ABSTRAK
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/ Kota dan digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat. Dana Desa dianggarkan setiap tahun sebagai salah satu
sumber pendapatan desa. Dengan adanya Dana Desa, diharapkan agar desa dapat
mengelola potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat serta kemandirian desa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan status
Indek Desa Membangun (IDM). Karena itu diperlukan inovasi, kreasi dan kerjasama dari
berbagai pihak. Baik itu dari aparat desa sendiri, maupun dukungan serta peran aktif dari
masyarakat desa. Pada tahun 2021 kecamatan Bukit menjadi kecamatan dengan total desa
mandiri terbanyak di kabupaten Bener Meriah, diantaranya: Blang Sentang, Serule Kayu,
dan Tingkem Bersatu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah
kampung Tingkem Bersatu dalam pengelolaan Dana Desa serta dampak atas peningkatan
status Indeks Desa Membangun tehadap desa tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teori Penta helix, yaitu teori yang didasarkan pada lima jenis pemangku
kepentingan (pemerintah, pembisnis/swasta, akademisi, komunitas, dan media) yang
saling bersinergi dalam mewujudkan sebuah pembangunan atau inovasi dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
pemerintah desa sangat berperan dalam pengelolaan dana desa. Pemerintah Kampung
Tingkem Bersatu telah melaksanakan tahapan Pengelolaan Dana Desa sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
yang tidak terlepas dari partisipasi masyarakat. Pengelolaan dana desa yang baik dapat
meningkatkan status IDM sehingga cukup memberikan dampak positif terhadap desa
tersebut. Adapun ke depannya, pemerintah desa diharapkan dapat memberikan
sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan dana desa agar program yang
diusulkan dapat tepat sasaran.
Kata Kunci: Pemerintah Kampung, Pengelolaan Dana Desa, Indeks Desa Membangun
1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
ABSTRACT
Village funds are funds that are sourced from state budget (APBN) which are intended to the village
by local government budget (APBD) and used to fund government's administration, development
implementation, community development and empowerment. Village funds are budgeted annually
as a source of village income. By village funds, the villages are expected to manage their potential to
increase the economy and welfare of the community. Furthermore, the independence of the village is
indicated by the improvement of the village development index's (IDM) status. Therefore
innovation, creation and collaboration are needed from various parties. It's not only from the
village's official but also the support from the village's society. In 2021, kecamatan bukit became the
most total independent villages in bener meriah regency. The villages are Belang Sentang, Serule
Kayu and Tingkem Bersatu. The aim of the study is intended to determine the role of Tingkem
Bersatu's government in village funds management and the impact of village development index's
status improvement on that village. This study was conducted using the Penta helix theory, which
is based on five types of stakeholders (government, business/private sector, academia, communities
and media) who synergize to each other in realizing development or innovation by using existing
resources. The study used descriptive research with qualitative. The result of the study showed that
the village's government has an important role in managing village funds. Village's government of
Tingkem Bersatu have fulfilled the village funds management stages based on Ministry of Home
Affairs Regulation No. 20 of 2018 about village financial management which is inseparable from
community's participation. Good village funds management can increase the village development
index's status. Therefore, it can give a positive impact to the village. In the future village's
governments are expected to be able to provide socialization to the community about village funds
management in order to give understanding of the financial management process.
2
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Pendahuluan
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota dan digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam Buku Pintar Dana Desa yang disusun Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia berlandaskan UU No. 6 Tahun 2014
adapun tujuan dana desa yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan publik didesa;
2. Mengentaskan kemiskinan;
3. Memajukan perekonomian desa;
4. Mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa;
5. Memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan.
Dana Desa dianggarkan setiap tahun dan diberikan kepada setiap desa sebagai salah
satu sumber pendapatan desa. Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa diamanat kan
adanya pengalokasian Dana Desa dari APBN ini agar desa dapat mengelola potensi yang
dimilikinya untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. karena itu
diperlukan inovasi, kreasi dan kerjasama dari berbagai pihak. Baik itu dari aparat desa
sendiri, maupun dukungan serta peran aktif dari masyarakat desa setempat.
