Anda di halaman 1dari 13

CARA BERTAHAN HIDUP PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA

DUMAI

Oleh: Cut Fitri Ramadhani


fitricut92@gmail.com
Dosen Pembimbing: Jonyanis
jonyanis@lecturer.unri.ac.id

Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru
28293 Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis tentang faktor yang mempengaruhi penyandang


disabilitas untuk mempertahankan hidupnya. Cara bertahan hidup sangat
berpengaruh terhadap cara beradaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya,
karena adaptasi pada lingkungan sangat bepengaruh kepada perilaku manusia agar
tujuan yang diinginkannya tercapai. Cara beradaptasi ini mencakup hampir
seluruh perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.Hasil temuan peneliti
menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi penyandang disabilitas bekerja
yaitu kondisi sosial ekonomi dan kondisi fisik. Disamping itu untuk bertahan
hidup penyandang disabilitas di Kota Dumai juga memanfaatkan jaringan sosial
dengan cara membangun relasi dengan orang-orang instansi terkait yang selalu
memberikan bantuan. Menurut definisi yang diberikan oleh World Health
Organization (WHO), disabilitas adalah keterbatasan atau kurangnya kemampuan
organ sehingga mempengaruhi kemampuan fisik atau mental untuk menampilkan
aktivitas sesuai dengan aturannya atau masih dalam batas normal.Masalah sosial
utama yang dihadapi penyandang cacat “disabilitas” adalah bahwa mereka
abnormal dalam tingkat yang sedemikian jelasnya sehingga orang lain tidak
merasa enak atau tidak mampu berinteraksi dengannya.Isu tentang penyandang
disabilitas atau orang-orang yang memiliki perbedaan kemampuan adalah masalah
yang paling jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah maupun masyarakat.

Kata Kunci: Strategi bertahan hidup penyandang disabilitas

1
HOW TO SURVIVE WITH DISABILITIES IN THE CITY OF DUMAI

By: Cut Fitri Ramadhani


fitricut92@gmail.com
Supervisor: Jonyanis
jonyanis@lecturer.unri.ac.id

Department of Sociology
Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Riau
Campus Bina Widya, Jalan H.R. Soebrantas KM. 12,5 Simpang Baru,
Pekanbaru 28293 Phone/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

This thesis analyzes the factors that influence persons with disabilities to maintain
their lives. How to survive is very influential on how to adapt living things to their
environment, because adaptation to the environment is very influential on human
behavior so that the desired goals are achieved. This way of adapting covers
almost all human behavior in daily life.The researchers' findings show that the
factors that influence people with disabilities work are socioeconomic conditions
and physical conditions. Besides that, to survive people with disabilities in Dumai
City also utilize social networks by building relationships with people from
relevant agencies who always provide assistance.According to the definition
given by the World Health Organization (WHO), disability is a limitation or lack
of ability of an organ so that it affects the physical or mental ability to display
activities according to the rules or still within normal limits. The main social
problem faced by people with disabilities "disability" is that they are abnormal in
a level so clear that others do not feel good or are unable to interact with it. The
issue of people with disabilities or people with different abilities is the problem
that most rarely gets the attention of the government and the community.

