PENDAHULUAN
dimensional yang tidak saja melibatkan faktor ekonomi semata, tetapi sosial
kemiskinan ini maka dapat terukur perbedaan yang jelas terhadap tingkat
pemecahannya.
1
Memahami lebih jauh tentang kemiskinan absolut dan kemiskinan
karena mempunyai tingkat pendapatan relatif lebih rendah dari pada garis
Banyaknya anak-anak terlantar akibat dari kemiskinan orang tua dan anak
pekerja anak di dalam kehidupan sosial. Para anak terlantar ini berusaha
disisi lain, ada pula anak-anak yang masih mempunyai orang tua, akan tetapi
meninggalkan rumah dan sekolah mereka guna mengais atau mencari nafkah
terlantar yang putus sekolah karena ketiadaan biaya (ekonomi dan Lembaga
2
kesehatan dan pembinaan. Kebijakan pemerintah dalam upaya membangun
sosial.
ini akan dipergunakan untuk membantu dirinya serta dapat membantu orang
lain yang membutuhkan dalam kehidupan sosial, karena itu panti asuhan
merubah pola hidup anak-anak terlantar kearah yang lebih baik dan
bermanfaat.
yang tinggal di keluarga miskin sehingga mereka tidak bisa berdaya, selain
3
UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang berupaya meningkatkan
Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak terlantar
bagi anak terlantar berjumlah 90 anak terlantar dalam setiap tahun anggaran.
Kupang dapat mandiri dan keluar dari lingkaran kemiskinan, dan dengan
4
kharakter, keilmuan dan keterampilan, karena semua sangat penting agar anak
bekal bagi anak-anak terlantar dalam memasuki dunia sosial dengan berbagai
kepentingan yang akan dihadapi di kemudian hari. Namun pada sisi lain
bagi anak terlantar yang dilaksanakan oleh UPT Kesejahteraan Sosial Anak
Riang Kupang.
B. Rumusan Masalah.
5
C. Tujuan Penelitian.
D. Manfaat penelitian.
2. Sebagai bahan acuan bagi pemerintah dalam hal ini UPT Kesejahteraan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.
A. Konsep Bimbingan.
etimologi berasal dari kata dasar “bina”. Kata dasar bina berasal dari bahasa
formal maupun non formal yang dilakukan secara sadar, berencana, terarah,
7
B. Konsep Bimbingan Keterampilan.
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar
aspek rohaniah, mental, intelektual dan fisik merupakan satu kesatuan yang
utuh. Sedangkan menurut Suryady, (2004:45) disisi lain kerja mandiri adalah
bekerja tanpa diawasi atau tanpa diperintah, bekerja mandiri akan membentuk
diri individu menjadi lebih bertanggung jawab. Kerja mandiri ini meliputi
berbagai hal dari belajar, bekerja profesional atau seorang berwira usaha.
8
Sesuai pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
orang yang berkompoten dalam bidangnya yaitu orang yang memiliki ilmu
C. Konsep Kemandirian.
kepribadian yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya kepribadian yang lain
harus dilatih mulai sejak dini. Mandiri merupakan salah satu bentuk pola
melakukan aktivitas atas usaha sendiri. Hidup dengan pola ini tercermin pada
tingkah laku yang tidak tergantung pada orang lain, melainkan dilakukan atas
selalu bergantung pada orang lain. Namun demikian, tidak semua anak
9
Dalam pengertian yang lebih dinamis, kemandirian bukan hanya kemampuan
diselesaikan sendiri tanpa meminta bantuan dari orang tua dan akan
special protection) Anak rawan sendiri pada dasarnya adalah sebuah istilah
10
tekanan-tekanan kultur maupun struktur menyebabkan mereka belum atau
Dilihat dari hak anak-anak ini, mereka mempunyai hak yang harus dipenuhi
adalah anak yang berusia 6-18 tahun yang mengalami perlakuan salah dan
keluarga tidak harmonis, tidak ada pengampu atau pengasuh), sehingga tidak
dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar baik secara jasmani, rohani
sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar, baik secara
11
Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 pasal 1 ayat 6 tentang
Perlindungan Anak menjelaskan bahwa anak terlantar adalah anak yang tidak
sosial.