Pengalokasian Dana Desa ini juga diharapkan berdampak terhadap kemandirian desa
yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan status IDM desa.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
mengeluarkan regulasi berupa Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal
Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa
Membangun (IDM). Indeks Desa Membangun (IDM) adalah Indeks yang dibentuk dari:
1. Indeks Ketahanan Sosial: modal sosial, pendidikan, kesehatan dan permukiman;
2. Indeks Ketahanan Ekonomi: keragaman produksi masyarakat, akses logistik, akses
perbankan dan kredit, akses pusat perdagangan dan pasar, serta keterbukaan wilayah;
3. Indeks Ketahanan Ekologi: kualitas lingkungan, bencana alam, tanggap bencana
(Kemendesa.go.id, 2021).
IDM bertujuan untuk menetapkan kemajuan dan kemandirian Desa serta
menyediakan data dan informasi dasar bagi pembangunan Desa. Terdapat lima
pengklasifikasian status Desa yaitu:
1. Desa Mandiri dengan nilai indeks > 0,815;
2. Desa Maju dengan nilai indeks > 0,707 dan < 0,815;
3
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
3. Desa Berkembang dengan nilai indeks > 0,599 dan < 0,707;
4. Desa Tertinggal dengan nilai indeks > 0,491 dan < 0,599;
5. Desa Sangat Tertinggal dengan nilai indeks < 0,491 (Kemendesa.go.id, 2021).
Bener Meriah merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten Aceh Tengah yang
terdiri dari 10 kecamatan dan 232 kampung. Dengan 4 kampung berstatus mandiri pada
Indeks Desa Membangun di tahun 2021, yaitu: Lampahan kecamatan Timang Gajah
dengan nilai Indeks Desa Membangun 0.8298. Blang Sentang Kecamatan Bukit dengan
nilai Indeks Desa Membangun 0.826 Tingkem Bersatu Kecamatan Bukit dengan nilai
Indeks Desa Membangun 0.827 Serule Kayu Kecamatan Bukit dengan nilai Indeks Desa
Membangun 0.8257.
Tabel 1 Status Kampung Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2021 di
Kecamatan Bukit
4
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Dapat dilihat dari tabel diatas, 40 kampung yang ada di kecamatan Bukit tidak ada
kampung yang berstatus sangat tertinggal, 6 kampung dengan status tertinggal, 20
kampung dengan status berkembang, 12 kampung dengan status maju dan 3 kampung
dengan status mandiri. Yang menjadi fokus pembahasan pada tulisan ini adalah
kampung Tingkem Bersatu yang merupakan salah satu kampung di Kecamatan Bukit
Kabupaten Bener Meriah yang berhasil mendapatkan status mandiri pada Indeks Desa
Membangun tahun 2021. Pada tahun sebelumnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 1 Grafik status IDM Kampung Tingkem Bersatu
1
0,8
0,726
0,7 0,6473
0,6
0,5
2018 2019 2020 2021
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Dan Kampung Kab. Bener Meriah
5
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Dari grafik diatas dapat disimpulkan adanya dinamika atau perubahan yang terjadi
pada status IDM kampung Tingkem Bersatu yang mengalami kenaikan. Pada tahun 2018
kampung Tingkem Bersatu mendapatkan status IDM desa berkembang dengan nilai
indeks 0,6473, tahun 2019 mendapatkan status IDM desa maju dengan nilai indeks 0,726.
Sedangkan pada tahun 2020 hingga 2021 kampung Tingkem Bersatu mendapatkan status
desa Mandiri dengan masing-masing nilai IDM 0,8305 dan 0,827. Adanya perubahan
pada status IDM desa Tingkem Bersatu tidak terlepas dari tata pengelolaan anggaran
yang baik dilakukan oleh pemerintah desa, yang merujuk pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa yang meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan serta
Pertanggungjawaban.
6
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Bisnis/
swasta
Akade
Media Pemerintah
misi
Komun
itas
7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Serta keberadaan media yang harus bisa bertindak sebagai expender. Media
berperan dalam mendukung publikasi dalam promosi dan membuat brand image. Fungsi
media ialah bertanggungjawab untuk mempublikasikan setiap peristiwa atau informasi
dalam berbagai bentuk seperti iklan, pengumuman surat kabar siaran radio dll
(Anharuddin, 2021, hal. 15).
