Anda di halaman 1dari 19

PENANGANAN TERHADAP

anak dengan disabilitas


(anak berkebutuhan khusus)

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH


1
PEMBANGUNAN ANAK
“Bagaimana suatu bangsa memberikan prioritas kepada
pembangunan anak menunjukkan apakah bangsa tersebut adalah
bangsa yang visioner…”

 Anak
 aset bangsa dan investasi masa depan
 merupakan potensi kekayaan dan kesejahteraan bangsa di
masa depan
 Anak  kualitas sumber daya manusia
 indikator utama keberhasilan suatu bangsa dalam melakukan
pembangunan, yang dimulai sejak usia dini
 Upaya melakukan pembangunan anak
 dimulai sejak dalam kandungan, dan dengan memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan anak
2
DASAR HUKUM
• Berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak
asasi setiap anak, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran
anak, kondisi fisik dan/atau mental (Pasal 21 UU 23/2002).
• Berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana dan
prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak (Pasal 22 UU
23/2002).
• Menjamin perlindungan, pemeliharaan dan kesejahteraan anak dengan
memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali atau orang lain yang
secara hukum bertanggung jawab terhadap anak (Pasal 23 UU 23/2002).
• Wajib mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak (Pasal 23 UU
23/2002).
• Menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan
pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak (Pasal 24 UU
23/2002).

3
ANAK
Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan
Pasal 1 (1) UU No. 23/2002
HAK-HAK ANAK tentang Perlindungan Anak

Bagian dari HAM yang WAJIB DIJAMIN, DILINDUNGI DAN DIPENUHI orang
tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara

PENYANDANG DISABILITAS/PENYANDANG CACAT


orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau
merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya,
terdiri dari:
(a) penyandang cacat fisik;
(b) penyandang cacat mental;
(c) penyandang cacat fisik dan mental.
pasal (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997
4
ANAK CACAT/ANAK DENGAN DISABILITAS
• belum berusia 18 tahun
• kondisi kelainan fisik dan atau mental
• Merupakan rintangan untuk berkegiatan secara
layak
REKAPITULASI DATA PMKS KECACATAN

JENIS PMKS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

Disabilitas Fisik

-Tubuh 8.691 6.556 15.247


-Mata 2.515 2.124 4.639
-Rungu Wicara 4.979 3.874 8.853

Disabilitas Mental

- Mental retardasi 4.968 3.603 8.571


- Mental Eks Psikotik 2.830 2.202 5.032
Disabilitas Ganda 3.016 2.224 5.24

26.999 20.583 47.582

6
PERMASALAHAN
anak dengan
DISABILITAS
AKSESIBILITAS SARANA UMUM
1. Bangunan umum harus dilengkapi dengan prasarana aksesibilitas bagi
semua orang.
2. Penyelenggaraan pembangunan bangunan umum dan lingkungan wajib
memenuhi persyaratan teknis aksesibilitas.

KENYATAANNYA ?
STIGMA/STEREOTIP PANDANGAN MASYARAKAT
a. Keberadaan anak dengan disabilitas ini sebagai sesuatu hal
yang merepotkan. Bahkan ada yang menganggap keberadaan
mereka sebagai aib keluarga, biang masalah, hingga kutukan
akan sebuah dosa yang pada akhirnya semakin memojokan
disabilitas dari pergaulan masyarakat.
b. Pandangan masyarakat terhadap disabilitas berubah menjadi
sesuatu yang harus mereka kasihani dan mereka tolong. Hal ini
dikarenakan mereka adalah sosok yang dianggap kurang
mampu dan membutuhkan bantuan

Secara garis besar, sikap dan pandangan masyarakat terhadap


anak dengan disabilitas adalah individu yang lemah, tidak
berguna/tidak bermanfaat, harus dikasihani
PENDIDIKAN
1. KESADARAN KELUARGA YANG
Masih Banyak Anak dengan KURANG
disabilitas yang belum 2. SERING TERHAMBAT KARENA
mengenyam bangku ALASAN SISTEMIK
(SARPRAS BELUM MEMADAI,
sekolah KONDISI ANAK YANG KURANG
MAMPU, BELUM PRIORITAS
PEMBANGUNAN, DLL.)

SEMUA ANAK
TANPA KECUALI
BERHAK ATAS SISTEM YANG HARUS DISESUAIKAN
PENDIDIKAN DENGAN ANAK, BUKAN ANAK YANG
YANG MENYESUAIKAN DIRI DENGAN SISTEM
BERKUALITAS
SOSIAL

Rehabilitasi Sosial
Memulihkan keberfungsian sosial
anak dengan disabilitas dalam masyarakat

KETERKAITAN

PENDIDIKAN KETENAGAKERJAAN HUKUM


PERAN KELUARGA STIGMA MASYARAKAT
KESEHATAN AKSESIBILITAS DLL.
KLUSTER HAK ANAK
(Konvensi Hak Anak)
1. Hak Sipil dan Kebebasan
2. Lingkungan Keluarga dan
Pengasuhan Alternatif
3. Kesehatan Dasar dan
Kesejahteraan
4. Pendidikan, Pemanfaatan
Waktu Luang dan Kegiatan
Seni Budaya
5. Perlindungan Khusus