disengaja maupun tidak, jika anak dibiarkan tidak memperoleh makan, tidak
mendapatkan tempat tinggal yang layak dan pakaian yang layak untuk
melindunginya dari berbagai penyakit dan bahaya, maka insiden ini dikatakan
penelantaran dan akan dikenakan sanksi bahkan bisa dipidana. Sanksi dan
pidana ini berupa dicabutnya kuasa asuh anak dan pidana penjara paling lama
Ketentuan ini telah diatur dalam pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Dasar RI
1. Mereka biasanya berusia 5-18 tahun dan merupakan anak yatim, piatu,
2. Anak yang terlantar acap kali adalah anak yang lahir dari hubungan
seks diluar nikah dan kemudian mereka tidak ada yang mengurus
12
karena orang tuanya tidak siap secara psikologis maupun ekonomi
diperlakukan salah.
5. Anak yang berasal dari keluarga yang broken home, korban perceraian
sebagainya.
dalam panti merupakan salah satu langkah solutif yang ditempuh oleh
menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai dengan keadaan dan tuntutan
lebih produktif, lebih mandiri dan dapat menolong keluarga untuk keluar dari
13
BAB II
METODE PENELITIAN
secara langsung dengan setting sosial penelitian, kedua, Bersifat Deskriptif dan
sampaikan oleh informen yang memahami dan terlibat secara langsung dalam
peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan
14
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam penelitian kualitatif
lebih mendalam dan lebih luas tentang pengamatan dibalik informasi selama
kualitatif bercirikan informasi yang berupa ikatan konteks yang akan mengarah
pada pola-pola atau teori yang akan menjelaskan fenomena sosial (Creswell,
1994:4)
15
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Kupang, dengan alasan bahwa wilayah tersebut menjadi salah satu target
C. Fokus Kajian
D. Informen Penelitian
lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Orang-orang yang
16
yakni berdasarkan pertimbangan khusus peneliti. Informan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Kepala UPT Kesos Anak di Kupang, Kepala Seksi,
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis sumber data yakni:
1. Sumber Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh penulis langsung di
2. Sumber Data Sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh penulis melalui
Riang Kupang.
adalah:
tersebut.
17
2. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang diperoleh penulis melalui
wawancara tanya jawab antara peneliti dan informen secara langsung. Para
bersumber dari arsip dan dokumen, baik yang berada di tempat penelitian,
masalah penelitian.
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
tentang mempergunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang
dan Huberman yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam analisis data model
18
Display/Penyajian data dan Kesimpulan/Verifikasi. Model ini dapat dilihat
a. Reduksi data
yang diteliti. Pada tahap ini peneliti harus mampu merekam data lapangan
b. Penyajian data.
yakni menyajikan data yang telah direduksi dalam kelompok atau bagian-
bagian tertentu. Dalam penelitian ini data yang didapatkan akan disajikan
dalam bentuk teks naratif, matriks dan bagan. Biasanya dalam penelitian
kita mendapat data yang banyak, akan tetapi tidak semua data yang kita
menyajikan data, data dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun secara
19
c. Mengambil Kesimpulan atau Verifikasi
data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih
sehingga kebenaran ilmiah dapat dicapai. Bila proses siklus interaktif ini
berjalan dengan kontinyu dan baik, maka keilmiahan hasil penelitian dapat
20
BAB IV
a. Pada Tahun 1959, mulai dirintis dan dibangun sebuah asrama seluas
dirubah menjadi Panti Sosial Anak Riang Kupang yang dikepalai oleh
21
e. Pada Tahun 1995, sesuai Surat Keputusan Menteri Sosial RI No.
f. Pada Tahun 2001, sesuai Surat Peraturan Daerah No. 05/ tanggal 11
Juni 2001 nama Panti Sosial Asuhan Anak Riang Kupang berubah
Syabhan,
Riwu,SH.M.Si
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Nusa
22
Kesejahteraan Sosial Anak di Kupang dengan penggabungan UPT
Nusa Tenggara Timur dengan dikepalai oleh satu orang Kepala UPT
wilayah ± 4,5 Ha. Berdasarkan letak geografis dan wilayah maka UPT
pengungsi Timor-Timur.
Yonsipur.
