2023
SAMBUTAN
Anak Indonesia yang menempati hampir sepertiga dari total penduduk Indonesia
merupakan generasi penerus bangsa yang harus dijamin pemenuhan hak dan
perlindungannya. Dengan demikian, berbagai permasalahan seperti kekerasan,
perkawinan anak, anak berhadapan dengan hukum dan lain sebagainya yang terus
menimpa anak tentunya menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk
mewujudkan generasi yang tangguh dan berkualitas dalam mencapai Indonesia Emas
2045.
Dalam menyambut Hari Anak Nasional Ke-39 Tahun 2023 ini, saya ingin mengajak
seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
kabupaten/kota dan seluruh komponen masyarakat, untuk terus meningkatkan
komitmennya dan bersama-sama mengupayakan pemenuhan dan perlindungan anak
Indonesia.
Akhirnya, saya mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional Ke-39 Tahun 2023 kepada
seluruh anak di Indonesia. Mari kita bangun semangat baru dalam membangun
bangsa melalui upaya pemenuhan dan perlindungan anak di seluruh Indonesia, demi
mewujudkan Indonesia Layak Anak pada tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045.
TTD
1
BAGIAN I: PENDAHULUAN
Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
telah menjamin perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak agar mereka dapat hidup,
tumbuh, dan berkembang, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Selanjutnya Indonesia juga telah mengesahkan Undang-Undang No 4
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak , dengan pertimbangan bahwa anak adalah
penerus cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakkan oleh generasi
sebelumnya.
Agar mampu memikul tanggung jawab tersebut, anak perlu mendapat kesempatan
yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani,
jasmani maupun sosial. Oleh karenanya, sejak disahkannya Undang-Undang tentang
Kesejahteraan Anak, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan anak
dan terus mengoptimalkannya, salah satunya dengan mendorong kepedulian semua
pihak lewat penyelenggaraan Peringatan Hari Anak Nasional. Dengan dasar tersebut,
selanjutnya 23 Juli ditetapkan sebagai tanggal Peringatan Hari Anak Nasional lewat
Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984, yaitu tanggal pengesahan Undang-
Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979. Peringatan HAN
diselenggarakan dari tingkat pusat hingga daerah untuk mewujudkan Indonesia
sebagai negara yang ramah anak.
2
B. Latar Belakang
1. Anak Indonesia Generasi Emas Tahun 2045
Anak-anak Indonesia yang berjumlah sepertiga dari total populasi penduduk
yang ada saat ini, memegang peranan strategis ketika Indonesia genap 100
tahun merdeka di tahun 2045. Mereka adalah calon pemimpin bangsa ke
depan yang diharapkan menjadi generasi emas yang cerdas, sehat, unggul,
dan berkarakter, dengan bersendikan kepada nilai-nilai moral yang kuat.
2. Kebijakan Nasional Perlindungan Anak
Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA) melalui Keputusan
Presiden Nomor 36 Tahun 1990 . Adapun hal paling mendasar yang
dilakukan Indonesia dalam upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan
anak sesuai Konvensi Hak Anak adalah dengan memasukkan isu
perlindungan anak ke dalam konstitusi. Amandemen kedua Undang-Undang
Dasar 1945 memasukkan Pasal 28B Ayat (2) yang berbunyi “Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Selain itu, Indonesia
juga telah memiliki Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dengan dua pilar utama, yaitu pemenuhan hak anak dan
perlindungan khusus anak. Undang-Undang tersebut telah dua kali diubah
melalui Undang-Undang 35 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2016.
Semangat pemenuhan hak anak dan perlindungan anak juga mendasari
berbagai peraturan perundang-undangan yang lain, seperti Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang mengamanatkan
setiap daerah untuk melakukan upaya-upaya pemenuhan hak anak dan
perlindungan anak. Pemenuhan hak anak dan perlindungan anak juga
mendasari upaya mengubah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
menetapkan usia minimal perkawinan bagi laki-laki maupun perempuan
adalah 19 tahun.
Tidak berhenti sampai sana, baru-baru ini kita juga memiliki Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual,
3
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 tentang Perlindungan Khusus
Anak, dan Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2022 tentang Strategi
Nasional Penghapusan Kekerasan terhadap Anak.