12
KLUSTER DISABILITAS
(Konvensi Hak Penyandang Disabilitas)
• Penghormatan atas martabat yang melekat
• Nondiskriminasi;
• Partisipasi dan keterlibatan penuh dan efektif dalam masyarakat;
• Penghormatan atas perbedaan dan penerimaan orang-orang
penyandang cacat sebagai bagian dari keragaman manusia dan rasa
kemanusiaan;
• Kesetaraan kesempatan;
• Aksesibilitas;
• Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan;
• Penghormatan atas kapasitas yang berkembang dari anak-anak
penyandang disabilitas dan penghormatan atas hak anak-anak
penyandang disabilitas untuk melindungi identitas mereka.
Untuk mengatasi masalah anak  harus
terjadi perubahan
Paradigma Pembangunan Anak

Di masa
datang
Holistik ,
Selama Integratif,
ini Berkelanjutan,
Parsial,
Human Rights
Segmentatif,
Sektoral,
Charity 14
 non diskriminasi
 kepentingan yang terbaik untuk anak
 hak untuk hidup, kelangsungan hidup
dan perkembangan
 penghargaan terhadap pendapat
anak

15
PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK
pengintegrasian hak-hak anak dan hak penyandang
disabilitas ke dalam
 setiap proses penyusunan:
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
 setiap tahapan pembangunan: perencanaan dan
penganggaran; pelaksanaan; pemantauan; dan evaluasi
 di setiap tingkatan wilayah:
provinsi, dan kabupaten/kota

16
meliputi seluruh bidang pembangunan
 Tumbuh Kembang Anak
 Perlindungan Anak

implementasi

PEMENUHAN HAK-HAK
ANAK PENYANDANG DISABILITAS

17
KEGIATAN PENANGANAN ANAK DG DISABILITAS
DI JAWA TENGAH
NO KEGIATAN SASARAN LOKASI TARGET KET.
1 Paket Kebutuhan Anak Anak dalam Jawa Tengah 50 anak Bantuan @ Rp. 500.000,-
Tanggap Darurat (TRC) situasi
darurat
2 One Day For Children anak Jawa Tengah 200 anak Bantuan bagi 100 anak @ Rp.
200.000,-
3 Bantuan Sosial Anak Anak Dg • Kota Surakarta 15 Anak Bantuan @ Rp. 1.000.000
Disabilitas • Kab.Demak (dlm 15 Anak
verifikasi proposal )
• FKKDAC Jateng 20 Anak Dukungan pendampingan dan
Lembaga Rp. 200.000/anak

* Masih membuka
peluang bagi
pengajuan proposal
LKSA
4 Penanganan bagi Anak Anak dg Kab. Boyolali 35 anak Bantuan senilai Rp. 1.100.000
dengan Disabilitas Disabilitas Kab. Pati 35 anak untuk pemenuhan kebutuhan
Kab. Grobogan 35 anak anak
Kab. Kudus 35 anak
Kab. Klaten 35 anak
Kab. Sukoharjo 35 anak
Kab. Wonogiri 35 anak
Kab. Purworejo 35 anak
Kota Pekalongan 35 anak
Kota Magelang 35 anak

NO 5 KEGIATAN SASARAN LOKASI TARGET KET.
5 Unit Pelayanan 1.350 orang Kab. Semarang 150 org Bantuan alat bantu penca
• Pemenuhan
Sosial Keliling
(UPSK)
kebutuhan
Penyandang
Disabilitas di
Kab. Tegal
Kab. Demak
dasar150 bagi
org
150 org
ODK di LKS
berupa : kursi roda, kruk
ketiak, walker, alat bantu
9 Kab./Kota Kab. Kendal 150 org dengar, tongkat putih.
• Penyandang disabilitas Kab. Cilacap
Kab. Brebes
150 org
150 org
Kab. Batang 150 org
• Provinsi Jawa Tengah Kab. Blora
Kab. Rembang
150 org
150 org

• 1.835 org Kab. Pekalongan


Kab. Purbalingga
100 org
100 org
6
• 900.000
Bantuan SOSH 1.500 org
Permakanan kepada Penyandang
58 Panti Cacat
Swasta di Jawa
1.500 org Bantuan SOSH sebesar
@ Rp. 2.000 x 365 hari
Panti Cacat Swasta disabilitas Tengah
dalam panti
7 Pemenuhan 1.835 org 63 LKS di Jawa 1.835 org Bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar Penyandang Tengah kebutuhan dalam Lembaga
bagi ODK di LKS disabilitas @ Rp. 900.000,-
dalam panti Masih membuka
peluang bagi
pengajuan proposal
LKSA
(Max akhir April
sudah diterima)

19

Anda mungkin juga menyukai