Anda di halaman 1dari 9

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA) DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SEKETI

KECAMATAN BALONGBENDO

KABUPATEN SIDOARJO

JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana


Administrasi Publik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Oleh:

DICA DARA AYUNINGTYAS


NPM. 17041010105

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
SURABAYA
2022
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022
p-ISSN 1978-0680, e-ISSN 2655-5204
https://jkp.ejournal.unri.ac.id

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA) DALAM


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SEKETI KECAMATAN BALONG
BENDO KABUPATEN SIDOARJO

THE ROLE OF THE VILLAGE BUSINESS BOARD (BUMDESA) IN


EMPOWERING THE COMMUNITY IN SEKETI VILLAGE, BALONG
BENDO DISTRICT, SIDOARJO REGENCY

Dica Dara Ayuningtyas1, Sri Wibawani2*


1
Prodi Administrasi Publik, FISIP, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2
Prodi Adminstrasi Publik, FISIP, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
email: 1dicadaraat@gmail.com , 2sri_wibawani.adneg@upnjatim.ac.id

ABSTRAK
Desa merupakan ujung tombak pembangunan Indonesia yang memiliki peran penting dalam upaya pembangunan
nasional dikarenakan penduduk Indonesia cenderung bermukim di wilayah pedesaan sehingga hal tersebut
memberikan dampak yang cukup besar dalam upaya penciptaan stabilitas nasional. Dalam hal ini, pemerintah daerah
saat ini telah menerapkan pendekatan-pendekatan dinamis dan sistematis dalam rangka mendukung penguatan roda
perekonomian desa melalui pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa yaitu
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran BUMDesa dalam
memberdayakan masyarakat yang ada di Desa Seketi Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan yaitu
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil dari
penelitian ini yaitu adanya peran BUMDesa dalam pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai menciptakan potensi agar
masyarakat berkembang, sebagai melakukan langkah-langkah nyata dan menyangkut penyediaan berbagai masukan
(input) serta pembuatan akses ke dalam berbagai peluang (oppurtunity) yang akan membuat masyarakat menjadi
berdaya, dan sebagai melindungi kepentingan dengan mengembangkan sistem perlindungan bagi masyarakat yang
menjadi pokok pengembangan.
Kata kunci: Otonomi Daerah, BUMDesa, Pemberdayaan Masyarakat

ABSTRACT
Villages are the spearhead of Indonesia's development which have an important role in national development efforts
because the Indonesian population tends to live in rural areas so that this has a considerable impact in efforts to
create national stability. In this case, the local government is currently implementing dynamic and systematic
approaches in order to support strengthening the wheels of the village economy through the establishment of economic
institutions that are fully managed by the village community, namely the Village-Owned Enterprises (BUMDesa). The
purpose of this study was to determine the role of BUMDes in empowering communities in Seketi Village at Sidoarjo.
The research method used is a descriptive qualitative research approach. Data obtained through observation and
interviews. The results of this study are the role of BUMDes in community empowerment, namely as creating the
potential for the community to develop, as taking real steps and involving the provision of various inputs (inputs) and
making access to various opportunities (opportunities) that will make the community empowered, and to protect
interests by developing a protection system for the community which is the subject of development.
Keywords: Regional Autonomy, BUMDes, Community Empowerment

I. Pendahuluan ini, pembangunan secara desentralisasi dituntut


Era reformasi membawa harapan baru bagi untuk menelusuri potensi sumber daya alam (SDA)
proses kepemerintahan di aras lokal. Dalam konteks dan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dan

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 2
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022
p-ISSN 1978-0680, e-ISSN 2655-5204
https://jkp.ejournal.unri.ac.id