Dilihat dari letak dan jarak UPT ini aman dari hiruk pikuk lalu lintas
kendaraan di jalan Timor Raya karena posisinya tidak tepat di depan jalan
namun berjarak kira-kira 100 meter dari jalan raya, hal ini memudahkan
23
para penghuni yang mayoritas anak usia sekolah untuk lebih berkonsentrasi
3. Visi, Misi dan Tujuan UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang.
a. Visi
Terwujudnya manusia terdidik, berkepribadian matang dan luhur,
b. Misi
masyarakat rentan.
24
c. Tujuan
dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya,
keluarga yakni fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih,
25
Adapun Keadaan Pegawai pada UPT Kesejahteraan Sosial Anak
Tabel 1
Keadaan Pegawai berdasarkan Status Kepegawaian tahun 2021
26
b. Keadaan Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin.
itu, peran gender juga sangat urgen untuk menjaga keseimbangan dan
perempuan.
Tabel 2
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2021.
No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
1 Laki-Laki 15 62,5%
2 Perempuan 9 37,5%
Jumlah 24 100%
Sumber Data : Kantor UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang.
27
Dari sumber data kantor UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang
pemerintah.
beragama seperti tertuang dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 29 ayat 1
dan 2 bahwa Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan
menjadi dasar bagi UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang untuk
28
yang baik antara pemeluk agama dikalangan pengawai UPT Kesejahteraan
Tabel 3
Keadaan Pegawai UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang
berdasarkan Agama keadaan Tahun 2021.
No Agama Jumlah Prosentase
1 Islam 2 8,33 %
2 Katolik 9 37,5 %
3 Protestan 13 54,17 %
4 Hindu - -
5 Budha - -
Jumlah 24 100%
Kupang di atas maka diperoleh gambaran bahwa dari total jumlah Pegawai
29
Dengan demikian maka diperoleh kesimpulan bahwa Pegawai
dan golongan ini menjadi patokan dasar kinerja pegawai pada UPT
dasar nilai senioritas para Pegawai UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang
lama masa kerja, dan atau jenjang pendididikan dan jenjang karir yang
30
Pegawai UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang memiliki
Tabel 4
Keadaan UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang berdasarkan
Pangkat/ Golongan keadaan Tahun 2021.
No Pangkat/ Golangan Jumlah Prosentase
1 Golongan 1V 1 4,17 %
2 Golongan III 8 33,33%
3 Golongan II 5 20,83 %
4 Non Golongan 10 41,67 %
Jumlah 24 100%
Sumber Data : Kantor UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang
31
oleh Pegawai UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang non
melalui pendidikan karir bagi pegawainya, baik dari aspek skill maupun
Kupang merasa penting akan pendidikan formal bagi pegawainya. Hal ini
tinggi sesuai dengan jurusan yang berkaitan dengan tugas dan peran
32
Untuk mengetahui keadaan Pegawai UPT Kesejahteraan Sosial
Tabel 5
Jumlah 24 100%
Sumber Data: Kantor UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang.
sederajat.
33
5. Struktur Organisasi UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang.
salah satu unit pelaksana teknis pada Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara
perkantoran Kepala UPT dibantu oleh Kasubag Tata Usaha, Kepala Seksi,
KEPALA UPT
DRA, HELENA MARIANNE
KASUBAG TU
KELOMPOK ROSALIA PERADA,S.SOS
FUNGSIONAL
34
6. Keadaan Anak Terlantar/Penerima Manfaat.
Sabu Raijua dan Kabupaten Alor. Untuk itu dalam proses seleksi atau
Tabel 6
35
Penyebaran asal anak-anak asuh di UPT Kesejahteraan Sosial
terlantar yang diasuh pada tahun 2021 yakni sebanyak 14 orang atau
13,33 %, dan Kabupaten Rote Ndao dengan jumlah paling sedikit yakni
manfaat salah satu faktor karena lokasi UPT yang berada di Kabupaten
Tabel 7
36
Dari data tahun masuk penerima manfaat pada tabel di atas
maka dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2019 dan 2020 terjadi
dengan tahun 2017 dan 2021 yang hanya 90 orang atau 19,57% dan
asusila.