3. Upaya Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak
Menyikapi tantangan dan harapan terhadap anak Indonesia, Kemen PPPA
telah melakukan serangkaian upaya, mulai dari pembentukan dan
penguatan Forum Anak, mendorong tersedianya Pusat Pembelajaran
Keluarga (PUSPAGA), Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
(PATBM), Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA), Lembaga
Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA), Layanan Sahabat Perempuan
dan Anak 129 (SAPA129), Layanan Unit Pelaksana Teknis Daerah
Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), Satuan Pendidikan Ramah
Anak, Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas, Pusat Kreativitas Anak, Rumah
Ibadah Ramah Anak, dan lain sebagainya.
4. Peran-peran dalam Mewujudkan Indonesia Layak Anak Tahun 2030
Kemen PPPA terus mendorong para pihak baik pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia
pendidikan, dan media massa untuk terus bersama-sama melakukan kerja-
kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak. Hal ini
dilakukan dengan cara melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khusus
anak sesuai tugas dan kewenangan masing-masing, termasuk dalam
pemberian identitas, pengasuhan yang layak, layanan kesehatan dan
jaminan sosial, pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, serta
perlindungan khusus menuju Indonesia Layak Anak (IDOLA) Tahun 2030.
5. Penyelenggaraan HAN Tahun 2023
Hari Anak Nasional tahun ini merupakan peringatan ke-39 berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 yang disahkan pada tanggal 19
Juli 1984. Penyelenggaraan momentum ini sebagai bentuk penghormatan,
perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
4
C. Dasar Peringatan Hari Anak Nasional
Peringatan HAN dilaksanakan sebagai amanat dari peraturan perundang-
undangan di bawah ini:
1. Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi
Undang-Undang;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tentang Hari
Anak Nasional;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 tentang
Pengesahan Convention on the Rights of the Child (Konvensi Hak Anak); dan
6. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 tentang Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 tentang Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Tujuan Khusus
a. Peningkatan peran Pelopor dan Pelapor (2P) dalam rangka menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak;
5
b. Penciptaan ruang berkualitas dalam rangka meningkatkan pengasuhan
keluarga sebagai upaya pencegahan kekerasan dan eksploitasi
terhadap anak;
c. Pemberian edukasi baik untuk anak maupun orang tua (lingkungan)
mengenai pencegahan perkawinan anak dan pekerja anak; dan
d. Pemberdayaan ekonomi keluarga dalam upaya peningkatan kualitas
anak.
E. Tema, Sub-Tema dan Sasaran Kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023
1. Tema: “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”
2. Subtema:
6
• Stop Kekerasan, Perkawinan Anak dan Pekerja Anak
Mendukung semua keluarga kuat dan memastikan anak-anak tidak
menjadi korban kekerasan, perkawinan anak dan pekerja anak.
3. Tagline:
Filosofi Logo
a. 3 Anak yang Memegang Bendera Merah Putih
Melambangkan setiap anak termasuk anak disabilitas memiliki impian (cita-
cita) yang dapat diraih dengan doa, semangat dan dukungan keluarga. Anak
sebagai generasi penerus bangsa, perlu didukung dan dilindungi agar
tumbuh sebagai manusia dewasa yang berjiwa Pancasila di bawah naungan
sangsaka merah putih.
b. Warna Merah dan Putih
7
Melambangkan kebersamaan dan nasionalisme anak-anak Indonesia untuk
tetap kreatif dan bersemangat tetap saling mendukung dalam melewati
masa sulit.
c. Garis Berwarna Abu-abu
Melambangkan meski situasi endemi COVID-19 membawa perubahan pola
hidup pada anak-anak, tetapi semua pihak tetap mengupayakan anak
terpenuhi hak-haknya, bergembira, dan penuh kreativitas di bawah naungan
perlindungan keluarga.
1. Tingkat Pusat
Penyelenggaraan HAN ke-39 Tahun 2023 di tingkat Pusat dilaksanakan oleh
Panitia Pusat yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
2. Tingkat Daerah
Penyelenggaraan HAN ke-39 Tahun 2023 di tingkat Daerah dilaksanakan oleh
Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Gubernur untuk tingkat Provinsi, dan
oleh Bupati/Walikota untuk tingkat kabupaten/kota secara berjenjang.
