OLEH :
KELOMPOK IX (9)
SUKARDIN (C1B315034)
SUPIANTO (C1B316056)
ARDANA BASMA(C1B315007)
HARIS MUNANDAR
EGI SAPUTRA
LA ODE UMAR
SUNARDIN (C1B316064)
M YUSRIL SUANDI K (C1B316125)
1
BAB I
PENDAHULUAN
keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik dalam jangka waktu lama
kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara
seseorang dianggap lemah oleh pihak lain. Seperti halnya kaum penyandang
tidak adil. Padahal penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama dengan
warga negara yang lainnya. Mempunyai keterbatasan fisik bukan berarti tidak
2
warga negara yang lain. Dalam arti tidak ada diskriminasi atas kekurangan yang
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
menyebutkan pada Pasal 1 ayat (2) bahwa Sistem Pendidikan Khusus adalah
3
pelayanan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengikuti proses
tunarunguwicara.
Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW) Kendari dibangun pada tahun
100 (seratus) orang penerima manfaat penyandang disabilitas rungu wicara yang
khususnya dan Indonesia bangian timur pada umumnya. Panti Sosial Bina Rungu
4
lokasi yang dimiliki Panti yang layak dijadikan Kantor Dinas Sosial Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2000 sampai dengan bulan februari 2009 kegiatan pelayanan
yang dilakukan oleh PSBRW Kendari digabung dalam satu lokasi dengan Panti
No.222 Kendari karena berada dalam satu lingkup UPTD Panti Sosial Dinas
Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun sejak bulan Februari 2009 hingga saat
ini PSBRW dipindahkan ke lokasi Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) di Jln.
Mayjen DI Panjaitan No. 173 Kendari atau berhadapan dengan lokasi PSBRW
yang lama. Pemindahan lokasi ini didasarkan pada perubahan status struktur
kelembagaan dimana PSBRW berubah dari salah satu seksi di UPTD Panti Sosial
Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi UPTD yang berdiri sendiri.
Sulawesi Tenggara. Kata “Meohai” diambil dari bahasa Tolaki (suku asli yang
Kolaka Utara, Bombana, Muna, Muna Barat, Konawe, Konawe Utara, Konawe
Selatan, Buton Utara, dan Buton Tengah. Survey dilakukan secara bertahap pada
5
saat kegiatan Penjangkauan, Home Visit dan Bimbingan Lanjut Penerima Manfaat
dilakukan.
umum yang merupakan bagian penting dari klien atau Penerima Manfaat
PSBRW “Meohai”, yang mana mereka merupakan orang tua kandung ataupun
orang tua asuh klien PSBRW “Meohai”. Anak-anak mereka adalah penyandang
kuisioner IKM. Oleh karena itu responden yang dipilih adalah orang terdekat dari
Adapun rumusan masalah yang bisa saya ambil dari latar belakang diatas
adalah
6
1.3 Tujuan Masalah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengar atau tidak mendengar sama sekali. Secara fisik, anak tunarungu tidak
berbeda dengan anak dengar pada umumnya, sebab orang akan mengetahui bahwa
tanpa suara atau dengan suara yang kurang atau tidak jelas artikulasinya, atau
bahkan tidak berbicara sama sekali, anak tersebut hanya berisyarat. Agar dapat
diperoleh pengertian yang lebih jelas tentang anak tunarungu, berikut ini
atau seluruhnya yang diakibatkan oleh tidak fungsinya sebagian atau seluruh alat
8
Berkomunikasi dengan orang lain membutuhkan bahasa dengan artikulasi atau
ucapan yang jelas sehingga pesan yang akan disampaikan dapat tersapaikan
dengan baik dan mempunyai satu makna, sehingga tidak ada salah tafsir makna
yang dikomunikasikan.