8
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 tahun 2018 menyatakan bahwa Pengelolaan
Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan,
Penatausahaan, Pelaporan serta Pertanggungjawaban yang dikelola berdasarkan asas
transparan, akuntabel, partisiatif serta dilakukan dengan tertib anggaran.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif, yaitu
suatu paradigma penelitian untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu
keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi. Sedangkan
jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif, yang dapat diartikan sebagai prosedur
pemecah masalah yang diselidiki dengan menggambarkan satu peristiwa, sikap atau
pendapat individu atau organisasi yang akan dikumpulkan melalui daftar perntanyaan
dalam survei, wawancara, maupun observasi. Dengan demikian laporan penelitian akan
berisi kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut (Lexy J Moleong,
2006, hal. 11-12).
Pembahasan
1. Peran Pemerintah Kampung Dalam Pengelolaan Dana Desa Untuk Meningkatkan
Status Indeks Desa Membangun (IDM)
a. Membuat Perencanaan Kegiatan dan Anggaran Pembangunan Kampung Untuk
Peningkatan Status IDM
Di kampung Tingkem Bersatu, perencanaan dilakukan secara musyawarah
dengan melibatkan masyarakat baik untuk penerimaan maupun pengeluaran
pemerintahan desa pada tahun yang telah dianggarkan dalam APB Desa, untuk hal
ini perangkat desa yang paling berperan dalam pengkoordinasian penyusunan
rencana anggaran yaitu sekretaris desa. Dalam penyusunan rencana anggaran
harus sesuai dengan Peraturan Bupati daerah setempat agar adanya sinergitas
antara perencanaan pembangunan desa dengan perencanaan pembangunan daerah
dan perencanaan pembangunan nasional.
Dalam penyusunannya, perencanaan anggaran kegiatan akan diadakan
musyawarah dusun (musdus) terlebih dahulu di mana pihak yang terlibat adalah
masyarakat dusun tersebut. Setelah ada kesepakatan di tingkat dusun, maka
diadakan musyawarah desa yang melibatkan perangkat desa, perwakilan dari tiap
dusun, serta Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) untuk membahas program
ataupun kegiatan yang bersifat prioritas.
9
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
10
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
geografis lokasi kampung Tingkem Bersatu tidak terlalu jauh dengan ibu kota
kabupaten. Jarak tempuh menuju akses perbankan dan kredit cukup terjangkau
yaitu sekitar 5 km dengan 5-10 menit waktu perjalanan.
Kemudian terdapat indikator ketahanan ekologi yang menjadi tantangan
sendiri di kampung Tingkem Bersatu dalam pencapaian target. Karena
permasalahan mengenai lingkungan seringkali terjadi secara tiba-tiba. Potensi
bencana yang sering terjadi adalah longsor dan angin puting beliung. Namun,
untuk tahun 2020 hingga 2022 angaran untuk kebencanaan di alihkan seluruhnya
untuk dana penangan covid-19 selaras dengan program prioritas yang ada di
RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
11
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
12
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
13
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dalam pengelolaan dana desa, pemerintah kampung Tingkem Bersatu sudah berperan
cukup baik di setiap tahapan-tahapan pengelolaan dasa desa yang meliputi
perencanaan dengan mengadakan musyawarah dusun dan musyawarah desa yang
melibatkan masyarakat dan Badan Persmusyawaratan Kampung (BPK), pelaksanaan
kegiatan dengan memerhatikan indikator-indikator yang menjadi tolak ukur dalam
peningkatan status IDM, penatausahaan dengan melakukan pencatatan setiap
penerimaan dan pengeluaran dana desa, pelaporan sebagai bentuk tanggungjawab dan
bahan evaluasi dalam meningkatkan kinerja aparat kampung, serta
pertanggungjawaban yang disosialisasikan kepada masyarakat. Namun masih terdapat
kekurangan pada ketahanan sosialnya, dimana masih sering terjadi kasus kejahatan
yang meresahkan masyarakat.
2. Adanya peningkatan pada status IDM menimbulkan beberapa dampak bagi desa
tersebut karena menjadi desa mandiri, yaitu meningkatnya pendapatan dan kegiatan
usaha ekonomi masyarakat, meningkatnya Pendapatan Asli Desa (PAD), dan
meningkatnya kemandirian desa dalam melaksanakan pembangunan.
14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Rekomendasi
Untuk menyempurnakan indikator ketahanan sosial di IDM, pemerintah kampung
Tingkem Bersatu perlu meningkatkan variabel modal sosial dalam keamanan kampung
dengan cara memberikan edukasi terkait pencegahan tindak kejahatan agar terciptanya
ruang aman serta ketertiban dalam bermasyarakat.