Keywords: Survival strategies for persons with disanilities

2
PENDAHULUAN mendapatkan perhatian yang sama
dengan masyarakat normal
1.1 Latar Belakang lainnya. Masyarakat masih
Masyarakat mengenal menganggap bahwa penyandang
istilah disabilitas sebagai disabilitas adalah orang-orang
seseorang yang mempunyai yang tidak bisa melakukan apa-
kekurangan pada dirinya. apa, membutuhkan bantuan dalam
Kebanyakan masyarakat segala hal. Dunia kerja pun,
mengartikan penyandang sebagian besar masyarakat masih
disabiltas sebagai individu yang menganggap sebelah mata
kehilangan anggota atau struktur kemampuan penyandang
tubuh sebagai individu yang disabilitas.masyaraka berasumsi
kehilangan anggota tubuh seperti bahwa seorang penyandang
kaki/tangan, lumpuh, buta, tuli, disabilitas tidak akan mampu
dan sebagainya. Menurut definisi melakukan perkerjaan seefektif
yang diberikan oleh yang World seperti karyawan lain yang bukan
Health Organization (WHO), penyandang disabilitas
disabilitas adalah keterbatsan atau Masyarakat berasumsi bahwa
kurangnya kemampuan organ seorang penyandang disabilitas
sehingga mempengaruhi tidak akan mampu melakukan
kemampuan fisik atau mental pekerjaan seefektif seperti
untuk menampilkan atau karyawan lain yang bukan
kurangnya kemampuan organ penyandang disabilitas. Sehingga
sehingga mempengaruhi bagi para penyedia, memberikan
kemampuan fisik atau mental pekerjaan untuk para penyandang
sesuai dengan aturannya atau disabilitas sama halnya dengan
masih dalam batas normal, mendorong perusahaan dalam
biasanya digunakan dalam level jurang kebangkrutan karena harus
individu. Disabilitas merupakan rela menyediakan beberapa alat-
kesulitan atau ketergantungan alat bantu bagi kemudahan para
dalam melakukan aktivitas penyandang disabilitas dalam
essensial secara mandiri, seperti menunjang aktivitasnya. Persepsi
melakukan peran tertentu, terhadap penyandang cacat
mengurus dirinya, kebutuhan sebagai orang tidak berguna,
dirinya, dan hidup sendiri mengalir begitu saja sejak dari
dirumah, serta untuk melakukan sedikitnya keterlibatan mereka
aktivitas penting yang dalam aktivitas ekonomi. Hal ini
menyangkut kualitas hidup. sebagai konsekuensi dari
kegagalan mereka dalam
Kecacatan tersebut menyesuaikan diri dengan
seharusnya tidak menjadi kelompok mayoritas.(Kusmana,
halangan bagi penyandang 2007:73)
disabilitas untuk memperoleh hak
hidup yang layak dan hak Menurut hasil pra-riset
mempertahankan kehidupannya. peneliti menemukan fakta bahwa
Penyandang disabilitas pada pada usia diatas 18 tahun,
dasarnya bukanlah merupakan ditemukan penyandang disabilitas
kaum minoritas dan wajib yang mengemis dijalanan untuk
mengharapkan sejumlah uang dari

3
belas kasihan. Selain itu juga, sebagai cara untuk mereka bisa
peneliti menemukan bahwa bertahan hidup. Penyandang
penyandang disabilitas pada usia disabilitas tersebut harus bekerja
diatas 18 tahun yang mulai demi kelangsungan hidup mereka
memasuki tahap produktif hanya maupun untuk keluarganya.
berada di rumah, sehingga hanya
Tabel 1.1 : Jenis-jenis penyandang
menjadi beban tanggungan bagi disabilitas di Kota Dumai (2019)
keluarga.
Jenis PR LK Jumlah
Disabil
Untuk itu peneliti itas
memfokuskan penelitian pada Rungu 12 orang 22 orang 34 orang
penyandang disabilitas tuna daksa Mental 12 orang 15 orang 27 orang
Autis 5 orang 9 orang 14 orang
yang mulai masuk pada masa Down 49 orang 37 orang 86 orang
produktif dalam rangka Syndro
me
pemenuhan perlindungan dan Total 5 orang 11 orang 16 orang
pemberdayaan penyandang cacat Blind
Daksa 10 orang 10 orang 20 orang
di Kota Dumai bertujuan untuk Grahita 10 orang 22 orang 32 orang
mewujudkan kemandirian dan Penyak 7 orang 3 orang 10 orang
kesejahteraan penyandang it
Kronis
disabilitas bertujuan untuk Low 10 orang 7 orang 17 orang
mewujudkan kemandirian dan Vision
Wicara 7 orang 4 orang 11 orang
kesejahteraan penyandang Lambat 5 orang 2 orang 7 orang
disabilitas tuna daksa dengan Belajar
memberikan penghormatan dan
Sumber: Dinas Sosial Kota Dumai, olahan
kesamaan kedudukan, hak, data lapangan tahun 2019
kewajiban dan peran penyandang
disabilitas dalam segala aspek Berdasarkan hasil yang
kehidupan dan penghidupan demi didapat peneliti dari lapangan
terwujudnya ketahanan sosial dan menemukan bahwa penyandang
kualitas kehidupan penyandang disabilitas yang ada di Kota Dumai
disabilitas, serta meningkatkan sebagian besar tinggal bersama
kepedulian dan tanggung jawab keluarga mereka. Penyandang
dunia usaha dan masyarakat dalam disabilitas yang ada di Kota Dumai
penyelenggaraan perlindungan saat ini bermata pencaharian yang
penyandang disabilitas secara bermacam-macam. Ada yang
kelembagaan dan berkelanjutan. berjualan, ada yg berkerja sebagai
penjahit sepatu, penjahit baju dan
Berdasarkan data yang lain sebagainya. Mereka akan
didapat dari Dinas Sosial Kota berusaha untuk melanjutkan
Dumai bahwa jumlah penyandang kelangsungan hidup dan tidak hanya
yang ada di Kota Dumai saat ini berharap bantuan dari Dinas Sosial
berjumlah sebanyak 274 jiwa setempat ataupun dari belas kasihan
tersebar diseluruh Kota Dumai orang lain. Dari data yang
dan terdapat berbagai macam didapatkan peneliti dilapangan,
jenis–jenis disabilitas yang kebutuhan penyandang disabilitas
dialami. Para penyandang tidak mencukupi dengan beban yang
disabilitas yang ada di Kota mereka tanggung untuk kehidupan
Dumai memiliki beraneka ragam sehari-harinya. Oleh karena itu,
kegiatan yang mereka lakukan peneliti mencoba mengambil judul