37
terkumpul dan dinyatakan layak untuk disantun dipanti maka langsung
Tabel 8
Data penerima manfaat berdasarkan Jenis Keterlantaran tahun 2021
No Jenis Keterlantaran Jumlah Persentase
1 Yatim 19 21,11 %
2 Piatu 9 10,00 %
3 Yatim Piatu 14 15,55 %
4 Keluarga Pisah 16 17,77 %
5 Keluarga Miskin 26 28,88 %
6 Korban KDRT 6 6,66 %
Jumlah 90 100 %
Sumber Data: Kantor UPT Kesos Anak Riang Kupang tahun 2021
manfaat yang berasal dari keluarga miskin lebih banyak yakni 26 orang
atau 21,11%, anak yang berasal dari keluarga pisah sebanyak 16 orang
atau 17,77%, anak dari keluarga yatim piatu 14 orang atau 15,55%,
anak piatu 9 orang atau 10% dan anak korban KDRT sebanyak 6 orang
sosial yang kompleks dan variatif ini membutuhkan pekerja sosial yang
38
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
39
Kondisi penerima manfaat berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
Tabel 9
Jumlah 90 100%
Dari data yang tertera pada tabel di atas terlihat bahwa penerima
manfaat yang berada pada tingkat pendidkan SMK lebih banyak yakni 60
yakni 3 orang atau 3,33%. Hal ini menunjukan bahwa penerima manfaat
didominasi oleh mereka yang tingkat pendidikannya lebih tinggi. Hal ini
penting karena mereka bisa menjadi teladan yang baik bagi penerima
manfaat lain yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Selain itu bisa
40
UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang merupakan
agama dan aliran kepercayaan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 10
budha tidak ada atau 0%. Hal ini disebabkan karena mayoritas penduduk
41
yang menjadi sasaran pelayanan UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang
Protestan sedangkan yang beragama Hindu dan Budha sangat sedikit dan
tidak memenuhi syarat untuk disantun dan dibina dalam Panti karena
diminati.
dengan minat dan bakat penerima manfaat agar ketika selesai masa
pada umumnya.
kembali ke keluarga/masyarakat.
42
Untuk mengetahui keadaan penerima manfaat berdasarkan jenis
Tabel 11
atau 11,11% dan yang paling kurang diminati adalah keterampilan Las
sebanyak 8 orang atau 8,88%. Hal ini disebabkan karena jenis keterampilan
ini membutuhkan kemauan dan minat yang tinggi dari penerima manfaat
untuk terlibat didalamnya. Jenis keterampilan Las ini hanya diminati oleh
keterampilan yang rumit, berat dan rentan terhadap kecelakaan kerja karena
43
Riang Kupang secara kontinyu mengasah pengetahuan dan keterampilan
anak terlantar pada bidang keterampilan yang telah dipilih sesuai dengan
Kupang.
setelah doterminasi lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
44
Tabel 12
Data di atas menunjukan bahwa sejak lima tahun terakhir yakni tahun 2016
sampai dengan tahun 2020 UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang telah
2016 sebanyak 15 orang, tahun 2017 sebanyak 13 orang, tahun 2018 sebanyak 20
orang, tahun 2019 sebanyak 20 orang dan tahun 2020 sebanyak 22 orang. Dari
Sembilan puluh eks penerima manfaat 75 orang atau 83,33% terkategori mandiri
karena sudah bekerja sebagai kariawan swasta maupun pegawai pada instansi
pemerintah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sedangkan 15 orang atau
Riang Kupang dalam lima tahun terakhir telah menjadikan anak binaan/penerima
manfaat mandiri sesuai dengan tujuan dari program tersebut walaupun tingkat
45
7. Persyaratan Penerimaan Calon Penerima Manfaat
Setiap calon penerima manfaat atau anak terlantar yang hendak masuk
ditetapkan, oleh sebab itu tidak semua anak yang berstatus sebagai anak
a. Kriteria Anak.
b. Persyaratan Administrasi.
- Akte kelahiran.
- Ijazah (SD, SMP) dan Buku Rapor SD, SMP dan SMA/sederajat.
46
- Surat keterangan Sehat.