Sedangkan Iwin Suwarman (Edja Sadjaah. 2005: 75), pakar bidang medik,
memiliki pandangan yang sama bahwa anak tunarungu dikategorikan menjadi dua
kelompok. Pertama Hard of hearing adalah seseorang yang masih memiliki sisa
pendengaran sedemikian rupa sehingga masih cukup untuk digunakan sebagai alat
dan komunikasi dengan yang lain baik dengan maupun tanpa mengguanakan alat
bantu dengar. Kedua The Deaf adalah seseorang yang tidak memiliki indera
penguasaan bahasa dan komunikasi, baik dengan ataupun tanpa menggunakan alat
bantu dengar. Kemampuan anak tunarungu yang tergolong kurang dengar akan
baik. Anak tuli yang sudah tidak mempunyai sisa pendengaran otomatis untuk
Pendapat yang sama dari Permanarian Somad dan Tati Hernawati (1995:
seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat
9
kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupananya secara
kompleks.
meliputi seluruh gradasi ringan, sedang, dan sangat berat yang dalam hal ini dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu kurang dengar dan tuli, yang
komunikasi.
sebagian, dengan artian masih dapat mendengarkan suara orang lain, meskipun
demikian artikulasi anak masih rendah karena artikulasinya tidak terlatih dengan
baik, baik di rumah maupun di sekolah sering menggunakan isyarat dan oral yang
kurang jelas. Selain itu juga lingkungan yang kurang mendukung anak mendapat
model berbicara dengan artikulasi yang benar dan jelas. Dan dua anak
mengalami tunarungu total, mereka termasuk anak yang rajin belajar di kelas,
tetapi kalau disuruh mengucapkan kata dengan artikulasi yang tepat dan jelas
anak tersebut selalu berkata “aku tidak bisa bicara, karena aku tidak bisa
kata, merasa tidak mampu mengucapkan kata-kata dengan tepat dan jelas.
10
kebanyakan orang, berarti pendengaran anak tersebut dapat dikatakan normal.
Bagi tunarungu yang mengalami hambatan dalam pendengaran itu pun masih
berikut :
bantu dengar serta dengan cara yang khusus tergolong tuna rungu
agak berat).
f. 71-90 dB: hanya bisa mendengar bunyi yang sangat dekat, kadang
11
membutuhkan alat bantu mendengar (ABM) dan latihan bicara
yaitu sangat ringan, ringan, sedang, berat, sangat berat. Semakin tinggi
12
kehilangan pendengaran, semakin lemah kemampuan mendengar suara atau
bunyi bahkan hanya merasakan getaran dari suara saja. Selain itu juga,
bicara dengan artikulasi yang jelas sehingga pesan yang disampaikan dapat
beberapa sudut pandang. Klasifikasi subjek dalam penelitian ini adalah satu anak
dioptimalkan fungsinya dan dua anak tunarungu yang sudah tidak mempunyai
sisa pendengaran atau tuli. Subjek belum dapat mengucapkan kata-kata dengan
artikulasi yang tepat dan jelas, anak terbiasa berkomunikasi dengan isyarat dan
oral tetapi tidak mengeluarkan suara yang jelas. Salah satu metode untuk
ulang, sehingga anak terbiasa bicara dengan ucapan yang tepat dan jelas yang
disertai suara.
sama lain. Secara kasat mata keadaan anak tunarungu sama seperti anak normal
bahasa dan bicara anak tunarungu. Suparno (2001: 14), menyatakan karakteristik
anak tunarungu dalam segi bahasa dan bicara adalah sebagai berikut :
13
b. Mengalami kesulitan dalam mengerti ungkapan bahasa yang
yaitu mengucapkan kata-kata yang tidak atau kurang jelas. Namun, hal itu dapat
diatasi dengan metode drill, yaitu anak melakukan latihan menucapkan kata-kata
artikulasi yang tepat dan jelas. Heri Purwanto (1998: 58-59) menyatakan
anak-anak normal, bahkan anak tunarungu total (tuli) cenderung tidak dapat
berbicara (bisu).
berkomunikasi dengan orang lain, karena wicara sebagai alat yang sangat penting
14
jelas agar pesan mudah diterima oleh orang lain, maka dari itu anak harus dilatih
dengan tepat dan jelas. Oleh sebab itu, anak tunarungu untuk mendapatkan
bahasa atau kosa kata harus melalui proses belajar mengenal kosakata dan belajar
mengucapkan kata- kata dengan artikulasi yang jelas. Belajar mengucapkan kata-
kata tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang agar anak menjadi terampil
dan terbiasa mengucapkan kata-kata dengan artikulasi yang tepat dan jelas.