juga membuka akses bagi pemerintah daerah yang ekonomi yang lebih merata seperti terbukanya
bertujuan mengatur dan mengelola urusan secara lapangan pekerjaan, peningkatan ekonomi ,
mandiri mengingat hal tersebut merupakan memperluas akses pasar, terhindar dari tengkulak,
penggerak utama pembangunan. Untuk mencapai dan lain-lain. Kementerian Desa, Pembangunan
kondisi tersebut, di Indonesia diperlukan langkah- Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes
langkah tepat dan strategis yang bertujuan PDTT) mencatat hingga Desember 2018
sebanyak 61 persen desa telah memiliki
membangun kemandirian masyarakat, yaitu melalui
BUMDesa, atau telah terbentuk sebanyak 45.549
cara pemberdayaan dengan tujuan dapat
unit BUMDesa di Indonesia. Jumlah ini
memberikan peluang bagi masyarakat desa dalam meningkat tajam dari tahun 2014 yang hanya
mengelola sumber daya dan potensi desa tersebut. memiliki 1.022 BUMDesa (kemendesa.go.id
Kapanta (2019) berpendapat bahwa 2019). Data tersebut menegaskan pentingnya
sebagai lembaga pemerintah, desa merupakan keberadaan BUMDesa sebagai pondasi kegiatan
ujung tombak pemberian layanan kepada ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga
masyarakat. Sedangkan sebagai entitas kesatuan sosial (social institution) dan komersial
masyarakat hukum, desa merupakan basis sistem (commercial institution).
kemasyarakatan bangsa Indonesia yang sangat BUMDesa memiliki peran lembaga sosial
kokoh sehingga dapat menjadi landasan yang berpihak terhadap kepentingan masyarakat melalui
kuat bagi pengembangan sistem politik, ekonomi, aksi nyata dalam penyediaan pelayanan sosial.
Sedangkan sebagai lembaga komersial memiliki
sosial, budaya, yang stabil dan dinamis. Sehingga
desa merupakan miniature dan sample yang tujuan mendapatkan keuntungan melalui
strategis untuk melihat secara bersama bagaimana penawaran sumberdaya lokal (barang dan jasa) ke
interaksi antara pemerintah dengan pasar. Namun demikian, pada realitanya dalam
masyarakatnya (Ramadana dkk., 2010). Dapat mengembangkan BUMDesa tidak mudah.
disimpulkan bahwa desa menjadi ujung tombak Berbagai permasalahan yang muncul menjadi
pembangunan Indonesia yang memiliki peran tantangan tersendiri bagi desa. Nugraha &
utama dalam usaha pembangunan nasional Kismartini (2019) mengungkapkan beberapa
karenanya penduduk Indonesia cenderung permasalahan BUMDesa banyak halnya seperti
menempati di wilayah pedesaan sehingga hal permasalahan komunikasi antar pengurus,
tersebut dapat memberikan pengaruh yang cukup pengelolaan unit usaha, masalah personal, dan
potensi yang dimiliki desa belum terealisasi.
besar dalam upaya penciptaan kestabilan
nasional. Dalam hal ini, pemerintah daerah saat Permasalahan BUMDesa tidak berhenti sampai
ini telah menerapkan pendekatan-pendekatan disitu, Agunggunanto dkk., (2016)
dinamis dan sistematis dalam rangka mendukung mengungkapkan permasalahan lain seperti jenis
penguatan roda perekonomian desa dengan usaha yang dijalankan masih terbatas, keterbatasan
pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola sumber daya manusia yang mengelolan BUMDesa
sepenuhnya oleh masyarakat desa yaitu Badan dan partisipasi masyarakat yang rendah karena
Usaha Milik Desa (BUMDesa). Hal ini masih rendahnya pengetahuan mereka.
ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Provinsi Jawa Timur sebagaimana yang
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 pasal 87 ayat 1 disampaikan oleh Dinas Pemberdayaan
tentang Badan Usaha Milik Desa menyebutkan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jawa Timur (2017)
bahwa desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik bahwa di Jawa Timur terdapat 1.424 lebih
Desa yang disebut BUMDesa. BUMDesa yang sudah eksis. Bahkan, saat ini Jawa
Tujuan didirikannya BUMDesa tertuang Timur menjadi pilot project program BUMDesa.
dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Mengutip dari suarasurabaya.net, Dinas
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan (PMPD) Jatim mencatat, selama 2020 sampai awal
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha 2021 ini jumlah BUMDesa di Jawa Timur
Milik Desa yakni guna menaikkan perekonomian mengalami pertumbuhan signifikan. Mohammad
desa, meningkatkan usaha masyarakat melalui Yasin Kepala Dinas PMD Jatim menyebutkan,
pengelolaan potensi ekonomi desa. sampai Rabu (27/1/2021) ini, jumlah BUMDesa di
Pembangunan BUMDesa berdasar pada orientasi Jatim sebanyak 6.114. Dari jumlah itu, 267 di
yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi antaranya bergerak di sektor wisata (Perdana,
2021). Kepala Bidang Kelembagaan, Bidang
bagi desa itu sendiri, tetapi juga memiliki manfaat
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 3
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022
p-ISSN 1978-0680, e-ISSN 2655-5204
https://jkp.ejournal.unri.ac.id