4
“Cara Bertahan Hidup Penyandang perbandingan selanjutnya bagi
Disabilitas di Kota Dumai”. pengembangan ilmu sosial yang
berkaitan dengan cara bertahan
hidup penyandang disabilitas.

1.2 Rumusan Masalah 2. Secara Praktis, diharapkan dapat


dijadikan bahan referensi atau
Berdasarkan latar belakang masukan bagi para peneliti yang
masalah yang telah diuraikan di akan melakukan penelitian dengan
atas, maka permasalahan yang akan tema yang sama dan juga bagi
diangkat pada penelitian ini adalah : Pemerintah dalam memberdayakan
penyandang disabilitas.
1. Bagaimana cara bertahan hidup
penyandang disabilitas di Kota
Dumai? TINJAUAN PUSTAKA
2. Apakah cara yang dominan 2.1 Strategi Adaptasi Penyandang
dilakukan penyandang disabilitas Disabilitas
untuk bertahan hidup?
Strategi adaptasi adalah suatu
3. Apa faktor yang mempengaruhi cara yang ditetapkan seorang
cara bertahan hidup penyandang individu untuk mencapai tujuan yang
disabilitas di Kota Dumai? diinginkan. Strategi merupakan alat
untuk mencapai tujuan perubahan
1.3 Tujuan Penelitian dalam kaitan tujuan dalam jangka
panjang, program tindak lanjut, serta
Tujuan dari penelitian ini alokasi sumber daya. (Rangkuti :
adalah: 2013: 13).
1. Untuk mengetahui cara bertahan Edi Suharto adalah seorang
hidup penyandang disabilitas pengamat kemiskinan
terhadap perekonomian keluarga di (Suharto:2003:1) menyatakan
Kota Dumai definisi dari strategi bertahan hidup
2. Untuk mengetahui cara yang adalah kemampuan seseorang dalam
paling banyak digunakan menetapkan seperangkat cara untuk
penyandang disabilitas untuk mengatasi berbagai permasalahan
bertahan hidup yang melengkapi kehidupannya. Edi
Suharto menyatakan strategi
3. Untuk mengetahui faktor yang bertahan hidup dalam mengatasi
mempengaruhi cara bertahan hidup goncangan dan tekanan ekonomi
penyandang disabilitas di Kota dapat dilakukan dengan cara-cara
Dumai. yang dikelompokkan menjadi 3
1.4 Kegunaan Penelitian kategori, yaitu:

Kegunaan yang dapat 1. Strategi Aktif


diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut: Strategi Aktif adalah strategi
yang mengoptimalkan segala potensi
1. Secara Teoritis, penelitian ini keluarga, aktivitas sendiri,
dapat dijadikan suatu bahan studi memanfaatkan apa yang ada