1. Scramble Kalimat
bali suatu struktur bahasa yang sebe- lumnya telah dikacaubalaukan (Soepar- no,
1988: 76). Bentuk scramble dapat dibagi ke dalam empat macam, yaitu: a)
wacana, Soeparno (1988: 76). Dalam penulisan ini kami akan lebih
permainan berupa aktivitas me- nyusun kembali susunan kalimat yang sebelumnya
telah dikacaubalaukan ter- lebih dahulu (Soeparno, 1988: 77). Jadi scramble
sejenis permainan untuk me- nyusun kata yang acak agar terbentuk kalimat yang
15
utuh. Manfaat secara umum dari permainan ini adalah untuk melatih menyusun
kata menjadi sebuah kalimat yang padu sehingga mempunyai makna tertentu.
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Bila dilihat
definisinya, media pembelajaran adalah adalah segala sesuatu yang dapat menjadi
perantara pesan dalam proses belajar mengajar dari sumber informasi kepada
kontribusi yang sangat penting dan mendukung dalam proses pembelajaran, Kemp
and Daylon (Wina Sanjaya: 2008). Game yang ber- kedudukan sebagai media
Sentence scramble game yaitu permainan acak kata untuk disusun menjadi
kalimat padu sesuai pola kalimat yang dirancang dengan tujuan untuk mengasah
16
melatih kemampuan sintaksis anak tunarungu tingkat sekolah dasar bertujuan
penggabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dengan makna
tertentu. Pada anak normal, kemampuan sintaksis mulai terdengar pada usia 1,8
tahun dengan bunyi ujaran dua kata (Bambang Kaswanti, 1997: 23). Sintaksis
merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam hal
sintaksis menjadi hal yang sangat mendasar karena ini berkaitan dengan pola
17
BAB III
METODE PENELITIAN
sosisal bina rungu wicara meohai kendari, adapun Waktu pelaksanaan selama 4
anggota. Pengelompokan ini ditentukan oleh dosen pengampu mata kuliah agar
mereka dapat menggabungkan diri dengan orang-orang yang dapat saling bekerja
sama.
2. Tahap Pelaksanaan
beberapa hari pada awal intervensi komunitas tanggal 29 mei 2019 pada jam
yang diberikan kepada anak –anak yang berkebtuhan khusus yang berada di
18
3. Tugas intervensi komunitas
digunakan .
a. Identifikasi Klien
pimpinan Lembaga
berkomunikasi bersama klien yang menggunakan bahasa isyarat, dan yang sering
digunakan atau bahasa isyarat yang dipakai sehari-hari yaitu SIBI. Sebetulnya
bahasa isyarat diindonesia ada dua kategori yaitu bahasa isyarat BISINDO dan
ada juga SIBI namun yang digunakan di PANTI SOSIAL BINA RUNGU
19
WICARA MEOHAI Kota kendariyaitu SIBI karna lebih mudah dan simpel,
selain bahasa yang menjadi kendala kadang siswi yang kami ajar tidak mengerti
apa yang kami ajarkan dan harus mengulang smpai berkali-kali agar mereka
mengerti dan paham apa maksud dari yang kita ajarkan. Namun kami sebagai
pengajar harus sabar dan ikhlas mengajari mereka, agar mereka tidak dipandang
sebelah mata oleh orang normal seperti mereka. Dan seharusnya diperlakukan
20
BAB IV
Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW) Kendari dibangun pada tahun
100 (seratus) orang penerima manfaat penyandang disabilitas rungu wicara yang
Panti Sosial Bina Rungu Wicara sampai sekarang tidak mempunyai lokasi
sebagaimana mestinya, sebab lokasi yang dimiliki Panti yang layak dijadikan
Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2000 sampai dengan
bulan februari 2009 kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh PSBRW Kendari
digabung dalam satu lokasi dengan Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Poteana
Kendari di jln. Mayjend, DI Panjaitan No.222 Kendari karena berada dalam satu
21
lingkup UPTD Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun
sejak bulan Februari 2009 hingga saat ini PSBRW dipindahkan ke lokasi Panti
Sosial Asuhan Anak (PSAA) di Jln. Mayjen DI Panjaitan No. 173 Kendari atau
berhadapan dengan lokasi PSBRW yang lama. Pemindahan lokasi ini didasarkan
pada perubahan status struktur kelembagaan dimana PSBRW berubah dari salah
satu seksi di UPTD Panti Sosial Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi
Sulawesi Tenggara. Kata “Meohai” diambil dari bahasa Tolaki (suku asli yang
Visi :
Misi :
standar pelayanan
22
1. Melaksanakan dukungan manajemen rehabilitasi sosial yang
MOTO:
Diam kami adalah emas dan isyarat kami mampu mengubah dunia
Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Bina Rungu Wicara (UPT PSBRW)
disabilitas rungu wicara yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
penyandang disabilitas;
penyandang disabilitas;
sosial;
penyandang disabilitas.