- Surat pernyataan Orang tua dan anak, Kontrak sosial (disiapkan oleh
lembaga)
c. Persyaratan Fisik.
seleksi dari UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang bekerja sama
dengan tim seleksi dari Dinas Sosial Kabupaten setempat, untuk mengetahui
47
B. Pembahasan Hasil Penelitian.
Kupang adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis di Lingkup Dinas Sosial
diharapkan sebagai bagian penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang
turut serta aktif dalam bidang pembangunan kesejahteraan sosial. Agar dapat
48
dalam satu tahun anggaran. Dana tersebut termuat dalam Dokumen
Anak Riang Kupang tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 2.515.000.000. (Dua
Kupang adalah anak usia sekolah, karena itu anak-anak terlantar yang
diikutinya ketika masih berada di daerah asal maupun sesuai dengan pilihan
binaan ketika sudah berada di dalam Panti. Pagi mereka akan mengikuti
49
akan tetapi disesuaikan dengan besaran kebutuhan aggaran yang diterima
Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah). Pos anggaran ini akan digunakan
untuk pembinaan anak terlantar, dengan jadwal kegiatan setiap satu minggu
Kepala UPT:
“Program pembinaan keterampilan bagi anak terlantar pada UPT
Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang merupakan program Rutin Dinas
Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui dana DPA SKPD Dinas
Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur UPT Kesejahteraan Sosial Anak
Riang Kupang yang rutin diterima oleh UPT Kesejahteraan Sosial Anak
Riang Kupang setiap tahun anggaran. Jumlah dana yang diterima oleh UPT
Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang tahun anggaran 2021 sebanyak
Dua Miliar Limaratus Lima Belas Juta Rupiah pada tahun ini yang akan
dipergunakan untuk membiayai semua program kegiatan termasuk
bimbingan-bimbingan keterampilan seperti pertanian, peternakan,
pertukangan dan sebagainya dengan tujuan dapat memandirikan penerima
manfaat yang disantun dengan harapan ketika keluar dari lembaga sosial ini
dan kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat dapat berusaha
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bergantung kepada
keluarga. Selain bimbingan keterampilan yang diberikan, penerima manfaat
50
juga diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan
formal di sekolah-sekolah sesuai dengan minat ataupun jurusan yang
dikehendaki. (Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2021).
sebagai berikut:
Kepala Seksi:
“Anak-anak terlantar dalam Binaan UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang
Kupang adalah anak-anak usia sekolah yang dibiayai oleh pemerintah Nusa
Tenggara Timur untuk mendapatkan pendidikan formal dan non formal
yang salah satunya berupa bimbingan keterampilan. Mereka diasramakan
dalam pengawasan UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang. Dalam
aktifitas pagi mereka tetap mengikuti Pendidikan formal. dan pada sore hari
mereka akan mengikuti program pembinaan keagamaan, bimbingan fisik,
mental dan pendidikan keterampilan yang telah dijadwalkan sesuai program
UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang. Dalam jadwal UPT
Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang pendidikan keterampilan
dilaksanakan seminggu sekali selama satu tahun masa pembinaan selama
anak-anak tersebut terikat kontrak secara kelembagaan dengan Dinas Sosial
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Target program adalah setelah selesai masa
masa bimbingan anak-anak terlantar memiliki keahlian dan keterampilan
yang dimilikinya guna menunjang pendidikan formal yang telah selesai
ditempunya pada tingkat SMU maupun SMK. Dengan bekal keterampilan
yang dimiliki tersebut masing-masing anak dapat berusaha dan mandiri di
masyarakat (Hasil Wawancara tanggal 26 Juni 2021).
51
Peneliti: Bagaimana program bimbingan keterampilan yang dilaksanakan
Pekerja Sosial:
“Dalam program pembinaan keterampilan ini anak-anak terlantar dalam
Asrama, mendapatkan semua fasilitas mulai dari kebutuhan makan minum,
kebutuhan peralatan mandi, kebutuhan pakaian, kebutuhan pendidikan
formal dalam bentuk buku dan pakaian sekolah, kebutuhan fasilitas
informasi berupa internet. Dan untuk kebutuhan pendidikan formal mereka
didaftarkan untuk bersekolah pada sekolah umum terdekat sesuai dengan
jurusan yang mereka geluti ketika berada didaerah asal maupun sesuai
dengan pilihan ketika menamatkan pendidikan pada SMP. Bagi yang
berminat ke SMU didaftarkan ke SMU dan yang berminat ke sekolah
kejuruan didaftarkan pada SMK.