15
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8 Nomor 2, Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Adisasmita, Rahardjo. (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Anggara, Sahya dan Sumantri. (2016). Administrasi Pembangunan (Teori dan Praktik).
Bandung: Pustaka Setia.
Anharuddin, dkk. (2021). Mekanisme Kolaborasi Penta Helix Dalam Revitalisasi Kawasan
Transmigrasi. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi.
Bugin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Grup.
Hardjanto, H. Imam. (2011). Teori Pembangunan. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Kencana Syafiie, Inu. (2006). Ilmu Administrasi Publik, Jakarta: Rineka Cipta.
P. Siagian, Sondang. (2002). Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi, dan Strateginya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pahmi. (2010). Persfektif Baru Antropologi Pedesaan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sutopo, H.B. (2006). Metodelogi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya Dalam
Penelitian). Surakarta: Sebelas Maret Press.
Skripsi/Tesis/Jurnal:
Akbar Prasojo, Rizky. (2015). Peran Pemerintah-Masyarakat Dalam Pembangunan Desa.
Skripsi. FISIP. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Hartanto Tambunan, Beni. (2020). Peranan Dana Desa Dalam Pengembangan Indeks Desa
Membangun di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera
Utara. Tesis. FISIP. Universitas Sumatera Utara.
Khusniyah. (2000). Implementasi Model Pentahelix Sebagai Landasan Pengembangan Potensi
Pariwisata di Kabupaten Kediri. Fakultas Pertanian. Universitas Kahuripan Kediri.
Lindmark, A., Sturesson, E., Roos, M.N. (2009). Difficulties Of Collaboration For
Innovation. Lund university.
Satari, F. C., & Asad, N. (2016). Model Strategi Pengembangan Wirausaha & Ekonomi
Kreatif di Tingkat Kota (Pemetaan Per-Kecamatan) di Bandung, dengan Pendekatan
Ekosistem Ekonomi Kreatif, SWOT, Identifikasi Peran (Pentahelix) Stakeholders dan
Rencana Aksi Implementasinya. Universitas Padjajaran. Bandung
16
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 8, Nomor 2, 14 Maret 2023
www.jim.usk.ac.id/FISIP
Setia Yunus, Novi. (2019). Implementasi Konsep Penta Helix Dalam Pengembangan Potensi
Desa Melalui Model Lumbung Ekonomi Desa Di Provinsi Jawa Timur. FISIP.
Universitas Brawijaya Malang.
Park, H.W. (2013). Transition from the Triple Helix to N-Tuple Helices? An Interview with
Elias G. Carayannis and David F.J. Campbell. Budapest, Hungary: Akadémiai Kiadó
(online). Porlezza, C., & C. Colapinto. 2012. Innovation in Creative Industries: from the
Quadruple Helix model to the Systems Theory. Journal of the Knowledge Economy.
Rahmatul Asna, Dina. (2015). Peran Aparat Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Dana
Desa Untuk Mewujudkan Good Governance (Studi Komparatif Pada Desa Kedungsuren
dan Desa Sidomakmur Kecamatan Kaliwang Selatan Kabupaten Sundal). Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Walisongo.
Rizal Muhaimin, Mukhamad. (2020). Peran Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Dana
Desa Berdasarkan Asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Fakultas Hukum.
Universitas Pancasakti Tegal.
Widayanti, Rochmi. Masitoh, Endang dan Dwi, Andi. (2014). Penerapan Azas
Pengelolaan Keuangan Desa: (Tinjauan Permendagri Nomor 113 tahun 2014 Wilayah
Wonogiri Jawa Tengah). Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Batik Surakarta.
Dokumen:
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung. (2021). Status Desa Berdasarkan Indeks Desa
Membangun di Kabupaten Bener Meriah. Bener Meriah: DPMK Kabupaten Bener
Meriah.
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. (2022). Indeks Desa Membangun. Diakses dari
https://www.kemendesa.go.id.
Kementerian Keuangan. (2017). Buku Pintar Dana Desa (Dana Desa Untuk Kesejahteraan
Rakyat). Jakarta: Kementrian Keuangan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung Tingkem Bersatu. RPJM Tingkem
Bersatu. Bener Meriah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung Blang Sentang. RPJM Blang
Sentang. Bener Meriah.
APBDES Kampung Tingkem Bersatu.
APBDES Kampung Blang Sentang.
Peraturan/Perundang-Undangan:
Peraturan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Indeks Desa Membangun.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
17