Perempuan Dinas PMPD Pemkab Sidoarjo, Yekti berbagai usaha yang dimiliki serta kegiatan
menegaskan, terbentuknya BUMDesa murni masyarakat yang berguna yaitu Unit Usaha Pasar,
diprakarsai masyarakat desa secara kemampuan Kesenian Angklung Bambu, UMKM Anyaman
atau usaha. Dimana masyarakat bersama Bambu, hingga Pujasera. Prestasi yang diraih oleh
pemerintah desa mengumpulkan modal usaha. Desa Seketi yaitu mampu mempertahankan gelar
Langkah ini untuk mendorong BUMDesa dalam juaranya hingga mampu menjadi BUMDesa
rancangan membantu dengan memberi kontribusi terbaik yang telah berdiri 4 tahun tetapi telah
pada pemerintah desa dengan memberikan PADes. memboyong 2 penghargaan dalam Program Desa
Di Kabupaten Sidoarjo terdapat 194 BUMDesa. Melangkah.
Dengan rincian yakni 31 BUMDesa maju, 49 Kegiatan BUMDesa Seketi melalui
berkembang, dan sisanya katagori pemula pemberdayaan masyarakat menarik peneliti untuk
(infopublik.id, 2021). melakukan kajian yang lebih mendalam.
Salah satu program baru yang gencar Pemberdayaan masyarakat adalah strategi yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diperuntukan pemerintah untuk meningkatkan
adalah Desa Melangkah yang ditetapkan pada perekonomian. Pemberdayaan dalam hal ini juga
tahun 2016 agar dapat mengurangi angka mengajak partisipasi masyarakat, dikarenakan
kemiskinan yang menjadi pekerjaan rumah untuk masyarakat tidak hanya dijadikan objek
pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Program Desa pembangunan tetapi juga mampu mengembangkan
Melangkah adalah salah satu program yang potensi yang dimiliki dengan diberikan fasilitas
diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo oleh pemerintah sesuai dengan kondisi dan situasi
yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan yang masyarakat butuhkan sehingga masyarakat
potensi yang dimiliki desa, guna meningkatkan mampu mandiri mandiri. Dengan demikian
kemajuan dan perkembangan di berbagai desa yang pemberdayaan masyarakat melalui BUMDesa ini
ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Program Desa merupakan peran pemerintah untuk meningkatkan
Melangkah terdiri dari beberapa program, seperti faktor ekonomi masyarakat melalui potensi lokal.
(a) Usaha Kecil Menengah (UKM) yaitu Implementasi pemberdayaan masyarakat yang
mengadakan pameran UKM, yang dilaksanakan di dilakukan BUMDesa di Desa Seketi adalah dengan
luar kota 2 kali dalam setahun serta pelatihan UKM cara merangkul semua lapisan masyarakat untuk
ini meliputi packaging dan kualitas produk. (b) turut serta mengikuti kegiatan serta pelatihan sesuai
Kompetisi Desa, yang meliputi UKM terbaik, kemampuan, minat serta bakat yang dimiliki oleh
pelayanan desa, dan administrasi desa. (c) Explore masyarakat itu sendiri. Mendukung suksesnya
Desa, yaitu mengangkat potensi wisata Sidoarjo acara yang dibuat desa dari masyarakat kembali
dalam pemberitaan Jawa Pos, seperti tentang untuk masyarakat setempat.
potensi desa dan festival budaya (kirab budaya). (d)
Komunikasi, Informasi dan Edukasi, yaitu II. Kajian Pustaka
pemberitaan di Jawa Pos meliputi potensi desa, Otonomi Daerah
hukum, pemerintahan, pakar berbicara, dan profil
kepala desa. Strategi adalah menetapkan cara-cara yang
Salah satu yang menarik perhatian peneliti paling tepat agar mencapai suatu tujuan. Strategi
adalah Desa Seketi yang terletak di Kecamatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
Balong Bendo Kabupaten Sidoarjo sebagai Juara konsumen akan suatu merek perlu dilakukan terus-
Pertama BUMDesa Terbaik. Mengingat bahwa dari menerus, dengan tujuan agar merek tersebut tetap
Tahun 2017 Desa Seketi mendapatkan gelar Juara diingat oleh konsumen, walaupun banyak merek
1 Desa Terinovatif, kemudian 2 (dua) Tahun
serupa di pasaran (Buana, dkk, 2020). Pengertian
berikutnya awarding tersebut terjadi pengerucutan
dari “otonomi daerah” dalam Kamus Besar Bahasa
kategori yang hanya terdiri menjadi 4 dan Desa
Seketi kembali mendapat Juara 1 dengan Indonesia (Bahasa, 2008) berarti bahwa hak,
BUMDesa Terbaik se-Kabupaten Sidoarjo. Desa wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur
Seketi Kecamatan Balong Bendo Kabupaten dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai
Sidoarjo memiliki berbagai usaha sehingga dapat dengan peraturan perundang-undangan yang
membawa dampak yang positif baik untuk berlaku. Pengertian ini ternyata tidak berbeda
masyarakat setempat dan desa itu sendiri, letaknya dengan Pasal 1 ayat 5 UU No. 32 Tahun 2004:
yang jauh dari perkotaan membuat Desa Seketi “otonomi daerah adalah hak, wewenang dan
mampu membuktikan kemandirian desanya dengan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 4
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022
p-ISSN 1978-0680, e-ISSN 2655-5204
https://jkp.ejournal.unri.ac.id

rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk
perundang-undangan yang berlaku” mambangun daya itu, dengan mendorong,
memotivasikan, dan membangkitkan kesadaran
BUMDesa akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk
mengembangkannya. 2) Empowering, Yaitu
Menurut Undang-Undang no. 6 Tahun 2014
memperkuat potensi atau daya yang dimiliki
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut masyarakat (empowering). Dalam rangka ini
BUMDesa, adalah badan usaha yang seluruh atau diperlukan langkah-langkah lebih positif selain dari
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan
melalui penyertaan secara langsung yang berasal ini meliputi langkah-langkah nyata, dan
dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna menyangkut penyediaan berbagai masukan (input)
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang
untuk sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat (oppertinuties) yang akan membuat masyarakat
Desa. Terdapat 6 (enam) prinsip dalam pengelolaan menjadi berdaya. 3) Protecting, Yaitu
BUMDesa menurut (Wijaya, 2018:127), yaitu: memberdayakan mengandung pula arti
kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparan, melindungi. Dalam proses pemberdayaan harus
akuntabel dan berkesinambungan. dicegah yang lemah menjai bertambah lemah oleh
karena kekurangberdayaan dalam menghadapi
Pemberdayaan Masyarakat yang kuat. Oleh karea itu, perlindungan dan
pemihakkan kepada yang lemah amat mendasar
Menurut Anthony Bebington (2000) dalam sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat.
(Mardikanto & Soebianto, 2019) terdapat 3 (tiga) Melindungi bukan berarti membatasi atau
sisi dari pemberdayaan masyarakat yaitu 1) menutupi dari interaksi karena hal itu justru akan
Enabling, Yaitu menciptakan suasana atau iklim mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang
yang memungkinkan potensi masyarakat lemah. Melindungi dapat dilihat dari upaya untuk
berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah mencegah terjadinya persaingan yang tidak
pengenalan bahwa setiap manusia, setiap seimbang, serta pendayagunaan yang kuat atas
masyarakat memiliki potensi yang dapat yang lemah. Pemberdayaan masyarakat tidak
dikembangkan. Artinya tidak ada masyarakat yang membuat masyarakat agar semakin bergantung
sama sekali tanpa daya, karena jika demekian akan terhadap berbagai program pemberian (charity).
IV. Hasil dan Pembahasan
III. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan
Pada penelitian ini menggunakan peran BUMDesa dalam pemberdayaan masyarakat
pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, di Desa Seketi Kecamatan BalongBendo
sehingga akan didapatkan data deskriptif berupa Kabupaten Sidoarjo yang dapat diuraikan sebagai
kata-kata. Data yang dianalisis di dalam penelitian berikut:
ini memiliki hasil deskriptif dan tidak berupa
angka-angka yang sama halnya pada penelitian 1. Enabling
kuantitatif. Sumber data yang digunakan didalam Sebagai enabling BUMDesa memiliki
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. peran menciptakan suasana yang memperluas
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data potensi masyarakat agar berkembang dengan
meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. tujuan untuk mendorong serta menggerakan
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti perekonomian desa dengan cara mengoptimalkan
dalam memperoleh data terkait kejadian atau dan menggali potensi desa serta kebutuhan
permasalahan dari topik yang sedang diteliti. masyarakat. Ini adalah titik awal untuk menyadari
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian berada di bahwa setiap orang memiliki potensi yang untuk
Desa Seketi Kecamatan Balong Bendo Kabupaten berkembang. Sebagai awal mula penggali potensi
desa, BUMDesa Seketi telah melakukan
Sidoarjo
pengembangan berbagai unit usahanya dengan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh desa.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa
berdirinya BUMDesa Seketi berangkat dari
keinginan masyarakat untuk dapat memenuhi
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 5
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022