5
disekitarnya, dan mencari peluang kondisi yang terbatas. Ini
pekerjaan yang lainnya. menyebabkan mereka menjalin relasi
guna mencukupi keperluan hidup
Contohnya: Penyandang disabilitas sehari-hari.
melakukan aktivitas yang lain selain
Suharto menyatakan bahwa
melakukan pekerjaannya sebagai
strategi bertahan hidup adalah
penjahit atau yang lainnya. Mereka
kemampuan seseorang dalam
juga melakukan pekerjaan
menetapkan seperangkat cara
sampingan untuk memenuhi
mengatasi berbagai permasalahan
kebutuhan hidup sehari-harinya. Jika
yang melingkari kehidupan.
memang tidak ada jahitan, maka
mereka akan mencari pekerjaan yang
lain untuk mencari penghasilan 2.2 Strategi yang dilakukan
tambahan. penyandang disabilitas

2. Strategi Pasif Menurut Aristoteles tujuan


hidup adalah mencapai Eudaimonia
Strategi Pasif adalah adalah yakni sebagai kecukupan, atau
strategi yang mengurangi kepenuhan hidup. Artinya,
pengeluaran keluarga dan mengatur tercapainya usaha yang menunjang
kebutuhan keluarga. Strategi ini kelangsungan hidup manusia itu
hanya mengharapkan satu tujuan sendiri. Secara keseluruhan manusia
saja. selalu berusaha. Mereka harus
berupaya mewujudkan keadaan yang
Contohnya: Penyandang disabilitas kondusif setiap saat.
tidak berlebihan dalam membeli
sesuatu yang dirasa tidak perlu dan
mereka menghemat pengeluaran Keadaan penyandang cacat
sehari-harinya. Hal ini bertujuan agar “disabilitas” yang cenderung
mereka bisa memenuhi kebutuhan bergantung pada bantuan orang lain
hidup dan tetap bisa bertahan dengan membuat mereka seringkali
kondisi yang serba cukup. dipandang rendah oleh orang lain.
Misalnya dalam dunia pekerjaan,
3. Strategi Jaringan apabila terdapat penyandang
disabilitas yang datang untuk
Strategi jaringan adalah strategi melamar pekerjaan seringkali mereka
yang mencakup dengan menjalin tidak dipandang, disisihkan, dan
relasi, baik formal dan non formal tidak jarang mereka dianggap
dilingkungan sosialnya. sebagai petugas sosial yang datang
Contohnya: Penyandang disabilitas untuk meminta sumbangan.
diKota Dumai meminjam uang Penyandang disabilitas selalu
diBank, dan meminjam uang kepada dipandang negatif, bahkan keluarga
keluarga dan tetangga terdekatnya. penderita juga memiliki pandangan
Mereka melakukan hal tersebut guna yang negatif terhadap mereka
mencukupi kebutuhan hidup mereka (Gerungan, 2004: 72). Kurang
dan keluarganya. Kebutuhan percaya diri adalah dampak negatif
ekonomi dan harga yang semakin yang sangat menonjol untuk diamati.
tinggi membuat penyandang Dalam kondisi ini mereka kesulitan
disabilitas hars mencari uang dengan untuk dapat menerima kondisi