Pengadaan Atribut HAN menjadi tanggung jawab Panitia Pelaksana HAN
daerah masing-masing.
8
3. Luar Negeri
Penyelenggaraan HAN ke-39 Tahun 2023 di luar negeri dilaksanakan oleh
Panitia Pelaksana Luar Negeri yang ditetapkan berdasarkan Keputusan
Kepala Perwakilan Republik Indonesia di masing-masing negara. Pengadaan
Atribut HAN menjadi tanggung jawab Panitia Pelaksana HAN masing-masing
negara.
2. Apresiatif
Penyelenggaraan Peringatan HAN ke-39 Tahun 2023 selain untuk menghargai
prestasi dan kreativitas anak, juga untuk kiprah kalangan pendidik dan
pemerhati anak, serta tokoh masyarakat yang sangat peduli terhadap
pemenuhan hak dan perlindungan anak.
3. Komunikatif
Penyelenggaraan Peringatan HAN ke-39 Tahun 2023 dilakukan dengan
membangun komunikasi lintas sektor, lintas pemangku kepentingan,
9
masyarakat dan dunia usaha untuk mendengarkan suara serta pandangan
anak dan berpartisipasi di berbagai bidang, pembelajaran untuk anak dalam
rangka pemenuhan hak dan perlindungan anak.
4. Partisipatif
Penyelenggaraan Peringatan HAN ke-39 Tahun 2023 dilakukan secara
sederhana, bermakna dan mudah diikuti oleh anak, pemangku kepentingan,
masyarakat, dunia usaha dan media massa untuk mendukung terwujudnya
pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Peringatan Hari Anak Nasional ke-39 Tahun 2023 dilaksanakan dalam suatu
rangkaian kegiatan sebelum dan sesudah Acara Puncak pada tanggal 23 Juli
2023, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah di tingkat Pusat, Pemerintah
Daerah, perwakilan Indonesia di luar negeri dan masyarakat:
10
d. Dihadiri Menteri/Pimpinan Lembaga/Pimpinan Daerah, perwakilan
lembaga internasional, dunia usaha, media massa, dan lembaga
masyarakat untuk berpartisipasi dalam Rangkaian dan Acara Puncak HAN
ke-39 Tahun 2023.
e. Peserta 2.000 orang (1.500 anak, 500 undangan dan penerima
penghargaan) secara luring dari semua unsur diprioritaskan adalah peserta
anak (individu atau kelompok) dan pendamping atau peserta dewasa
lainnya. Peserta daring mengikuti kegiatan melalui YouTube Kemen PPPA
dan Televisi Nasional.
f. Seluruh anak di Indonesia baik yang berada di satuan pendidikan umum
dan berbasis keagamaan baik yang bersifat formal maupun non-formal, di
lembaga sosial (panti asuhan), Pramuka, Paskibraka, dan lain-lain
diharapkan dapat mengikuti acara puncak HAN ke-39 Tahun 2023 secara
daring.
g. Susunan Acara, Pelaksana kegiatan Acara Puncak dan anggaran disusun
bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan
Pemerintah Kota Semarang.
h. Penyelenggaraan Acara Puncak di masing-masing Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Perwakilan Indonesia di Luar Negeri, dan di
Masyarakat dapat mempedomani susunan acara sebagai berikut:
1) Laporan penyelenggaraan;
2) Dialog dan penyampaian pesan pimpinan daerah atau perwakilan;
3) Penyampaian Suara Anak;
4) Memfasilitasi kegiatan bersama anak (antara lain permainan
tradisional, pentas seni, karnaval, perlombaan, atau kegiatan lain yang
disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing);
5) Pameran program dan produk yang berkaitan dengan hak anak;
6) Gerakan bersama menyanyi/menari jingle SAPA129, dan selebrasi lain
sesuai kebutuhan; dan/atau
7) Kegiatan lain sesuai kebutuhan daerah.
