Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL MAGANG

MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

PERAN DINAS SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN PENYANDANG


DISABILITAS DI KOTA PALEMBANG

ALKIRMA ROSA
201510052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BINA DARMA
2023

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL MAGANG
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

PERAN DINAS SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN PENYANDANG


DISABILITAS DI KOTA PALEMBANG

Diajukan oleh:

ALKIRMA ROSA
201510052
Manajemen

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Sabeli Aliya, SE.I.,M.M ALKIRMA ROSA

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya dapat menyelesaikan laporan program magang ini dengan
judul “Peran Dinas Sosial dalam pemberdayaan penyandang disabilitas di kota
Palembang”, Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat penulisan tugas
akhir Program studi manajemen Universitas Bina Darma Palembang. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang membantu dalam penyusunan laporan program magang MBKM di
antaranya :
1. Dr. Sunda Ariana M.Pd., M.M., selaku Rektor Universitas Bina Darma
Palembang.
2. Dr.Trisninawati SE.,M.M selaku Ketua Program Studi Manajemen.
3. Sabeli Aliya,SE.I.,M.M selaku Dosen Pembimbing.
4. Seluruh dan Pimpinan Staff Dinas Sosial Kota Palembang
5. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Bina Darma.
6. Teman seperjuangkanku yang telah berjuang bersama-sama dalam menyusun
laporan program magang MBKM.
7. Keluarga, teman, dan sahabat- sahabat yang tidak henti mendoakan dan
memberikan semangat kepadaku dalam bimbingan serta menyusun laporan
program magang MBKM
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
semangat dan bantuan dalam penulisan Laporan Magang Program MBKM
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua bantuan dan
bimbingan yang diberikan. Akhir kata penulis memohon maaf sebesar-besarnya
jika terdapat kesalahan dalam penulisan. Penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua orang dan instansi.
Palembang, Juli 2023

ALKIRMA ROSA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap orang di dunia ini dilahirkan dengan berbagai perbedaan. Tidak ada
seorangpun yang terlahir sama meskipun mereka adalah kembar. Perbedaan
tersebut bisa melalui perbedaan fisik maupun non-fisik. Merupakan hal yang
wajar jika kita berbeda dalam segala hal, contohnya perbedaan warna kuli, bentuk
fisik, kecerdasan dan perbedaan-perbedaan lainnya. Oleh karena itu, bukan hal
yang mengherankan jika dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai
banyak saudara-saudara kita yang merupakan penyandang disabilitas (Yakobus
N.Lalapraing, 2016).

Secara selakyaknya, terdiri dari : penyandang cacat fisik, penyandang


cacat mental, dan penyandang cacat fisik dan mental (Agnesia Allensky, 2017).
Kemudian menurut Utami Dewi (2015) menjadi difabel sering diidentikkan
dengan ketidakberuntungan dalam hidup karena kesulitan dalam mendapatkan
keadilan dan persamaan hak baik dalam pendidikan, kesehatan, sosial dan akses
terhadap sarana dan prasarana bangunan atau gedung. Keadaan seperti ini
menyebabkan kelompok difabel menjadi kelompok minoritas yang kadang
terlepas dari jangkauan pemerintah. Padahal, kelompok difabel adalah juga warga
negara yang memiliki kesamaan hak dan kewajiban yang sama dengan warga
negara lainnya.

Penyandang disabilitas saat ini masih dipandang sebelah mata, dianggap


remeh karena tidak memiliki kesempurnaan secara fisik untuk melakukan suatu
pekerjaan atau aktivitas tertentu. Rata-rata penyandang disabilitas memiliki
background keluarga yang kurang mampu dan terbelakang. Dari segi
kesejahteraan penyandang disabilitas sangat jauh sekali dari perhatian pemerintah
dilihat sekarang mulai banyaknya peraturan perundang-undangan ataupun
kebijakan yang mengatur tentang hak penyandang disabilitas dari usia balita
sampai manula.