6
dirinya sehingga berdampak pada
hubungan sosial dengan orang-orang Adapun penentuan informan
disekitarnya. Itu pula sebabnya dalam penelitian ini yang dijelaskan
penyandang disabilitas cenderung oleh (Sugiono, 2007: 54) yaitu orang
tertutup dan menarik diri dari yang dapat mengetahui situasi sosial
pergaulan, bahkan tidak jarang pula dengan mengobservasi dan
bila salah satu anggota keluarga ada wawancara. Orang yang mengetahui
yang cacat merekapun cenderung situasi sosial tersebut merupakan
menutup diri karena malu (Kusnan, ketua komunitas penyandang
2004: 7). Sehingga dapat disabilitas yang ada di Kota Dumai.
disimpulkan bahwa pengertian Dalam penelitian skripsi ini penulis
pekerja penyandang disabilitas menggunakan hanya lima informan
adalah setiap orang yang mempunyai saja, karena berdasarkan data yang
kelainan fisik dan atau mental yang diperoleh dari Dinas Sosial bahwa
dapat mengganggu atau merupakan jumlah penyandang disabilitas tuna
rintangan dan prestasi mereka. Pasti daksa di Kota Dumai berjumlah 20
ada proses yang tidak mudah untuk orang. (Wiratna, 2014:22)
dilakukan karena mengingat keadaan menyatakan bahwa studi kasus
mereka yang penuh keterbatasan dan merupakan penelitian tentang
ditambah berbagai asumsi negatif manusia (dapat satu kelompok,
dari orang lain. Skill, attitude, organisasi, maupun individu),
keterampilan maupun psikologis peristiwa, latar secara mendalam,
perlu ditingkatkan lagi supaya tujuan dari penelitian ini
penyandang disabilitas siap secara mendapatkan gambaran yang
fisik maupun mental untuk mendalam tentang suatu kasus yang
memasuki dunia kerja. sedang diteliti.
3.3 Jenis dan Sumber Data
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini ada dua
3.1 Lokasi Penelitian sumber data yang digunakan, yaitu
data primer dan data sekunder. Data
Lokasi penelitian merupakan primer adalah data yang diperoleh
tempat penelitian itu dilakukan. langsung dari sumber data pertama
Lokasi yang menjadi tempat penelitian atau objek penelitian.
penelitian adalah tempat tinggal Sedangkan data sekunder adalah data
penyandang disabilitas di Kota yang diperoleh dari sumber kedua
Dumai. Lokasi ini dipilih untuk yang diharapkan dapat membantu
tempat penelitian agar data yang memberikan informasi data yang
diperoleh sesuai dengan masalah diperlukan (Burhan, 2005: 31).
yang diangkat dengan alasan
penyandang disabilitas di Kota 1. Data Primer
Dumai merupakan masyarakat yang Data primer adalah data yang
menjalani kehidupan untuk diperoleh langsung dari informan
memenuhi masalah kesejahteraan atau suatu obyek yang akan diteliti
hidup agar mereka bisa melalui wawancara dan observasi,
mempertahankan hidupnya. yang ada hubungannya dengan apa
yang akan diteliti. Seperti faktor apa
3.2 Subjek Penelitian yang menyebabkan penyandang

7
disabilitas berusaha dengan kondisi menanyakan kepada subyek yang
yang terbatas dan juga cara bertahan diteliti berupa pertanyaan-
hidup para penyandang disabilitas pertanyaan yang menggunakan
tersebut. pedoman yang disiapkan
sebelumnya. Teknik ini diharapkan
2. Data Sekunder dapat memperoleh informasi yang
Data sekunder adalah data mendalam tanpa ada yang
yang diperoleh secara tidak langsung disembunyikan atau ada yang
melalui media perantara atau ditutupi. (Wiratna, 2014:32)
sumber-sumber sebagai pendukung 2. Observasi
dari data primer.Data sekunder
biasanya berbentuk catatan atau Observasi (pengamatan)
laporan data dokumentasi oleh adalah teknik dalam memperoleh
lembaga tertentu yang telah data melalui pengamatan terhadap
dipublikasikan. Data yang terkait suatu objek atau orang (Azis, 2012:
lainya diperoleh melalui dinas sosial, 39). Jadi observasi merupakan
jurnal, artikel, dan internet yang teknik melakukan pengamatan
relevan dengan masalah penelitian. langsung atau turun kelapangan
untuk mengamati objek penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data guna mendapatkan data yang
diperlukan. Pada penelitian ini,
Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik
adalah metode atau langkah- observasi terus terang atau tersamar,
langkah yang digunakan untuk dimana peneliti melakukan
mengumpulkan data, menghimpun, pengumpulan data menyatakan terus
mengambil, atau menjaring data terang kepada sumber data, bahwa
penelitian. Teknik pengumpulan peneliti akan melakukan penelitian.
data antara lain melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi 3. Dokumentasi
(Suwartono, 2014: 41).
Dokumentasi merupakan arsip
1. Wawancara tertulis mengenai berbagai informasi
tertentu yang berupa surat kabar,
Wawancara adalah situs web, perundang-undangan
percakapan yang dilakukan oleh dua berhubungan dengan masalah
pihak, yaitu pewawancara penelitian (Suwartono, 2014: 73).
(interviewer) yang mengajukan Teknik dokumentasi ini digunakan
pertanyaan dan yang diwawancarai untuk mengumpulkan data sekunder
yang memberikan jawaban atas melalui peninggalan atau arsip
pertanyaan itu (Lexy, 2012: 186). tertulis yang berkaitan dengan cara
Proses wawancara ini dilakukan bertahan hidup penyandang
dengan menggunakan panduan disabilitas. Studi dokumen biasa
wawancara yang telah dibuat juga disebut pelengkap dari
sebagai alat bantu peneliti dalam penggunaan metode observasi dan
mengumpulkan data. wawancara dalam penelitian
Teknik wawancara yang kualitatif yang dapat membantu
digunakan dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan informasi
adalah teknik wawancara terarah yang berkenaan untuk mengetahui
(guided interview), yaitu peneliti bagaimanakah cara bertahan hidup