kebutuhan hidup. Beberapa unit usaha didirikan nilai jual yang tinggi sehingga dengan ini
serta di kelola secara bertahap saat ini BUMDesa BUMDesa dapat berkembang dan mendapatkan
memiliki 4 kategori unit usaha yaitu 1) Pasar Tiban, keuntungan dari hasil alamnya.
yang dimana tercetusnya unit usaha ini atas dasar BUMDesa juga sedang memperluas unit
menyediakan kebutuhan masyarakat mulai dari usaha dengan memanfaatkan potensi desanya
premier hingga sekunder agar masyarakat setempat dengan mengembangkan unit usaha baru yang
tidak perlu lagi untuk keluar dari desa mereka masuk dalam kategori unit usaha adalah kolam
sendiri dengan adanya pasar tiban ini juga pancing yang akan diresmikan pada pertengahan
menambah keuntungan paling besar untuk Tahun 2022. Dengan inovasi ini Kepala Desa
BUMDesa. 2) Unit Usaha Koperasi, unit usaha ini selaku Komisaris BUMDesa Seketi Sejahtera
juga didirikan dan dikembangkan atas dasar mendukung sepenuhnya lahan kosong yang masih
kebutuhan dan potensi desa karena menjadi desa ada di Desa Seketi untuk menjadi wisata yang
paling ujung barat di Kabupaten Sidoarjo sehingga dipoptimalkan untuk dapat dikembangkan oleh
mengharuskan desa mengelola unit Koperasi BUMDesa menjadi suatu unit usaha yang semakin
karena dengan tujuan membantu masyarakat secara dapat menggerakan perekonomian desa
mudah dan dekat untuk mencairkan program
bantuan yang diperolehnya. Serta memfasilitasi 2. Empowering
penjualan produk-produk UMKM Masyarakat
BUMDesa Seketi Sejahtera telah mampu
kemudian mengelola resto Pendopo Sejahtera dan
Toko ATK yang juga memiliki tujuan untuk untuk membuka dan mengembangkan unit usaha
melayani Pemerintah Desa dan masyarakat, yang mampu menghasilkan keuntungan, banyak
kemudian sebagai wadah penjualan kerajinan dari unit usaha yang telah ada dikelola
anyaman bambu. Seperti yang dikatakan (Idrus & mendapatkan keuntungan. Jika dilakukan
Setyadi, 2021) terkait pendirian BUMDes dan perankingan maka unit usaha wisata selama tetap
Koperasi bertujuan untuk memajukan ekonomi terjadi pandemi adalah unit usaha pasar tiban
desa karena ini adalah program yang kemudian dilanjut dengan unit usaha pariwisata
berkesinambungan, sangat bermanfaat bagi dari anyaman kemudian yang menduduki peringkat
masyarakat pedesaan dan dapat meningkatkan 3 (Tiga) di unit usaha BKD (Badan Kredit Desa)
perekonomian desa, maka sangat penting untuk dan terakhir unit usaha koperasi, bahwasannya
pembangunan BUMDesa dan koperasi yang baik sebelum adanya pandemi unit usaha pariwisata yag
dan sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3) Unit
menyumbang keuntungan paling tinggi untuk
Usaha Badan Kredit Desa (BKD) unit usaha ini
BUMDesa Seketi Sejahetera namun karena sudah
tercipta juga karena atas dasar permasalahan yang
ada di sekitar masyarakat sehingga BUMDesa tidak ada pagelaran kesenian serta pameran dari
mencoba mencari jalan keluar dengan membentuk paguyuban anyaman maka BUMDesa Seketi tidak
unit usaha yang memiliki potensi untuk membantu pernah lagi mengikuti kegiatan yang membuat
serta mensejahterakan masyarakat tetapi penurunan yang drastis dari unit usaha ini.
BUMDesa juga mendapatkan keuntungan dari
Agar selalu mendapatan keuntungan,
dana yang dipinjam oleh masyarakat tanpa
memberi laba yang besar. Hal tersebut selaras BUMDesa telah melakukan berbagai cara
dengan Purnama Ningtyas (2018) keberadaan BKD pengembangan inovasi agar kesinambungan tiap
yang merupakan Lumbung Desa dan Bank Desa unit usahanya berjalan dengan lebih baik.
masih dibutuhkan oleh masyarakat, terutama Pengembangan inovasi yang digerakkan untuk unit
masyarakat di Pedesaan. Potensi ekonomi usaha wisata berupa penambahan kolam pancing
bermakna adanya manfaat finansial dan ekonomi hal tesrebut dilakukan karena maninjau unit usaha
yang bisa diperoleh pada masa yang akan datang, wisata yang dikelola oleh BUMDesa ini dalam
yang bisa menunjang peran dan fungsi BKD kategori wisata baru maka dari itu untuk
sebagai pemberi pelayanan publik kepada mendapatkan simpatik perlu inovasi yang matang
masyarakat. 4) Unit Usaha Pariwisata , unit ini dan fasilitas yang memadai untuk para wisatawan.
memiliki kerajinan anyaman bambu kemudian
adanya pengembangan unit usaha Kolam Pancing, Kemudian dengan berkembangnya
secara demografi lingkungan sekitar Desa Seketi BUMDesa Seketi Sejahtera ini membuka
ditumbuhi tanaman bambu secara liar kemudian kesempatan bagi masyarakat sekitar baik dari usia
melihat adanya potensi dari alam sekitar maka produktif sampai usia senja dimana dengan
dengan BUMDesa dioptimalkan agar memiliki

