Apa itu disabilitas? Telah disepakati istilah dari disabilitas diartikan sebagai kekurangan fisik maupun mental atau keterbatasan untuk melakukan suatu hal. Mengapa demikian? Karena istilah penyandang cacat kurang tepat untuk digunakan serta cenderung merendahkan. Kata disabilitas diserap dari kata “disability” yang artinya ketidakmampuan. Kaum disabilitas memiliki kebutuhan yang sama dengan Masyarakat pada umumnya khususnya ke ranah pekerjaan. Tetapi masih sedikit lapangan pekerjaan yang terbuka bagi para penyandang disabilitas. Hak penyandang disabilitas di Indonesia diatur dalam UU No. 8 Tahun 2016. Tetapi karena masih termasuk baru penerapannya pun belum maksimal. Dalam lingkup internasional, hak penyandang disabilitas diakuki melalui Konvensi PBB pada Tahun 2006 yang kemudian diratifikasi pada Tahun 2011. Meskipun begitu masih dianggap sulit menjadi penyandang disabilitas di Indonesia. Dalam melakukan aktivitas setiap hari penyandang disabilitas masih sulit beraktivitas di ruang publik. Masih kurang akses untuk penyandang disabilitas di fasilitas umum. Jika ada pun terkadang tidak terawatt dengan baik. Disini pemerintah memiliki kewajiban untuk menciptakan aksesbilitas bagi penyandang disabilitas. Pemerintah harus memastikan tersedianya layanan publik bagi disabilitas. Contohnya seperti akses pada Gedung, jalanan, transportas, layanan medis, pekerjaan serta fasilitas yang lainnya. Untuk memudahkan kaum disabilitas berinteraksi dengan Masyarakat yang lain juga dibutuhkan dukungan pendengaran dan penerjemah Bahasa isyarat. Menurut data hasil survey sosial ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020 hampir 22,5 juta warga negara Indonesia mengalami disabilitas. Angka tersebut diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan berbagai kondisi. Jumlah yang semakin meningkat tersebut belum disandingkan dengan Upaya pemerataan hak disabilitas. Di Kota Pasuruan melalui Dinas Sosial Kota Pasuruan telah mendirikan Rumah Hebat Disabilitas bagi penyandang disabilitas pada Bulan Mei 2023. Hal ini diharapkan Masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari aktivitas serta karya teman-teman disabilitas. Juga diharapkan dapat meningkatkan atensi instansi non pemerintahan yang ingin berkontribusi dalam pemberdayaan teman- teman disabilitas. Banyak yang dikembangkan oleh Dinas Sosial melalui Rumah Hebat Disabilitas diataranya usaha catering, pijat tuna netra, pelatihan pekerja disabilitas, café disabilitas serta cuci motor di Rumah Hebat. Usaha-usaha disabilitas tersebut dimonitoring setiap bulannya oleh Dinas Sosial. Agar usaha teman-teman disabilitas memiliki izin usaha yang legal, Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan juga memfasilitasi pengajuan NIB (Nomor Induk Berusaha) agar memperoleh kepercayaan lebih dari Masyarakat. Tak hanya itu, teman-teman disabilitas juga difasilitasi pelatihan kewirausahaan. Baik disabilitas netra, disabilitas daksa serta disabilitas yang lain. Dengan harapan mereka semua akan menambah pengetahuan dan dapat dipraktekkan hingga nantinya dapat meningkatkan taraf hidup mereka.