8
penyandang disabilitas tersebut. disajikan agar mempermudah
Teknik dokumentasi dapat berupa peneliti untuk memahami apa yang
laporan hasil penelitian terdahulu, terjadi dan untuk selanjutnya
makalah, jurnal ilmiah, dokumen merencanakan kerja berdasarkan apa
dari media, dan artikel. yang telah dipahami tersebut
(Sugiyono, 2015: 95). Peneliti
3.5 Teknik Analisis Data melakukan pengumpulan data yang
Data yang berwujud kata-kata telah dilakukan melalui proses
dari hasil penelitian akan dianalisis reduksi untuk menggambar kejadian
secara kualitatif, dimana data yang yang terjadi pada saat dilapangan,
diperoleh dari lapangan seperti catatan-catatan di lapangan,
wawancara dan observasi akan kemudian disajikan dalam bentuk
diolah kemudian disajikan dalam uraian singkat untuk mempermudah
bentuk tulisan. pembaca memahami secara praktis.

1. Reduksi Data (Data 3. Verifikasi Data (Data


Reduction) Verification)

Reduksi data berarti Tahap ini merupakan tahap


merangkum, memilih hal-hal pokok, akhir dalam analisis data, data yang
memfokuskan pada hal-hal yang telah disusun selanjutnya melalui
penting, dicari tema dan polanya. proses penarikan kesimpulan dan
Pada tahapan ini peneliti memilih verifikasi. Kesimpulan awal yang
dan memilah data yang sesuai dikemukakan masih bersifat
dengan penelitian yang akan sementara, dan akan berubah bila
dilakukan (Sugiyono, 2015: 92). tidak ditemukan bukti-bukti kuat
Hasil penelitian dari lapangan yang mendukung pada tahap
sebagai bahan mentah kemudian pengumpulan data selanjutnya.
dirangkum lalu disusun supaya lebih Tetapi apabila kesimpulan yang
sistematis, yang difokuskan pada dikemukakan pada tahap awal
pokok-pokok dari hasil-hasil didukung oleh bukti-bukti yang
penelitian untuk mempermudah valid dan konsisten saat peneliti
penelitian. kembali kelapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang
Peneliti mewawancara dikemukakan merupakan
informan yaitu keluarga penyandang kesimpulan yang kredibel. Dengan
disabilitas Kota Dumai demikian kesimpulan dalam
menggunakan pertanyaan yang penelitian kualitatif mungkin dapat
setipe disetiap kriteria informan menjawab rumusan masalah yang
untuk mencari jawaban yang sesuai dirumuskan sejak awal (Sugiyono,
dengan apa yang diteliti. Dan 2015: 99).
peneliti membuang jawaban yang
dikira tidak sesuai pada penelitian. Peneliti melakukan peninjauan
terhadap catatan-catatan lapangan
2. Penyajian Data (Data yang sesuai dengan kebutuhan
Display) penelitian. Data yang ada dianalisis
dengan menggunakan pendekatan
Pada tahap ini data yang teori untuk menjawab tujuan
sudah dipilih dan dipilah selanjutnya penelitian. Proses reduksi data dan