Untuk Program Pendidikan keterampilan yang diselenggarakan oleh UPT
Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang disesuaikan dengan minat dan
keahlian dari masing-masing anak. Program Pembinaan tersebut meliputi
bidang pertanian, peternakan, pertukangan, kerajian tangan, keterampilan
las, dan keterampilan komputer. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang
wajib diikuti oleh anak sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Mereka di
dikelompokkan sesuai dengan jadwal dan jenis keterampilan yang
ditetapkan. (Hasil wawancara tanggal 3 Juli 2021).
membangun fondasi kesejahteraan mereka ketika keluar dari Panti. Hal ini
karena anak terlantar yang direkrut oleh UPT Kesejahteraan Sosial Anak
Riang Kupang adalah anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak
mampu baik secara ekonomi maupun sosial dimana kondisi ekonomi orang
tua mereka yang sangat rendah sehingga orang tua dengan terpaksa
kayu/batu maupun penjual sayur keliling. Mereka juga berasal dari keluarga
52
yatim piatu, yatim maupun piatu serta korban keluarga broken home atau
mengatasi masalah anak terlantar tersebut, maka Dinas Sosial Provinsi Nusa
Kupang ini sangat bermanfaat bagi anak terlantar yang disantun. Dengan
adanya program pembinaan anak terlantar ini diharapkan para anak terlantar
Riang Kupang, dapat menentukan jalan hidupnya yang baik dan tidak
Hal ini disampaikan oleh Gabriel Agung selaku salah satu anak
sebagai berikut:
53
Peneliti: Apa yang anda ketahui tentang Panti Asuhan Anak Riang Kupang
Penerima manfaat:
“Saya datang ke Panti asuhan ini dengan tujuan selain melanjutkan
pendidikan formal di SMK tetapi juga ingin mendapatkan bimbingan
keterampilan pertukangan sesuai minat dan bakat setelah mendengar
penjelasan dari bapa-bapa petugas panti saat awal merekrut saya. Saya
diterima di panti ini dengan membawa Surat Keterangan Tidak mampu dari
Kepala Desa dan Surat Rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten Belu. Di
asrama ini kami dilayani semuanya mulai dari makan-minum, sabun untuk
mandi dan cuci, pakaian, biaya uang sekolah di SMK, dan dilatih
keterampilan untuk membuat lemari, pintuk jendela, meja kursi dan perabot-
perabot lain dari kayu jati. Katanya setelah keluar dari Panti kami akan
dibekali dengan dana stimulan dalam bentuk uang tunai yang akan
ditransfer ke rekening kami masing-masing. Uang tersebut akan kami
manfaatkan untuk membeli peralatan pertukangan atau modal awal untuk
usaha produktif sesuai minat dan bakat masing-masing yang kami peroleh
saat masih di dalam Panti karena yang kami lihat ketika berada didalam
asrama kaka senior yang telah lulus dibekali dengan modal usaha. (Hasil
wawancara Tanggal 3 Juli 2021).
Wawancara selanjutnya penulis lakukan dengan Fabianus Seran
Penerima manfaat:
“Selama kami di asrama UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang ini
kami dididik dan dilatih tentang cara las yang baik, kami dilatih untuk dapat
las pagar rumah, jendela, atap teras rumah, las pipa dan las besi. Setiap
pulang sekolah kami langsung di asrama. Kami difasilitasi dengan biaya
buku dan uang sekolah, kami juga difasilitasi untuk makan minum,
kebutuhan mandi, dan kebutuhan pakaian. Kami juga disampaikan oleh
bapa ibu petugas bahwa setelah keluar nanti semua anak yang mengikuti
program ini akan diberikan bantuan peralatan yang akan mereka pakai untuk
usaha ketika sudah pulang ke daerah asal dari masing-masing tetapi dalam
bentuk uang. Semoga program ini dapat memberikan kesempatan bagi kami
54
untuk bisa mandiri setelah keluar dari panti Anak Riang Kupang yang kami
cintai ini. (Hasil wawancara Tanggal 3 Juni 2021).