1
Disamping itu, penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan
pelayanan yang sama dengan orang lain dalam bidang kesehatan, administrasi
kependudukan bahkan sampai pelayanan pada saat pemilu. Hak-hak penyandang
disabilitas

2
ditegaskan dalam pasal 42 Undang-Undang Dasar Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi : Setiap warga negara yang berusia
lanjut, cacat fisik dan/atau cacat mental berhak memperoleh perawatan,
pendidikan, pelatihan, bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin
kehidupan yang layak sesuai dengan martabat kehidupannya, meningkatkan rasa
percaya diri dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (Krisnada dan Sugeng Widodo, 2019).

Kota Palembang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki


penyandang disabilitas yang membutuhkan pekerjaan yang layak dan tanpa
diskriminasi. Namun sayangnya Pemerintah Kota Palembang belum mempunyai
perda khusus kota palembang dalam mengatur hak-hak penyandang disabilitas,
dimana masih menggunakan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor
6 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi
Penyandang Disab ilitas sebagai landasan hukum untuk mengatur mengenai hak-
hak penyandang disabilitas. Itu artinya upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Palembang dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas masih sangat
minim, apabila ada peraturan khusus kota palembang yang mengatur mengenai
hak-hak penyandang disabilitas maka akan lebih menguatkan lagi untuk
melindungi hak-hak penyandang disabilitas terutama yang berkaitan dengan hak
aksesibilitas fasilitas umum dan fasilitas sosial di kota Palembang.

Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah di bidang


sosial dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. Dinas Sosial dan
pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas membantu walikota dalam
melaksanakan urusan pemerintahan bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat
desa/kelurahan serta tugas pembantuan menurut Theresia Baturangka,
J.E.Kawoon dan Frans Singkoh (2019). Hal ini sangat berperan penting dalam
membantu melakukan pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas, mengingat
banyaknya penyandang disabilitas dari tahun ke tahun Adapun mekanisme yang
diterapkan dalam pendataan data bagi para penyandang disabilitas di Kota
Palembang yaitu :

3
1. Mereka datang sendiri ke Dinas Sosial untuk mendaftarkan diri, agar
mereka dapat dibantu oleh Dinas Sosial Kota Palembang

2. Ada juga melalui RT/RW untuk mendata, bahwa mereka ada salah satu
anggota keluarga yang disabilitas, kemudia pihak RT/RW akan
mengantarkan berkas permohonan ke Dinas Sosial Palembang

3. Adapun dari pihak Dinas Sosial Kota Palembang sendiri yang turun
langsung untuk mendata para disabilitas melalui informasi yang diberikan
oleh RT/RW setempat.

Berdasarkan keterangan di atas bahwasanya untuk mekanisme dalam


pendataan para penyandang disabilitas dapat dilakukan dengan beragam
cara,sesuai dengan ma na baiknya yang lebih efektif dilakukan dan efisien bagi
para peyandang disabilitas.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kota Palembang dalam


pemberdayaan penyandang disabilitas yaitu diantaranya :

1. Pemberdayaan bagi penyandang disabilitas merupakan suatu upaya


untuk membantu meringankan beban dalam mencapai
kesejahteraannya, dengan mendayagunakan agar dapat
mengembangkan kemampuan yang dimiliki melalui pembinaan dan
pelatihan yang intensif, sehingga mereka nantinya mempunyai bekal
untuk dapat hidup secara mandiri tanpa bergantung kepada orang lain.
2. Bantuan sosial yaitu pemberian bahan sembako dan uang yang
nantinya
dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari
3 Upaya lainnya yang dilakukan oleh pemerintah kota Palembang dalam
pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas adalah memberikan Kartu
Disabilitas kepada semua penyandang disabilitas yang ada di Provinsi
Sumatera Selatan. Hal ini merupakan program dari Pemerintah Pusat
yaitu Kementerian Sosial untuk mendata penyandang disabilitas di tiap
daerahnya. Seperti yang telah di bahas pada awal tesis ini tujuan dari
kartu tersebut adalah untuk mendata semua penyandang disabilitas

4
yang ada di setiap daerahnya khususnya di Provinsi Sumatera Selatan
agar bisa mendapatkan jaminan kesejahteraan.

