalu mengalami perkembangan dan tersedia.
perubahan sejalan dengan perubahan Dapat dikatakan bahwa untuk
dan perkembangan masyarakat. mencapai tingkat kesejahteraan
Kemampuan mengidentifikasi masyarakat desa perlu mengolah
kebutuhan merupakan manifestasi potensi lokal yang dimiliki baik sumber
kapasitas masyarakat dalam daya manusia dan sumber daya alam.
membandingkan antara realitas kini Potensi lokal berupa sumber daya
dan realitas ideal sebagaimana menjadi manusia dalam pemberdayaan
cita-cita masyarakat; 2) identifikasi masyarakat sebagai subyek
potensi, sumberdaya dan peluang yang pembangunan yang mengetahui
juga selalu berkembang. Tanpa adanya permasalahan masyarakat sendiri
kegiatan tersebut maka potensi dan sedangkan sumber daya alam
sumberdaya yang ada akan tetap merupakan kekayaan dimanfaatkan
bersifat laten dan tidak teraktualisasi untuk mengangkat kesejahteraan sosial
bagi pemenuhan kebutuhan. Kegiatan ekonomi masyarakat desa sendiri.
identifikasi, perlu dilakukan sebagai
salah satu pengetahuan dari prinsip METODE PENELITIAN
pengutamaan potensi dan sumberdaya Dalam penelitian ini metode yang
lokal dalam pemberdayaan masyarakat. digunakan adalah deskriptif kualitatif

Halaman | 139
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

dimana menurut Nasution (2003:18) pemerintah daerah dan khususnya


penelitian kualitatif disebut juga pemerintah desa untuk ikut
penelitian naturalistik. Karena sifat memberikan suasana yang
data yang dikumpulkan bersifat memungkinkan potensi yang dimiliki
kualitatif dan tidak menggunakan alat- masyarakat dapat dibangun dan
alat pengukur. Disebut naturalistik memberikan motivasi sehingga
karena situasi lapangan bersifat natural masyarakat dapat diberdayakan.
atau wajar sebagaimana adanya tanpa Menurut Edi Suharto dalam
dimanipulasi. Kemudian teknik Alfitri (2011:26-27) pelaksanaan
pengumpulan data yang digunakan proses dan pencapaian tujuan
adalah melalui kajian pustaka dari pemberdayaan dilakukan dengan
beberapa sumber literatur dalam melalui penerapan pendekatan yang
melihat permasalahan yang diteliti. disingkat 5P yaitu: 1) Pemungkinan,
yaitu menciptakan suasana yang
HASIL DAN PEMBAHASAN memungkinkan masyarakat untuk
Pemberdayaan masyarakat berkembang secara optimal. Jadi
sebagai upaya memberikan kekuatan pemberdayaan harus membebaskan
atau daya bagi masyarakat sehingga sesuatu yang terhambat dari diri
keluar dari permasalahan yang masyarakat tersebut; 2) Penguatan,
dihadapi. Dengan pemberdayaan yaitu adanya penguatan pengetahuan
masyarakat memungkinkan perubahan dan kemampuan yang diberikan kepada
dengan bersandar pada kemampuan, masyarakat sehingga mampu
prakarsa dan partisipasi masyarakat memecahkan masalah dan memenuhi
desa sendiri. kebutuhannya. Sehingga masyarakat
Menurut Toto Wardikanto, dkk mampu berkembang dan percaya diri
(2013:61) pemberdayaan adalah dengan segenap kemampuannya yang
serangkaian kegiatan untuk mana akan menunjang kemandirian
memperkuat atau mengoptimalkan masyarakat.; 3) perlindungan, yaitu
keberdayaan (dalam arti) kemampuan adanya perlindungan terutama
dan atau keunggulan bersaing kelompok yang lemah dari kelompok
kelompok lemah dalam masyarakat, yang kuat dan menghindari persaingan
termasuk individu-individu yang yang tidak seimbang. Hal ini akan
mengalami kemiskinan. mencegah terjadinya penindasan dan
Pemberdayaan masyarakat ekploitasi kelompok yang kuat
sebagai bentuk mendayagunakan dan terhadap kelompok yang lemah; 4)
memampukan potensi yang dimiliki Penyokongan, yaitu adanya dukungan
masyarakat desa memberikan nilai agar masyarakat mampu melakukan
positif bagi kesejahterahan dan taraf peranan dan tugasnya. Jadi pada
hidup sosial ekonomi masyarakat. intinya pemberdayaan mampu
Sehingga dibutuhkan peran dari memberikan dukungan kepada