23
1. Pusat pelayanan kesejahteraan sosial penyandang disabilitas
rungu wicara;
wicara;
wicara;
24
10. Suliyem, SH Calon Pranata Humas 7
KENDARI
25
1) Bimbingan fisikberupa teori dan praktik olah raga, bimbingan kerja
penyaluran.
Scramble Game pada anak tunarungu dipanti sosial bina rungu wicara meohai
karakteristik yang berbeda-beda. Dari 21 siswa ada beberapa siswa yang kurang
perkembangannya yaitu bernama usman iya berusia 28 tahun dia berasal dari
26
Konawe Selatan tepatnya Di Palangga meski ia kurang dalam belajar tapi ai cepat
tanggap dalam keterampilan tata rias yang ia tekuni saat ini. Usman sendiri
sangatlah aktif dalam kelas dan suka sekali bertanya jika ia kurang mengerti
namun kami harus sabar mengajari usman karna ia kuarang menangkap apa yang
kita ajarkan jadi kita harus berulang-ulang kali untuk mengajari dia supaya dia
mengerti.
Selain usman ada juga gusti ayu sinta wahyu ia berudia 18 ia berasal dari
soal sangatlah mudah dan sudah berulang kali kami beri contoh dan kami jelaskan
sedikit kesulitan. Dan saat kita lagi mengikuti keterampilan menenun ia mondar
mandir dan melihat pekerjaan orang lain, bahkan meminta ia meminta tolong pada
selatan tepatnya di daerah bone, ia berumur 24 tahun asnawi ini lah siswa yang
perkembanganya cukup baik dan ia sangat aktif dikelas dia lah jembatan kami jika
kami tidak mengerti bahasa mereka dia lah yang membantu mengartikan bahasa
isyarat mereka. Dan dia juga bisa dibilang ketua gang dikelas A, kenapa bisa
dibilang ketua gang karna semua siswi kelas A sangat menurut perintah asnawi
jika asnawi tidak mau belajar atau tidak suka dengan kami maka asnawi memberi
isyarat pada temanya agar mereka tidak memperhatikan kami sebagai pengajar.
Karna pernah pertemuan pertama kami masuk untuk mengajar namun kami tidak
27
disambut dengan baik namun setelah kami memberi pengertian kepada siswi
kelas A bahwa kami adalah guru pembantu ia mampu menerima dan bahkan
sangat berantusias dengan kami bahkan jika kami tidak datang mengajar kami
mendapat pesan atau sms dari siswi kelas A agar kami datang dan mengajar.
ketunarunguuan bawaan dari lahir, dan 11 orang lainya karna faktor sakit, ada
yang terkena demam tinggi atau step, ada juga faktor kecelakaan, dan ada juga
yang dari kecil ia bisa mendengar dan bicara namun setelah ia berusia 3 atau 5
tahun ia mulai kurang pendengaranya dan akhirnya aia tidak bisa mendengar sama
sekali.
