PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Disabilitas merupakan suatu keadaan yang membatasi kemampuan mental serta
fisik seseorang dalam melakukan hal- hal dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang
menganggap keberadaan mereka sebagai aib keluarga, biang masalah, hingga
kutukan akan sebuah dosa yang pada akhirnya semakin memojokan penyandang
disabilitas dari pergaulan masyarakat. Namun di sisi lain, banyak juga dari
masyarakat yang peduli dan mengubah pandangan mereka bahwa penyandang
disabilitas harus mereka kasihani dan mereka tolong bukan sebagai sosok yang
harus dikucilkan. Secara garis besar, sikap dan pandangan masyarakat terhadap
kaum disabilitas dapat dibedakan menjadi tidak berguna/tidak bermanfaat,
dikasihani, dididik/dilatih, dan adanya persamaan hak.
Menurut Undang- Undang No.8 Tahun 2016 pasal 1 menjelaskan bahwa
"Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik,
intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan
kesamaan hak." Keberadaan penyandang disabilitas ini layak mendapat perhatian
yang serius dari pemerintah. Dengan upaya melindungi kehidupan dan hak para
penyandang disabilitas yaitu dengan menuangkannya dalam peraturan perundang-
undangan.
Banyak disabilitas yang tidak dapat bersekolah dan melanjutkan ke perguruan
tinggi karena mereka dianggap cacat fisik yang diragukan dapat mengikuti proses
pendidikan dengan baik. Menurut Undang- undang No. 28 Tahun 2002 "Bahwa
setiap institusi pendidikan wajib menyediakan sarana dan pra-sarana pendidikan
yang menyediakan kemudahan bagi para kaum disabilitas dalam mengakses
fasilitas pendidikan".
Penyandang disabilitas merupakan masyarakat minoritas di dunia. Terdapat
sekitar lebih dari 600 juta penduduk penyandang disabilitas di dunia, dan menurut
data WHO terdapat sekitar 20 juta penyandang disabilitas di Indonesia yang
diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya. Keberadaan penyandang
disabilitas yang masih tersisihkan dari masyarakat menjadi salah satu kendala bagi
penyandang disabilitas khususnya di Indonesia.
Penyandang disabilitas merupakan kelompok masyarakat yang beragam,
diantaranya penyandang disabilitas yang mengalami disabilitas fisik, disabilitas
mental maupun gabungan dari disabilitas fisik dan mental. Kondisi penyandang
disabilitas tersebut mungkin hanya sedikit berdampak pada kemampuan untuk
berpartisipasi di tengah masyarakat, atau bahkan berdampak besar sehingga
memerlukan dukungan dan bantuan dari orang lain. Selain itu, penyandang
disabilitas menghadapi kesulitan yang lebih besar dibandingkan masyarakat non-
disabilitas dikarenakan hambatan dalam mengakses layanan umum, seperti akses
dalam layanan pendidikan, kesehatan, maupun dalam hal ketenagakerjaan
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian disabilitas dan klasifikasinya?
2. Bagaimana pemenuhan hak-hak dasar penyandang disabilitas?
3. Bagaimana kebijakan dan program pemerintah terhadap penyandang
disabilitas?
4. Apa saja kasus - kasus yang berkaitan dengan penyandang disabilitas?
1. 3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian disabilitas dan klasifikasinya.
2. Untuk mengetahui pemenuhan hak- hak dasar penyandang disabilitas.
3. Untuk mengetahui kebijakan dan program pemerintah terhadap
penyandang disabilitas.
4. Untuk mengetahui kasus- kasus yang berkaitan dengan penyandang
disabilitas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Disabilitas dan Klasifikasinya
Istilah difabel dan disabilitas sendiri memiliki makna yang agak berlainan.
Difabel (different ability—kemampuan berbeda) didefinisikan sebagai seseorang
yang memiliki kemampuan dalam menjalankan aktivitas berbeda bila
dibandingkan dengan orang-orang kebanyakan, serta belum tentu diartikan
sebagai "cacat" atau disabled. Sementara itu, disabilitas (disability) didefinisikan
sebagai seseorang yang belum mampu berakomodasi dengan lingkungan
sekitarnya sehingga menyebabkan disabilitas.
Tabel 2.1
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Disabilitas didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan
dalam menjalankan aktivitas berbeda bila dibandingkan dengan orang-orang
kebanyakan, serta belum tentu diartikan sebagai "cacat" atau disabled.
Terdapat banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghormati,
melindungi, dan memenuhi hak- hak penyandang disabilitas, makalah ini
memberikan kesan kuat bahwa pengamat dan aktivis masih tidak puas dengan
pencapaian yang ada.
Dari sisi kerangka hukum, khususnya substansi hukum, Indonesia
termasuk negara yang cukup progresif karena berbagai hal yang disyaratkan
di dalam UNCRPD sudah dipenuhi baik melalui perubahan UU maupun
peraturan yang sudah ada. Persoalannya adalah bahwa implementasi atau
budaya hukum tidak didukung dengan pengawasan dan investasi yang
memadai.
Dari berbagai banyaknya kasus mengenai penyandang disabilitas, baik
dalam bentuk diskriminasi, kekerasan maupun kasus - kasus yang lain
memberikan kita pandangan bahwa tidak seharusnya mereka diperlakukan
berbeda. Semua manusia memiliki hak yang sama tanpa terkecuali mereka
sebagai penyandang disabiliitas.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Marjuki (t.t). Penyandang cacat berdasarkan klasifikasi ICF. Kepala Badan
Penelitian dan Pendidikan, Kemensos RI.
Geniofam.2010.Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus.
Cetakan Pertama.Garailmu:Jogjakarta
Astuti,Mulia.2015. Kebutuhan dan Aspirasi : Pemenuhan Hak - Hak
Penyandang Disabilitas. Cetakan Pertama. P3KS Pres : Jakarta Timur
Yayasa TIFA.2013.Membangun Mekanisme Perlindungan Hak Penyandang
Disabilitas di Indonesia. Laporan untuk Dewan Pimpinan Pusat
Himpunan Wanita Penyandang Disabilitas Indonesia. Jakarta: Yayasan
TIFA
SUMBER INTERNET
Inpirasikecilku.blogspot.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Difabel