Halaman | 140
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

masyarakat agar mereka mampu masyarakat sehingga akan menjadi


menjalankan tugasnya dan tidak lebih baik.
merasa terpinggirkan; 5) Pemeliharaan, Dalam Undang-Undang Nomor 6
yaitu memelihara kondusi yang Tahun 2014 tentang Desa dikatakan
kondusif agar tetap terjadi desa adalah kesatuan masyarakat
keseimbangan didtribusi sehingga hukum yang memiliki batas wilayah
setiap orang memiliki kesempatan yang berwenang untuk mengatur dan
berusaha. Istilah pemberdayaan sendiri mengurus urusan pemerintahan,
dipakai untuk menggambarkan seorang kepentingan masyarakat setempat
individu seperti yang diharapkan. berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
Sehingga dapat disimpulkan setiap asal usul, dan atau hak tradisional yang
aktivitas individu-individu mempunyai diakui dan dihormati dalam sistem
kontrol di semua aspek kehidupan pemerintahan Republik Indonesia. Hal
sehari-hari yang bertujuan sebagai ini berarti bahwa desa memiliki
bukti keberadaan dan keberdayaannya. keleluasan dan berwenang untuk
Pemberdayaan pada intinya mengatur, mengurus segala urusan
berusaha membangkitkan potensi yang yang terdapat dalam ruang lingkup
ada dalam diri individu atau kelompok desa. Sehingga pemberdayaan
dengan memberikan dorongan, masyarakat dalam menggali potensi
memberikan kesadaran akan potensi lokal desa baik sumber daya manusia
yang dimiliki orang atau kelompok dan sumber daya lama yang dimiliki
tersebut dan berusaha untuk mempunyai tujuan positif dalam
mengembangkan potensi yang ada. kesejahteraan masyarakat desa itu
Pemberdayaan mengarah kepada suatu sendiri.
keadaan atau capaian yang ingin Menurut Darmawan, (2004:87)
dihasilkan kearah perubahan menyatakan bahwa pengelolaan potensi
masyarakat yang berdaya guna dan desa merupakan salah satu ciri
memiliki kemampuan dalam memenuhi pemberdayaan diantaranya: (1)
kehidupan sosial ekonomi masyarakat. prakarsa desa, (2) pemecahan masalah,
Secara umum menggali potensi (3) proses desain program dan
lokal desa merupakan upaya teknologi bersifat asli/alamiah, (4)
mendorong menyelesaikan sumber utama adalah masyarakat dan
permasalahan dengan melihat sumber daya lokal, (5) organisasi
persoalan-persoalan dalam masyarakat pendukung dibina dari bawah, (6)
desa itu sendiri. Dengan pembinaan berkesinambungan,
mengembangkan sumber daya manusia berdasarkan pengalaman lapangan
dan sumber daya alam yang dimiliki belajar dari kegiatan lapangan dan (7)
akan berdampak pada perubahan fokus manajemen adalah kelangsungan
kondisi kehidupan sosial ekonomi dan berfungsinya sistem kelembagaan.

Halaman | 141
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Untuk bisa mewujudkan semua Darmawan, Didit. (2004). Prinsip-


ini maka pemerintah desa sebagai Prinsip Perilaku Organisasi.
leading sektoral di tingkat desa perlu Surabaya: Pena Semesta.
memberi suntikan motivasi, mengenali
potensi atau kemampuan apa saja yang Nasution, (2003). Metode Research
dimiliki masyarakat maupun non-fisik (Penelitian Ilmiah).Jakarta :
berupa segala kekayaan alam yang Bumi Aksara
dapat dikembangkan sehingga bisa
bermanfaat untuk kesejahteraan Soetomo, (2014). Keswadayaan
masyarakat desa. Masyarakat Manifestasi
Kapasitas Masyarakat Untuk
KESIMPULAN Berkembang Secara Mandiri,
Peningkatan kemampuan dengan Yogjakarta. Pustaka Pelajar.
menggali potensi lokal masyarakat
merupakan hal penting terutama bagi Toto Mardikanto, Poerwowo Soeboto,
masyarakat desa. Dengan kemampuan (2013). Pemberdayaan
dan potensi lokal desa baik fisik Masyarakat dalam
maupun non fisik yang ada dapat Perspektif Kebijakan Publik.
memberikan peningkatkan kehidupan Bandung : Alfabeta.
sosial ekonomi masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan Wrihatnolo, Randy R. dan Riant
jalan bagaimana potensi lokal dapat Nugroho Dwidjowijoto,
dibangun sehingga berdaya guna, (2007). Manajemen
memiliki kemampuan dan kekuatan Pemberdayaan: Sebuah
untuk merubah kehidupan kearah yang Pengantar dan Panduan
lebih baik. untuk Pemberdayaan
Masyarakat. Jakarta: Elex
DAFTAR PUSTAKA Media Komputindo.
Alfitri, (2011).”Community
Development” Teori dan https://www.kompasiana.com 16
Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Agustus 2019 20:36
Pelajar. Diperbarui:. 20:39

Baratha, I Nyoman, (1991). Nur Hayati


Pembangunan Desa www.pengertianmenurutpara
Berwawasan Lingkungan. ahli.net/pengertian-potensi/
Jakarta Bumi Aksara. diakses tgl 20 maret 2017.

Ahmad Soleh . Strategi Pengembangan


Potensi Desa. Jurnal Sungkai

Halaman | 142
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 1, Februari 2020, ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Vol.5 No.1, Edisi Februari Togar M. Simatupang.


2017 Hal : 32-52 (2016).Pengembangan
Potensi Lokal Di Desa
Sumardjo.(1999). Transformasi Model Panawangan Sebagai
Penyuluhan Pertanian Model Desa Vokasi Dalam
Menuju Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Kemandirian Petani. Kasus Dan Peningkatan
di Propinsi Jawa Barat. Ketahanan Pangan
Disertasi Doktor Bogor. Nasional. Jurnal
Program Pascasarjana Sosioteknologi | Vol. 15,
Institut Pertanian Bogor. No 1, April 2016.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014


Pingkan Aditiawati, Dea Indriani Tentang Desa
Astuti, Gede Suantika,

Halaman | 143

Anda mungkin juga menyukai