Peran Dinas Sosial dalam penanganan penyandang disabilitas masih


terbatas. Keterbatasan sebagaimana terkait pada penanganan penyandang
disabilitas yang tidak merata, sehinga masih terdapat penyandang disabilitas yang
belum tersentuh dalam penyuluhan/sosialisasi mengenai adanya pelatihan usaha,
adanya bantuan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian
peyandang disabilitas di Kota Palembang

Dinas Sosial selaku instansi yang menaungi penyandang disabilitas harus


mampu berperan secara maksimal untuk memberdayakan para penyandang
disabilitas. Sehingga selain dapat mengurangi beban dari keluarga, juga dapat
mengurangi tingkat pengangguran dan tingkat pengemis di Kota Palembang serta
dapat meningkatkan taraf kemandirian penyandang disabilitas. Berdasarkan latar
belakang diatas penulis mengambil judul dalam laporan Akhir Program Magang
MBKM ini dengan Judul : Peran Dinas Sosial dalam Pemberdayaan
Penyandang Disabilitas di Kota Palembang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Permasalahan yang di ungkapkan pada latar belakang, maka penulis


dalam penelitian merumuskan masalah adalah Bagaimana peran Dinas Sosial
dalam pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Kota Palembang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran Dinas Sosial dalam
pemberdayaan penyandang disabilitas di Kota Palembang

1.4. Manfaat Penelitian


Adanya Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
yang diadakan oleh Prodi S1 Manajemen Universitas Bina Darma Palembang
tentunya memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1.4.1 Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh keterampilan sesuai dengan pengetahuan yang

5
diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Humaniora
Universitas Bina Darma Palembang.
b. Memenuhi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa S1
Manajemen, Fakultas Humaniora Universitas Bina Darma
Palembang.
c. Mengembangkan pola fikir dan ilmu yang telah diperoleh selama
duduk di bangku perkuliahan dan mencoba menemukan sesuatu
yang baru yang belum pernah diperoleh di pendidikan formal.

1.4.2 Bagi Universitas Bina Darma Palembang


a. Memperkenalkan kualitas terbaik lulusan Universitas Bina Darma
khususnya Fakultas Humaniora kepada instansi baik pemerintahan
maupun swasta
b. Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan di lingkungan kerja dan tuntutan
pembangunan pada umumnya. Dengan demikian Fakultas
Humaniora Universitas Bima Darma Palembang dapat mencetak
lulusan yang kompoten dalam dunia kerja
c. Membuka peluang kerja sama antara Universitas Bina Darma
Palembang dengan perusahaan dalam pelaksanaan Praktek kerja di
waktu yang akan datang

1.4.3.Bagi Instansi Yang Bersangkutan


a. Memungkinkan adanya kerja sama yang teratur dan dinamis antara
instansi pemerintahan maupun swasta, dengan perguruan tinggi di
waktu yang akan datang.
b. Terjalinnya hubungan yang teratur, sehat dan dinamis antara
instansi/perusahaan dengan lembaga pendidikan, serta
menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan
dan bermanfaat.

6
1.4.4. Tempat Pelaksanaan Magang
Tempat program dilaksanakan di Dinas Sosial Kota Palembang
tepatnya di Jl. Merdeka No.26 Kelurahan 22 Ilir Kecamatan Bukit Kecil
Kota Palembang

1.4.5. Waktu Pelaksanaan Magang


Waktu magang dilaksanakan selama 4 bulan sejak Maret 2023
sampai dengan Juli 2023.

1.4.6. Metode Penelitian


Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriktif, dengan jenis data
kualitatif yaitu data yang berbentuk kata-kata, kalimat , skema dan
gambar. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang diartikan
untuk memahami fenomena-fenomena mengenai hal yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, gaya, motivasi, dan tindakan
(Moleong, 2012:6)

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika ini berisi Latar Belakang Penelitian, Rumusuan
Masalah, Tujuan, Manfaat Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,
Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan sistematika
penulisan PKL.

BAB II TINJAUAN OBJEK


Bab ini menguraikan tentang profil objek tempat magang dan
permasalahan yang akan dibahas.

7
BAB III JADWAL KEGIATAN
Pada bab ini menguraikan format tentang jadwal kegiatan selama
melaksanakan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang
disusun dalam bentuk bar c

DAFTAR PUSTAKA
Berisikan buku-buku rujukan dan referensi-referensi lainnya yang
digunakan dalam proses penulisan proposal.

