Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

DESA BINAAN BERBASIS KESEHATAN

“PEMBERDAYAAN KADER DENGAN GERAKAN LIBAS JENTIK (GELITIK) UNTUK


PENURUNAN KEJADIAN PENULARAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE)”
DI JORONG ARO KANDIKIR KENAGARIAN GADUT
KECAMATAN TILATANG KAMANG

Disusun Oleh:

Geby Firginia
Ivo Trisna
Mellissa Aprilia Putri
Muhammad Bayu
Nursyafrina
Rizki Ramadhani
Sasa Fatia Putri
Sri Atika Wahyuni
Suci Arfah

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK BUKITTINGGI
2019
A. Judul: Pemberdayaan kader dengan Gerakan Libas Jentik (GELITIK) untuk penurunan kejadian
penularan DBD (Demam Berdarah Dengue)” di Jorong Di Jorong Aro Kandikir Kenagarian
Gadut Kecamatan Tilatang Kamang

B. Latar Belakang Masalah


Penyakit akibat vector pada dewasa ini, masih merupakan salah satu penyakit yang dapat
mengakibatkan kematian terutama di negara beriklim Tropis termasuk Indonesia.

C. Perumusan Masalah
a. Bagaimana cara kader melakukan untuk melakukan pemantauan jentik berkala
b. Bagaimana cara kader terhadap gerakan libas jentik dengan menggunakan Ovitrap.
c. Bagaimana kader terhadap gerakan libas jentik dengan pemeliharaan ikan pemakan
jentik.
d. Bagaimana cara penggunaan Bubuk Abate yang benar oleh kader

D. Tujuan
a. Meningkatkan keterampilan kader dengan Gerakan Libas Jentik (Gelitik) dalam
melakukan pemantauan jentik berkala.
b. Meningkatkan keterampilan kader dengan Gerakan Libas Jentik (Gelitik) dengan
menggunakan ovitrap
c. Meningkatkan keterampilan kader dengan Gerakan Libas Jentik (Gelitik) dengan
pemeliharaan ikan pemakan jentik.
d. Meningkatkan keterampilan kader dengan Gerakan Libas Jentik (Gelitik) dengan
Penggunaan Bubuk Abate yang benar.
e. Menurunkan angka kejadian DBD di Jorong…

E. Indikator Keberhasilan Program


a. Meningkatnya keterampilan kader dalam melakukan pemantuan jentik berkala.
b. Meningkatnya keterampilan kader dalam membuat ovitrap untuk perangkap nyamuk
dengan menggunakan bahan alam.
c. Meningkatnya pengetahuan kader dengan pemanfatan ikan pemakan jentik.
d. Meningkatkan keterampilan kader dalam melakukan pemberian bubuk abate yang benar.
e. Menurunnya angka kasus DBD di Jorong Gobah
f. Tidak terdapatnya jentik di tempat – tempat penampungan air.

F. Luaran Yang Diharapkan

a. Terbentuknya kalender siklus keberdaan jentik dengan kegiatan pemeriksaan jentik


berkala oleh kader
b. Meningkatkan keterampilan kader dengan program gelitik dalam membuat perangkap
nyamuk dengan membuat ovitrap berbahan alam
c. Diketahuinya efektivitas ikan pemakan jentik dan dipublikasikan di media massa
www.klikpoitif.com

G. Manfaat

a. Memberikan pengetahuan kepada kader tentang cara melakukan pemantauan jentik


berkala
b. Memberikan keterampilan kader dalam membuat perangkap nyamuk dengan
menggunakan ovitrap
c. Memberikan pengetahuan kepada kader tentang jenis ikan pemakan jentik
d. Adanya penurunan kasus DBD dengan program Gelitik

H. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Daerah yang menjadi sasaran dalam adalah Jorong Aro Kandikir Kenagarian Gadut
Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pemilihan Lokasi jorong ini
berdasarkan dari kejadian DBD yang tertinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kapau. Dilihat
dari lingkungan banyak terdapat tempat – tempat penampungan air di dalam maupun di luar
rumah. Keberdaan jentik di dalam bak – bak penampungan air juga ada. Hal ini juga
dibuktikan dari hasil observasi terhadap 8 KK dan terdapat 14 kontainer yang positif memiliki
jentik nyamuk dan juga dapat mengakibatkan kejadian DBD.
Kader di Jorong Aro Kandikir ini masih belum aktif dalam melakukan pemantauan
jentik. Kader juga belum pernah mendapatkan sosilisasi tentang cara pengendalian jentik.
Diharapkan dengan kegiatan ini dapat memberikan pelatihan kepada kader tentang “GELITIK
(Gerakan Libas Jentik)”. Pelatihan ini dilakukan terhadap kader di Jorong Aro Kandikir
Kenagarian Gadut. Pelatihan Gelitik diharapkan dapat membantu kader dalam mengendalikan
dan memberantas jentik di Jorong Aro Kandikir sehingga dapat menurunkan angka kejadian
DBD.