hambatan yang lalui anak tunarungu wicara ini mungkin cara berbicara
dan berinteraksi dengan orang normal karna mereka ini sangat susah atau sedikit
kesulitan untuk berbicara karna artikulasi yang ia ucapkan tidak jelas dan kadang
suaranya pelan sekali sehingga kami pendengar kurang mengerti. Dan hambatan
sebelum masuk panti ialah kurang pahamnya bahasa isyarat dan bersosialisasi
dengan teman-temanya sehingga ada beberapa dari mereka ingin pulang kembali
kepada orang tuanya namun para peksos terus berusaha memberikan motifasi dan
dorongan agar siswa/i tersebut dapat bertahan dipanti tersebut, namun setelah ia
akrab dan berbaur dilingkungan panti mereka malah lupa akan kampungnya dan
Potensi yang mereka miliki ialah keterampilan yang kini mereka tekuni,
keterampilan yang ada di panti tersebut ada penjahitan, ada juga sablon dan salon
28
masing-masing sehingga ia bisa membuka usaha sendiri nanti dikampunya, selain
itu mereka nantinya diberikan modal usaha untuk mengembangkan bakan atau
Kegiatan yang telah kami lakukan pada saat meneliti yaitu kami
pelajaran, seperti mengajar matematika, bahasa indonesia, sibi, biwi, ipa seperti
yang telah dijadwalkan kami. kami juga turut mengikuti kegiatan keterampilan
menjahit, salon, dan sablon. Meski kadang kita sulit untuk berbaur dengan mereka
namun kita sebagai calon pekerja sosial harus mampu berbaur dengan klien agar
kita bisa memahami mereka dan mampu mengikuti kegiatan yang mereka
lakukan, dan akhirnya setelah beberapa minggu kita mengajar dipanti sedikit demi
sedikit saya mampu memahami bahasa mereka dan bahkan saya diajarkan cara
diminati yaitu salon dan menjahit hanya beberapa orang saja yang berminat
disablon. Dan pada tanggal 06 april 2018 kami membuat kegiatan pekan olehraga
yang pesertanya oleh anak tunarungu mereka sangat antusias dengan kegiatan
yang kami buat bahkan kami melihat kekompakan, keseruan dan kebagaian dari
mereka. Disitulah kami bisa melihat perkembangan siswa dan ketanggapan selain
itu kami juga kita mendapatkan momen yang mungkin kami tidak akan lupa yaitu
saat kita makan snak sama-sama, ya meski hadiahnya snek tapi kebersamaan
mereka sangat erat karna mereka selalu berbagi dengan teman-temanya meski itu
hal kecil.
29
BAB V
ANALISIS KEBIJKAN
6.1 Kritik
Untuk kritik yang diberikan kepada panti bina rungu wicara meohai,
mungkin tidak ada. Namun sebagai saran untuk lebih baik lagi, sebaiknya agar
berhalangan hadir seharusnya ada penggangtinya agar mereka tidak keluar masuk
ruangan, dengan adanya guru pengganti mereka tetap didalam ruangan dan
medapatkan materi.
6.2 Rekomendasi
melalui metode ini anak-anak menjadi tidak cepat bosan karna dengan
metode ini bukan hanya belajar pengetahuan namun kita juga bisa melihat
30
BAB VI
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
dalam sintaksis meningkat. Selain itu Guru dapat memilih media pembelajaran yang
demikian kualitas pembelajaran siswa menjadi lebih baik. Selain itu kami telah
Sentence Scramble Game bisa digunakan untuk orang tua siswa tunarungu
anaknya sendiri. Orang tua dapat memakai media ini untuk mendampingi anak
belajar SPOK di rumah. Selain dapat digunakan bagi anak tunarungu, media ini
lain.
7.2 Saran
1. Bagi siswa
guru dan konsentrasi. Siswa harus rajin latihan mengucapkan kata secara
berulang- ulang dengan artikulasi yang jelas.Selain itu, siswa harus rajin
masuk sekolah.
31
2. Bagi panti
32