LAMPIRAN
Berisikan data-data yang perlu di lampirkan yang berhubungan
dengan proposal magang MBKM.

8
BAB II

TINJAUAN OBJEK

2.1. Gambaran Umum Dinas Sosial Kota Palembang

2.1.1. Profil Organisasi

Gambar 2.1. Profil Organisasi

Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan –


perubahan. Berdasarkan sifatnya perubahan yang terjadi tidak hanya menuju
kearah kemajuan, namun dapat juga menuju kearah kemunduran. Perubahan sosial
memang terjadi sejak zaman dahulu kala, sering kali perubahan-perubahan yang
terjadi berlangsung demikian cepat sehingga membinggungkan sebagian
masyarakat yang menghadapinya, akibatnya mereka terbelakang dan
menimbulkan permasalahan sosial di dalam masyarakat.

Disamping karena ketidakmampuan sebagian masyarak mengikuti


perubahan yang berlangsung demikian cepat, permasalahan sosial juga disebabkan
karena semakin meningkatnya arus urbanisasi atau perpindahan penduduk dari
desa ke kota.

9
Kota Palembang sebagai ibu kota provinsi sumatera selatan yang beberapa tahun
terakhir ini menunjukan perubahan yang sangat pesat, tentu memiliki daya tarik
yang tinggi bagi penduduk sekitar untuk melakukan urbanisasi.

Kedatangan mereka pada umunya untuk mencari pekerjaan dan untuk


memenuhi kebutuhan hidup sedangkan lapangan kerja sangat terbatas,disamping
para pendatang tersebut tidak mempunyai keterampilan khusus yang dapat
menunjang dalam mencari pekerjan. Dengan kondisi mereka yang tidak menentu
dapat menimbulkan permsalahan sosial antara lain tidak terpenuhinya tempat
tinggal yang layak, tidaka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari
meminta – minta ditempat umum dan permasalahan sosial lainnya.

Dinas Sosial kota Palembang merupakan salah satu unsur pelaksanaan


pembangunan bidang sosial yang bertanggung jawab dalam pembangunan bidang
kesejahteraan sosial dikota Palembang.

 Tujuan Dinas Sosial kota Palembang adalah meningkatkan kualitas


kesejahteraan sosial perorangan, kelompok dan masyarakat, tidak hanya dinas
sosial juga membantu walikota dalam melaksanakan urusan pemerintah dalam
bidang yang menjadi kewenang daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada daerah demi kelancaran instansi
 dinas sosial, yang dimana terdapat unsur pelaksanaan urusan pemerintah yang
menjadi kewenang daerah yang dimana berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada bupati melalui sosial daerah.

2.1.2 Visi dan Misi

Adapun Visi Dan Misi yang ingin diwujudkan oleh Dinas Sosial Kota
Palembang Adalah :

A. Visi
“ Palembang Emas Darussalam 2023”

Elok : Kota Palembang memiliki lingkungan yang bersih, indah,


hijau, tertata sehingga nyaman dan layak huni. Masyarakatnya

10
ramah, santun, bersahabat, sehingga menarik untuk menjadi tempat
tujuan melakukan berbagai aktvitas, baik ekonomi, sosial, budaya,
pariwisata, olahraga, dan investasi.
MADANI : Kota Palembang masyarakatnya menjunjung tinggi
norma, nilai – nilai dan sosial, yang ditopang oleh pengusaha
teknologi, beradap, beriman, berilmu, tertib dan patuh kepada
peraturan yang berlaku, memiliki peradapan yang tinggi,
mengedepankan kesetaraan, transparansi, demokratis dan berkeadilan
sosial serta memiliki toleransi dan, partisipasi sosial yang luas dan
supremasi sosial.
AMAN : Kota Palembang kondisinya kondusif, masyarakatnya
aman untuk melakukan berbagai aktifitasnya, tidak terjadi konflik
sosial baik sosial maupun horizontal dan para investor aman untuk
berinvestasi serta aman untuk menyelenggarakan event nasional
mapun internasional.
SEJAHTERA : Kota Palembang memiliki masyarakat yang
mempunyai taraf hidup berkualitas dengan terpenuhinya kebutuhahan
dasar, dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenaga kerjaan,
perumahan dan lingkungan, taraf dan pola konsumsi serta sosial
lainnya.