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 6
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022

berkembangnya dan inovasi yang terus digali daya yang dimiliki masyarakat dengan langkah-
sesuai dengan potensi desa membuat terbukanya langkah yang lebih positif. Dengan cara menjalin
lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemudi dengan kerja sama antar lembaga masyarakat ini selain
setiap unit usaha yang ada di BUMDesa Seketi dapat memiliki keuntungan bagi banyak pihak yang
Sejahtera ini berpeluang bagi mereka untuk dapat terkait juga dapat memperat tali silahturahmi antar
berkegiatan positif yang selain berdaya guna untuk masyarakat kemudian agar masyarakat di Desa
keberlangsungan BUMDesa juga dapat Seketi tidak bergantung dengan program
menghasilkan baik untuk diri sendiri dan maupun pemberian
untuk BUMDesa Seketi Sejahtera ini. Selaras
Menurut hasil wawancara dan observasi
menurut Paramita et al., (2021) BUMDesa juga
peneliti di lokasi penelitian, fokus ketiga bisa
berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan,
dikatakan berjalan dengan baik dan lancar karena
masyarakat yang sudah selesai sekolah dan belum membuat masyarakat menjadi berdaya dengan
mendapat pekerjaan dapat bekerja di BUMDesa. keikutsertaannya dan kerjasama yang dibangun
Aktivitas BUMDES yang melibatkan banyak serta membuat masyarakat di Desa Seketi memiliki
tenaga kerja diperkirakan secara positif value dan juga menjadi desa yang mandiri.
merangsang, menumbuhkan dan menciptakan
lapangan kerja serta lapangan berusaha. V. Penutup
Menurut hasil wawancara dan observasi Kesimpulan
peneliti di lokasi penelitian, fokus kedua bisa Dari hasil penelitian tentang Peran Badan
dikatakan baik karena BUMDesa ini memiliki Usaha Milik Desa (BUMDesa) dalam
keuntungan tetap dari unit-unit usaha yang ada di pemberdayaan masyarakat di Desa Seketi
BUMDesa serta dengan terus berinovasi dengan Kecamatan BalongBendo Kabupaten Sidoarjo
ide-ide yang dituangkan mampu membuat maka dapat diambil kesimpulan bahwa Peran
BUMDesa tetap berkembang dengan keadaan yang BUMDesa dalam menciptakan suasana atau iklim
terjadi saat ini di Indonesia, serta dengan yang mengharuskan potensi masyarakat
membukanya ladang pencaharian di Desa Seketi berkembang (enabling) yang pertama dengan
BUMDesa dapat dikatakan baik karena telah upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat
memberdayakan masyarakat ikut andil dalam dengan memanfaatkan potensi ladang bambu yang
pengembangan BUMDesa Seketi Sejahtera ada dikreasikan dalam bentuk anyaman bambu,
yang kedua upaya dalam mengembangkan potensi
3. Protecting
kerajinan anyaman bambu proses penjualannya
Protecting Melindungi dan membela pada tahun 2017 dikelola oleh BUMDesa Seketi
kepentingan masyarakat rentan, melindungi Sejahtera sehingga masyarakat mendapatkan
kepentingan dengan cara mengembangkan sistem keuntungan dari kerajinan anyaman bambu
perlindungan bagi masyarakat yang menjadi sehingga masyarakat lebih berdaya secara ekonomi
subyek pengembangan. Dalam proses dan mandiri tidak bekerja pada orang lain tetapi
pemberdayaan harus ada perjuangan untuk selama covid terjadi penurunan penjualan.
mencegah yang lemah tidak semakin menjadi
Peran BUMDesa dalam menguatkan potensi
lemah oleh karnanya kekurangberdyaan dalam
atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering)
menghadapi yang kuat. Perlindungan dalam hal ini
dalam rangka ini perlu dilakukan langkah-langkah
dipandang sebagai cara untuk mencegah terjadinya
nyata dan menghubungkan penyediaan berbagai
persaingan yang tidak seimbang serta
masukan (input) serta pembuatan akses ke dalam
pendayagunaan yang kuat atas yang lemah. Oleh
berbagai peluang (oppurtunity) yang pertama
karena itu, dalam hal ini BUMDesa Seketi turut
dengan mengembangkan pasar kaget pada awal
mendorong kecepatan peningkatan kesejahteraan
2019 yang ada di Desa Seketi kemudian menjadi
masyarakat pedesaan dengan melakukan kerja
Pasar Tiban, dikelola oleh beberapa orang menjadi
sama dengan lembaga masyarakat desa dan
dikelola oleh BUMDesa, yang kedua membuka
membuka lapangan kerja bagi masyarakat
akses penjualan kerajinan anyaman bambu sebagai
pedesaan. Dengan penyediaan berbagai masukan
usaha koperasi dan berlokasi penjualan di pendopo
memberikan pondasi yang kuat guna potensi atau
sejahtera pada tahun 2017. Yang ketiga membuka

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 7
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022