55
program di atas penulis melihat bahwa program Bimbingan Keterampilan
Tenggara Timur melalui Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
Daerah Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan target program
dan keterampilan yang memadai sehingga menjadi generasi yang siap pakai
56
dan berkontribusi membantu pemerintah dalam menyelesaikan
yakni melalui pendidikan Formal dan Pendidikan Non formal dalam bentuk
keterampilan sesuai minat dan keahlian dari anak-anak terlantar yang ada di
tingkat SD sampai SMU atau SMK. Dalam hal ini UPT Kesejahteraan
jadwal yang sudah dibuat dan ditetapkan oleh Kepala UPT Kesejahteraan
57
Proses pembelajaran Formal menjadi tanggung jawab pihak
Kupang mengawal belajar dari masing masing peserta didik setiap jam
asrama dan petugas lain yang bertugas. Pembimbingan ini bukan hanya
pada proses belajar akan tetapi sampai pada penetapan waktu mandi, waktu
ibadah, waktu makan dan waktu tidur. Langka ini dilakukan untuk
anak-anak asuh.
Yunita Bere sebagai salah satu anak Panti UPT Kesejahteraan Sosial Anak
Peneliti: Tujuan apa anda mau tinggal di Panti Asuhan Anak Riang
Kupang?
Penerima Manfaat:
“Saya mempunyai cita-cita bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi pada perguruan tinggi ternama di Kota Kupang, namun karena
keluarga tidak mampu maka melalui Dinas Sosial Kabupaten Belu saya
direkomendasikan untuk disantun di Panti Asuhan Anak Riang Kupang.
Sebelum masuk asrama kami mengisi surat pernyataan kesediaan dibina di
Panti sampai menamatkan pendidikan pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
58
(SLTA) dan selama dibina di Panti kami harus mengikuti pendidikan formal
di sekolah sampai tamat. Disamping mengikuti pendidikan formal di
sekolah kami juga mengikuti semua kegiatan yang ada di dalam Panti. Pada
pagi sampai dengan siang hari kami mengikuti pendidikan formal di sekolah
dan pada sore hari dan hari-hari libur selain hari minggu dan hari-hari besar
keagamaan kami mengikuti keterampilan yang ada dipanti. Pada sore hari
kami mengikuti bimbingan keterampilan dan olahraga sesuai dengan bakat
dan keterampilan yang telah kami pilih dan pada malam hari kami
melaksanakan kegiatan belajar yang dibimbing dan diawasi oleh petugas
panti sebagai pengganti sementara orang tua kami masing-masing. Kami
diberi perlengkapan mulai dari perlengkapan mandi, perlengkapan pakaian
dan perlengkapan sekolah sampai pada perlengkapan bimbingan
keterampilan. (Hasil wawancara tanggal 3 Juli 2021)
manfaat yang lain atas nama Fitriana Dimu Rihi siswi salah satu SMK
Peneliti: Faktor apa yang mendorong anda untuk masuk dan tinggal di
dalam Panti?
Penerima Manfaat:
“Ketika itu ada informasi dari Dinas Sosial Kota Kupang bahwa ada petugas
dari Panti Asuhan Riang Kupang yang akan datang untuk menyeleksi
anak-anak dari keluarga yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah
gratis di Panti Asuhan itu. Informasi itu saya peroleh dari mama saya dan
saya langsung menawarkan diri untuk masuk panti karena ingin melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Mama saya menyetujui tawaran
saya dan melanjutkan informasi ke pegawai Dinas Sosial Kota Kupang.
Tepat pada bulan Juni tahun 2020 saya dijemput bersama teman yang lain
oleh petugas dari Panti Riang Kupang. Sesampainya di Panti kami diberikan
beberapa formulir untuk melengkapi syarat-syarat diterima sebagai anak
Panti Asuhan Riang Kupang. Saat dalam Panti baru saya tahu ternyata
selain ke sekolah tetapi juga ada bimbingan keterampilan yang kami ikuti
seperti pertanian, komputer, kerajinan tangan, peternakan, pertukangan.