9
penyajian data telah dilakukan, yang peneliti temukan dilapangan,
peneliti mengungkapkan kesimpulan bahawa sebagian besar penyandang
pada penelitian ini. Proses disabilitas di Kota Dumai memiliki
pengolahan data dimulai dengan strategi masing-masing dalam
pencatatan data lapangan yaitu data mempertahankan kehidupannya.
mentah, kemudian ditulis kembali Berdasarkan tinjauan pustaka pada
dalam bentuk dan kategori data, Bab II, adapun strategi yang dipilih
setelah data mengalami proses yaitu, ada Strategi Aktif mereka
reduksi dan disesuaikan dengan berusaha melakukan pekerjaan apa
fokus masalah penelitian. Data yang bisa dilakukan demi mencari
dianalisis dan diperiksa uang untuk memenuhi kebutuhan
keakuratannya untuk kemudian hidup sehari-hari. Strategi Pasif
disimpulkan. yaitu strategi yang dilakukan
penyandang disabilitas selain
PEMBAHASAN pekerjaan utama yang ditekuni.
Masyarakat masih Pekerjaan sampingan yang
menganggap bahwa penyandang dilakukan itupun bermacam-macam.
disabilitas adalah orang-orang yang Dan strategi yang terakhir yaitu
tidak bisa melakukan apa-apa, Jaringan, strategi mereka dengan
membutuhkan bantuan dalam segala cara membangun relasi agar mereka
hal. Dunia kerja pun, sebagian besar tidak hanya mendapatkan bantuan
masyarakat masih menganggap dari Dinas Sosial setempat saja
sebelah mata kemampuan tetapi dari berbagai kalangan atau
penyandang disabilitas. Masyarakat lembaga lainnya.
berasumsi bahwa seorang Penyandang disabilitas yang
penyandang disabilitas tidak akan berkerja tersebut penghasilannya
mampu melakukan pekerjaan tidak terlalu besar dalam satu hari
seefektif seperti karyawan lain yang yang didapatkan. Penghasilan yang
bukan penyandang disabilitas. mereka dapatkan tersebut terkadang
Penyandang disabilitas yang ada di tidak cukup untuk memenuhi
Kota Dumai saat ini bermata kebutuhan hidup sehari hari mereka
pencaharian yang bermacam- dikarenakan penghasilan yang
macam. Ada yang berjualan, ada yg didapatkan itu ada yang digunakan
berkerja sebagai penjahit sepatu, untuk diri nya sendiri dan ada pula
penjahit baju dan lain sebagainya. yang digunakan untuk memenuhi
Mereka akan berusaha untuk kebutuhan hidup keluarganya. Hasil
melanjutkan kelangsungan hidup yang didapatkan tersebut tidak cukup
dan tidak hanya berharap bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dari Dinas Sosial ataupun dari belas keluarga mereka, dan terkadang ada
kasihan orang lain. orang berhati baik yang memberikan
Penyandang disabilitas yang uang lebih kepada mereka. Ketika
ada di Kota Dumai memilih hasil yang diperoleh tersebut tidak
pekerjaan yang ditekuni nya karena cukup untuk memenuhi keperluan
hanya keahlian tersebut yang bisa sehari-hari, maka mereka harus
mereka lakukan dan tidak mencari pinjaman kepada sanak
membutuhkan modal yang besar. keluarga yang lain atau mencari
Berdasarkan hasil dari wawancara pinjaman ketetangga. Hal tersebut
mereka lakukan karena beban