unit usaha Bada Kredit Desa yang dikelola bersama VI. Daftar Pustaka
BUMDesa selama masa pandemi membantu Agunggunanto, E. Y., Arianti, F., Kushartono, E.
masyarakat yang terkendala modal usaha toko W., & Darwanto. (2016). Pengembangan
sembako. Yang keempat membuka wisata kolam Desa Mandiri Melalui Pengelolan Badan
pancing sedang dalam pembangunan sehingga Usaha Milik Desa (BUMDes). Jurnal
membuat masyarakat mandiri. Dinamika Ekonomi Dan Bisnis, 13(1), 67–81.
Peran BUMDesa dalam melindungi yang https://doi.org/10.34001/jdeb.v13i1.395
lemah (protecting) yang mana dalam Buana, A. W., Azizah, N., Pratami, R., &
pemberdayaan harus menegahkan yang lemah Margaretha, L. (2020). Strategi Komunikasi
menjadi semakin lemah oleh karena Pemasaran Waroeng SS Dalam
kekuranganberdayaan dalam mengimbangi yang Meningkatkan Brand Awareness Konsumen
kuat dengan cara upaya membendung persaingan Melalui Instagram. JRK (Jurnal Riset
yang tidak seimbang yang pertama mampu Komunikasi), 11(1), 58–68.
melibatkan pokdarwis untuk memasarkan anyaman https://doi.org/10.31506/jrk.v11i1.8434
bambu, melibatkan anggota LINMAS/hansip dan
karang taruna untuk mendukung kegiatan di pasar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
tiban,yang ada di desa untuk dapat memperoleh Provinsi Jawa Timur. (2017). Lima Daerah di
manfaat melalui kerjasama agar dapat menjadi Jatim Jadi Pilot Project Mitra Bumdes.
maju dan memiliki manfaat , yang kedua dengan
Idrus, A., & Setyadi, B. (2021). PELATIHAN DAN
upaya membuat masyarakat menjadi tidak
PENYULUHAN PENDIRIAN BUMDES
bergantung pada berbagai program pemberiaan
DAN. 1(1), 15–22.
dengan cara meningkatkan kapasitas masyarakat
dalam mengembangkan wirausahanya dengan Kapanta, O. A. (2019). Peran Badan Usaha Milik
membuka unit usaha baru yang berdampak Desa (BUMDes) Terhadap Perekonomian
meningkatkan pendapatan dan memperluas Desa (Studi Kasus Desa Orong Bawa
ekonomi warga. Kecamatan Utan Sumbawa). Skripsi Program
Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Secara umum peran BUMDesa dalam
pemberdayaan masyarakat di Desa Seketi dari sisi Sosial dan Ilmu Politik Universitas
enabling membangkitkan kesadaran akan potensi Muhammadiyah Mataram.
masyarakat dan desa hal ini dikembangkan Kementerian Desa. (2019). Tercatat Sebanyak 61
menjadi potensi ekonomi dan agar menjadi
Persen Desa Telah Memiliki BUMDes.
mandiri. Kemudian dari sisi empowering mampu
