Anda di halaman 1dari 2

Kerangka Acuan Kegiatan

Pelatihan Sensitivitas Penyandang Disabilitas


Bagi Pekerja Sosial di Kabupaten Wonogiri
Program Prioritaskan Anak Disabilitas Indonesia ( PADI )
PPRBM Solo – NLR Indonesisa – Liliane Fonds

A. Pendahuluan
Di masyarakat kita memandang penyandang disabilitas adalah seseorang yang tidak
dapat berkerja dan bergantung pada orang lain. Hal ini sangat memprihatinkan
mengingat penyandang disabilitas juga manusia yang memiliki potensinya tersendiri.
Cara pandang inilah yang melahirkan stigma terhadap penyandang disabilitas.
Beberapa bentuk stigma muncul terhadap penyandang disabilitas adalah bahwa
mereka adalah kelompok yang lemah, tidak berdaya, tidak memiliki kemapuan, tidak
dapat berbuat sesuatu, sakit, tidak normal dan sebagainya. Secara sederhana stigma ini
seolah-olah ingin menyatakan bahwa penyandang disabilitas tidak dapat berfungsi
seperti individu-individu yang lainnya.

Stigma ini biasanya diikuti dengan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penyandang
disabilitas. Diskriminasi tidak hanya dalam fasilitas-fasilitas publik yang tidak
memberi akses yang memadai bagi penyandang disabilitas, terutama akses informasi,
pendidikan dan pekerjaan. Penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari
sebagai masyarakat yang tidak produktif, tidak mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sehingga hak-haknya pun diabaikan.

Oleh karena itu tanggung jawab pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas tidak
hanya dibebankan oleh penyandang disabilitas sendiri dan keluarganya, tetapi juga
tanggung jawab masyarakat, dan terutama negara. Dengan perspektif ini , maka
membangun situasi sosial yang ramah disabilitas adalah kewajiban seperti yang
diamanatkan UU No.8 tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Dan sebagai bentuk penyadaran ke masyarakat dan pemerintah dalam hal pemenuhan
hak-hak penyandang disabilitas, PPRBM Solo yang didukung oleh NLR Indonesia
dan Liliane Fonds menyelenggarakan “Pelatihan Sensitivitas Penyandang Disabilitas
“ di Kabupaten Wonogiri.

B. Tujuan
1. Memberi pemahaman kepada pekerja sosial tentang sensitivitas penyandang
disabilitas dan hak-haknya.
2. Mendorong pekerja sosial untuk lebih memperhatikan hak dan kewajiban
penyandang disabilitas
3. Mengurangi stigma yang terjadi di masyarakat

C. Keluaran Yang Terukur


1. Pekerja sosial menjadi paham tentang penyandang disabilitas dan hak-haknya
2. Munculnya komitmen bersama dalam pemenuhan hak – hak penyandang
disabilitas

D. Waktu Pelaksanaan
Hari dan tanggal : Rabu, 13 September 2023
Jam : 09.00 s/d Selesai
Tempat : RM Alami Sayang Ngadirojo
Acara : Pelatihan Sensitivitas Penyandang Disabilitas

E. Peserta
1. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri : 1 orang
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kab Wonogiri : 1 orang
3. Perangkat Desa : 5 orang
4. TKSK Kabupaten Wonogiri : 5 orang
5. PKH Kabupaten Wonogiri : 5 orang
6. Organisasi Penyandang Disabilitas : 6 orang
7. Pendamping Desa Kabupaten Wonogiri : 3 orang
8. Pengurus PKK Kabupaten Wonogiri : 3 orang
9. Pekerja Sosial Masyarakat : 3 orang
10. Tagana : 3 Orang

F. Narasumber
- Suhardi Wiyanto
- Noviati

G. Panitia
- Pengurus Forum Buah Hati Jatigiri Wonogiri : 3 orang

H. Pendanaan
Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh PPRBM Solo bersama mitra yakni NLR
Indonesia dan Liliane Fond dan masuk dalam agenda kegiatan PADI (prioritaskan
Anak Disabilitas Indonesia).

I. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan ini kami sampaikan kepada bapak dan ibu.
Dengan harapan kegiatan ini nantinya memberikan wawasan yang positif tentang
pemenuhan hak penyandang disabilitas secara penuh tanpa adanya diskriminasi dan
stigma. Terima kasih untuk dukungan dan kerja samanya.

Anda mungkin juga menyukai