10
keluarga hanya ditanggung oleh diperoleh digunakan untuk
dirinya sendiri. Dari data yang kebutuhan hidup selanjutnya,
didapatkan peneliti dilapangan, membayar biaya sekolah anak,
kebutuhan penyandang disabilitas tagihan listrik, dan sebagainya. Oleh
tidak mencukupi untuk menanggung karena itu para penyandang
kebutuhan hidup sehari-harinya disabilitas yang ada di Kota Dumai
dengan beban yang mereka tanggung mempunyai cara untuk bisa bertahan
setiap harinya. hidup. Pertama mereka menghemat
pengeluaran untuk mencukupi
PENUTUP kebutuhan hidup selanjutnya. Kedua
6.1 KESIMPULAN mereka mencari pekerjaan lain untuk
menambah penghasilan pokok yang
Berdasarkan hasil dan diperoleh seperti menjaga warung
pembahasan pada bab sebelumnya, milik orang, dan menjaga ternak
maka peneliti dapat menarik kambing milik tetangga. Ketiga
kesimpulan bahwa permasalahan mereka mengikuti kegiatan rutin dan
yang dihadapi oleh penyandang menerima bantuan dari Dinas Sosial
disabilitas terutama dalam hal dan Lembaga Amal lainnya.
mendapatkan pekerjaan yang layak. Keempat mereka mencoba mencari
Fasilitas yang disediakan untuk bantuan dan berhutang kepada
penyandang disabilitas pun masih keluarga mereka yang
jauh dari kata cukup dan lainnya.Kelima karena keterbatasan
mendapatkan kualitas yang baik. yang dialami mereka membuat
Menurut peneliti ada mereka memilih untuk menjadi
beberapa faktor yang membuat penjahit sepatu, penjahit baju, serta
penyandang disabilitas di Kota sebagai buruh harian.
Dumai memilih pekerjaannya yang 6.2 SARAN
ditekuni karena faktor ekonomi dan
sebagian dari beberapa informan ada Dari hasil penelitian yang
yang sudah memiliki istri dan anak- telah penulis lakukan tentang cara
anak. bertahan hidup penyandang
disabilitas di Kota Dumai telah
Penyandang disabilitas yang penulis simpulkan seperti yang telah
ada di Kota Dumai memilih tertulis diatas, maka penulis akan
profesinya saat ini karena mereka memberikan saran sebagai berikut:
hanya mempunyai keahlian tersebut
dan profesi tersebut yang tidak 1. Bagi peneliti selanjutnya yang
membutuhkan modal yang banyak. ingin melakukan penelitian serupa,
Selain itu profesi yang mereka tekuni penulis berharap ada peneliti lain
saat ini juga membutuhkan alat-alat yang akan mengungkap tentang cara
tertentu untuk membantu mereka bertahan hidup penyandang
dalam menjalani aktivitasnya sehari- disabilitas dengan tema yang lain.
hari.
2. Untuk masyarakat dengan adanya
Dengan penghasilan yang penelitian ini setidaknya lebih peka
minim mereka dapatkan dirasa tidak terhadap penyandang disabilitas
dapat untuk memenuhi kebutuhan disekitar tempat tinggalnya. Dengan
hidup diri sendiri dan keluarganya. kondisi yang terbatas harusnya
Hal ini karena penghasilan yang

11
masyarakat lebih mensupport profesi
yang sedang mereka lakukan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa, P. H. (2003). Ekonomi Moral, Rasional dan Politik. Yogyakarta: Kepel Press.

Akbar, U. H. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Astutik, J. (2019). Strategi Survival Perempuan Penyandang Disabilitas Sebagai Kepala


Keluarga. Jurnal Online Perempuan dan Anak .

Aqila, S. R. (2014). Anak Cacat Bukan Kiamat, Metode Pembelajaran dan Terapi Untuk
Anak Berkebutuhan Khusus. Jogyakarta: Kata Hati.

Azis, F. M. (2012). Metode Penelitian. Tangerang: Jelajah Nusa.

Burhan, B. M. (2005). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Gerungan, W. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Goodman, G. R. (1995). Teori Sosiologi. Yogyakarta: Kereasi Wacana.

Jochnson, D. P. (1994). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Kusmana, d. N. (2007). Disabilitas Sebuah Pengantar. Jakarta: PIC UIN Jakarta.

Kusnan, A. (2004). Analisis Sikap Iklim Organisasi, Etos Kerja dan Disiplin Kerja Dalam
Menentukan Efektivitas Kinerja Organisasi di Garnizun Tetap III Surabaya. Laporan
Penelitian Online .

Lexy, M. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Majda, E. M. (2008). Dimensi-Dimensi HAM Mengurai Hak Ekonomi, Sosial dan


Budaya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Ritzer, G. (2012). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Soetomo. (2012). Pembangunan Masyarakat; Merangkai Sebuah Kerangka. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Sugiono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharto, E. (2003). Paradigma Baru Studi Kemiskinan Dalam Media Indonesia.


Bandung: PT. Refika Aditama.

Suwartono. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: ANDI.

12
Taufik, A. (1993). Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3ES.

Usman, H. d. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wiratna, S. V. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress.

13

Anda mungkin juga menyukai