Kemendesa.Go.Id.
memperkuat potensi dengan membuka beberapa
akses terhadap masyarakat. Sedangkan dari sisi Mc Prov Jawa Timur. (2021). Komisi A DPRD
protecting mampu mencegah persaingan antar Jatim Siap Kawal Pengembangan BUMDes
kelompok masyarakat dengan bekerja sama. di Tengah Pandemi COVID-19.
Tetapi BUMDesa belum sampai pada peran
Infopublik.Id.
dalam mengambil alih mampu menggantikan
peran Kabupaten dalam memberikan Bantuan Nugraha, A., & Kismartini. (2019). Evaluasi
Langsung Tunai (BLT) Penyelenggaraan Badan Usaha Milik Desa
Saran (BUMDES) Rejo Mulyo, Desa Gogik,
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
1. Perlu adanya pemasaran kerajinan anyaman
secara digital di era perkembangan industri Semarang. Dialogue: Jurnal Ilmu
teknologi yang pesat ini Administrasi Publik, 1(1), 43–56.
2. Penambahan frekuensi kegiatan jual beli dengan https://doi.org/10.14710/dialogue.v1i1.5223
rentan waktu 2 hari dalam kurun waktu 1 Paramita, L., Hertati, L., & Puspitawati, L. (2021).
minggu dengan jenis kebutuhan harian
pengaruh badan usaha milik desa terhadap
3. Menambah produk penjualan baru pada koperasi
dengan sembako yang dibutuhkan oleh pusat perkembangan ekonomi desa, desa
masyarakat maju indonesia sejahtera bumdes tanjung
mayan. 02(01), 61–72.

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 8
Jurnal Kebijakan Publik, Vol...., No...., 2022

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun
2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan
Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa, (2015).
Perdana, D. (2021). Belum 10 Persen BUMDesa
Jatim Terkategori Maju. Suarasurabaya.Net.
Purnama Ningtyas, A. (2018). Analisis Yuridis
Terhadap Pengelolaan Aset Badan Kredit
Desa Pasca Berlakunya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa. Jurnal Panorama
Hukum, 3(1), 1–18.
Ramadana, C. B., Ribawanto, H., & Suwondo.
(2010). Keberadaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Sebagai Penguatan Ekonomi
Desa (Studi di Desa Landungsari, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang) Coristya. Jurnal
Administrasi Publik (JAP), 1(6), 1068–1076.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2014, (2014).
https://doi.org/10.1145/2904081.2904088
Wijaya, D. (2018). BUM Desa-Badan Usaha Milik
Desa. Gava Media.

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 9

Anda mungkin juga menyukai