DARUSSALAM : Kota Palembang menjadi kota yang aman, damai ,


tentram, makmur dan sejahtera serta adanya harmoni antara
kehidupan manusia dan alam.

B. Misi

Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang


dihadapi serta memperhatikan tantangan kedepan memperrhitungkan
peluang yang dimiliki, maka untuk mencapai Visi Dinas Sosial Kota
Palembang dirumuskan Misi Sebagai berikut :

11
“ Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika,melalui
pembangunan budaya integritas yang didukung oleh pemerintahan
yang bersih, berwibawa dan professional. “
“ Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta
berdaya saing tinggi”

C. Motto

“Pelayanan yang cepat dan tepat merupakan kualitas kami di Dinas Sosial”

12
2.2. Struktur Organisasi

2.3. Struktur Organisasi Dinas Sosial

2.3.1. Bidang Kesekretariatan

Kesekretriatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan


kepegawaian, keuangan serta perencanaan surat menyurat. Yang
dimana didalam perundangan dan tugasnya memberikan pelayanan
administrasi kepada semua unit di lingkungan dinas sosial.

Kesekretariatan mempunyai beberapa fungsi :

13
1. Menyelenggarakan pembinaan dan pemantauaan dalam koordinasi
pengelolahan data administrasi keuangan,
2. Menyelenggarakan bahan pembinaan, pemantauan, pengadilan dan
koordinasi pengelolan administrasi kepegawaian. Serta tata laksana
peraturan perundang-undangan.
3. Penyelenggaran laporan pelaksanaan kegiatan pada bidang
kesekretariatan penyelenggaran perencanaan,monitoring, evalusi dan
pelaporan serta dan penyelenggaran yang diberikan atasan.

Kesekretariatan dipimpin oleh sekretaris yang berada dibawah yang


tanggung jawab kepada dinas tersebut.

Kesekretariatan membawahi:

a. Sub bagian umum dan kepegawaian


b. Sub bagian keuangan
c. Sub bagian perencanaan.

2.3.2 Bidang Rehabilitasi sosial dan Perlindungan Jaminan sosial

-Kedudukan dan Tugas,

Bidang Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Bidang Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial dipimpin oleh


Kepala Bidang.

- Bidang Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial mempunyai


tugas melaksanakan penyusunan rencana, perumusan, pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar dan prosedur, koordinasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Rehabilitasi Sosial dan
Perlindungan Jaminan Sosial.

14
Fungsi,

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang


Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi:

- penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi serta pelaporan program dan rencana


kerja dibidang rehabilitasi sosial dan perlindungan jaminan sosial;

- penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi,


pemantauan dan evaluasi rehabilitasi sosial anak, lansia dan penyandang
disabilitas;

- penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi,


pemantauan dan evaluasi rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan
orang, orang terlantar, pekerja migran bermasalah dan orang dengan gangguan
jiwa;

- penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi,


pemantauan dan evaluasi perlindungan sosial korban bencana alam, bencana
social dan jaminan sosial;

- penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan


teknis dan supervisi di bidang rehabilitasi sosial dan perlindungan jaminan sosial
anak dan lanjut usia, penyandang disabilitas, dan tuna sosial dan korban
perdagangan orang; dan

- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan
fungsinya.

Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Lanjut Usia dan Penyandang Disabilitas

- Kedudukan dan Tugas


Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Lanjut Usia dan Penyandang Disabilitas berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan
Perlindungan Jaminan Sosial.Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Lanjut Usia dan
Penyandang Disabilitas dipimpin oleh Kepala Seksi.Seksi Rehabilitasi Sosial

15
Anak, Lanjut Usia dan Penyandang Disabilitas mempunyai tugas melakukan
penyusunan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis,
penyusunan norma, standar dan kreteria, koordinasi pemantauan, evaluasi dan
pelaporan lingkup Rehabilitasi Sosial Anak, Lanjut Usia dan Penyandang
Disabilitas.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi


Rehabilitasi Sosial Anak, Lanjut Usia dan Penyandang Disabilitas mempunyai
uraian tugas pekerjaan:

- melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran


seksi;
- melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang rehabilitasi social anak, lansia dan penyandang disabilitas;
- melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, koordinasi, dan
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria rehabilitasi sosial anak,
lansia dan penyandang disabilitas;
- melakukan pertanggungjawaban penyelenggaraan urusan yang berkaitan
dengan pelayanan sosial rehabilitasi sosial anak, lansia dan penyandang
disabilitas;
- melakukan pengumpulan data untuk pengambilan kebijakan dan dasar
pelaksanaan kegiatan rehabilitasi anak, lansia dan penyandang disabilitas;
- melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan
- melakukan tugas yang lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugasnya.

Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang

- Kedudukan dan Tugas


Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan
Perlindungan Jaminan Sosial.Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang dipimpin oleh Kepala Seksi.Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna
Sosial dan Korban Perdagangan Orang mempunyai tugas melakukan penyusunan

16
rencana, perumusan, pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan supervisi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkup Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan
Korban Perdagangan Orang.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi


Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang mempunyai
uraian tugas pekerjaan:

- melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran


seksi;
- melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
rehabilitasi sosial tuna social dan korban perdagangan orang;
- melakukan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, dan koordinasi
rehabilitasi sosial tuna social dan korban perdagangan orang;
- melakukan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban
perdagangan orang;
- melakukan pelayanan rehabilitasi sosial pada tuna sosial dan korban
perdagangan orang, orang terlantar, pekerja migran bermasalah dan orang
dengan gangguan jiwa
- melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan
- melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugasnya.

Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Bencana Sosial dan Jaminan
Sosial

- Kedudukan dan Tugas :


Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Bencana Sosial dan Jaminan
Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial.Seksi Perlindungan Sosial
Korban Bencana Alam, Bencana Sosial dan Jaminan Sosial dipimpin oleh Kepala
Seksi.Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Bencana Sosial dan
Jaminan Sosial mempunyai tugas melakukan penyusunan, perumusan,
pelaksanaan kebijakan, memberikan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi dan

17
pelaporan lingkup Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Bencana Sosial
dan Jaminan Sosial.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi


Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Bencana Sosial dan Jaminan Sosial
mempunyai uraian tugas pekerjaan:

- melakukan penyiapan bahan penyusunan rencanakerja dan anggaran seksi;


- melakukan penyiapan bahan perumusan danpelaksanaan kebijakan
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Bencana Sosial dan Jaminan
Sosial;
- melakukan penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Bencana Sosial dan Jaminan
Sosial;
- melakukan koordinasi, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi
perlindungan sosial korban bencana alam, bencana sosial dan jaminan
sosial dengan unit kerja/instansi terkait;
- melakukan penyediaan stock barang bantuan, pengklasifikasian barang,
dan pencatatan, pendistribusian bantuan sosial korban bencana alam,
kebakaran, bencana sosial serta pelaporan barang bantuan sosial;
- melakukan penyelenggaraan pengerahan taruna siaga bencana dan petugas
psikososial pada saat teradi bencana alam maupun bencana sosial;
- melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan
- melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugasnya.
-
2.3.3 Bidang Pemberdayaan sosial dan Penanganan Fakir Miskin

- Kedudukan dan Tugas,


Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.Bidang Pemberdayaan Sosial dan
Penanganan Fakir Miskin dipimpin oleh Kepala Bidang.Bidang Pemberdayaan
Sosial dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas penyusunan, perumusan
dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin.