I. Metode Pelaksanaan

a. Identifikasi Masalah

Jorong Aro Kandikir merupakan salah satu jorong yang berada di wilayah kerja
puskesmas Kapau. Kebanyakan Kepala Keluarga (KK) di Jorong ini menggunakan bak
penampungan dalam memenuhi kebutuhan Air untuk aktivitas sehari – hari. Hal ini tentu
dapat mengakibatkan keberadaan Jentik akan sangat tinggi. Keadaan ini jika dibiarkan
dalam kondisi yang lama dapat meningkatkan keberadaan nyamuk DBD di Jorong Aro
Kandikir. Hal ini ditandai dengan adanya kasus DBD di Jorong Aro Kandikir dan pada 6
bulan terakhir ini merupakan jorong yang tertinggi untuk kasus DBD di wilayah kerja
Puskesmas Kapau.
Kader di Jorong Aro Kandikir masih belum aktif dalam melakukan pemantau
jentik. Kader juga belum mendapakan sosialisasi tentang pemberantasan jentik dengan
menggunakan Ovitrap dan Pemeliharaan Ikan pemakan Jentik. Sehingga diharapkan
melalui kegiatan GELITIK untuk Kader dari program bina desa ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan kader dalam kegiatan pemantauan dan pengendalian jentik
dengan menggunakan Ovitrap dan pemeliharaan ikan pemakan jentik. Hal ini
diharapakan dapat menurunkan angka kejadian DBD.

b. Analisa Kebutuhan

Jorong Aro Kandikir ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Kampus Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Fort De Kock Bukittinggi. Jorong ini juga memiliki
akses yang dekat dengan Puskesmas Kapau. Berdasarkan dari laporan Puskesmas Kapau
jorong ini memiliki kader sebanyak 12 Kader di jorong Aro Kandikir belum pernah
mendapakan pelatihan tentang pengendalian jentik.
Hal ini juga di tandai dengan keberadaan jentik ditempat – tempat penampungan
air. Hal ini juga mengakibatkan meningkatkan kasus kejadian DBD juga tinggi di Jorong
Aro Kandikir. Dengan adanya program “Gelitik” untuk kader ini dapat memberikan
pemahaman kepada kader tentang pentingnya melakukan pemantuan jentik berkala, agar
dapat mengetahui siklus keberdaan jentik. Melalui program ini juga dapat meningkatkan
keterampilan dalam melakukan pengendalian jentik nyamuk DBD dengan menggunakan
perangkat nyamuk “ Ovitrap” dan memanfaatkan ikan pemakan jentik. Dengan kegiatan
program Gelitik untuk kader tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kejadian
DBD di Jorong Kapau.

1. Analisis Kondisi Masyarakat

Untuk dapat mencapai tujuan kegiatan dari Gelitik tersebut diharapkan


kerjasama dan melibatkan elemen terkait. Agar transformasi kegiatan dapat
terwujud dan kesinambungan kegiatan dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, diperlukan juga pemahaman tentang kondisi kader. Hal ini penting
untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terdapat kegiatan dan
tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan pertama yang perlu dilakukan adalah
melakukan sosialisasi terhadap kader tentang kegiatan yang akan dilakukan
sambil menilai karakteristik kader. Setelah itu melakukan pemetaan tempat –
tempat yang paling banyak terdapat jentik nyamuk DBD. Setelah sosialisasi dan
pemetaan dilakukan, penentuan langkah prioritas dapat ditentukan.

2. Pemetaan Kondisi Masyarakat

Dari analisis diatas dapat diperoleh, adanya hubungan antara domain


pengetahuan terhadap tindakan. Salah satunya diperlukan peningkatan
pengetahuan, sikap untuk dapat melakukan tindakan yang positif sehingga dapat
menghasilkan perilaku yang baik. Untuk dapat menghasilkan perilaku yang baik
diperlukan faktor pendorong internal dan eksternal untuk dapat mengahsilkan
perilaku yang positif.
c. Penyusunan Program

Sosialisasi Program Bina Desa

Pelatihan program Gelitik untuk Kader

Pelatihan Pelatihan Pengujiaan Jenis Pelatihan


Pemantauan Pembuatan Ikan yang efektif penggunaan
jentik Berkala Ovitrap dalam memakan bubuk Abate
jentik

Pemetaan tempat – tempat keberadaan jentik

Evaluasi Program bersama tim


Program Bina Desa

Monitoring keberlanjutan program kepada tim


Program Bina Desa

Pembuatan Laporan Akhir

d. Pelaksanaan Program
1. Tahap Sosialisasi Pemberdayaan Kader untuk Pelatihan Gelitik
2. Pelatihan Program Gelitik untuk Kader
3. Pemetaan tempat – tempat keberadaan jentik
4. Evaluasi Program bersama tim Program Bina Desa
5. Monitoring Keberlanjutan program kepada tim program Bina Desa
6. Pembuatan Laporan Akhir

J. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jenis Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Pembentukan tim pelaksana kader
Pelatihan monitoring jentik berkala
Pelatihan ovitrap
Pelatihan pemilihan ikan pemakan
jentik
Pelatihan penggunaan bubuk abate
Evaluasi
Monitoring
Pelaporan

K. Biaya

Anda mungkin juga menyukai