Kami diberikan kebebasan untuk memilih jenis keterampilan sesuai yang
kami minati (Hasil wawancara tanggal 3 Juli 2021)
59
Selain wawancara yang dilakukan penulis terhadap penerima
manfaat, penulis juga melakukan wawancara dengan Pak Meny yang adalah
Instruktur:
“Sebelum saya menyampaikan tentang proses bimbingan komputer yang
saya berikan dan harapan-harapan dengan adanya bimbingan komputer ini
maka saya perlu terlebih dahulu menyampaikan terima kasih kepada UPT
ini terutama pimpinan, staf dan anak-anak panti atas kerja sama kita selama
ini. Saya sudah kurang lebih tiga tahun dipercayakan menjadi instruktur
komputer bagi anak-anak panti Riang Kupang. Proses bimbingan yang saya
berikan disesuaikan dengan jadwal yang dibuat oleh lembaga. Sebagai
instruktur saya hanya menjalankan saja. Prioritas bimbingan yang saya
berikan, saya fokuskan kepada penerima manfaat tingkat SLTA karena tidak
lama lagi mereka dikembalikan kekeluarga karena telah selesai masa
bimbingan mereka di Panti. Anak panti dengan tingkatan sekolah tersebut
juga memiliki lebih banyak pekerjaan rumah dan membutuhkan
keterampilan komputer dalam menyelesaikannya. Harapan saya bahwa
anak-anak yang saya bombing dengan keterampilan ini walau tidak
sempurna karena jam bimbingan juga terbatas tetapi mereka mampu
mengoperasikan komputer mulai dari membuka, mengetik, mencetak hasil
dan menutup kembali sesuai dengan langkah-langkah yang benar seperti
yang diajarkan instruktur/pembimbing.Jadwal bimbingan terjadi pada soreh
hari karena pada pagi hari anak-anak mengikuti proses belajar mengajar di
sekolah. (Hasil wawancara tanggal 3 Juli 2021)
60
sama yang baik dengan pihak sekolah pada lingkungan pendidikan formal
memberikan dua dampak baik secara positif maupun negatip. Secara positip
anak-anak panti akan mendapatkan dua pengalaman dan dua manfaat baik
secara formal maupun non formal. Secara formal mereka akan tetap menjadi
siswa dan akan mendapatkan Ijazah dari pendidikan formal dan akan
Sedangkan dari sisi negatipnya adalah anak panti tidak fokus terhadap
analisa penulis jadwal setiap minggu satu kali pelatihan tidak memberikan
yang diperolehnya.
bahwa dua bentuk bimbingan yang diperoleh anak panti baik dalam bentuk
pendidikan formal dan pendidikan non formal yang diberikan oleh UPT
61
sehingga ketika keluar dari panti tidak semua anak-anak dapat menerapkan
UPT Ibu Dra. Helena Marianne dalam wawancara dengan penulis sebagai
berikut:
Kepala UPT: “Semua program yang telah dibuat dijalankan dengan baik
oleh masing-masing petugas sesuai dengan Tupoksi masing-masing yang
telah dibagi. Ada program yang dijalankan oleh petugas intern dalam panti
namun ada program kegiatan juga yang melibatkan mitra kerja kita dari luar
panti khususnya yang terkait dengan keterampilan-keterampilan yang
membutuhkan keahlian khusus. Kita menjalin kerja sama dengan guru-guru
SMK maupun dosen terkait dengan keterampilan pertanian, peternakan,
komputer dan kerajinan tangan. Namun hasil yang kita peroleh belum sesuai
harapan karena kurangnya ketersediaan anggaran untuk honor instruktur
maupun untuk biaya pengadaan bahan praktek. Kita juga kekurangan tenaga
profesional intern sehingga kita mesti mencari tenaga dari luar panti. Hal ini
berdampak pada pelaksanaan program yang tersendat-sendat.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
pada UPT Kesejahteraan Sosial Anak Riang Kupang yang sumber dananya
masyarakat setempat.
maksimal.
3. Dua bentuk pendidikan formal dan pendidikan non formal yang diberikan
terlantar, sehingga ketika keluar dari panti tidak semua anak-anak dapat
63
B. Saran.
kerja sama yang sinergis dengan instansi terkait atau LSM dalam proses
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati Nur. 2015. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit
Balai Pustaka.
65
Poloma, Margareth M. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Ritzer, George. 2014, Teori Sosiologi Moderen. Kencana Pranada Media : Jakarta
Suhardono, Eko. 2016. Teori Peran, Konsep dan Derivasi dan Implikasinya.
Jakarta: Gramedia
66
L
67
68