18
Fungsi :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang


Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin menyelenggarakan fungsi:

- penyusunan, pelaksanaan, evaluasi serta pelaporan programdan rencana


kerja dibidang pemberdayaan sosial danpenanganan fakir miskin;
- penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakaan teknis,fasilitasi,
koordinasi, pemantauan dan evaluasi pemberdayaan perorangan,
pemberdayaan keluarga,pemberdayaan masyarakat, kelembagaan
sosial,pemberdayaan potensi kesetiakawanan dan restorasi sosial,serta
penyelenggaraan penanganan orang terlantar/orangtidak mampu, mayat
orang terlantar/orang tidak mampu;

Seksi Pendampingan, Pemberdayaan dan Bantuan Stimulan Fakir Miskin


mempunyai tugas melakukan penyusunan perumusan, pelaksanaan kebijakan,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
lingkup Pendampingan, Pemberdayaan dan Bantuan Stimulan Fakir Miskin.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi


Pendampingan, Pemberdayaan dan Bantuan Stimulan Fakir Miskin mempunyai
uraian tugas pekerjaan:

- melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran


seksi;
- melakukan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
pendampingan, pemberdayaan dan bantuan stimulan fakir miskin;
- melakukan penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di
seksi pendampingan, pemberdayaan dan bantuan stimulan fakir miskin;
- melakukan pemberian bimbingan teknis dan supervise pendampingan,
pemberdayaan dan bantuan stimulant fakir miskin;

19
- melakukan upaya bantuan dan pengoptimalan dan bantuan stimulan untuk
fakir miskin;
-

Seksi Pemberdayaan Sosial dan Restorasi Sosial

- Kedudukan dan Tugas :


Seksi Pemberdayaan Sosial dan Restorasi Sosial berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan
Fakir Miskin.Seksi Pemberdayaan Sosial dan Restorasi Sosial dipimpin oleh
Kepala Seksi.Seksi Pemberdayaan Sosial dan Restorasi Sosial mempunyai tugas
melakukan penyusunan perumusan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan
teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkup Pemberdayaan Sosial dan
Restorasi Sosial.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi


Pemberdayaan Sosial dan Restorasi Sosial mempunyai uraian tugas pekerjaan:;

- melakukan penyiapan penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan


kriteria Seksi Pemberdayaan Sosial dan Restorasi Sosial;
- melakukan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan di bidang
pemberdayaan perorangan, pemberdayaan keluarga, pemberdayaan
masyarakat dan kelembagaan sosial serta pemberdayaan potensi
kesetiakawanan dan restorasi sosial;
- melakukan penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan
kepahlawanan dan kejuangan serta berkaitan dengan peringatan hari
kemerdekaan dan hari pahlawan;
- melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan\

Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas

- Kedudukan dan Fungsi :

20
Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir
Miskin.Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas dipimpin oleh Kepala Seksi.

21
BAB III
JADWAL KEGIATAN

Jadwal Kegiatan Magang MKBM


Format Jadwal Kegiatan

JenisKegiatan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4


NO 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.  Rekapitulasi hasil
penjangkauan
bulan Februari-
Maret Tahun 2023
 Scan dokumen
tentang evaluasi
kinerja pegawai
pendekatan hasil
kerjq.
 Patroli mengantar
orang dengan
gangguan jiwa
(ODGJ) ke asrama
di km 45
 Membuat
dokumentasi
penjangkauan
bulan Februari-
Maret Tahun 2023
 Menginput data
anjab ke aplikasi
ASN

22
2.  Membantu sub
bagian
kepegawaian dan
menginput data
anjab dari aplikasi
layanan
perencanaan
kebutuhan ASN
 Pembayaran gaji
PNS bulan April
Tahun 2023 di
BANK SUMSEL
 Membantu
pengetikan
pendataan nama
calon penerima
UEP 2023
 Mengantar surat
ke badan
pengelolaan
keuangan dan aset
daerah ( BPKAD)
3.  Menulis surat
undangan , surat
masuk,keluar dan
surat tugas
 Mengetik surat
perintah tugas
 Membantu
menulis di nota
bukti pembelian
nasi kotak dan

23
snack
 Berkunjung ke
panti social
Marsudi Putra
Dharmapala
 Bayar pajak di
badan pendapatan
daerah
( BAPENDA)
 Menyilang daftar
tim penjangkauan
periode tanggal 16
S/D 30 April 2023
4.  Mengambil surat
check list
verifikasi BPHTB
ke badan
pendapatan
Daerah
 Menyilang daftar
hadir tim
penjangkauan
 Mengikuti tim
penjangkauan
patrol

Ket: 1. Bulan Kegiatan


2. Minggu Kegiatan
3. Kegiatan yang dilakukan

24

Anda mungkin juga menyukai