11
2. Rangkaian Kegiatan HAN
Rangkaian Kegiatan HAN ke-39 Tahun 2023 dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga, provinsi/daerah, dan perwakilan Indonesia di luar
negeri dapat dilaksanakan dalam bentuk:
a. Webinar dengan beberapa tema, seperti :
1) Kesehatan Mental Anak di Era Digital;
2) Sekolah Ramah Anak;
3) Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas;
4) Dare To Lead and Speak Up : Anak Pelopor Dan Pelapor;
5) Pengasuhan Layak Untuk Anak Indonesia;
6) Wujudkan Lingkungan yang Aman untuk Anak; dan
7) Stop Kekerasan, Perkawinan Anak dan Pekerja Anak.
b. Focus Group Discussion (FGD) dengan beberapa tema, seperti:
1) Pandangan anak mengenai DRPPPA (142 anak dari DRPPPA) .
2) LIDI ASYIK (Literasi Digital Aktif, Seru, Nyaman, Inovatif dan
Kolaboratif)
→ identifikasi gap perubahan/perkembangan dari dunia digital.
c. Bakti Sosial/Kesehatan (pencanangan DKRPPA, Layanan kesehatan, dll) .
d. Kunjungan berbagi dan mendengarkan suara anak di
LPKA/LPKS/LM/Lingkungan Masyarakat.
e. Lomba Pembuatan Video Anak.
f. Kampanye Dare to Lead and Speak Up.
g. Sosialisasi Makanan Sehat (Stunting, 10 Makanan Pendamping Beras).
h. Kunjungan dan/atau pencanangan lingkungan ramah anak di lokasi anak
yang mengalami tingkat kerentanan tinggi.
i. Berkunjung dan mengadakan sosialisasi tematik ke satuan pendidikan
(Goes To School and Boarding School).
j. Penyediaan ruang ekspresi untuk anak sebagai upaya perwujudan
Indonesia Layak Anak pada tahun 2030 dan Indonesia Emas pada tahun
2045 (pada hari puncak).
12
Rangkaian kegiatan HAN ke-39 tahun 2023 yang dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Perwakilan Indonesia, dan
Masyarakat agar dapat didokumentasikan dan dapat dilaporkan melalui
Sekretariat Panitia Pusat HAN ke-39 Tahun 2023 pada Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) cq. Deputi
Bidang Perlindungan Khusus Anak di Jl. Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta
Pusat 10110 E-mail: han2023@kemenpppa.go.id, Kontak +62213866087, atau
melalui google form https://bit.ly/LaporanHAN2023 dengan melampirkan
laporan kegiatan, SK, foto, maupun Video.
2. Daerah
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. Swadaya Masyarakat; dan
c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
13
PERLENGKAPAN ACARA
Peringatan Hari Anak Nasional Ke - 39
1. LOGO TAGLINE
14
2. VISUAL KEY
15
3. SPANDUK
16
4. T – BANNER
5. UMBUL-UMBUL
17
6. BILLBOARD VERTIKAL
18
7.BILLBOARD HORIZONTAL
19
8. ID CARD
20
9. T-SHIRT
21
10. KIPAS TANGAN
22
11. TOPI
23
12. TAS
24
13. GATE PINTU MASUK
14.
25
15. LED KANAN KIRI
16. PHOTOBOOTH
26
17. STAND EXPO
27
B. CONTOH DESAIN HARI ANAK NASIONAL KE-39 TAHUN 2023
YANG DISELENGGARAKAN OLEH KEMENTERIAN/LEMBAGA,
PEMERINTAH DAERAH, PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI,
DAN MASYARAKAT
1. LOGO TAGLINE
28
2. VISUAL KEY
Logo Menyesuaikan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Perwakilan RI di Luar Negeri,
dan Lembaga Masyarakat
29
3
30
4. CONTOH T-BANNER
31
5
32
6. CONTOH BILLBOARD HORIZONTAL
33
7. CONTOH BILLBOARD VERTIKAL
34
8. CONTOH ID CARD
35
9. CONTOH T-SHIRT
36
10. CONTOH KIPAS TANGAN
37
11.CONTOH TOPI
38
12.CONTOH TAS
39
TERIMA KASIH
40